Seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud) berinisial SLKDP diduga melakukan pelecehan dengan membuat konten porno "deepfake" menggunakan foto-foto perempuan yang diambil tanpa izin dari media sosial. Kasus ini terungkap setelah mantan pacar pelaku mengirimkan bukti foto editan kepada para korban.⁠
⁠
Korban mengungkapkan bahwa foto-foto tersebut diedit menggunakan bot berbasis AI di Telegram, lalu diberi nama dan kode, menimbulkan kecurigaan bahwa konten tersebut diperjualbelikan. Meski pelaku membantah menjual foto, korban tidak mempercayai pengakuannya, apalagi ditemukan bukti tangkapan layar barcode transaksi QRIS.⁠
⁠
Lebih dari 35 korban kini tengah berkoordinasi untuk membawa kasus ini ke pihak kepolisian, sembari menunggu proses sanksi dari rektorat Unud. Para korban mengaku mengalami tekanan psikologis dan merasa tidak aman, terlebih karena pelaku masih beraktivitas seperti biasa di kampus.⁠
⁠
📸: Dok. Universitas Udayana.⁠
⁠
Follow WhatsApp...

View original post

Pemerintah Indonesia menegaskan keterbukaannya terhadap kerja sama sistem pembayaran digital, termasuk dengan operator asing seperti Visa dan Mastercard. Hal ini disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi sorotan Amerika Serikat terkait kebijakan QRIS dan GPN yang dinilai menjadi hambatan perdagangan.⁠
⁠
Airlangga menegaskan tidak ada perlakuan diskriminatif terhadap pelaku asing, asalkan mereka mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. Menurutnya, masalah yang muncul lebih berkaitan dengan pemahaman atas kebijakan, bukan hambatan substansial.⁠
⁠
Bank Indonesia juga menyatakan siap bekerja sama dengan negara mana pun, termasuk AS, selama sistem dan regulasi kedua pihak selaras. Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menambahkan, dominasi kartu kredit dari perusahaan AS di Indonesia membuktikan bahwa sistem pembayaran tetap terbuka.⁠
⁠
📸: Dok. Instagram @smindrawati.⁠
⁠
Follow WhatsApp Channel kumparan untuk dapat Informasi terpercaya dikirim langsung ke...

View original post