Haven :
Oke, langsung aja kita mulai dari fakta pertama yang epik banget. Wajah Patih Gajah Mada yang kita tau ituternyata cuma imajinasi.

Angkasa :
Lah serius? Yang mukanya gemuk, rambutnya ikal, kelihatan sangar tapi bijak itu? Dikirain potret asli lho..

Haven :
Bukan, sa! Gambar itu sebenernya dibuat dari imajinasi Mohammad Yamin sekitar tahun 1940-an. Jadi, waktu Yamin lagi jalan-jalan ke Trowulan, Mojokerto—yang dulunya pusat Kerajaan Majapahit—dia nemuin kendi yang ada gambar kepala manusia gemuk.

Angkasa :
Dan dia langsung mikir: “Ini pasti Gajah Mada!”

Haven :
Yap! Dari situ dia minta pelukis bernama Henk Ngantung buat gambar wajah Gajah Mada berdasarkan… imajinasi Yamin sendiri. Masalahnya, beberapa sejarawan bilang, itu malah kayak potret Yamin sendiri.

Angkasa :
Waduh, jadi auto-selfie gitu? Tapi keren juga sih, bisa ngibul halus gitu—dan malah jadi ikonik sampai sekarang. Masuk buku pelajaran, dipasang di museum, dijadiin patung…

Haven :
Ya gitu lah, kadang sejarah dibentuk oleh yang punya kuasa bikin narasi.

Haven :
Fakta kedua yang nggak kalah keren adalah, candi Prambanan ternyata punya dua versi cerita sa.

Angkasa :
Yang pertama pasti kamu tahu dong… cerita rakyat Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang.

Haven :
Yoi, yang Bandung disuruh bikin 1000 candi dalam semalam biar bisa nikah sama Roro Jonggrang. Tapi Roro nggak mau, terus akal-akalan biar gagal. Ending-nya, dia malah dikutuk jadi arca candi ke-1000!

Angkasa :
Itu cerita rakyat. Tapi versi sejarahnya beda, ven. Berdasarkan prasasti Wanua Tengah III, candi Prambanan dibangun oleh Raja Rakai Pikatan dari Mataram Kuno sekitar tahun 850 M.

Haven :
Jadi, yang satu mitos cinta gagal… yang satu pembangunan keagamaan dan politik?

Angkasa :
Iya ven. Tapi keduanya tetap jadi warisan budaya—bikin kita sadar, sejarah itu nggak cuma satu versi.

Haven :
Sekarang kita geser ke fakta ketiga yang jarang banget dibahas. Sebelum Suku Jawa, ada Suku Wajak di Pulau Jawa sa.

Angkasa :
Bener! Suku Wajak ini dikenal juga sebagai Homo Wajakensis, manusia purba yang hidup di daerah Tulungagung, Jawa Timur. Fosilnya ditemukan pada abad ke-19. Bukan homo yang itu ya!

Haven :
Usianya? Gila sih, diperkirakan hidup 500 ribu sampai 1 juta tahun lalu. Padahal Suku Jawa sendiri baru datang ke Jawa sekitar tahun 1500 SM dari Taiwan lewat migrasi Austronesia.

Angkasa :
Bayangin, udah ada "penghuni asli" jauh sebelum budaya Jawa modern terbentuk. Jadi Pulau Jawa ini emang udah rame dari zaman purba.

Angkasa :
Fakta keempat bikin kita geleng-geleng adalah Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diundur… karena Soekarno ketiduran? udah kayak kelakuan siapa ya ini.

Haven :
Bener nih. Ada dua versi. Versi pertama bilang, Bung Karno sakit demam tinggi malam sebelumnya, jadi baru bangun jam 9 pagi. Versi kedua—yang lebih lucu—ya karena… ketiduran.

Angkasa :
Proklamasi-nya harusnya jam 8, tapi jadi molor ke jam 10 pagi.
Dan katanya, warga yang udah nungguin tuh kecewa berat. Soalnya pada ninggalin kerjaan, telat, terus malah presidennya belum bangun.

Haven :
Tapi ya gimana, kalau bukan Soekarno yang bacain teks proklamasi, siapa lagi coba?
Walaupun demam, dia tetap berdiri dan mengumumkan kemerdekaan RI bareng Bung Hatta di Pegangsaan Timur.

Haven :
Terakhir nih, fakta yang cukup mind-blowing. Ternyata Indonesia punya 10 presiden loh.

Angkasa :
Yap, bukan cuma 8 presiden resmi yang tercatat sejak Soekarno sampai Jokowi. Ada dua tokoh lagi yang juga pernah jadi kepala negara, Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat.

Haven :
Sjafruddin jadi Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia atau PDRI di Sumatera waktu Belanda nyerang Yogyakarta dan nyulik para pemimpin RI.

Angkasa :
Tujuan PDRI itu supaya dunia tahu bahwa Indonesia masih eksis, masih punya pemerintahan. Dan berkat perjuangan itu, Soekarno-Hatta akhirnya dibebaskan, terus pemerintahan diserahkan lagi ke pusat.

Haven :
Sementara Mr. Assaat, jadi Presiden RI waktu negara ini berubah jadi Republik Indonesia Serikat (RIS) hasil perjanjian KMB tahun 1949. Soekarno jadi Presiden RIS, dan Assaat ditunjuk sebagai Presiden RI yang waktu itu cuma salah satu bagian negara bagian RIS.

Angkasa :
Tapi posisi Mr. Assaat ini penting banget. Walaupun cuma 9 bulan, dia tetap tercatat sebagai pemimpin resmi Republik Indonesia.

Haven :
Nah lho, jadi gimana? Masih mikir Indonesia cuma punya 7 atau 8 presiden?

Haven & angkasa :
Gimana cimiit #NCGINHALT . Udah tau belum sekarang? Nah, cukup segitu aja dari kita, thank you udah nyimak konten nya dari awal sampe akhir. See u next week di konten podcast lain 👋🏻👋🏻