UJIAN PADA HARTA DAN JIWA ADALAH KENISCAYAAN
Allah ta'ala berfirman,
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا ۚ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." [QS.Ali Imran:186]
Tafsir Ayat
لتُختبرنّ - أيها المؤمنون - في أموالكم، بأداء الحقوق الواجبة فيها، وبما ينزل بها من مصائب، ولتختبرُنَّ في أنفسكم بالقيام بتكاليف الشريعة، وما ينزل بكم من أنواع البلاء، ولتسمعُنّ من الذين أُعطوا الكتب من قبلكم ومن الذين أشركوا شيئًا كثيرًا مما يؤذيكم من الطعن فيكم وفي دينكم، وإن تصبروا على ما يصيبكم من أنواع المصائب والابتلاءات، وتتقوا الله بفعل ما أمر وتَرْك ما نهى، فإن ذلك من الأمور التي تحتاج إلى عزم، ويتنافس فيها المتنافسون
"Sungguh kalian -wahai orang-orang beriman- benar-benar akan mendapatkan ujian di dalam harta benda kalian seperti menunaikan hak-hak yang wajib pada harta tersebut, adanya musibah-musibah yang menimpanya, dan kalian juga benar-benar akan diuji di dalam diri kalian dalam bentuk kewajiban menjalankan tugas-tugas syariat dan aneka cobaan yang menimpa kalian.
Sungguh, kalian benar-benar akan mendengar banyak hal yang menyakitkan hati dari lisan orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang musyrik, yaitu ucapan-ucapan yang menjelek-jelekkan diri kalian dan agama kalian.
Jika kalian bersabar atas berbagai musibah dan cobaan yang menimpa dan senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sesungguhnya hal itu termasuk perkara yang membutuhkan tekad yang bulat dan perkara yang diperebutkan oleh orang-orang yang berlomba-lomba."
Sumber: al-Mukhtashar fi at-Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
Allah ta'ala berfirman,
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا ۚ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." [QS.Ali Imran:186]
Tafsir Ayat
لتُختبرنّ - أيها المؤمنون - في أموالكم، بأداء الحقوق الواجبة فيها، وبما ينزل بها من مصائب، ولتختبرُنَّ في أنفسكم بالقيام بتكاليف الشريعة، وما ينزل بكم من أنواع البلاء، ولتسمعُنّ من الذين أُعطوا الكتب من قبلكم ومن الذين أشركوا شيئًا كثيرًا مما يؤذيكم من الطعن فيكم وفي دينكم، وإن تصبروا على ما يصيبكم من أنواع المصائب والابتلاءات، وتتقوا الله بفعل ما أمر وتَرْك ما نهى، فإن ذلك من الأمور التي تحتاج إلى عزم، ويتنافس فيها المتنافسون
"Sungguh kalian -wahai orang-orang beriman- benar-benar akan mendapatkan ujian di dalam harta benda kalian seperti menunaikan hak-hak yang wajib pada harta tersebut, adanya musibah-musibah yang menimpanya, dan kalian juga benar-benar akan diuji di dalam diri kalian dalam bentuk kewajiban menjalankan tugas-tugas syariat dan aneka cobaan yang menimpa kalian.
Sungguh, kalian benar-benar akan mendengar banyak hal yang menyakitkan hati dari lisan orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang musyrik, yaitu ucapan-ucapan yang menjelek-jelekkan diri kalian dan agama kalian.
Jika kalian bersabar atas berbagai musibah dan cobaan yang menimpa dan senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya, sesungguhnya hal itu termasuk perkara yang membutuhkan tekad yang bulat dan perkara yang diperebutkan oleh orang-orang yang berlomba-lomba."
Sumber: al-Mukhtashar fi at-Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
Dr. Hayah bintu Sa'id Baakhdar menuturkan,
من أعظم البر للناس الدفاع عنهم وتقديم الخير لهم
"Salah satu bentuk kebaikan terbesar kepada orang lain adalah membela dan berbuat baik kepada mereka."
#nasihat
من أعظم البر للناس الدفاع عنهم وتقديم الخير لهم
"Salah satu bentuk kebaikan terbesar kepada orang lain adalah membela dan berbuat baik kepada mereka."
#nasihat
*Sedekah Jariyah Jum'at - Pipanisasi Kadisono (Magelang)*
_Hanya Kurang Rp 8jt_
Donasi tandon/toren air yang kamu kirimkan pada November lalu sudah kami sampaikan ya teman-teman. Karena dana yang masuk lebih, maka kami tambahkan satu tempat lagi untuk penyalurannya, sehingga total ada 3 unit toren air yang tersalurkan.
- Klampok (Gunungkidul)
- Kedungpoh (Gunungkidul)
- Srunggo (Bantul)
Alhamdulillah, semoga menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir bagi para donatur.
*Next project*, kami akan melaksanakan *pipanisasi di Kadisono, Magelang*. Para warga sudah selesai menggali sumur untuk sumber air. Mari berpartisipasi lagi ya:
🌏 pedulimuslim.com/jariyah
Bantu operasional program:
🌏 pedulimuslim.com/operasional
Semoga amal jariyah ini menjadi salah satu amal yang abadi manfaatnya dan kebahagiaannya.
____
Broadcasted by:
⎮Peduli Muslim
⎮Instagram: @pedulimuslim
⎮Telegram: t.me/PeduliMuslim
_Hanya Kurang Rp 8jt_
Donasi tandon/toren air yang kamu kirimkan pada November lalu sudah kami sampaikan ya teman-teman. Karena dana yang masuk lebih, maka kami tambahkan satu tempat lagi untuk penyalurannya, sehingga total ada 3 unit toren air yang tersalurkan.
- Klampok (Gunungkidul)
- Kedungpoh (Gunungkidul)
- Srunggo (Bantul)
Alhamdulillah, semoga menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir bagi para donatur.
*Next project*, kami akan melaksanakan *pipanisasi di Kadisono, Magelang*. Para warga sudah selesai menggali sumur untuk sumber air. Mari berpartisipasi lagi ya:
🌏 pedulimuslim.com/jariyah
Bantu operasional program:
🌏 pedulimuslim.com/operasional
Semoga amal jariyah ini menjadi salah satu amal yang abadi manfaatnya dan kebahagiaannya.
____
Broadcasted by:
⎮Peduli Muslim
⎮Instagram: @pedulimuslim
⎮Telegram: t.me/PeduliMuslim
SALAH SATU KELEMBUTAN AL-QURAN
Setiap kali Allah menyebutkan seorang nabi, Dia menyatakan bahwa ia adalah saudara bagi kaumnya.
Allah berfirman perihal Hud 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا
"Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud." [QS.Hud:50]
Allah ta'ala berfirman perihal Shalih 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا
"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shalih." [QS.Al-A’raf:73]
Allah ta'ala berfirman perihal Syu'aib 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا
"Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib." [QS.Hud:84]
Pakar tafsir menjelaskan bahwa penyebutan sifat saudara pada diri nabi itu dikarenakan rasa sayangnya kepada kaum mereka layaknya rasa sayang kepada saudara sendiri.
Ketika kita menasihati dan mendakwahi manusia apalagi saudara seiman, selayaknya nasihat itu dilandasi rasa sayang sebagaimana rasa sayang para nabi kepada kaum mereka; bukan dengan cacian, makian, umpatan, nyinyiran, dan hal yang semisal.
Wallahu a'lam.
#tadabbur
Setiap kali Allah menyebutkan seorang nabi, Dia menyatakan bahwa ia adalah saudara bagi kaumnya.
Allah berfirman perihal Hud 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا
"Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud." [QS.Hud:50]
Allah ta'ala berfirman perihal Shalih 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا
"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shalih." [QS.Al-A’raf:73]
Allah ta'ala berfirman perihal Syu'aib 'alaihi as-salam,
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا
"Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib." [QS.Hud:84]
Pakar tafsir menjelaskan bahwa penyebutan sifat saudara pada diri nabi itu dikarenakan rasa sayangnya kepada kaum mereka layaknya rasa sayang kepada saudara sendiri.
Ketika kita menasihati dan mendakwahi manusia apalagi saudara seiman, selayaknya nasihat itu dilandasi rasa sayang sebagaimana rasa sayang para nabi kepada kaum mereka; bukan dengan cacian, makian, umpatan, nyinyiran, dan hal yang semisal.
Wallahu a'lam.
#tadabbur
ALLAH MENCINTAI ORANG YANG MAU MEMBERSIHKAN DIRI DARI DOSA
Allah ta'ala berfirman,
لا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ
"Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih." [QS.At-Taubah:108]
Tafsir Ayat
مسجد هذه صفته لا تستجب - أيها النبي - لدعوة المنافقين لك للصلاة فيه، فإن مسجد قباء الذي أُسِّس أول ما أُسِّس على التقوى أولى بأن تصلي فيه من هذا المسجد الذي أُسِّس على الكفر، في مسجد قباء رجال يحبون أن يتطهروا من الأحداث والأخباث بالماء، ومن المعاصي بالتوبة والاستغفار، والله يحب المتطهرين من الأحداث والأخباث والذنوب.
"Janganlah kamu -wahai Nabi- memenuhi ajakan orang-orang munafik untuk menunaikan salat di masjid yang memiliki kriteria semacam itu karena Masjid Qubā
Faidah Ayat
محبة الله ثابتة للمتطهرين من الأنجاس البدنية والروحية
"Cinta Allah senantiasa diberikan kepada orang-orang yang membersihkan diri dari noda-noda jasmani dan rohani."
Sumber: Al-Mukhtashar fi at-Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
Allah ta'ala berfirman,
لا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ
"Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih." [QS.At-Taubah:108]
Tafsir Ayat
مسجد هذه صفته لا تستجب - أيها النبي - لدعوة المنافقين لك للصلاة فيه، فإن مسجد قباء الذي أُسِّس أول ما أُسِّس على التقوى أولى بأن تصلي فيه من هذا المسجد الذي أُسِّس على الكفر، في مسجد قباء رجال يحبون أن يتطهروا من الأحداث والأخباث بالماء، ومن المعاصي بالتوبة والاستغفار، والله يحب المتطهرين من الأحداث والأخباث والذنوب.
"Janganlah kamu -wahai Nabi- memenuhi ajakan orang-orang munafik untuk menunaikan salat di masjid yang memiliki kriteria semacam itu karena Masjid Qubā
yang sejak awal didirikan atas dasar takwa lebih pantas untuk dijadikan tempat salat dibanding masjid yang didirikan atas dasar kekafiran itu. Di Masjid Qubā itu ada orang-orang yang gemar bersuci dari hadas dan najis dengan menggunakan air, serta gemar membersihkan diri mereka dari noda-noda maksiat dengan tobat dan istigfar, sedangkan Allah mencintai orang-orang yang gemar membersihkan dirinya dari hadas, najis, dan dosa."Faidah Ayat
محبة الله ثابتة للمتطهرين من الأنجاس البدنية والروحية
"Cinta Allah senantiasa diberikan kepada orang-orang yang membersihkan diri dari noda-noda jasmani dan rohani."
Sumber: Al-Mukhtashar fi at-Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
MENELADANI ADAM 'ALAIHI AS-SALAM DALAM MENGAKUI DOSA
Allah ta'ala berfirman,
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
"Keduanya berkata: "Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." [QS.Al-A'raf:23]
Tafsir Ayat
قال آدم وحواء: يا ربنا، ظلمنا أنفسنا بارتكاب ما نهيتنا عنه من الأكل من الشجرة، وإن لم تغفر لنا ذنوبنا وترحمنا برحمتك، لنكوننَّ من الخاسرين بإضاعتنا حظنا في الدنيا والآخرة
"Adam dan Hawa berkata, “Wahai Rabb kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dengan melakukan apa yang Engkau larang, yakni memakan (buah) dari pohon itu.
Jika Engkau tidak mengampuni dosa kami dan melimpahkan kasih sayang-Mu kepada kami, niscaya kami benar-benar termasuk golongan orang-orang yang merugi karena kami telah menyia-nyiakan nasib kami di dunia dan di akhirat.”
Faidah Ayat
من أَشْبَهَ آدم بالاعتراف وسؤال المغفرة والندم والإقلاع - إذا صدرت منه الذنوب - اجتباه ربه وهداه. ومن أَشْبَهَ إبليس - إذا صدر منه الذنب بالإصرار والعناد - فإنه لا يزداد من الله إلا بُعْدًا
"Barang siapa meniru Adam dalam mengakui kesalahan dan mohon ampunan serta menyesal apabila berbuat dosa, niscaya Rabb-nya akan mengampuninya dan memberinya petunjuk. Sebaliknya, barang siapa meniru iblis apabila berbuat dosa dengan tetap meneruskan perbuatannya dan menunjukkan penentangan maka dia hanya menambah jauh jarak antara dirinya dengan Allah."
Sumber: al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
Allah ta'ala berfirman,
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
"Keduanya berkata: "Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." [QS.Al-A'raf:23]
Tafsir Ayat
قال آدم وحواء: يا ربنا، ظلمنا أنفسنا بارتكاب ما نهيتنا عنه من الأكل من الشجرة، وإن لم تغفر لنا ذنوبنا وترحمنا برحمتك، لنكوننَّ من الخاسرين بإضاعتنا حظنا في الدنيا والآخرة
"Adam dan Hawa berkata, “Wahai Rabb kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dengan melakukan apa yang Engkau larang, yakni memakan (buah) dari pohon itu.
Jika Engkau tidak mengampuni dosa kami dan melimpahkan kasih sayang-Mu kepada kami, niscaya kami benar-benar termasuk golongan orang-orang yang merugi karena kami telah menyia-nyiakan nasib kami di dunia dan di akhirat.”
Faidah Ayat
من أَشْبَهَ آدم بالاعتراف وسؤال المغفرة والندم والإقلاع - إذا صدرت منه الذنوب - اجتباه ربه وهداه. ومن أَشْبَهَ إبليس - إذا صدر منه الذنب بالإصرار والعناد - فإنه لا يزداد من الله إلا بُعْدًا
"Barang siapa meniru Adam dalam mengakui kesalahan dan mohon ampunan serta menyesal apabila berbuat dosa, niscaya Rabb-nya akan mengampuninya dan memberinya petunjuk. Sebaliknya, barang siapa meniru iblis apabila berbuat dosa dengan tetap meneruskan perbuatannya dan menunjukkan penentangan maka dia hanya menambah jauh jarak antara dirinya dengan Allah."
Sumber: al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim
#tafsir
ANTARA MUKJIZAT, KERAMAT, DAN AHWAL SYAITHANIYAH
Kejadian di luar kebiasaan (khawariqu al-'adat) terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1⃣ Mukjizat yang merupakan suatu hal yang mungkin terjadi secara akal, namun terjadi di luar kebiasaan; dimana Allah mengizinkannya terjadi melalui tangan para nabi-Nya untuk menampakkan bahwa kenabiannya adalah benar dan risalah-Nya adalah absah.
2⃣ Keramat yang merupakan suatu hal yang mungkin terjadi secara akal dan menyelisihi kebiasaan; dimana Allah mengizinkannya terjadi melalui tangan pada wali-Nya selain para nabi.
3⃣ Ahwal syaithaniyah yang merupakan suatu hal yang di luar kebiasaan, namun terjadi melalui tangan selain wali Allah (wali setan).
Dr. Manshur ash-Shuq'ub hafizhahullah
Sumber: al-Jumal ar-Radhiyah hal. 337; diakses di https://t.me/alsuqup/909
#tauhid
Kejadian di luar kebiasaan (khawariqu al-'adat) terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1⃣ Mukjizat yang merupakan suatu hal yang mungkin terjadi secara akal, namun terjadi di luar kebiasaan; dimana Allah mengizinkannya terjadi melalui tangan para nabi-Nya untuk menampakkan bahwa kenabiannya adalah benar dan risalah-Nya adalah absah.
2⃣ Keramat yang merupakan suatu hal yang mungkin terjadi secara akal dan menyelisihi kebiasaan; dimana Allah mengizinkannya terjadi melalui tangan pada wali-Nya selain para nabi.
3⃣ Ahwal syaithaniyah yang merupakan suatu hal yang di luar kebiasaan, namun terjadi melalui tangan selain wali Allah (wali setan).
Dr. Manshur ash-Shuq'ub hafizhahullah
Sumber: al-Jumal ar-Radhiyah hal. 337; diakses di https://t.me/alsuqup/909
#tauhid
2025 - Thaharah - EBook.pdf
673.1 KB
Document from 𝗜𝗖𝗛𝗪𝗔𝗡 𝗠𝗨𝗦𝗟𝗜𝗠
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
KEKHAWATIRAN TERHADAP HAL YANG TELAH BERLALU DAN YANG AKAN TERJADI
✳️ Masalah yang telah terjadi di masa lalu tak bisa diatasi dengan kesedihan, tapi dihadapi:
1⃣ Ridha terhadap ketentuan Allah;
2⃣ Memuji-Nya;
3⃣ Bersabar; dan
4⃣ Beriman terhadap takdir dan mengucapkan qoddarulloh wa maa sya-a fa'al (Allah telah menetapkan dan semua yang dikehendaki-Nya pasti terjadi).
✳️ Masalah yang akan terjadi di masa depan pun tak bisa diatasi dengan kegelisahan, tapi:
1⃣ jika hamba memiliki cara untuk mengatasi, janganlah dia bersikap lemah; dan
2⃣ jika hamba tak memiliki cara untuk mengatasi, janganlah dia mengeluh.
Sumber: Ibnu al-Qayyim dalam Zaad al-Ma'ad 2/327.
#tauhid
✳️ Masalah yang telah terjadi di masa lalu tak bisa diatasi dengan kesedihan, tapi dihadapi:
1⃣ Ridha terhadap ketentuan Allah;
2⃣ Memuji-Nya;
3⃣ Bersabar; dan
4⃣ Beriman terhadap takdir dan mengucapkan qoddarulloh wa maa sya-a fa'al (Allah telah menetapkan dan semua yang dikehendaki-Nya pasti terjadi).
✳️ Masalah yang akan terjadi di masa depan pun tak bisa diatasi dengan kegelisahan, tapi:
1⃣ jika hamba memiliki cara untuk mengatasi, janganlah dia bersikap lemah; dan
2⃣ jika hamba tak memiliki cara untuk mengatasi, janganlah dia mengeluh.
Sumber: Ibnu al-Qayyim dalam Zaad al-Ma'ad 2/327.
#tauhid
KABAR GEMBIRA BAGI PENUNTUT ILMU
Tidakkah kita memperhatikan kelembutan syari'at ini dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة. رواه مسلم
“Setiap orang yang menempuh jalan guna menimba ilmu, niscaya Allah akan mudahkan jalan menuju ke surga baginya berkat amalan tersebut.” [HR. Muslim]
Sabda Nabi "من سلك طريقا يلتمس فيه" ini semestinya menghibur hati para penuntut ilmu bahwa ia akan dan tetap memperoleh pahala dengan upaya yang ia keluarkan untuk menuntut ilmu meskipun pada akhirnya ia belum memahami ilmu itu dengan baik.
Dalam sabdanya tersebut, kemudahan menuju surga, tidak dipersyaratkan dengan tercapainya suatu ilmu (al-wushul), tapi dipersyaratkan dengan upaya yang dikeluarkan untuk memperoleh ilmu (as-suluk).
Wallahu a'lam.
#tadabbur
Tidakkah kita memperhatikan kelembutan syari'at ini dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة. رواه مسلم
“Setiap orang yang menempuh jalan guna menimba ilmu, niscaya Allah akan mudahkan jalan menuju ke surga baginya berkat amalan tersebut.” [HR. Muslim]
Sabda Nabi "من سلك طريقا يلتمس فيه" ini semestinya menghibur hati para penuntut ilmu bahwa ia akan dan tetap memperoleh pahala dengan upaya yang ia keluarkan untuk menuntut ilmu meskipun pada akhirnya ia belum memahami ilmu itu dengan baik.
Dalam sabdanya tersebut, kemudahan menuju surga, tidak dipersyaratkan dengan tercapainya suatu ilmu (al-wushul), tapi dipersyaratkan dengan upaya yang dikeluarkan untuk memperoleh ilmu (as-suluk).
Wallahu a'lam.
#tadabbur
PAKAR FIKIH LEVEL TERENDAH
Al-Imam Abu Hamid al-Ghazzali rahimahullah menuturkan,
أدنى درجات الفقيه أن يعلم أن الآخرة خير من الدنيا، وهذه المعرفة إذا صدقت وغلبت عليه برئ من النفاق والرياء
"Derajat terendah seorang faqih adalah ia meyakini bahwa kehidupan akhirat lebih utama daripada kehidupan dunia; sehingga jika pengenalan ini jujur dan dominan pada dirinya, niscaya ia akan terbebas dari sifat munafik dan riya."
#nasihat
Al-Imam Abu Hamid al-Ghazzali rahimahullah menuturkan,
أدنى درجات الفقيه أن يعلم أن الآخرة خير من الدنيا، وهذه المعرفة إذا صدقت وغلبت عليه برئ من النفاق والرياء
"Derajat terendah seorang faqih adalah ia meyakini bahwa kehidupan akhirat lebih utama daripada kehidupan dunia; sehingga jika pengenalan ini jujur dan dominan pada dirinya, niscaya ia akan terbebas dari sifat munafik dan riya."
#nasihat
لا شيء يستطيع إيذاءك أكثر من فكرةٍ سلبية تدور في رأسك
"Tak ada satu pun yang mampu menyakiti diri anda melebihi pikiran negatif yang berkutat di pikiran."
#nasihat
"Tak ada satu pun yang mampu menyakiti diri anda melebihi pikiran negatif yang berkutat di pikiran."
#nasihat
CINTA ALLAH TAPI TERUS BERMAKSIAT
Terkadang kita melihat sebagian orang yang menyatakan cinta kepada Allah, air matanya berlinang ketika mengingat-Nya, pun rindu bertemu dengan-Nya; meski demikian kecintaan tersebut tidak mampu mencegahnya dari perbuatan dosa.
Mengapa?
Penyebab hal tersebut adalah kecintaan yang bermanfaat, yang mampu menjauhkan pemiliknya dari dosa adalah kecintaan yang disertai pengagungan dan pemuliaan terhadap Allah ta'ala.
Adapun kecintaan yang sekedar diisi dengan kerinduan kepada Allah dan semisalnya terkadang tidak mampu menghantarkan pemiliknya untuk meninggalkan dosa.
Ibnu al-Qayyim menuturkan,
وها هنا لطيفة يجب التنبه لها، وهي أن المحبة المجردة لا توجب هذا الأثر ما لم تقترن بإجلال المحبوب وتعظيمه؛ فإذا قارنها الإجلال والتعظيم أوجبت هذا الحياءَ والطاعةَ، وإلا فالمحبة الخالية عنهما إنما توجب نوعَ أنسٍ، وانبساط، وتذكر، واشتياق. ولهذا يتخلف أثرها ومُوجَبُها، ويفتش العبد قلبه فيرى نوع محبة لله، ولكن لا تحمله على ترك معاصيه، وسبب ذلك تجرّدها عن الإجلال والتعظيم؛ فما عَمَرَ القلبَ شيءٌ كالمحبة المقترنة بإجلال الله وتعْظيمه
"Ada hal penting yang harus diperhatikan, yaitu kecintaan semata tidak menghasilkan efek (meninggalkan dosa) selama tidak diiringi dengan pemuliaan dan pengagungan terhadap Dzat yang dicintai.
Oleh karena itu, jika pemuliaan dan pengagungan mengiringi kecintaan tersebut, niscaya akan tumbuhlah rasa malu dan sikap menaati. Jika tidak, maka kecintaan yang kosong dari pemuliaan dan pengagungan hanya akan menumbuhkan rasa tenang, gembira, mengingat, dan rindu.
Efek dan dampaknya tak terasa. Ketika hamba mengecek hatinya, ia akan menjumpai bahwa memang ada kecintaan kepada Allah, namun ternyata hal itu tidak mampu mendorongnya untuk meninggalkan kemaksiatan. Penyebabnya adalah karena kecintaan itu kosong dari sikap memuliakan dan mengagungkan Allah.
Tak ada suatu apa pun yang mampu menghidupkan hati selain kecintaan yang diiringi dengan pemuliaan dan pengagungan kepada Allah ta'ala." [Thariq al-Hijratain]
#tauhid
#nasihat
Terkadang kita melihat sebagian orang yang menyatakan cinta kepada Allah, air matanya berlinang ketika mengingat-Nya, pun rindu bertemu dengan-Nya; meski demikian kecintaan tersebut tidak mampu mencegahnya dari perbuatan dosa.
Mengapa?
Penyebab hal tersebut adalah kecintaan yang bermanfaat, yang mampu menjauhkan pemiliknya dari dosa adalah kecintaan yang disertai pengagungan dan pemuliaan terhadap Allah ta'ala.
Adapun kecintaan yang sekedar diisi dengan kerinduan kepada Allah dan semisalnya terkadang tidak mampu menghantarkan pemiliknya untuk meninggalkan dosa.
Ibnu al-Qayyim menuturkan,
وها هنا لطيفة يجب التنبه لها، وهي أن المحبة المجردة لا توجب هذا الأثر ما لم تقترن بإجلال المحبوب وتعظيمه؛ فإذا قارنها الإجلال والتعظيم أوجبت هذا الحياءَ والطاعةَ، وإلا فالمحبة الخالية عنهما إنما توجب نوعَ أنسٍ، وانبساط، وتذكر، واشتياق. ولهذا يتخلف أثرها ومُوجَبُها، ويفتش العبد قلبه فيرى نوع محبة لله، ولكن لا تحمله على ترك معاصيه، وسبب ذلك تجرّدها عن الإجلال والتعظيم؛ فما عَمَرَ القلبَ شيءٌ كالمحبة المقترنة بإجلال الله وتعْظيمه
"Ada hal penting yang harus diperhatikan, yaitu kecintaan semata tidak menghasilkan efek (meninggalkan dosa) selama tidak diiringi dengan pemuliaan dan pengagungan terhadap Dzat yang dicintai.
Oleh karena itu, jika pemuliaan dan pengagungan mengiringi kecintaan tersebut, niscaya akan tumbuhlah rasa malu dan sikap menaati. Jika tidak, maka kecintaan yang kosong dari pemuliaan dan pengagungan hanya akan menumbuhkan rasa tenang, gembira, mengingat, dan rindu.
Efek dan dampaknya tak terasa. Ketika hamba mengecek hatinya, ia akan menjumpai bahwa memang ada kecintaan kepada Allah, namun ternyata hal itu tidak mampu mendorongnya untuk meninggalkan kemaksiatan. Penyebabnya adalah karena kecintaan itu kosong dari sikap memuliakan dan mengagungkan Allah.
Tak ada suatu apa pun yang mampu menghidupkan hati selain kecintaan yang diiringi dengan pemuliaan dan pengagungan kepada Allah ta'ala." [Thariq al-Hijratain]
#tauhid
#nasihat
INDIKASI KEUNGGULAN BAHASA ARAB
مِن لَطائِفِ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ أنَّ مادَّةَ الِاتِّصافِ بِالكِبْرِ لَمْ تَجِئْ مِنها إلّا بِصِيغَةِ الِاسْتِفْعالِ أوِ التَّفَعُّلِ إشارَةً إلى أنَّ صاحِبَ صِفَةِ الكِبْرِ لا يَكُونُ إلّا مُتَطَلِّبًا الكِبْرَ أوْ مُتَكَلِّفًا لَهُ، وما هو بِكَبِيرٍ حَقًّا
"Salah satu kelembutan bahasa Arab adalah substansi penyusun sifat sombong (al-kibr) hanya terbentuk dengan shighat istif'al dan tafa'ul.
Hal ini merupakan isyarat bahwa orang yang sombong itu hanya ingin terlihat hebat atau berlebih-lebihan; sejatinya mereka itu tidak hebat (besar) sama sekali."
Sumber: Tafsir Ibnu Asyur
#tafsir
مِن لَطائِفِ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ أنَّ مادَّةَ الِاتِّصافِ بِالكِبْرِ لَمْ تَجِئْ مِنها إلّا بِصِيغَةِ الِاسْتِفْعالِ أوِ التَّفَعُّلِ إشارَةً إلى أنَّ صاحِبَ صِفَةِ الكِبْرِ لا يَكُونُ إلّا مُتَطَلِّبًا الكِبْرَ أوْ مُتَكَلِّفًا لَهُ، وما هو بِكَبِيرٍ حَقًّا
"Salah satu kelembutan bahasa Arab adalah substansi penyusun sifat sombong (al-kibr) hanya terbentuk dengan shighat istif'al dan tafa'ul.
Hal ini merupakan isyarat bahwa orang yang sombong itu hanya ingin terlihat hebat atau berlebih-lebihan; sejatinya mereka itu tidak hebat (besar) sama sekali."
Sumber: Tafsir Ibnu Asyur
#tafsir
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Ahad, 2 Rajab 1445H (14 Januari 2024)
KARAKTER WANITA PENGHUNI SURGA
Diriwayatkan dari Abdullah ibn Abbas radhiallahu 'anhuma, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ألا أخبركم بنسائكم من أهل الجنة؟ الودود، الولود، العؤود على زوجها، التي إذا آذت أو أوذيت، جاءت حتى تأخذ بيد زوجها، ثم تقول والله لا أذوق غمضا حتى ترضى
"Maukah kalian aku beritahu tentang wanita penghuni surga? Dialah wanita yang penuh kasih sayang, banyak melahirkan anak, dan berbuat baik kepada suaminya. Jika berbuat salah atau disakiti, ia mendatangi suaminya dan berkata, "Demi Allah, aku tidak dapat merasakan nikmatnya tidur kecuali setelah mendapat ridha darimu." [HR.An-Nasaa-i]
Penjelasan Kosakata Hadits
✳️ Kalimat "أوذيت" artinya disakiti seperti tidak dipenuhi nafkah dan jatah secara adil oleh suami; atau hal yang semisal.
Pelajaran yang Dapat Dipetik
1⃣ Hadits ini memperlihatkan sifat-sifat yang pasti dimiliki wanita shalihah yang menyadari pentingnya sebuah pernikahan. Wanita shalihah akan terikat dengan suaminya. Di matanya, suami dan rumah tangga merupakan harta yang paling berharga, lebih berharga daripada keturunan, harta, ijazah, atau pekerjaan. Apabila wanita memiliki sifat demikian, jelas ia akan dapat mewujudkan perannya yang hakiki dan mendapat ampunan dari Allah.
2⃣ Seorang istri yang penyayang dan berbakti selalu mencari ridha suami. Bila bersalah atau disakiti, ia tidak akan bisa tidur sebelum meminta maaf dan kerelaan sang suami.
Sumber: Badawi Mahmud Syaikh dalam Riyadh as-Shalihat.
#nasihat
#wanitashalihah
Diriwayatkan dari Abdullah ibn Abbas radhiallahu 'anhuma, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ألا أخبركم بنسائكم من أهل الجنة؟ الودود، الولود، العؤود على زوجها، التي إذا آذت أو أوذيت، جاءت حتى تأخذ بيد زوجها، ثم تقول والله لا أذوق غمضا حتى ترضى
"Maukah kalian aku beritahu tentang wanita penghuni surga? Dialah wanita yang penuh kasih sayang, banyak melahirkan anak, dan berbuat baik kepada suaminya. Jika berbuat salah atau disakiti, ia mendatangi suaminya dan berkata, "Demi Allah, aku tidak dapat merasakan nikmatnya tidur kecuali setelah mendapat ridha darimu." [HR.An-Nasaa-i]
Penjelasan Kosakata Hadits
✳️ Kalimat "أوذيت" artinya disakiti seperti tidak dipenuhi nafkah dan jatah secara adil oleh suami; atau hal yang semisal.
Pelajaran yang Dapat Dipetik
1⃣ Hadits ini memperlihatkan sifat-sifat yang pasti dimiliki wanita shalihah yang menyadari pentingnya sebuah pernikahan. Wanita shalihah akan terikat dengan suaminya. Di matanya, suami dan rumah tangga merupakan harta yang paling berharga, lebih berharga daripada keturunan, harta, ijazah, atau pekerjaan. Apabila wanita memiliki sifat demikian, jelas ia akan dapat mewujudkan perannya yang hakiki dan mendapat ampunan dari Allah.
2⃣ Seorang istri yang penyayang dan berbakti selalu mencari ridha suami. Bila bersalah atau disakiti, ia tidak akan bisa tidur sebelum meminta maaf dan kerelaan sang suami.
Sumber: Badawi Mahmud Syaikh dalam Riyadh as-Shalihat.
#nasihat
#wanitashalihah
TANDA MENCINTAI ALLAH
Ar-Rabi' ibn Anas rahimahullah menuturkan,
علامة حب الله عز وجل: كثرة ذكره؛ فإنك لن تحب شيئا إلا أكثرت ذكره
"Tanda kecintaan kepada Allah adalah sering mengingat-Nya (sering berdzikir). Ketika mencintai sesuatu, pastilah anda akan sering mengingat-ingatnya."
#nasihat
Ar-Rabi' ibn Anas rahimahullah menuturkan,
علامة حب الله عز وجل: كثرة ذكره؛ فإنك لن تحب شيئا إلا أكثرت ذكره
"Tanda kecintaan kepada Allah adalah sering mengingat-Nya (sering berdzikir). Ketika mencintai sesuatu, pastilah anda akan sering mengingat-ingatnya."
#nasihat
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Senin, 3 Rajab 1445H (15 Januari 2024)
PERKATAAN YANG SESUAI REALITA
Al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah menuturkan,
اعلم أن أكثر الناس إنما هلكوا: لخوف مذمة الناس، وحب مدحهم..! فصارت حركاتهم كلها على ما يوافق رضى الناس؛ رجاء المدح، وخوفاً من الذم، وذلك من المهلكات فوجبت معالجته
"Tahukah anda, kebanyakan orang binasa karena khawatir dicela orang lain dan ingin dipuji mereka.
Tindak tanduknya pun disesuaikan dengan apa yang membuat orang lain senang; demi mengejar pujian dan menghindari celaan mereka.
Perbuatan itu merupakan hal membinasakan yang harus diobati."
Sumber: Mukhtashar Minhaj al-Qashidin hal. 212
#nasihat
Al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah menuturkan,
اعلم أن أكثر الناس إنما هلكوا: لخوف مذمة الناس، وحب مدحهم..! فصارت حركاتهم كلها على ما يوافق رضى الناس؛ رجاء المدح، وخوفاً من الذم، وذلك من المهلكات فوجبت معالجته
"Tahukah anda, kebanyakan orang binasa karena khawatir dicela orang lain dan ingin dipuji mereka.
Tindak tanduknya pun disesuaikan dengan apa yang membuat orang lain senang; demi mengejar pujian dan menghindari celaan mereka.
Perbuatan itu merupakan hal membinasakan yang harus diobati."
Sumber: Mukhtashar Minhaj al-Qashidin hal. 212
#nasihat