LUQMAN BA'ABDUH SI RAJA TADHKHIM WA TAHWIL, MEMOMPA DIRINYA BAK BALON BESAR UNTUK MENGINTIMIDASI MANUSIA ATAS NAMA SYAIKH RABI' DAN ASATIDZAH DI INDONESIA
Luqman Ba'abduh sebenarnya seorang yang kecil nyalinya, tak memiliki percaya diri yang cukup untuk tampil di hadapan Salafiyin.
Dia butuh sandaran, dia butuh penopang untuk bisa tegak berdiri menegakkan punggungnya berbicara di hadapan Salafiyun.
Atas nama mengambil faidah ucapan/nasehat ulama dia berkedok untuk menutupi ambisi kepemimpinannya.
Di situlah dia bermain-main mengolah ucapan ulama dengan bumbu-bumbu penyedap yang dikeluarkan dari kantongnya sendiri. Dengan itu orang-orang yang sudah tersihir bayannya akan mengira itulah nasehat dan bimbingan ulama, itulah nasehat asatidzah, padahal itu hanyalah tadhkhim dan tahwil dari penyedap rasa bikinannya sendiri.
Berapa banyak Luqman mengulang-ulang nama asatidzah... asatidzah... asatidzah... dalam banyak kesempatan untuk membangun rasa percaya dirinya dan mentadhkhim serta mentahwil ucapannya di hadapan manusia bahwa apapun yang dia ucapkan merupakan saluran resmi mewakili sikap "asatidzah". Kemauannya sebagai seorang Luqman dikemas menjadi jamak, kemauan asatidzah.
Tadhkhim wa tahwil.
Luqman termasuk sosok berkebutuhan khusus terhadap tadhkhim dan tahwil.
Seekor singa ompong hanyalah bisa mengunyah tanpa bisa menggigit.
Oleh karena itulah dia butuh banyak taring untuk menggigit orang lain, 'asatidzah' dijadikan sebagai bahan tadhkhim dan tahwil selama bertahun-tahun padahal itu hanyalah kehendaknya seorang Luqman.
Setiap orang yang menyelisihi pendapatnya, tidak mau tunduk kepada kemauan Luqman segera saja dihabisi, dihukumi sebagai pesakitan, "Tidak mau dibimbing asatidzah".
Kalau saja sedikit sadar, orang yang berakal tentulah takkan mudah tertipu hanya karena MMA banyak-banyakan membuat pamflet berjalan di bawah bimbingan ulama kibar.
Sejak kapan slogan ini terus diputar ulang?
Sejak kejahatan Luqman Ba'abduh terbongkar berikut bukti-buktinya.
Berbagai kehebohan akibat proyek-proyek dan perilakunya yang tidak sesuai dengan slogan di pamfletnya.
Bukankah Luqman sebelum ini selalu mendoktrin manusia dengan prinsip sakral "Di bawah bimbingan asatidzah"?
Bukan diarahkan kepada bimbingan ulama, bukan. Makanya berbagai fatwanya terkait dakwah banyak yang bertentangan dengan sikap ulama itu sendiri.
Vonis yang menakutkan bagi Salafiyin bukanlah vonis TIDAK MAU DIBIMBING ULAMA KIBAR, namun vonis ucapan yang keluar dari lisan Luqman, "TIDAK MAU DIBIMBING ASATIDZAH"
(maksudnya tadhkhim untuk dirinya sendiri).
Di depan mata bagi pesakitan yang tervonis demikian telah tergambar akan menjadi gelandangan dakwah yang terhinakan.
Oleh karena itulah menjadi aneh jika sekarang stempel TIDAK MAU DIBIMBING ASATIDZAH dibuang dan diganti dengan vonis TIDAK MAU DIBIMBING ULAMA KIBAR.
Seorang oportunis memang akan terus berusaha bermutalawwin untuk bisa survive ketika kedok kejahatannya terbongkar.
Sehingga untuk menghadapi orang-orang yang tidak disukainya, diantara kekhasan Luqman Ba'abduh, bahasa bertasbih sebelum menyembelih kehormatan orang lain adalah trade Mark-nya yang menunjukkan karakter kejam, berdusta tanpa malu dan watak dinginnya dalam menjatuhkan orang-orang yang tidak dia sukai. Masyayikh sekalipun.
Inilah contoh bagaimana tadhkhim dan tahwil menjadi 'makanan pokok' Luqman Ba'abduh, singa ompong tak bergigi yang mengulang-ulang nama asatidzah untuk menancapkan doktrin dari SUBUH KE SUBUH, lagi-lagi bahasa tadhkhim dan tahwil sebagai mukadimah untuk menghabisi kehormatan para ulama.
✂️https://t.me/datadanfakta/462
Luqman Ba'abduh sebenarnya seorang yang kecil nyalinya, tak memiliki percaya diri yang cukup untuk tampil di hadapan Salafiyin.
Dia butuh sandaran, dia butuh penopang untuk bisa tegak berdiri menegakkan punggungnya berbicara di hadapan Salafiyun.
Atas nama mengambil faidah ucapan/nasehat ulama dia berkedok untuk menutupi ambisi kepemimpinannya.
Di situlah dia bermain-main mengolah ucapan ulama dengan bumbu-bumbu penyedap yang dikeluarkan dari kantongnya sendiri. Dengan itu orang-orang yang sudah tersihir bayannya akan mengira itulah nasehat dan bimbingan ulama, itulah nasehat asatidzah, padahal itu hanyalah tadhkhim dan tahwil dari penyedap rasa bikinannya sendiri.
Berapa banyak Luqman mengulang-ulang nama asatidzah... asatidzah... asatidzah... dalam banyak kesempatan untuk membangun rasa percaya dirinya dan mentadhkhim serta mentahwil ucapannya di hadapan manusia bahwa apapun yang dia ucapkan merupakan saluran resmi mewakili sikap "asatidzah". Kemauannya sebagai seorang Luqman dikemas menjadi jamak, kemauan asatidzah.
Tadhkhim wa tahwil.
Luqman termasuk sosok berkebutuhan khusus terhadap tadhkhim dan tahwil.
Seekor singa ompong hanyalah bisa mengunyah tanpa bisa menggigit.
Oleh karena itulah dia butuh banyak taring untuk menggigit orang lain, 'asatidzah' dijadikan sebagai bahan tadhkhim dan tahwil selama bertahun-tahun padahal itu hanyalah kehendaknya seorang Luqman.
Setiap orang yang menyelisihi pendapatnya, tidak mau tunduk kepada kemauan Luqman segera saja dihabisi, dihukumi sebagai pesakitan, "Tidak mau dibimbing asatidzah".
Kalau saja sedikit sadar, orang yang berakal tentulah takkan mudah tertipu hanya karena MMA banyak-banyakan membuat pamflet berjalan di bawah bimbingan ulama kibar.
Sejak kapan slogan ini terus diputar ulang?
Sejak kejahatan Luqman Ba'abduh terbongkar berikut bukti-buktinya.
Berbagai kehebohan akibat proyek-proyek dan perilakunya yang tidak sesuai dengan slogan di pamfletnya.
Bukankah Luqman sebelum ini selalu mendoktrin manusia dengan prinsip sakral "Di bawah bimbingan asatidzah"?
Bukan diarahkan kepada bimbingan ulama, bukan. Makanya berbagai fatwanya terkait dakwah banyak yang bertentangan dengan sikap ulama itu sendiri.
Vonis yang menakutkan bagi Salafiyin bukanlah vonis TIDAK MAU DIBIMBING ULAMA KIBAR, namun vonis ucapan yang keluar dari lisan Luqman, "TIDAK MAU DIBIMBING ASATIDZAH"
(maksudnya tadhkhim untuk dirinya sendiri).
Di depan mata bagi pesakitan yang tervonis demikian telah tergambar akan menjadi gelandangan dakwah yang terhinakan.
Oleh karena itulah menjadi aneh jika sekarang stempel TIDAK MAU DIBIMBING ASATIDZAH dibuang dan diganti dengan vonis TIDAK MAU DIBIMBING ULAMA KIBAR.
Seorang oportunis memang akan terus berusaha bermutalawwin untuk bisa survive ketika kedok kejahatannya terbongkar.
Sehingga untuk menghadapi orang-orang yang tidak disukainya, diantara kekhasan Luqman Ba'abduh, bahasa bertasbih sebelum menyembelih kehormatan orang lain adalah trade Mark-nya yang menunjukkan karakter kejam, berdusta tanpa malu dan watak dinginnya dalam menjatuhkan orang-orang yang tidak dia sukai. Masyayikh sekalipun.
Inilah contoh bagaimana tadhkhim dan tahwil menjadi 'makanan pokok' Luqman Ba'abduh, singa ompong tak bergigi yang mengulang-ulang nama asatidzah untuk menancapkan doktrin dari SUBUH KE SUBUH, lagi-lagi bahasa tadhkhim dan tahwil sebagai mukadimah untuk menghabisi kehormatan para ulama.
✂️https://t.me/datadanfakta/462
Telegram
🔍DATA & FAKTA
Tadhkhim dan Tahwil a/n Syaikh Rabi' dan Asatidzah
Sumber audio:
https://t.me/ManhajulAnbiya/4205
Sumber audio:
https://t.me/ManhajulAnbiya/4205
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Cibiran Sinis LB Terhadap Muhadharah Bertema Akhlak
CIBIRAN SINIS LUQMAN BA'ABDUH TERHADAP MUHADHARAH-MUHADHARAH BERTEMA AKHLAK, MERUPAKAN BIMBINGAN ULAMA?
Salah satu bentuk ibadah yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada ummatnya adalah pentingnya perangai yang terpuji atau akhlak yang mulia
Tidak ada akhlak mulia pada diri seseorang kecuali menjadi hiasan kebaikan bagi dirinya.
Rasulullah ﷺ senantiasa bermuamalah bersama manusia dengan akhlak-akhlak yang mulia.
Berapa banyak manusia yang sebelumnya kufur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, tapi setelah melihat akhlak mulia Rasulullah, merekapun sontak berbondong-bondong masuk ke dalam Islam.
Alhamdulillah.
Maka bagi seorang muslim diwajibkan berakhlak baik, mengajarkan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi apa yang terjadi saat ini terkhusus salafiyyun Indonesia dengan munculnya fitnah yang sangat merusak yang dihembuskan oleh seorang yang bernama Luqman Ba'abduh dengan mengumpulkan berbagai fitnah yang telah terjadi (fitnah celaan-celaan terhadap para ulama/Al-Hajuri, fitnah kepemimpinan/JUT, fitnah MLM/Dzul Makassar, Musho'fiqoh/Askari) yang telah melanda salafiyyun di Indonesia.
Bukti-bukti Luqman Ba'abduh mengumpulkan fitnah terdahulu dalam dirinya bisa di simak di audio-audio yang tersebar selama ini baik dari channel resmi MMA maupun channel para pengikutnya.
Luqman Ba'abduh -dengan berbagai cara- mengarahkan manusia agar berkiblat pada dirinya, memposisikan dirinya sebagai rujukan salafiyyun.
Luqman Ba'abduh dengan gesitnya bagaikan gasing bermuka dua di depan para muqollidnya, berdusta di atas mimbar dan lihainya dia memutarbalikkan fakta seakan-akan dirinya tidak bersalah dan menjadi korban.
Luqman Ba'abduh dengan lantangnya mencela dan memvonis para asatidzah dan ikhwah yang mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya.
Subhanallah.
Tidaklah muncul fitnah Al-Hajuri kecuali membawa celaan-celaan dan kotornya lisan kepada para ulama.
Tidaklah muncul fitnah JUT kecuali adanya ambisi kepemimpinan.
Tidaklah muncul fitnah Dzulqarnain kecuali dengan membawa karakter Mutalawwin La'ab Makir pada dirinya.
Tidaklah muncul fitnah mushofiqoh kecuali kegemarannya dalam mencela dan memvonis para ulama dan da'i secara serampangan tanpa bukti di mana di Indonesia dikomandoi seorang yang bernama Askari.
Dan datanglah Luqman Ba'abduh dengan membawa perpaduan itu semua!
Kembali kita ke pembahasan terkait akhlak,
Kita dikagetkan lagi dengan fenomena baru dari fitnah Luqman Ba'abduh, di mana dia mencibir dengan begitu sinisnya ketika para duat salafiyyun Indonesia berusaha mengajarkan pelajaran perangai akhlak yang baik.
Begitu sinisnya Luqman Ba'abduh terhadap muhadharah-muhadharah yang bertema akhlak. Sampai-sampai muhadharah tema akhlak dia tuntut harus ditanyakan ke ulama terlebih dahulu apakah sudah ada bimbingannya atau belum?!!
Kutipan:
Bukankah Nabi ﷺ memiliki akhlak yang sempurna dan mulia, sampai Asy Syaikh menulis sebuah risalah penting dan agung, yang beliau beri judul "Akhlaqun Nabi ﷺ?!
Para ulama selain beliau juga seperti Ibnu Abid Dunya telah menulis kitab yang berjudul "Makarimul Akhlaq", al-Kharaithi menulis kitab yang berjudul "Makarimul Akhlaq", ada juga kitab al-Adab karya al-Baihaqi, atau kitab al-Adab dalam ash-Shahih dan kitab al-Adabul Mufrad karya al-Bukhari?!
https://t.me/salafysolo/976
Berlembar-lembar tulisan ulama membahas tentang akhlak yang mulia wahai Luqman Ba'abduh! Dan engkau dengan sinisnya mencibir tema-tema akhlak?!
Tidaklah terbakar oleh pembahasan tentang akhlak mulia kecuali orang yang telah terbalik akal sehatnya, orang yang rusak hiasan akhlak mulia pada dirinya, dan muaknya dia terhadap hasungan peneladanan kepada akhlak yang mulia yang itu saja sudah cukup sebagai hujjah untuk menjauhi mulut kotornya Luqman Ba'abduh yang terbakar oleh muhadharah akhlak.
Sungguh salafiyyun bisa menilai secara langsung kenapa dirimu sangat sinis dan mencibir adanya muhadharah bertema akhlak.
Ini semua kamu lakukan karena engkau ketakutan semakin dijauhi salafiyyun karena perangai akhlak jelekmu selama ini.
Salah satu bentuk ibadah yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada ummatnya adalah pentingnya perangai yang terpuji atau akhlak yang mulia
Tidak ada akhlak mulia pada diri seseorang kecuali menjadi hiasan kebaikan bagi dirinya.
Rasulullah ﷺ senantiasa bermuamalah bersama manusia dengan akhlak-akhlak yang mulia.
Berapa banyak manusia yang sebelumnya kufur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, tapi setelah melihat akhlak mulia Rasulullah, merekapun sontak berbondong-bondong masuk ke dalam Islam.
Alhamdulillah.
Maka bagi seorang muslim diwajibkan berakhlak baik, mengajarkan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi apa yang terjadi saat ini terkhusus salafiyyun Indonesia dengan munculnya fitnah yang sangat merusak yang dihembuskan oleh seorang yang bernama Luqman Ba'abduh dengan mengumpulkan berbagai fitnah yang telah terjadi (fitnah celaan-celaan terhadap para ulama/Al-Hajuri, fitnah kepemimpinan/JUT, fitnah MLM/Dzul Makassar, Musho'fiqoh/Askari) yang telah melanda salafiyyun di Indonesia.
Bukti-bukti Luqman Ba'abduh mengumpulkan fitnah terdahulu dalam dirinya bisa di simak di audio-audio yang tersebar selama ini baik dari channel resmi MMA maupun channel para pengikutnya.
Luqman Ba'abduh -dengan berbagai cara- mengarahkan manusia agar berkiblat pada dirinya, memposisikan dirinya sebagai rujukan salafiyyun.
Luqman Ba'abduh dengan gesitnya bagaikan gasing bermuka dua di depan para muqollidnya, berdusta di atas mimbar dan lihainya dia memutarbalikkan fakta seakan-akan dirinya tidak bersalah dan menjadi korban.
Luqman Ba'abduh dengan lantangnya mencela dan memvonis para asatidzah dan ikhwah yang mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya.
Subhanallah.
Tidaklah muncul fitnah Al-Hajuri kecuali membawa celaan-celaan dan kotornya lisan kepada para ulama.
Tidaklah muncul fitnah JUT kecuali adanya ambisi kepemimpinan.
Tidaklah muncul fitnah Dzulqarnain kecuali dengan membawa karakter Mutalawwin La'ab Makir pada dirinya.
Tidaklah muncul fitnah mushofiqoh kecuali kegemarannya dalam mencela dan memvonis para ulama dan da'i secara serampangan tanpa bukti di mana di Indonesia dikomandoi seorang yang bernama Askari.
Dan datanglah Luqman Ba'abduh dengan membawa perpaduan itu semua!
Kembali kita ke pembahasan terkait akhlak,
Kita dikagetkan lagi dengan fenomena baru dari fitnah Luqman Ba'abduh, di mana dia mencibir dengan begitu sinisnya ketika para duat salafiyyun Indonesia berusaha mengajarkan pelajaran perangai akhlak yang baik.
Begitu sinisnya Luqman Ba'abduh terhadap muhadharah-muhadharah yang bertema akhlak. Sampai-sampai muhadharah tema akhlak dia tuntut harus ditanyakan ke ulama terlebih dahulu apakah sudah ada bimbingannya atau belum?!!
Kutipan:
Bukankah Nabi ﷺ memiliki akhlak yang sempurna dan mulia, sampai Asy Syaikh menulis sebuah risalah penting dan agung, yang beliau beri judul "Akhlaqun Nabi ﷺ?!
Para ulama selain beliau juga seperti Ibnu Abid Dunya telah menulis kitab yang berjudul "Makarimul Akhlaq", al-Kharaithi menulis kitab yang berjudul "Makarimul Akhlaq", ada juga kitab al-Adab karya al-Baihaqi, atau kitab al-Adab dalam ash-Shahih dan kitab al-Adabul Mufrad karya al-Bukhari?!
https://t.me/salafysolo/976
Berlembar-lembar tulisan ulama membahas tentang akhlak yang mulia wahai Luqman Ba'abduh! Dan engkau dengan sinisnya mencibir tema-tema akhlak?!
Tidaklah terbakar oleh pembahasan tentang akhlak mulia kecuali orang yang telah terbalik akal sehatnya, orang yang rusak hiasan akhlak mulia pada dirinya, dan muaknya dia terhadap hasungan peneladanan kepada akhlak yang mulia yang itu saja sudah cukup sebagai hujjah untuk menjauhi mulut kotornya Luqman Ba'abduh yang terbakar oleh muhadharah akhlak.
Sungguh salafiyyun bisa menilai secara langsung kenapa dirimu sangat sinis dan mencibir adanya muhadharah bertema akhlak.
Ini semua kamu lakukan karena engkau ketakutan semakin dijauhi salafiyyun karena perangai akhlak jelekmu selama ini.
Telegram
SALAFY SOLO
ORANG YANG BERAKIDAH AHLUS SUNNAH WAJIB MEMILIKI AKHLAK MULIA
(Jangan Sekali-Kali Meremehkan Akhlak!)
••••
🎙️ Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhary hafizhahullah
Pertanyaan:
Apakah akhlak mulia termasuk akidah Sunniyyah Salafiyyah, atau apakah tidak…
(Jangan Sekali-Kali Meremehkan Akhlak!)
••••
🎙️ Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhary hafizhahullah
Pertanyaan:
Apakah akhlak mulia termasuk akidah Sunniyyah Salafiyyah, atau apakah tidak…
Sungguh ironis dan kontradiksi apa yang sudah engkau ucapkan wahai Luqman Ba'abduh yang itu hanyalah menjadi bahan tertawaan bagi para pembenci salafiyyun.
Engkau bersikap sinis menuntut muhadharah yang bertema "akhlaq" harus ada bimbingan ulama!
Sedangkan dirimu ketika melockdown para ikhwah, melarang mereka keluar rumah, baik di kaplingan maupun luar kaplingan tidak meminta arahan dan bimbingan ulama.
Engkau juga tidak meminta bimbingan para ulama ketika merendahkan para asatidzah, mencela dan memvonis mereka.
Apakah dirimu sudah meminta bimbingan dan nasehat ketika memvonis asatidzah bermanhaj Haddadiyah?
Apakah ketika dirimu memprovokasi massa MMA untuk menentang pemerintah dengan meneriaki Presiden Jokowi dan menuntut Lockdown serta menuduh pemerintah pusat bingung, kebijakan negara di massa pandemi dikeluarkan karena terpaksa oleh tuntutan juga telah meminta bimbingan ulama?
Berceminlah terlebih dahulu wahai Luqman Ba'abduh sebelum engkau berucap.
Semakin antum teriak dengan berkoar-koar di atas mimbar hanya untuk menyelamatkan dirimu maka semakin menampakkan siapa dirimu sebenarnya
✂️https://t.me/datadanfakta/464
Engkau bersikap sinis menuntut muhadharah yang bertema "akhlaq" harus ada bimbingan ulama!
Sedangkan dirimu ketika melockdown para ikhwah, melarang mereka keluar rumah, baik di kaplingan maupun luar kaplingan tidak meminta arahan dan bimbingan ulama.
Engkau juga tidak meminta bimbingan para ulama ketika merendahkan para asatidzah, mencela dan memvonis mereka.
Apakah dirimu sudah meminta bimbingan dan nasehat ketika memvonis asatidzah bermanhaj Haddadiyah?
Apakah ketika dirimu memprovokasi massa MMA untuk menentang pemerintah dengan meneriaki Presiden Jokowi dan menuntut Lockdown serta menuduh pemerintah pusat bingung, kebijakan negara di massa pandemi dikeluarkan karena terpaksa oleh tuntutan juga telah meminta bimbingan ulama?
Berceminlah terlebih dahulu wahai Luqman Ba'abduh sebelum engkau berucap.
Semakin antum teriak dengan berkoar-koar di atas mimbar hanya untuk menyelamatkan dirimu maka semakin menampakkan siapa dirimu sebenarnya
✂️https://t.me/datadanfakta/464
Telegram
🔍DATA & FAKTA
Cibiran Sinis LB Terhadap Muhadharah Bertema Akhlak
SINERGISME ANTARA PENCURI PLAGIATOR DAN MUSHA'FIQAH MANIPULATOR DALAM MEMERANGI DAN MELECEHKAN PARA DUAT AHLUSSUNNAH
Seperti balap motor liar saja aksi ugal-ugalan kedua pembesar Pencuri Plagiator (Luqman Ba'abduh) dan Musha'fiqah Manipulator (Askary) hadahumallah.
Yang satu (Luqman cs.) mempertontonkan ilmu Maling Plagiatornya yang gagal total karena tertangkap basah bersama lembaran-lembaran curiannya namun masih berkelit ke sana ke mari memamerkan keangkuhannya dan urat malunya yang terputus.
Satunya lagi (Askary) memamerkan gaya serampangannya dalam menuduh dengan memanipulasi ucapan orang yang dibidik agar bersesuaian dengan kemauan hawa nafsunya untuk menghinakan 'lawannya'.
Dua kemiripan, dua aksi kelicikan dari dua pembesar fitnah dalam menyerang duat Ahlussunnah yang menampakkan seiring sejalannya Askary dengan Luqman Ba'abduh.
Askary berkata:
Ada satu audio, mari kita dengarkan dulu ya.
Nggak tahu antum masih ingat nggak ini suara siapa ini? (tertawa.....)
____
Sampai pada tahap dia melakukan Qadzaf, yakni dia menuduh salah satu ikhwah salafiyyin berzina, tanpa bukti, tanpa saksi, na'am.
Akhirnya DIPROSES DI PENGADILAN.
Iya, AKHIRNYA TERKENA HUKUM, CAMBUK.
(Ditegaskan oleh Askary: "terkena hukum cambuk")
Tapi dia tidak mau rujuk, tidak merasa bersalah, tidak taubat.
Ayat menjelaskan bahwa: Orang yang melakukan seperti itu adalah orang-orang fasik yang tidak diterima persaksiannya, gugur persaksiannya.
........ tidak bisa diterima ilmunya, tidak bisa dipercaya.
____
Askary:
tahu nggak ini suara siapa ini?
ha? tahu ustadz? ......, tahu.
ha? cari sendiri.
ini orang, yang ngomong ini termasuk di kalangan orang-orang (ustadz-ustadz) yang disebut oleh LB sebagai ustadz-ustadz nol photol. Padahal LB ini lebih photol daripada yang disebut, lebih photoll daripada yang disebut.
Kalau yang semisal dia ini, ini kadang-kadang masih ilmunya lah kalau menjelaskan sesuatu bahkan sebagian menganggap, oh dia ini, ahli fikih.
ya?
Tapi Subhanallah, dalam hal ini dia bukan ahli fikir, ahli piti (ditegaskan lagi oleh Askary).... ahli piti.
Tahu nggak piti? Kata orang Makasar: "piti kanan-kanai" - Ngomong sembarangan.
Sampai mengatakan SUDAH DICAMBUK.
Ini orang ngomong, kayak anak kecil yang baru belajar caramah.
Allahul musta'an.
Tanggapan
Ustadz Sarbini berkata:
____
Sampai pada tahap dia melakukan Qadzaf, yakni dia menuduh salah satu ikhwah salafiyyin berzina, tanpa bukti, tanpa saksi, na'am.
Akhirnya DIPROSES DI PENGADILAN.
Iya, AKHIRNYA TERKENA HUKUM, CAMBUK.
(Ditegaskan oleh Askary: "terkena hukum cambuk")
___
Pada tahap ini tidak ada yang aneh dari kisah yang disampaikan oleh ustadz Sarbini tentang pentolan fitnah Musha'fiqah Muhammad bin Hadi (yang sudah ditahdzir Al-Allamah Rabi' hafizhahullah) tentang tuduhan zina oleh Muhammad bin Hadi tanpa bisa mendatangkan 4 saksi, yang kemudian diproses di pengadilan syari'ah dan terkena vonis hukum cambuk. Walaupun setelah itu Muhammad bin Hadi mengajukan banding.
Namun....
Ketika seorang pentolan terbesar Musha'fiqah di Indonesia mempertontonkan kapasitas dirinya dalam memahami dan mengartikan suatu ucapan.
Entah karena keterbatasan dan cacatnya daya nalar atau karena kelicikannya, tetaplah menjadi sebuah keanehan besar jika seorang yang dikatakan ustadz di hadapan publik pada akhirnya terburu-buru dalam memvonis dan hanya bisa menjuluki dan merendahkan seorang muslim karena hawa nafsu tanpa mau memahami maksud dari sebuah ucapan.
Jika kita mendengarkan secara seksama audio dari audio ucapan Ustadz Sarbini hafizhahullah yang diperdengarkan Askary kepada para muqollidnya dalam sebuah muhadharahnya (seperti yang telah kita nukilkan), kita sama sekali tidak mendengar atau adanya ucapan memastikan dari Ustadz Sarbini hafizhahullah jika Muhammad bin Hadi SUDAH DICAMBUK.
Seperti balap motor liar saja aksi ugal-ugalan kedua pembesar Pencuri Plagiator (Luqman Ba'abduh) dan Musha'fiqah Manipulator (Askary) hadahumallah.
Yang satu (Luqman cs.) mempertontonkan ilmu Maling Plagiatornya yang gagal total karena tertangkap basah bersama lembaran-lembaran curiannya namun masih berkelit ke sana ke mari memamerkan keangkuhannya dan urat malunya yang terputus.
Satunya lagi (Askary) memamerkan gaya serampangannya dalam menuduh dengan memanipulasi ucapan orang yang dibidik agar bersesuaian dengan kemauan hawa nafsunya untuk menghinakan 'lawannya'.
Dua kemiripan, dua aksi kelicikan dari dua pembesar fitnah dalam menyerang duat Ahlussunnah yang menampakkan seiring sejalannya Askary dengan Luqman Ba'abduh.
Askary berkata:
Ada satu audio, mari kita dengarkan dulu ya.
Nggak tahu antum masih ingat nggak ini suara siapa ini? (tertawa.....)
____
Sampai pada tahap dia melakukan Qadzaf, yakni dia menuduh salah satu ikhwah salafiyyin berzina, tanpa bukti, tanpa saksi, na'am.
Akhirnya DIPROSES DI PENGADILAN.
Iya, AKHIRNYA TERKENA HUKUM, CAMBUK.
(Ditegaskan oleh Askary: "terkena hukum cambuk")
Tapi dia tidak mau rujuk, tidak merasa bersalah, tidak taubat.
Ayat menjelaskan bahwa: Orang yang melakukan seperti itu adalah orang-orang fasik yang tidak diterima persaksiannya, gugur persaksiannya.
........ tidak bisa diterima ilmunya, tidak bisa dipercaya.
____
Askary:
tahu nggak ini suara siapa ini?
ha? tahu ustadz? ......, tahu.
ha? cari sendiri.
ini orang, yang ngomong ini termasuk di kalangan orang-orang (ustadz-ustadz) yang disebut oleh LB sebagai ustadz-ustadz nol photol. Padahal LB ini lebih photol daripada yang disebut, lebih photoll daripada yang disebut.
Kalau yang semisal dia ini, ini kadang-kadang masih ilmunya lah kalau menjelaskan sesuatu bahkan sebagian menganggap, oh dia ini, ahli fikih.
ya?
Tapi Subhanallah, dalam hal ini dia bukan ahli fikir, ahli piti (ditegaskan lagi oleh Askary).... ahli piti.
Tahu nggak piti? Kata orang Makasar: "piti kanan-kanai" - Ngomong sembarangan.
Sampai mengatakan SUDAH DICAMBUK.
Ini orang ngomong, kayak anak kecil yang baru belajar caramah.
Allahul musta'an.
Tanggapan
Ustadz Sarbini berkata:
____
Sampai pada tahap dia melakukan Qadzaf, yakni dia menuduh salah satu ikhwah salafiyyin berzina, tanpa bukti, tanpa saksi, na'am.
Akhirnya DIPROSES DI PENGADILAN.
Iya, AKHIRNYA TERKENA HUKUM, CAMBUK.
(Ditegaskan oleh Askary: "terkena hukum cambuk")
___
Pada tahap ini tidak ada yang aneh dari kisah yang disampaikan oleh ustadz Sarbini tentang pentolan fitnah Musha'fiqah Muhammad bin Hadi (yang sudah ditahdzir Al-Allamah Rabi' hafizhahullah) tentang tuduhan zina oleh Muhammad bin Hadi tanpa bisa mendatangkan 4 saksi, yang kemudian diproses di pengadilan syari'ah dan terkena vonis hukum cambuk. Walaupun setelah itu Muhammad bin Hadi mengajukan banding.
Namun....
Ketika seorang pentolan terbesar Musha'fiqah di Indonesia mempertontonkan kapasitas dirinya dalam memahami dan mengartikan suatu ucapan.
Entah karena keterbatasan dan cacatnya daya nalar atau karena kelicikannya, tetaplah menjadi sebuah keanehan besar jika seorang yang dikatakan ustadz di hadapan publik pada akhirnya terburu-buru dalam memvonis dan hanya bisa menjuluki dan merendahkan seorang muslim karena hawa nafsu tanpa mau memahami maksud dari sebuah ucapan.
Jika kita mendengarkan secara seksama audio dari audio ucapan Ustadz Sarbini hafizhahullah yang diperdengarkan Askary kepada para muqollidnya dalam sebuah muhadharahnya (seperti yang telah kita nukilkan), kita sama sekali tidak mendengar atau adanya ucapan memastikan dari Ustadz Sarbini hafizhahullah jika Muhammad bin Hadi SUDAH DICAMBUK.
Askary berkata:
___
Tahu nggak piti? Kata orang Makasar: "piti kanan-kanai" - Ngomong sembarangan.
Sampai mengatakan SUDAH DICAMBUK.
Ini orang ngomong, kayak anak kecil yang baru belajar ceramah.
____
Padahal ustadz Sarbini hanya menceritakan proses pengadilan dan vonis yang dijatuhkan, hukum cambuk:
____
Akhirnya DIPROSES DI PENGADILAN.
Iya, AKHIRNYA TERKENA HUKUM, CAMBUK.
___
Lihatlah betapa sinis dan liciknya dirimu wahai Askary dalam memanipulasi sebuah ucapan, tiada amanah sama sekali dalam menukil, mengubah-ubah semaunya ucapan seorang muslim sebagai legalitas untuk melecehkan dan menghinakannya di hadapan pengikutmu:
___
Ini orang ngomong, kayak anak kecil yang baru belajar ceramah
___
Karakter Askary dalam memanipulasi ucapan lawannya, mengangkat diri dan kemudian menghina dan melecehkan di hadapan pengikutnya benar-benar mirip dengan Luqman Ba'abduh.
Cukuplah ucapan Askary ini menjadi bukti untuk mendustakan ucapan Luqman Ba'abduh yang menuduh asatidzah sejalan dengan Musha'fiqah karena pada kenyataannya justru karakter dan tipikal kelicikannya dalam memanipulasi ucapan sebelum akhirnya ditutup dengan kalimat penghinaan dan pelecehan benar-benar sejalan dengan Askary.
✂️https://t.me/datadanfakta/467
___
Tahu nggak piti? Kata orang Makasar: "piti kanan-kanai" - Ngomong sembarangan.
Sampai mengatakan SUDAH DICAMBUK.
Ini orang ngomong, kayak anak kecil yang baru belajar ceramah.
____
Padahal ustadz Sarbini hanya menceritakan proses pengadilan dan vonis yang dijatuhkan, hukum cambuk:
____
Akhirnya DIPROSES DI PENGADILAN.
Iya, AKHIRNYA TERKENA HUKUM, CAMBUK.
___
Lihatlah betapa sinis dan liciknya dirimu wahai Askary dalam memanipulasi sebuah ucapan, tiada amanah sama sekali dalam menukil, mengubah-ubah semaunya ucapan seorang muslim sebagai legalitas untuk melecehkan dan menghinakannya di hadapan pengikutmu:
___
Ini orang ngomong, kayak anak kecil yang baru belajar ceramah
___
Karakter Askary dalam memanipulasi ucapan lawannya, mengangkat diri dan kemudian menghina dan melecehkan di hadapan pengikutnya benar-benar mirip dengan Luqman Ba'abduh.
Cukuplah ucapan Askary ini menjadi bukti untuk mendustakan ucapan Luqman Ba'abduh yang menuduh asatidzah sejalan dengan Musha'fiqah karena pada kenyataannya justru karakter dan tipikal kelicikannya dalam memanipulasi ucapan sebelum akhirnya ditutup dengan kalimat penghinaan dan pelecehan benar-benar sejalan dengan Askary.
✂️https://t.me/datadanfakta/467
Telegram
🔍DATA & FAKTA
FATWA PALSU ATAS NAMA FAIDAH MANHAJIYAH AUDIO NASEHAT ASY-SYAIKH ABDULLAH AL-BUKHARI HAFIZHAHULLAH
Asatidzah Pewaris Manhaj Haddadiyah berikut contohnya, artikel al-Ustadz Muhammad As-Sewed (yang ditulis secara Global-Mujmal Berbahaya Di Masa Fitnah)
✂️Vonis Lb
https://t.me/sekelumitsejarah/251
Asatidzah Pewaris Manhaj Haddadiyah berikut contohnya, artikel al-Ustadz Muhammad As-Sewed (yang ditulis secara Global-Mujmal Berbahaya Di Masa Fitnah)
✂️Vonis Lb
https://t.me/sekelumitsejarah/251
Telegram
Sekelumit Sejarah
🚰 TERSINGKAPNYA HAKEKAT SURAT RUJUK MUTALAWWIN LA'AB MAKIR SANG BAGINDA MMA
🔥🎙🔥
PEMBERSIHAN DIRI DAN PEMBELAAN BAGINDA LUQMAN TERHADAP CELAAN-CELAANNYA PADA REKAMAN LUWIHGATE-2 BERIKUT PUJIAN TERHADAP LUWIH PALEMBANG SI PEREKAM DAN PENYEBAR CELAAN MANHAJIYAH…
🔥🎙🔥
PEMBERSIHAN DIRI DAN PEMBELAAN BAGINDA LUQMAN TERHADAP CELAAN-CELAANNYA PADA REKAMAN LUWIHGATE-2 BERIKUT PUJIAN TERHADAP LUWIH PALEMBANG SI PEREKAM DAN PENYEBAR CELAAN MANHAJIYAH…
Filsafat Maling Bermanhaj Demonstran
Luqman Ba'abduh Sang Demonstran
Membedah Filsafat Maling Luqman Ba'abduh: Ucapan Global di Masa Fitnah Berbahaya, Harus Rinci!
Dan saya katakan:
Berbagai telekonferens yang terjadi di Ma'had Minhajul Atsar ya atau hubungan kita dengan Masyayikh dan ulama, sama sekali itu bukan untuk kita jadikan sebagai tolok ukur dalam permasalahan yang terjadi sebagai penentu kebenaran atau kesalahan, benar atau salah, nggak. Kita ingin terhubung dengan ulama dan menghubungkan Salafiyin kepada ulamanya.
Telekonterens yang terjadi MURNI untuk istifadah, BUKAN UNTUK MENENTUKAN... Ya MEMANG Ulama atau Masyayikh mengetahui sejumlah mereka -saya ulangi- sejumlah Masyayikh itu mengetahui permasalahan yang sedang terjadi bahwa Ma'had Minhajul Atsar dalam permasalahan ini BERADA DI ATAS KEBENARAN. Karena itu mereka mau, rela untuk memberikan telekonferens nya
-Selesai-
Lihatlah permainan filsafat manis di bibir dengan mukadimah menafikan sembari menetapkan seperti halnya filsafatnya selama ini: lisannya bertasbih dan tangannya yang menyembelih.
Dan saya katakan:
Berbagai telekonferens yang terjadi di Ma'had Minhajul Atsar ya atau hubungan kita dengan Masyayikh dan ulama, sama sekali itu bukan untuk kita jadikan sebagai tolok ukur dalam permasalahan yang terjadi sebagai penentu kebenaran atau kesalahan, benar atau salah, nggak. Kita ingin terhubung dengan ulama dan menghubungkan Salafiyin kepada ulamanya.
Telekonterens yang terjadi MURNI untuk istifadah, BUKAN UNTUK MENENTUKAN... Ya MEMANG Ulama atau Masyayikh mengetahui sejumlah mereka -saya ulangi- sejumlah Masyayikh itu mengetahui permasalahan yang sedang terjadi bahwa Ma'had Minhajul Atsar dalam permasalahan ini BERADA DI ATAS KEBENARAN. Karena itu mereka mau, rela untuk memberikan telekonferens nya
-Selesai-
Lihatlah permainan filsafat manis di bibir dengan mukadimah menafikan sembari menetapkan seperti halnya filsafatnya selama ini: lisannya bertasbih dan tangannya yang menyembelih.
MEMBEDAH FILSAFAT MALING LUQMAN BA'ABDUH
1. Mukadimah
Telah kita ketahui bersama diantara isi audio nasehat Asy-Syaikh al-Bukhari adalah kritikan beliau terkait pengulangan-pengulangan pada surat asatidzah sebagai tadhkhim dan tahwil (tanpa sedikitpun beliau sebutkan contoh-contohnya). Hanya demikian yang beliau sampaikan, titik.
Lihat: https://t.me/sekelumitsejarah/252
2. Ucapan/Tulisan Di Masa Fitnah Tidak Boleh Global
Dalam sekian kesempatan, Luqman Ba'abduh sering menekankan prinsip yang diyakininya bahwa ucapan/tulisan yang umum/global di masa fitnah adalah berbahaya. Oleh karena itulah ketika dia menghukumi asatidzah bermanhaj tadhkhim dan tahwil yang merupakan manhaj haddadiyah dengan mencontohkan serial tulisan al-Ustadz Muhammad As-Sewed hafizhahullah dia menegaskan celaannya dengan mengatakan:
Jadi Haddadiyah itu bukan cerita lama yang nggak akan muncul lagi pemainnya. Dia Manhaj, dia adalah metode dalam berdakwah dan bersikap, ekstrem, YANG PEMERANNYA BISA BERGANTI. Manhajnya yaitu manhajnya, berpecahbelah tanpa dasar yang semestinya.
Ayyuhal ikhwah kemudian berbagai bentuk tadhkhim yang lainnya, muncul pada waktu itu lebih dari 2 tahun yang lalu seingat saya artikel yang ditulis oleh salah satu asatidzah hafizhahullah wa ra'ah -semoga Allah menjaga beliau- menulis rentetan belasan artikel YANG MENGGAMBARKAN TENTANG METODE DAN MANHAJ AL-IKHWANUL MUSLIMIN dengan CARA penampilan yang GLOBAL, penyajian yang MUJMAL dan mutlak di masa fitnah sedang terjadi..
Lihat: https://t.me/datadanfakta/472
3. Metode Tadhkhim dan Tahwil, Akal Maling Luqman Ba'abduh Dalam Menggelembungkan Nasehat Syaikh Dengan Menyusupkan Ucapan-Ucapan Dan Vonis Dusta Atas Nama Beliau
Dengan menggunakan prinsip ucapan/tulisan di masa fitnah tidak boleh global/mujmal itulah Luqman Ba'abduh menyuntikkan makarnya dengan mempolitisir, berkhianat dan berdusta atas nama audio nasehat Syaikh.
Memanfaatkan kelihaian retorikanya, Luqman menggunakan intonasi tadhkhim dan pilihan bahasa untuk membesar-besarkan dan tahwil menyeram-nyeramkan, menyebarkan fatwa palsu atas nama Asy-Syaikh Abdullah Al-Bukhari hafizhahullah dengan VONIS MANHAJIYAH bahwa asatidzah BERMANHAJ TADHKHIM DAN TAHWIL yang itu merupakan MANHAJ HADDADIYAH. Padahal tidak ada satupun isi audio Syaikh yang mengaitkan kritikan tadhkhim dan tahwil dengan masalah kritikan terhadap manhaj asatidzah apalagi sampai memvonis asatidzah berManhaj Haddadiyah.
Kutipan:
Manhaj dan metode at-Tadhkhim dan at-Tahwil bukan sedikitpun dari manhaj Ahlissunnah. Tetapi itu adalah bagian dari MANHAJ AL HADDADIYAH..
Maka at-Tadhkhim dan at-Tahwil ini TERJADI PULA dalam bentuk PERBUATAN DAN FAKTA DI INDONESIA...
Al-Haddadiyah sudah melalui beberapa marhalahnya. Al-Haddadiyahnya Mahmud al-Haddad, Haddadiyahnya Abdul Lathif Basymeil, muncul berikutnya Haddadiyahnya Falih al-Harbi dan Fauzi Al-Atsari al-Bahraini, kemudian Haddadiyahnya Yahya bin Ali al-Hajuri, kemudian Haddadiyahnya Muhammad ibn Hadi ...
-Selesai-
Pernyataan di atas merupakan bukti bahwa Luqman Ba'abduh memegang prinsip ucapan/tulisan global Syaikh Al-Bukhari di masa fitnah berbahaya dan itu yang membuat dirinya berani bersikap lancang dan kurangajar dengan mensyarah dan merinci semaunya sendiri nasehat GLOBAL Syaikh tanpa izin dan persetujuan beliau terlebih dahulu.
Kutipan:
ANGKA PENTADHKHIMAN DAN PENTAHWILAN MENCAPAI 85.330% DARI UCAPAN SYAIKH, BUKTI NYATA BAGINDA LUQMAN DAN MMA TIDAK PUAS DENGAN BIMBINGAN ULAMA
MMA-Selesai-
Lihat: https://t.me/sekelumitsejarah/253
Temuan angka manipulatif dan khianat ilmiah terhadap nasehat Syaikh yang amat sangat luar biasa.
Apakah ini bentuk mengikuti dan mencukupkan diri dengan nasehat ulama? TIDAK!
Ingat Asy-Syaikh al-Bukhari hafizhahullah tidak meminta asatidzah MENSYARAH PANJANG LEBAR SEKEHENDAK MEREKA SENDIRI AUDIO NASEHAT BELIAU namun Asy-Syaikh al-Bukhari MEMINTA ASATIDZAH MENYEBARKANNYA.
1. Mukadimah
Telah kita ketahui bersama diantara isi audio nasehat Asy-Syaikh al-Bukhari adalah kritikan beliau terkait pengulangan-pengulangan pada surat asatidzah sebagai tadhkhim dan tahwil (tanpa sedikitpun beliau sebutkan contoh-contohnya). Hanya demikian yang beliau sampaikan, titik.
Lihat: https://t.me/sekelumitsejarah/252
2. Ucapan/Tulisan Di Masa Fitnah Tidak Boleh Global
Dalam sekian kesempatan, Luqman Ba'abduh sering menekankan prinsip yang diyakininya bahwa ucapan/tulisan yang umum/global di masa fitnah adalah berbahaya. Oleh karena itulah ketika dia menghukumi asatidzah bermanhaj tadhkhim dan tahwil yang merupakan manhaj haddadiyah dengan mencontohkan serial tulisan al-Ustadz Muhammad As-Sewed hafizhahullah dia menegaskan celaannya dengan mengatakan:
Jadi Haddadiyah itu bukan cerita lama yang nggak akan muncul lagi pemainnya. Dia Manhaj, dia adalah metode dalam berdakwah dan bersikap, ekstrem, YANG PEMERANNYA BISA BERGANTI. Manhajnya yaitu manhajnya, berpecahbelah tanpa dasar yang semestinya.
Ayyuhal ikhwah kemudian berbagai bentuk tadhkhim yang lainnya, muncul pada waktu itu lebih dari 2 tahun yang lalu seingat saya artikel yang ditulis oleh salah satu asatidzah hafizhahullah wa ra'ah -semoga Allah menjaga beliau- menulis rentetan belasan artikel YANG MENGGAMBARKAN TENTANG METODE DAN MANHAJ AL-IKHWANUL MUSLIMIN dengan CARA penampilan yang GLOBAL, penyajian yang MUJMAL dan mutlak di masa fitnah sedang terjadi..
Lihat: https://t.me/datadanfakta/472
3. Metode Tadhkhim dan Tahwil, Akal Maling Luqman Ba'abduh Dalam Menggelembungkan Nasehat Syaikh Dengan Menyusupkan Ucapan-Ucapan Dan Vonis Dusta Atas Nama Beliau
Dengan menggunakan prinsip ucapan/tulisan di masa fitnah tidak boleh global/mujmal itulah Luqman Ba'abduh menyuntikkan makarnya dengan mempolitisir, berkhianat dan berdusta atas nama audio nasehat Syaikh.
Memanfaatkan kelihaian retorikanya, Luqman menggunakan intonasi tadhkhim dan pilihan bahasa untuk membesar-besarkan dan tahwil menyeram-nyeramkan, menyebarkan fatwa palsu atas nama Asy-Syaikh Abdullah Al-Bukhari hafizhahullah dengan VONIS MANHAJIYAH bahwa asatidzah BERMANHAJ TADHKHIM DAN TAHWIL yang itu merupakan MANHAJ HADDADIYAH. Padahal tidak ada satupun isi audio Syaikh yang mengaitkan kritikan tadhkhim dan tahwil dengan masalah kritikan terhadap manhaj asatidzah apalagi sampai memvonis asatidzah berManhaj Haddadiyah.
Kutipan:
Manhaj dan metode at-Tadhkhim dan at-Tahwil bukan sedikitpun dari manhaj Ahlissunnah. Tetapi itu adalah bagian dari MANHAJ AL HADDADIYAH..
Maka at-Tadhkhim dan at-Tahwil ini TERJADI PULA dalam bentuk PERBUATAN DAN FAKTA DI INDONESIA...
Al-Haddadiyah sudah melalui beberapa marhalahnya. Al-Haddadiyahnya Mahmud al-Haddad, Haddadiyahnya Abdul Lathif Basymeil, muncul berikutnya Haddadiyahnya Falih al-Harbi dan Fauzi Al-Atsari al-Bahraini, kemudian Haddadiyahnya Yahya bin Ali al-Hajuri, kemudian Haddadiyahnya Muhammad ibn Hadi ...
-Selesai-
Pernyataan di atas merupakan bukti bahwa Luqman Ba'abduh memegang prinsip ucapan/tulisan global Syaikh Al-Bukhari di masa fitnah berbahaya dan itu yang membuat dirinya berani bersikap lancang dan kurangajar dengan mensyarah dan merinci semaunya sendiri nasehat GLOBAL Syaikh tanpa izin dan persetujuan beliau terlebih dahulu.
Kutipan:
ANGKA PENTADHKHIMAN DAN PENTAHWILAN MENCAPAI 85.330% DARI UCAPAN SYAIKH, BUKTI NYATA BAGINDA LUQMAN DAN MMA TIDAK PUAS DENGAN BIMBINGAN ULAMA
MMA-Selesai-
Lihat: https://t.me/sekelumitsejarah/253
Temuan angka manipulatif dan khianat ilmiah terhadap nasehat Syaikh yang amat sangat luar biasa.
Apakah ini bentuk mengikuti dan mencukupkan diri dengan nasehat ulama? TIDAK!
Ingat Asy-Syaikh al-Bukhari hafizhahullah tidak meminta asatidzah MENSYARAH PANJANG LEBAR SEKEHENDAK MEREKA SENDIRI AUDIO NASEHAT BELIAU namun Asy-Syaikh al-Bukhari MEMINTA ASATIDZAH MENYEBARKANNYA.
Telegram
Sekelumit Sejarah
BENARKAH AUDIO INI MERUPAKAN BUKTI ASY-SYAIKH ABDULLAH AL-BUKHARI TELAH MEMVONIS ASATIDZAH BERMANHAJ HADDADIYAH?!
INILAH NASEHAT UMUM ASY-SYAIKH TERHADAP ASATIDZAH YANG 'DIRACIK' SECARA LICIK OLEH BAGINDA LUQMAN UNTUK MELAKUKAN VONIS-VONIS MANHAJIYAH TERHADAP…
INILAH NASEHAT UMUM ASY-SYAIKH TERHADAP ASATIDZAH YANG 'DIRACIK' SECARA LICIK OLEH BAGINDA LUQMAN UNTUK MELAKUKAN VONIS-VONIS MANHAJIYAH TERHADAP…
4. Sejenak Bersama Plagiator Pencuri Di Beranda Carut-Marut Filsafat Malingnya Luqman Ba'abduh
Luqman Ba'abduh benar-benar tidak menghargai akal sehat kaum muslimin. Dia mengira bisa mempermainkan akal-akal mereka sekehendak hatinya dengan permainan filsafat bersilat kata, namun hakekat takkan bisa menutupi tujuan yang dimaukannya.
Telah kita ketahui tipikal liciknya Luqman Ba'abduh yang sebelum melecehkan dan menyembelih kehormatan para ulama, sebelum melecehkan para da'i memulainya dengan mukadimah bahasa-bahasa lipstik untuk menunjukkan penghormatannya terhadap ilmu dan ulama dengan ucapan segala hormat, tanpa mengurangi rasa hormat dll. seakan dengan itu dia bisa memasang alibi sedang memuliakan mereka padahal pisau tajam sudah dia pegang untuk sekejap kemudian menyembelih kehormatan orang-orang yang dibidiknya tanpa ampun sembari mengangkat jasa-jasanya tinggi-tinggi. Kelicikan, makar dan penipuan tingkat tinggi.
Namun sesungguhnya Luqman Ba'abduh (dengan segala makar kemasan liciknya) bagi para Luqmanologi tidaklah bermanfaat permainan filsafatnya -bi'idznillah- kecuali sedang menggali lubang kuburnya sendiri.
Dengan contoh akan jelas gambaran permasalahannya, InsyaaAllah.
A. Filsafat Maling Plagiator: Telekonferensi MMA bukan merupakan tolok ukur kebenaran, Masyayikh mau mengisi telekonferensi karena tahu MMA di atas Kebenaran
Kami menampilkan bukti audio (di bagian penghujung) kuliah filsafatnya yang menyatakan bahwa telekonferensi-telekonferensi yang diselenggarakan MMA bukanlah tolok ukur kebenaran dan disusul penegasan bahwa para masyayikh tersebut mau mengisi telekonferensi karena mengetahui bahwa MMA di atas kebenaran.
Ketidakjujuran, pengelabuan membuatnya berat untuk berucap jujur dengan mengatakan:
Bukti terselenggaranya telekonferensi-telekonferensi MMA merupakan tolok ukur kebenaran adalah kesediaan Masyayikh untuk mengisi telekonferensi itu sendiri karena mereka tahu MMA di atas kebenaran.
B. Asatidzah Salah, Keputusan Siapa?
Diantara cara Luqman dalam mempermainkan akal-akal manusia adalah dengan mengkamuflasekan omongannya sendiri sebagai nasehat dan keputusan Syaikh di masa fitnah. Menampilkan diri seakan rendah hati yang jauh dari ambisi, menampakkan rendah hati dan ketawadlu'an padahal pada hakekatnya belati terhunus sudah siap di belakang punggungnya untuk memenggal kehormatan lawan-lawannya.
Meletakkan metode tadhkhim dan tahwil berupa vonis Ulama bahwa asatidzah di pihak yang salah!
Sekali lagi, bagi Luqmanologi, atraksi filsafat sandiwaranya tak bisa menipu apalagi menarik hati, sebagaimana pepatah sia-sia di sisi orang berakal:
Bak menggarami lautan
Sehingga ketika Luqman bersilat kata lalu menyusupkan keputusan/vonis (-ulama telekonferensi) bahwa asatidzah merupakan pihak yang salah dalam fitnah ini yang dikemasnya dengan bahasa:
Ya MEMANG Ulama atau Masyayikh mengetahui ... bahwa Ma'had Minhajul Atsar dalam permasalahan ini BERADA DI ATAS KEBENARAN. Karena itu mereka mau rela untuk memberikan telekonferens nya
-Selesai-
Pertanyaannya:
√Apakah pernyataanmu ini -sesuai kaidahmu sendiri di masa fitnah- apakah termasuk pernyataan umum ataukah rinci?
√Jika merupakan pernyataan umum, bukankah terlarang pernyataan seperti ini di masa fitnah sesuai prinsipmu sendiri?!
√Jika engkau katakan merupakan pernyataan rinci, kenapa nama-nama SEJUMLAH MASYAYIKH tersebut diMAJHULKAN, tidak dirinci agar nampak jelas siapa saja mereka, bukan termasuk golongan majahil atau Ghaughaiyin dan berikut bukti rincian pernyataan mereka masing-masing yang menunjukkan dukungan bahwa MMA di atas kebenaran.
√ Bukankah pemajhulan adalah metode berbahaya yang sedang engkau perangi wahai Luqman?? Lalu apa dasarmu meMAJHULkan mereka?!
√Ataukah engkau sedang memerangi metode yang engkau perangi sendiri alias perang carut marut terhadap dirimu sendiri?!
√Selanjutnya, apa saja rincian permasalahan yang mereka yakini sebagai kebenaran MMA berikut bukti-buktinya?!
Luqman Ba'abduh benar-benar tidak menghargai akal sehat kaum muslimin. Dia mengira bisa mempermainkan akal-akal mereka sekehendak hatinya dengan permainan filsafat bersilat kata, namun hakekat takkan bisa menutupi tujuan yang dimaukannya.
Telah kita ketahui tipikal liciknya Luqman Ba'abduh yang sebelum melecehkan dan menyembelih kehormatan para ulama, sebelum melecehkan para da'i memulainya dengan mukadimah bahasa-bahasa lipstik untuk menunjukkan penghormatannya terhadap ilmu dan ulama dengan ucapan segala hormat, tanpa mengurangi rasa hormat dll. seakan dengan itu dia bisa memasang alibi sedang memuliakan mereka padahal pisau tajam sudah dia pegang untuk sekejap kemudian menyembelih kehormatan orang-orang yang dibidiknya tanpa ampun sembari mengangkat jasa-jasanya tinggi-tinggi. Kelicikan, makar dan penipuan tingkat tinggi.
Namun sesungguhnya Luqman Ba'abduh (dengan segala makar kemasan liciknya) bagi para Luqmanologi tidaklah bermanfaat permainan filsafatnya -bi'idznillah- kecuali sedang menggali lubang kuburnya sendiri.
Dengan contoh akan jelas gambaran permasalahannya, InsyaaAllah.
A. Filsafat Maling Plagiator: Telekonferensi MMA bukan merupakan tolok ukur kebenaran, Masyayikh mau mengisi telekonferensi karena tahu MMA di atas Kebenaran
Kami menampilkan bukti audio (di bagian penghujung) kuliah filsafatnya yang menyatakan bahwa telekonferensi-telekonferensi yang diselenggarakan MMA bukanlah tolok ukur kebenaran dan disusul penegasan bahwa para masyayikh tersebut mau mengisi telekonferensi karena mengetahui bahwa MMA di atas kebenaran.
Ketidakjujuran, pengelabuan membuatnya berat untuk berucap jujur dengan mengatakan:
Bukti terselenggaranya telekonferensi-telekonferensi MMA merupakan tolok ukur kebenaran adalah kesediaan Masyayikh untuk mengisi telekonferensi itu sendiri karena mereka tahu MMA di atas kebenaran.
B. Asatidzah Salah, Keputusan Siapa?
Diantara cara Luqman dalam mempermainkan akal-akal manusia adalah dengan mengkamuflasekan omongannya sendiri sebagai nasehat dan keputusan Syaikh di masa fitnah. Menampilkan diri seakan rendah hati yang jauh dari ambisi, menampakkan rendah hati dan ketawadlu'an padahal pada hakekatnya belati terhunus sudah siap di belakang punggungnya untuk memenggal kehormatan lawan-lawannya.
Meletakkan metode tadhkhim dan tahwil berupa vonis Ulama bahwa asatidzah di pihak yang salah!
Sekali lagi, bagi Luqmanologi, atraksi filsafat sandiwaranya tak bisa menipu apalagi menarik hati, sebagaimana pepatah sia-sia di sisi orang berakal:
Bak menggarami lautan
Sehingga ketika Luqman bersilat kata lalu menyusupkan keputusan/vonis (-ulama telekonferensi) bahwa asatidzah merupakan pihak yang salah dalam fitnah ini yang dikemasnya dengan bahasa:
Ya MEMANG Ulama atau Masyayikh mengetahui ... bahwa Ma'had Minhajul Atsar dalam permasalahan ini BERADA DI ATAS KEBENARAN. Karena itu mereka mau rela untuk memberikan telekonferens nya
-Selesai-
Pertanyaannya:
√Apakah pernyataanmu ini -sesuai kaidahmu sendiri di masa fitnah- apakah termasuk pernyataan umum ataukah rinci?
√Jika merupakan pernyataan umum, bukankah terlarang pernyataan seperti ini di masa fitnah sesuai prinsipmu sendiri?!
√Jika engkau katakan merupakan pernyataan rinci, kenapa nama-nama SEJUMLAH MASYAYIKH tersebut diMAJHULKAN, tidak dirinci agar nampak jelas siapa saja mereka, bukan termasuk golongan majahil atau Ghaughaiyin dan berikut bukti rincian pernyataan mereka masing-masing yang menunjukkan dukungan bahwa MMA di atas kebenaran.
√ Bukankah pemajhulan adalah metode berbahaya yang sedang engkau perangi wahai Luqman?? Lalu apa dasarmu meMAJHULkan mereka?!
√Ataukah engkau sedang memerangi metode yang engkau perangi sendiri alias perang carut marut terhadap dirimu sendiri?!
√Selanjutnya, apa saja rincian permasalahan yang mereka yakini sebagai kebenaran MMA berikut bukti-buktinya?!
√Berikutnya, bagaimana engkau -wahai Luqman- bisa meyakinkan Salafiyun sebagai pengawal fatwa nasehat Syaikh Al-Bukhari jika keputusan MMA DI ATAS KEBENARAN justru TIDAK DATANG DARI BELIAU namun malah engkau upayakan koleksi dan dukungannya dari Masyayikh telekonferensi?!
√Bukankah ini merupakan prinsip carut-marut, adanya hubungan 'arus pendek- antara slogan DI BAWAH BIMBINGAN ULAMA KIBAR dengan MENCARI-CARI DUKUNGAN MASYAYIKH TELEKONFERENSI?
Kesemua ucapanmu yang di atas ternyata BERSIFAT GLOBAL/UMUM yang itu menganulir prinsipmu sendiri untuk harusnya bicara RINCI DI MASA FITNAH!
Jadi sebaiknya luruskanlah terlebih dahulu ucapan-ucapanmu -wahai Luqman- agar ucapanmu tidak carut-marut, jalanmu agar nampak gagah dan tidak sempoyongan, setidaknya gagah dalam definisi yang telah kamu tetapkan sendiri.
Berikutnya.....
√Bukankah ini merupakan prinsip carut-marut, adanya hubungan 'arus pendek- antara slogan DI BAWAH BIMBINGAN ULAMA KIBAR dengan MENCARI-CARI DUKUNGAN MASYAYIKH TELEKONFERENSI?
Kesemua ucapanmu yang di atas ternyata BERSIFAT GLOBAL/UMUM yang itu menganulir prinsipmu sendiri untuk harusnya bicara RINCI DI MASA FITNAH!
Jadi sebaiknya luruskanlah terlebih dahulu ucapan-ucapanmu -wahai Luqman- agar ucapanmu tidak carut-marut, jalanmu agar nampak gagah dan tidak sempoyongan, setidaknya gagah dalam definisi yang telah kamu tetapkan sendiri.
Berikutnya.....
5. FILSAFAT CARUT MARUT LUQMAN BA'ABDUH YANG MENGGUNTING LISANNYA SENDIRI
Dengan bukti akan nampak jelas betapa parahnya keadaan Luqman Ba'abduh saat ini.
Memang bagi sebagian manusia -terkhusus para muqalid MMA- pidato atau ceramah agitatif Luqman Ba'abduh bisa membuat mereka tersihir bayan, betapa MMA digambarkan didukung oleh para ulama, MMA lah yang konsisten berjalan di atas bimbingan ulama. Namun bagi para Luqmanologi, ucapan-ucapan Luqman bak pendekar linglung yang satu dengan lainnya saling menggunting. Ucapannya yang satu seakan menggali lubang kubur bagi ucapan/perbuatannya yang lainnya. Carut marut, kontradiktif tak karuan. Menandakan pola pikirnya sudah mengalami keausan akibat upayanya untuk menutupi kejahatannya dengan kejahatan berikutnya, menutupi kedustaannya dengan kedustaan yang berikutnya.
Ucapannya tidak lurus lagi. Orang yang berakal niscaya akan menolak mentah-mentah kekacauan alur berpikirnya.
Inilah bukti audio yang menunjukkan bahwa tidaklah makar yang dilancarkan oleh Luqman Ba'abduh kecuali Filsafat Malingnya ketika menetapkan sokongan masyayikh majhul bahwa MMA di atas kebenaran namun juga menegaskan berbahayanya metode majhul yang digunakannya
Luqman berkata dengan bangga:
https://t.me/datadanfakta/481
Ya MEMANG Ulama atau Masyayikh mengetahui ... bahwa Ma'had Minhajul Atsar dalam permasalahan ini BERADA DI ATAS KEBENARAN.
....
Tapi kita tahu PRINSIP MAJHUL SEPERTI INI MEMBAHAYAKAN DAKWAH SALAFIYAH.
-Selesai-
Cukuplah pernyataan Al-Allamah Abdullah Al-Bukhari sebagai hujjah untuk menyibak pemilik konten kaidah kontradiktif parah ini.
خذها قاعدة أهل الباطل والمبطلين يرمون غيرهم بما هو فيهم
[ لقاء الجمعة ٧١]
"Ambil sebagai kaidah: Ahlul batil dan para pengusung kebatilan suka menuduh orang lain dengan hal-hal yang mereka sendiri melakukannya."
( https://t.me/dr_elbukhary/76 )
Dengan bukti akan nampak jelas betapa parahnya keadaan Luqman Ba'abduh saat ini.
Memang bagi sebagian manusia -terkhusus para muqalid MMA- pidato atau ceramah agitatif Luqman Ba'abduh bisa membuat mereka tersihir bayan, betapa MMA digambarkan didukung oleh para ulama, MMA lah yang konsisten berjalan di atas bimbingan ulama. Namun bagi para Luqmanologi, ucapan-ucapan Luqman bak pendekar linglung yang satu dengan lainnya saling menggunting. Ucapannya yang satu seakan menggali lubang kubur bagi ucapan/perbuatannya yang lainnya. Carut marut, kontradiktif tak karuan. Menandakan pola pikirnya sudah mengalami keausan akibat upayanya untuk menutupi kejahatannya dengan kejahatan berikutnya, menutupi kedustaannya dengan kedustaan yang berikutnya.
Ucapannya tidak lurus lagi. Orang yang berakal niscaya akan menolak mentah-mentah kekacauan alur berpikirnya.
Inilah bukti audio yang menunjukkan bahwa tidaklah makar yang dilancarkan oleh Luqman Ba'abduh kecuali Filsafat Malingnya ketika menetapkan sokongan masyayikh majhul bahwa MMA di atas kebenaran namun juga menegaskan berbahayanya metode majhul yang digunakannya
Luqman berkata dengan bangga:
https://t.me/datadanfakta/481
Ya MEMANG Ulama atau Masyayikh mengetahui ... bahwa Ma'had Minhajul Atsar dalam permasalahan ini BERADA DI ATAS KEBENARAN.
....
Tapi kita tahu PRINSIP MAJHUL SEPERTI INI MEMBAHAYAKAN DAKWAH SALAFIYAH.
-Selesai-
Cukuplah pernyataan Al-Allamah Abdullah Al-Bukhari sebagai hujjah untuk menyibak pemilik konten kaidah kontradiktif parah ini.
خذها قاعدة أهل الباطل والمبطلين يرمون غيرهم بما هو فيهم
[ لقاء الجمعة ٧١]
"Ambil sebagai kaidah: Ahlul batil dan para pengusung kebatilan suka menuduh orang lain dengan hal-hal yang mereka sendiri melakukannya."
( https://t.me/dr_elbukhary/76 )
Telegram
🔍DATA & FAKTA
KISAH DAHULU KALA SEMASA "BELUM MERDEKA"
Ada-ada saja caranya si Jarkoni dalam menipu manusia, membangkitkan ingatan masa kecilnya agar kembali ceria setelah menusukkan berbagai tikaman-tikaman belati khianat berupa vonis-vonis manhajiyah sebagai penegasan bahwa asatidzah adalah orang-orang yang menyimpang.
Namun ternyata....
Dirinya tak siap menerima kenyataan yang ada di depan mata, dijauhi dan ditinggalkan.
Barangsiapa menabur hujatan maka dia akan menuai cercaan
Membelenggunya dengan masa lalu, tak mau menerima kenyataan bahwa dirinya telah berubah dan menjelmakan diri sebagai agitator provokator, bergaya sebagai penguasa, Amir Gadungan yang menyerukan penentangan terhadap kebijakan Presiden dan melecehkan secara terbuka kebijakan negara dan melockdown manusia tanpa hak.
Lalu ketika kejahatan-kejahatannya terhadap negara dibongkar berikut bukti-buktinya maka diapun menyusulinya dengan kedustaan demi kedustaan untuk menutupinya. Na'udzubillah.
Menipu manusia dengan berupaya menutupi kejahatan-kejahatannya dengan mengHALUSINASIKAN mereka dengan MASA LALU.
Tipuan murahan dari Penipu jahat.
✂️https://t.me/datadanfakta/484
Ada-ada saja caranya si Jarkoni dalam menipu manusia, membangkitkan ingatan masa kecilnya agar kembali ceria setelah menusukkan berbagai tikaman-tikaman belati khianat berupa vonis-vonis manhajiyah sebagai penegasan bahwa asatidzah adalah orang-orang yang menyimpang.
Namun ternyata....
Dirinya tak siap menerima kenyataan yang ada di depan mata, dijauhi dan ditinggalkan.
Barangsiapa menabur hujatan maka dia akan menuai cercaan
Membelenggunya dengan masa lalu, tak mau menerima kenyataan bahwa dirinya telah berubah dan menjelmakan diri sebagai agitator provokator, bergaya sebagai penguasa, Amir Gadungan yang menyerukan penentangan terhadap kebijakan Presiden dan melecehkan secara terbuka kebijakan negara dan melockdown manusia tanpa hak.
Lalu ketika kejahatan-kejahatannya terhadap negara dibongkar berikut bukti-buktinya maka diapun menyusulinya dengan kedustaan demi kedustaan untuk menutupinya. Na'udzubillah.
Menipu manusia dengan berupaya menutupi kejahatan-kejahatannya dengan mengHALUSINASIKAN mereka dengan MASA LALU.
Tipuan murahan dari Penipu jahat.
✂️https://t.me/datadanfakta/484
Telegram
🔍DATA & FAKTA
Forwarded from SALAFY SOLO
KELEMAHAN ILMIAH MENGAKIBATKAN BERGANTUNG KEPADA TAZKIYAH BERSAMAAN DENGAN ADANYA JARH
https://t.me/salafysolo/1071
••••
🎙️ Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
Kelemahan ilmiah mengakibatkan hal-hal yang tidak bermutu semacam ini. (Hanya berdasarkan) si fulan berkata dan si fulan berkata.
Kita memiliki manhaj untuk membedakan mana ahlul haq dan mana ahlul batil. Maka seandainya Ahmad bin Hanbal datang sekarang ini untuk mentazkiyah si fulan dan fulan, lalu kita mendapati bahwa orang tersebut tidak pantas mendapatkan tazkiyah berdasarkan bukti dari ucapan-ucapan, kelakuan-kelakuan, tulisan-tulisan dan kaset-kasetnya, maka apakah boleh bagi kita untuk bergantung dengan tazkiyah Imam Ibnu Baz, al-Albani atau Ahmad bin Hanbal, atau selain mereka?!
Jarh didahulukan atas ta'dil.
Jarh yang terperinci didahulukan atas ta'dil yang umum.
Kaedah-kaedah ini harus diterapkan di medan jarh wa ta'dil.
Jadi misalnya suatu hari al-Albani mentazkiyah si fulan kemudian nampak jelas bagi beliau bahwa dia tidak berhak mendapatkan tazkiyah sehingga beliau mengatakan, "Dia seorang Khawarij."
Atau misalnya Ibnu Baz suatu hari pernah mentazkiyah si fulan dan fulan, lalu beliau mengetahui kesalahan mereka lalu beliau mengatakan, "Mereka adalah para penyeru kebatilan."
Lalu datang para pembela kebatilan menyebarkan tazkiyah dan menyembunyikan jarh.
Anggaplah seandainya Ibnu Baz dan al-Albani tetap mentazkiyah hingga mereka wafat, tidak ada perkataan mereka selain tazkiyah ini, apakah manusia harus mengambil tazkiyah mereka dan memejamkan mata serta menutup akal mereka dari kesalahan-kesalahan fulan dan fulan yang telah ditazkiyah oleh al-Albani atau Ibnu Baz?!
Padahal kesalahan-kesalahan tersebut sangat jelas berdasarkan bukti dan jarhnya juga jelas.
Apakah boleh seorang muslim bergantung dengan tazkiyah si fulan dan fulan dalam keadaan jarh terhadap pihak yang ditazkiyah tersebut sangat jelas?!
Mereka ini bergantung dengan para tokoh ahli bid’ah seperti Sayyid Quthub yang mereka berloyalitas dan bermusuhan karenanya dan karena membela orang-orang semisalnya serta memprovokasi orang-orang rendahan dan tidak berguna untuk menyerang siapa saja yang mengkritik dan menjelaskan kesesatan mereka. Ucapan mereka ini merupakan serangan yang membunuh (prinsip Ahlus Sunnah --pent).
Mereka berusaha menulis manhaj-manhaj dan berbagai kitab untuk memuliakan orang-orang yang dibantah itu. Jadi ini adalah serangan yang sangat berbahaya seandainya ada Ahlus Sunnah yang memahami.
Demi Allah, seandainya Ibnu Baz dan al-Albani mentazkiyah mereka, hal ini tidak ada manfaatnya selama mereka menjarh (mencacati) diri mereka sendiri dengan sikap-sikap, berbagai pemikiran dan manhaj mereka yang kacau yang mereka tempuh untuk memerangi Ahlus Sunnah.
Jadi merekalah pihak yang mengintai Ahlus Sunnah dengan melemparkan kesan yang buruk terhadap Ahlus Sunnah dan mereka menulis berbagai manhaj serta memprovokasi para pemuda untuk melakukan celaan dan tuduhan buruk terhadap siapa saja yang membantah para pemimpin kesesatan itu.
Sayyid Quthub adalah umat tersendiri dalam kesesatan. Ada seseorang yang menjadi umat tersendiri dalam petunjuk (seperti Ibrahim ﷺ --pent) dan orang yang menjadi umat tersendiri dalam kesesatan.
Jadi Sayyid Quthub adalah umat tersendiri dalam kesesatan. Dia menghimpun sekian banyak kesesatan dari berbagai pihak, yaitu dari Mu’tazilah, Khawarij, Rafidhah, Shufiyah ekstrim yang meyakini wihdatul wujud, sosialisme dan berbagai kesesatan lainnya yang memenuhi kitab-kitabnya dan menyesatkan para pemuda umat ini.
Maka orang yang membelanya dan berloyalitas serta memusuhi karenanya dan suka membuat-buat manhaj sendiri untuk melindungi orang semacam ini yang menghimpun berbagai macam kesesatan, bagaimana mungkin tazkiyah fulan dan fulan akan bisa bermanfaat baginya?!
Jadi mana timbangan yang sesuai dengan syariat Islam?!
Maka kalian wajib untuk menuntut ilmu ya ikhwah! Hendaklah kalian mempelajari ilmu Salaf dan manhaj mereka serta manhaj mereka dalam masalah jarh wa ta’dil!
https://t.me/salafysolo/1071
••••
🎙️ Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
Kelemahan ilmiah mengakibatkan hal-hal yang tidak bermutu semacam ini. (Hanya berdasarkan) si fulan berkata dan si fulan berkata.
Kita memiliki manhaj untuk membedakan mana ahlul haq dan mana ahlul batil. Maka seandainya Ahmad bin Hanbal datang sekarang ini untuk mentazkiyah si fulan dan fulan, lalu kita mendapati bahwa orang tersebut tidak pantas mendapatkan tazkiyah berdasarkan bukti dari ucapan-ucapan, kelakuan-kelakuan, tulisan-tulisan dan kaset-kasetnya, maka apakah boleh bagi kita untuk bergantung dengan tazkiyah Imam Ibnu Baz, al-Albani atau Ahmad bin Hanbal, atau selain mereka?!
Jarh didahulukan atas ta'dil.
Jarh yang terperinci didahulukan atas ta'dil yang umum.
Kaedah-kaedah ini harus diterapkan di medan jarh wa ta'dil.
Jadi misalnya suatu hari al-Albani mentazkiyah si fulan kemudian nampak jelas bagi beliau bahwa dia tidak berhak mendapatkan tazkiyah sehingga beliau mengatakan, "Dia seorang Khawarij."
Atau misalnya Ibnu Baz suatu hari pernah mentazkiyah si fulan dan fulan, lalu beliau mengetahui kesalahan mereka lalu beliau mengatakan, "Mereka adalah para penyeru kebatilan."
Lalu datang para pembela kebatilan menyebarkan tazkiyah dan menyembunyikan jarh.
Anggaplah seandainya Ibnu Baz dan al-Albani tetap mentazkiyah hingga mereka wafat, tidak ada perkataan mereka selain tazkiyah ini, apakah manusia harus mengambil tazkiyah mereka dan memejamkan mata serta menutup akal mereka dari kesalahan-kesalahan fulan dan fulan yang telah ditazkiyah oleh al-Albani atau Ibnu Baz?!
Padahal kesalahan-kesalahan tersebut sangat jelas berdasarkan bukti dan jarhnya juga jelas.
Apakah boleh seorang muslim bergantung dengan tazkiyah si fulan dan fulan dalam keadaan jarh terhadap pihak yang ditazkiyah tersebut sangat jelas?!
Mereka ini bergantung dengan para tokoh ahli bid’ah seperti Sayyid Quthub yang mereka berloyalitas dan bermusuhan karenanya dan karena membela orang-orang semisalnya serta memprovokasi orang-orang rendahan dan tidak berguna untuk menyerang siapa saja yang mengkritik dan menjelaskan kesesatan mereka. Ucapan mereka ini merupakan serangan yang membunuh (prinsip Ahlus Sunnah --pent).
Mereka berusaha menulis manhaj-manhaj dan berbagai kitab untuk memuliakan orang-orang yang dibantah itu. Jadi ini adalah serangan yang sangat berbahaya seandainya ada Ahlus Sunnah yang memahami.
Demi Allah, seandainya Ibnu Baz dan al-Albani mentazkiyah mereka, hal ini tidak ada manfaatnya selama mereka menjarh (mencacati) diri mereka sendiri dengan sikap-sikap, berbagai pemikiran dan manhaj mereka yang kacau yang mereka tempuh untuk memerangi Ahlus Sunnah.
Jadi merekalah pihak yang mengintai Ahlus Sunnah dengan melemparkan kesan yang buruk terhadap Ahlus Sunnah dan mereka menulis berbagai manhaj serta memprovokasi para pemuda untuk melakukan celaan dan tuduhan buruk terhadap siapa saja yang membantah para pemimpin kesesatan itu.
Sayyid Quthub adalah umat tersendiri dalam kesesatan. Ada seseorang yang menjadi umat tersendiri dalam petunjuk (seperti Ibrahim ﷺ --pent) dan orang yang menjadi umat tersendiri dalam kesesatan.
Jadi Sayyid Quthub adalah umat tersendiri dalam kesesatan. Dia menghimpun sekian banyak kesesatan dari berbagai pihak, yaitu dari Mu’tazilah, Khawarij, Rafidhah, Shufiyah ekstrim yang meyakini wihdatul wujud, sosialisme dan berbagai kesesatan lainnya yang memenuhi kitab-kitabnya dan menyesatkan para pemuda umat ini.
Maka orang yang membelanya dan berloyalitas serta memusuhi karenanya dan suka membuat-buat manhaj sendiri untuk melindungi orang semacam ini yang menghimpun berbagai macam kesesatan, bagaimana mungkin tazkiyah fulan dan fulan akan bisa bermanfaat baginya?!
Jadi mana timbangan yang sesuai dengan syariat Islam?!
Maka kalian wajib untuk menuntut ilmu ya ikhwah! Hendaklah kalian mempelajari ilmu Salaf dan manhaj mereka serta manhaj mereka dalam masalah jarh wa ta’dil!
Telegram
SALAFY SOLO
Arsip https://t.me/salafysolo
Forwarded from SALAFY SOLO
Kita menjumpai Yahya bin Ma’in dalam keadaan beliau dikatakan sebagai termasuk orang yang paling keras dalam menjarh manusia, namun pada beliau ada sikap bermudah-mudahan dalam mentazkiyah seseorang.
Kita juga mendapati ada ulama yang menyelisihi beliau yang tingkat keilmuannya ada yang di atas dan ada juga yang berada di bawah beliau.
Berapa banyak beliau menjarh seseorang namun para ulama lain menyelisihinya.
Dan berapa banyak juga beliau menta’dil seseorang namun para ulama lain menyelisihinya.
Demikian juga Ahmad bin Hanbal pernah menjarh dan menta’dil seseorang namun para ulama lain menyelisihinya dalam jarh wa ta’dil.
Kenapa demikian?!
Karena mereka memiliki manhaj.
Namun manhaj tidaklah dinilai dengan si fulan tertentu. Setiap ulama dibebani kewajiban untuk mengikuti manhaj ini.
Jadi jika seorang ulama bersalah dan menyelisihi manhaj ini, wajib untuk menilai ucapan-ucapannya dengan manhaj ini.
Ini jawaban dari pertanyaan di atas.
Oleh karena inilah wajib mempelajari ilmu yang benar dan wajib mengetahui manhaj Salaf dalam jarh wa ta’dil, dan wajib mengetahui kapan tazkiyah itu bermanfaat bagi seseorang dan kapan tidak bermanfaat.
Barakallahu fikum.
https://t.me/salafysolo/1071
Kita juga mendapati ada ulama yang menyelisihi beliau yang tingkat keilmuannya ada yang di atas dan ada juga yang berada di bawah beliau.
Berapa banyak beliau menjarh seseorang namun para ulama lain menyelisihinya.
Dan berapa banyak juga beliau menta’dil seseorang namun para ulama lain menyelisihinya.
Demikian juga Ahmad bin Hanbal pernah menjarh dan menta’dil seseorang namun para ulama lain menyelisihinya dalam jarh wa ta’dil.
Kenapa demikian?!
Karena mereka memiliki manhaj.
Namun manhaj tidaklah dinilai dengan si fulan tertentu. Setiap ulama dibebani kewajiban untuk mengikuti manhaj ini.
Jadi jika seorang ulama bersalah dan menyelisihi manhaj ini, wajib untuk menilai ucapan-ucapannya dengan manhaj ini.
Ini jawaban dari pertanyaan di atas.
Oleh karena inilah wajib mempelajari ilmu yang benar dan wajib mengetahui manhaj Salaf dalam jarh wa ta’dil, dan wajib mengetahui kapan tazkiyah itu bermanfaat bagi seseorang dan kapan tidak bermanfaat.
Barakallahu fikum.
https://t.me/salafysolo/1071
Telegram
SALAFY SOLO
Arsip https://t.me/salafysolo
Arsip SS bersumber dari Group WA
⤵️
Pada tanggal 3 Maret 2022,
Salah satu muqollid Luqman Ba'abduh "Abu Hudzaifah (Motor) Ponorogo" meng-ss percakapan yang dahulunya (setahun lebih sebelumnya) dengan Al-Ustadz Ahmad Khadim hafizhahullah terkait mauqif beliau:
Afwan ustadz, tahdzir antum (Ust. Ahmad Khadim) terhadap jursela cs boleh dishare ya?
-Selesai kutipan-
Jelas. Fakta bukan opini sesuai pernyataan sang muqalid sendiri.
⤵️
Pada tanggal 3 Maret 2022,
Salah satu muqollid Luqman Ba'abduh "Abu Hudzaifah (Motor) Ponorogo" meng-ss percakapan yang dahulunya (setahun lebih sebelumnya) dengan Al-Ustadz Ahmad Khadim hafizhahullah terkait mauqif beliau:
Afwan ustadz, tahdzir antum (Ust. Ahmad Khadim) terhadap jursela cs boleh dishare ya?
-Selesai kutipan-
Jelas. Fakta bukan opini sesuai pernyataan sang muqalid sendiri.