Pagi ini indeks IHSPP dibuat rebound dulu, seperti prediksi kemarin di sosmed.
Sekarang ini Supir Angkot akan lihat, apakah rebound IHSG pagi tadi cukup membuat ritel untuk semangat beli saham beliau, kalau belum kemungkinan akan disetir ke atas lagi dengan tujuan yang sama.
https://vt.tiktok.com/ZSNwn6HHF/
Sekarang ini Supir Angkot akan lihat, apakah rebound IHSG pagi tadi cukup membuat ritel untuk semangat beli saham beliau, kalau belum kemungkinan akan disetir ke atas lagi dengan tujuan yang sama.
https://vt.tiktok.com/ZSNwn6HHF/
TikTok
TikTok · Creative Trader 2.0
65 likes, 3 comments. “Review Perdagangan Minggu Lalu : IHSG vs IHSPP”
Market Report Sesi 1 by www.creative-trader.id
IHSG mengalami penurunan -0.19 %.
Top Gainer
GTRA, 14.6%
KOKA, 12.9%
PSDN, 9.3%
TMAS, 9.3%
WIDI, 8.8%
Top Loser
SMLE,-24.8%
MAYA,-12.4%
BREN,-7.9%
BBYB,-6.1%
CITY,-5%
Naik setelah inflow kemarin:
UNTR 2.4% / 52M
ADRO 1.2% / 44.8M
BBNI 0.9% / 22.2M
CPIN 1.7% / 12.6M
Naik setelah turun 3 hari:
-
Lonjakan volume:
TMAS 11x
SMDR 7x
IHSG mengalami penurunan -0.19 %.
Top Gainer
GTRA, 14.6%
KOKA, 12.9%
PSDN, 9.3%
TMAS, 9.3%
WIDI, 8.8%
Top Loser
SMLE,-24.8%
MAYA,-12.4%
BREN,-7.9%
BBYB,-6.1%
CITY,-5%
Naik setelah inflow kemarin:
UNTR 2.4% / 52M
ADRO 1.2% / 44.8M
BBNI 0.9% / 22.2M
CPIN 1.7% / 12.6M
Naik setelah turun 3 hari:
-
Lonjakan volume:
TMAS 11x
SMDR 7x
Bandar saham yang satu ini ternyata bukan orang sembarangan.
Kalau orang biasa, tentunya sudah puas banget setelah berhasil menjual 49.3% sahamnya ke investor ritel, dan mulai jualan sejak harga sahamnya 350an sampai turun ke 50.
Kalau orang biasa pasti udah tinggal menikmati cuan aja, gak perlu lagi pusing-pusing mikirin saham BSBK lagi, kalau dibiarin juga nanti paling delisting sendiri.
Tapi Bandar ini ternyata gak puas sampai situ, mungkin karena mereka mau bersih-bersih saham BSBK dari portfolio mereka, dan di harga GOCAP ternyata nggak ada lagi investor ritel yang mau beli saham yang mereka tawarkan.
Jadi mau gak mau sahamnya harus dijalanin lagi, mau gak mau antrian cutloss investor ritel di 50an, harus dimakan dulu, supaya sahamnya bisa idup lagi, dan menari-nari untuk menggoda investor ritel supaya masuk lagi ke saham ini.
Kalau orang biasa, tentunya sudah puas banget setelah berhasil menjual 49.3% sahamnya ke investor ritel, dan mulai jualan sejak harga sahamnya 350an sampai turun ke 50.
Kalau orang biasa pasti udah tinggal menikmati cuan aja, gak perlu lagi pusing-pusing mikirin saham BSBK lagi, kalau dibiarin juga nanti paling delisting sendiri.
Tapi Bandar ini ternyata gak puas sampai situ, mungkin karena mereka mau bersih-bersih saham BSBK dari portfolio mereka, dan di harga GOCAP ternyata nggak ada lagi investor ritel yang mau beli saham yang mereka tawarkan.
Jadi mau gak mau sahamnya harus dijalanin lagi, mau gak mau antrian cutloss investor ritel di 50an, harus dimakan dulu, supaya sahamnya bisa idup lagi, dan menari-nari untuk menggoda investor ritel supaya masuk lagi ke saham ini.
Meskipun Supir Angkot terus 'membanting' Angkot-Angkotnya, tetapi IHSG tetap terjaga karena di waktu yang sama Investor Asing kembali beraksi dan kembali menggoreng saham-saham andalan mereka.
Secara total sudah lebih dari 10 Triliun uang yang digelontorkan investor Asing untuk menggoreng IHSG dalam 1 bulan terakhir.
Skenario transisi kekuasaan dari Supir Angkot ke Investor Asing ini sudah pernah kami bahas bersama para Alumni Workshop Foreign Flow di gathering alumni akhir bulan November lalu.
Bagaimana kelanjutan skenario tersebut, dan apa strategi selanjutnya di saham-saham yang sudah kita beli dan sudah digoreng oleh investor asing saat ini ?!
Pembahasan tersebut menjadi tema pembahasan Podcast Khusus Alumni Foreign Flow bulan Januari ini.
Bagi para alumni, podcastnya sudah kami rilis akhir pekan lalu, dan aksesnya bisa anda dapatkan di Channel Khusus Alumni Foreign Flow.
Secara total sudah lebih dari 10 Triliun uang yang digelontorkan investor Asing untuk menggoreng IHSG dalam 1 bulan terakhir.
Skenario transisi kekuasaan dari Supir Angkot ke Investor Asing ini sudah pernah kami bahas bersama para Alumni Workshop Foreign Flow di gathering alumni akhir bulan November lalu.
Bagaimana kelanjutan skenario tersebut, dan apa strategi selanjutnya di saham-saham yang sudah kita beli dan sudah digoreng oleh investor asing saat ini ?!
Pembahasan tersebut menjadi tema pembahasan Podcast Khusus Alumni Foreign Flow bulan Januari ini.
Bagi para alumni, podcastnya sudah kami rilis akhir pekan lalu, dan aksesnya bisa anda dapatkan di Channel Khusus Alumni Foreign Flow.
Saham Paling Undervalue di BEI. Harganya Naik atau Tidak ?!
https://vt.tiktok.com/ZSNwwDbuH/
https://vt.tiktok.com/ZSNwwDbuH/
Market Report akhir sesi by www.creative-trader.id
IHSG mengalami penurunan -0.24 % dengan jumlah Dana Asing yang masuk sebesar 229.92 Miliar rupiah.
Berikut report sampai penutupan sesi kedua ini :
Top Gainer
KOKA, 18.6%
GTRA, 13.9%
MBMA, 11.3%
TMAS, 11.1%
PSDN, 11%
Top Loser
MAYA,-24.8%
SMLE,-18.9%
TPIA,-9.3%
AIMS,-8.6%
CASA,-7.9%
Top Inflow
BBCA, 266.4M
BBRI, 92.8M
AMMN, 42.1M
ADRO, 38.5M
BBNI, 37.2M
Top Outflow
ASII, -275.1M
BMRI, -61.8M
MDKA, -27.9M
MBMA, -23.2M
AMRT, -23M
IHSG mengalami penurunan -0.24 % dengan jumlah Dana Asing yang masuk sebesar 229.92 Miliar rupiah.
Berikut report sampai penutupan sesi kedua ini :
Top Gainer
KOKA, 18.6%
GTRA, 13.9%
MBMA, 11.3%
TMAS, 11.1%
PSDN, 11%
Top Loser
MAYA,-24.8%
SMLE,-18.9%
TPIA,-9.3%
AIMS,-8.6%
CASA,-7.9%
Top Inflow
BBCA, 266.4M
BBRI, 92.8M
AMMN, 42.1M
ADRO, 38.5M
BBNI, 37.2M
Top Outflow
ASII, -275.1M
BMRI, -61.8M
MDKA, -27.9M
MBMA, -23.2M
AMRT, -23M
Di awal-awal IPO nya kami pernah menjelaskan kalau saham ini dibandari oleh Bandar bermodal besar.
Kelebihan Bandar bermodal besar adalah punya kekuatan besar untuk mempermainakan harga saham semau mereka, demi mencapai tujuannya.
Salah satunya bisa kita lihat kemarin, ketika harga sahamnya tiba2 dibanting di pagi hari, dan di akhir perdagangan di buyback dalam jumlah besar oleh Bandarnya dari ritel-ritel yang sudah panic dan cutloss.
Secara Bandarmologi kita bisa melihat dengan sangat jelas dalam periode #UBBM kemarin kalau PO sendirian memborong saham-saham dari para pahlawan bursa yang berada di posisi Top Seller kemarin (menggunakan broker-broker ritel)
Hari ini pun terlihat Bandarnya bebas banget mempermainkan harga ini, dalam 10 menit perdagangan range harga saham ini sudah dari 468 sampai 545.
#SultanMahBebas
Kelebihan Bandar bermodal besar adalah punya kekuatan besar untuk mempermainakan harga saham semau mereka, demi mencapai tujuannya.
Salah satunya bisa kita lihat kemarin, ketika harga sahamnya tiba2 dibanting di pagi hari, dan di akhir perdagangan di buyback dalam jumlah besar oleh Bandarnya dari ritel-ritel yang sudah panic dan cutloss.
Secara Bandarmologi kita bisa melihat dengan sangat jelas dalam periode #UBBM kemarin kalau PO sendirian memborong saham-saham dari para pahlawan bursa yang berada di posisi Top Seller kemarin (menggunakan broker-broker ritel)
Hari ini pun terlihat Bandarnya bebas banget mempermainkan harga ini, dalam 10 menit perdagangan range harga saham ini sudah dari 468 sampai 545.
#SultanMahBebas
Meskipun terkadang dianggap sebagai cara paling mudah untuk mendapatkan keuntungan dari bursa saham, strategi trading dengan cara mengikuti Investor/Bandar Asing sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan beberapa orang.
Salah satu contoh tantangan yang biasa dihadapi oleh para pengikut pergerakan investor asing adalah ketika saham yang dibandari Asing sudah digoreng cukup tinggi disertai oleh akumulasi seperti contoh saham *S** di atas.
Secara Foreign Flow Asing memang masih melakukan akumulasi, jadi bisa saja kita ikut melakukan pembelian, namun kita tahu modal akumulasi asing sudah di bawah harga saat ini, karena memang asing sudah cukup lama menggoreng harga saham ini.
Ada ketakutan kalau kita masuk sekarang, bagaimana kalau mulai besok Asingnya berubah profit taking dan berbalik menyerap uang investor lokal ?
Kemungkinan seperti itu memang selalu terbuka, karena masih dalam ruang lingkup Hukum Kebebasan Bandar.
Jadi untuk mengurangi kemungkinan tersebut, para pengikut asing biasa menunggu momentum adanya mark down, dimana harga sahamnya diturunkan tapi asingnya terus akumulasi seperti contoh di atas.
Jadi jika kita membeli saham ini sekarang, modal kita tidak jauh dengan modal akumulasi Asing 7 hari terakhir.
Salah satu contoh tantangan yang biasa dihadapi oleh para pengikut pergerakan investor asing adalah ketika saham yang dibandari Asing sudah digoreng cukup tinggi disertai oleh akumulasi seperti contoh saham *S** di atas.
Secara Foreign Flow Asing memang masih melakukan akumulasi, jadi bisa saja kita ikut melakukan pembelian, namun kita tahu modal akumulasi asing sudah di bawah harga saat ini, karena memang asing sudah cukup lama menggoreng harga saham ini.
Ada ketakutan kalau kita masuk sekarang, bagaimana kalau mulai besok Asingnya berubah profit taking dan berbalik menyerap uang investor lokal ?
Kemungkinan seperti itu memang selalu terbuka, karena masih dalam ruang lingkup Hukum Kebebasan Bandar.
Jadi untuk mengurangi kemungkinan tersebut, para pengikut asing biasa menunggu momentum adanya mark down, dimana harga sahamnya diturunkan tapi asingnya terus akumulasi seperti contoh di atas.
Jadi jika kita membeli saham ini sekarang, modal kita tidak jauh dengan modal akumulasi Asing 7 hari terakhir.
Bagi teman-teman investor yang sampai detik ini mengira kalau penurunan saham BREN, TPIA, BRPT disebabkan karena sahamnya sudah overvalue, sebaiknya coba dipikirkan lagi konsepnya.
Karena waktu harga BREN masih di 3000 sebelum digoreng ke 8000 saja, para fundametalis udah teriak-teriak saham ini udah kemahalan. Sekarang di 4000 juga harusnya masih sangat overvalue, tapi kalau Supir Angkotnya mau naikin, khan tetep naik juga harga sahamnya.
Percayalah Supir Angkot gak ngerti dan gak peduli, ilmu-ilmu kuliahan seperti itu.
Kenapa saham Supir Angkot naik-turun setiap hari ? Karena supir angkot memang cara menyetirnya seperti itu. Mereka cari nafkahnya seperti itu.
Ingat Supir Angkot dengan Supir Alphard cara nyetirnya memang akan selalu berbeda.
Karena waktu harga BREN masih di 3000 sebelum digoreng ke 8000 saja, para fundametalis udah teriak-teriak saham ini udah kemahalan. Sekarang di 4000 juga harusnya masih sangat overvalue, tapi kalau Supir Angkotnya mau naikin, khan tetep naik juga harga sahamnya.
Percayalah Supir Angkot gak ngerti dan gak peduli, ilmu-ilmu kuliahan seperti itu.
Kenapa saham Supir Angkot naik-turun setiap hari ? Karena supir angkot memang cara menyetirnya seperti itu. Mereka cari nafkahnya seperti itu.
Ingat Supir Angkot dengan Supir Alphard cara nyetirnya memang akan selalu berbeda.
Awali tahun 2024 dengan pemahaman yang baru dan benar tentang realita bursa saham yang sudah sepenuhnya diatur oleh Bandar. Kelas Belajar Saham dari Nol (lagi) adalah workshop khusus yang akan memberikan anda dasar-dasar tentang bursa saham yang dibutuhkan oleh para investor newbie untuk mulai mengejar kesuksesan dari bursa saham di era yang baru.
Workshop ini juga akan mengajarkan kepada anda tentang dasar-dasar analisa yang perlu diketahui oleh setiap investor di bursa saham dimulai dengan analisa fundamental, technical, bandarmologi dan foreign flow.
Hari ini adalah hari terakhir pendaftaran untuk mengikuti Workshop BSNL yang akan diadakan di tanggal 19-20 Jan 2024.
Info lengkap & pendaftaran bisa dilakukan di bit.ly/bsnl21
Workshop ini juga akan mengajarkan kepada anda tentang dasar-dasar analisa yang perlu diketahui oleh setiap investor di bursa saham dimulai dengan analisa fundamental, technical, bandarmologi dan foreign flow.
Hari ini adalah hari terakhir pendaftaran untuk mengikuti Workshop BSNL yang akan diadakan di tanggal 19-20 Jan 2024.
Info lengkap & pendaftaran bisa dilakukan di bit.ly/bsnl21