Habib Umar
9.64K subscribers
79 photos
18 videos
5 files
94 links
Kumpulan fatwa & nasehat Habib Umar bin Hafidz dlm Bahasa Indonesia
Download Telegram
Assalamualaikum...

Pesantren kilat 40 hari bersama para habaib di darul mustafa tarim yaman,
Penutupan pendaftaran pertengahan bulan ramadhan.
Dauroh di mulai awal syawwal
Pemberangkatan Insya Allah seminggu sebelum dauroh dimulai!

Cara pendaftaran:
1. Mengirimkan biodata dan
2. Kirim scan paspor ke email abugaswarah7@gmail.com
3. Membayar uang muka 500$

Pembayaran menggunakan uang dollar dan pelunasan pembayaran paling akhir 2 minggu sebelum keberangkatan.
Setelah membayar uang muka proses pemberangkatan baru mulai diurus.

Persyaratan:
Lelaki minimal 17 tahun

Wanita minimal 15 tahun

Biaya hanya $ 1900 !!
Sudah termasuk tiket pesawat Jakarta-Oman pp,
Tiket bis dari Oman ke Tarim pp
Pendaftaran dauroh
Makan 3 kali sehari
Biaya tempat tinggal selama 40 hari


daftarkan segera!!!

Bagi yang tidak bisa bahasa arab jangan kecil hati, karena setiap pelajaran akan di terjemahkan langsung ke bhs indonesia via radio..

Daftarkan segera diri anda dan keluarga!

Hubungi:
Sayyid Abdurrahman Maulachela
081804567772 call / sms / Wa
pin BBM 536C4D24
Tolong sebarkan...
قال سيدنا العيدروس العدني ☀️

Berkata AlHabib Abu Bakar bin 'Abdulloh Al-'Idrus Al-'Adni

حسن الظن دليل على السعادة يرجى لصاحبه حسن الخاتمة عند الموت ' وما يخسر صاحب حسن الظن وان اخطأ '

Prasangka baik adalah tanda keselamatan,diharapkan dari seseorang yang berprasangka baik akan mendapatkan kebaikan ketika wafatnya & tidak akan pernah merugi seseorang yang berprasangka baik walau-pun dia salah didalam prasangkanya
Nasehat Habib Umar:

"Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah jaga lisannya dari ucapan yang buruk, Allah lindungi lisannya dari berdusta, ghibah, mencaci-maki. Dan Allah hiasi lisannya dengan berdzikir, membaca Al-Qur'an, membaca Kalam para Nabi dan Rasul, kalam shalihin, mengingatkan ilmu dan segala yang dicintai Allah SWT."


إذا أحب الله عبداً حفظ لسانه أن ينطق بالسوء، وحمى ذلك اللسان من أن يكذب أو يغتاب أو يسب أو يشتم..
وزيَّنه بذِكره عز وجل، بتلاوة كلامه، بكلامِ أنبيائه ورسله، بكلامِ الصالحين، بالتذكير بالعلم.. وبكل ما يحب الله تبارك وتعالى.


📚الحبيب العلامة عمر بن حفيظ📚
ذكر شهر شعبان للعام 1437 هـ

Dzikir Bulan Sya'ban Tahun 1437H

أوصى الحبيب عمر بن حفيظ بالإكثار من هذه الصيغة في شهر شعبان:

Alhabib Umar bin Hafidz mewasiatkan untuk memperbanyak sholawat di bulan sya'ban dengan shighoh :

( اللهُمّٓ صَلِّ وسلِّم على سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ حَبيبِ الرَّحْمَنْ، عَدَدَ ما يَكونْ وما قَدْ كَانْ )

من ثلاثة ألف إلى عشرة ألف مرة في شهر شعبان .. حسب المستطاع.

Dari 3000 sampai 10.000 di bulan sya'ban... sesuai kemampuan.
وبالله التوفيق
NASEHAT HABIB 'UMAR BIN HAFIDZ RA

أسباب نزول أنوار المحبة في القلوب:

Sebab-sebab turunnya cahaya-cahaya cinta didalam hati

حضور مجالس العلم

Hadir majlis-majlis 'ilmu

والإصغاء والإستماع إلى ما قال الله وقال رسوله

Benar-benar mendengarkan&menyimak terhadap firman ALLOH&sabda RosulNya

على ألسن أهل العلم وأهل الفضل
والصلاح

Melalui sumber-sumber penuturan mereka yang ber-ilmu,mereka yang memiliki keutamaan&kebaikan


وعند نزولها تزول الظلمات:ظلمة محبة غير الله ورسوله

Dan ketika turun cahaya-cahaya cinta,niscaya akan hilang kegelapan-kegelapan;kegelapan karena kecintaan selain ALLOH&RosulNya

وظلمة المحبة التي لا تقوم على أساس صحيح

Kegelapan kecintaan yang berdiri&yang terbentuk bukan atas dasar yang benar

وهي كل محبة ليست من محبة الله

Yaitu kecintaan selain kecintaan terhadap ALLOH SWT

فاحذر أن تولع قلبك بحب شيء ما يحبه ربك فتهلك

Maka hati-hatilah engkau menggantungkan hatimu terhadap kecintaan akan sesuatu yang Tuhanmu ALLOH SWT tidak mencintainya...maka niscaya engkau akan hancur binasa...
Forwarded from Habib Ali Al Jufri
MASIHKAH MERASA DIRI ALIM?
(Al Alim Al Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al Jufri)

Jika kita merasa telah alim, dan sudah banyak ilmu yang kita peroleh, apa arti ilmu kita di hadapan ilmu Iblis. Ilmu apa yang tidak dia ketahui? Sayangnya, ia tidak mengamalkan ilmunya dan tidak tulus bersama Allah. Allah tidak menerimanya. Kalaupun ilmu kita diterima, apakah kita satu-satunya orang berilmu?

Apa arti ilmu kita di hadapan orang-orang sebelum kita? Imam Ahmad bin Hanbal hafal ribuan hadits, begitupula Imam al-Hakim. Bagaimana kita akan tertipu dengan beberapa hadits yang kita hafal, namun tidak kita amalkan?

Imam Syafi’i hafal al-Quran di usia 7 tahun. Ia juga hafal kitab hadits al-Muwaththa’, dengan seluruh sanadnya pada usia 10 tahun. Guru-gurunya, terutama Imam Malik, mendudukkannya di atas kursi tempat mereka berfatwa, ketika usianya belum genap 12 tahun. Sampai-sampai karena tubuhnya yang kurus, ia harus minum pada siang hari bulan Ramadhan, karena tidak kuat dan belum wajib berpuasa. Jadi, ia mengajar sambil minum di atas kursinya itu.

Bagaimana ilmu kita dibandingkan ilmu mereka? Dengan karunia Allah yang diberikan kepada mereka? Soal dedikasi? Kita juga tidak perlu tertipu (dengan amal kita).

Jika kita berjuang, kita berjuang dengan perut kenyang. Padahal orang-orang sebelum kita berjuang dengan perut lapar. Mereka tidak memiliki apa-apa selain sebiji kurma, atau bahkan separuhnya. Setelah itu mereka tidak mempunyai apa-apa lagi.

Apabila orang beriman mau menelaah kehidupan orang-orang saleh zaman dulu, ia pasti tidak akan tertipu dengan amalnya. Ia akan melihat hakikat penyembahan kepada Allah, sehingga ia terpacu untuk terus meningkatkan amalnya dengan tetap menyadari bahwa amalnya itu tidak lain adalah anugerah Allah Swt.
🔅🔅🔅🔅🔅
Cuplikan Tausiyah Habib Umar bin Hafidh dalam rangkaian acara Ziarah Nabi Hud As.

Masjid Ba Abbad, Malam Senin, 9 Sya'ban 1437/ 15 Mei 2016


▫️العظمة لله وأعظم الخلق محمد بن عبدالله فتشرّف باتباعه يرفعك الله بارتفاعه، ويشرق لك نور شعاعه. اللهم اجعلنا في تبعيته قولا وفعلا ونية ومقصدا.

🌾 Keagungan hanya milik Allah SWT, Makhluk teragung adalah Sayidina Muhammad bin Abdillah ﷺ.
Maka raihlah kemuliaan dengan meneladaninya, Allah Swt akan mengangkat derajatmu sebab ketinggian derajat beliau ﷺ. Cahaya Rasulullah ﷺ pun akan menerangimu, Ya Allah jadikan kami selalu meneladani Rasulullah ﷺ dalam ucapan, perbuatan, niat serta tujuan. Amiin
Forwarded from Habib Ali Al Jufri
MENJAGA ADAB DI DALAM MASJID


Suatu ketika Habib Ali Al-Jufri mengisi kajian umum di sebuah masjid, tiba-tiba ada seorang memotong kajian Habib Ali dan mengatakan, “Yaa Syeikh .. yaa syeikh.. Saya punya pertanyaan”, ujarnya dengan penuh tergesa-gesa.

“Baik nanti di akhir kajian akan kita buka sesi tanya jawab”.

Lalu Habib Ali Al-Jufri melanjutkan kajian hingga sampai pada sesi tanya jawab.

“Yaa Syeikh .. yaa syeikh.. soal yang saya ingin tanyakan, apa hukum tawassul?”

Habib Ali mengiyakan akan menjawab soal yang disampaikan orang tersebut. “Baik aku akan menjawab soalmu dengan dua syarat, yang pertama jangan kau potong penjelasanku, yang kedua jangan kau angkat suaramu, kita sedang berada di masjid, hormati rumah Alllah. Jika ada yang melanggar, akan aku hentikan sesi tanya jawab dan akan kita tutup kajian kita.” ujar Habib Ali Al-Jufri dengan penuh kelembutan dan santun.

Setelah terjadi kesepakatan Habib Ali menjawab pertanyaan yang diajukan penanya dan mengeluarkan dalil-dalil yang telah ia kuasai baik dari Al-Qur’an dan Al-Hadits serta kitab-kitab turats ulama salaf.

Ketika para hadirin menyimak penjelasan Habib Ali, terdengar suara kegaduhan dari sang penanya dan beberapa teman-teman terdekat, tidak menerima penjelasan yang disampaikan Habib Ali.

”Baik sesuai kesepakatan kita, akan saya hentikan penjelasan saya dan saya tutup majelis ini” ujar Habib Ali seraya tersenyum melangkah keluar masjid.

Ketika sampai dipintu luar masjid seorang kakek yang sudah sepuh menghampiri Habib Ali dan langsung memeluknya.

“Sungguh tepat tindakan yang kau perbuat wahai Syeikh, beberapa hari yang lalu ada banyakpolisi dengan menggunakan sepatu masuk ke masjid ini guna memisahkan perdebatan yang berujung pertikaian antar dua kelompok yang berseberangan pendapat”.

Ketika melihat kedatangan polisi menggunakan sepatu ke masjid, kedua kelompok yang bertikai bereaksi

“Kalian tidak sopan!! tidak menghormati masjid rumah Allah!! masjid ini tempat suci lepaslah sepatu mu” hardik kedua kelompok yang bertikai kepada polisi.

Dengan cerdas para polisi menjawab “Kalianlah yang tidak memiliki adab!! berdebat dan bertikai di rumah Allah!! jika kalian tidak bertikai di masjid niscaya kami akan masuk masjid dengan melepas sepatu yang kami kenakan”

Peristiwa diatas menggambarkan akhlaq Habib Ali Al-Jufri yang terdidik dengan ilmu disertai dengan adab yang sempurna sehingga mampu menguasai hawa nafsu sehingga tidak terpancing kepada perdebatan panjang yang berakibat pertikaian.
Forwarded from Habib Ali Al Jufri
Forwarded from Habib Ali Al Jufri
Berkata Sayyidina Abdullah bin Mubarak:

الاسناد من الدين ولولا الاسناد لقال من شاء ما شاء

Isnad (sanad) itu bagian dari agama. Andai saja tak ada isnad, maka siapa saja bisa mengatakan (masalah agama) sesuka hatinya
Forwarded from Habib Ali Al Jufri
Berkata Habib Ali Al Jufri:

Imamah (surban) yang aku kenakan ini di pakaikan padaku oleh guruku Habib Abdulqodir As Segaf, ia memakainya dari ayahnya Habib Ahmad bin Abdurrahman As Segaf dari gurunya Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi dari gurunya Habib Abubakar bin Abdillah Al Atthas dari gurunya Habib Hasan bin Sholeh Al Bahr Al Jufry dari gurunya Habib Umar bin Segaf As Shafi As Segaf dari gurunya Habib Hasan bin Ali Al Jufry dari gurunya Habib Ahmad bin Zain alAl Habsyi dari gurunya Habib Abdullah bin Alawi Al Haddad dari gurunya Habib Umar bin Abdurrahman Al Atthas dari gurunya Habib Husain bin Syekh Abubakar dari ayahnya sang guru besar Habib Abubakar bin Salim dari gurunya Habib Syihabiddiin Al Akbar dari gurunya Habib Abdurrahman bin Ali As Segaf dari ayahnya Habib Ali bin Abubakar As Segaf dari ayahnya Habib Abubakar bin Abdurrahman Assegaf dari ayahnya Habib Muhammad bin Ali Mawladdawilah dari ayahnya Habib Ali bin Muhammad dari ayahnya Habib Alawi Al Ghayyur dari ayahnya Sayyidina Al Faqih Muqoddam sang maha guru agung dari ayahnya Sayyidina Ali dari ayahnya Sayyidina Muhammad Shohib Mirbath dari ayahnya Sayyidina Ali Kholi' Qosam dari ayahnya Sayyidina Alawi dari ayahnya Sayyidina Muhammad dari ayahnya Sayyidina Alawi dari ayahnya Sayyidina Ubaidillah dari ayahnya Sayyidina Ahmad Al Muhajir dari ayahnya Sayyidina Isa An Naqib dari ayahnya Sayyidina Abu Muhammad Jamaluddin An Naqib dari ayahnya Sayyidina Ali Al 'Uraidhi dari abangnya Sayyidina Musa Al Kadzim dari ayahnya Sayyidina Ja'far As Shadiq dari ayahnya Sayyidina Muhammad Al Baqir dari ayahnya Sayyidina Ali Zainal Abidin As Sajjad dari ayahnya sang cucu agung Sayyidina
Al Imam Husain dari ayahnya sang maha kotanya ilmu Sayyidina Ali bin Abi Thalib dari sepupunya Sayyidina Rasulillah sallallahu alaihi wa sallam...

Ini adalah sanad yang semua isinya adalah alulbayt,
laksana mata rantai dari emas,

Kami hormati kalian kami tidak akan mencaci kalian pun tidak akan mengkafirkan kalian sebagaimana saudara kami lainnya,
akan tetapi waspadalah !
jika kalian mengaku kalian syi'ah alulbayt,
kamilah alulbayt kemarilah silahkan, toh syi'ah artinya pengikut,
akan tetapi kami alulbayt belajar bahwa para sahabat datuk kami adalah penjagaan yang terlindungi !

Dan siapapun yang mencaci para sahabat datuk kami, kamilah yang akan berdiri menentangnya !

Dan aku bersumpah demi Allah yang maha agung, sesungguhnya orang yang mencaci sayyidina abu bakar atau sayyidina Umar atau salah seorang di antara para sahabat, itu bagiku lebih parah dari pada orang yang mencaci ayah ibu kakek dan nenekku.



INILAH PRINSIP YANG TAK KENAL MAIN-MAIN !!!
Forwarded from Sufi
يقول الإمام الغزالي رحمه الله في كتابه إحياء علوم الدين :

Berkata Al-Imam Al-Ghozali Ra didalam kitab beliau Ihya 'Uluumid Diin

" هذه كانت سيرة العلماء وعادتهم في الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر ،

Seperti ini biografi para 'ulama&kebiasaan mereka didalam perintah didalam kebaikan&pelarangan dari kemungkaran

وقلة مبالاتهم بسطوة السلاطين ..

Dan mereka tidak begitu memperdulikan dengan kekuatan kekuasaan para penguasa

لكونهم اتَّكلوا على فضل الله تعالى أن يحرسهم ،

Akan tetapi mereka berpasrah terhadap pemberian perlindungan ALLOH SWT,Dia-lah ALLOH yang akan menjaga mereka

ورضوا بحكم الله تعالى أن يرزقهم الشهادة ،

Dan mereka ridho dengan hukhm ALLOH SWT,yang mana mereka berkeyakinan ALLOH akan memberikan kepada mereka kedudukan syahid

فلما أخلصوا لله النيَّة ؛ أثر كلامهم فيالقلوب القاسية ، فليَّنها ، وأزال قساوتها .

Maka ketika mereka meng-ikhlaskan niat hanya kepada ALLOH,kalimat petuah mereka mampu memberikan bekas dihati para pendengarnya,maka wahai hati-hati yang kaku keras,maka semoga ALLOH melembutkan melenturkan hati yang kaku tersebut&semoga ALLOH menghilangkan kekakuan-nya

وأما الآن...فقد قيَّدتِ الأطماع ألسن العلماء

Adapun sekarang...maka benar-benar ketoma'an telah mengikat lisan-lisan para 'ulama

فسكتوا،

Maka mereka diam seribu bahasa

وإن تكلموا.. لم تساعد أقوالَهم أحوالُهم،

Dan kalau-pun mereka berbicara..keadaan mereka tidak sesuai dengan perkataan mereka

فلم ينجحوا،

Maka mereka selamat

ولو صَدَقوا وقصدوا حقَّ العلم؛ لأفلحوا

Maka andai saja mereka jujur&mereka bertujuan hanya untuk ilmu,niscaya mereka akan beruntung

ففساد الرعايا بفساد الملوك،

Maka rusaknya kepemimpinan karena sebab rusaknya para pemimpin

وفساد الملوك بفساد العلماء،

Dan rusaknya para pemimpin karena rusaknya para 'ulama

وفساد العلماء باستيلاء حبِّ المال والجاه،

Dan rusaknya para 'ulama karena penuhnya akan kecintaan harta&kedudukan

ومن استولى عليه حب الدنيا؛

Dan siapa orang,yang kecintaan dunia telah menguasai dirinya

لم يقدر على الحسبة على الأراذل،

Dia tidak akan mampu untuk melihat mendeteksi kejelekan-kejelekan

فكيف على الملوك والأكابر " .

(Kalau seperti keadaan para 'ulama yang terkuasai cinta dunia&kedudukan)...maka bagaimana keadaan atas para penguasa&para pembesar(yang terkuasai atas cinta dunia&kedudukan???)
💬 Peringatan dari Guru Mulia al-Habib Umar bin Hafidh

Wahai orang yang saat bulan Rajab berlalu, hatinya belum bersih..
Wahai orang yang bulan Sya'ban pun berlalu meninggalkannya, namun hatinya belum pula selamat..
Ingatlah, Engkau hampir menghadapi datangnya Bulan Mulia,,
Apabila Bulan Mulia mendatangimu sedangkan hatimu belum juga bersih, sangat dikuatirkan Engkau menjadi orang yang TERHALANGI pada Bulan Agung ini
—------------------------—
@HabibUmar

💬 الحبيب عمر بن حفيظ - Habib Omar‎

يا مَن مرَّ عليه رجب وقلبُه ليس بسلِيم، ومضَت عليهِ أيامُ شعبان وقلبُه ليس بسليم.. ها أنت على مشارفِ إهلالِ الشهرِ الكريم, فإن هلَّ عليكَ ولستَ ذا قلبٍ سليم خِيفَ عليكَ الحرمانُ في ذلك الشهر العظيم.

"-----------------------''
telegram.me/habibumar
Forwarded from Nasihat Islami
Nasihat Islami:
MENJAGA AMANAH

Terdapat sebuah kisah menarik tentang amanat yang terjadi dari dua sahabat Nabi yang disebutkan :

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم آخى بين عوف بن مالك والصعب بن جثامة.

Sesungguhnya Rasul SAW mempersaudarakan antara Auf bin malik dan Sha’b bin Jutsamah. [Mushannaf Abi Syaibah]

Imam Ibnu Hajar menceritakan dalam kitab Al-Ishabah bahwa Ada dua orang lelaki dari kalangan sahabat Rasulullah SAW berteman baik saling ziarah menziarahi antara satu dengan lainnya.

Mereka adalah Sha'b bin Justamah dan Auf bin Malik Al-Asyja’i.

"Wahai saudaraku, siapa di antara kita yang pergi (meninggal dunia) terlebih dahulu, hendaknya saling kunjung mengunjungi." kata Sha'b kepada Auf di suatu hari.

"Betul begitu?" tanya Auf.

"Betul." jawab Sha'b.

Ditakdirkan Allah, Sha'b meninggal dunia terlebih dahulu, yaitu pada era kekhalifahan Ustman.

Pada suatu malam Auf bermimpi melihat Sha'b datang mengunjunginya.

"Engkau wahai saudaraku?" tanya Auf.

"Benar." jawab Sha'b.

"Bagaimana keadaan dirimu?"

"Aku mendapatkan ampunan setelah mendapat musibah." Ketika Auf melihat pada leher Sha'b, dia melihat ada tanda hitam di situ.

"Apa gerangan tanda hitam di lehermu itu?" tanya Auf.

"Ini adalah akibat sepuluh dinar yang aku pinjam dari seseorang Yahudi, maka tolong jelaskan hutang tersebut.

وأخبرك إنه ما وقع شيء في بيتي بعد موتي إلا علمت به، حتى هرة توفيت من أيام، وأخبرك أن ابنتي فلانه ستموت بعد سبعة أيام

Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa tidak satupun kejadian yang terjadi di dalam keluargaku, semua terjadi pula setelah kematianku. Bahkan terhadap kucing yang matipun dipertanggung jawabkan juga. Mohon beritahukan bahwa anak perempuanku akan mati tujuh hari lagi ."

Perbincangan di antara kedua lelaki yang bersahabat itu terhenti kerana Auf terjaga dari tidurnya. Dia menyadari bahwa semua yang dimimpikannya itu merupakan pelajaran dan peringatan baginya.

Di pagi hari itu dia segera pergi ke rumah keluarga Sha'b.

"Selamat datang wahai Auf. Kami sangat gembira dengan kedatanganmu." kata keluarga Sha'b.

"Beginilah semestinya kita bersaudara. Mengapa anda datang setelah Sha'b tidak ada di dunia?"

Auf menerangkan maksud kedatangannya yaitu untuk memberitahukan semua mimpinya malam tadi.

Keluarga Sha'b faham akan semuanya dan percaya bahwa mimpinya itu benar. Mereka pun mengumpulkan sepuluh dinar dari uang simpanan Sha'b sendiri lalu diberikan kepada Auf agar dibayarkan kepada si Yahudi.

Auf segera pergi ke rumah si Yahudi untuk menjelaskan hutang Sha'b.

"Adakah Sha'b mempunyai tanggungan sesuatu kepadamu?" tanya Auf.

"Semoga Rahmat Allah atas Sha'b Sahabat Rasulullah S.A.W. Benar, aku telah memberinya pinjaman sebanyak sepuluh dinar." jawab si Yahudi.

Setelah Auf menyerahkan sepuluh dinar, si Yahudi berkata:

والله هي هي ما تصرفت فيها

"Demi Allah dinar ini adalah dinarku, ternyata ia tidak menggunakannya".

Setelah menyerahkan dinar tersebut, pergilah auf ke rumah saudaranya sha’b dan menanyakan hal-hal yang terjadi setelah wafatnya sha’b.

Mereka bercerita : Kucingnya mati setelah wafatnya sha’b. Auf berkata : benar itu yang kedua. Kemudian manakah putri dari sha’b? Mereka lalu mendatangkan putri kecil yang dimaksud yang masih berusia 5 atau 6 tahun dan Auf menyentuh kepalanya dan ternyata badannya panas. Maka auf berkata: uruslah anak ini dengan baik. Setelah enam hari dari kejadian itu ternyata putri tadi meninggal dunia pada hari ke tujuh.

[Sumber : Khutab Wa Durus Li Syaikh Abd Rahim At-Thahhan]

Wallahu A’lam

Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita agar senantiasa bertanggung jawab atas semua yang kita lakukan utamanya menunaikan amanat yang diembankan kepada kita.
OBAT KEJENUHAN

Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya bahwa manusia tercipta dengan penuh keluh kesah. Keluh kesah yang dihadapi setiap individu juga berbeda-beda satu sama lain.

Mungkin keluh kesahnya seorang pelajar sekolah ialah ketika ia harus mengerjakan PR yang harus dikumpulkan esok hari

Mungkin keluh kesahnya seorang mahasiswa ialah ketika ia dituntut untuk mempresentasikan makalahnya esok hari.

Mungkin keluh kesahnya seorang sarjana tatkala mencari pekerjaan, beban mental seorang sarjana namun tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang layak.

Mungkin keluh kesahnya seorang yang telah memiliki pekerjaan ialah ketika umur terus berlanjut namun tidak juga mendaptakan jodoh yang didambakan.

Mungkin keluh kesahnya seorang yang telah menikah ialah menantikan kelahiran buah hati, terlebih saat melihat tanggalan usia pernikahan lebih dari lima tahun namun belum juga dikaruniai momongan

Mungkin keluh kesahnya seorang yang telah memiliki anak ialah saat harus mendidik dan membesarkan anak yang membutuhkan biaya tak sedikit

Mungkin keluh kesahnya seorang yang sudah lanjut usia ialah disaat anggota tubuh dan daya ingat yang sudah tidak bekerja maksimal sehingga segalaaktifitas butuh bantuan orang lain

Demikianlah keadaan manusia saat hidup didunia yang selalu diliputi keluh kesah, namun ketahuilah bahwa keluh kesah didunia ada obat penawarnya, lain cerita jika keluh kesahnya di akhirat yang ada hanyalah keresahan yang terus bertambah keresahan. Salah satu obat penawar yang mampu menghilangkan keresahan ialah dengan berdzikr. Sebagaimana Allah SWT berfirman “Ingatlah hanya dengan berdzikir menyebut nama Allah SWT hati menjadi tentram” dzikr pun banyak ragam dan macamnya, karena esensi terpenting dari dzikr ialahmengingat Allah SWT.

Di sela-sela rihlah dakwah Guru Mulia AlHabib Umar bin Hafidz ke Indonesia pada tahun ini, beliau berpesan kepada kita semua untuk memperbanyak dzikr. Salah satu dzikr yang dianjurkan oleh beliau ialah.

1. Membaca “La ilaha illallah” sebanyak 70 ribu kali untuk merubah nafsu ammaroh (Jahat) menjadi lawwamah (Penyesalan)

2. Membaca “Allah” sebanyak 60 ribu kali untuk merubah lawwamah menjadi muthmainnah (Tenang)

3. Membaca “Huwa” sebanyak 50 ribu kali untuk merubah muthmainnah menjadi mulhamah(Terilham)

4. Membaca “Ya Haqqu” sebanyak 40 ribu kali untuk merubah mulhamah menjadi Rodhiyah (Ridho)

5. Membaca “Ya Hayyu” sebanyak 30 ribu kali untuk merubah radhiyah menjadi Mardhiyyah (Diridhoi)

6. Membaca “Ya Qoyyum” sebanyak 20 ribu kali untuk merubah Mardhiyyah menjadi Kaamilah (Sempurna)

7. Membaca “Ya Qohhar” sebanyak 10 ribu kali untuk merubah Kaamilah menjadi maqamul fana (Ketiadaan hanya) bersama Allah

Di setiap tingkatan diselesaikan dalam tempo tiga hari.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufiq kepada kita semua untuk melaksanakan keta’atan.
الحبيب عمر بن حفيظ - Habib Omar:
لسانك يعبِّر عما في قلبك..
Lisan-mu adalah gambaran dari apa-apa yang tersimpan didalam hatimu
فكل كلمة سيئة دالة على سوء في قلبك ،
Maka setiap kalimat yang buruk,menunjukkan atas buruknya apa-apa didalam hatimu
كل غيبة دليل على ظلمة في قلبك ،
Setiap gosip menunjukkan atas gelapnya apa-apa didalam hatimu
كل كذبة دليل على سوء في قلبك ،
Setiap kebohongan menunjukkan atas jeleknya apa-apa didalam hatimu
كل يمين كاذبة دليل على كدرة ووسخ في قلبك ،
Setiap sumpah palsu menunjukkan atas keruh&kotornya apa-apa didalam hatimu
كل سبٍّ على صغير أو كبير بل على حيوان دليل على ظلمة في قلبك..
Setiap cacian baik atas anak kecil atau-pun orang dewasa bahkan cacian atas hewan sekali-pun menunjukkan atas gelapnya apa-apa didalam hatimu
اللسان ترجمان الجنان فكن صدوقَ اللسان طاهر الجنان.
Lisan adalah merupakan gambaran hati,maka jadilah dirimu pribadi yang memiliki lisan yang jujur,suci hati...

"-----------------------''
http://Tlgrm.me/HabibUmar
’Keutamaan Shalat Dhuha Menurut Al-Habib Umar bin Hafidz

Bagaimanakah Keutamaan Shalat Dhuha ? Salah satu shalat sunnah yang tidak pernah dilupakan oleh para kekasih Allah adalah shalat dzuha. Setiap ibadah memiliki keutamaan yang ditampakkan maupun dirahasiakan Allah, begitu pula dengan shalat dhuha.

Al-Habib Umar bin Hafidz mengatakan: Para ulama terdahulu memberikan julukan kepada sholat dhuha ini adalah “sholat kaya”, sholat yg membawa kekayaan dan juga sholat rizki namanya, sebab disebutkan tidak ada istilah kefakiran apabila engkau mengerjakan shalat dhuha, hingga disebutkan “tidak adak istilah kefakiran/ kemiskinan apabila engkau melaksanakan salah duha & tidak ada istilah kekayaan manakala seseorang melakukan perbuatan zina”.

Bahkan para ulama menyebutkan bahwa orang-orang yg melaksanakan shalat dhuha mereka dijaga dari syaitan- syaitan hingga tidak mampu setan mengganggu & menyesatkannya. Disebutkan juga bahwa orang yg menjalankan shalat dhuha kalau ada jin yg datang mau mengganggunya, jin itu apabila terhembus nafas orang yg sedang melakukan shalat dhuha ini, jin itu langsung pingsan, hingga kaum jin mengatakan ”ini jin yg pingsan ini kerasukan oleh manusia”. Semua ini didapatkan berkat nur (cahaya) bagi orang yg melaksanakan sholat dhuha ini.

Wallahu A’lam