Forwarded from قناة أ.د. سليمان الدبيخي
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
*Kaum musyrikin beribadah kepada berbagai berhala untuk memperoleh syafa'at mereka (1)*
#4_kaidah_memahami_tauhid
Syaikh Muhammad at-Tamimi rahimahullah mengatakan,
القاعدة الثانية: أنّهم يقولون: ما دعوناهم وتوجّهنا إليهم إلا لطلب القُرْبة والشفاعة، فدليل القُربة قوله تعالى ﴿وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ﴾
"Kaidah kedua: Sesungguhnya mereka (orang musyrik) mengatakan, 'Tidaklah kami berdoa, melakukan berbagai amalan ibadah kepada mereka (berhala), dan tidaklah kami bertawajjuh (menghadapkan jiwa/mencondongkan hati kepada mereka/berhala) kecuali dalam rangka untuk mencari al-qurbah (kedekatan) dan mengharapkan syafa’atnya.
Dalil qurbah adalah firman Allah ta’ala,
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): ‘Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya.’ Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” [az Zumar: 3]."
*Penjelasan*
Kaidah kedua dalam mengenal hakikat tauhid dan kesyirikan yang harus anda ketahui adalah kaum musyrikin Quraisy yang dilabeli dengan gelar musyrik oleh Allah ta’ala dan ditetapkan bahwa mereka akan kekal di dalam neraka, tidak menyekutukan Allah dalam hal *rububiyah*. Akan tetapi mereka menyekutukan Allah dalam *uluhiyah*. *Mereka tidak mengatakan bahwa berbagai sesembahan mereka tersebut mampu mencipta, memberi rezeki, memberi manfaat dan bahaya serta mampu mengatur urusan di jagat raya di samping Allah ta’ala. Akan tetapi mereka menjadikan sesembahan mereka tersebut sebagai pemberi syafa’at* sebagaimana firman Allah ta’ala mengenai mereka,
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلا فِي الأرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
”Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada Kami di sisi Allah.” [Yunus: 18].
Allah ta’ala berfirman,
﴿ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ ﴾
_"(Dan mereka menyembah selain Allah) apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan"._
Kaum musyrikin mengakui hal tersebut. Mereka mengakui bahwa sesembahan mereka tidaklah mampu memberikan bahaya dan kemanfaatan. Mereka hanya menjadikan berbagai sesembahan tersebut sebagai pemberi syafa’at, yaitu sebagai perantara di sisi Allah dalam menunaikan berbagai hajat mereka.
Mereka menyembelih (baca: memberi sesajen) untuk sesembahan tersebut dan bernadzar kepada mereka, bukan karena berkeyakinan sesembahan itu yang telah mencipta, memberi rezeki atau memberikan manfaat dan bahaya. Namun merekamelakukan itu semua dengan keyakinan bahwa berbagai sesembahan itulah yang akan memerantarai diri mereka dengan Allah ta’ala dan akan memberi syafa’at (kepada mereka). Inilah akidah yang dianut oleh kaum musyrikin Quraisy.
_-bersambung-_
#4_kaidah_memahami_tauhid
Syaikh Muhammad at-Tamimi rahimahullah mengatakan,
القاعدة الثانية: أنّهم يقولون: ما دعوناهم وتوجّهنا إليهم إلا لطلب القُرْبة والشفاعة، فدليل القُربة قوله تعالى ﴿وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ﴾
"Kaidah kedua: Sesungguhnya mereka (orang musyrik) mengatakan, 'Tidaklah kami berdoa, melakukan berbagai amalan ibadah kepada mereka (berhala), dan tidaklah kami bertawajjuh (menghadapkan jiwa/mencondongkan hati kepada mereka/berhala) kecuali dalam rangka untuk mencari al-qurbah (kedekatan) dan mengharapkan syafa’atnya.
Dalil qurbah adalah firman Allah ta’ala,
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): ‘Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya.’ Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” [az Zumar: 3]."
*Penjelasan*
Kaidah kedua dalam mengenal hakikat tauhid dan kesyirikan yang harus anda ketahui adalah kaum musyrikin Quraisy yang dilabeli dengan gelar musyrik oleh Allah ta’ala dan ditetapkan bahwa mereka akan kekal di dalam neraka, tidak menyekutukan Allah dalam hal *rububiyah*. Akan tetapi mereka menyekutukan Allah dalam *uluhiyah*. *Mereka tidak mengatakan bahwa berbagai sesembahan mereka tersebut mampu mencipta, memberi rezeki, memberi manfaat dan bahaya serta mampu mengatur urusan di jagat raya di samping Allah ta’ala. Akan tetapi mereka menjadikan sesembahan mereka tersebut sebagai pemberi syafa’at* sebagaimana firman Allah ta’ala mengenai mereka,
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلا فِي الأرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
”Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada Kami di sisi Allah.” [Yunus: 18].
Allah ta’ala berfirman,
﴿ مَا لا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ ﴾
_"(Dan mereka menyembah selain Allah) apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan"._
Kaum musyrikin mengakui hal tersebut. Mereka mengakui bahwa sesembahan mereka tidaklah mampu memberikan bahaya dan kemanfaatan. Mereka hanya menjadikan berbagai sesembahan tersebut sebagai pemberi syafa’at, yaitu sebagai perantara di sisi Allah dalam menunaikan berbagai hajat mereka.
Mereka menyembelih (baca: memberi sesajen) untuk sesembahan tersebut dan bernadzar kepada mereka, bukan karena berkeyakinan sesembahan itu yang telah mencipta, memberi rezeki atau memberikan manfaat dan bahaya. Namun merekamelakukan itu semua dengan keyakinan bahwa berbagai sesembahan itulah yang akan memerantarai diri mereka dengan Allah ta’ala dan akan memberi syafa’at (kepada mereka). Inilah akidah yang dianut oleh kaum musyrikin Quraisy.
_-bersambung-_
*Kaum musyrikin beribadah kepada berbagai berhala untuk memperoleh syafa'at mereka (2)*
#4_kaidah_memahami_tauhid
Pada saat ini, apabila anda berdiskusi dengan seorang pengagung kubur, maka ia akan mengatakan ucapan yang sama dengan hal di atas. Ia akan mengatakan, _”Saya tahu bahwa wali atau pria yang shalih ini tidak mampu untuk memberikan manfaat maupun bahaya. Akan tetapi dia adalah seorang yang shalih dan saya menginginkan syafa’atnya di sisi Allah kelak.”_
Sementara syafa’at ada yang dibenarkan dan ada yang batil (terlarang).
*Syafa’at yang benar* harus memenuhi dua syarat, yaitu *diizinkan oleh Allah ta’ala* dan *pihak yang disyafa’ati merupakan ahli tauhid*, yaitu dia ahli tauhid meski masih melakukan kemaksiatan.
*Jika salah satu dari kedua syarat tersebut tidak terpenuhi, maa syafa’at tersebut merupakan syafa’at yang batil.*
Allah ta’ala berfirman,
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ (٢٥٥)
”Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya.” [al-Baqarah: 255].
Allah juga berfirman,
وَلا يَشْفَعُونَ إِلا لِمَنِ ارْتَضَى
”Dan mereka tiada akan mampu memberi syafaat melainkan ditujukan kepada orang yang diridhai Allah.” [al-Anbiyaa: 28].
*Mereka (yang diridlai Allah dan berhak memperoleh syafa’at) adalah ahli tauhid meski masih melakukan kemaksiatan. Adapun orang kafir dan kaum musyrikin, maka syafa’at kepada mereka tidaklah akan bermanfaat.*
Allah ta’ala berfirman,
مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلا شَفِيعٍ يُطَاعُ (١٨)
”Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya.” [al-Mukmin: 18].
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
#4_kaidah_memahami_tauhid
Pada saat ini, apabila anda berdiskusi dengan seorang pengagung kubur, maka ia akan mengatakan ucapan yang sama dengan hal di atas. Ia akan mengatakan, _”Saya tahu bahwa wali atau pria yang shalih ini tidak mampu untuk memberikan manfaat maupun bahaya. Akan tetapi dia adalah seorang yang shalih dan saya menginginkan syafa’atnya di sisi Allah kelak.”_
Sementara syafa’at ada yang dibenarkan dan ada yang batil (terlarang).
*Syafa’at yang benar* harus memenuhi dua syarat, yaitu *diizinkan oleh Allah ta’ala* dan *pihak yang disyafa’ati merupakan ahli tauhid*, yaitu dia ahli tauhid meski masih melakukan kemaksiatan.
*Jika salah satu dari kedua syarat tersebut tidak terpenuhi, maa syafa’at tersebut merupakan syafa’at yang batil.*
Allah ta’ala berfirman,
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ (٢٥٥)
”Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya.” [al-Baqarah: 255].
Allah juga berfirman,
وَلا يَشْفَعُونَ إِلا لِمَنِ ارْتَضَى
”Dan mereka tiada akan mampu memberi syafaat melainkan ditujukan kepada orang yang diridhai Allah.” [al-Anbiyaa: 28].
*Mereka (yang diridlai Allah dan berhak memperoleh syafa’at) adalah ahli tauhid meski masih melakukan kemaksiatan. Adapun orang kafir dan kaum musyrikin, maka syafa’at kepada mereka tidaklah akan bermanfaat.*
Allah ta’ala berfirman,
مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلا شَفِيعٍ يُطَاعُ (١٨)
”Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya.” [al-Mukmin: 18].
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Kemaksiatan yang tidak diterima taubatnya*
*Pertanyaan*
Kemaksiatan apa yang tidak diterima taubatnya?
*Jawaban*
Taubat dari setiap kemaksiatan dapat diterima, bahkan dari taubat kemaksiatan terbesar, yaitu syirik.
Allah ta’ala memang berfirman,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
_“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”_ [an-Nisa: 48].
Tapi di ayat yang lain Allah ta’ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
_“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_ [az-Zumar: 53].
Dalam sebuah hadits qudsiy, Allah ta’ala berfirman,
يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ (
_”Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kamu membuat kesalahan pada waktu malam dan siang, dan Aku mengampuni dosa-dosa semuanya, maka memohon ampunlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu.”_ [HR. Muslim].
⚠ Akan tetapi, taubat dari kemaksiatan yang berkaitan dengan kezaliman terhadap hak sesama tidaklah tercapai kecuali dengan mengembalikan atau menunaikan hak tersebut kepada yang berhak. Karena itu, setiap orang yang menzalimi orang lain, entah hal itu menyebabkan kerugian dari segi jiwa, harta, dan kehormatan, kemudian jika ingin bertaubat kepada Allah, dia wajib menunaikan hak orang yang telah dizalimi, entah dengan meminta agar dihalalkan, memberikan ganti rugi atau memintakan ampunan untuk orang tersebut. Apabila kerugian tersebut berupa non-materi, ada baiknya pihak yang zalim berusaha memintakan ampunan kepada Allah bagi orang yang dizalimi, niscaya Allah ta’ala akan memberi ganjaran pahala kepada orang yang zalim tersebut atas taubatnya jika niatnya tulus.
*Sumber: Fatawa Nur ‘ala ad-Darb kaset npmor 38.*
•••━════✿═════━•••
*Teks Arab*
•••━════✿═════━•••
مـا المحـرمــات التي لا تقبـل التـوبـة منـها ـ
❐ للشــيخ العـلامــه
محمـد بـن صــالح الـعـثيمين
ـ رحمـہ اللّـہ تـعالـﮯ ـ
❪ ✿ ❫ السُّــــ❓ـــــؤَالُ : ☟
⇦ « أيضاً عن التوبة وما في بابها بعث بهذه الرسالة الزميلان من أملج من سلاح الحدود سليمان سعد الحويطي وجزاء عبد العزيز البلوي يقولان: ما المحرمات التي لا تقبل التوبة منها؟ »
❪ ✿ ❫ الجَـــ ✅ ـــوَابُ :
⇦ « كل المحرمات وأعظمها الشرك تقبل التوبة منها: ﴿إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ﴾ وقال في آية التائبين: ﴿قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً﴾
◄ وفي الحديث القدسي أن الله تبارك وتعالى يقول: «يا عبادي، إنكم تخطئون بالليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعاً، فاستغفروني أغفر لكم».
☜ ولكن الحقوق المتعلقة بمظالم العباد لا تتم التوبة فيها إلا بأداء الحق إلى أهله، فمن ظلم شخصاً بنفس أو مال أو عرض ثم تاب إلى الله من ذلك فإنه لا بد أن يؤدي إلى صاحب الحق حقه إما باستحلاله أو معاوضته عنه أو بالاستغفار له
◄ إذا كان الحق غير مالي فإنه يستغفر له والله تبارك وتعالى يثيب هذا المستغفر على توبته إذا صلحت نيته. »
📑 فتــاوى نــور على الــدرب الشـريط [38]
•••━════✿═════━•••
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Pertanyaan*
Kemaksiatan apa yang tidak diterima taubatnya?
*Jawaban*
Taubat dari setiap kemaksiatan dapat diterima, bahkan dari taubat kemaksiatan terbesar, yaitu syirik.
Allah ta’ala memang berfirman,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
_“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”_ [an-Nisa: 48].
Tapi di ayat yang lain Allah ta’ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
_“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_ [az-Zumar: 53].
Dalam sebuah hadits qudsiy, Allah ta’ala berfirman,
يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ (
_”Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kamu membuat kesalahan pada waktu malam dan siang, dan Aku mengampuni dosa-dosa semuanya, maka memohon ampunlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu.”_ [HR. Muslim].
⚠ Akan tetapi, taubat dari kemaksiatan yang berkaitan dengan kezaliman terhadap hak sesama tidaklah tercapai kecuali dengan mengembalikan atau menunaikan hak tersebut kepada yang berhak. Karena itu, setiap orang yang menzalimi orang lain, entah hal itu menyebabkan kerugian dari segi jiwa, harta, dan kehormatan, kemudian jika ingin bertaubat kepada Allah, dia wajib menunaikan hak orang yang telah dizalimi, entah dengan meminta agar dihalalkan, memberikan ganti rugi atau memintakan ampunan untuk orang tersebut. Apabila kerugian tersebut berupa non-materi, ada baiknya pihak yang zalim berusaha memintakan ampunan kepada Allah bagi orang yang dizalimi, niscaya Allah ta’ala akan memberi ganjaran pahala kepada orang yang zalim tersebut atas taubatnya jika niatnya tulus.
*Sumber: Fatawa Nur ‘ala ad-Darb kaset npmor 38.*
•••━════✿═════━•••
*Teks Arab*
•••━════✿═════━•••
مـا المحـرمــات التي لا تقبـل التـوبـة منـها ـ
❐ للشــيخ العـلامــه
محمـد بـن صــالح الـعـثيمين
ـ رحمـہ اللّـہ تـعالـﮯ ـ
❪ ✿ ❫ السُّــــ❓ـــــؤَالُ : ☟
⇦ « أيضاً عن التوبة وما في بابها بعث بهذه الرسالة الزميلان من أملج من سلاح الحدود سليمان سعد الحويطي وجزاء عبد العزيز البلوي يقولان: ما المحرمات التي لا تقبل التوبة منها؟ »
❪ ✿ ❫ الجَـــ ✅ ـــوَابُ :
⇦ « كل المحرمات وأعظمها الشرك تقبل التوبة منها: ﴿إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ﴾ وقال في آية التائبين: ﴿قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً﴾
◄ وفي الحديث القدسي أن الله تبارك وتعالى يقول: «يا عبادي، إنكم تخطئون بالليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعاً، فاستغفروني أغفر لكم».
☜ ولكن الحقوق المتعلقة بمظالم العباد لا تتم التوبة فيها إلا بأداء الحق إلى أهله، فمن ظلم شخصاً بنفس أو مال أو عرض ثم تاب إلى الله من ذلك فإنه لا بد أن يؤدي إلى صاحب الحق حقه إما باستحلاله أو معاوضته عنه أو بالاستغفار له
◄ إذا كان الحق غير مالي فإنه يستغفر له والله تبارك وتعالى يثيب هذا المستغفر على توبته إذا صلحت نيته. »
📑 فتــاوى نــور على الــدرب الشـريط [38]
•••━════✿═════━•••
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Untukmu wahai suami*
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,
"الإنسان إذا كان في بيته فمن السنة أن يصنع الشاي مثلا لنفسه، ويطبخ إذا كان يعرف ، ويغسل ما يحتاج إلى غسله ، كل هذا من السنة ، أنت إذا فعلت ذلك تثاب عليه ثواب سنة ؛ اقتداء بالرسول - عليه الصلاة والسلام - وتواضعا لله -عز وجل-؛ ولأن هذا يوجد المحبة بينك وبين أهلك ( زوجتك ) ، إذا شعر أهلك أنك تساعدهم في مهنتهم أحبوك ، وازدادت قيمتك عندهم ، فيكون في هذا مصلحة كبيرة ".
_"Termasuk sunnah apabila suami berada di rumah, membuat teh sendiri, memasak makanan jika tahu cara memasak, dan mencuci pakaian yang butuh dicuci. Semua ini sunnah (ajaran Nabi). Apabila engkau melakukannya, niscaya engkau akan diberi pahala sunnah karena meneladani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan merendahkan hati di hadapan Allah ta'ala. Hal ini menumbuhkan kecintaan antara engkau dan istrimu. Jika istri dan mu keluargamu menyadari engkau turut membantu, niscaya mereka akan mencintaimu dan semakin menghormatimu, sehingga ada maslahat besar dari hal tersebut."_
📝 *Sumber: Syarh Riyadh ash-Shalihin 3/529.*
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,
"الإنسان إذا كان في بيته فمن السنة أن يصنع الشاي مثلا لنفسه، ويطبخ إذا كان يعرف ، ويغسل ما يحتاج إلى غسله ، كل هذا من السنة ، أنت إذا فعلت ذلك تثاب عليه ثواب سنة ؛ اقتداء بالرسول - عليه الصلاة والسلام - وتواضعا لله -عز وجل-؛ ولأن هذا يوجد المحبة بينك وبين أهلك ( زوجتك ) ، إذا شعر أهلك أنك تساعدهم في مهنتهم أحبوك ، وازدادت قيمتك عندهم ، فيكون في هذا مصلحة كبيرة ".
_"Termasuk sunnah apabila suami berada di rumah, membuat teh sendiri, memasak makanan jika tahu cara memasak, dan mencuci pakaian yang butuh dicuci. Semua ini sunnah (ajaran Nabi). Apabila engkau melakukannya, niscaya engkau akan diberi pahala sunnah karena meneladani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan merendahkan hati di hadapan Allah ta'ala. Hal ini menumbuhkan kecintaan antara engkau dan istrimu. Jika istri dan mu keluargamu menyadari engkau turut membantu, niscaya mereka akan mencintaimu dan semakin menghormatimu, sehingga ada maslahat besar dari hal tersebut."_
📝 *Sumber: Syarh Riyadh ash-Shalihin 3/529.*
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Taubat yang paling sulit*
أشق أنواع التوبة توبة من حق الميّت إذ لا يُمكن أن يُتحلّل منه، وتوبة عالم من فتواه بالباطل، إذ لا يُحصي عدد العاملين بها إلا الله
_"Jenis taubat yang paling sulit adalah taubat dari perbuatan zalim terhadap orang yang telah meninggal karena tak mungkin lagi meminta untuk dihalalkan. Dan juga taubatnya seorang alim yang mengeluarkan fatwa batil, karena tak terhitung berapa banyak yang telah mengamalkan fatwanya tersebut."_
*Syaikh Abdul Aziz ath-Tharifi hafizhahullah*
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
أشق أنواع التوبة توبة من حق الميّت إذ لا يُمكن أن يُتحلّل منه، وتوبة عالم من فتواه بالباطل، إذ لا يُحصي عدد العاملين بها إلا الله
_"Jenis taubat yang paling sulit adalah taubat dari perbuatan zalim terhadap orang yang telah meninggal karena tak mungkin lagi meminta untuk dihalalkan. Dan juga taubatnya seorang alim yang mengeluarkan fatwa batil, karena tak terhitung berapa banyak yang telah mengamalkan fatwanya tersebut."_
*Syaikh Abdul Aziz ath-Tharifi hafizhahullah*
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Waktu ijabah di hari Jum'at*
Dianjurkan berdo'a dengan sungguh-sungguh dan memperbanyak do'a di hari Jum'at. Meminta kebaikan dunia dan akhirat di momen ijabah.
Momen ijabah ini merupakan salah satu keistimewaan hari Jum'at berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dia mengatakan,
فِيهِ سَاعَةٌ ، لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا، إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ) وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا
_“Di hari Jumat, ada satu waktu, apabila ada seorang muslim melakukan shalat dan dia memohon sesuatu kepada Allah, pasti Allah beri.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa waktu itu hanya sebentar."_ [HR. al-Bukhari dan Muslim].
Alim ulama berbeda pendapat dalam menentukan waktu ijabah tersebut, dan pendapat terkuat dalam hal ini terangkum dalam dua pendapat, yaitu:
1⃣ Momen tersebut berada di penghujung hari setelah shalat Ashar. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
_"Carilah waktu itu di penghujung hari setelah ashar."_ [Shahih. HR. Abu Dawud].
2⃣ Momen tersebut dimulai sejak imam duduk hingga menunaikan shalat Jum'at. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ
_“Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jumat.”_ [HR. Muslim].
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Dianjurkan berdo'a dengan sungguh-sungguh dan memperbanyak do'a di hari Jum'at. Meminta kebaikan dunia dan akhirat di momen ijabah.
Momen ijabah ini merupakan salah satu keistimewaan hari Jum'at berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dia mengatakan,
فِيهِ سَاعَةٌ ، لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا، إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ) وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا
_“Di hari Jumat, ada satu waktu, apabila ada seorang muslim melakukan shalat dan dia memohon sesuatu kepada Allah, pasti Allah beri.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa waktu itu hanya sebentar."_ [HR. al-Bukhari dan Muslim].
Alim ulama berbeda pendapat dalam menentukan waktu ijabah tersebut, dan pendapat terkuat dalam hal ini terangkum dalam dua pendapat, yaitu:
1⃣ Momen tersebut berada di penghujung hari setelah shalat Ashar. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
_"Carilah waktu itu di penghujung hari setelah ashar."_ [Shahih. HR. Abu Dawud].
2⃣ Momen tersebut dimulai sejak imam duduk hingga menunaikan shalat Jum'at. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ
_“Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jumat.”_ [HR. Muslim].
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Hati-hati*
Hati-hati, jangan sampai engkau mengambil pelindung selain-Nya.
Hati-hati, jangan sampai engkau berlindung pada selain-Nya.
Jika engkau melakukan hal itu, kelemahan akan menimpamu, waswas akan menyerangmu. Kelak, hatimu bergantung pada cabang-cabang keduniaan.
Allah ta'ala berfirman,
أَلَّا تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي وَكِيلًا
"Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku." [al-Isra: 2].
Haram bagimu, mencari pelindung selain-Nya padahal Dia ada.
Haram bagimu, bersandar pada selain-Nya, padahal Dia adalah Yang Mahahidup.
Haram bagimu, berlindung pada selain-Nya, padahal Dia adalah Yang Mahamenjaga.
Bertawakkallah engkau kepada-Nya, karena Dia adalah Yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui. Dia mendengar segala sesuatu yang bergerak dalam kesunyian. Dia mengetahui segala hal yang bersembunyi di kegelapan. Bagaimana bisa engkau bertawakkal pada selain-Nya, padahal mereka tak mampu mendengar dan mengetahui itu semua.
وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui." [al-Anfal: 62].
Orang zalim yang menyakitimu hanyalah makhluk dari Rabb yang akan melindungimu! Bertawakkallah kepada-Nya, niscaya Dia akan menolak gangguan orang itu dari dirimu. Ucapkan dengan penuh keyakinan,
إِنِّى تَوَكَّلْتُ عَلَى ٱللَّهِ رَبِّى وَرَبِّكُم ۚ مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
"Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Rabb-ku dan Rabb-mu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya." [Hud: 56].
Apabila setan yang memiliki beribu-ribu pasukan, kekuatan untuk membuat waswas, menakut-nakuti, memperdaya dan berbagai hal yang lain, tidak memiliki kuasa atas orang yang bertawakkal, bagaimana lagi dengan atasan, tetangga, amir atau seorang menteri sekalipun?
Allah berfirman,
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
"Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya." [an-Nahl: 99].
Ingatlah!
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." [ath-Thalaq: 3].
Engkau tak akan membutuhkan seorang pun selama engkau bersandar dan bertawakkal kepada-Nya, di mana engkau menjadikan Allah sebagai Penolong-mu di segala urusan.
Dia-lah yang akan mencukupi keperluanmu dan menolak segala keburukan dari dirimu...
Engkau, ya benar dirimu, jika penjagaan Allah tidak meliputi dirimu dari segala penjuru, niscaya engkau binasa...
Kehidupan adalah medan yang dipenuhi berbagai jenis penyakit, kegelisahan, tipu daya dan konspirasi, tanpa perlindungan-Nya, semua itu akan menghunjammu!
*Sumber: Liannaka Allah Rihlah ila as-Samaa as-Saabi'ah karya Ali al-Faifiy.*
♻ _Silakan disebarluaskan_
#makrifatullah #asma_wa_shifat #rihlah_ke_langit_ketujuh
https://t.me/ayobelajartauhid/872
Hati-hati, jangan sampai engkau mengambil pelindung selain-Nya.
Hati-hati, jangan sampai engkau berlindung pada selain-Nya.
Jika engkau melakukan hal itu, kelemahan akan menimpamu, waswas akan menyerangmu. Kelak, hatimu bergantung pada cabang-cabang keduniaan.
Allah ta'ala berfirman,
أَلَّا تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي وَكِيلًا
"Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku." [al-Isra: 2].
Haram bagimu, mencari pelindung selain-Nya padahal Dia ada.
Haram bagimu, bersandar pada selain-Nya, padahal Dia adalah Yang Mahahidup.
Haram bagimu, berlindung pada selain-Nya, padahal Dia adalah Yang Mahamenjaga.
Bertawakkallah engkau kepada-Nya, karena Dia adalah Yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui. Dia mendengar segala sesuatu yang bergerak dalam kesunyian. Dia mengetahui segala hal yang bersembunyi di kegelapan. Bagaimana bisa engkau bertawakkal pada selain-Nya, padahal mereka tak mampu mendengar dan mengetahui itu semua.
وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui." [al-Anfal: 62].
Orang zalim yang menyakitimu hanyalah makhluk dari Rabb yang akan melindungimu! Bertawakkallah kepada-Nya, niscaya Dia akan menolak gangguan orang itu dari dirimu. Ucapkan dengan penuh keyakinan,
إِنِّى تَوَكَّلْتُ عَلَى ٱللَّهِ رَبِّى وَرَبِّكُم ۚ مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
"Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Rabb-ku dan Rabb-mu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya." [Hud: 56].
Apabila setan yang memiliki beribu-ribu pasukan, kekuatan untuk membuat waswas, menakut-nakuti, memperdaya dan berbagai hal yang lain, tidak memiliki kuasa atas orang yang bertawakkal, bagaimana lagi dengan atasan, tetangga, amir atau seorang menteri sekalipun?
Allah berfirman,
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
"Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya." [an-Nahl: 99].
Ingatlah!
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." [ath-Thalaq: 3].
Engkau tak akan membutuhkan seorang pun selama engkau bersandar dan bertawakkal kepada-Nya, di mana engkau menjadikan Allah sebagai Penolong-mu di segala urusan.
Dia-lah yang akan mencukupi keperluanmu dan menolak segala keburukan dari dirimu...
Engkau, ya benar dirimu, jika penjagaan Allah tidak meliputi dirimu dari segala penjuru, niscaya engkau binasa...
Kehidupan adalah medan yang dipenuhi berbagai jenis penyakit, kegelisahan, tipu daya dan konspirasi, tanpa perlindungan-Nya, semua itu akan menghunjammu!
*Sumber: Liannaka Allah Rihlah ila as-Samaa as-Saabi'ah karya Ali al-Faifiy.*
♻ _Silakan disebarluaskan_
#makrifatullah #asma_wa_shifat #rihlah_ke_langit_ketujuh
https://t.me/ayobelajartauhid/872
Ibnu al-Qayyim rahimahullah berkata,
وإذا تأملت حال أكثر الناس وجدتهم ينظرون في حقهم على الله ولا ينظرون في حق الله عليهم.
_"Apabila engkau memperhatikan keadaan mayoritas manusia, akan dijumpai bahwa mereka lebih memperhatikan hak-hak mereka yang wajib ditunaikan Allah, namun tidak memperhatikan hak-hak Allah yang wajib ditunaikan mereka."_
*Sumber: Ighatsah al-Lahafan 1/89.*
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
وإذا تأملت حال أكثر الناس وجدتهم ينظرون في حقهم على الله ولا ينظرون في حق الله عليهم.
_"Apabila engkau memperhatikan keadaan mayoritas manusia, akan dijumpai bahwa mereka lebih memperhatikan hak-hak mereka yang wajib ditunaikan Allah, namun tidak memperhatikan hak-hak Allah yang wajib ditunaikan mereka."_
*Sumber: Ighatsah al-Lahafan 1/89.*
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
*Di zaman fitnah yang dibutuhkan ilmu, bukan desas-desus (hoax)*
كلما كثرت الفتن كانت الحاجة إلى العلم أشد، لأن للفتنة ظلمة تُحيّر والعلم نورها، وأكثر فتن الزمان آخره، قال ﷺ (لا تقوم الساعة حتى تكثر الفتن)
"Ketika fitnah semakin banyak terjadi, ilmu agama teramat sangat dibutuhkan. Karena fitnah adalah kegelapan yang membingungkan, sedangkan ilmu agama adalah cahaya yang akan menyinarinya. Dan sebagian besar fitnah terjadi di penghujung zaman. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, _"Hari kiamat tak akan terjadi hingga banyak fitnah bermunculan."_
- Syaikh Abdul Aziz ath-Tharifi hafizhahullah -
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
كلما كثرت الفتن كانت الحاجة إلى العلم أشد، لأن للفتنة ظلمة تُحيّر والعلم نورها، وأكثر فتن الزمان آخره، قال ﷺ (لا تقوم الساعة حتى تكثر الفتن)
"Ketika fitnah semakin banyak terjadi, ilmu agama teramat sangat dibutuhkan. Karena fitnah adalah kegelapan yang membingungkan, sedangkan ilmu agama adalah cahaya yang akan menyinarinya. Dan sebagian besar fitnah terjadi di penghujung zaman. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, _"Hari kiamat tak akan terjadi hingga banyak fitnah bermunculan."_
- Syaikh Abdul Aziz ath-Tharifi hafizhahullah -
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafizhahullah mengatakan,
إن الله جميل وجماله فوق كلّ جمال ولذلك إذا رآه أهل الجنة نسوا ماحولهم اللهم اجعلنا ممن ينظر إليك بوجوه ناضرة على الأرائك
_"Allah adalah Dzat yang Mahaindah. Keindahan-Nya unggul di atas segala keindahan. Karena itulah, apabila penduduk surga melihat-Nya, mereka pun lupa akan kondisi di sekitar mereka. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang dapat melihat-Mu kelak dengan wajah yang berseri-seri, bertelekan di atas dipan-dipan surgawi."_
#keindahan_surga #نعيم_الجنة
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
إن الله جميل وجماله فوق كلّ جمال ولذلك إذا رآه أهل الجنة نسوا ماحولهم اللهم اجعلنا ممن ينظر إليك بوجوه ناضرة على الأرائك
_"Allah adalah Dzat yang Mahaindah. Keindahan-Nya unggul di atas segala keindahan. Karena itulah, apabila penduduk surga melihat-Nya, mereka pun lupa akan kondisi di sekitar mereka. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang dapat melihat-Mu kelak dengan wajah yang berseri-seri, bertelekan di atas dipan-dipan surgawi."_
#keindahan_surga #نعيم_الجنة
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Alhamdulillah bi ni'matihi tatimmush shalihaat.
Melalui broadcast ini kami menyampaikan bahwa program *Penerbitan dan Penyebaran Buku Gratis: Buku Pintar Ramadhan* telah dilaksanakan dengan baik _bi idznillah._
Total donasi untuk pencetakan yang terkumpul adalah sebesar *Rp12.766.009,-* dan buku telah didistribusikan ke sekitar 40-an daerah.
Kami bersyukur kepada Allah dan tidak lupa berterima kasih kepada setiap donatur yang telah menyisihkan hartanya agar program ini dapat berjalan. Semoga apa yang telah diinfakkan memperoleh ganti yang lebih baik dari Allah ta'ala.
_Salam_
Tim Belajar Tauhid
*Link kumpulan dokumentasi*
https://drive.google.com/folderview?id=1Dct3KopdseK5NE0VoUqUUAg20q563bBd
*Link publikasi awal*
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2165990473426556&id=100000468733598
Melalui broadcast ini kami menyampaikan bahwa program *Penerbitan dan Penyebaran Buku Gratis: Buku Pintar Ramadhan* telah dilaksanakan dengan baik _bi idznillah._
Total donasi untuk pencetakan yang terkumpul adalah sebesar *Rp12.766.009,-* dan buku telah didistribusikan ke sekitar 40-an daerah.
Kami bersyukur kepada Allah dan tidak lupa berterima kasih kepada setiap donatur yang telah menyisihkan hartanya agar program ini dapat berjalan. Semoga apa yang telah diinfakkan memperoleh ganti yang lebih baik dari Allah ta'ala.
_Salam_
Tim Belajar Tauhid
*Link kumpulan dokumentasi*
https://drive.google.com/folderview?id=1Dct3KopdseK5NE0VoUqUUAg20q563bBd
*Link publikasi awal*
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2165990473426556&id=100000468733598
Facebook
Ichwan M
*Donasi Buku Gratis: “Buku Saku Ramadhan” 1439 H karya Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid (Edisi Lengkap/Revisi) sejumlah 1.000 eksemplar*
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,...
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,...
*Berbekal menyambut bulan penuh rahmat*
Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah mengatakan,
لما كان شعبان كالمقدمة لرمضان، شرع فيه ما يشرع في رمضان، من الصيام وقراءة القرآن، ليحصل التأهب لتلقي رمضان، وترتاض النفوس بذلك على طاعة الرحمن.
قال سلمة بن كهيل: كان يقال: شهر شعبان شهر القراء.
وكان عمرو بن قيس الملائي إذا دخل شعبان أغلق حانوته وتفرغ لقراءة القرآن.
"Dikarenakan bulan Sya'ban layaknya mukaddimah bulan Ramadhan, ibadah yang dianjurkan di bulan Ramadhan seperti berpuasa dan membaca al-Quran, juga dianjurkan di bulan Sya'ban dalam rangka mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan.
Salamah bin Kahil mengatakan, _'Telah populer di masyarakat bahwa bulan Sya'ban adalah bulan para qurra (pembaca al-Quran)'_
Sedangkan Amru bin Qais al-Malai akan menutup tokonya dan fokus membaca al-Quran ketika bulan Sya'ban tiba.
*Sumber: Lathaif al-Ma'arif hlm. 135.*
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah mengatakan,
لما كان شعبان كالمقدمة لرمضان، شرع فيه ما يشرع في رمضان، من الصيام وقراءة القرآن، ليحصل التأهب لتلقي رمضان، وترتاض النفوس بذلك على طاعة الرحمن.
قال سلمة بن كهيل: كان يقال: شهر شعبان شهر القراء.
وكان عمرو بن قيس الملائي إذا دخل شعبان أغلق حانوته وتفرغ لقراءة القرآن.
"Dikarenakan bulan Sya'ban layaknya mukaddimah bulan Ramadhan, ibadah yang dianjurkan di bulan Ramadhan seperti berpuasa dan membaca al-Quran, juga dianjurkan di bulan Sya'ban dalam rangka mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan.
Salamah bin Kahil mengatakan, _'Telah populer di masyarakat bahwa bulan Sya'ban adalah bulan para qurra (pembaca al-Quran)'_
Sedangkan Amru bin Qais al-Malai akan menutup tokonya dan fokus membaca al-Quran ketika bulan Sya'ban tiba.
*Sumber: Lathaif al-Ma'arif hlm. 135.*
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*al-Quran adalah penawar dan rahmat*
Allah ta'ala berfirman,
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
_"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."_ [al-Isra: 82].
Syaikh Abdurrahman as-Si'diy rahimahullah mengatakan,
فالقرآن مشتمل على الشفاء والرحمة، وليس ذلك لكل أحد، وإنما ذلك للمؤمنين به، المصدقين بآياته، العاملين به، وأما الظالمون بعدم التصديق به، أو عدم العمل به، فلا تزيدهم آياته إلا خسارا، إذ به تقوم عليهم الحجة.
فالشفاء الذي تضمنه القرآن عام لشفاء القلوب، من الشبه، والجهالة، والآراء الفاسدة، والانحراف السيئ، والقصود السيئة.
فإنه مشتمل على العلم اليقيني، الذي تزول به كل شبهة وجهالة، والوعظ والتذكير، الذي يزول به كل شهوة تخالف أمر الله، ولشفاء الأبدان من آلامها وأسقامها.
وأما الرحمة، فإن ما فيه من الأسباب والوسائل التي يحث عليها، متى فعلها العبد فاز بالرحمة والسعادة الأبدية، والثواب العاجل والآجل.
"al-Quran merupakan obat dan rahmat. Namun hal itu tidak berlaku bagi semua orang. Hal itu hanya berlaku bagi orang yang mengimani al-Quran, membenarkan ayat-ayatnya dan mengamalkannya. Adapun orang yang zalim karena tidak membenarkan dan mengamalkan, ayat-ayat al-Quran hanya akan menambah kerugian baginya karena kelak akan menjadi bukti yang memberatkan di hari kiamat.
Adapun obat yang terkandung dalam al-Quran bersifat umum, mencakup obat untuk hati dari berbagai syubhat, kebodohan, pemikiran dan penyimpangan yang merusak serta niat yang buruk. Karena di dalam al-Quran terkandung ilmu pasti yang dapat menyingkirkan berbagai syubhat dan kebodohan; nasihat dan peringatan yang mampu menghilangkan syahwat yang menyelisihi perintah Allah. Selain itu, al-Quran juga mengandung obat untuk jasmani, yang mampu mengobati berbagai penyakit.
al-Quran adalah rahmat dikarenakan di dalamnya terkandung berbagai sebab dan sarana yang memotivasi manusia untuk memperoleh rahmat. Jika hamba melaksanakan sebab dan sarana tersebut, niscaya dia akan beruntung karena mendapatkan rahmat dan kebahagiaan abadi, serta balasan di dunia maupun di akhirat." [Taisir Karim ar-Rahman hlm. 465].
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Allah ta'ala berfirman,
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
_"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."_ [al-Isra: 82].
Syaikh Abdurrahman as-Si'diy rahimahullah mengatakan,
فالقرآن مشتمل على الشفاء والرحمة، وليس ذلك لكل أحد، وإنما ذلك للمؤمنين به، المصدقين بآياته، العاملين به، وأما الظالمون بعدم التصديق به، أو عدم العمل به، فلا تزيدهم آياته إلا خسارا، إذ به تقوم عليهم الحجة.
فالشفاء الذي تضمنه القرآن عام لشفاء القلوب، من الشبه، والجهالة، والآراء الفاسدة، والانحراف السيئ، والقصود السيئة.
فإنه مشتمل على العلم اليقيني، الذي تزول به كل شبهة وجهالة، والوعظ والتذكير، الذي يزول به كل شهوة تخالف أمر الله، ولشفاء الأبدان من آلامها وأسقامها.
وأما الرحمة، فإن ما فيه من الأسباب والوسائل التي يحث عليها، متى فعلها العبد فاز بالرحمة والسعادة الأبدية، والثواب العاجل والآجل.
"al-Quran merupakan obat dan rahmat. Namun hal itu tidak berlaku bagi semua orang. Hal itu hanya berlaku bagi orang yang mengimani al-Quran, membenarkan ayat-ayatnya dan mengamalkannya. Adapun orang yang zalim karena tidak membenarkan dan mengamalkan, ayat-ayat al-Quran hanya akan menambah kerugian baginya karena kelak akan menjadi bukti yang memberatkan di hari kiamat.
Adapun obat yang terkandung dalam al-Quran bersifat umum, mencakup obat untuk hati dari berbagai syubhat, kebodohan, pemikiran dan penyimpangan yang merusak serta niat yang buruk. Karena di dalam al-Quran terkandung ilmu pasti yang dapat menyingkirkan berbagai syubhat dan kebodohan; nasihat dan peringatan yang mampu menghilangkan syahwat yang menyelisihi perintah Allah. Selain itu, al-Quran juga mengandung obat untuk jasmani, yang mampu mengobati berbagai penyakit.
al-Quran adalah rahmat dikarenakan di dalamnya terkandung berbagai sebab dan sarana yang memotivasi manusia untuk memperoleh rahmat. Jika hamba melaksanakan sebab dan sarana tersebut, niscaya dia akan beruntung karena mendapatkan rahmat dan kebahagiaan abadi, serta balasan di dunia maupun di akhirat." [Taisir Karim ar-Rahman hlm. 465].
♻ _Silakan disebarluaskan_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Blog:* bit.ly/blog-belajartauhid
*Broadcast harian via WA:* bit.ly/daftar-broadcast-belajar-tauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Syafa'at yang hak dan yang batil (1)*
Syaikh Muhammad at-Tamimi rahimahullah mengatakan,
ودليل الشفاعة قوله تعالى: ﴿وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ﴾[يونس:18]، والشفاعة شفاعتان: شفاعة منفيّة وشفاعة مثبَتة:
فالشفاعة المنفيّة ما كانت تٌطلب من غير الله فيما لا يقدر عليه إلاّ الله، والدليل: قوله تعالى ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمْ الظَّالِمُونَ﴾[البقرة:254].
والشفاعة المثبَتة هي: التي تُطلب من الله، والشّافع مُكْرَمٌ بالشفاعة، والمشفوع له: من رضيَ اللهُ قوله وعمله بعد الإذن كما قال تعالى: ﴿مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ﴾[البقرة:255].
*Arti*
"Dalil Syafa’at:
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfaatan, dan mereka berkata: ‘Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” (QS. Yunus: 18).
Syafa’at ada dua macam, syafa’at yang dilarang dan syafa’at yang dibenarkan. Syafa’at yang dilarang adalah syafa’at yang diminta kepada selain Allah tentang hal-hal yang hanya mampu dilakukan oleh Allah ."
Dalilnya adalah firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah : 254)."
"Syafa’at yang benar adalah syafa’at yang diminta kepada Allah. Hamba yang diberi kerhormatan memberi syafa’at adalah hamba yang mulia. Dan hamba yang menerima syafa’at setelah mendapat izin adalah hamba yang diridhai Allah ucapan dan perbuatannya. Sebagaimana firman Allah:
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ
“Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya.” (QS. Al Baqarah: 255)."
*Penjelasan*
Mereka, kaum musyrikin, mengucapkan syafa’at namun tidak memahami maknanya. Mereka berharap dan meminta syafa’at tersebut kepada berbagai sesembahan selain Allah ’azza wa jalla. Bahkan mereka memohon syafa’at untuk diberikan kepada seorang yang menyekutukan Allah ta’ala (musyrik), yang tidak akan memperoleh kemanfaatan dari syafa’at yang diberikan kepadanya.
_Mereka ini adalah kalangan yang tidak mengetahui makna syafa’at yang hak dan syafa’at yang batil (terlarang)._
#4_kaidah_memahami_tauhid
_-bersambung-_
Syaikh Muhammad at-Tamimi rahimahullah mengatakan,
ودليل الشفاعة قوله تعالى: ﴿وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ﴾[يونس:18]، والشفاعة شفاعتان: شفاعة منفيّة وشفاعة مثبَتة:
فالشفاعة المنفيّة ما كانت تٌطلب من غير الله فيما لا يقدر عليه إلاّ الله، والدليل: قوله تعالى ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمْ الظَّالِمُونَ﴾[البقرة:254].
والشفاعة المثبَتة هي: التي تُطلب من الله، والشّافع مُكْرَمٌ بالشفاعة، والمشفوع له: من رضيَ اللهُ قوله وعمله بعد الإذن كما قال تعالى: ﴿مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ﴾[البقرة:255].
*Arti*
"Dalil Syafa’at:
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfaatan, dan mereka berkata: ‘Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” (QS. Yunus: 18).
Syafa’at ada dua macam, syafa’at yang dilarang dan syafa’at yang dibenarkan. Syafa’at yang dilarang adalah syafa’at yang diminta kepada selain Allah tentang hal-hal yang hanya mampu dilakukan oleh Allah ."
Dalilnya adalah firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah : 254)."
"Syafa’at yang benar adalah syafa’at yang diminta kepada Allah. Hamba yang diberi kerhormatan memberi syafa’at adalah hamba yang mulia. Dan hamba yang menerima syafa’at setelah mendapat izin adalah hamba yang diridhai Allah ucapan dan perbuatannya. Sebagaimana firman Allah:
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ
“Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya.” (QS. Al Baqarah: 255)."
*Penjelasan*
Mereka, kaum musyrikin, mengucapkan syafa’at namun tidak memahami maknanya. Mereka berharap dan meminta syafa’at tersebut kepada berbagai sesembahan selain Allah ’azza wa jalla. Bahkan mereka memohon syafa’at untuk diberikan kepada seorang yang menyekutukan Allah ta’ala (musyrik), yang tidak akan memperoleh kemanfaatan dari syafa’at yang diberikan kepadanya.
_Mereka ini adalah kalangan yang tidak mengetahui makna syafa’at yang hak dan syafa’at yang batil (terlarang)._
#4_kaidah_memahami_tauhid
_-bersambung-_