@fiqihwanita_
41.3K subscribers
7.54K photos
12 videos
3.06K links
Seputar Hukum, Inspirasi dan Solusi Muslimah
Download Telegram
JANGAN REMEHKAN KEBAIKAN SEKECIL APAPUN!

☑️ Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

لقد رأيت رجلاً يتقلب فى الجنة فى شجرة قطعها من ظهر الطريق كانت تؤذى الناس.

🌟Sungguh aku melihat seorang laki-laki bersenang-senang di dalam surga disebabkan sebatang pohon yang ia singkirkan dari tengah jalan karena mengganggu manusia.

▪️HR. Muslim
Berlemah lembutlah Terhadap Gelas-Gelas Kaca

Semarah apapun engkau kepada wanita, jangan sesekali pernah mengkasarinya, membentaknya, menghinanya, bahkan sampai memukulinya.

Selagi mampu, nasehati ia dengan lembut dan luruskan dengan iman. karena ia bagaikan gelas-gelas kaca. yang apabila pecah, maka akan sulit untuk di perbaiki.

Jangan pernah lupa, dari rahim merekalah kita di lahirkan, dari air susu merekalah kita di besarkan, dari kasih sayangnya lah kita di jaga, serta dari merekalah calon anak-anak mu akan di lahirkan.

Cintai pasanganmu dengan sepenuh hati
MULIANYA MUSLIMAH YANG QA'NAAH

Mereka para suami, terkadang disaat punya masalah yang amat besar, mereka menyembunyikannya dari istrinya. Terkadang, disaat sedang lelahnya bekerja, disaat uang yang didapat tidak mencukupi kebutuhan, namun raga mereka sudah terlalu penat untuk mencarinya lagi, mereka pulang ke rumah berharap ada bidadari yang menyambutnya dengan senyuman yang indah, berharap dengan penghasilan yang seadanya, sang istri menghiburnya dan menerima apapun penghasilan suami tanpa memperhatikan seberapa jumlahnya.

Apa salah satu kunci solusi dari permasalahan di atas? Iya, bersikaplah qana’ah saudariku, qana’ah akan memuliakanmu, melapangkan dadamu, melonggarkan pikiranmu.

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/8685-mulianya-muslimah-yang-qanaah.htm
Sabar Tidak Ada Batasnya
Hakikatnya, kesabaran itu tidak memiliki batas sebagaimana ganjaran yang Allah sediakan bagi mereka yang bersabar pun tidak memiliki batas.

Allah berfirman,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Ibnu Al-Jauzi mengatakan dalam Tashil li Ulumi At-Tanzil, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. Ayat ini dapat ditafsirkan dengan dua makna. Pertama, orang yang sabar akan mendapatkan balasan pahala atas kesabarannya dan Allah tidak menghisab amalannya. Mereka inilah yang dijanjikan masuk surga tanpa hisab. Kedua, balasan orang yang melakukan kesabaran itu tidak terbatas, lebih banyak dari apa yang diperhitungkan dan lebih besar daripada apa yang ditakar di mizan pahala, inilah pendapat mayoritas ulama.

Sabar adalah amalan yang agung, sampai-sampai Allah katakan bahwasanya Dia bersama orang yang sabar.

وَاصْبِرُوا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal:46)

Dari ayat ini dapat kita katakan, ketika kita memilih untuk tidak bersabar berarti kita telah memilih untuk melepaskan kebersamaan Allah berupa rahmat dan perlindungan-Nya.

Dengan kesabaran pun Allah akan mengangkat seseorang menjadi pemimpin umat, panutan, dan kedudukan yang mulia. Allah berfirman,

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِئَايَاتِنَا يُوقِنُونَ

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah: 24)

Demikian besar rahmat dan ganjaran yang Allah berikan bagi orang-orang yang bersabar. Pahala dan keutamaan yang begitu besar ini; ma’iyah (kebersamaan) dari Allah, pahala tanpa batas, kedudukan yang mulia, semestinya menjadikan seseorang berkeinginan kuat dan terpacu untuk mewujudkan hakikat kesabaran itu sendiri, yakni kesabaran yang tiada batas.

Allahu a’lam
Pakaian Wanita Harus Longgar Dan Tebal⁠

Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,⁠
.⁠
نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رؤوسهن كأسنة الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ ولا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ من مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا⁠
.⁠
“Para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.” (HR.Muslim no. 2128)⁠

Saudariku, hadits diatas menunjukkan bahwa pakaian seorang muslimah tidak boleh tipis dan tidak boleh tembus pandang yang dapat menampakkan bentuk lekuk tubuh. Pakaian muslimah juga harus longgar dan tidak ketat sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.⁠

Saudariku, maksud “Para wanita berpakaian tapi telanjang” adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis dan ketat sehingga dapat menggambarkan bentuk tubuhnya. ⁠

Saudariku, mari kita nilai pakaian kita sendiri apakah jilbab dan pakaian kita saat ini sudah sesuai dengan syari’at atau belum?⁠
.⁠
Semoga bermanfaat, barakallah fiikum
Jaga diri dirumah, ketika suami tidak ada.

Rumah keluarga adalah rumah kemuliaan dan kehormatan. Allah perintahkan kedua suami istri saling menjaganya. Terutama istri, yang secara khusus Allah perintahkan agar menjaga amanah di rumah suaminya. Karena istri adalah rabbatul bait (ratu di rumah suaminya), yang bertugas menjaga rumah suaminya.

Diantara ciri wanita shalihah, Allah sebutkan dalam al-Quran,

‎فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
Sebab itu wanita yang salehah, adalah yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. (QS. an-Nisa: 34).

Dan upaya wanita menjaga kehormatan dirinya, harta suaminya, dan rumahnya, merupakan hak suami yang menjadi kewajiban istri.

Referensi: https://konsultasisyariah.com/24473-jangan-menerima-tamu-lelaki-ketika-suami-tidak-di-rumah.html
YANG TERJADI SETELAH KEMATIANMU
-
“Usai kematianmu, sesegera itu manusia akan melupakanmu..
Barangkali satu dua orang masih mengingatmu namun seiring purnama, engkau benar-benar terlupakan..
-
Mereka sibuk dengan dunianya masing-masing. Jika engkau pahami ini, engkau tak akan menjalani kehidupan dengan sibuk meraih ridha dan simpati seorangpun, kecuali Allah saja”
-
✏️ source: @ikhwan.unaaha
3 KEMUNGKINAN TERKABULNYA DOA
.
Dalam sebuah hadits disebutkan,
.
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
.
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id; derajat hasan)
.
Ingatlah bahwa Allah Ta’ala memang Maha Mengijabahi setiap do’a. Allah Ta’ala berfirman,
.
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
.
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghafir : 60). Boleh jadi Allah mengabulkan do’a tersebut sebagaimana yang diminta. Boleh jadi Allah ganti dengan yang lebih baik. Boleh jadi pula Allah ganti dengan yang lain karena yang kita minta barangkali tidak baik untuk kita.
.
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.” (QS. Al Baqarah: 216)
.
Jika setiap orang memahami hal ini, maka tentu ia akan terus banyak berdo’a dan banyak memohon pada Allah. Karena setiap do’a yang dipanjatkan pasti bermanfaat. Segala sesuatu yang Allah karuniakan, itulah yang terbaik.

https://rumaysho.com/1299-3-kemungkinan-terkabulnya-doa.html
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللهَ إِذَا ارَادَ بِاهْلِ بَيْتٍ خَيْرًا أَدْخَلَ عَلَيْهِم الرِّفْقَ

“Sesungguhnya jika Allah menghendaki kebaikan bagi sebuah keluarga maka Allah akan memasukan kelembutan kepada mereka” (HR Ahmad dan dishahikan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 523)

Renungkanlah kondisi rumah tanggamu…jika selalu dipenuhi dengan suara keras, lantang, kekasaran…, bentakan, pukulan terhadap anak-anak…jeritan anak-anakmu…, mengangkat suara di hadapan suami…,

Maka Ketahuilah…engkau sedang jauh dari kebaikan…

🍃 Segera rubahlah sikapmu…perbaiki kondisi rumahmu, penuhi dengan senyuman, kelembutan, niscaya Allah menebar kebaikan dalam keluargamu.

✏️ Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA, hafidzahullah
Ukhti … Wanita yang terbaik adalah yang bertanggungjawab untuk mengurus rumah dan anak-anaknya. Sedangkan wanita karir terlalu sibuk pada pekerjaan dan karir, sehingga pendidikan terhadap anak dilalaikan. Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban mengenai kepemimpinannya. Kepala negara adalah pemimpin dan ia akan dimintai pertanggungjawaban mengenai kepemimpinan pada rakyatnya. Kepala keluarga adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban mengenai kepemimpinannya tersebut. Seorang wanita menjadi pemimpin di rumah suaminya, ia akan dimintai pertanggungjawaban mengenai hal itu.” (HR. Bukhari no. 2409)

Jangan bersedih jika Anda memutuskan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT). Karena Andalah wanita pilihan, mulia dan terbaik.

✍️ Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal   حفظه الله تعالى