Ma'had Ibnu Umar Beji Pasuruan Jawa Timur
2.78K subscribers
1.09K photos
458 videos
35 files
3.1K links
Channel Resmi Ma'had Ibnu Umar, Beji, Pasuruan , Jawa Timur.
Menyajikan audio kajian, poster dakwah dan faidah-faidah ilmiah.
Download Telegram
بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔉 AUDIO MASJID AR RIYADH


🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Zakaria Hidir al Malanjy حفظه الله تعالى
Kitab Bahjatul Qulubil Abror wa Qurrotu Uyunil Akhyar
(Mutiara Hikmah Penyejuk Hati)

🍒 Pertemuan ke 25 :  (Hadist ke 25)
Bab. Sholat


Hadīts yang diriwayatkan dari Mālik bin Al Huwayrits radhiyallāhu ta’āla ‘anhu.

Beliau mengatakan, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ، فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ،وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ

“Shalātlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalāt, dan apabila telah datang waktu shalāt maka salah satu dari kalian mengumandangkan adzan untuk kalian, dan hendaklah yang mengimami kalian adalah orang yang paling tua usianya di antara kalian.”

(Hadīts shahīh riwayat Bukhāri dan Muslim)


💻 https://linktr.ee/mahadibnuumar
#Masjidarriyadh #Ustadzhidir
بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔉 AUDIO MUSHOLLA NURUL ILMI


🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Zakaria Hidir Al Malanjy حفظه الله تعالى

🌷BAB. BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN MENJALIN TALI SILATURAHIM

🌷Dalil 6.
Siapakah Orang yang Paling Berhak Kita Berbakti Kepadanya :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ

. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Kemudian ayahmu.”

Hadits no. 5971

🌷Dalil 7.
Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata bahwa ada seseorang yang berkata,

“Ya Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai beberapa saudara, dan aku senantiasa menghubungkan tali silaturahim dengan mereka tetapi mereka memutuskanya. Aku senantiasa berbuat baik dengan mereka, tetapi mereka berbuat buruk kepadaku, aku ingat kepada mereka tetapi mereka lupa kepadaku.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seandainya benar seperti apa yang kamu katakan, maka seakan-akan kamu menyuapkan abu panas kepada mereka. Dan kamu sentiasa disertai penolong di sisi Allah dalam menghadapi mereka itu selama kamu benar dalam keadaan sedemikian itu.”

[Shahih Muslim no. 2558]



💻 https://linktr.ee/mahadibnuumar
#Mushollanurulilmi #Ustadzhidir
بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔉 AUDIO MUSHOLLA NURUL ILMI


🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Zakaria Hidir Al Malanjy حفظه الله تعالى

🌷BAB. BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN MENJALIN TALI SILATURAHIM


🌷Dalil
8.
Dari Salman bin Amr radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika salah seorang diantara kalian berbuka puasa, hendaklah dia berbuka dengan kurma, kerana kurma itu mengandungi keberkatan. Jika tidak ada, hendaklah berbuka dengan air, kerana air itu suci.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Sedekahlah kepada orang miskin hanya mendapatkan pahala sedekah sahaja, sedangkan sedekah kepada kaum kerabat, mengandungi dua macam keutamaan, yaitu sedekah dan menghubungkan hubungan kekeluargaan.”

[HR. At-Tirmidzi no. 658, 595, Ibnu Majah no. 1699, Ahmad 4/213, dinilai Dhaif oleh Syaikh Al-Albani dalam Dhaif At-Tirmidzi no. 101. Menuruf Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata bahwa yang benar ialah perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam Al-Irwa no. 4/51 hadits no. 992. Syaikh Al-Albani berkata mengenai kesimpulan bahwa yang kuat mengenai bab ini ialah hadits Anas yang bersumber dari perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun hadits Anas dan Salman bin Amir yang bersumber dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, menurutku tidak kuat. Hadits ini Dhaif, akan tetapi Syaikh Al-Albani mensahihkan kedua hadits ini dalam Shahih Al-Jami’ no. 3858]

🌷Dalil 9.

عَنْ أَبِيْ بَكْرَةَ نُفَيْعِ بْنِ الْحَارِثِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ -ثَلَاثًا- قُلْنَا: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: اَلْإِشْرَاكُ بِاللهِ، وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ. وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَقَالَ: أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ، وَشَهَادَةُ الزُّوْرِ، فَمَازَالَ  يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا: لَيْتَهُ سَكَتَ

Dari Abu Bakrah Nufai’ bin al-Hârits Radhiyallahu anhu , ia berkata : Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah aku beritahukan kepadamu dosa besar yang paling besar?” –Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya tiga kali–. Kami (para Shahabat) menjawab, “Tentu, wahai Rasûlullâh.” Nabi hallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Menyekutukan Allâh dan durhaka kepada kedua orang tua.”Awalnya Beliau bersandar kemudian duduk dan bersabda, “Serta camkanlah, juga perkataan bohong dan saksi palsu.” Nabi selalu mengulanginya sehingga kami berkata (dalam hati kami), “Semoga Beliau diam.”

Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhâri (no. 2654, 5976, 6273, 6274, 6919) dan dalam al-Adabul Mufrad (no. 15); Muslim (no. 87); Ahmad (V/36, 37, 38); At-Tirmidzi (no. 1901, 2301, 3019) dan dalam asy-Syamâ`il Muhammadiyyah (no. 131); Al-Bazzar (no. 3630); dan al-Baihaqi dalam Sunan-nya (X/121).





💻 https://linktr.ee/mahadibnuumar
#Mushollanurulilmi #Ustadzhidir
بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔉 AUDIO MUSHOLLA NURUL ILMI


🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Zakaria Hidir Al Malanjy حفظه الله تعالى

🌷BAB. BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN MENJALIN TALI SILATURAHIM

Mukadimmah,
Sifat manusia apabila ditimpa musibah selalu berkeluh kesah

اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙ

Apabila ditimpa keburukan (kesusahan), ia berkeluh kesah (QS. Al-Ma'arij · Ayat 20)

apabila mendapatkan kebaikan tidak ingat kepada Allah

وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙ

Apabila mendapat kebaikan (harta), ia amat kikir ((QS. Al-Ma'arij · Ayat 21)


🌷Dalil
10.
Dari Atha bin Yassar, ia berkata:

عن ابنِ عبَّاسٍ أنَّهُ أتاهُ رجلٌ ، فقالَ : إنِّي خَطبتُ امرأةً فأبَت أن تنكِحَني ، وخطبَها غَيري فأحبَّت أن تنكِحَهُ ، فَغِرْتُ علَيها فقتَلتُها ، فَهَل لي مِن تَوبةٍ ؟ قالَ : أُمُّكَ حَيَّةٌ ؟ قالَ : لا ، قالَ : تُب إلى اللَّهِ عزَّ وجلَّ ، وتقَرَّب إليهِ ما استَطعتَ ، فذَهَبتُ فسألتُ ابنَ عبَّاسٍ : لمَ سألتَهُ عن حياةِ أُمِّهِ ؟ فقالَ : إنِّي لا أعلَمُ عملًا أقرَبَ إلى اللَّهِ عزَّ وجلَّ مِن برِّ الوالِدةِ

“Dari Ibnu ‘Abbas, ada seorang lelaki datang kepadanya, lalu berkata kepada Ibnu Abbas: saya pernah ingin melamar seorang wanita, namun ia enggan menikah dengan saya. Lalu ada orang lain yang melamarnya, lalu si wanita tersebut mau menikah dengannya. Aku pun cemburu dan membunuh sang wanita tersebut. Apakah saya masih bisa bertaubat? Ibnu Abbas menjawab: apakah ibumu masih hidup? Lelaki tadi menjawab: Tidak, sudah meninggal. Lalu Ibnu Abbas mengatakan: kalau begitu bertaubatlah kepada Allah dan dekatkanlah diri kepadaNya sedekat-dekatnya. Lalu lelaki itu pergi. Aku (Atha’) bertanya kepada Ibnu Abbas: kenapa anda bertanya kepadanya tentang ibunya masih hidup atau tidak? Ibnu Abbas menjawab: aku tidak tahu amalan yang paling bisa mendekatkan diri kepada Allah selain birrul walidain” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya shahih)

🌷Dalil 11.
Pembicaraan antara Raja Romawi (hiraclius) dengan Abu Sufyan sebelum masuk Islam.

Dia (hiraclius) bertanya lagi : “Apa yang diperintahkannya kepada kalian?
Abu Sufyan berkata dia menyuruh kami; ‘Sembahlah Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, dan tinggalkan apa yang dikatakan oleh nenek moyang kalian.’ Dia juga memerintahkan kami untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat, berkata jujur, saling memaafkan dan menyambung silaturrahim”.

🌷Dalil 12
Berdosa bagi orang yang memutuskan tali silaturahim

عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ قَالَ إِنَّ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ رَحْمٍ. رواه البخاري ، ومسلم ، وأبو داود ، الترمذي .

Dari Jubair bin Muth’im ra. dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Bersabda, “Tidak masuk surga pemutus silaturrahim.” (Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan At-Turmuzi).

💻 https://linktr.ee/mahadibnuumar
#Mushollanurulilmi #Ustadzhidir
بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔉 AUDIO MUSHOLLA NURUL ILMI


🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Zakaria Hidir Al Malanjy حفظه الله تعالى

🌷BAB. Berbuat Baik Kepada Teman Dekat Orang Tua, Bapak Ibu Kerabat Istri dan Semua Orang yang Dihasung untuk Berbuat Baik dan Memuliakannya


Mukadimmah,

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99)

🌷Dalil
1.
Ibnu Dinar meriwayatkan, ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah berkata bahwa ada seorang lelaki Badui bertemu dengan Ibnu Umar di tengah perjalanan menuju Makkah. Kemudian ‘Abdullah bin ‘Umar memberi salam dan mengajaknya untuk naik ke atas keledainya serta memberikan sorban yang dipakai di kepalanya. Ibnu Dinar berkata kepada Ibnu Umar, “Semoga Allah memberikan kebaikan kepadamu, sesungguhnya orang itu adalah orang Badui dan sebenarnya ia diberi sedikit saja sudah senang.” ‘Abdullah bin ‘Umar berkata, “Sesungguhnya ayah Badui tersebut adalah kenalan baik (ayahku) Umar bin Al-Khattab. Sedangkan saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ

“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.” (HR. Muslim no. 2552)

🌷Dalil 2
Dalam riwayat yang lain, Ibnu Dinar bercerita tentang Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, “Apabila Ibnu ‘Umar pergi ke Makkah, beliau selalu membawa keledai sebagai ganti unta apabila ia merasa jemu, dan ia memakai sorban di kepalanya. Pada suatu hari, ketika ia pergi ke Makkah dengan keledainya, tiba-tiba seorang Arab Badui lewat, lalu Ibnu Umar bertanya kepada orang tersebut, “Apakah engkau adalah putra dari si fulan?” Ia menjawab, “Betul sekali.” Kemudian Ibnu Umar memberikan keledai itu kepadanya dan berkata, “Naiklah di atas keledai ini.” Ia juga memberikan sorbannya (imamahnya) seraya berkata, “Pakailah sorban ini di kepalamu.”

Salah seorang teman Ibnu Umar berkata kepadanya, “Semoga Allah memberikan ampunan kepadamu yang telah memberikan orang Badui ini seekor keledai yang biasa kau gunakan untuk bepergian dan sorban yang biasa engkau pakai di kepalamu.” Ibnu Umar berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنْ أَبَرِّ الْبِرِّ صِلَةَ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّىَ

“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia.” Sesungguhnya ayah orang ini adalah sahabat baik (ayahku) Umar (bin Al-Khattab).


💻 https://linktr.ee/mahadibnuumar
#Mushollanurulilmi #Ustadzhidir
بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔉 AUDIO MUSHOLLA NURUL ILMI


🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Zakaria Hidir Al Malanjy حفظه الله تعالى

🌷BAB. Berbuat Baik Kepada Teman Dekat Orang Tua, Bapak Ibu Kerabat Istri dan Semua Orang yang Dihasung untuk Berbuat Baik dan Memuliakannya


🌷Dalil
3.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: خَرَجتُ معَ جَرِير بنِ عَبدِ الله البَجَلِي رضي الله عنه في سَفَرٍ، فَكَانَ يَخْدُمُنِي، فقُلتُ لَهُ: لا تفْعَل، فقَال: إِنِّي قَدْ رَأَيتُ الأَنْصَارَ تَصْنَعُ بِرَسُولِ الله صلى الله عليه وسلم شَيئًا آلَيتُ عَلَى نَفْسِي أَنْ لاَ أَصْحَبَ أَحدًا مِنْهُم إِلاَّ خَدَمْتُه.
[صحيح] - [متفق عليه]

Dari Anas bin Malik -raḍiyallahu 'anhu- ia berkata, "Aku keluar bersama Jarir bin Abdillah Al-Bajaliy -raḍiyallahu 'anhu- dalam suatu perjalanan. Ternyata ia melayaniku. Aku berkata padanya, "Jangan lakukan!" Ia menjawab, "Sungguh aku telah melihat orang-orang Ansar melakukan sesuatu (kebaikan) pada Rasulullah -ṣallallahu 'alaihi wa sallam-, di mana aku bersumpah terhadap diriku bahwa aku tidak menyertai salah seorang dari mereka kecuali aku akan melayaninya."
Hadist sahih - Muttafaq 'alaih


🌷Dalil 4.

حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَسَنٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا حَفْصٌ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ مَا غِرْتُ عَلَى أَحَدٍ مِنْ نِسَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا غِرْتُ عَلَى خَدِيجَةَ وَمَا رَأَيْتُهَا وَلَكِنْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ ذِكْرَهَا وَرُبَّمَا ذَبَحَ الشَّاةَ ثُمَّ يُقَطِّعُهَا أَعْضَاءً ثُمَّ يَبْعَثُهَا فِي صَدَائِقِ خَدِيجَةَ فَرُبَّمَا قُلْتُ لَهُ كَأَنَّهُ لَمْ يَكُنْ فِي الدُّنْيَا امْرَأَةٌ إِلَّا خَدِيجَةُ فَيَقُولُ إِنَّهَا كَانَتْ وَكَانَتْ وَكَانَ لِي مِنْهَا وَلَدٌ

Telah bercerita kepadaku ['Umar bin Muhammad bin Hasan] telah bercerita kepada kami [bapakku] telah bercerita kepada kami [Hafsh] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari ['Aisyah radliallahu 'anhu] berkata; "Tidaklah aku cemburu kepada salah seorang istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku belum pernah melihatnya. Akan tetapi ini karena beliau sering sekali menyebut-nyebutnya (memuji dan menyanjungnya) dan acapkali beliau menyembelih kambing, memotong-motong bagian-bagian daging kambing tersebut, lantas beliau kirimkan daging kambing itu kepada teman-teman Khadijah. Suatu kali aku pernah berkata kepada beliau yang intinya seolah tidak ada wanita di dunia ini selain Khadijah. Maka spontan beliau menjawab: "Khadijah itu begini dan begini dan dari dialah aku mempunyai anak."
Hadits Bukhari Nomor 3534

🌷Dalil 5.

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺃُﺳَﻴْﺪٍ ﻣَﺎﻟِﻚِ ﺑْﻦِ ﺭَﺑِﻴﻌَﺔَ ﻗَﺎﻝَ: ﺑَﻴْﻨَﻤَﺎ ﻧَﺤْﻦُ ﻋِﻨْﺪَ اﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺇِﺫْ ﺟَﺎءَﻩُ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻦْ ﺑَﻨِﻲ ﺳَﻠَﻤَﺔَ ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ اﻟﻠَّﻪِ، ﺃَﺑَﻘِﻲَ ﻣِﻦْ ﺑِﺮِّ ﺃَﺑَﻮَﻱَّ ﺷَﻲْءٌ ﺃَﺑَﺮُّﻫُﻤَﺎ ﺑِﻪِ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﻣﻮﺗﻬﻤﺎ؟

Abu Usaid Malik bin Rabiah berkata: Ketika kami berada bersama Nabi Muhammad, tiba-tiba datang seorang laki-laki dari bani Salamah. Ia bertanya, "Wahai Rasulullah, masih adakah bakti saya untuk kedua
orang tua saya setelah keduanya wafat?"

ﻗَﺎﻝَ: «ﻧَﻌَﻢْ، اﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻤَﺎ، ﻭَاﻻِﺳْﺘِﻐْﻔَﺎﺭُ ﻟَﻬُﻤَﺎ، ﻭَﺇِﻳﻔَﺎءٌ ﺑِﻌُﻬُﻮﺩِﻫِﻤَﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﻣﻮﺗﻬﻤﺎ، ﻭَﺇِﻛْﺮَاﻡُ ﺻَﺪِﻳﻘِﻬِﻤَﺎ، ﻭَﺻِﻠَﺔُ اﻟﺮَّﺣِﻢِ اﻟَّﺘِﻲ ﻻَ ﺗُﻮﺻَﻞُ ﺇِﻻَّ ﺑِﻬِﻤَﺎ»

Nabi menjawab, "Ya, ada.
(1) Mendoakan dan meminta ampunan untuknya;
(2) mewujudkan wasiatnya;
(3) memuliakan teman-teman orang tua; dan
(4) menjaga silaturahim dengan keluarga orang tua."

(HR Ahmad no 16059, Bukhari dalam Adab Mufrad no 35, Ibnu Majah no 3664, Abu Dawud no 5142, Ibnu Hibban no 412, Baihaqi 6893, dan Hakim 7260, ia menilai sahih dan disetujui adz-Dzahabi).

💻 https://linktr.ee/mahadibnuumar
#Mushollanurulilmi #Ustadzhidir
بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔉 AUDIO MUSHOLLA NURUL ILMI


🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Zakaria Hidir Al Malanjy حفظه الله تعالى

🌷BAB. Memuliakan Keluarga Rasulullah dan Penjelasan tentang Keutamaan Mereka.

Allah Berfirman :

اِنَّمَا يُرِيۡدُ اللّٰهُ لِيُذۡهِبَ عَنۡكُمُ الرِّجۡسَ اَهۡلَ الۡبَيۡتِ وَيُطَهِّرَكُمۡ تَطۡهِيۡرًا ۚ‏

“Sesungguhnya Allah (perintahkan kamu dengan semua itu) hanyalah kerana hendak menghapuskan perkara-perkara yang mencemarkan diri kamu- wahai 'Ahlul Bait' dan hendak membersihkan kamu sebersih-bersihnya (dari segala perkara keji).”
(QS. Al-Ahzab: 33)


Keluarga nabi dibagi menjadi dua :
1. Keluarga Nabi yang kafir, maka mereka bukan digolongkan keluarga nabi dengan dalil pada Al Quran Surat Hud ayat 45-46

وَنَادَىٰ نُوحٌ رَّبَّهُۥ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ٱبْنِى مِنْ أَهْلِى

Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku..

قَالَ يَٰنُوحُ إِنَّهُۥ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ

Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu

2. Keluarga Nabi yang beriman, mereka termasuk keluarga nabi begitu pula para istri-istri nabi, dengan dalil pada Al Quran Surat Al Ahzab ayat 32-33.

"Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik,(32)

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait3 dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya (33).

Qs. Al Ahzab : 6

Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. Orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu hendak berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Demikianlah telah tertulis dalam Kitab (Allah).

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

“Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.”

(HR. Malik; Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Hadits ini disahihkan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam At-Ta’zhim wa Al-Minnah fi Al-Intishar As-Sunnah, hlm. 12-13).

Wasiat Nabi pada Hadist Zaid bin Arqam :

"..... Kemudian Husain bertanya kepada Zaid bin Arqam, “Wahai Zaid, sebenarnya siapakah Ahlul baitnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu?” Bukanlah istri-istri Rasulullah adalah ahlul bait. Tetapi ahlul bait Rasulullah yang dimaksudkan adalah orang yang diharamkan untuk menerima zakat semasa ketiadaan Rasululllah.” Husain bertanya lagi, “Siapakah mereka itu?”

Zaid bin Arqam menjawab, “Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Jafar dan keluarga Abbas.”

Husian bertanya lagi, “Apakah mereka semua diharamkan untuk menerima zakat?”

Zaid bin Arqam menjawab, “Ya.”

Dalam suatu riwayat dikatakan, “Ingatlah, sesungguhnya aku tinggalkan untuk kamu semua dua perkara yang berat, salah satunya adalah kitabullah yaitu tali (pedoman hidup) daripada Allah. Barangsiapa yang mengikutinya, maka dia berada dalam petunjuk, dan barangsiapa yang meninggalkannya maka dia berada dalam kesesatan.”

[Shahih Muslim no. 2408]



💻 https://linktr.ee/mahadibnuumar
#Mushollanurulilmi #Ustadzhidir
بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔉 AUDIO MUSHOLLA NURUL ILMI


🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Zakaria Hidir Al Malanjy حفظه الله تعالى

🌷BAB. Menghormati Para Ulama, Orang Tua, Orang Terhormat, Mendahulukan Mereka Atas Yang Lainnya, Menjunjung Tinggi Majlis Mereka Serta Meninggikan Kedudukan Mereka.


Mukadimmah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْحَجُّ عَرَفَةُ

Haji itu adalah Arafah.

[HR. at-Tirmidzi no. 889, an-Nasâ’i no. 3016 dan Ibnu Mâjah no. 3015 , dihukumi shahih oleh al-Albâni]

Keutamaan 10 Hari Bulan Dzulhijjah
Rasulullah bersabda :

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام” (يعني أيام العشر)، قالوا: يا رسول الله، ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: “ولا الجهاد في سبيل الله، إلاّ رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء”، رواه البخاري.

Artinya : “Tidaklah ada amal yang lebih utama daripada amal-amal yang dikerjakan pada sepuluh hari Dzulhijjah ini.” Lalu para sahabat bertanya, “Tidak juga Jihad?” Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab,”Tidak juga Jihad, kecuali seseorang yang keluar (untuk berjihad) sambil mempertaruhkan diri (jiwa) dan hartanya, lalu kembali tanpa membawa sesuatupun.” (HR. Bukhari).

Allah Ta'ala berfirman:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَ كَّرُ أَوْلُوا اْلأَلْبَـٰبِ

“Katakanlah Wahai Muhammad adakah sama mereka yang mengetahui dan mereka yang tidak mengetahui. Sesungguhnya yang mengingat ialah orang-orang yang menggunakan fikirannya.”
(QS. Az-Zumar: 39: 9)

Hadits no. 347.

وَعَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عُقبةَ بْنِ عَمْرِو الْبَدرِيِّ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ، فَإِنْ كَانُوا فِي الْقِرَاءَةِ سَوَاءً، فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ، فَإِنْ كَانُوا فِي السُّنَّةِ سَوَاءً، فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً، فَإِنْ كَانُوا فِي الْهِجْرَةِ سَوَاءً، فَأَقْدَمُهُمْ سِنًّا وَلَا يُؤمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِي سُلْطَانِهِ، وَلَا يَقْعُدُ فِي بَيْتِهِ عَلَى تَكْرِمَتِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ » رَوَاهُ مُسْلِمُ.

Daripada Abu Mas'ud Uqbah bin Amr Al-Badri Al-Anshari radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Yang berhak mengimamkan suatu kaum adalah orang yang paling pandai dalam membaca Al-Quran. Jika bacaan mereka sama, maka orang yang paling memahami tentang sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika pemahaman dalam sunnahnya sama, maka orang yang terlebih dahulu berhijrah. Jika hijrah mereka sama, maka orang yang lebih tua umurnya. Dan janganlah seseorang mengimamkan yang lain di daerah kekuasan lain, dan jangan pula seorang itu duduk rumah orang lain itu di atas duduknya (orang lain tadi) kecuali dengan izinnya.”

[Shahih Muslim no. 673]
💻 https://linktr.ee/mahadibnuumar
#Mushollanurulilmi #Ustadzhidir
بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔉 AUDIO MUSHOLLA NURUL ILMI


🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Zakaria Hidir Al Malanjy حفظه الله تعالى

🌷Bab. Berkunjung (ziarah) kepada orang -orang yang memiliki keutamaan dan meminta kepada mereka untuk hadir di rumah kita, mengunjungi tempat-tempat yang memiliki keutamaan

Kisah Nabi Musa menemui Nabi Khidir Alaihimassalam untuk mendapatkan ilmu yang dimiliki Nabi Khidir Alaihimassalam
(Qs. Al Kahfi ayat 62-78)

Faedah ayat :
1. Mendatangi orang-orang yang memiliki keutamaan
2. Ta'wadu nya Nabi Musa

وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
(QS. Al Kahfi : 28)


Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu; ia berkata,

“Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu berkata kepada Umar radhiyallahu ‘anhu setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Mari kita pergi mengunjungi Ummu Aiman sebagaimana Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengunjungi beliau semasa hidupnya.’

Tatkala kami menemuinya, beliau menangis. Kami pun bertanya, ‘Apa yang membuatmu menangis? Apa yang di sisi Allah lebih baik bagi Rasul-Nya.
Ummu Aiman berkata, ‘Aku bukan menangisi beliau, karena aku tahu apa yang di sisi Allah itu lebih baik baginya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi aku menangis karena wahyu telah terputus dari langit.’
Maka mereka berdua pun ikut menangis.” (Ath-Thabaqatul Kubra, 2:332–333)


💻 https://linktr.ee/mahadibnuumar
#Mushollanurulilmi #Ustadzhidir
بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔉 AUDIO MASJID AR RIYADH


🎙 Pemateri:
Ustadz Abu Zakaria Hidir al Malanjy حفظه الله تعالى
Kitab Bahjatul Qulubil Abror wa Qurrotu Uyunil Akhyar
(Mutiara Hikmah Penyejuk Hati)

🍒 Pertemuan ke 26 :  (Hadist ke 26)
Bab. Keistimewaan Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam

dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ta’ala ‘anhumā.

Beliau mengatakan, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي: نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وَجُعِلَتْ لِيَ الأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا، فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَةُ فَلْيُصَلِّ، وَأُحِلَّتْ لِيَ الغَنَائِمُ وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي، وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ، وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً

“Aku diberikan lima hal yang belum pernah diberikan kepada seorangpun dari kalangan para nabi sebelumku.

1️⃣ Aku ditolong oleh Allāh dengan adanya rasa takut (dikalangan musuh-musuh Beliau) sejauh sebulan perjalanan.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا ۖ وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ ۚ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ

“Akan Kami masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kāfir karena mereka mempersekutukan Allāh dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu.” (QS Āli Imrān: 151)

2️⃣ Dijadikan bagiku bumi sebagai masjid dan sebagai alat untuk bersuci.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

تَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا

“Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci).” (QS An Nissā’: 43)

Maka barangsiapa dari kalangan umatku ini mendapati waktu shalāt (di manapun dia berada) maka hendaklah dia shalāt.

3️⃣ Dihalalkan bagiku ghanimah-ghanimah perang dan sebelumnya tidak dihalalkan bagi nabi-nabi sebelumku.

4️⃣ Aku diberikan syafā’at.

Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam memiliki syafā’at yang khusus yang akan beliau berikan kepada orang-orang yang beriman sebagaimana disebutkan dalam hadīts Beliau.

أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي (يَوْمَ الْقِيَامَةِ) مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ “.

“Orang yang paling bahagia dengan syafā’at ku adalah orang yang mengucapkan ‘Lā ilāha illallāh’ ikhlās dari hatinya.”

5️⃣Dan para nabi terdahulu diutus kepada umatnya secara khusus sedangkan aku diutus kepada seluruh manusia.

(Hadīts riwayat Imām Bukhāri dan Muslim)


💻 https://linktr.ee/mahadibnuumar
#Masjidarriyadh #Ustadzhidir