Ngobrol Digital Marketing
266 subscribers
84 photos
17 videos
2 files
95 links
Ngobrolin BISNIS, DIGITAL MARKETING dan PERSONAL GROWTH yuk...
Download Telegram
Ngobrol Digital Marketing pinned ยซBismillah... Assalamualaikum... Jadi hampir selama 2 minggu kemarin saya menghabiskan waktu di belakang kemudi, melakukan perjalanan Lubuklinggau - Palembang - Bengkulu. Sebenarnya, saya tidak sedang liburan sih, tapi memang ada event training yang sayaโ€ฆยป
Adabnya Berguru, Adalah PRAKTEK!

Sebelum saya tahu kaidah belajar di atas dari salah seorang Guru, saya termasuk yang seneng banget ngumpulin ecourse.

Bahkan beberapa bulan sekali akan ikut training atau workshop, kalau perlu ke luar kota.

Dulu, saya adalah orang yang mengira bahwa cukup dengan belajar, maka saya sudah bisa berhasil. Minimal berhasil kelihatan pintar.

Setelah tahu kaidah belajar yang benar, bahwa adabnya berguru, adalah mempraktekkan / mengamalkan apa yang telah dipelajari...

... Saya jadi sering menimbang berkali-kali untuk ikut kelas berbayar.

Pertama, tentu karena sayang duitnya. Setahun ini anda sudah tahu susahnya bisnis kayak apa. Jadi tidak perlu ditanya.

Kedua, takut tidak ada waktu buat prakteknya. Ini yang kadang masih jadi kendala; ngatur waktu.

Karena belajar itu butuh waktu. Membaca butuh waktu. Memahami butuh lebih banyak waktu. Mendalami apalagi, bisa berwaktu-waktu.

Pokoknya; LAMA.

Meskipun beberapa ada yang bisa saya kendalikan (pending/cancel), tapi tetap saja rasa ingin tahu kadang menang.

Jadinya, kadang pun saya membeli ecourse atas dasar 'penasaran' ataupun 'pengen networking' ke sesama member di ecourse tersebut.

Namun, ketika saya memutuskan ikut Alchemist, saya sadar-sesadar-sadarnya bahwa saya memang lagi ingin belajar Instagram.

Sebelumnya, saya sudah ikut banyak kelas Instagram, dari yang di Bandung, atau yang terkenal dengan hestek #1kontenlagi, maupun yang bikin buku.

Pokoknya, BANYAK!

Tapi, semuanya tidak ada yang berhasil karena satu hal;

GAGAL PRAKTEK!

Atau bahasa lainnya; malas, tidak fokus, tidak punya tujuan, iseng-iseng doang, dll, dst.

Nah, di kesempatan kali ini, saya berniat untuk tidak mengulanginya lagi...

Kali ini, saya belajar untuk 'mencatat' dan 'tracking progress' dari apa yang saya kerjakan, termasuk untuk akun baru yang berumur 3 hari ini.

Ini adalah cara saya belajar dan praktek, semoga dengan begini, semua guru-guru saya dari dulu sampai sekarang juga mendapatkan pahala amal jariyah-nya.

Semoga juga, catatan seperti ini bermanfaat buat teman-teman sharing di dalam grup Mentoring IG Marketing bersama Mas Khafidzin.

Oya, sekarang tanggal 6, entah kapan kesempatan untuk bergabung di Komunitas Alchemist ditutup. Kalau ada yang mau ikut, harap segera nomer ogut.

Oke kan?
Yang jam 4 sore ini free, bisa ramein di IG Live Session ini ya..

Biar saya ada temennya. hehe..

Follow akun @sehatbarengitsbuah biar ga ketinggalan notifnya. ๐Ÿ™
Journey To Be Nomadian

Dulu, zamannya forum masih berjaya, biasanya ada yang bikin semacam laporan, reportase, study case dan journey ketika mengejar sebuah target atau pencapaian di bisnis online.

Saya sudah lama sekali tidak mengunjungi forum tersebut, kebanyakan berakhir di sosial media sih. :v

Konsep reportase atau journey seperti inilah yang sedang saya coba buat, semoga kali ini bisa konsisten ngisi reportnya ya...

... Karena yang sudah-sudah, terhenti terus. hehe...

Kali ini, journey yang saya catat dan track adalah perjalanan membangun sebuah AKUN INSTAGRAM yang terinspirasi dari materi yang ada di The Alchemist.

Salah satu materinya ngajarin tentang cara Follow akun tertarget yang memungkinkan kita mendapatkan follow back rate sekitar 10-20%.

Nah, ternyata begitu dipraktekin, beneran terjadi; dalam 4 hari mencapai 20% folback. Alhamdulillah...

Awalnya, saya mau ngikutin materi tentang bikin akun IG Resep yang terkenal sebagai 'jurus unik'-nya Om Asep Putra selama bertahun-tahun ini.

Saya sudah bikin akun kuliner, tetapi kemarin masih ada yang rasanya kurang pas kalau cuma kuliner.

Walhasil, saya tambah 1 akun lagi yang masih tetap related dengan kuliner, yaitu jalan, makan, belanjaan.

Nah, moga-moga dengan niche yang sedikit lebih luas ini bikin kontennya jadi lebih mudah.

Karena kebetulan saya bikin konten sendiri, tidak pakai metode ****** seperti yang diajakarkan di grup.

Berikut ini reportase lengkapnya...

Nama Akun = *******[sensor]*******
Hari ke = 004

Catatan:
- Lanjutin pakai hashtag lokal.
- Follow hashtag lokal yang potensial. -
Unfollow akun yang tidak related (misalnya, update yang aneh-aneh, isinya politik, gosip, sara)

Statistik:
Jumlah Postingan Baru: 3
Total Postingan: 10
Total Followers: 103
Total Following: 528

Reportase ini secara detail saya update di grup Mentoring IG Marketing yang saya buat bersama mas Khafidzin untuk para Lasykar KDI.

Kalau ada yang mau gabung The Alchemist, kabarnya bakal ditutup 2 hari lagi, dan belum ada jadwal re-opening kapan lagi.

Saya merekomendasikan temen-temen untuk mengikuti komunitas ini karena dengan belajar bareng, minimal kita bisa nanya-nanya ke sesama member di dalamnya.

Kalaupun memang mau belajar sendiri, materi-materi yang ada 90% memang sudah beredar di dunia maya.

Tinggal kita mau rajin atau enggak mencarinya.

Yang penting; satu guru satu ilmu, jangan saling mengganggu. :v

Udah tau kan siapa 'guru besar' nya siapa?
Selalu Ada Yang Pertama Untuk Segala Sesuatu.

Pertama kali pegang busur panah, lalu gegayaan ala Hawk Eye itu ketika ustadz Benny Sutanrajointan roadshow Pengobatan Akhir Zaman di Lubuklinggau, lalu blio sekeluarga (dengan camper van h1-nya) mampir ke kampung kami di merasi city. :v

Kebetulan waktu itu blio bawa busur, jadilah kami nyari tempat latihan. Yang keinget adalah salah satu lokasi wisata yang namanya Angkringan Kampung Belimbing.

Nah, yang seru adalah, ternyata memanah itu tidak semudah yang kelihatannya di film film itu.

Lha, saya nyoba megang panahnya malah ucul sendiri. :v

Walhasil, dari sekitar 30 anak panah yang dilesatkan, tidak satupun yang mampir ke papan target.

Mungkin, keberuntungan pemula sedang tidak berpihak pada saya.

Begitu juga dalam bisnis ataupun jualan online.

Setahu saya, semua orang yang pernah ngobrol akrab akan menceritakan 'perjalanan' yang berliku-liku dalam menemukan apa yang menjadi 'sapi perah' nya saat ini.

Tidak semuanya mendapatkan 'beginner's luck' atau beruntung bertemu peluang, bisnis, produk, guru, mentor, suhu ataupun sekedar komunitas tempat sharing yang tepat.

Kalaupun sekarang sudah banyak yang seperti itu, belum tentu juga kita bisa cocok dengan metodenya, culture-nya atau bahkan mindset para anggotanya.

Pada akhirnya, perjalanan atau journey ini hanyalah cerita yang kita sampaikan ketika bertemu sambil ngopi di akhir pekan.

Sedangkan setiap harinya, adalah perjuangan mewujudkan apa yang kita cita-citakan dan impikan.

Yuk, semangat lagi kawan!

2021 menunggumu dengan penuh kejutan dan tantangan mengasyikkan!
Selalu Ada Yang Pertama Untuk Segala Sesuatu - Part. 2

Kalau kemarin ceritanya tentang pertama kali saya pegang busur panah...

... Maka kelanjutannya ini adalah cerita pertama kali saya mengikuti Ruqyah Syar'iyah.

Selama 2020 kemarin, saya termasuk yang 'menghilang' dari peredaraan...

... Hampir ga pernah update status Facebook, jarang buka sosmed, jarang nongol dan seterusnya.

Jujur saja, saya cuma mendiagnosa diri sendiri mengalami depresi tipis-tipis.

Entahlah apa namanya, yang pasti rasanya dunia sempit, terpuruk, tidak semangat, stress, dan sampai pada satu titik saya bahkan merasa 'lebih baik mati' daripada hidup tidak ada gunanya.

Tentu saya tidak akan detail cerita apa yang saya alami, karena ntar postingan ini jadi kayak sesi curhat; panjang, menyedihkan, dan tidak seru.
Melalui wasilah bertemu dengan Ustadz Benny Sutan Rajo Intan ini saya mengenal beberapa metode terapi yang ada.

Note: Mohon maaf apabila salah, silahkan diluruskan apabila ada yang kurang benar ya..

Di salah satu sesi pertemuan, saya bersama beberapa teman ngobrol tentang metode terapi yang ada di masyarakat.

Ceritanya mengerucut ke 3 jenis terapi;

1. Terapi yang melibatkan asupan / konsumsi.

Ini yang paling sering kita jalani begitu mengalami sakit. Minum obat, minum seduhan rimpang-rimpangan, sampai diet dan menjaga pola makan, adalah terapi kategori pertama.

Intinya, perbaiki input maka kualitas output akan membaik. Begitu teorinya.

Masalah mulai muncul apabila sesorang sudah mencoba konsumsi ini itu, makan ini itu, atau TIDAK MAKAN ini itu, tapi penyakitnya tak kunjung sembuh? Dimana salahnya?

Saat itulah saya diberitahu dengan metode terapi yang kedua;
2. Terapi yang memperbaiki SISTEM (tindakan)

Kalau dalam dunia kedokteran, ada istilah Tindakan Medis berupa Operasi apabila dibutuhkan. Dalam dunia terapi yang lain juga ada yang bertujuan memperbaiki SISTEM.

Cara berpikirnya begini;

Apabila kita sudah menjaga asupan makanan dengan baik, tapi nutrisi tidak terserap dengan baik, maka yang bermasalah mungkin adalah SISTEM PENCERNAANNYA.

Nah, tindakan memperbaiki sistem itulah yang saya maksud.

Mungkin jenis-jenis pijat, urut, chiropractic adalah terapi sejenis ini. Dan PAZ (Pengobatan Akhir Zaman) juga bertujuan memperbaiki sistem yang ada dalam tubuh.

Detailnya tentang PAZ saya tidak bisa bercerita karena saya belum jadi PAZtrooper.

Yang saya tangkap, setelah memperbaiki asupan / makanan, saya juga perlu memperbaiki sistem di tubuh saya.

Termasuk di dalamnya adalah berolahraga yang tujuannya adalah memelihara sistem (organ) supaya tetap sehat dan berfungsi secara normal.

Tetapi, apakah itu sudah cukup?

Kalau ada yang merasa cukup dengan 2 metode di atas, ya alhamdulillah...

Tapi saya diberitahu bahwa ada terapi yang ketiga, yang juga merupakan salah satu metode Thibbun Nabawi, yaitu;
3. Terapi Mengusir Jin / Makhluk Halus/ Energi Negatif dengan Ruqyah Syar'iyyah

Metode yang ketiga ini adalah metode yang juga baru pertama kali kami coba, setelah berniat untuk melakukannya bertahun-tahun lalu.

Saya sendiri awalnya sedikit enggan mengikuti ruqyah karena 'terkontaminasi' oleh tayangan di TV dan Youtube yang serem-serem itu.

Tetapi saya juga tidak mengingkari bahwa dalam tubuh manusia mungkin saja bersemayam makhluk yang berdomisili disana secara 'legal' maupun 'ilegal'.

Penjelasan detailnya tentang Ruqyah Syar'iyyah ini bisa anda pelajari sendiri kok, bisa melalui Youtube atau yang terbaik, bertemu langsung dengan ustadz yang mampu menjelaskannya. (metode talaqqi; belajar langsung berhadap-hadapan dengan guru)

Yang lebih mau saya ceritakan pada di postingan ini adalah hasil yang saya dapatkan setelah mengikutinya.

Karena beberapa waktu yang lalu mengalami depresi tipis-tipis, selain mencoba dengan cara-cara yang umum (dengerin ceramah, nonton video motivasi, baca buku, ngobrol sama temen, ngumpul sama orang positif, dll)...

... Salah satu yang cukup signifikan efeknya dalam mengatasi kekhawatiran, panik dan waswas yang berlebihan adalah dengan melakukan ruqyah, atau bahasa 'kerennya'; cleansing.

Tapi berbeda dengan cleansing atau yang berhubungan dengan hipnosis (pemograman bawah sadar), ada beberapa hal yang datangnya memang dari makhluk halus (energi negatif) yang bersemayam entah di badan atau di sekitar tempat tinggal kita.
Nah, ketiga metode inilah yang saya temukan saat ini dan sedang saya jalani untuk masalah yang sedang saya hadapi.

Untuk yang pertama, saya masih konsumsi beberapa vitamin dari dokter, juga kurma & madu, serta air alkali ph tinggi + antioksidan secara rutin.

Untuk yang kedua, saya rutinkan Jalan Santuy disamping PR dari terapi PAZ dan terapi khusus dari Ustadz Syuhada Hanafie ๐Ÿ˜ƒ

Dan yang ketiga, saya coba rutinkan setiap habis maghrib ruqyah mandiri bersama istri menggunakan cara yang kemarin diajarkan di Pelatihan Ruqyah Syar'iyyah.

Semoga share ini bermanfaat, apabila ada salah dan kurangnya, saya mohon maaf karena benar-benar masih baru belajar di dunia ini. Wallahu a'lam bisshowab.

NB:
Tulisan seperti ini saya tulis di Facebook pribadi saya disini:

https://www.facebook.com/oomandro/

Silahkan kalau mau add saya, jangan lupa kirim pesan ke inbox FB supaya lebih mudah buat saya mengenali akun FB anda.

๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป
Kerja Dari (Teras) Rumah.

Ceritanya, ruang tamu yang selama ini jadi tempat saya kerja seorang diri sekarang sudah disulap jadi semacam kantor start-up ala-ala karena adik saya sekarang juga kuliah dari rumah.

Walhasil, kalau ada salah satu yang lagi ikut webinar, zoom ataupun kayak sekarang, lagi kuliah online...

... Terpaksa salah satu harus ada yang mengalah.

Kadang, adik saya yang mengalah pindah ke kamar.

Pagi ini, saya yang ngalah pindah ke teras rumah.

Bekerja, berbisnis, kuliah, bahkan semua cara hidup sudah berubah. Tidak akan lagi pernah sama.

Kemarin saya membaca kalau sukses itu adalah hasil kombinasi dari tiga hal;

Hard work + Luck + Privilege (Unfair Advantage)

Nah, saya merasa beruntung dulu belajar tentang digital marketing, plus cara kerja remote dari Mas Fikry Fatullah, founder Kirim.Email.

Banyak yang lebih beruntung ketika terjadi pandemi karena bisnisnya meroket, subscriber Youtubenya melonjak, atau sekarang waktu luangnya jadi banyak.

Keberuntungan, adalah pertemuan antara persiapan dan waktu yang tepat.

So, mari kita syukuri dulu apa yang kita punya pagi ini, seperti secangkir susu jahe dan ramainya walet yang lalu lalang ini.

Karena kita tidak pernah tahu, mana yang bakal jadi rezeki kita hari ini.

Yang jelas, kalau bersyukur, nanti akan Allah tambah rezeki, atau mungkin istri saya baca dan malah dibikinin sarapan pagi.

Iya kan?
Ramadhan Sebentar Lagi...

Mungkin, sudah banyak yang menyadari kalau Ramadhan itu sebenarnya tinggal kurang lebih 2 bulan lagi.

Tapi, sudahkah ada yang mempersiapkan diri untuk menyambutnya.

Menurut saya, ada 3 hal yang perlu disiapkan untuk menyambut ramadhan.

Pertama, tentu kita berdoa supaya umur kita dipanjangkan Allah untuk memperbanyak kesempatan ibadah dan beramal sholeh.

Kedua, kita perlu strategi agar intensitas ibadah kita bisa lebih maksimal di bulan ramadhan nanti.
Hal ini yang jarang disadari oleh banyak orang.

Dikira, pokoknya tiba-tiba ramadhan aja.

Padahal, kalau diantisipasi, semuanya akan menjadi lebih baik lagi.

Misalnya, dengan membiasakan diri puasa sunnah sejak sekarang biar nanti badan ga kaget. Atau membiasakan diri tilawah biar pas ramadhan bisa gaspol khatam quran minimal 1x.

Itu semua berhubungan dengan produktifitas, habit, dan setting goal / target.

Semua bisa dipelajari sejak sekarang, dibiasakan sejak hari ini.

Ketiga, adalah menyiapkan 'perbekalan' biar ibadah lebih fokus dan tenang.

Tentu yang saya maksud adalah secara ekonomi, karena ini yang kebanyakan orang tidak miliki.
Biasanya, bulan-bulan ini banyak yang sudah bersiap-siap juga menyambut ramadhan.

Masjid menyiapkan karpet, ibu rumah tangga menyiapkan kurma, anak menyiapkan qur'an, dan sebagainya.

Ini adalah kesempatan buat yang bisa baca peluang supaya 1-2 bulan ini 'menabung bekal' agar di bulan Ramadhan kita bisa ibadah maksimal.

Itu sih yang kepikiran sama saya. Mungkin anda bisa ceritain apa strategi anda untuk menyambut Ramadhan kali ini?
Oya, bila anda punya produk atau lagi nyari supplier buat persiapan ramadhan, silahkan kesini ya..

https://t.me/komunitasdigitalindonesia

Disana anda bebas promosi dan transaksi selama bisa saling memahami.

Yuk, join!
Alhamdulillah...

35% target saya di bulan Januari berhasil tercapai..

Bener-bener saya beruntung dengan adanya Habit Tracker ini, saya jadi tahu, berapa persen tingkat keberhasilan saya tiap bulan dalam membentuk habit / kebiasaan baru.

Kalau tidak di tracking, mana mungkin kita tahu?

Betul?

โ€œIf you can't measure it, you can't improve it.โ€

Kalau kamu tidak bisa mengukurnya, maka kamu tidak bisa meningkatkannya.

Setuju?

Makanya, mumpung tanggal 1, segera bikin Habit Tracker -mu!
Inilah Wakaf Produktif Seperti Sayyidina Utsman

Siapa yang belum tahu kisah Sayyidina Utsman bin Affan ketika beliau menjadi penyelamat kaum muslimin madinah ketika terjadi kekeringan dan paceklik?

Ya, saat ini semua sumber air dan sumur kering, kecuali milik seorang Yahudi yang bahkan mengambil keuntungan pribadi dengan menjual airnya dengan harga tinggi.

Rasulullah pun mengumumkan bahwasanya siapa yang bisa membeli sumur tersebut, maka ganjarannya adalah surga.

Sayyidina utsman pun akhirnya berhasil membeli sumur setelah perundingan yang alot, dan hingga sekarang sumur tersebut masih produktif, mengairi ribuan hektar kebun kurma, bahkan dari keuntungannya telah dibangun menjadi salah satu hotel megah di Madinah.

Siapa yang ingin turut serta menjadi peserta Wakaf Produktif Pabrik Air Minum dengan teknologi HRW?

Selagi Ramadhan, Saya selaku Founder Kaos Dakwah Islami, bersama dengan Ustadz Jaya, mengajak anda untuk menjadi muslim dermawan dengan menjadi seorang Muwakif yang membantu ribuan pesantren dan jutaan santri untuk menjadi lebih sehat dan lebih higienis dengan program Wakaf Mesin Sedekah Air ini.

Ayo bergabung di grupnya #ParaDermawan!

https://chat.whatsapp.com/HJgeNwKBJsdJNrcE2wCVV3

Bismillah...