hadist Rasul | IG: hadistrasul pinned «✅ 10 JENIS ORANG YANG SHALATNYA TIDAK DITERIMA ~ sumber - https://islam.nu.or.id/ Ahli hadits Ibnu Hajar As-Asqalani (773-852 H) meriwayatkan sebuah hadits nabi yang menyebutkan sepuluh jenis orang yang shalatnya tidak diterima Allah SWT. Hadits tersebut…»
Nikmat sehat dan waktu luang, dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula hamba yang faqir ini-. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”
Jangan lupa untuk merutinkan zikir berikut tiap pagi dan petang hari.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Artinya: “Aku rida Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi.” (Dibaca 3x).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Artinya: “Aku rida Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi.” (Dibaca 3x).
Bagi temen-temen yang mau pesan Kurma Ajwa untuk persiapan lebaran dan bulan puasa bisa order disini ya: LINK PEMESANAN
🔰 MENGKHUSUSKAN ZIARAH KUBUR MENJELANG RAMADHAN
-
Tidaklah tepat ada yang meyakini bahwa menjelang bulan Ramadhan adalah waktu utama untuk melakukan ziarahi kubur orang tua atau kerabat (yang dikenal dengan “nyadran”).
Kita boleh setiap saat melakukan ziarah kubur agar hati kita semakin lembut karena mengingat kematian. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الآخِرَةَ
“Lakukanlah ziarah kubur karena hal itu lebih mengingatkan kalian pada akhirat (kematian).” (HR. Muslim no. 976, Ibnu Majah no. 1569, dan Ahmad 1: 145).
Namun masalahnya adalah jika seseorang mengkhususkan ziarah kubur pada waktu tertentu dan meyakini bahwa menjelang Ramadhan adalah waktu utama untuk nyadran atau nyekar. Ini sungguh suatu kekeliruan karena tidak ada dasar dari ajaran Islam yang menuntunkan hal ini.
-
Tidaklah tepat ada yang meyakini bahwa menjelang bulan Ramadhan adalah waktu utama untuk melakukan ziarahi kubur orang tua atau kerabat (yang dikenal dengan “nyadran”).
Kita boleh setiap saat melakukan ziarah kubur agar hati kita semakin lembut karena mengingat kematian. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الآخِرَةَ
“Lakukanlah ziarah kubur karena hal itu lebih mengingatkan kalian pada akhirat (kematian).” (HR. Muslim no. 976, Ibnu Majah no. 1569, dan Ahmad 1: 145).
Namun masalahnya adalah jika seseorang mengkhususkan ziarah kubur pada waktu tertentu dan meyakini bahwa menjelang Ramadhan adalah waktu utama untuk nyadran atau nyekar. Ini sungguh suatu kekeliruan karena tidak ada dasar dari ajaran Islam yang menuntunkan hal ini.
“Siapa yang pernah menzalimi saudaranya berupa menodai kehormatan atau mengambil sesuatu yang menjadi miliknya, hendaknya ia meminta kehalalannya dari kezaliman tersebut hari ini. Sebelum tiba hari kiamat yang tidak akan bermanfaat lagi dinar dan dirham. Pada saat itu bila ia mempunyai amal shalih maka akan diambil seukiran kezaliman yang ia perbuat. Bila tidak memiliki amal kebaikan, maka keburukan saudaranya akan diambil kemudia dibebankan kepadanya.” (HR. Bukhari no. 2449)
Dari hadis ini mereka menyimpulkan, ghibah adalah dosa yang berkaitan dengan hak manusia. Maka dosa tersebut tidak bisa gugur kecuali dengan meminta kehalalan dari orang yang telah ia zalimi.
Olehnya itu jangan penrah Ghibahi orang lain, selain karena dosa besar, engkau pun akan kesulitan meminta maaf.
Dari hadis ini mereka menyimpulkan, ghibah adalah dosa yang berkaitan dengan hak manusia. Maka dosa tersebut tidak bisa gugur kecuali dengan meminta kehalalan dari orang yang telah ia zalimi.
Olehnya itu jangan penrah Ghibahi orang lain, selain karena dosa besar, engkau pun akan kesulitan meminta maaf.
Dua Imam, yaitu Imam Ibnu Hibban dan Imam ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ.
‘Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.’”
.
Syaikh Ahmad ‘Abdurrahman al-Banna memberikan komentar bagi hadits ini dengan ungkapan: “Shalawat Allah kepada mereka adalah kasih sayang-Nya kepada mereka, sedangkan shalawat para Malaikat kepada mereka adalah permohonan ampun untuk mereka, maka siapa saja yang tidak sahur, ia terhalang dari rahmat Allah Azza wa Jalla dan dari permohonan ampun para Malaikat untuk mereka pada waktu tersebut.”
.
Semoga Bermanfaat 💧
.
بارك الله فينا واياكم اجمعين
.
♻️ Free Save & Share
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ.
‘Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.’”
.
Syaikh Ahmad ‘Abdurrahman al-Banna memberikan komentar bagi hadits ini dengan ungkapan: “Shalawat Allah kepada mereka adalah kasih sayang-Nya kepada mereka, sedangkan shalawat para Malaikat kepada mereka adalah permohonan ampun untuk mereka, maka siapa saja yang tidak sahur, ia terhalang dari rahmat Allah Azza wa Jalla dan dari permohonan ampun para Malaikat untuk mereka pada waktu tersebut.”
.
Semoga Bermanfaat 💧
.
بارك الله فينا واياكم اجمعين
.
♻️ Free Save & Share
BALASAN AMAL DENGAN YANG SEMISAL
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri.”
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Jika kalian baik dalam perbuatan-perbuatan dan uacapan-ucapan kalian, Sesungguhnya kalian berarti telah berbuat baik terhadap diri kalian sendiri.
Sebab pahalanya kembali kepada kalian. Bila kalain bertindak buruk, maka hukumannya (juga) berbalik mengenai kalian sendiri.
Jika nanti telah tiba ketetapan terjadinya kerusakan kedua (yang kalian perbuat), maka Kami akan menjadikan musuh kalian berkuasa atas kalain kembali, untuk menghinakan dan mengalahkan kalian.
Sehingga tampaklah bekas-bekas penghinaan dan penistaan pada wajah-wajah kalian dan lalu merangsek masuk menghadapi kalain ke dalam baitul maqdis untuk menghancurkannya sebagaimana mereka dahulu pernah menghancurkannya, dan kemudian meluluhlantahkan semua yang mereka miliki sehabis-habisnya secara total.
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri.”
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Jika kalian baik dalam perbuatan-perbuatan dan uacapan-ucapan kalian, Sesungguhnya kalian berarti telah berbuat baik terhadap diri kalian sendiri.
Sebab pahalanya kembali kepada kalian. Bila kalain bertindak buruk, maka hukumannya (juga) berbalik mengenai kalian sendiri.
Jika nanti telah tiba ketetapan terjadinya kerusakan kedua (yang kalian perbuat), maka Kami akan menjadikan musuh kalian berkuasa atas kalain kembali, untuk menghinakan dan mengalahkan kalian.
Sehingga tampaklah bekas-bekas penghinaan dan penistaan pada wajah-wajah kalian dan lalu merangsek masuk menghadapi kalain ke dalam baitul maqdis untuk menghancurkannya sebagaimana mereka dahulu pernah menghancurkannya, dan kemudian meluluhlantahkan semua yang mereka miliki sehabis-habisnya secara total.
BENTENG DIRI AGAR TERHINDAR OLEH ORANG HASAD
🖋 〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Dari hadits Mu’adz bin ‘Abdillah bin Khubaib dari bapaknya, ia berkata,
“Kami pernah keluar pada malam yang hujan dan sangat gelap. Kami meminta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar mau mendoakan kebaikan untuk kami. Kami pun mendapati beliau. Beliau berkata, ‘Ucapkanlah’. Aku tidak mengucapkan apa pun. Beliau berkata lagi, ‘Ucapkanlah’. Aku pun tidak mengucapkan apa pun. Beliau berkata lagi, ‘Ucapkanlah’. Aku lantas bertanya, “Apa yang mesti aku ucapkan?’ Beliau menjawab,
قُلْ (هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَتُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ
‘Bacalah : surah Al-Ikhlas, lalu surah al-mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) ketika petang dan pagi sebanyak tiga kali, maka itu akan mencukupimu dari segala sesuatu.’”
(HR. Tirmidzi, no. 3575. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
🖋 〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Dari hadits Mu’adz bin ‘Abdillah bin Khubaib dari bapaknya, ia berkata,
“Kami pernah keluar pada malam yang hujan dan sangat gelap. Kami meminta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar mau mendoakan kebaikan untuk kami. Kami pun mendapati beliau. Beliau berkata, ‘Ucapkanlah’. Aku tidak mengucapkan apa pun. Beliau berkata lagi, ‘Ucapkanlah’. Aku pun tidak mengucapkan apa pun. Beliau berkata lagi, ‘Ucapkanlah’. Aku lantas bertanya, “Apa yang mesti aku ucapkan?’ Beliau menjawab,
قُلْ (هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَتُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ
‘Bacalah : surah Al-Ikhlas, lalu surah al-mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) ketika petang dan pagi sebanyak tiga kali, maka itu akan mencukupimu dari segala sesuatu.’”
(HR. Tirmidzi, no. 3575. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
DOA TERUNTUK ORANG YANG MEMBERI MAKAN DAN MINUM SAAT BERBUKA PUASA
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِي
“ALLOHUMΜΑ ΑΤΗ’ΙΜ ΜAN ATH’AMANII WA ASQI MAN ASQOONII”
artinya: Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku
HR. Muslim, no. 2055.
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِي
“ALLOHUMΜΑ ΑΤΗ’ΙΜ ΜAN ATH’AMANII WA ASQI MAN ASQOONII”
artinya: Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku
HR. Muslim, no. 2055.
ORANG-ORANG YANG MASUK KE DALAM NERAKA LALU DIKELUARKAN KARENA PERSAHABATANNYA DENGAN ORANG SHOLEH
sc: mahasiswa.salaf
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang syafaat antara sahabat di hari kiamat,
“Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat.
Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.
Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.
Para mukminin inipun MENGELUARKAN BANYAK SAUDARANYA yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.
Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”
Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”
Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim no. 183).
sc: mahasiswa.salaf
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang syafaat antara sahabat di hari kiamat,
“Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat.
Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.
Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.
Para mukminin inipun MENGELUARKAN BANYAK SAUDARANYA yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.
Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”
Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”
Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim no. 183).
Huruf dalam Al-Quran
Sejak 1200 tahun silam, ketika dunia blm mengenal komputer atau alat hitung sejenis,
Maka Imam Syafi'i Radhiyallahu anhu telah mampu mendata jumlah masing-masing huruf dalam Al-Quran secara detail dan tepat.
Imam Syafi'i dalam kitab Majmu al-Ulum wa Mathli’u an Nujum dan dikutip oleh Imam ibn ‘Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al-Ilahiyah menyatakan jumlah huruf-huruf dalam Al Qur'an di susun sesuai dgn banyaknya :
o ا Alif : 48740 huruf,
o ل Lam : 33922 huruf,
o م Mim : 28922 huruf,
o ح Ha ’ : 26925 huruf,
o ي Ya’ : 25717 huruf,
o و Waw : 25506 huruf,
o ن Nun : 17000 huruf,
o لا Lam alif : 14707 huruf,
o ب Ba ’ : 11420 huruf,
o ث Tsa’ : 10480 huruf,
o ف Fa’ : 9813 huruf,
o ع ‘Ain : 9470 huruf,
o ق Qaf : 8099 huruf,
o ك Kaf : 8022 huruf,
o د Dal : 5998 huruf,
o س Sin : 5799 huruf,
o ذ Dzal : 4934 huruf,
o ه Ha : 4138 huruf,
o ج Jim : 3322 huruf,
o ص Shad : 2780 huruf,
o ر Ra ’ : 2206 huruf,
o ش Syin : 2115 huruf,
o ض Dhadl : 1822 huruf,
o ز Zai : 1680 huruf,
o خ Kha ’ : 1503 huruf,
o ت Ta’ : 1404 huruf,
o غ Ghain : 1229 huruf,
o ط Tha’ : 1204 huruf dan terakhir
o ظ Dza’ : 842 huruf.
Jumlah semua huruf dalam Al-Quran sebanyak 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu).
Setiap kali kita khatam Al-Quran, kita telah membaca lebih dari 1 juta huruf.
Jika 1 huruf = 1 kebaikan dan 1 kebaikan = 10 pahala, maka kira-kira 10 juta pahala kita dapatkan
Di bulan Ramadan Allah gandakan lagi 70x kebaikan.... jadi silakan hitung sendiri.
Mudah-mudahan hal ini menjadi motivasi kita untuk terus membaca Al-Quran, bertadarrus dan kalau mampu memahami maknanya.
Sejak 1200 tahun silam, ketika dunia blm mengenal komputer atau alat hitung sejenis,
Maka Imam Syafi'i Radhiyallahu anhu telah mampu mendata jumlah masing-masing huruf dalam Al-Quran secara detail dan tepat.
Imam Syafi'i dalam kitab Majmu al-Ulum wa Mathli’u an Nujum dan dikutip oleh Imam ibn ‘Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al-Ilahiyah menyatakan jumlah huruf-huruf dalam Al Qur'an di susun sesuai dgn banyaknya :
o ا Alif : 48740 huruf,
o ل Lam : 33922 huruf,
o م Mim : 28922 huruf,
o ح Ha ’ : 26925 huruf,
o ي Ya’ : 25717 huruf,
o و Waw : 25506 huruf,
o ن Nun : 17000 huruf,
o لا Lam alif : 14707 huruf,
o ب Ba ’ : 11420 huruf,
o ث Tsa’ : 10480 huruf,
o ف Fa’ : 9813 huruf,
o ع ‘Ain : 9470 huruf,
o ق Qaf : 8099 huruf,
o ك Kaf : 8022 huruf,
o د Dal : 5998 huruf,
o س Sin : 5799 huruf,
o ذ Dzal : 4934 huruf,
o ه Ha : 4138 huruf,
o ج Jim : 3322 huruf,
o ص Shad : 2780 huruf,
o ر Ra ’ : 2206 huruf,
o ش Syin : 2115 huruf,
o ض Dhadl : 1822 huruf,
o ز Zai : 1680 huruf,
o خ Kha ’ : 1503 huruf,
o ت Ta’ : 1404 huruf,
o غ Ghain : 1229 huruf,
o ط Tha’ : 1204 huruf dan terakhir
o ظ Dza’ : 842 huruf.
Jumlah semua huruf dalam Al-Quran sebanyak 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu).
Setiap kali kita khatam Al-Quran, kita telah membaca lebih dari 1 juta huruf.
Jika 1 huruf = 1 kebaikan dan 1 kebaikan = 10 pahala, maka kira-kira 10 juta pahala kita dapatkan
Di bulan Ramadan Allah gandakan lagi 70x kebaikan.... jadi silakan hitung sendiri.
Mudah-mudahan hal ini menjadi motivasi kita untuk terus membaca Al-Quran, bertadarrus dan kalau mampu memahami maknanya.
Ini dia 9 Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Umat muslim akan segera memasuki bulan Dzulhijjah. Mereka dianjurkan untuk berpuasa sunah Dzulhijjah yang memiliki banyak keutamaan dan pahala.
Puasa Dzulhijjah dilaksanakan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, tepatnya pada tanggal 1-9 Dzulhijjah.
Puasa sunnah ini dilakukan sebelum puncak Hari Raya Idul Adha.
khusus tanggal 8 Dzulhijjah dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijjah dinamakan puasa Arafah.
Berikut keutamaan melaksanakan puasa Dzulhijjah seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dikutip dari laman babel.kemenag.go. id:
Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.
Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
Tanggal 5 Dzulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
Tanggal 7 Dzulhijjah
Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
Tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah)
keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.
Tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah)
Khusus untuk Puasa Arafah, keutamannya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, antara lain:
-Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.
-Bertambah harta.
-Dijamin kehidupan rumah tangganya.
-Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
-Dilipatgandakan amal dan ibadahnya.
-Dimudahkan kematiannya.
-Diterangi kuburnya selama di alam Barzah.
-Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
-Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.
Berikut niatnya:
1. Niat puasa tanggal 1-7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
2. Niat puasa tanggal 8-9 Dzulhijjah
a. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
b. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Silakan disave dan dishare agar menjadi amal jariyah kita semua
Umat muslim akan segera memasuki bulan Dzulhijjah. Mereka dianjurkan untuk berpuasa sunah Dzulhijjah yang memiliki banyak keutamaan dan pahala.
Puasa Dzulhijjah dilaksanakan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, tepatnya pada tanggal 1-9 Dzulhijjah.
Puasa sunnah ini dilakukan sebelum puncak Hari Raya Idul Adha.
khusus tanggal 8 Dzulhijjah dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijjah dinamakan puasa Arafah.
Berikut keutamaan melaksanakan puasa Dzulhijjah seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dikutip dari laman babel.kemenag.go. id:
Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.
Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
Tanggal 5 Dzulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
Tanggal 7 Dzulhijjah
Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
Tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah)
keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.
Tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah)
Khusus untuk Puasa Arafah, keutamannya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, antara lain:
-Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.
-Bertambah harta.
-Dijamin kehidupan rumah tangganya.
-Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
-Dilipatgandakan amal dan ibadahnya.
-Dimudahkan kematiannya.
-Diterangi kuburnya selama di alam Barzah.
-Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
-Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.
Berikut niatnya:
1. Niat puasa tanggal 1-7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
2. Niat puasa tanggal 8-9 Dzulhijjah
a. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
b. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Silakan disave dan dishare agar menjadi amal jariyah kita semua