PONPES ASSUNNAH BATU
9.05K subscribers
955 photos
188 videos
9 files
3.24K links
Channel Resmi Mahad As Sunnah Batu Jawa Timur, di bawah bimbingan Asatidzah Mahad As Sunnah, Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafidzahullah, Al Ustadz Abdusshamad Bawazier hafidzahullah, dan Al Ustadz Ahmad Khadim hafidzahullah
Download Telegram
💬🚫🔕 TETAP MENJAGA LISAN, WALAU SEDANG VIRAL...

▫️▫️▫️

Al-'Allamah Ibnu 'Utsaimin rahimahullah berkata,

‏يجب عند كثرة الكلام وخوض الناس في أمر من الأمور أن يحرص الإنسان على كف لسانه وعلى عدم الكلام حتى لو سُئل يقول نسأل الله أن يهدي الجميع وما أشبه ذلك.

“Wajib ketika beredarnya pembicaraan dan komentar orang dalam satu perkara untuk seorang lebih bersemangat menahan lisannya, dan tidak berkomentar, sampai pun kalau dia ditanya, dia hanya menjawab: 'Kita memohon kepada Allah agar memberi hidayah kepada seluruh manusia', dan jawaban yang serupa.”

✒️ [Syarh Riyādhis Shālihīn (4/112)]

▫️▫️▫️
#tetap #menjaga #lisan
Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
🫀🔇🔴 MENJAGA LISAN SEBAB TERBESAR SALEHNYA HATI

▫️▫️▫️

Al-Imam Ahmad bin 'Ashim rahimahullah berkata,

إذا طلبت صلاح قلبك فاستعن بحفظ لسانك

“Jika kamu menginginkan kesalehan hatimu, maka yang banyak membantumu untuk itu adalah dengan menjaga lisanmu.”

✒️ [Thabaqātul Auliyā’, hlm. 46]

✍️ Al-Ustadz Usamah Mahri حفظه الله

▫️▫️▫️
#menjaga #lisan #hati #saleh
© Gabung Channel
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
78 | MENJAGA LISAN, SEBAB TERBESAR SALEHNYA HATI
#poster_assunnah
#menjaga #lisan #saleh #hati
© Gabung Channel
t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
86 | TELADAN SALAF DALAM MENJAGA LISAN
#salaf #lisan #audio_fawaid
#poster_assunnah
© Gabung Channel
t.me/ponpes_assunnah_batu
▫️▫️▫️
🔇📬🚧 SABAR DENGAN LISAN ISTRI

▫️▫️▫️

Jarir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu datang kepada Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhu mengeluhkan (buruknya akhlak) para istri. Maka Umar berkata,

“Kami pun juga mendapati hal yang serupa, sampai aku menginginkan satu hajat, dan disampaikan kepadaku: "Datangilah Bani Fulan dan lihatlah para gadisnya (lamarlah gadisnya -pen)".”

Melihat itu, maka Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata,

“Tidakkah sampai kepadamu bahwa Nabi Ibrahim 'alaihis salam juga mengeluhkan kurangnya akhlak Sarah (istrinya). Maka dikatakan kepada Beliau, "Sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, maka bersabarlah atas kekurangannya selama tidak kamu dapati kerusakan pada agamanya".”

Mendengar penjelasan itu 'Umar berkata kepada Ibnu Mas'ud,

“Sungguh Allah telah memberimu ilmu yang banyak.”

✒️ [Diriwayatkan oleh Ath-Thabaråniy 8/285]

✍🏼 Al-Ustadz Usamah Mahri حفظـہ اللـہ تعالـــے

▫️▫️▫️
#sabar #lisan #istri
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐓𝐞𝐥𝐞𝐠𝐫𝐚𝐦
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
® 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐖𝐡𝐚𝐭𝐬𝐀𝐩𝐩
https://bit.ly/Channel_WA_PonpesAssunnahBatu
🕌🏉🌙💡 MENJAGA LISAN MERUPAKAN SEBAB BAIKNYA SELURUH AMAL SEORANG HAMBA

▫️▫️▫️

   ❍ Al-Imam Yunus bin 'Ubaid rahimahullah berkata,

ما من الناس أحد يكون لسانه منه على بال، إلا رأيت صلاح ذلك في سائر عمله.

“Setiap orang yang lisannya selalu menjadi perhatiannya (selalu dia jaga), pasti kamu dapati kesalehan pada seluruh amalannya.”

✒️ [Ibnu Abid Dunya dalam (Ash-Shamt, 70)]

✍🏽 Al-Ustadz Usamah Mahri حفظه الله ورعاه

▫️▫️▫️
#menjaga #lisan
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐓𝐞𝐥𝐞𝐠𝐫𝐚𝐦
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
® 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐖𝐡𝐚𝐭𝐬𝐀𝐩𝐩
https://bit.ly/Channel_WA_PonpesAssunnahBatu
🎙🌎 BARANGKALI SEPENGGAL UCAPAN DARI LISANMU AKAN MENCATAT SEJARAH BESAR BAGI DUNIA

▫️▫️▫️

Ucapan yang baik memang bernilai sedekah. Namun, ucapan juga bisa saja lebih tajam daripada sebilah pedang. Ucapan bisa membuahkan banyak manfaat. Namun ia juga dapat menuai konflik dan kerusakan.

'Abdullah bin al-Mu'tazz melantunkan untaian-untaian syairnya,

يا رُبّ ألسنة كالسيوف ... تقطع أعناق أصحابها
وكم دهي المرء من نفسه ... فلا تؤكلن بأنيابها

"Duhai, betapa lisan itu layaknya pedang, ia bisa memotong leher orangnya.
Berapa banyak orang itu binasa akibat dirinya sendiri, sehingga jiwa itu tidak dapat percaya dengan taring-taringnya (lisannya) sendiri."

Lisan ibarat pedang bermata dua. Jika yang mengayunkannya orang yang cerdik dan bijak, maka ia akan memperoleh ghanimah. Sebaliknya, jika yang menggunakannya orang yang pandir dan ngawur, maka yang ada hanya kerusakan dan kehancuran.

Menengok sejarah manusia-manusia pilihan, seseorang pasti akan mendapati bahwa para nabi adalah orang-orang yang baik ucapannya dan elok tutur katanya. Kata-kata dan ucapan mereka laksana untaian-untaian mutiara yang indah dan berharga. Saking indah dan berharganya, manusia yang mendapatkannya pun lantas mengabadikannya, dan mewariskannya kepada generasi-generasi berikutnya.

Sebuah kisah yang terjadi di dalam konteks sejarah besar dunia Islam. Tersebut di dalam ensiklopedia ilmu hadits dan sejarahnya. Kejadian yang semula kecil, tapi berhasil menciptakan sebuah historiografi khazanah ilmu-ilmu Islam.

Ya, sejarah itu berawal dari sepenggal ucapan.

"Jika antum berkenan mendokumentasikan hadits-hadits yang shahih di dalam sebuah kitab."

Ucapan yang tulus itu terlontar dari seorang guru kepada muridnya. Al-Imam Ishaq bin Rahuyah yang mengatakannya kepada Al-Imam Al-Bukhari rahimahumallah.

Disebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah di dalam (Hadyus Sārī Muqaddimah Fathil Bārī), beberapa motivasi Al-Bukhari dalam menulis karyanya yang fenomenal ini, yang di antaranya ialah ucapan sang guru, Ishaq bin Rahuyah, sehingga berpengaruh kepada diri Al-Bukhari. Al-Bukhari mengungkapkan,

"Ucapan itu menancap di dalam relung hatiku, maka aku memulai untuk menggarap kitab Al-Jāmi' Ash-Shahīh."

Sudah tahu kan sejarah apa yang dibuat oleh Al-Bukhari dari kitabnya tersebut? Ya, kitab tersebut menjadi kitab paling shahih dan otentik setelah Al-Quran. Bahkan tidak berlebihan jika kita katakan, hampir seluruh kaum muslimin pasti mengetahui kitab ini, mempelajarinya, membacanya, atau paling tidaknya menyadur darinya.

Berawal dari sepenggal ucapan dari sang guru.

Masih mirip dengan kisah di atas. Kali ini terjadi di abad ke-8 hijriyah, seorang ahli hadits dan ahli sejarah negeri Syam, A-Qasim bin Muhammad Al-Barzāli yang berkata kepada muridnya yang masih muda,

"Tulisanmu ini mirip dengan tulisannya para ahli hadits."

Subhaanallah.

Sebuah pengakuan dari seorang guru yang disampaikan langsung kepada si murid yang masih sangat muda belia. Benar, anak muda itu di kemudian hari namanya memenuhi khazanah-khazanah Islam dalam banyak disiplin ilmu. Muhammad bin Ahmad bin Qaimaz Adz-Dzahabi. Tak heran jika Adz-Dzahabi banyak memuji dan menyebut-nyebut sang guru. Beliau mengatakan tentang sang guru, Al-Barzāli,

"Beliaulah yang telah membuat aku jatuh cinta untuk mempelajari hadits. Beliau melihat tulisanku, lantas berkata, “Tulisanmu mirip dengan tulisan para ahli hadits.” Sehingga ucapan beliau membekas pada diriku..."

Demikian ucapan orang yang mulia, jika itu mengindikasikan sesuatu maka itu menjadi bukti tulus dan benarnya niat mereka dalam berucap dan berkata. Di samping konteks redaksi yang baik dan indah ketika didengar dan disimpan di dalam jiwa.

Maka sudah sepantasnya bagi kita, terutama para guru dan pendidik untuk memilah-milih kata, setelah tentunya berusaha untuk tulus dan ikhlas dalam menyampaikannya.

اللهم ارزقنا حسن القصد في الأقوال والأعمال

✍🏽 Abul Walid Al-Maidany عامله الله بلطفه

▫️▫️▫️
#ucapan #lisan #sejarah #historiografi
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐓𝐞𝐥𝐞𝐠𝐫𝐚𝐦
http://t.me/ponpes_assunnah_batu