MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)
3.74K subscribers
1.6K photos
237 videos
570 links
MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)
Trainer Spiritual Prosperity | Writer | Public Speaker

- 1 Day Spiritual Prosperity Class
- Servo Prosperity Online Class

Facebook, Fanspage, Youtube, Telegram, Ig: Muhammad Nurul Banan
Website : www.gusbanan.com
Download Telegram
BUKAN UANG YANG MEMBAYAR

Saya ada teman yang hobinya pelihara kucing. Kucingnya bersih dan wangi sekali, beda dengan kucing-kucing pada umumnya. Ternyata kucingnya rutin dibawa ke salon. Saya tanyakan biaya full service grooming-nya.

Proses full grooming ini dilakukan kurang lebih 150 menit. Biaya grooming sekitar Rp 60.000 – Rp 150.000. Biaya itu termasuk perawatan seperti full service grooming yang meliputi mandi dan sikat bulu, potong bulu, pengeringan, membersihkan telinga, memotong kuku, memberi aroma pengharum dan menyikat hingga seluruh badan. Rata-rata shampoo untuk anjing dan kucing dijual dengan harga Rp 35 ribu – Rp 150 ribu. Satu botol shampoo bisa digunakan selama sebulan.

Dijelaskan itu, saya jadi ingat Maria Ozawa. Maria Ozawa rajin ke salon kecantikan jadikan dia kaya raya, si kucing rajin ke salon kecantikan, tapi nasibnya begitu saja. Si kucing tetap tidak bisa mencapai kekayaan harta seperti yang dicapai Maria Ozawa, padahal modal biaya kecantikannya sama.

Maria Ozawa modal biaya rawat kecantikan, jadikan dia bisa menarik kekayaan, si kucing tidak, itu artinya uang sebenarnya tidak mampu mengubah kehidupan.

Gaya fundamental alam semesta yang terlemah energinya adalah gaya gravitasi (bagi pengiman bumi datar adalah gaya elektromagnet). Material alam semesta hanya mampu mengeluarkan gaya gravitasi, maka ini uang sebagai benda material hanya sangat lemah untuk Anda gunakan mengubah kehidupan. Si kucing hanya bersih dan wangi, terkesan cantik dan mempesona, itu saja perubahan keadaan pada si kucing.

Ada kemauan keras, kesungguhan dan himmah tinggi pada diri Maria Ozawa itu yang jadikan dia kaya raya. Ya walaupun kesungguhan Maria Ozawa pada sisi kehidupan yang ehm. Himmah merupakan bagian dari kesadaran perasaan Anda.

Yang bisa menarik perubahan besar hidup Anda itu kesadaran Anda, perasaan Anda. Jadi alasan "tidak punya modal" itu mental materialistik tingkat dewa. Lah kok? Iya, kemajuan hidup digantungkan pada modal, itu kan menggantungkan nasib hidup pada uang, padahal uang lemah sekali dalam memengaruhi perubahan hidup, kucing saja cuma bisa berubah menjadi bersih dan wengi, tidak lebih dari itu.

Anda amati Mas Arif Rahutomo (sekarang yang aktif Arif Rh Page), dia jarang sekali promosi The Vibration Gime Workshop memakai sponsor berbayar, paling juga iseng sekali dua kali, lebih sering memakai cara manual dalam beriklan, ternyata follower-nya hampir 100 ribu, kelas The Vibration Gime yang dipromosikannya pun selalu ramai.

Ya tanpa modal uang, hidup Mas Arif Rahutomo bisa berubah, sebab memang yang bisa mengubah hidup itu bukan uang, tapi getaran perasaan Anda; kemauan, kesungguhan, impian itu tahapannya.

Beda lagi dengan seorang teman saya yang lain yang tidak bisa saya mention di sini. Awal dirinya mengembangkan bisnis online-nya, dia mengusahakannya melalui sponsor berbayar di Instragram. Dalam kurun waktu 2 tahun, dia sudah menghabiskan 250 juta hanya untuk bayar iklan.

Kemauannya keras, habis banyak uang, dia tidak terus kapok. Dia punya modal? Tentu tidak, tapi usaha dan terus usaha mencari uang untuk bayar iklan.

Selang 2 tahun kemudian, bisnis online-nya berkembang pesat, dagangannya laris manis, jadikan dia tajir di usia muda.

Di situ bukan modalnya yang bawa dirinya menuju perubahan, tapi getaran rasa sungguh-sungguhnya. Dari kecil impiannya ingin jadi pengusaha besar. Waktu SD saja, dia disuruh sekolah malah bawa dagangan jajanan ke sekolah, disuruh serius belajar menghadapi ujian nasional malah dia jualan pensil 2B karena waktu itu ujian nasional belum berbasis komputer. Sekolah SMA dia sudah berpikir, "Ah sekolah mengganggu kemajuan hidup saja," dia hanya betah sampai SMA, kuliah tidak mau dia beli lagi.

Ya dia minatnya dari kecil memang bisnis, energi besarnya pada duit, dan tentu di antara Anda tidak bisa disamakan antara satu dengan lainnya, bagi Anda yang minatnya pada ilmu intelektual, duit tidak berarti, sekolahlah yang berarti.

Dia mengembangkan bisnis online hanya untuk mengawali modal sponsor iklan mencapai 250 juta rupiah itu bukan modal uangnya yang membawanya
berubah tetapi modal kemauannya lah yang membawanya pada perubahan, nyatanya Mas Arif Rahutomo bisa tanpa sama sekali memakai modal sponsor iklan. Jadi pakai modal uang besar atau tidak, itu hanya persoalan tehnis kerja, esensinya yang menarik perubahan adalah kesadaran jiwa Anda.

Nah sekarang jelas, Mas Arif Rahutomo mengembangkan The Vibration Gime Workshop melalui media online tanpa berbayar, hasilnya menyamai teman saya yang lain yang bermodal ratusan juta, itu artinya kesadaran jiwa Anda bernilai milyaran hingga trilyunan bahkan hingga tak terukur lagi konversi nilainya dengan nominal harta.

Jadi saat Anda punya kemauan kuat, impian besar, kesungguhan dan dedikasi, di situ nilainya mencapai nilai milyaran rupiah hingga trilyunan bahkan hingga tak terukur lagi nominal harta.

Saat Anda bangun malam berdoa kepada Tuhan agar hidup lebih baik itu nilainya milyaran. Saat Anda dengan susah payah menempuh pendidikan agar hidup lebih mulia itu milyaran nilainya. Saat Anda merangkak mengembangkan bisnis dari modal 0 rupiah itu milyaran nilainya. Saat Anda berjerih payah berusaha mewujudkan impian Anda itu trilyunan nilainya.

Uang tidak mampu membayar apapun, uang hanya sekedar alat membayar, yang membayar kehidupan ini semata-mata kesadaran jiwa Anda. Maka ini tidak ada kaya harta, yang ada kaya jiwa.

قَالَ لِي رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا أَبَا ذَرّ أَتَرَى كَثْرَة الْمَال هُوَ الْغِنَى ؟ قُلْت : نَعَمْ . قَالَ : وَتَرَى قِلَّة الْمَال هُوَ الْفَقْر ؟ قُلْت : نَعَمْ يَا رَسُول اللَّه . قَالَ : إِنَّمَا الْغِنَى غِنَى الْقَلْب، وَالْفَقْر فَقْر الْقَلْب

“Rasulullah S.A.W berkata padaku, 'Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang bahwa banyaknya harta itulah yang disebut kaya ?' 'Betul,' jawab Abu Dzar. Beliau bertanya lagi, 'Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta itu berarti fakir?' 'Betul,' Abu Dzar menjawab dengan jawaban serupa. Lantas beliau pun bersabda, 'Sesungguhnya yang namanya kaya adalah kayanya hati. Sedangkan fakir adalah fakirnya hati.'" (H.R. Ibn Hibban)

Masih bingung tidak punya modal? Uang tidak bisa mengubah apapun, uang tidak bisa membayar apapun, kalau uang berpengaruh besar dalam perubahan hidup, si kucing cantik akan banyak perubahan hidup.

#SpiritualProsperityWorkshop
#SelfUniverseWorkshop
#GusBanan
MENGALIRKAN REZEKI DENGAN MEMBELI BARANG BERKUALITAS DAN BERHARGA

Terus terang sudah beberapa tahun ini saya selalu berusaha membeli barang-barang berkualitas dan berharga, soal harga saya nomor duakan.

Sebagaimana sering saya sampaikan, rezeki materi itu pelayan body Anda. Body karakternya menolak diberi keprihatinan. Anda prihatin dalam puasa, perut dan tenggorokan Anda menolaknya.

Rezeki pelayan body, maka ini karakter rezeki juga mengikuti body, ia tidak berkenan diberi atensi keprihatinan. Rezeki persis seperti body Anda, ia maunya diberi atensi kesenangan. Perut Anda lapar, maunya disenangkan dengan makanan enak.

Realita alam materi ini, kaya makin kaya, miskin makin miskin. Mengapa? Salah satu penyebabnya karena masalah ini.

Orang kaya memiliki barang-barang dengan kualitas bagus tentu karena dia mampu membeli. Misal rumah, begitu ia melihat rumahnya, si kaya meng-update rasa senang sebab menyaksikan rumahnya bagus, "Wow rumahku bagus," hatinya riang gembira. Melihat mobilnya, "Wow mobilku cantik," mengalirlah rasa senang di hatinya.

Sementara kegembiraan dan rasa senang itulah yang diminati rezeki materi. Reaksi rezeki diberi atensi rasa senang dan riang gembira persis seperti reaksi perut Anda diberi makanan enak.

Karena si kaya setiap melihat harta benda miliknya selalu mengunggah rasa senang kepada rezeki, makanya rezekinya makin melimpah-limpah. Sudah bisa bikin rumah bagus, tak selang lama bisa beli mobil, beli tanah, tahu-tahu jalan-jalan ke luar negeri, dan seterusnya. Kaya makin kaya sebab dipicu rasa senangnya menyaksikan barang-barang hartanya yang berkualitas dan berharga.

Miskin makin miskin juga salah satu penyebabnya karena masalah ini. Lihat rumahnya, si miskin bersedih, "Ah rumahku jelek." Lihat motornya, si miskin merasakan penderitaan, "Motorku rongsok." Lihat handphone-nya, si miskin mengunggah kesedihan lagi, "Handphone-ku murahan, susah dipakai," dan seterusnya.

Reaksi rezeki diberi atensi kesedihan persis seperti reaksi perut dipuasakan, rezeki menolak keras atensi kesedihan.

Belum lagi, maaf, karena ketidakmampuannya membeli, si miskin akhirnya membeli barang-barang murah. Rega nggawa rupa (harga memengaruhi kualitas barang), barang murah kualitasnya juga murah, digunakan tidak nyaman.

Misalkan dia punya motor. Motornya motor tua bekasan, sebentar-sebentar masuk bengkel, rewel di sana-sini, akhirnya motornya selalu menyayatkan kesedihan dan stres mendalam.

Nanti sesudah motor masuk bengkel ada onderdil yang harus diganti, si miskin pilih yang terjangkau harganya, tidak pilih yang orisinil. Karena onderdilnya bukan orisinil, sebentar saja sudah sekarat lagi, bikin masalah keruwetan lagi, sedih lagi, stres lagi, dan terus seperti itu.

Itu baru motor, belum rumah, pakaian, perabotan rumah tangga, handphone, dan lain-lain yang keadaannya tidak jauh beda dengan motor.

Hidup si miskin terbebani kesedihan begitu berat, bertubi-tubi dan di sana-sini. Makanya miskinnya makin hari makin miskin, sudah rumahnya bocor-bocor, disusul hutangnya banyak, disusul lagi motornya rusak, disusul lagi anaknya sakit, disusul lagi rezekinya seret. Dia terus berputar dalam lingkaran energi kemiskinan.

Maaf, saya membicarakan keadaan si miskin bukan sedang menghina dan merendahkan, tapi sekedar menyampaikan realita sehingga Anda mudah memahaminya.

Titik tariknya, si kaya karena ia selalu menerapi hatinya untuk selalu mengunggah rasa senang atas harta benda, maka ini yang sudah kadung kaya ia makin tajir. Dan si miskin karena ia selalu trauma atas harta bendanya dengan menggunggah rasa sedih atas harta bendanya, maka ia jatuh makin miskin dan tetap dalam lingkaran kemiskinan.

Penyebab itu terjadi karena "rezeki antipati diberi atensi keprihatinan, rezeki maunya diberi atensi kesenangan mengikuti karakter body", dan si kaya secara auto pilot mendapatkan rasa senang atas rezeki sehingga menjadi terapi rezeki, dan si miskin secara auto pilot mendapatkan rasa sedih atas rezeki sehingga secara auto pilot menjadi trauma.

Sebab ini saya selalu mengupayakan memiliki barang berkualitas bagus, soal harga nomo
r dua, sebab ketika barang-barang saya bagus, saya dapat menerapi jiwa saya untuk tidak bersedih atas harta benda. Lihat mobil bagus, handphone bagus, televisi bagus, sepatu bagus, hati saya selalu senang. Rasa senang itulah yang diminati rezeki.

Sebenarnya yang menjadi penyabotase adalah rasa sedih pada harta benda. Kalau barang-barang yang dimiliki murahan dan tidak berkualitas tentu unggahan rasanya kesedihan, belum lagi rewelnya karena sebentar-sebentar rusak dan membebani pikiran.

Sedih atas urusan dunia, bukankah itu dimurkai Tuhan? Dalam satu hadits, harta benda dunia hanya lebih rendah harganya ketimbang seonggok bangkai kambing, dalam hadits lain lebih rendah dari sebelah sayap nyamuk.

أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟ فَقَالُوا: مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قَالَ: أَتُحِبُّونَ أَنَّهُ لَكُمْ؟ قَالُوا:وَاللهِ، لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيهِ لِأَنَّهُ أَسَكُّ فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟ فَقَالَ: فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ

“Siapa di antara kalian yang suka memiliki anak kambing ini dengan membayar seharga satu dirham?” Mereka menjawab, “Kami tidak ingin memilikinya dengan harga semurah apapun. Apa yang dapat kami perbuat dengan bangkai ini?” Rasulullah S.A.W kemudian berkata, “Apakah kalian suka bangkai anak kambing ini menjadi milik kalian?” “Demi Allah, seandainya pun anak kambing ini masih hidup, tetaplah ada cacat, kecil / terputus telinganya. Apatah lagi ia telah menjadi seonggok bangkai?” Jawab mereka. Beliau pun bersabda setelahnya, “Demi Allah, sungguh dunia ini lebih rendah dan hina bagi Allah daripada hinanya bangkai ini bagi kalian.” (H.R. Muslim)

لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ

“Seandainya dunia punya nilai di sisi Allah walau hanya menyamai nilai sebelah sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir seteguk airpun.” (H.R. At-Tirmidzi)

Nah harta benda tidak bernilai di mata Tuhan, lebih rendah dari seonggok bangkai kambing dan sebelah sayap nyamuk, lalu oleh Anda disedihkan berlarut-larut. Anda menyedihi sesuatu karena Anda terikat kuat dengan sesuatu tersebut. Anda merasa sedih diputus pacar karena Anda terikat kuat hatinya dengan si pacar.

Si miskin banyak bermasalah dengan harta bendanya yang rewel jadikan ia makin terikat kuat dengan harta benda, ia susah move on. Karena banyak bermasalah, ia pun banyak stres dan sedihnya.

Terikat artinya menyintai. Duniawi dicintai yang timbul adalah ra'su kulli khathiiah (pangkal ujung semua keburukan), makanya keburukan kemiskinan terus-menerus menimpanya, miskin makin miskin.

Maka ini saya pilih memiliki barang berkualitas dan berharga untuk mengurangi beban keterikatan saya dengan duniawi.

Ingat ya? Intensinya bukan untuk hura-hura, hedon ataupun glamour, tetapi sekedar melatih melepas kemekekatan dengan latihan tidak banyak menyedihi duniawi.

Nah kalau ada yang suka beli barang mewah tapi makin miskin, itu artinya getaran intensinya untuk hedon. Hedon bukan terlepas dari kemelekatan, tapi justru melekat kuat.

Kalau mau bersedih, bersedihlah untuk akhirat Anda jangan untuk duniawi Anda. Untuk duniawi yuk dibawa happy dan enjoy saja. Beli barang yang berkualitas dan berharga biar banyak happiness-nya.[]

#SpiritualProsperityWorkshop
#SelfUniverseWorkshop
#GusBanan
KEPADA TUHAN ITU HATI DULU BARU AKAL

تَفَكَّرُوا فِي خَلْقِ اللَّهِ ، وَلا تَفَكَّرُوا فِي ذات اللَّهِ

"Berpikirlah tentang ciptaan Allah, dan jangan berpikir tentang zat Allah". (H.R. Thabrani & Baihaqi)

Anda tidak berpikir sesuatu kalau Anda tidak merasakan sesuatu. Contoh, Anda tidak akan memikirkan Ginem kalau Anda tidak ada rasa padanya, Ginem hanya menjadi angin lalu di pikiran Anda.

Bahkan jika ingin sama sekali tidak memikirkan, Anda jangan pernah mengenalnya, kalau bisa dengar informasinya pun jangan. Jika Anda tidak pernah dengar wanita bernama Dellon di New York, saya yakin Anda tidak pernah akan memikirkan si Dellon.

Jadi, soal berpikir zat Tuhan itu resiko bagi setiap yang "merasakan" Tuhan, lebih-lebih yang "mengenal-Nya". Kalau tidak mau berpikir zat Tuhan, jadikanlah Tuhan sebagai Ginem ataupun Dellon di hati Anda, Tuhan yang tidak dirasakan juga tidak dikenal oleh Anda.

Hadits di atas melarang Anda memikirkan Zat Tuhan, artinya Anda dilarang memikirkan sesuatu yang belum Anda rasakan dan Anda kenal, karena itu sangat berbahaya untuk kesehatan mental Anda. Pernah ke Afrika juga belum, kenal geografisnya juga tidak, Anda sudah stres duluan memikirkan Afrika. Ini bisa menimbulkan penyakit gila.

Salah satu contoh adalah deklarasi "Tuhan telah mati" (God is dead) oleh Nietzsche seorang filsuf kontroversial dari Jerman yang telah menimbulkan heboh yang luar biasa di kalangan penganut agama formal seluruh dunia. Nietzsche pada akhirnya memang menjadi seorang nihilis, sementara kerinduannya untuk menemukan Tuhan pada waktu itu telah menemui jalan buntu, dan dia sendiri kemudian menjadi gila, 11 tahun sebelum meninggal pada 25 Agustus 1900 dalam usia 56 tahun. (Thus Spoke Zarathustra, 1976:297, mengutip dari tulisan Ahmad Syafi’i Ma’arif). Karena Nietzsche memikirkan sesuatu yang tidak ia rasakan apalagi ia kenal.

Maka ini, memikirkan Zat Tuhan sebenarnya hal yang lumrah khususnya bagi yang "merasakan Tuhan".

Simpulnya Tuhan itu "rasakan dulu baru dipikir, jangan dipikir dulu baru dirasakan," sebab cukup Nietzsche yang gila gara-gara memikirkan sesuatu yang tidak ia rasakan. Jadi kepada Tuhan itu "hati" dulu baru "akal".

Yuk segera dapatkan bukunya untuk membuka kesadaran baru tentang Tuhan dan alam semesta-Nya..
Channel photo updated
SETAN ITU MUSUH NYATA TAPI JANGAN DIMUSUHI

Setan itu bagian energi keseimbangan alam semesta. Pernah saya jelaskan, Anda teriak-teriak keras di wall Jonru karena posisi Anda hater-nya, jelas sedikitpun hal itu tidak akan merubah sikap Jonru, malahan Jonru makin kuat hati untuk mengeluarkan statemen-statemen sengit. Ibarat Anda main Panco, makin Anda kuat-kuat menjatuhkan lengan lawan, di sisi lain si lawan justru makin berusaha bertahan. Sia-sia bukan?

Terlihat sia-sia, tetapi tidak. Teriakan haters Jonru direspons oleh alam semesta, di bagian alam semesta lain, muncullah Abu Janda Al-Boliwudi, tokoh dumay yang berakting melawan Jonru. Teriakan haters Jonru direspons oleh alam semesta. Belum lagi munculnya Kang Denny Siregar yang jelas versusme Jonru, baik dari sisi politik maupun pandangan keagamaan.

Maria Ozawa dengan lantang berdoa melawan etika-etika porno, doanya selalu berkata, "Porno itu indah," dan alam semesta merespons. Dan Anda tahu bagaimana dia melenggang lambai di dunia selebritis. Doa Maria Ozawa saja diijabah oleh Tuhan.

Alam semesta begitulah wujudnya, antagonisme selalu menjadi penyeimbang, netralitas kerap dicapai tidak melalui kesepakatan, melainkan dengan antagonisme.

Ini terjadi karena sikap konsekwen Allah mengijabi permintaan iblis untuk hidup kekal dan mengsyiarkan kerusakan di alam semesta. Doa iblis diijabahi Tuhan, hak iblis dengan hak waliyu-llāh di depan Tuhan itu sama untuk diiyakan doa-doanya.

Karena ini, doa Maria Ozawa tidak kalah mujarab dengan doa Bunda Maria yang suci, misi tukang togel dan misi pendakwah agama berkesempatan sama untuk sukses, mental caci-maki dan mental kesantunan berkesempatan sama untuk punya kuasa dan pengaruh.

Shiwa sebagai wujud perusak, dalam Hindu, harus diimani bersamaan dengan Wishnu sebagai wujud pemelihara, pada saat yang demikian, Brahma sebagai wujud pencipta barulah terwujud utuh. Dan itulah Brahman, wujud nyata Tuhan Yang Maha Esa.

Perang dunia ke-2 boleh dikatakan selesai dengan bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Semua negara ketika menuju satu perubahan selalu didampingi oleh pergolakan revolusi yang membumihanguskan.

Aa Gym pasca issu poligami yang menderanya, ia tidak kunjung populer lagi, dia mengaku kembali bergeliat usai dia mengambil sikap antagonis kepada Ahok. Ternyata Aa Gym selama ini terlalu dingin dengan sejuk surga, dia kurang selingan panas.

Para selebritis banyak melakukan antagonisme dengan bertingkah tidak sedap untuk mendongkrak popularitasnya ketika mereka terpuruk.

Begitulah alam semesta seringkali mengambil peran keseimbangannya ketika hendak berubah dengan cara-cara ekstrem. Air mentah berubah menjadi air matang dengan cara sangat ekstrem, yakni mendidih. Selembar kain berubah menjadi pakaian dengan cara ekstrem, yakni dipotong-potong. Wujud penciptaan baru sering kali dengan jalan ekstrem yang antagonis.

Gangguan atau penghambatan pertumbuhan makhluk hidup oleh makhluk lainnya harus ditangani dengan jalan menciptakan keadaan lingkungan yang tidak cocok, misal dengan mengeluarkan antibiotika.

Shiwa adalah rahmat, iblis adalah rahmat, sederajat dan sebanding dengan rahmat Wishnu dan rahmat malaikat. Keduanya rahmatan lil 'ālamīn.

Karena suatu keniscayaan menafikan rahmat iblis, Al-Quran sendiri menyatakan setan sebagai musuh nyata, kita harus menempatkannya sebagai musuh, tetapi Al-Qur'an tidak memerintahkan kita untuk memusuhi setan. Tidak ada perintah, "Maka musuhilah setan!"

Setan itu musuh tapi jangan dimusuhi.

Silakan buka ayat-ayat berikut ini QS. Al-Baqarah [2] : 168, QS. Al-Baqarah [2] : 208, QS. Al-'Anam [6] : 142, QS. Al-'Araf [7] : 22, QS. Yusuf [12] : 5, QS. Al-Kahf [18] : 50, QS. Taha [20] : 117, QS. Al-Qasas [28] : 15, QS. Fatir [35] : 6, QS. Az-Zukhruf [43] : 62.

Memusuhi setan itu langkah konyol, tidak kalah songongnya dengan setan itu sendiri. Sangat niscaya kita memusuhi setan. Setan sudah kekal bekerja secara profesional menjerumuskan, mau kita kutuk, kita caci-maki, kita geruduk dengan ribuan bom nuklir, kita serang, memang profesi setan kekal sebagai musuh, dia tetap musuh yang nyata. Palin
g kita yang kehabisan energi sendiri.

Lalu bagaimana agar bisa menempatkan setan sebagai musuh nyata tetapi tanpa memusuhinya? Al-Qur'an menuntun,

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ وَأَنِ اعْبُدُونِي ۚ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ

"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu. Tetapi sembahkah Aku, ini adalah jalan yang lurus." (Q.S. Yāsin : 60-61)

Jalan menempatkan setan sebagai musuh bukan mencaci-maki, menyerang frontal, mengebom, mendebat, tetapi dengan menyembah-Nya sebaik mungkin. Artinya tugas Anda bukan untuk melayani permusuhan, tetapi untuk tetap berbuat baik sebagai wujud hasil menyembah-Nya dengan baik. Sehingga orang-orang yang bisa menempatkan setan sebagai musuh adalah mereka pemilik akhlakul karimah, bukan mereka yang ahli bermusuhan.

Saat Anda memusuhi setan, setannya itu adalah diri Anda sendiri.[]
KELUAR KE DALAM

-
-
-

Saat kita duduk di sekolah dasar maka soal soal yang kita terima adalah soal tingkat sekolah dasar. Saat kita duduk di sekolah lanjutan maka soal soal yang kita terima adalah soal di sekolah lanjutan.

Sama halnya dengan sekolah kehidupan, bila ada 10 soal yang kita hadapi namun saat ini kita hanya memiliki 7 kemampuan dalam menjawab persoalan, berarti ada 3 lagi yang harus kita temukan untuk menjawab masalah itu
Pemahaman yang kita terima saat sekarang ini mungkin sudah tidak cocok lagi untuk menyelesaikan masalah masalah yang kita hadapin.

Saat kita menonton Liga Champion di televisi maka sudut pandang yang kita dapat adalah seluas area televisi yang ditransmisikan oleh kamera karena kita sebagai penonton.

Bila anda menjadi Muhammad Salah pemain Liverpool maka sudut pandang yang ditangkap adalah seluas pergerakannya namun bila anda sebagai Jurgen Klopp sang pelatih maka sudut pandangnya tentu seluas area permainan tim dan lawan.

Apa yang tampak pada level fisik adalah pencerminan dari level non fisik yang ada di dalam, maka untuk menyelesaikannya berarti harus dimulai dari sisi dalam terlebih dahulu.

Namun untuk menyelesaikan apa yang ada di dalam bukanlah dengan cara mengurung diri atau menjauh dari lingkungan. Justru menyelesaikan apa yang ada di dalam harus dengan bergerak keluar

Bergerak keluar artinya dengan bertanya, mencari teman maupun guru yang bisa mencari solusi atas permasalahan yang kita hadapin.

Ini artinya untuk menyelesaikan masalah diri kita butuh bantuan orang lain, meminta referensi kepada siapa harus belajar, berkumpul dengan teman teman yang sevibrasi positif atau menghadiri acara acara seminar maupun workshop, dan memang ini butuh biaya dan butuh usaha.

Belajar dari orang lain adalah baik, namun belajar pengalaman hidup dari orang lain adalah lebih baik dan memiliki mentor untuk menjalani kehidupan sungguh ini yang terbaik. David Beckham tidaklah mungkin menjadi seorang superstar bila tidak memiliki mentor yang baik.

Untuk bermain sepakbola maka setiap pemain harus tau aturan tentang sepakbola, ini artinya setiap pemain haru dibekali pengetahuan untuk bermain sepakbola.
Untuk menjadi pemain sepakbola maka setiap pemain harus memiliki niat (Intention) bahwa saya akan bermain sepakbola (energy flows where the attention goes)

Namun untuk menjadi pemain sepakbola yang benar benar piawai bukan hanya soal pengetahuan (ilmu), bukan hanya NIAT namun juga diperlukan TEKAD. Tekad inilah harga yang harus dibayar butuh istiqomah dan konsistensi dalam menjalankannya.

Hempas datang lagi - hempas datang lagi begitu kata syahrini…
.

So kabar baiknya acara “Spirit of Ramadhan”, bukan hanya berisi tentang materi The Muscle of Forgiveness dan Konversi Energi Spiritual namun juga berisikan sesi Tanya Jawab.

Siapa tau permasalahan kehidupanmu bisa ditemukan di acara ini??

Pendaftaran segera di tutup sabtu siang ini.
JANGAN SAMPAI TERLEWAT

bit.ly/happysr