Puisi
26.1K subscribers
52 photos
17 videos
10 links
Kumpulan dan wadah berpuisi para pengguna telegram.
Dikirim oleh warga telegram, dibaca oleh warga telegram.
Kirim puisi original kamu ke @temanpuisi , nanti puisi akan dipilih secara acak oleh admin untuk dipost di channel ini.

Paidpromote : @deemuaach
Download Telegram
Karya : @kakakakakkkkkkk


CINTA MAHA PAKSA

manusia semua duduk
di telapak kaki cinta
semesta menempatkannya
kita pasrah,
menanti restunya

kita itu awan
terseret angin utara
sewaktu ditiup ke selatan

hingga..
sampai waktu tiba
kita dipaksa lebur
merupa hujan
membasahi tanah.

Tasikmalaya, 2 juni 2022



Selamat berpuisi💐💐💐
Karya : @Syaitonn

"Rumpang"

Biarkan rembulan datang ke genggamanku
Agar kuisi rumpang dalam tubuhmu
Tidak apa dengan redup cahayanya
Gulita lekas pergi dan mati

Sampaikan pada surya agar menjelma tidak seperti jelaga
Terang sinarnya berbinar dan menggelegar
Bukan seperti kelabu awal resahku

Diamku bergumam tentang rembulan dan rumpang
Sampai kapan bertahan dengan cahaya yang remang

Tak apa esok surya datang dengan silaunya
Semuanya akan terlihat kembali saat rembulan selesai melerai
Dan ragamu terlihat nyata seperti sediakala

Tak ada lagi rumpang yang mengiang mengambang.

Bogor 4, April 2022



Ditunggu karya orisinal terbaiknya, Pujangga hebat 🖤
Karya : @Ergotisme


Jenuh hati tanpa suara
Melantang di jalur lintang
Dari ufuk timur ke barat
Menyebarkan bintang malam
Yang tenggelam pada pagi buta
Sebuta mata oleh harta

Ludah melepas bebas
Keluar dari mulut mengangah
Pada jalan yang dilewati
Kaki kerdil pasir campur air bah
Yang menimpah di Zaman kaumnya
Penuh penentang pada tuhan

Aku seperti patung
Berdiri tertatah sebilah mani
Begitu tajam menusuk untuk masuk
Agar tercipta diriku seorangan
Yang cuma diam dalam jenuh
Tanpa sepatah kata terangkai

Sial! Sialan atas harta dagangku
Dirampok demi sedalil penenang
Yang tengah haus di kursi tumpukan
Penuh debu kudis bergetah opium
Terlihat dari wajahnya oleh mataku
Tapi aku hanya bisa apa

Lawan tak ada hasil
Tak seperti main dadu di belakang pesta
Dihiasi musik dendang dan tarian perut
Diam ya cuma itu cara
Metode seorang awam
Tak bermodal kantong sarjana.


File corrupt, 1970



Jangan lupa japri penulis kalau ingin memakai puisinya. Anda sopan, kami berkesan dan selalu teringat kenangan. 📝
Karya:
@randirizaldi_27

Bait Bait Rindu


Bait bait rindu aku tuangkan dalam sebuah wadah
Hanya ada kertas dan pena
Kini, kertasku sudah mulai tergores dengan rangkain kata demi kata
Bertepatan di waktu senja penuh makna

Rindu dan senja itu sahabatan
Sama halnya dengan sebuah puisi
Rindu itu seperti bait demi bait puisi
Sedangkan senja seperti majas yang membuat puisi ini menjadi indah dan menyenangkan
Walau terkadang juga menyedihkan

Sayang, aku sedang berjuang di perantauan orang
Mengais rezeki yang berubah menjadi uang
Sebagai bekal untukku pulang
Hanya doa yang aku minta darimu, Sayang

Sayang, rindu ini tidak bisa aku tahan
Aku sudah mencoba untuk menuangkan rindu kesebuah kertas
Dan sekarang sudah menjadi kumpulan beberapa kertas
Yaitu sebuah buku beralaskan rindu

Sayang, kini aku pulang
Kubawa buku rindu ini dan kuberikan padamu, Sayang
Sayang, aku harap kamu segera menungguku di sana
Karena kapalku sudah mulai berlayar
Untuk segera menemui, Sayang

Bukittinggi, 27 September 2022





Ditunggu karya orisinal terbaiknya, Genks. Selamat memainkan diksi dari hati.🏹
Karya: @Birrualzafif

DETAK CINTA

Demi sanggup menghayati merah bibirmu
kurelakan aku termangu memandang kerjap bintang
terlentang terang dalam rayuan senyummu yang menerawang.

Demi mampu menjiwai kedip matamu
kuikhlaskan rinduku dicumbu angin
merangkak kesetiap helai yang halus berguling.

Demi dapat memaknai isyarat hatiku
kuangkuhkan diriku diam sebagai rahasia dalam puisi
dan mengungkap kata yang terkutip di kitab suci.

Demi bisa mencintaimu kutekadkan
sukamu untuk menarik semua cintamu untukku.

Sumenep, 2022



Silakan gabung ke ch @temanpuisi dan seru bersama dengan aneka diksi puisi 🥳🥳
Karya :@erma_tasik

HUJAN DI SENJAKU

Sepi menelan tiap warna dari matamu
Meluahkan sakit dari tiap luang pori-pori
Secangkir kopi menguarkan aroma rindu
Mencatat satu-satu rintik rasa yang berkelindan dalam memori

Hari ini hujan berlarian di pelataran senja
Memerangkapmu dalam belitan nuansa maya
Derai asa berjatuhan, mengalir menjauhi cahaya
Kau coba mengurung petrichor dalam botol elegi.

Aku bersandar pada tiang penantianku
Menghitung detak jarum jam serupa detak jantungku
Tiga ratus tiga puluh empat detik berlalu
Sejak pertama kali kau terpusat dalam pandangku.

Kamar yang dingin di kampungku
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Karya : @feytri dibacakan oleh
@sitisyarifah_almumas




Yuk, berkreasi membuat musikalisasi puisi original buatan sendiri. Maksimal berdurasi 2 menit. Sertakan username penulisnya juga. Nanti akan di UP di chanel @puisi.

Selamat membacakan puisi indah para pujangga
🌻🌻🌻
Karya : @menungsoayu

Nanti

suatu hari nanti,
akan ada titik temu
di mana, jenuh mulai menghuni
lelah lelah mulai tiba,
lalu kata usai di ujung tanduk

suatu hari nanti,
akan ada sebuah persimpangan
di mana perdebatan-perdebatan mulai tak terselesaikan
egois mengambil alih
lalu kata pisah menjadi satu-satunya pilihan

suatu hari nanti,
akan ada masa
di mana aku maupun kamu mulai beranjak
meninggalkan satu sama lain

bahkan, tatap satu sama lainnya pun tampak semu
sengaja ataupun tidak,
akan ada hati yang terluka
sakit, lalu menyerah

tapi,
sebelum hari itu tiba,
biarkan aku mencintaimu,
membahagiakanmu, dan mempertahankanmu
sekuat yang aku mampu

1 Nov 2020
Sore, Teman.

Kita nih ceritanya mau ngadain sharing cara nulis puisi.
Berhubung banyak yang tanya tentang kepenulisan puisi itu sendiri.

Kira-kira nih, bahasan yang mau di sharing duluan tentang apa aja?
Bantuin spill and share dong.

Thengkyuuu🥳
Karya : @yuhanidunima

Luka
oleh Yuha Aminudin


Seminggu disini
napasku hilir mudik mengejar manusia
di pulau kertas-kertas tebal
dan pegawai-pegawai bisu
diteriaki deadline wisuda

Sebulan di sini
tenggorokanku makin sering
kemasukan polusi dan birokrasi
secepat kereta kuda
tanpa sepatunya

Selebihnya
kuminta Tuhan mencium keningku
lebih dalam dari yang kemarin lalu


Sumbersari, 2022


Peringatan: Jika ingin memakai puisi, silahkan izin terlebih dahulu kepada penulis terkait. Mencontek dan meminta tidak hormat, berakibat .....
Karya : @philosophiaaaaaaaa


Entahlah!

Jalanku tibalah buntu
Tangisan menggerutu
Saat kamu tinggal aku
Asmara semakin semu

Tak ada lagi tegur sapa saat netra terjaga
Dari jauhnya raga kita
Aku masih mengeja cantikmu
Menusuk sepi saat malam berseri

Diriku diam
Seringkali terpuruk dalam lamunan
Mengingat mentariku tenggelam dari pandang hati
Inikah patah hati? ini!?
Kepada kamu yang dulu aku puja

Sukabumi, 2022




Ditunggu puisi sajak orisinal terbaiknya. Selamat memainkan diksi dari hati 💝
Karya : @Zian_Andara


Renjana Hilang Makna.

Ditampar oleh takdir
Ingin ku tak lagi berbentuk
Terbang melayang debu berserakan
Patah harapan engkau kubuang

Kau sirna oleh nestapa
Janji bahagia kau tunai lara
Bungkam suara terdiam merana
Hening hanyut tak bermuara

Nama di doa tak kau jaga
Sumpah setia kau ingkar lupa
Jingga menyapa kau buang muka
Sepi meraja atma kuternoda

Rakusnya mata oleh harta
Raga renjana sirna tak bermakna
Air mata deras bak hujan meronta
Tergenanglah suara dan asa.

Pemangkat, 18 Nov 2022.



Yuk, gabung ke chanel @temanpuisi. Kirim puisi ke chanel tersebut dan selamat menikmati banyak aksara keren di dalamnya. 🖤🖤🖤
Karya : @Iyo000

Ayah

Jarak hanyalah sebuah omong kosong
Tak berarti bagai cerita halu siang bolong
Perpisahan hanya sebuah entitas tak berarti
Terciptanya hanya karena jiwa yang sepi

Sentuhan hangat milikmu sedari masa kecilku mengenyahkan hadirnya jarak dan perpisahan
Tangan kekarmu selalu dapat memberikan kenyamanan
Suara beratmu seakan membawa kedamaian

Cinta pertama setiap wanita di muka bumi
Pria pertama yang kan selalu di kagumi
Entitasnya sebagai perpanjangan tangan Tuhan
Ayah jiwamu abadi dalam tiap langkahku menempuh kehidupan

qolam.syair (16 September 2020)




Terus berkarya, Pujangga. Kita tunggu karya terbaik lainnya. 🙏🙏🙏
Karya: @frasaalta

Yah kekasih, kupagari taman-taman itu  di lepas pantai ketika aku melewati hutan bebatuan. Padi-padi melambai, puisi pun ikut membentangkan langit pada burung-burung yang terbang karena merindukan sangkarnya. Angin berlari-lari kecil menjelang fajar ditengah sawah antara pohon kelapa dan sayap-sayap yang patah. Birahi memelas jenazah, menghilangkan jejak di pasir putih dengan bayangannya yang suram dan membakar pada tulang-tulang cahaya.

Rindu yang begitu kuat, menjaga pulangku untuk keindahan ruang dan gemintang.  Menyentuh sukma hingga gulungan ombak dan prahara, rona cakrawala menyebarkan kecemburuan melalui ucap purnama. Mendapati desir yang merengkuh sebuah hati, meneteskan air di savana yang lembut.

Engkau dan aku.

Padang, 29 Oktober 2022
- Alek Wahyu Nurbista Lukmana
Karya : @xxcheo

sesat sukma layu

lemah kepalan tangan kian terbuka
sukma mati sekejap selepas berkata.
bergema dalam hati
"oh ini kah jalanku"
rintik air Tuhan membumi.
tubuh ini bagai bunga menyambut senja.
tubuh ini bagai laut tak berombak
tubuh ini bagai daun dicumbu angin.
tubuh ini bagai fajar menyendiri.
dan tubuh ini juga ... bagai lukisan pudar tak bertema.

12 September 2022

by: fillo



Yuk, adu diksi terbaik dari hati lewat puisi. Gabung ch @puisi dan @temanpuisi juga.🥳
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Karya : @flowersareserenity







Yuk, berkreasi membuat musikalisasi puisi original buatan sendiri. Maksimal berdurasi 2 menit. Sertakan username penulisnya juga. Nanti akan di UP di chanel @puisi. Jangan lupa gabung juga ke ch @temanpuisi

Selamat membacakan puisi indah para pujangga
🌻🌻🌻
Karya : @Dooooooooooorrr

Kantuk Bulan

bulan mengintip sekumpulan patung
kepalanya terpenggal jaman
namun mereka tidak menangisi apapun,
mestinya ia persembahkan sesaji
pelepas dahaga mereka,
bahwa mereka telah menjadi guru terbaik

meski tanpa kepala,
mereka gagah berdiri menghadap malam
dendangkan irama keras, penuh gairah,
mereka nyalakan perapian
hangatkan kaki dan sukma,
mereka pantang jatuh dan kalah.

bulan mabuk, kehilangan sadar
cahayanya samar
terbuai di angan-angan
batinnya sempoyongan pecah tak beraturan

malam ini ia lemas,
ingin tidur di ranjang mirip gula-gula kapas
terbuat dari hikayat-hikayat lembut
yang siap menamparnya ketika terlena.

17/12/22



Jangan lupa japri penulis kalau ingin memakai puisinya. Anda sopan, kami berkesan dan selalu teringat kenangan. 📝
Karya : @RinaHeningNna

Menari Dalam Puisi
Tenggelam Sesuka Hati


Sebuah euforia aksara yang diusung saban hari oleh para pujangga

Sepertinya mulai menguap, terdistilasi mengembun hendak rebah pada awan jenuh yang menghitam

Entah akan turun seperti derai hujan rindu penuh elegi, sarkas merangsek agar binasa atau malah mencumbu peluh sebuah asmara

Terpenting adalah
Seseorang akan terus memungut makna sebagai sarana pembelajar

Tenggelam dalam setiap jengkal aksara yang tertulis, bahkan dalam mulut bungkam

Tetapi tarian penuh celoteh ringan hingga gelak sandiwara serupa bayang bayang nirwana

Nikmatilah, selagi tarian ini kita padu berdua

Tentang cinta, rindu, luka hingga beberapa yang tak perlu disebutkan, bisa kita cipta

Selagi bisa
Selagi ada
Selagi di dunia

Maukah kau menari bersama, Sayang?



Kamar Hening, 12 Januari 2022.



Jangan lupa japri penulis jika ingin memakai puisinya. Yuk, ditunggu karya puisi lainnya. Kirim puisi atau video musikalisasi puisi ke ch @temanpuisi. Kamsahamnida 🖤
Karya : @unknownyourname

MELIHATMU

Aku melihatmu dimana-mana
Di bangku taman kosong yang dimakan rayap, kering kurus bak batang pohon layu
Di keran air yang mengalir membawa percikan rindu yang di sekat pagar besi
Di bawah temaram lampu jalan yang menerangi gelapnya arah pulang

Aku melihatmu dimana-mana
Dalam adegan sihir harry potter yang membuat semua orang takjub, atau dalam nada-nada suara gitar yang pernah kupetik untukmu malam itu.

Memetik nada gitar yang terayun dalam bayanganmu, lalu kuberikan buah irama itu ke seekor kucing putih kesayanganmu.
Matanya berbinar bak rakyat miskin diberi makan daging kerbau.


Melihatmu ...
Aku mengawang, termangsang dalam fatamorganamu.

(A.C) -2021
Karya : @kahiyang_sastra

Rupa


Ayu berias sepasang mata memandang ranum Jenggala
Tempias air Curug bersenandung tentang manah yang berdarah
Dia, tergelak sekilas
Keras meraung, menembus dinding-dinding batu
Tak lama terpaut
Dia, meringkik
Nyeri
Memanjat pada dahan-dahan penuh jelaga
Menandai salam jejaknya pada neraka
Seperti roda kereta langkah itu melaju, tak memandang ataupun mematung
Di balik topeng lebar menyeringai
Dia bertutur,
Lugas, lirih, lalu berderak bagai ombak
Dia tak mengerti apa yang mewujud diantara dua sudut bibirnya, atau ....
Dia, hanya pura-pura tak memahami titik hitam dalam Sukma yang makin meraja

Rupa ....
Di pojok ruang itu dia bersendekap
Berlagu dalam sunyi,
Sesekali tertawa, lalu merintih tak tahu arah
Rupa .....
Lukisan nyata penyimpan nestapa pada ria.



Silahkan japri penulis jika ingin memakai puisinya. Ditunggu karya puisi atau musikalisasi puisi. Kirim ke ch @temanpuisi. Terima kisah setiap kasih. 🥰😎
Karya : @imjuneeee

Penunjuk Luka

Sekian tahun, kita bahagia
Berbagi aksara yang tatkala jenaka
Tak mengusikku sama sekali
Karna ini adalah himpitan sesak yang terabai
Hingga yang tercerna hanya puing tawanya

Namun, gemuruh menerpa
Bak angin kasar yang menggulung
Ia seakan ingin menerbangkan segala
Ribuan bulir kehampaan mengandai
Arah mana, arah mana terpilih?
Katakan saja tanpa bina suara
Karna aku mengertimu, selalu

Inikah yang katanya serakah?
Menuli pada suara yang menyiksa
Getaran nadi tak dipeduli
Sepersekian nafas yang terhembus, tercekat kenyataan
Karna pada akhirnya, arahmu menuju pada luka

Goresmu begitu sengaja bukan?
Namun, terimakasih
Karnamu, aku terlatih



3 Desember 2022.