Barangkali ini bisa jadi renungan berharga bagi para anak muda sekaligus orang tua. Orang yang ada di foto ini, setahu saya, adalah seorang YouTuber terkenal asal Mesir. Subscribernya lebih dari 2 juta. Otomatis, soal penghasilan nggak perlu ditanya lagi. Tapi tau gak sih dia bilang apa di caption ini?
Dia bilang ke anak-anak SMA: "ilmu itu menjaga pemiliknya. Saya sendiri, kalau waktu bisa diputar ulang, saya ingin belajar lagi." Katanya gitu. Ungkapan serupa pernah saya simak langsung dari seorang teman, yang menyesal tidak lanjut kuliah gara-gara milih kerjaan dengan penghasilan berlimpah. Ujung2nya dia nyesel juga.
Yang cukup disayangkan, di luar sana ada tipe orang tua yang punya pandangan bahwa keberhasilan sekolah anak itu diukur dengan penghasilannya. Sekolah itu ya buat kerja, bagi mereka. Kalau sewaktu sekolah udah bisa punya penghasilan banyak, yaudah mending cari uang aja. Belajar mah bisa nanti. Begitulah cara mereka berpikir.
Kalau anaknya lulus sekolah, mereka biasa2 aja. Tapi, kalau anaknya ngasih uang, mereka seneng. Kalau nggak ngasih, mereka kecewa. Sambil menduga-duga bahwa anaknya tidak berhasil dalam belajar, mengecewakan, bahkan mungkin dipandang tidak sayang sama orang tuanya! Seolah-olah bakti kepada orang tua itu hanya bisa dengan uang semata.
Mungkin perlu diingat, baik oleh yang tua maupun yang muda, bahwa kita ini manusia yang punya akal. Manakala Anda dihadapkan dengan dua pilihan, yang satu menjanjikan kemapanan sesaat, sementara yang satu lagi menjanjikan manfaat dunia akhirat, kira-kira Anda milih yang mana? Jelas, orang berakal tak perlu jawaban yang panjang-panjang.
Bagi anak muda yang masih punya kesempatan belajar, gunakanlah kesempatan Anda dengan baik. Uang yang melalaikan Anda dari tugas utama adalah ujian. Tdk ada keraguan dlm hal itu. Kerja di saat kuliah itu sama sekali nggak jadi masalah. Yang jadi masalah itu kalau lupa tujuan dan tugas utama aja.
Uang yang Anda dapat sekarang, cepat atau lambat, pasti akan habis. Sementara ilmu bisa membentuk skill dan kemampuan yang bisa bertahan sepanjang hayat. Dan itulah yang akan memudahkan Anda untuk memberikan manfaat. Bukan cuma untuk urusan dunia. Tapi juga menyangkut bekal Anda di alam akhirat. Harta Anda jaga. Ilmu malah menjaga Anda. Itu benar sekali.
Jika Anda lebih mendahulukan harta, di saat Tuhan meminta Anda untuk belajar, yakinlah bahwa Anda sudah salah dalam mengambil jalan. Konsekuensi akhir dari salah ambil jalan ialah penyesalan. Dan itu akan dirasakan nanti. Bukan sekarang. Pikirkanlah baik-baik. Sayangilah masa depan Anda dengan berpikir lebih cermat dalam mengambil keputusan.
Bagi para orang tua yang punya anak, dan anaknya masih bersemangat untuk mencari ilmu, berbahagialah, bersyukurlah. Itu investasi Anda yang paling berharga. Kalau Anda orang beragama, harusnya Anda lebih bahagia anak Anda jadi orang baik dan orang berilmu. Dia akan memuliakan Anda di dunia. Juga bisa memuliakan Anda di alam akhirat.
Dukunglah anak Anda dalam belajar. Jangan biarkan dia membagi konsentrasi belajarnya dengan bekerja, selama Anda masih punya kemampuan untuk membantunya belajar secara maksimal. Secara pribadi saya bersyukur punya orang tua yang paham mahalnya ilmu. Dan nggak pernah mempersoalkan urusan duit dan penghasilan.
Lagian buat apa? Dalam hitungan tahun, uang itu pasti akan habis. Nyawa akan melayang. Dan ketika itu selesailah sudah episode kehidupan kita di dunia ini. Manfaat apa yang diberikan oleh harta, klo dia nggak bisa memperbaiki kehidupan kita? Mending mikirin akherat. Agama udah jelas-jelas memuliakan ilmu. Dan yang suka terbuai dengan uang dan harta itu cuma nafsu.
Yang mengikuti tuntunan agama gak akan menyesal. Yang suka bikin nyesel itu ya kalau ngikutin nafsu itu. Dan nafsu itu pasti mikirin yang bikin seneng2 aja. Beda halnya dengan akal. Akal itulah yang membedakan kita dengan hewan. Akal memilih ilmu. Nafsu milih harta. Tinggal Anda pilih. Dan setiap pilihan pasti ada konsekuensi2nya.
Dia bilang ke anak-anak SMA: "ilmu itu menjaga pemiliknya. Saya sendiri, kalau waktu bisa diputar ulang, saya ingin belajar lagi." Katanya gitu. Ungkapan serupa pernah saya simak langsung dari seorang teman, yang menyesal tidak lanjut kuliah gara-gara milih kerjaan dengan penghasilan berlimpah. Ujung2nya dia nyesel juga.
Yang cukup disayangkan, di luar sana ada tipe orang tua yang punya pandangan bahwa keberhasilan sekolah anak itu diukur dengan penghasilannya. Sekolah itu ya buat kerja, bagi mereka. Kalau sewaktu sekolah udah bisa punya penghasilan banyak, yaudah mending cari uang aja. Belajar mah bisa nanti. Begitulah cara mereka berpikir.
Kalau anaknya lulus sekolah, mereka biasa2 aja. Tapi, kalau anaknya ngasih uang, mereka seneng. Kalau nggak ngasih, mereka kecewa. Sambil menduga-duga bahwa anaknya tidak berhasil dalam belajar, mengecewakan, bahkan mungkin dipandang tidak sayang sama orang tuanya! Seolah-olah bakti kepada orang tua itu hanya bisa dengan uang semata.
Mungkin perlu diingat, baik oleh yang tua maupun yang muda, bahwa kita ini manusia yang punya akal. Manakala Anda dihadapkan dengan dua pilihan, yang satu menjanjikan kemapanan sesaat, sementara yang satu lagi menjanjikan manfaat dunia akhirat, kira-kira Anda milih yang mana? Jelas, orang berakal tak perlu jawaban yang panjang-panjang.
Bagi anak muda yang masih punya kesempatan belajar, gunakanlah kesempatan Anda dengan baik. Uang yang melalaikan Anda dari tugas utama adalah ujian. Tdk ada keraguan dlm hal itu. Kerja di saat kuliah itu sama sekali nggak jadi masalah. Yang jadi masalah itu kalau lupa tujuan dan tugas utama aja.
Uang yang Anda dapat sekarang, cepat atau lambat, pasti akan habis. Sementara ilmu bisa membentuk skill dan kemampuan yang bisa bertahan sepanjang hayat. Dan itulah yang akan memudahkan Anda untuk memberikan manfaat. Bukan cuma untuk urusan dunia. Tapi juga menyangkut bekal Anda di alam akhirat. Harta Anda jaga. Ilmu malah menjaga Anda. Itu benar sekali.
Jika Anda lebih mendahulukan harta, di saat Tuhan meminta Anda untuk belajar, yakinlah bahwa Anda sudah salah dalam mengambil jalan. Konsekuensi akhir dari salah ambil jalan ialah penyesalan. Dan itu akan dirasakan nanti. Bukan sekarang. Pikirkanlah baik-baik. Sayangilah masa depan Anda dengan berpikir lebih cermat dalam mengambil keputusan.
Bagi para orang tua yang punya anak, dan anaknya masih bersemangat untuk mencari ilmu, berbahagialah, bersyukurlah. Itu investasi Anda yang paling berharga. Kalau Anda orang beragama, harusnya Anda lebih bahagia anak Anda jadi orang baik dan orang berilmu. Dia akan memuliakan Anda di dunia. Juga bisa memuliakan Anda di alam akhirat.
Dukunglah anak Anda dalam belajar. Jangan biarkan dia membagi konsentrasi belajarnya dengan bekerja, selama Anda masih punya kemampuan untuk membantunya belajar secara maksimal. Secara pribadi saya bersyukur punya orang tua yang paham mahalnya ilmu. Dan nggak pernah mempersoalkan urusan duit dan penghasilan.
Lagian buat apa? Dalam hitungan tahun, uang itu pasti akan habis. Nyawa akan melayang. Dan ketika itu selesailah sudah episode kehidupan kita di dunia ini. Manfaat apa yang diberikan oleh harta, klo dia nggak bisa memperbaiki kehidupan kita? Mending mikirin akherat. Agama udah jelas-jelas memuliakan ilmu. Dan yang suka terbuai dengan uang dan harta itu cuma nafsu.
Yang mengikuti tuntunan agama gak akan menyesal. Yang suka bikin nyesel itu ya kalau ngikutin nafsu itu. Dan nafsu itu pasti mikirin yang bikin seneng2 aja. Beda halnya dengan akal. Akal itulah yang membedakan kita dengan hewan. Akal memilih ilmu. Nafsu milih harta. Tinggal Anda pilih. Dan setiap pilihan pasti ada konsekuensi2nya.
Apa kategori seseorang dikatakan mampu berkurban yang dengan itu ia terkena hukum wajib/sunnah berkurban?
Setidaknya seseorang memiliki modal untuk menafkahi diri sendiri dan keluarga yang menjadi tanggungannya di hari ied dan hari tasyrik. Jika setelah tanggungan itu ia memiliki modal senilai harga sembelihan, ia terhitung mampu berkurban. Wallahu a’lam.
Terkena wajib, apabila ia menadzarkannya.
Adapun dikenai sebagai sunnah kifayah, apabila dalam satu keluarga sudah ada yang mengerjakannya, sudah cukup menggugurkan tuntutan bagi anggota keluarga yang lainnya.
Diantara salah satu syaratnya, yaitu apabila ia mampu dan memiliki cukup uang untuk membeli hewan qurban. Selain itu, uang tersebut haruslah diluar nafkah untuk dirinya dan nafkah untuk orang-orang yang menjadi tanggungnya selama hari raya idul adha dan hari tasyriq.
Ustadz kalau masih punya hutang bagaimana? untuk jatuh temponya gak dikasih batasan
Setidaknya seseorang memiliki modal untuk menafkahi diri sendiri dan keluarga yang menjadi tanggungannya di hari ied dan hari tasyrik. Jika setelah tanggungan itu ia memiliki modal senilai harga sembelihan, ia terhitung mampu berkurban. Wallahu a’lam.
Terkena wajib, apabila ia menadzarkannya.
Adapun dikenai sebagai sunnah kifayah, apabila dalam satu keluarga sudah ada yang mengerjakannya, sudah cukup menggugurkan tuntutan bagi anggota keluarga yang lainnya.
Diantara salah satu syaratnya, yaitu apabila ia mampu dan memiliki cukup uang untuk membeli hewan qurban. Selain itu, uang tersebut haruslah diluar nafkah untuk dirinya dan nafkah untuk orang-orang yang menjadi tanggungnya selama hari raya idul adha dan hari tasyriq.
Ustadz kalau masih punya hutang bagaimana? untuk jatuh temponya gak dikasih batasan
Inspirasi Pagi :
Setelah kita sembelih HEWAN QURBAN.
Mari kita sembelih EGOISME.
Mari kita sembelih ANARKISME.
Agar tidak mengotori kehidupan.
"Menyembelih jangan hanya berhenti di hewan saja, tapi sembelih akhlak burukmu" (Syaikhul Azhar).
Setelah kita sembelih HEWAN QURBAN.
Mari kita sembelih EGOISME.
Mari kita sembelih ANARKISME.
Agar tidak mengotori kehidupan.
"Menyembelih jangan hanya berhenti di hewan saja, tapi sembelih akhlak burukmu" (Syaikhul Azhar).
Forwarded from Majelis Ilmu ICC DAMMAM KSA
khutbah idul adha - sejarah bukan sekedar nostalgia kisah.pdf
589.8 KB
khutbah idul adha - sejarah bukan sekedar nostalgia kisah.pdf
ada uang, lakukan hal yang baik. tidak ada uang, jadilah orang baik..
ular tidak tahu dirinya beracun, manusia tidak tahu dirinya bersalah. kebaikanmu.. dinilai ibaratkan sebuah permen, setelah dimakan, sudah habis...
sedangkan keburukanmu,, Seperti sebuah luka, akan membekas
selamanya. itulah sifat manusia...
ular tidak tahu dirinya beracun, manusia tidak tahu dirinya bersalah. kebaikanmu.. dinilai ibaratkan sebuah permen, setelah dimakan, sudah habis...
sedangkan keburukanmu,, Seperti sebuah luka, akan membekas
selamanya. itulah sifat manusia...
Forwarded from Sifat_Sholat_Nabi
PONDASI AMALAN ADALAH SHALAT SUBUH
ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
"ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﺃﺳﺎﺱ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻭﺃﻭﻟﻪ."
ﺯﺍﺩ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ، ﺹ 78.
Ibnu al-Qoyyim rahimahullah berkata,
"Shalat subuh adalah pondasi amalan dan yang paling pertama."
📚 Zadu Al-Ma'ad, 78.
📡 Channel Telegram :
⏩ http://telegram.me/Sifat_Sholat_Nabi
ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
"ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﺃﺳﺎﺱ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻭﺃﻭﻟﻪ."
ﺯﺍﺩ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ، ﺹ 78.
Ibnu al-Qoyyim rahimahullah berkata,
"Shalat subuh adalah pondasi amalan dan yang paling pertama."
📚 Zadu Al-Ma'ad, 78.
📡 Channel Telegram :
⏩ http://telegram.me/Sifat_Sholat_Nabi
Telegram
Sifat_Sholat_Nabi
"Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat sholatKu" (H.R. Bukhari)
صلّوْ ا كما ر أيْتموْ نى أصلّي
صلّوْ ا كما ر أيْتموْ نى أصلّي
Forwarded from Sifat_Sholat_Nabi
🕌📝 SHALAT RAWATIB JUM'AT
(Rawatib qabliyah & ba'diyah, Jumlahnya, Tempat mengerjakannya)
➖➖➖➖
📝 Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata,
قبل الجمعة فليس لها راتبة يصلي متى تيسّر له ويجلس ينتظر الإمام.
"Shalat Jum'at tidak memiliki rawatib qabliyah. Seseorang boleh shalat kapan yang mudah baginya, setelah itu duduk menunggu imam (khatib).
وأما بعدها فمستحبة، راتبة الجمعة بعدها مستحبة،
Adapun setelahnya, maka hukumnya sunnah, yaitu rawatib setelah jum'at adalah sunnah.
وأقلها ركعتان وأكثرها ست ركعات،
Jumlah minimalnya dua raka'at dan maksimalnya enam raka'at.
وله أن يفعلها في المسجد أو يفعلها في بيته.
Ia boleh mengerjakannya di masjid atau di rumah."
📖 Fatawa 'ala al-Hawa 1437 H
#Fawaidumum #fikih #jumat #shalat
〰️〰️➰〰️〰️
📖 Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
⏩ http://telegram.me/Sifat_Sholat_Nabi
(Rawatib qabliyah & ba'diyah, Jumlahnya, Tempat mengerjakannya)
➖➖➖➖
📝 Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata,
قبل الجمعة فليس لها راتبة يصلي متى تيسّر له ويجلس ينتظر الإمام.
"Shalat Jum'at tidak memiliki rawatib qabliyah. Seseorang boleh shalat kapan yang mudah baginya, setelah itu duduk menunggu imam (khatib).
وأما بعدها فمستحبة، راتبة الجمعة بعدها مستحبة،
Adapun setelahnya, maka hukumnya sunnah, yaitu rawatib setelah jum'at adalah sunnah.
وأقلها ركعتان وأكثرها ست ركعات،
Jumlah minimalnya dua raka'at dan maksimalnya enam raka'at.
وله أن يفعلها في المسجد أو يفعلها في بيته.
Ia boleh mengerjakannya di masjid atau di rumah."
📖 Fatawa 'ala al-Hawa 1437 H
#Fawaidumum #fikih #jumat #shalat
〰️〰️➰〰️〰️
📖 Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
⏩ http://telegram.me/Sifat_Sholat_Nabi
Telegram
Sifat_Sholat_Nabi
"Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat sholatKu" (H.R. Bukhari)
صلّوْ ا كما ر أيْتموْ نى أصلّي
صلّوْ ا كما ر أيْتموْ نى أصلّي
Forwarded from AHLUSSUNNAH POSO
🌤🛡⚖ DUA HUKUMAN BERAT BAGI ORANG YANG MERAMPAS SEJENGKAL TANAH ORANG LAIN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi ﷺ bersabda :
مَنْ ظَلَم قِيدَ شِبْرٍ مِن الأرْضِ؛ طُوِّقَهُ مِن سَبْعِ أَرَضِين.
"Barang siapa merampas dengan zalim satu jengkal tanah, maka dia akan dikalungkan di lehernya tujuh buah bumi (pada hari kiamat)."
[Muttafaq alaih]
Hadits ini menjelaskan Salah satu bentuk kezaliman adalah kezaliman merampas tanah, merampas tanah adalah termasuk sebesar-besar dosa besar.
Nabi ﷺ melaknat orang yang merubah batas-batas tanah, para ulama mengatakan apabila seorang insan merubah batas tanah dengan memasukkan tanah sini kepada tanah lainnya, maka sesungguhnya dia akan dilaknat melalui lisan Nabi ﷺ. Dan laknat maknanya diusir dan dijauhkan dari rahmat Allah.
Disana ada siksaan lainnya, yaitu yg disebutkan dalam hadits :
"Sesungguhnya barang siapa yang merebut dengan zalim sejengkal tanah, maka dia akan dikalungkan lehernya tujuh buah bumi."
Karena bumi memang ada tujuh, sebagaimna diterangkan dalam sunnah, dan sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al-Quran :
ٱللَّهُ ٱلَّذِی خَلَقَ سَبۡعَ سَمَـٰوَ ٰتࣲ وَمِنَ ٱلۡأَرۡضِ مِثۡلَهُنَّۖ
"Allah yang menciptakan tujuh langit dan (penciptaan) bumi juga serupa itu."
[QS. At-Thalaq 12]
Maka seorang insan apabila dia berbuat zalim merampas satu jengkal tanah milik orang lain maka sesungguhnya dia akan dikalungkan di lehernya tujuh buah bumi pada hari kiamat, dia akan membawanya di hadapan manusia, di alam ini. dia akan dihinakan dengan sebab itu pada hari kiamat."
📑 Disadur dari Syarh Riyadh Ash-Shalihin 2/59
⏩|| Grup Whatsap Ma'had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, Nabi ﷺ bersabda :
مَنْ ظَلَم قِيدَ شِبْرٍ مِن الأرْضِ؛ طُوِّقَهُ مِن سَبْعِ أَرَضِين.
"Barang siapa merampas dengan zalim satu jengkal tanah, maka dia akan dikalungkan di lehernya tujuh buah bumi (pada hari kiamat)."
[Muttafaq alaih]
Hadits ini menjelaskan Salah satu bentuk kezaliman adalah kezaliman merampas tanah, merampas tanah adalah termasuk sebesar-besar dosa besar.
Nabi ﷺ melaknat orang yang merubah batas-batas tanah, para ulama mengatakan apabila seorang insan merubah batas tanah dengan memasukkan tanah sini kepada tanah lainnya, maka sesungguhnya dia akan dilaknat melalui lisan Nabi ﷺ. Dan laknat maknanya diusir dan dijauhkan dari rahmat Allah.
Disana ada siksaan lainnya, yaitu yg disebutkan dalam hadits :
"Sesungguhnya barang siapa yang merebut dengan zalim sejengkal tanah, maka dia akan dikalungkan lehernya tujuh buah bumi."
Karena bumi memang ada tujuh, sebagaimna diterangkan dalam sunnah, dan sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al-Quran :
ٱللَّهُ ٱلَّذِی خَلَقَ سَبۡعَ سَمَـٰوَ ٰتࣲ وَمِنَ ٱلۡأَرۡضِ مِثۡلَهُنَّۖ
"Allah yang menciptakan tujuh langit dan (penciptaan) bumi juga serupa itu."
[QS. At-Thalaq 12]
Maka seorang insan apabila dia berbuat zalim merampas satu jengkal tanah milik orang lain maka sesungguhnya dia akan dikalungkan di lehernya tujuh buah bumi pada hari kiamat, dia akan membawanya di hadapan manusia, di alam ini. dia akan dihinakan dengan sebab itu pada hari kiamat."
📑 Disadur dari Syarh Riyadh Ash-Shalihin 2/59
⏩|| Grup Whatsap Ma'had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Telegram
AHLUSSUNNAH POSO
@~Meniti Sunnah mengharap Jannah~
Forwarded from SHAHIHFIQIH OFFICIAL
Amalan-amalan yang mendapatkan doa malaikat..
Malaikat merupakan salah satu makhluk Allah SWT yang senantiasa beribadah kepada-Nya. Malaikat Allah ciptakan dari cahaya memiliki kesucian dan terhindar dari dosa. Malaikat kerap mendoakan dan beristigfar untuk manusia.
Salah satu doa malaikat yang dilantunkan untuk hamba yang diridhoi tercantum dalam QS. Al-Ahzab:43.
Salah satu doa malaikat yang dilantunkan untuk hamba yang diridhoi tercantum dalam QS. Al-Ahzab:43.