Sahabat Abu ad-Darda radhiallahu 'anhu pernah melewati seorang pria yang melakukan dosa dan masyarakat sekitar mencelanya. Abu ad-Darda radhiallahu 'anhu berkata,
أرأيتم لو وجدتموه في بئر ألم تكونوا مستخرجيه؟ فلا تسبوا أخاكم، واحمدوا الله الذي عافاكم
_"Menurut kalian, jika melihat orang itu berada di dalam sumur, bukankah kalian akan berusaha mengeluarkannya? Janganlah mencela saudara kalian yang telah berbuat dosa, pujilah Allah karena telah menyelamatkan kalian dari gelapnya dosa"._
-Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafizhahullah-
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
أرأيتم لو وجدتموه في بئر ألم تكونوا مستخرجيه؟ فلا تسبوا أخاكم، واحمدوا الله الذي عافاكم
_"Menurut kalian, jika melihat orang itu berada di dalam sumur, bukankah kalian akan berusaha mengeluarkannya? Janganlah mencela saudara kalian yang telah berbuat dosa, pujilah Allah karena telah menyelamatkan kalian dari gelapnya dosa"._
-Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafizhahullah-
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Kosongkan hatimu dari selain-Nya*
.
📌 Dulu, saya pernah berkunjung ke kantor wakil dekan di salah satu fakultas. Saya telah menyusun presentasi dari salah satu makalahku untuk dikoreksi oleh beliau. Kemudian ketika aku ingin menjelaskan sebagian pembahasan secara terperinci, beliau berkata, “Stop. Tidak perlu anda menjelaskannya. Saya sibuk!”
.
📌 Manusia tidak ingin jika engkau merepotkan dan menyibukkannya.
Adapun Allah, Dia suka jika engkau sering “menyibukkan”-Nya. Dia suka seorang hamba yang bersikeras memohon dalam do’a dan permintaannya. Karenanya, mengapa engkau mengeluh pada yang lain dan malah meninggalkan-Nya?
.
📌 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma,
.
إذا سألت فاسأل الله
.
_“Apabila engkau meminta, mintalah kepada Allah”._ [Shahih. HR. at-Tirmidzi].
.
📌 Selama terdapat kebutuhan yang layak untuk dipinta, jadikan Allah sebagai tempatmu meminta!
.
📌 Terdapat perkataan yang membuatku takjub, perkataan yang dikutip Abu Hamid al-Ghazali dari salah seorang yang arif, dia bertutur perihal Nama Allah Yang Agung, _“Kosongkan hatimu dari kebergantungan pada selain-Nya, kemudian berdo’alah dengan nama-Nya, niscaya dia akan menjawabmu”._
.
📌 Inilah esensi dari arti ash-Shamad. Jadikan Allah di hatimu. Kemudian ucapkan segala permintaan yang diridhai-Nya, niscaya akan terasa sentuhan ilahiy, celupan rabbaniy...
.
📌 Setiap apa yang terjadi hanyalah ada sebagai risalah (surat) yang menyampaikan pesan, *_“Engkau memiliki Rabb, mintalah pertolongan kepada-Nya”._*
.
📌 Sakit adalah risalah agar engkau merendahkan diri di hadapan-Nya.
.
📌 Kemiskinan adalah telegraf yang menginformasikan agar engkau sujud kepada-Nya.
.
📌 Ketidakberdayaan adalah percakapan yang yang memberitahukanmu, *_“Carilah kekuatan dari Allah, al-Qawiy, Yang Mahakuat!”_*
.
📌 Segenap kehidupan yang ada di depan wajahmu berucap dengan lantang, *_“Engkau memiliki Rabb, sandarkan seluruh kebutuhanmu pada-Nya!”_*
.
📌Dalam hadits di atas, al-Musthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berujar pada Ibnu Abbas,
.
إحفظ الله يحفظك، إحفظ الله تجده تجاهك
.
_“Jagalah batasan-batasan Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah batasan-batasan Allah, niscaya akan engkau menemukan-Nya berada di hadapanmu”._
.
📌Benar! Dia akan berada di hadapanmu!
.
📌Jagalah Allah dalam jiwa, anggota tubuh, dan lintas pikiranmu, niscaya dia akan berada di hadapanmu, menjagamu, membersamai dirimu dengan ilmu-Nya, dan menolongmu.
.
📌Setiap hati yang dimiliki hamba ash-Shamad tidak akan merasa tenang, hingga dia menempatkan seluruh muatannya di gerbang kekuasaan-Nya.
.
📚 *Sumber: Liannaka Allah (Rihlah ilaa as-Sama as-Sabi'ah) - Karena Engkaulah Allah (Rihlah Menuju Langit Ketujuh) hlm. 22-24 karya Syaikh Ali al-Faifiy.*
.
#makrifatullah #asma_wa_shifat
.
https://t.me/ayobelajartauhid/471
.
📌 Dulu, saya pernah berkunjung ke kantor wakil dekan di salah satu fakultas. Saya telah menyusun presentasi dari salah satu makalahku untuk dikoreksi oleh beliau. Kemudian ketika aku ingin menjelaskan sebagian pembahasan secara terperinci, beliau berkata, “Stop. Tidak perlu anda menjelaskannya. Saya sibuk!”
.
📌 Manusia tidak ingin jika engkau merepotkan dan menyibukkannya.
Adapun Allah, Dia suka jika engkau sering “menyibukkan”-Nya. Dia suka seorang hamba yang bersikeras memohon dalam do’a dan permintaannya. Karenanya, mengapa engkau mengeluh pada yang lain dan malah meninggalkan-Nya?
.
📌 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma,
.
إذا سألت فاسأل الله
.
_“Apabila engkau meminta, mintalah kepada Allah”._ [Shahih. HR. at-Tirmidzi].
.
📌 Selama terdapat kebutuhan yang layak untuk dipinta, jadikan Allah sebagai tempatmu meminta!
.
📌 Terdapat perkataan yang membuatku takjub, perkataan yang dikutip Abu Hamid al-Ghazali dari salah seorang yang arif, dia bertutur perihal Nama Allah Yang Agung, _“Kosongkan hatimu dari kebergantungan pada selain-Nya, kemudian berdo’alah dengan nama-Nya, niscaya dia akan menjawabmu”._
.
📌 Inilah esensi dari arti ash-Shamad. Jadikan Allah di hatimu. Kemudian ucapkan segala permintaan yang diridhai-Nya, niscaya akan terasa sentuhan ilahiy, celupan rabbaniy...
.
📌 Setiap apa yang terjadi hanyalah ada sebagai risalah (surat) yang menyampaikan pesan, *_“Engkau memiliki Rabb, mintalah pertolongan kepada-Nya”._*
.
📌 Sakit adalah risalah agar engkau merendahkan diri di hadapan-Nya.
.
📌 Kemiskinan adalah telegraf yang menginformasikan agar engkau sujud kepada-Nya.
.
📌 Ketidakberdayaan adalah percakapan yang yang memberitahukanmu, *_“Carilah kekuatan dari Allah, al-Qawiy, Yang Mahakuat!”_*
.
📌 Segenap kehidupan yang ada di depan wajahmu berucap dengan lantang, *_“Engkau memiliki Rabb, sandarkan seluruh kebutuhanmu pada-Nya!”_*
.
📌Dalam hadits di atas, al-Musthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berujar pada Ibnu Abbas,
.
إحفظ الله يحفظك، إحفظ الله تجده تجاهك
.
_“Jagalah batasan-batasan Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah batasan-batasan Allah, niscaya akan engkau menemukan-Nya berada di hadapanmu”._
.
📌Benar! Dia akan berada di hadapanmu!
.
📌Jagalah Allah dalam jiwa, anggota tubuh, dan lintas pikiranmu, niscaya dia akan berada di hadapanmu, menjagamu, membersamai dirimu dengan ilmu-Nya, dan menolongmu.
.
📌Setiap hati yang dimiliki hamba ash-Shamad tidak akan merasa tenang, hingga dia menempatkan seluruh muatannya di gerbang kekuasaan-Nya.
.
📚 *Sumber: Liannaka Allah (Rihlah ilaa as-Sama as-Sabi'ah) - Karena Engkaulah Allah (Rihlah Menuju Langit Ketujuh) hlm. 22-24 karya Syaikh Ali al-Faifiy.*
.
#makrifatullah #asma_wa_shifat
.
https://t.me/ayobelajartauhid/471
💡 *Info Seputar Haidh*
Wanita yang mengalami haidh haram melaksanakan shalat;
Dia tidak berkewajiban mengqadha shalat yang ditinggalkan sewaktu haidh. Dan apabila telah suci sebelum salah satu waktu shalat berakhir, dia hanya berkewajiban melaksanakan shalat pada waktu suci tersebut, bukan shalat-shalat sebelumnya;
Dia boleh membaca al-Quran dan berdzikir. Meski demikian, dia tidak diperkenankan menyentuh mushaf al-Quran dan berdiam di masjid.
📚 *Sumber: al-Mausu'ah al-Fiqhiyah-Mauqi' ad-Durar as-Saniyah: https://www.dorar.net/feqhia/585*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Wanita yang mengalami haidh haram melaksanakan shalat;
Dia tidak berkewajiban mengqadha shalat yang ditinggalkan sewaktu haidh. Dan apabila telah suci sebelum salah satu waktu shalat berakhir, dia hanya berkewajiban melaksanakan shalat pada waktu suci tersebut, bukan shalat-shalat sebelumnya;
Dia boleh membaca al-Quran dan berdzikir. Meski demikian, dia tidak diperkenankan menyentuh mushaf al-Quran dan berdiam di masjid.
📚 *Sumber: al-Mausu'ah al-Fiqhiyah-Mauqi' ad-Durar as-Saniyah: https://www.dorar.net/feqhia/585*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
🌺 *Keindahan wanita terletak pada kekurangan dan kelemahannya* 🌺
قال: «زوجتي... وزوجتي... ولا تفعل... و تقصر في...».
Seseorang berkata, _"Istriku itu begini dan begitu. Dia tidak mengerjakan hal itu dan tidak memenuhi hak-hakku!"_
فقلت له:
Aku pun berkata kepadanya,
يا أخي المرأة كالزهرة، تشمها، وتستمتع بعبيرها وبجمالها... ولا تفركها؛ فإنك إن فركتها أذهبت ريحها، وزال جمالها!
_"Saudaraku, wanita itu seperti bunga. Engkau dapat mencium dan menikmati wangi dan keindahannya. Janganlah engkau mengasarinya, karena jika engkau kasari, niscaya engkau akan menghilangkan wangi dan hilanglah keindahannya"._
يا أخي ربي خلقها على هذه الصفة؛ جمالها في نقصها وضعفها... فلا تطلب منها ما يخالف طبيعتها. فاستمتع بها كما هي! "
_"Saudaraku, Allah telah menciptakan wanita dengan sifat yang demikian itu. Keindahannya ada pada kekurangan dan kelemahannya. Jangan engkau tuntut dari diri wanita sesuatu yang menyelisihi karakternya. Berbahagialah dan terimalah dia apa adanya"._
📚 *Sumber: Catatan Prof Dr. Muhammad bin Umar Bazmul hafizhahullah (httpso.gl/eYmb76)*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
قال: «زوجتي... وزوجتي... ولا تفعل... و تقصر في...».
Seseorang berkata, _"Istriku itu begini dan begitu. Dia tidak mengerjakan hal itu dan tidak memenuhi hak-hakku!"_
فقلت له:
Aku pun berkata kepadanya,
يا أخي المرأة كالزهرة، تشمها، وتستمتع بعبيرها وبجمالها... ولا تفركها؛ فإنك إن فركتها أذهبت ريحها، وزال جمالها!
_"Saudaraku, wanita itu seperti bunga. Engkau dapat mencium dan menikmati wangi dan keindahannya. Janganlah engkau mengasarinya, karena jika engkau kasari, niscaya engkau akan menghilangkan wangi dan hilanglah keindahannya"._
يا أخي ربي خلقها على هذه الصفة؛ جمالها في نقصها وضعفها... فلا تطلب منها ما يخالف طبيعتها. فاستمتع بها كما هي! "
_"Saudaraku, Allah telah menciptakan wanita dengan sifat yang demikian itu. Keindahannya ada pada kekurangan dan kelemahannya. Jangan engkau tuntut dari diri wanita sesuatu yang menyelisihi karakternya. Berbahagialah dan terimalah dia apa adanya"._
📚 *Sumber: Catatan Prof Dr. Muhammad bin Umar Bazmul hafizhahullah (httpso.gl/eYmb76)*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
⚠ *Salah satu tanda hati yang keras dan beku adalah sulit dan minimnya mata menangis karena takut kepada Allah ta'ala*
Allah ta'ala berfirman memuji orang-orang beriman dari kalangan ahli kitab,
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ يَقُولُونَ رَبَّنَا آَمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
_“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat *mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (al-Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri)* , seraya berkata: “Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam).”_ [QS. al-Maidah: 83].
al-Imam Ibnu al-Qayyim rahimahullah mengatakan,
متى أقحطت العين من البكاء من خشية الله تعالى، فاعلم أن قحطها من قسوة القلب، وأبعد القلوب من الله القلب القاسي
_"Ketika mata kering dari tangisan yang bersumber dari ketakutan kepada Allah ta'ala, ketahuilah bahwa hal itu dikarenakan kerasnya hati. Dan hati yang keras adalah hati yang paling jauh dari Allah"._ [Badai' al-Fawaaid 3/743].
📚 *Sumber: http://dorar.net/akhlaq/263*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Allah ta'ala berfirman memuji orang-orang beriman dari kalangan ahli kitab,
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَى أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ يَقُولُونَ رَبَّنَا آَمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
_“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat *mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (al-Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri)* , seraya berkata: “Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam).”_ [QS. al-Maidah: 83].
al-Imam Ibnu al-Qayyim rahimahullah mengatakan,
متى أقحطت العين من البكاء من خشية الله تعالى، فاعلم أن قحطها من قسوة القلب، وأبعد القلوب من الله القلب القاسي
_"Ketika mata kering dari tangisan yang bersumber dari ketakutan kepada Allah ta'ala, ketahuilah bahwa hal itu dikarenakan kerasnya hati. Dan hati yang keras adalah hati yang paling jauh dari Allah"._ [Badai' al-Fawaaid 3/743].
📚 *Sumber: http://dorar.net/akhlaq/263*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
📒 *Belajar Fikih Ringkas*
*Bagaimana hukum menggunakan bejana yang digunakan orang kafir?*
📌 *Hukum asal bejana orang kafir adalah suci dan boleh digunakan selama diketahui bahwa bejana tersebut tidak dipergunakan menampung sesuatu yang najis*.
📜 Dari sahabat Imran bin Hushain radhiallahu ‘anhu, menceritakan perihal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meminta kantong air seorang wanita musyrik, di mana beliau mengusap penutup kantong tersebut agar para sahabat yang kehausan dapat minum. Imran berkata,
فَشَرِبْنَا وَنَحْنُ أَرْبَعُونَ رَجُلًا عِطَاشٌ حَتَّى رَوِينَا، وَمَلَأْنَا كُلَّ قِرْبَةٍ مَعَنَا وَإِدَاوَةٍ، وَغَسَّلْنَا صَاحِبَنَا
_“Akhirnya kami yang berjumlah empat puluh orang laki-laki dalam keadaan kehausan dapat minum air hingga puas, dan setiap orang dari kami memenuhi kantong air dan tempat minum lainnya milik masing-masing”._ [HR. al-Bukhari dan Muslim].
📌 *Jika diketahui bahwa bejana tersebut digunakan untuk menampung najis, maka boleh digunakan setelah dicuci.*
📜 Dari sahabat Abu Tsa’labah al-Khusyani radhiallahu ‘anhu, dia pernah bertanya, _“Wahai Rasulullah, kami ini tinggal di pemukiman ahli kitab, apakah kami boleh makan menggunakan bejana mereka?”_ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تأكلوا فيها إلا أن لا تجدوا غيرها فاغسلوها وكلوا فيها
_“Janganlah kalian makan dengan bejana mereka. Kecuali tidak menemukan bejana yang lain, silakan menggunakannya setelah dicuci”._ [HR. al-Bukhari dan Muslim].
📌 Syaikh Wahid bin Abdussalam Baaliy hafizhahullah mengatakan, _“(1) Apabila seseorang yakin bahwa ahli kitab tersebut menggunakan bejana itu untuk benda najis seperti daging babi, wajib mencucinya sebelum digunakan; (2) Apabila dia menduga namun tidak yakin ahli kitab itu menggunakannya untuk menampung najis, disunnahkan (dianjurkan) mencuci bejana itu sebelum digunakan; (3) Apabila dia yakin dan menduga kuat bahwa ahli kitab tersebut tidak menggunakan bejana itu untuk menampung najis, boleh menggunakan bejana tersebut tanpa dicuci”._ [Al-Iklil Syarh Manar as-Sabil 1/49 dengan peringkasan. Dinukil dari Raudhah al-Mutanazzih Syarh Bidayah al-Mutafaqqih 1/63].
_Wallahu a'lam._
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Bagaimana hukum menggunakan bejana yang digunakan orang kafir?*
📌 *Hukum asal bejana orang kafir adalah suci dan boleh digunakan selama diketahui bahwa bejana tersebut tidak dipergunakan menampung sesuatu yang najis*.
📜 Dari sahabat Imran bin Hushain radhiallahu ‘anhu, menceritakan perihal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meminta kantong air seorang wanita musyrik, di mana beliau mengusap penutup kantong tersebut agar para sahabat yang kehausan dapat minum. Imran berkata,
فَشَرِبْنَا وَنَحْنُ أَرْبَعُونَ رَجُلًا عِطَاشٌ حَتَّى رَوِينَا، وَمَلَأْنَا كُلَّ قِرْبَةٍ مَعَنَا وَإِدَاوَةٍ، وَغَسَّلْنَا صَاحِبَنَا
_“Akhirnya kami yang berjumlah empat puluh orang laki-laki dalam keadaan kehausan dapat minum air hingga puas, dan setiap orang dari kami memenuhi kantong air dan tempat minum lainnya milik masing-masing”._ [HR. al-Bukhari dan Muslim].
📌 *Jika diketahui bahwa bejana tersebut digunakan untuk menampung najis, maka boleh digunakan setelah dicuci.*
📜 Dari sahabat Abu Tsa’labah al-Khusyani radhiallahu ‘anhu, dia pernah bertanya, _“Wahai Rasulullah, kami ini tinggal di pemukiman ahli kitab, apakah kami boleh makan menggunakan bejana mereka?”_ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تأكلوا فيها إلا أن لا تجدوا غيرها فاغسلوها وكلوا فيها
_“Janganlah kalian makan dengan bejana mereka. Kecuali tidak menemukan bejana yang lain, silakan menggunakannya setelah dicuci”._ [HR. al-Bukhari dan Muslim].
📌 Syaikh Wahid bin Abdussalam Baaliy hafizhahullah mengatakan, _“(1) Apabila seseorang yakin bahwa ahli kitab tersebut menggunakan bejana itu untuk benda najis seperti daging babi, wajib mencucinya sebelum digunakan; (2) Apabila dia menduga namun tidak yakin ahli kitab itu menggunakannya untuk menampung najis, disunnahkan (dianjurkan) mencuci bejana itu sebelum digunakan; (3) Apabila dia yakin dan menduga kuat bahwa ahli kitab tersebut tidak menggunakan bejana itu untuk menampung najis, boleh menggunakan bejana tersebut tanpa dicuci”._ [Al-Iklil Syarh Manar as-Sabil 1/49 dengan peringkasan. Dinukil dari Raudhah al-Mutanazzih Syarh Bidayah al-Mutafaqqih 1/63].
_Wallahu a'lam._
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
📒 *Definisi dan Hakikat Tauhid (1)*
📌 Kata tauhid merupakan mashdar dari fi’il _wahhada yuwahhidu tauhidan._ Tauhid merupakan akar kata yang menunjukkan pengesaan. Berangkat dari hal itu menauhidkan Allah berarti mengesakan Allah dan menafikan keberadaan sekutu pada hak dan kekhususan Allah. Tak ada sesuatu apa pun yang berserikat dalam kekhususan-Nya, tidak pula berserikat dalam hak-Nya yang wajib ditunaikan oleh para hamba.
📌 Rububiyah adalah tindakan terhadap alam semesta ini seperti menciptakan, memberikan rezeki, mematikan, menghidupkan, dan mengatur. Hal itu semua merupakan kekhususan Allah.
📌 Nama-Nya yang indah, sifat-Nya yang tinggi, kehendak-Nya yang pasti terlaksana, kekuasaan-Nya yang tak terbatas, ilmu-Nya yang luas, dan kesempurnaan-Nya dalam nama dan sifat-Nya, seluruh hal ini juga merupakan kekhususan Allah. Setiap orang yang menetapkan salah satu kekhususan Allah ta’ala bagi makhluk, batallah ketauhidannya.
📌 Hak Allah yang wajib ditunaikan para hamba-Nya adalah mereka hanya menyembah kepada-Nya dan tidak menjadikan tandingan bagi-Nya dengan sesuatu apa pun sebagaimana disebutkan dalam hadits Mu’adz radhiallahu ‘anhu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya,
يَا مُعَاذُ تَدْرِى مَا حَقُّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ ». قَالَ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « فَإِنَّ حَقَّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوا اللَّهَ وَلاَ يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ لاَ يُعَذِّبَ مَنْ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ». قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ أُبَشِّرُ النَّاسَ قَالَ « لاَ تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا »
_“Wahai Mu’adz, tahukah engkau apa hak Allah yang wajib ditunaikan oleh hamba dan apa hak hamba yang akan Allah tunaikan?” Mu’adz berkata, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hak Allah yang wajib ditunaikan oleh hamba, hendaklah ia menyembah Allah dan tidak berbuat syirik pada-Nya dengan sesuatu apa pun. Sedangkan hak hamba yang akan Allah tunaikan yaitu Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak berbuat syirik kepada-Nya dengan sesuatu apa pun”_ [HR. al-Bukhari: 2856, 5967 dan Muslim: 30].
📌 Hak peribadahan merupakan hak Allah ta’ala. setiap orang yang memalingkan peribadahan pada selain Allah, batallah ketauhidannya.
📌 Uraian di atas menunjukkan bahwa tauhid adalah mengesakan Allah ta’ala dalam hak dan kekhususan-Nya. Berkebalikan dengan syirik yang berarti menyamakan selain Allah dengan Allah ta’ala dalam salah satu hak atau kekhususan-Nya. Inilah hakikat tauhid, yaitu kita mengesakan Allah ta’ala dan tidak mengadakan tandingan bagi-Nya seperti yang difirmankan Allah ta’ala,
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
_“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun”_ [an-Nisa: 36].
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
_“Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia”_ [al-Isra: 23].
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
_“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus”_ [al-Bayyinah: 5].
Banyak ayat yang menunjukkan kandungan yang serupa.
_-bersambung-_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
📌 Kata tauhid merupakan mashdar dari fi’il _wahhada yuwahhidu tauhidan._ Tauhid merupakan akar kata yang menunjukkan pengesaan. Berangkat dari hal itu menauhidkan Allah berarti mengesakan Allah dan menafikan keberadaan sekutu pada hak dan kekhususan Allah. Tak ada sesuatu apa pun yang berserikat dalam kekhususan-Nya, tidak pula berserikat dalam hak-Nya yang wajib ditunaikan oleh para hamba.
📌 Rububiyah adalah tindakan terhadap alam semesta ini seperti menciptakan, memberikan rezeki, mematikan, menghidupkan, dan mengatur. Hal itu semua merupakan kekhususan Allah.
📌 Nama-Nya yang indah, sifat-Nya yang tinggi, kehendak-Nya yang pasti terlaksana, kekuasaan-Nya yang tak terbatas, ilmu-Nya yang luas, dan kesempurnaan-Nya dalam nama dan sifat-Nya, seluruh hal ini juga merupakan kekhususan Allah. Setiap orang yang menetapkan salah satu kekhususan Allah ta’ala bagi makhluk, batallah ketauhidannya.
📌 Hak Allah yang wajib ditunaikan para hamba-Nya adalah mereka hanya menyembah kepada-Nya dan tidak menjadikan tandingan bagi-Nya dengan sesuatu apa pun sebagaimana disebutkan dalam hadits Mu’adz radhiallahu ‘anhu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya,
يَا مُعَاذُ تَدْرِى مَا حَقُّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ ». قَالَ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « فَإِنَّ حَقَّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوا اللَّهَ وَلاَ يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ لاَ يُعَذِّبَ مَنْ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ». قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ أُبَشِّرُ النَّاسَ قَالَ « لاَ تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا »
_“Wahai Mu’adz, tahukah engkau apa hak Allah yang wajib ditunaikan oleh hamba dan apa hak hamba yang akan Allah tunaikan?” Mu’adz berkata, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hak Allah yang wajib ditunaikan oleh hamba, hendaklah ia menyembah Allah dan tidak berbuat syirik pada-Nya dengan sesuatu apa pun. Sedangkan hak hamba yang akan Allah tunaikan yaitu Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak berbuat syirik kepada-Nya dengan sesuatu apa pun”_ [HR. al-Bukhari: 2856, 5967 dan Muslim: 30].
📌 Hak peribadahan merupakan hak Allah ta’ala. setiap orang yang memalingkan peribadahan pada selain Allah, batallah ketauhidannya.
📌 Uraian di atas menunjukkan bahwa tauhid adalah mengesakan Allah ta’ala dalam hak dan kekhususan-Nya. Berkebalikan dengan syirik yang berarti menyamakan selain Allah dengan Allah ta’ala dalam salah satu hak atau kekhususan-Nya. Inilah hakikat tauhid, yaitu kita mengesakan Allah ta’ala dan tidak mengadakan tandingan bagi-Nya seperti yang difirmankan Allah ta’ala,
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
_“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun”_ [an-Nisa: 36].
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
_“Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia”_ [al-Isra: 23].
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
_“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus”_ [al-Bayyinah: 5].
Banyak ayat yang menunjukkan kandungan yang serupa.
_-bersambung-_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
📒 *Definisi dan Hakikat Tauhid (2)*
📌 Dari uraian sebelumnya nampak jelas bahwa tauhid terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu _*tauhid rububiyah, tauhid asma wa shifat, dan tauhid uluhiyah.*_
📌 *Tauhid rububiyah* adalah mengesakan Allah dengan meyakini bahwa hanya Allah semata sebagai Pencipta, Pemberi rezeki, Penguasa, Pemberi nikmat, Pengatur yang tidak memiliki sekutu dalam semua hal itu. Allah ta’ala berfirman,
قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ
_“Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah"_ [ar-Ra’d: 16].
Allah ta’ala berfirman,
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚقُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ. قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ. سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ. قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚقُلْ فَأَنَّىٰ تُسْحَرُونَ
_“Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?" Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya `Arsy yang besar?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab) -Nya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?"_ [al-Mukminun: 84-89].
Allah ta’ala berfirman,
ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
_"Yang demikian itu adalah Allah, Rabb-mu, Maha Agung Allah, Rabb semesta alam”_ [Ghafir: 64].
Allah ta’ala berfirman,
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
_“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu”_ [az-Zumar: 62].
📌 *Tauhid asma wa shifat* adalah mengesakan Allah dalam nama-nama-Nya yang indah dan sifat-sifat-Nya yang tinggi, yang terdapat dalam al-Quran dan hadits Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah ta’ala berfirman,
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى
_“(Dialah) Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik”_ [Thaha: 8].
Allah ta’ala berfirman,
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ
_“Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)”_ [al-Isra: 110].
Allah ta’ala berfirman,
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖعَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖهُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ. هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚسُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ. هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚيُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖوَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
_“Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”_ [al-Hasyr: 22-24].
📌 *Tauhid uluhiyah* adalah mengesakan Allah ta’ala dalam seluruh aktivitas peribadahan seperti berdo’a, raja (berharap), khauf (takut), nadzar, menyembelih (berkurban/sesajen), shalat, puasa, dan ibadah yang lain. Mengikhlaskan pe
📌 Dari uraian sebelumnya nampak jelas bahwa tauhid terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu _*tauhid rububiyah, tauhid asma wa shifat, dan tauhid uluhiyah.*_
📌 *Tauhid rububiyah* adalah mengesakan Allah dengan meyakini bahwa hanya Allah semata sebagai Pencipta, Pemberi rezeki, Penguasa, Pemberi nikmat, Pengatur yang tidak memiliki sekutu dalam semua hal itu. Allah ta’ala berfirman,
قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ
_“Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah"_ [ar-Ra’d: 16].
Allah ta’ala berfirman,
قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚقُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ. قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ. سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ. قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚقُلْ فَأَنَّىٰ تُسْحَرُونَ
_“Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?" Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya `Arsy yang besar?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab) -Nya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?"_ [al-Mukminun: 84-89].
Allah ta’ala berfirman,
ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
_"Yang demikian itu adalah Allah, Rabb-mu, Maha Agung Allah, Rabb semesta alam”_ [Ghafir: 64].
Allah ta’ala berfirman,
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
_“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu”_ [az-Zumar: 62].
📌 *Tauhid asma wa shifat* adalah mengesakan Allah dalam nama-nama-Nya yang indah dan sifat-sifat-Nya yang tinggi, yang terdapat dalam al-Quran dan hadits Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah ta’ala berfirman,
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى
_“(Dialah) Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik”_ [Thaha: 8].
Allah ta’ala berfirman,
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ
_“Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)”_ [al-Isra: 110].
Allah ta’ala berfirman,
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖعَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖهُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ. هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚسُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ. هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚيُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖوَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
_“Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”_ [al-Hasyr: 22-24].
📌 *Tauhid uluhiyah* adalah mengesakan Allah ta’ala dalam seluruh aktivitas peribadahan seperti berdo’a, raja (berharap), khauf (takut), nadzar, menyembelih (berkurban/sesajen), shalat, puasa, dan ibadah yang lain. Mengikhlaskan pe
ribadahan kepada-Nya dan berlepas diri dari kesyirikan seperti yang difirmankan Allah ta’ala,
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
_“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus”_ [al-Bayyinah: 5].
Allah ta’ala berfirman,
أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ
_“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)”_ [az-Zumar: 3].
Allah ta’ala berfirman,
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
_“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)"_ [al-An’am: 126].
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعُوْ مِنْ دُوْنِ اللهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ.
_“Barangsiapa mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah niscaya akan masuk neraka ”_ [HR. al-Bukhari: 4497 dan Muslim: 92 dan Muslim: 92].
Inilah tauhid dan hakikatnya.
📌 Ketiga jenis tauhid yang disebutkan sebelumnya memiliki lawan sebagaimana yang dikatakan Syaikh Hafizh al-Hakami rahimahullah. Beliau berkata, “(1) Apabila anda telah mengetahui bahwa _*tauhid rububiyah*_ adalah pengakuan bahwa Allah adalah Sang Pencipta, Pemberi rezeki, Yang menghidupkan dan mematikan, Yang Mahamengatur segala urusan dan seluruh makhluk-Nya, tidak ada sekutu dalam kepemilikan-Nya, maka lawan dari hal itu adalah ketika hamba meyakini keberadaan pengatur lain selain Allah dalam perkara yang hanya mampu dilakukan oleh-Nya;
(2) Apabila anda telah mengenal bahwa _*tauhid asma wa shifat*_ adalah Allah diseru dengan nama yang ditetapkan oleh diri-Nya sendiri dan disifati dengan sifat yang ditetapkan oleh-Nya dan rasul-Nya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam; serta menafikan tasybih dan tamtsil dari diri-Nya, maka lawan dari hal itu adalah dua hal yang dikategorikan sebagai bentuk ilhad, yaitu:
*Pertama:*
_Menafikan seluruh nama dan sifat tersebut dari Allah ta’ala. melakukan ta’thil, yaitu mengingkari sifat-sifat kesempurnaan dan keagungan Allah yang telah ditetapkan dalam al-Quran dan sunnah._
*Kedua:*
_Melakukan tasybih, yaitu menyerupakan sifat-sifat Allah ta’ala dengan sifat-sifat makhluk_ padahal Allah ta’ala telah berfirman,
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
_“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat”_ [asy-Syura: 11].
Allah ta’ala berfirman,
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِهِ عِلْمًا
_“Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya”_ [Thaha: 110].
(3) Apabila anda telah mengenal bahwa _*tauhid uluhiyah*_ adalah mengesakan Allah ta’ala dalam segala bentuk peribadahan dan menafikan peribadahan dari segala sesuatu selain Allah ta’ala, maka lawan hal itu adalah memalingkan bentuk peribadahan kepada selain Allah ta’ala. Hal inilah yang umum dilakukan kaum musyrikin dan menjadi medan pertentangan antara para rasul dan umatnya” [Ma’arij al-Qabul 1/418].
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
_“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus”_ [al-Bayyinah: 5].
Allah ta’ala berfirman,
أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ
_“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)”_ [az-Zumar: 3].
Allah ta’ala berfirman,
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
_“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)"_ [al-An’am: 126].
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعُوْ مِنْ دُوْنِ اللهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ.
_“Barangsiapa mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah niscaya akan masuk neraka ”_ [HR. al-Bukhari: 4497 dan Muslim: 92 dan Muslim: 92].
Inilah tauhid dan hakikatnya.
📌 Ketiga jenis tauhid yang disebutkan sebelumnya memiliki lawan sebagaimana yang dikatakan Syaikh Hafizh al-Hakami rahimahullah. Beliau berkata, “(1) Apabila anda telah mengetahui bahwa _*tauhid rububiyah*_ adalah pengakuan bahwa Allah adalah Sang Pencipta, Pemberi rezeki, Yang menghidupkan dan mematikan, Yang Mahamengatur segala urusan dan seluruh makhluk-Nya, tidak ada sekutu dalam kepemilikan-Nya, maka lawan dari hal itu adalah ketika hamba meyakini keberadaan pengatur lain selain Allah dalam perkara yang hanya mampu dilakukan oleh-Nya;
(2) Apabila anda telah mengenal bahwa _*tauhid asma wa shifat*_ adalah Allah diseru dengan nama yang ditetapkan oleh diri-Nya sendiri dan disifati dengan sifat yang ditetapkan oleh-Nya dan rasul-Nya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam; serta menafikan tasybih dan tamtsil dari diri-Nya, maka lawan dari hal itu adalah dua hal yang dikategorikan sebagai bentuk ilhad, yaitu:
*Pertama:*
_Menafikan seluruh nama dan sifat tersebut dari Allah ta’ala. melakukan ta’thil, yaitu mengingkari sifat-sifat kesempurnaan dan keagungan Allah yang telah ditetapkan dalam al-Quran dan sunnah._
*Kedua:*
_Melakukan tasybih, yaitu menyerupakan sifat-sifat Allah ta’ala dengan sifat-sifat makhluk_ padahal Allah ta’ala telah berfirman,
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
_“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat”_ [asy-Syura: 11].
Allah ta’ala berfirman,
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِهِ عِلْمًا
_“Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya”_ [Thaha: 110].
(3) Apabila anda telah mengenal bahwa _*tauhid uluhiyah*_ adalah mengesakan Allah ta’ala dalam segala bentuk peribadahan dan menafikan peribadahan dari segala sesuatu selain Allah ta’ala, maka lawan hal itu adalah memalingkan bentuk peribadahan kepada selain Allah ta’ala. Hal inilah yang umum dilakukan kaum musyrikin dan menjadi medan pertentangan antara para rasul dan umatnya” [Ma’arij al-Qabul 1/418].
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
📒 *Menikah itu setengah agama*
Pagi ini ada yang bertanya kepada kami. Beliau bertanya, _"Assalamualaikum ustadz. Islam menyatakan bagi yang belum menikah maka tidaklah sempurna setengah dari agamanya. Mengapa demikian?"_
Maka apa yang disampaikan dalam broadcast ini semoga menjawab pertanyaan beliau.
Terdapat sejumlah hadits akan hal ini, yaitu hadits dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من رزقه الله امرأة صالحة فقد أعانه على شطر دينه فليتق الله في الشطر الباقي
_"Setiap orang yang dianugerahi Allah seorang istri yang salihah, berarti Allah telah menolongnya untuk menyempurnakan setengah agamanya. Karena itu, bertakwalah pada Allah setengah agama sisanya"._ [Hasan li ghairihi. HR. ath-Thabrani dalam al-Ausath].
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إذا تزوج العبد فقد استكمل نصف الدين فليتق الله في النصف الباقي
_"Apabila seorang hamba menikah, berarti dia telah menyempurnakan setengah agamanya. Maka bertakwalah kepada Allah pada setengah sisanya"._ [Hasan li ghairihi. HR. al-Baihaqi].
al-Imam al-Qurthubi rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan hadits ini dengan mengatakan,
ومعنى ذلك أن النكاح يعف عن الزنى، والعفاف أحد الخصلتين اللتين ضمن رسول الله صلى الله عليه وسلم عليهما الجنة فقال: من وقاه الله شر اثنتين ولج الجنة ما بين لحييه وما بين رجليه. خرجه الموطأ وغيره
_"Makna hadits tersebut adalah nikah akan menjaga seseorang dari zina. Dan menjaga kehormatan diri merupakan salah satu karakter yang dijamin Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dengan surga. Beliau bersabda, "Siapa yang dilindungi Allah dari dua keburukan, niscaya masuk surga. Keburukan itu adalah keburukan yang bersumber dari mulut dan kemaluan"._ [Tafsir al-Qurthubi].
Abu Hamid al-Ghazali rahimahullah
وهذا أيضاً إشارة إلى أن فضيلته لأجل التحرز من المخالفة تحصناً من الفساد فكأن المفسد لدين المرء في الأغلب فرجه وبطنه وقد كفى بالتزويج أحدهما
_"Hal ini merupakan isyarat bahwa keutamaan menikah adalah agar seseorang mampu terlindungi dari pelanggaran, agar terjaga dari kerusakan. Karena umumnya yang mampu merusak agama seseorang adalah kemaluan dan perut. Dengan menikah, salah satu kebutuhan dari keduanya telah terpenuhi.
Semoga kutipan dari penjelasan ulama di atas bisa menjawab apa yang ditanyakan.
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Pagi ini ada yang bertanya kepada kami. Beliau bertanya, _"Assalamualaikum ustadz. Islam menyatakan bagi yang belum menikah maka tidaklah sempurna setengah dari agamanya. Mengapa demikian?"_
Maka apa yang disampaikan dalam broadcast ini semoga menjawab pertanyaan beliau.
Terdapat sejumlah hadits akan hal ini, yaitu hadits dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من رزقه الله امرأة صالحة فقد أعانه على شطر دينه فليتق الله في الشطر الباقي
_"Setiap orang yang dianugerahi Allah seorang istri yang salihah, berarti Allah telah menolongnya untuk menyempurnakan setengah agamanya. Karena itu, bertakwalah pada Allah setengah agama sisanya"._ [Hasan li ghairihi. HR. ath-Thabrani dalam al-Ausath].
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إذا تزوج العبد فقد استكمل نصف الدين فليتق الله في النصف الباقي
_"Apabila seorang hamba menikah, berarti dia telah menyempurnakan setengah agamanya. Maka bertakwalah kepada Allah pada setengah sisanya"._ [Hasan li ghairihi. HR. al-Baihaqi].
al-Imam al-Qurthubi rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan hadits ini dengan mengatakan,
ومعنى ذلك أن النكاح يعف عن الزنى، والعفاف أحد الخصلتين اللتين ضمن رسول الله صلى الله عليه وسلم عليهما الجنة فقال: من وقاه الله شر اثنتين ولج الجنة ما بين لحييه وما بين رجليه. خرجه الموطأ وغيره
_"Makna hadits tersebut adalah nikah akan menjaga seseorang dari zina. Dan menjaga kehormatan diri merupakan salah satu karakter yang dijamin Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dengan surga. Beliau bersabda, "Siapa yang dilindungi Allah dari dua keburukan, niscaya masuk surga. Keburukan itu adalah keburukan yang bersumber dari mulut dan kemaluan"._ [Tafsir al-Qurthubi].
Abu Hamid al-Ghazali rahimahullah
وهذا أيضاً إشارة إلى أن فضيلته لأجل التحرز من المخالفة تحصناً من الفساد فكأن المفسد لدين المرء في الأغلب فرجه وبطنه وقد كفى بالتزويج أحدهما
_"Hal ini merupakan isyarat bahwa keutamaan menikah adalah agar seseorang mampu terlindungi dari pelanggaran, agar terjaga dari kerusakan. Karena umumnya yang mampu merusak agama seseorang adalah kemaluan dan perut. Dengan menikah, salah satu kebutuhan dari keduanya telah terpenuhi.
Semoga kutipan dari penjelasan ulama di atas bisa menjawab apa yang ditanyakan.
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
🌺 *Nasihat untuk Ayah*
أحث جميع إخواني المسلمين على تقوى الله - عز وجل - فيمن ولاهم الله عليهن من النساء، وأن لا يخاطروا فيهن كما يفعله بعض الناس الآن يِزوِّج إبنته أو نحوها بشخص لا يصلي ويقول لعل الله يهديه في المستقبل فإن هذا حرام عليه، والمستقبل غير معلوم، وربما يكون الأمر بالعكس فيجرها إلى التهاون بالصلاة وإضاعتها. "
Saya mengingatkan saudaraku kaum muslimin agar bertakwa kepada Allah 'azza wa jalla terhadap wanita yang berada dalam lingkup perwaliannya (anak perempuan). Tidak menempatkan mereka dalam resiko seperti apa yang diperbuat sebagian orang yang menikahkan anak perempuan mereka dengan lelaki yang tidak shalat! Mereka berapologi, _"Insya Allah, kelak dia akan diberi petunjuk sehingga bisa shalat"._
Hal ini haram dilakukannya karena apa yang terjadi di masa depan tidaklah diketahui. Bisa saja yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu lelaki tersebut tetap meremehkan dan menyia-nyiakan shalat."
*al-Allamah Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah dalam Majmu al-Fatawa wa ar-Rasail 12/79.*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan:*
bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhanbit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
أحث جميع إخواني المسلمين على تقوى الله - عز وجل - فيمن ولاهم الله عليهن من النساء، وأن لا يخاطروا فيهن كما يفعله بعض الناس الآن يِزوِّج إبنته أو نحوها بشخص لا يصلي ويقول لعل الله يهديه في المستقبل فإن هذا حرام عليه، والمستقبل غير معلوم، وربما يكون الأمر بالعكس فيجرها إلى التهاون بالصلاة وإضاعتها. "
Saya mengingatkan saudaraku kaum muslimin agar bertakwa kepada Allah 'azza wa jalla terhadap wanita yang berada dalam lingkup perwaliannya (anak perempuan). Tidak menempatkan mereka dalam resiko seperti apa yang diperbuat sebagian orang yang menikahkan anak perempuan mereka dengan lelaki yang tidak shalat! Mereka berapologi, _"Insya Allah, kelak dia akan diberi petunjuk sehingga bisa shalat"._
Hal ini haram dilakukannya karena apa yang terjadi di masa depan tidaklah diketahui. Bisa saja yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu lelaki tersebut tetap meremehkan dan menyia-nyiakan shalat."
*al-Allamah Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah dalam Majmu al-Fatawa wa ar-Rasail 12/79.*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan:*
bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhanbit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Salah satu cara memperbaiki akhlak adalah dengan memperbaiki akidah*
🔘 إن العقيدة تنعكس ولا بد على أخلاق معتقدها، فالطريق لتصحيح الأخلاق هو تصحيح العقيدة، فالسلوك ثمرة لما يحمله الإنسان من معتقد، وما يَدِين به مِن دِين، والانحراف في السلوك ناتج عن خلل في المُعتقد، "فأكمل المؤمنين إيمانًا أحسنهم أخلاقًا" كما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ فإذا صَحَّت العقيدة، حَسُنَت الأخلاق تبعًا لذلك؛ فالعقيدة الصحيحة هي التي تحمل صاحبها على مكارم الأخلاق، وتردعه عن مساوئها.
🔘 Akidah pasti mempengaruhi akhlak seseorang. Karena itu untuk memperbaiki akhlak adalah dengan memperbaiki akidah.
Perilaku merupakan buah dari apa yang menjadi keyakinan dan sikap keberagamaan seseorang. Dan penyimpangan perilaku bersumber dari keyakinan (akidah) yang cacat. Orang beriman yang paling sempurna keimanannya adalah mereka yang paling bagus akhlaknya seperti apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Apabila akidah seseorang benar, niscaya akhlaknya akan baik karena mengikuti apa yang diyakini. Dengan demikian akidah shahihah adalah hal yang akan membawa seseorang memiliki akhlak yang baik dan menjauhkannya dari akhlak yang buruk.
📚 *Sumber: Mausu'ah al-Akhkaq min Mauqi' ad-Durar as-Saniyah (https://www.dorar.net/enc/akhlaq/24).*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhanbit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
🔘 إن العقيدة تنعكس ولا بد على أخلاق معتقدها، فالطريق لتصحيح الأخلاق هو تصحيح العقيدة، فالسلوك ثمرة لما يحمله الإنسان من معتقد، وما يَدِين به مِن دِين، والانحراف في السلوك ناتج عن خلل في المُعتقد، "فأكمل المؤمنين إيمانًا أحسنهم أخلاقًا" كما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ فإذا صَحَّت العقيدة، حَسُنَت الأخلاق تبعًا لذلك؛ فالعقيدة الصحيحة هي التي تحمل صاحبها على مكارم الأخلاق، وتردعه عن مساوئها.
🔘 Akidah pasti mempengaruhi akhlak seseorang. Karena itu untuk memperbaiki akhlak adalah dengan memperbaiki akidah.
Perilaku merupakan buah dari apa yang menjadi keyakinan dan sikap keberagamaan seseorang. Dan penyimpangan perilaku bersumber dari keyakinan (akidah) yang cacat. Orang beriman yang paling sempurna keimanannya adalah mereka yang paling bagus akhlaknya seperti apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Apabila akidah seseorang benar, niscaya akhlaknya akan baik karena mengikuti apa yang diyakini. Dengan demikian akidah shahihah adalah hal yang akan membawa seseorang memiliki akhlak yang baik dan menjauhkannya dari akhlak yang buruk.
📚 *Sumber: Mausu'ah al-Akhkaq min Mauqi' ad-Durar as-Saniyah (https://www.dorar.net/enc/akhlaq/24).*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhanbit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Merealisasikan dan Menyempurnakan Tauhid (1)*
📌 Tahqiq tauhid, merealisasikan tauhid merupakan derajat, kedudukan, dan tingkatan yang tinggi lagi mulia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa seorang yang merealisasikan tauhid akan memasuki surga di hari kiamat kelak tanpa hisab dan tanpa adzab.
📌 Dalam hadits yang masyhur, hadits Ibnu Abbad dan selain beliau radhiallahu ‘anhum, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa,
وَ مَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْـجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ
_“Di antara umat Islam terdapat 70.000 orang yang akan masuk surga tanpa hisab dan adzab”._
Beliau melanjutkan dengan menerangkan karakter mereka dengan sabdanya,
هُمُ الَّذِينَ لاَ يَرْقُونَ وَلاَ يَسْتَرْقُونَ وَ لاَ يَتَطَيَّرُونَ وَ عَلَى رَبِّـهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
_“Mereka itu adalah orang yang tidak pernah minta diruqyah, tidak meminta di-kay (menyembuhkan luka dengan besi yang dipanaskan) dan tidak pernah melakukan tathayyur (beranggapan sial) serta mereka bertawakkal kepada Rabb mereka”._ [HR. al-Bukhari: 5705 dan Muslim: 220].
📌 Inilah tingkatan tertinggi dalam ketauhidan, yaitu merealisasikan tauhid dan menyempurnakannya dalam diri.
📌 Arti dari *tahqiq tauhid adalah mewujudkan tauhid secara utuh, menyempurnakan, membersihkan, dan memurnikannya dari berbagai kotoran syirik, bid’ah, dan maksiat.*
📌 Ketiga hal inilah yang dinamakan alim ulama sebagai _al-awaaiq_ (rintangan), yaitu rintangan yang akah menghambat perjalanan seorang hamba meraih ridha Allah dan menuju kesudahan yang baik di kampung akhirat.
📌 *Rintangan syirik* dapat diatasi dengan memurnikan tauhid hanya kepada Allah. *Rintangan bid’ah* dapat diatasi dengan melazimi sunnah, ittiba’ pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, berjalan di atas metode beragama beliau. Sedangkan *rintangan maksiat* diatasi dengan menjauh dari berbagai kemaksiatan, mewaspadai agar diri tidak terjerumus ke dalamnya, bertaubat dengan sebenar-benarnya kepada Allah ta’ala jika terperosok ke dalam dosa dan kemaksiatan.
📌 Apabila seorang hamba mencapai tingkatan ini, sampailah dia pada derajat tahqiq tauhid.
_-bersambung-_
#ruqyah
📌 Tahqiq tauhid, merealisasikan tauhid merupakan derajat, kedudukan, dan tingkatan yang tinggi lagi mulia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa seorang yang merealisasikan tauhid akan memasuki surga di hari kiamat kelak tanpa hisab dan tanpa adzab.
📌 Dalam hadits yang masyhur, hadits Ibnu Abbad dan selain beliau radhiallahu ‘anhum, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa,
وَ مَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْـجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ
_“Di antara umat Islam terdapat 70.000 orang yang akan masuk surga tanpa hisab dan adzab”._
Beliau melanjutkan dengan menerangkan karakter mereka dengan sabdanya,
هُمُ الَّذِينَ لاَ يَرْقُونَ وَلاَ يَسْتَرْقُونَ وَ لاَ يَتَطَيَّرُونَ وَ عَلَى رَبِّـهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
_“Mereka itu adalah orang yang tidak pernah minta diruqyah, tidak meminta di-kay (menyembuhkan luka dengan besi yang dipanaskan) dan tidak pernah melakukan tathayyur (beranggapan sial) serta mereka bertawakkal kepada Rabb mereka”._ [HR. al-Bukhari: 5705 dan Muslim: 220].
📌 Inilah tingkatan tertinggi dalam ketauhidan, yaitu merealisasikan tauhid dan menyempurnakannya dalam diri.
📌 Arti dari *tahqiq tauhid adalah mewujudkan tauhid secara utuh, menyempurnakan, membersihkan, dan memurnikannya dari berbagai kotoran syirik, bid’ah, dan maksiat.*
📌 Ketiga hal inilah yang dinamakan alim ulama sebagai _al-awaaiq_ (rintangan), yaitu rintangan yang akah menghambat perjalanan seorang hamba meraih ridha Allah dan menuju kesudahan yang baik di kampung akhirat.
📌 *Rintangan syirik* dapat diatasi dengan memurnikan tauhid hanya kepada Allah. *Rintangan bid’ah* dapat diatasi dengan melazimi sunnah, ittiba’ pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, berjalan di atas metode beragama beliau. Sedangkan *rintangan maksiat* diatasi dengan menjauh dari berbagai kemaksiatan, mewaspadai agar diri tidak terjerumus ke dalamnya, bertaubat dengan sebenar-benarnya kepada Allah ta’ala jika terperosok ke dalam dosa dan kemaksiatan.
📌 Apabila seorang hamba mencapai tingkatan ini, sampailah dia pada derajat tahqiq tauhid.
_-bersambung-_
#ruqyah
*Merealisasikan dan Menyempurnakan Tauhid (2)*
📌 Tahqiq tauhid terbagi ke dalam dua tingkatan, yaitu *tahqiq wajib* dan *tahqiq mustahab*.
📌 *Setiap orang yang mempraktikkan salah satu dari kedua tingkatan ini niscaya akan masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab di hari kiamat.*
📌 *Tingkatan pertama, yaitu tingkatan tahqiq wajib atau tingkatan al-muqtashidun*. al-Muqtashid adalah *_mereka yang mengerjakan segala yang diwajibkan dan meninggalkan segala yang diharamkan_*. Seorang hamba yang memiliki kondisi demikian, di mana dia menjaga untuk senantiasa mengerjakan segala yang diwajibkan dan menjauhi segala yang diharamkan, baik dosa besar dan dosa kecil, sungguh dia telah merealisasikan tauhid dengan tingkatan *tahqiq wajib* sehingga dia termasuk ke dalam golongan al-muqtashidun. Mereka tercakup dalam golongan yang masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab. Ini tingkatan yang pertama.
📌 *Tingkatan kedua, yaitu tingkatan tahqiq tauhid yang tertinggi, tahqiq mustahab yang merupakan kedudukan as-sabiqun bi al-khairat.* Merekalah golongan yang di samping melaksanakan berbagai kewajiban dan menjauhi segala bentuk keharaman, juga berlomba-lomba melaksanakan berbagai amal shalih yang mustahab.
Mereka yang merealisasikan tauhid dengan kedua tingkatan tersebut –al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat- akan masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab di hari kiamat.
Allah ta’ala berfirman,
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ . جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا
_“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Bagi mereka) surga 'Adn mereka masuk ke dalamnya”._ [Fathir: 32-33].
📌 Ayat ini menerangkan bahwa _*mereka yang masuk ke dalam surga terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu: azh-zhalim li nafsih, al-muqtashid, dan as-sabiqun bi al-khairat*_.
📌 *Golongan al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat* masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab.
📌 Sedangkan *golongan azh-zhalim li nafsih*, yaitu mereka yang menzalimi diri sendiri dengan perbuatan dosa yang derajatnya di bawah dosa syirik akbar, akan tetap masuk ke dalam surga namun dia tidak akan memasukinya pada kali pertama, tanpa hisab dan adzab seperti golongan al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat. Akan tetapi, dia terlebih dahulu mengalami siksa dan hisab, berada di bawah kehendak Allah ta’ala, apakah Allah menyiksanya atau berkenan mengampuninya.
#ruqyah
📌 Tahqiq tauhid terbagi ke dalam dua tingkatan, yaitu *tahqiq wajib* dan *tahqiq mustahab*.
📌 *Setiap orang yang mempraktikkan salah satu dari kedua tingkatan ini niscaya akan masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab di hari kiamat.*
📌 *Tingkatan pertama, yaitu tingkatan tahqiq wajib atau tingkatan al-muqtashidun*. al-Muqtashid adalah *_mereka yang mengerjakan segala yang diwajibkan dan meninggalkan segala yang diharamkan_*. Seorang hamba yang memiliki kondisi demikian, di mana dia menjaga untuk senantiasa mengerjakan segala yang diwajibkan dan menjauhi segala yang diharamkan, baik dosa besar dan dosa kecil, sungguh dia telah merealisasikan tauhid dengan tingkatan *tahqiq wajib* sehingga dia termasuk ke dalam golongan al-muqtashidun. Mereka tercakup dalam golongan yang masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab. Ini tingkatan yang pertama.
📌 *Tingkatan kedua, yaitu tingkatan tahqiq tauhid yang tertinggi, tahqiq mustahab yang merupakan kedudukan as-sabiqun bi al-khairat.* Merekalah golongan yang di samping melaksanakan berbagai kewajiban dan menjauhi segala bentuk keharaman, juga berlomba-lomba melaksanakan berbagai amal shalih yang mustahab.
Mereka yang merealisasikan tauhid dengan kedua tingkatan tersebut –al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat- akan masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab di hari kiamat.
Allah ta’ala berfirman,
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ . جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا
_“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Bagi mereka) surga 'Adn mereka masuk ke dalamnya”._ [Fathir: 32-33].
📌 Ayat ini menerangkan bahwa _*mereka yang masuk ke dalam surga terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu: azh-zhalim li nafsih, al-muqtashid, dan as-sabiqun bi al-khairat*_.
📌 *Golongan al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat* masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab.
📌 Sedangkan *golongan azh-zhalim li nafsih*, yaitu mereka yang menzalimi diri sendiri dengan perbuatan dosa yang derajatnya di bawah dosa syirik akbar, akan tetap masuk ke dalam surga namun dia tidak akan memasukinya pada kali pertama, tanpa hisab dan adzab seperti golongan al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat. Akan tetapi, dia terlebih dahulu mengalami siksa dan hisab, berada di bawah kehendak Allah ta’ala, apakah Allah menyiksanya atau berkenan mengampuninya.
#ruqyah
*Jangan merasa aman dari fitnah*
لا أحد يزكي نفسه ، ولا أحد لا يخاف من الفتنة ، مادام على قيد الحياة ، اﻹنسان معرض للفتنة ، ضلََّّ علماء أحبار ، وزلّت أقدامهم ، وختم لهم بالسّوء ، وهم علماء فالخطر شديد ، ولا يأمن اﻹنسان على نفسه أن تنزلق قدمه في الضلال .
_"Tidak seorang pun yang patut menyucikan diri sendiri. Tidak seorang pun yang layak merasa aman dari tertimpa fitnah. Selama diberi kesempatan hidup, manusia akan senantiasa menghadapi fitnah. Sejumlah ulama yang mumpuni keilmuannya telah tersesat, tergelincir dalam kesalahan, dan mengalami akhir kehidupan yang buruk (su-ul khatimah), padahal mereka adalah ulama. Karena itu bahaya fitnah begitu besar dan tak sepatutnya seseorang merasa aman dan menganggap dirinya tidak akan tergelincir dalam kesesatan."_
_- Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah -_
*Sumber: I'anah al-Mustafid 1/129*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
لا أحد يزكي نفسه ، ولا أحد لا يخاف من الفتنة ، مادام على قيد الحياة ، اﻹنسان معرض للفتنة ، ضلََّّ علماء أحبار ، وزلّت أقدامهم ، وختم لهم بالسّوء ، وهم علماء فالخطر شديد ، ولا يأمن اﻹنسان على نفسه أن تنزلق قدمه في الضلال .
_"Tidak seorang pun yang patut menyucikan diri sendiri. Tidak seorang pun yang layak merasa aman dari tertimpa fitnah. Selama diberi kesempatan hidup, manusia akan senantiasa menghadapi fitnah. Sejumlah ulama yang mumpuni keilmuannya telah tersesat, tergelincir dalam kesalahan, dan mengalami akhir kehidupan yang buruk (su-ul khatimah), padahal mereka adalah ulama. Karena itu bahaya fitnah begitu besar dan tak sepatutnya seseorang merasa aman dan menganggap dirinya tidak akan tergelincir dalam kesesatan."_
_- Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah -_
*Sumber: I'anah al-Mustafid 1/129*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Dia-lah al-Hafizh*
📌 Jika engkau:
- _merasa hidupmu berada dalam bahaya_;
- _penyakit mengancam kesehatanmu_;
- _mengkhawatirkan anakmu yang nun jauh di sana tak terurus, bergaul dengan rekan yang buruk_; atau
- _mengkhawatirkan harta yang telah susah payah engkau kumpulkan begitu dekat dengan kemusnahan..._
📌 _*Ketahuilah...bahwa engkau butuh untuk mengilmui dan mengetahui bahwa salah satu nama Rabb-mu ta’ala adalah al-Hafizh, Yang Mahamenjaga.*_
📌 Dia ingin agar engkau memperbaharui keimanan dengan mengimani kandungan nama-Nya yang agung ini, karena di saat engkau mengalami berbagai hal di atas, itulah waktu yang tepat agar engkau merenungkan dan memikirkan kandungan nama-Nya yang agung ini.
📌 Dia-lah semata yang menjaga hidupmu, menjaga kesehatanmu, menjaga anak-anakmu, menjaga hartamu, dan menjaga setiap apa yang ada di kehidupan ini!
*Syaikh Ali al-Faifiy hafizhahullah; Liannaka Allah (Rihlah ilaa as-Samaa as-Saabi'ah); Karena Engkau adalah Allah (Rihlah Menuju Langit Ketujuh)*
#makrifatullah #asma_wa_shifat
https://t.me/ayobelajartauhid/490
📌 Jika engkau:
- _merasa hidupmu berada dalam bahaya_;
- _penyakit mengancam kesehatanmu_;
- _mengkhawatirkan anakmu yang nun jauh di sana tak terurus, bergaul dengan rekan yang buruk_; atau
- _mengkhawatirkan harta yang telah susah payah engkau kumpulkan begitu dekat dengan kemusnahan..._
📌 _*Ketahuilah...bahwa engkau butuh untuk mengilmui dan mengetahui bahwa salah satu nama Rabb-mu ta’ala adalah al-Hafizh, Yang Mahamenjaga.*_
📌 Dia ingin agar engkau memperbaharui keimanan dengan mengimani kandungan nama-Nya yang agung ini, karena di saat engkau mengalami berbagai hal di atas, itulah waktu yang tepat agar engkau merenungkan dan memikirkan kandungan nama-Nya yang agung ini.
📌 Dia-lah semata yang menjaga hidupmu, menjaga kesehatanmu, menjaga anak-anakmu, menjaga hartamu, dan menjaga setiap apa yang ada di kehidupan ini!
*Syaikh Ali al-Faifiy hafizhahullah; Liannaka Allah (Rihlah ilaa as-Samaa as-Saabi'ah); Karena Engkau adalah Allah (Rihlah Menuju Langit Ketujuh)*
#makrifatullah #asma_wa_shifat
https://t.me/ayobelajartauhid/490