TIPS PERAWATAN COVID-19 DI RUMAH
๐ฐ Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang tidak bergejala maupun bergejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah/karantina di pusat isolasi.
๐ Supaya tetap aman, berikut yang harus kamu lakukan saat isolasi mandiri di rumah.
โ Saat isolasi mandiri, pastikan untuk lapor ke Puskesmas, RT/RW maupun tetangga agar orang lain tahu, sehingga bisa ikut membantu memantau kesehatanmu.
โ ๏ธ Apabila selama isolasi mandiri mengalami gejala sedang ataupun berat, segera laporkan ke petugas Puskesmas untuk selanjutnya mendapatkan penanganan lebih lanjut.
โ Yang tak kalah penting, saat isman tingkatkan imun tubuh dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, perbanyak minum air putih minimal 2 liter, rutin aktivitas fisik, konsumsi vitamin, istirahat cukup, kelola stress, dan jaga sirkulasi udara dalam ruangan.
Sumber : KEMENKES RI
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
๐ฐ Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang tidak bergejala maupun bergejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah/karantina di pusat isolasi.
๐ Supaya tetap aman, berikut yang harus kamu lakukan saat isolasi mandiri di rumah.
โ Saat isolasi mandiri, pastikan untuk lapor ke Puskesmas, RT/RW maupun tetangga agar orang lain tahu, sehingga bisa ikut membantu memantau kesehatanmu.
โ ๏ธ Apabila selama isolasi mandiri mengalami gejala sedang ataupun berat, segera laporkan ke petugas Puskesmas untuk selanjutnya mendapatkan penanganan lebih lanjut.
โ Yang tak kalah penting, saat isman tingkatkan imun tubuh dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, perbanyak minum air putih minimal 2 liter, rutin aktivitas fisik, konsumsi vitamin, istirahat cukup, kelola stress, dan jaga sirkulasi udara dalam ruangan.
Sumber : KEMENKES RI
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
PENINGKATAN PENULARAN INFEKSI COVID-19
๐ฐ Pada 30 Juli 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa di minggu terakhir Juli 2021, mereka menerima hampir 4 juta laporan kasus COVID-19 global.
โ ๏ธ Data yang ada menunjukkan bahwa rata-rata penularan infeksi COVID-19 meningkat hingga 80% selama 4 minggu terakhir.
Sumber: KPCPEN
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
๐ฐ Pada 30 Juli 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa di minggu terakhir Juli 2021, mereka menerima hampir 4 juta laporan kasus COVID-19 global.
โ ๏ธ Data yang ada menunjukkan bahwa rata-rata penularan infeksi COVID-19 meningkat hingga 80% selama 4 minggu terakhir.
Sumber: KPCPEN
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
MARI BERSIAP!
TRANSISI DARI PANDEMI KE ENDEMI
COVID-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat, kita harus bersiap hidup berdampingan dengan kenyataan ini.
Walauun demikian, kita tidak boleh euforia berlebihan sampai abai protokol kesehatan. Tetap pakai masker dalam berbagai kegiatan dan interaksi kita dan lakukan vaksinasi sesegera mungkin.
Sumber: KPCPEN
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
TRANSISI DARI PANDEMI KE ENDEMI
COVID-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat, kita harus bersiap hidup berdampingan dengan kenyataan ini.
Walauun demikian, kita tidak boleh euforia berlebihan sampai abai protokol kesehatan. Tetap pakai masker dalam berbagai kegiatan dan interaksi kita dan lakukan vaksinasi sesegera mungkin.
Sumber: KPCPEN
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
INGAT! LEVEL PPKM DITURUNKAN BUKAN BERARTI BEBAS KUMPUL-KUMPUL
Sumber: Kemenkes RI
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
Sumber: Kemenkes RI
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
*Jangan Pernah Bosen Cuci Tangan Ya...*
Sumber: Poster Kesmas Kemkes
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
Sumber: Poster Kesmas Kemkes
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
AGAR SALING WASPADA!!
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
PROTOKOL KESEHATAN SAAT TIBA DI RUMAH
Lakukan hal berikut setiap tiba di rumah setelah melakukan
aktivitas/bepergian dari luar
Buang masker sekali pakai, sebelum dibuang robek dan basahi dengan disinfektan agar tidak mencemari petugas pengelola sampah
Bersihkan handphone, kacamata, tas dengan disinfektan
Cuci pakaian dan masker
(kain) dengan detergen
Jangan bersentuhan dengan anggota keluarga sebelum
membersihkan diri (mandi &
mengganti pakaian kerja)
Sumber: Panduan Pelaksanaan Protokol Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, 2021
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
Lakukan hal berikut setiap tiba di rumah setelah melakukan
aktivitas/bepergian dari luar
Buang masker sekali pakai, sebelum dibuang robek dan basahi dengan disinfektan agar tidak mencemari petugas pengelola sampah
Bersihkan handphone, kacamata, tas dengan disinfektan
Cuci pakaian dan masker
(kain) dengan detergen
Jangan bersentuhan dengan anggota keluarga sebelum
membersihkan diri (mandi &
mengganti pakaian kerja)
Sumber: Panduan Pelaksanaan Protokol Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, 2021
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
#Tawakkal Kepada Allah
#Ikhtiar Maksimal
#Taat Protokol Kesehatan
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
Telegram
KKM KISWAH
Bismillah
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
Admin channel :
dr. Ahmad Jamil
Fitri Indraratma, AMR, SKM
Hamdani Adnan, Amd. Kep
Jauhari Hadi Sutrisno S.Farm, Apt
Sakti Prabowo, Amd. Kep
๐ฌ Email : kkmkiswah.info@gmail.com
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
Admin channel :
dr. Ahmad Jamil
Fitri Indraratma, AMR, SKM
Hamdani Adnan, Amd. Kep
Jauhari Hadi Sutrisno S.Farm, Apt
Sakti Prabowo, Amd. Kep
๐ฌ Email : kkmkiswah.info@gmail.com
Forwarded from SALAFY CIREBON ๐ฎ๐ฉ (abudihyah_mjl)
Kajian Islam Ilmiah Masjid Al-Anshor Sleman Jogjakarta โ Al-Ustadz Muhammad bin Umar Assewed ุญูุธู ุงููู & Al-Ustadz Luqman Ba'abduh ุญูุธู ุงููู (Ahad, 2/10).
Kemenkes Ambil Kebijakan Antisipatif Untuk Cegah Gangguan Ginjal Pada Anak
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20221019/0841300/kemenkes-ambil-kebijakan-antisipatif-untuk-cegah-gangguan-ginjal-pada-anak/
Jaka
Jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 dari 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak, dimana angka kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65%.
โDari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian AKI dengan Vaksin COVID-19 maupun infeksi COVID-19. Karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari 6 tahun, sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun,โ kata juru bicara Kemenkes dr Syahril.
Kemenkes bersama BPOM, Ahli Epidemiologi, IDAI, Farmakolog dan Puslabfor Polri melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap sisa sampel obat yang dikonsumsi oleh pasien, sementara ditemukan jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan AKI. Saat ini Kemenkes dan BPOM masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya.
Untuk meningkatkan kewaspadaan dan dalam rangka pencegahan, Kemenkes sudah meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirup, sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.
Kemenkes juga meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair/sirup kepada masyarakat sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.
โKemenkes mengimbau masyarakat untuk pengobatan anak, sementara waktu tidak mengkonsumsi obat dalam bentuk cair/sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan,โ tutur dr Syahril.
โSebagai alternatif dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya,โ katanya.
Perlunya kewaspadaan orang tua yang memiliki anak balita dengan gejala penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil dengan atau tanpa demam, diare, batuk pilek, mual dan muntah untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
Keluarga pasien diminta membawa atau menginformasikan obat yang dikonsumsi sebelumnya, dan menyampaikan riwayat penggunaan obat kepada tenaga kesehatan.
Sebagai langkah awal untuk menurunkan fatalitas AKI, Kemenkes melalui RSCM telah membeli antidotum yang didatangkan langsung dari luar negeri.
Kemenkes sudah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis AKI pada anak yang ditujukan kepada seluruh dinas kesehatan dan fasyankes. Kemenkes juga telah mengeluarkan surat edaran kewajiban penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus AKI yang ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasyankes, dan Organisasi Profesi
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20221019/0841300/kemenkes-ambil-kebijakan-antisipatif-untuk-cegah-gangguan-ginjal-pada-anak/
Jaka
rta, 19 Oktober 2022ejak akhir Agustus 2022, Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerima laporan peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) yang tajam pada anak, utamanya dibawah usia 5 tahun. Peningkatan kasus ini berbeda dengan yang sebelumnya, dan saat ini penyebabnya masih dalam penelusuran dan penelitian.
S
Jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 dari 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak, dimana angka kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65%.
โDari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian AKI dengan Vaksin COVID-19 maupun infeksi COVID-19. Karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari 6 tahun, sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun,โ kata juru bicara Kemenkes dr Syahril.
Kemenkes bersama BPOM, Ahli Epidemiologi, IDAI, Farmakolog dan Puslabfor Polri melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap sisa sampel obat yang dikonsumsi oleh pasien, sementara ditemukan jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan AKI. Saat ini Kemenkes dan BPOM masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya.
Untuk meningkatkan kewaspadaan dan dalam rangka pencegahan, Kemenkes sudah meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirup, sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.
Kemenkes juga meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair/sirup kepada masyarakat sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.
โKemenkes mengimbau masyarakat untuk pengobatan anak, sementara waktu tidak mengkonsumsi obat dalam bentuk cair/sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan,โ tutur dr Syahril.
โSebagai alternatif dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya,โ katanya.
Perlunya kewaspadaan orang tua yang memiliki anak balita dengan gejala penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil dengan atau tanpa demam, diare, batuk pilek, mual dan muntah untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
Keluarga pasien diminta membawa atau menginformasikan obat yang dikonsumsi sebelumnya, dan menyampaikan riwayat penggunaan obat kepada tenaga kesehatan.
Sebagai langkah awal untuk menurunkan fatalitas AKI, Kemenkes melalui RSCM telah membeli antidotum yang didatangkan langsung dari luar negeri.
Kemenkes sudah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis AKI pada anak yang ditujukan kepada seluruh dinas kesehatan dan fasyankes. Kemenkes juga telah mengeluarkan surat edaran kewajiban penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus AKI yang ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasyankes, dan Organisasi Profesi
๐ฐ Publikasi Oleh:
Komunitas Kesehatan Muslim (KKM) KISWAH
____
๐กKKM KISWAH
kkmkiswah.info@gmail.com
TG : t.me/kkmkiswah
Berikut penjelasan BPOM tentang Hasil Pengawasan BPOM Terhadap Sirup Obat yang Diduga Mengandung Cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
Sumber : Twitter BPOM RI
โฌ๏ธ โฌ๏ธ โฌ๏ธ โฌ๏ธ โฌ๏ธ
Sumber : Twitter BPOM RI
โฌ๏ธ โฌ๏ธ โฌ๏ธ โฌ๏ธ โฌ๏ธ