CHANEL CETUL_22
105K subscribers
11.3K photos
15.1K videos
11 files
4.65K links
Hiburan, kriminal, viral silahkan DM admin @cetull_22 @cetul untuk info berita, langsung kirim dokumentasinya beserta narasinya
Download Telegram
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Tarian Untuk Warga cetul_22 yang suka kepo...

Mohon Perhatiannya Untuk Warga Cetul_22

Peraturan didalam grup ini :

1. Tidak Rasis
2. Tidak Baper
3. Tidak Boleh Memaki/kata-kata Kasar
4. Berkomentar Yang Santun
5. Tidak Boleh Share Link, Foto/Video

Jika Ada Yang Melanggar Peraturan Yang Admin Buat Maka Admin Tidak Akan  Segan-Segan Untuk Mengeluarkan Peserta Grup Tanpa Konfirmasi
Terimakasih.
Surabaya - Viral di media sosial Camat Asemrowo M Khusnul Amin digeruduk sekelompok orang di kantornya. Penggerebekan itu diviralkan sang camat dituduh menyembunyikan perempuan di dalam kantornya.

Penelusuran detikJatim, kejadian itu terjadi pada Senin (6/1) pagi. Sedangkan sekelompok orang tersebut diduga anggota organisasi masyarakat (ormas).

Dalam video berdurasi 4 menit 22 detik yang beredar, awalnya tampak seseorang laki-laki berbicara dengan nada tinggi kepada camat ingin dilayani sebagai masyarakat.

"Kami bisa komunikasi baik-baik Kok enggak dilayani. Kantor kamu ta ini. Ini kantor masyarakat. Coba-coba lihat ada siapa ini," demikian kata pria di dalam video.


Kemudian seorang pria lagi memaksa masuk ke dalam ruang camat. Ini dilakukan karena camat dituding menyembunyikan perempuan di dalam kantor.

"Ndak papa, tolong. Kita masuk ke ruangan camat. Sini, sini. Ada perempuan tadi. Ini masyarakat. Mana perempuan tadi? Cari-cari," ujar laki-laki yang memvideo.

Selanjutnya sekelompok orang itu terus mencari keberadaan perempuan yang menggunakan seragam putih. Orang-orang yang masuk kantor itu kemudian mencari sosok perempuan yang diduga disembunyikan.

Tak lama, mereka menemukan perempuan yang dicari berada di bawah meja kantor. Dalam video tampak, orang-orang mengenali dan menyebut perempuan tersebut untuk keluar.

"Ada perempuan ini tadi. Ini dari media kok sama. Mana yang perempuan tadi. Devi, Devi suruh keluar. Kok kayak gini caranya ini," katanya.

Desakan Warga
"Ayo mbak, mbak, jangan takut. Ndak papa, Mbak Devi. Ini ada di ruangan camat ada perempuan yang di ruangan camat ternyata ada perempuannya.

Ada perempuannya ketakutan. Ini sembunyi di dalam meja ini. Ayok keluar mbak," jelasnya.

Belakangan diketahui perempuan tersebut merupakan staf kantor Kecamatan Asemrowo bernama Devika Sari. Hal ini dibenarkan oleh sang Camat Amin.

Amin membantah tudingan menyembunyikan perempuan. Menurut Amin, saat itu ia tengah bersama stafnya Devika Sari dan Alfian Syaifuddin yang tengah menyiapkan rapat zoom.

Amin menyebut stafnya itu sembunyi di bawah meja karena ketakutan. Pasalnya, di luar kantor saat itu tiba-tiba datang sekelompok orang.

"Ini fitnah. Mereka gedor-gedor pintu, itu terjadi, kemudian menuduh saya ada hubungan dengan Mbak Devi. Di ruang ada Mbak Devi dan Mas Alvian mau zoom. Kalau datang sopan santun nggak gerudukan. Staf saya ketakutan, lari semua," tandas Amin.

detik.com

Bund, liat nih suami nya nakal😀
Karena panik aksinya diketahui oleh warga, terduga pelaku ganjal ATM kabur dari Lokasi Rest area KM 97 arah ke Jakarta.

Menerima laporan dari warga, Polisi Lalulintas langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku tersebut.
Namun karena panik pelaku meninggalkan kendaraannya di KM 94 Arah ke Jakarta.

Hingga berita ini diturunkan Polisi masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku dan untuk kendaraannya sudah diamankan di Pos Polisi setempat, Rabu (8/1) Sore.

Sumber : kiriman warga cetul_22
Jailolo-Teropongmalut. Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Dispirdagkop) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) kini tengah menjadi sorotan publik setelah insiden kekerasan yang melibatkan Kepala Dinasnya, Demisius Onasis Boky S.P.T. dalam menangani demonstrasi yang berlangsung di kantornya. Tindakan kasar yang dilakukan oleh Kadis Demisius kepada seorang pendemo, Hardi Djafar, menjadi kontroversi besar dan memunculkan kritik tajam terhadap pemerintah daerah.

Insiden tersebut terjadi pada Rabu, 8 Januari 2025, ketika Hardi Djafar, yang dikenal dengan nama panggilan “Doun Jouao”, bergabung dalam aksi protes yang menuntut penjelasan mengenai tingginya harga minyak tanah di daerah tersebut. Harga minyak tanah yang kini mencapai Rp 9.000 per liter dinilai memberatkan masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada bahan bakar tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.


Kadis Demisius, yang hadir di lokasi tersebut, awalnya mengundang Hardi Djafar untuk berdialog mengenai tuntutan yang disampaikan. Namun, pertemuan tersebut tidak berjalan dengan lancar. Saat Hardi Djafar menempelkan kertas berisi tuntutan di depan Kadis Demisius, sang Kepala Dinas tampak kesal dan secara tiba-tiba memukul Hardi dengan beberapa pukulan keras. Kejadian tersebut berlangsung di teras kantor Dispirdagkop dan langsung disaksikan oleh banyak orang.

Menurut saksi mata, Hardi sempat berusaha membalas perlakuan kasar tersebut, namun ia segera dihentikan oleh beberapa staf kantor yang berusaha melerai situasi. Salah seorang teman Hardi yang ikut dalam aksi tersebut mengungkapkan rasa kecewa yang mendalam terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang pejabat publik. “Kami datang dengan niat baik untuk menyampaikan pendapat, tetapi malah diperlakukan seperti ini,” ujar temannya.

Video yang merekam insiden kekerasan tersebut kini telah tersebar luas di media sosial dan menjadi bahan perbincangan hangat. Aksi premanisme yang dilakukan oleh Kadis Demisius semakin memperburuk citra pemerintah Kabupaten Halmahera Barat. Bahkan, banyak pihak menganggap bahwa tindakan tersebut mencoreng nama baik instansi pemerintah yang seharusnya menjadi pelindung dan pembela hak-hak rakyat.

Terkait dengan insiden ini, pihak Kepolisian Halmahera Barat telah membuka penyelidikan dan berjanji untuk menindaklanjuti laporan yang masuk. Polisi akan memeriksa semua pihak yang terlibat, termasuk Kadis Demisius dan Hardi Djafar, guna mengetahui motif dan kronologi kejadian. “Kami akan melakukan penyelidikan secara transparan dan adil,” ujar Kapolres Halmahera Barat dalam konferensi persnya.

Sementara itu, kelompok mahasiswa yang ikut serta dalam aksi tersebut juga memberikan pernyataan tegas. Mereka menuntut agar aparat penegak hukum segera memproses kasus ini dan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku kekerasan. “Kami hadir untuk menyampaikan keluhan masyarakat, bukan untuk dianiaya. Pemerintah seharusnya mendengarkan aspirasi kami, bukan malah menggunakan kekerasan,” tegas salah seorang mahasiswa.

Selain itu, insiden ini juga menimbulkan kecaman dari sejumlah elemen masyarakat yang menilai bahwa tindakan kekerasan semacam ini tidak seharusnya terjadi di negara demokrasi. Para aktivis dan pemerhati isu hak asasi manusia menilai bahwa hal ini menunjukkan adanya masalah serius dalam penanganan demonstrasi di Indonesia, terutama terkait dengan sikap represif yang terkadang ditunjukkan oleh aparat pemerintah.

Sebagai akibat dari kejadian ini, Dinas Perindagkop Kabupaten Halmahera Barat kini berada dalam posisi yang sulit. Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Kadis Demisius telah mencoreng integritas lembaga yang seharusnya memberikan pelayanan kepada masyarakat, bukan malah menjadi pihak yang menindak demonstran dengan cara kekerasan. Insiden ini juga memicu diskusi publik mengenai perlunya reformasi dalam penanganan aksi protes dan penguatan prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia.
Dengan adanya proses hukum yang sedang berlangsung, masyarakat berharap bahwa kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan memberikan pelajaran penting bagi para pejabat publik di seluruh Indonesia untuk selalu menjaga sikap profesional dan menghargai hak warga negara dalam menyampaikan pendapatnya.
(Agis)
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
APAKAH TNI AL BERANI TRANSPARAN DALAM KASUS INI, PECAT SAJA 3 ANGGOTA INI DARIPADA MEMPERBURUK CITRA TNI AL
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Kecelakaan tragis terjadi di Kota Batu sekitar pukul 18.00 WIB Rabu (8/1) malam ini. Empat orang meninggal dunia dalam kecelakaan bus yang mengalami rem blong.

Dari salah satu warga mengatakan bahwa bus pariwisata mengalami rem blong di sepanjang Jalan Imam Bonjol. Pengemudi yang diduga panik menerjang beberapa mobil dan sepeda motor. Di lokasi kejadian beberapa mobil roda empat terguling dan mengakibatkan pengendara sepeda motor meninggal dunia.


Petugas masih berupaya untuk melakukan evakuasi korban dan mengamankan lokasi laka. (eri/aim)




Yang mau kirim berita silahkan ke admin @cetull_22
Hari Selasa ada yg kirim berita ke admin @din86da, kiriman berita nya hancur dengan sendiri nya, mimin pakai timer di chat tele nya.

Kirim berita nya hari Selasa, mimin buka tele nya hari Rabu, lagi sibuk dengan kerjaan.


TERIMA KASIH & MAAF 🙏
*Kegiatan Pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) adanya Masyarakat diterkam harimau di Ds. Tunggal Jaya Kec. Teras Terunjam Kab. Mukomuko*

Pada hari Rabu tanggal 8 Januari 2025 sekira pukul 00.10 WIB s/d selesai personil Polsek Teras Terunjam melaksanakan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) adanya Masyarakat diterkam harimau di Ds. Tunggal Jaya Kec. Teras Terunjam Kab. Mukomuko

*Dengan identitas korban':*
Nama : Ibnu Oktavianto
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
Status: Belom Kawin
Alamat : Ds. Tunggal Jaya Kec. Teras Terunjam

*Kronologi :*
Pada hari Selasa tanggal 7 Januari 2025 sekira pukul 15.00 WIB korban sedang pengambilan rumput (ngarit) untuk hewan ternak kambing milik korban, pada sekira pukul 22.00 WIB korban belom pulang kerumah dan nenek korban langsung membubgi menghungi tetangga sekitar agar untuk mencari korban, pada sekira pukul 22.10 WIB masyarakat sekitar melaksanakan pencarian korban Melusuru seluruh kebun masyarakat di Ds. Tunggal Jaya Kec. Teras Terunjam Kab kab. Mukomuko, sekitar pukul 23.30 WIB masyarakat menemukan korban di kebun kepala sawit milik Sdr. Ari Cahyono dengan korban dalam keadaan sudah meninggal dunia disebakan terkam hewa buas yaitu harimau, sekira pukul 01.30 WiB korban di evakuasi oleh masyarakat didampingi oleh anggota Polsek Teras Terunjam.

*Saksi-saksi*
a. Nama : Argiat Mako
Umur : 26 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : DS. Tunggal Jaya Kec. Teras Terunjam kab. Mukomuko

b. Nama : Rahmat Adi Wijaya
Umur : 24 tahun
Pekerjaan: Buruh Lepas
No HP : 082246667406
Alamat : Ds. Tunggal Jaya Kec. Teras Terunjam Kab. Mukomuko

c. Nama : Bagas Saputra
Umur : 18 Tahun
Pekerjaan: Buruh Lepas
No HP : 082283880636
Alamat : Ds. Tunggal Jaya Kec. Teras Terunjam Kab. Mukomuko

*Langkah-langkah yang telah dilakukan :*
1. Melaksanakan pengecekan TKP dan melaksanakan evakuasi Korban
2. Meminta keterangan dari pihak saksi

Demikian yang dapat dilaporkan kegiatan berjalan dengan lancar dan kondusif

*Dokumentasi terlampir*

https://t.me/cetul22/31437?single