📒 *Menikah itu setengah agama*
Pagi ini ada yang bertanya kepada kami. Beliau bertanya, _"Assalamualaikum ustadz. Islam menyatakan bagi yang belum menikah maka tidaklah sempurna setengah dari agamanya. Mengapa demikian?"_
Maka apa yang disampaikan dalam broadcast ini semoga menjawab pertanyaan beliau.
Terdapat sejumlah hadits akan hal ini, yaitu hadits dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من رزقه الله امرأة صالحة فقد أعانه على شطر دينه فليتق الله في الشطر الباقي
_"Setiap orang yang dianugerahi Allah seorang istri yang salihah, berarti Allah telah menolongnya untuk menyempurnakan setengah agamanya. Karena itu, bertakwalah pada Allah setengah agama sisanya"._ [Hasan li ghairihi. HR. ath-Thabrani dalam al-Ausath].
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إذا تزوج العبد فقد استكمل نصف الدين فليتق الله في النصف الباقي
_"Apabila seorang hamba menikah, berarti dia telah menyempurnakan setengah agamanya. Maka bertakwalah kepada Allah pada setengah sisanya"._ [Hasan li ghairihi. HR. al-Baihaqi].
al-Imam al-Qurthubi rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan hadits ini dengan mengatakan,
ومعنى ذلك أن النكاح يعف عن الزنى، والعفاف أحد الخصلتين اللتين ضمن رسول الله صلى الله عليه وسلم عليهما الجنة فقال: من وقاه الله شر اثنتين ولج الجنة ما بين لحييه وما بين رجليه. خرجه الموطأ وغيره
_"Makna hadits tersebut adalah nikah akan menjaga seseorang dari zina. Dan menjaga kehormatan diri merupakan salah satu karakter yang dijamin Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dengan surga. Beliau bersabda, "Siapa yang dilindungi Allah dari dua keburukan, niscaya masuk surga. Keburukan itu adalah keburukan yang bersumber dari mulut dan kemaluan"._ [Tafsir al-Qurthubi].
Abu Hamid al-Ghazali rahimahullah
وهذا أيضاً إشارة إلى أن فضيلته لأجل التحرز من المخالفة تحصناً من الفساد فكأن المفسد لدين المرء في الأغلب فرجه وبطنه وقد كفى بالتزويج أحدهما
_"Hal ini merupakan isyarat bahwa keutamaan menikah adalah agar seseorang mampu terlindungi dari pelanggaran, agar terjaga dari kerusakan. Karena umumnya yang mampu merusak agama seseorang adalah kemaluan dan perut. Dengan menikah, salah satu kebutuhan dari keduanya telah terpenuhi.
Semoga kutipan dari penjelasan ulama di atas bisa menjawab apa yang ditanyakan.
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Pagi ini ada yang bertanya kepada kami. Beliau bertanya, _"Assalamualaikum ustadz. Islam menyatakan bagi yang belum menikah maka tidaklah sempurna setengah dari agamanya. Mengapa demikian?"_
Maka apa yang disampaikan dalam broadcast ini semoga menjawab pertanyaan beliau.
Terdapat sejumlah hadits akan hal ini, yaitu hadits dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من رزقه الله امرأة صالحة فقد أعانه على شطر دينه فليتق الله في الشطر الباقي
_"Setiap orang yang dianugerahi Allah seorang istri yang salihah, berarti Allah telah menolongnya untuk menyempurnakan setengah agamanya. Karena itu, bertakwalah pada Allah setengah agama sisanya"._ [Hasan li ghairihi. HR. ath-Thabrani dalam al-Ausath].
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إذا تزوج العبد فقد استكمل نصف الدين فليتق الله في النصف الباقي
_"Apabila seorang hamba menikah, berarti dia telah menyempurnakan setengah agamanya. Maka bertakwalah kepada Allah pada setengah sisanya"._ [Hasan li ghairihi. HR. al-Baihaqi].
al-Imam al-Qurthubi rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan hadits ini dengan mengatakan,
ومعنى ذلك أن النكاح يعف عن الزنى، والعفاف أحد الخصلتين اللتين ضمن رسول الله صلى الله عليه وسلم عليهما الجنة فقال: من وقاه الله شر اثنتين ولج الجنة ما بين لحييه وما بين رجليه. خرجه الموطأ وغيره
_"Makna hadits tersebut adalah nikah akan menjaga seseorang dari zina. Dan menjaga kehormatan diri merupakan salah satu karakter yang dijamin Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dengan surga. Beliau bersabda, "Siapa yang dilindungi Allah dari dua keburukan, niscaya masuk surga. Keburukan itu adalah keburukan yang bersumber dari mulut dan kemaluan"._ [Tafsir al-Qurthubi].
Abu Hamid al-Ghazali rahimahullah
وهذا أيضاً إشارة إلى أن فضيلته لأجل التحرز من المخالفة تحصناً من الفساد فكأن المفسد لدين المرء في الأغلب فرجه وبطنه وقد كفى بالتزويج أحدهما
_"Hal ini merupakan isyarat bahwa keutamaan menikah adalah agar seseorang mampu terlindungi dari pelanggaran, agar terjaga dari kerusakan. Karena umumnya yang mampu merusak agama seseorang adalah kemaluan dan perut. Dengan menikah, salah satu kebutuhan dari keduanya telah terpenuhi.
Semoga kutipan dari penjelasan ulama di atas bisa menjawab apa yang ditanyakan.
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
🌺 *Nasihat untuk Ayah*
أحث جميع إخواني المسلمين على تقوى الله - عز وجل - فيمن ولاهم الله عليهن من النساء، وأن لا يخاطروا فيهن كما يفعله بعض الناس الآن يِزوِّج إبنته أو نحوها بشخص لا يصلي ويقول لعل الله يهديه في المستقبل فإن هذا حرام عليه، والمستقبل غير معلوم، وربما يكون الأمر بالعكس فيجرها إلى التهاون بالصلاة وإضاعتها. "
Saya mengingatkan saudaraku kaum muslimin agar bertakwa kepada Allah 'azza wa jalla terhadap wanita yang berada dalam lingkup perwaliannya (anak perempuan). Tidak menempatkan mereka dalam resiko seperti apa yang diperbuat sebagian orang yang menikahkan anak perempuan mereka dengan lelaki yang tidak shalat! Mereka berapologi, _"Insya Allah, kelak dia akan diberi petunjuk sehingga bisa shalat"._
Hal ini haram dilakukannya karena apa yang terjadi di masa depan tidaklah diketahui. Bisa saja yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu lelaki tersebut tetap meremehkan dan menyia-nyiakan shalat."
*al-Allamah Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah dalam Majmu al-Fatawa wa ar-Rasail 12/79.*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan:*
bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhanbit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
أحث جميع إخواني المسلمين على تقوى الله - عز وجل - فيمن ولاهم الله عليهن من النساء، وأن لا يخاطروا فيهن كما يفعله بعض الناس الآن يِزوِّج إبنته أو نحوها بشخص لا يصلي ويقول لعل الله يهديه في المستقبل فإن هذا حرام عليه، والمستقبل غير معلوم، وربما يكون الأمر بالعكس فيجرها إلى التهاون بالصلاة وإضاعتها. "
Saya mengingatkan saudaraku kaum muslimin agar bertakwa kepada Allah 'azza wa jalla terhadap wanita yang berada dalam lingkup perwaliannya (anak perempuan). Tidak menempatkan mereka dalam resiko seperti apa yang diperbuat sebagian orang yang menikahkan anak perempuan mereka dengan lelaki yang tidak shalat! Mereka berapologi, _"Insya Allah, kelak dia akan diberi petunjuk sehingga bisa shalat"._
Hal ini haram dilakukannya karena apa yang terjadi di masa depan tidaklah diketahui. Bisa saja yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu lelaki tersebut tetap meremehkan dan menyia-nyiakan shalat."
*al-Allamah Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah dalam Majmu al-Fatawa wa ar-Rasail 12/79.*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan:*
bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhanbit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Salah satu cara memperbaiki akhlak adalah dengan memperbaiki akidah*
🔘 إن العقيدة تنعكس ولا بد على أخلاق معتقدها، فالطريق لتصحيح الأخلاق هو تصحيح العقيدة، فالسلوك ثمرة لما يحمله الإنسان من معتقد، وما يَدِين به مِن دِين، والانحراف في السلوك ناتج عن خلل في المُعتقد، "فأكمل المؤمنين إيمانًا أحسنهم أخلاقًا" كما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ فإذا صَحَّت العقيدة، حَسُنَت الأخلاق تبعًا لذلك؛ فالعقيدة الصحيحة هي التي تحمل صاحبها على مكارم الأخلاق، وتردعه عن مساوئها.
🔘 Akidah pasti mempengaruhi akhlak seseorang. Karena itu untuk memperbaiki akhlak adalah dengan memperbaiki akidah.
Perilaku merupakan buah dari apa yang menjadi keyakinan dan sikap keberagamaan seseorang. Dan penyimpangan perilaku bersumber dari keyakinan (akidah) yang cacat. Orang beriman yang paling sempurna keimanannya adalah mereka yang paling bagus akhlaknya seperti apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Apabila akidah seseorang benar, niscaya akhlaknya akan baik karena mengikuti apa yang diyakini. Dengan demikian akidah shahihah adalah hal yang akan membawa seseorang memiliki akhlak yang baik dan menjauhkannya dari akhlak yang buruk.
📚 *Sumber: Mausu'ah al-Akhkaq min Mauqi' ad-Durar as-Saniyah (https://www.dorar.net/enc/akhlaq/24).*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhanbit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
🔘 إن العقيدة تنعكس ولا بد على أخلاق معتقدها، فالطريق لتصحيح الأخلاق هو تصحيح العقيدة، فالسلوك ثمرة لما يحمله الإنسان من معتقد، وما يَدِين به مِن دِين، والانحراف في السلوك ناتج عن خلل في المُعتقد، "فأكمل المؤمنين إيمانًا أحسنهم أخلاقًا" كما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ فإذا صَحَّت العقيدة، حَسُنَت الأخلاق تبعًا لذلك؛ فالعقيدة الصحيحة هي التي تحمل صاحبها على مكارم الأخلاق، وتردعه عن مساوئها.
🔘 Akidah pasti mempengaruhi akhlak seseorang. Karena itu untuk memperbaiki akhlak adalah dengan memperbaiki akidah.
Perilaku merupakan buah dari apa yang menjadi keyakinan dan sikap keberagamaan seseorang. Dan penyimpangan perilaku bersumber dari keyakinan (akidah) yang cacat. Orang beriman yang paling sempurna keimanannya adalah mereka yang paling bagus akhlaknya seperti apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Apabila akidah seseorang benar, niscaya akhlaknya akan baik karena mengikuti apa yang diyakini. Dengan demikian akidah shahihah adalah hal yang akan membawa seseorang memiliki akhlak yang baik dan menjauhkannya dari akhlak yang buruk.
📚 *Sumber: Mausu'ah al-Akhkaq min Mauqi' ad-Durar as-Saniyah (https://www.dorar.net/enc/akhlaq/24).*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhanbit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Merealisasikan dan Menyempurnakan Tauhid (1)*
📌 Tahqiq tauhid, merealisasikan tauhid merupakan derajat, kedudukan, dan tingkatan yang tinggi lagi mulia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa seorang yang merealisasikan tauhid akan memasuki surga di hari kiamat kelak tanpa hisab dan tanpa adzab.
📌 Dalam hadits yang masyhur, hadits Ibnu Abbad dan selain beliau radhiallahu ‘anhum, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa,
وَ مَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْـجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ
_“Di antara umat Islam terdapat 70.000 orang yang akan masuk surga tanpa hisab dan adzab”._
Beliau melanjutkan dengan menerangkan karakter mereka dengan sabdanya,
هُمُ الَّذِينَ لاَ يَرْقُونَ وَلاَ يَسْتَرْقُونَ وَ لاَ يَتَطَيَّرُونَ وَ عَلَى رَبِّـهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
_“Mereka itu adalah orang yang tidak pernah minta diruqyah, tidak meminta di-kay (menyembuhkan luka dengan besi yang dipanaskan) dan tidak pernah melakukan tathayyur (beranggapan sial) serta mereka bertawakkal kepada Rabb mereka”._ [HR. al-Bukhari: 5705 dan Muslim: 220].
📌 Inilah tingkatan tertinggi dalam ketauhidan, yaitu merealisasikan tauhid dan menyempurnakannya dalam diri.
📌 Arti dari *tahqiq tauhid adalah mewujudkan tauhid secara utuh, menyempurnakan, membersihkan, dan memurnikannya dari berbagai kotoran syirik, bid’ah, dan maksiat.*
📌 Ketiga hal inilah yang dinamakan alim ulama sebagai _al-awaaiq_ (rintangan), yaitu rintangan yang akah menghambat perjalanan seorang hamba meraih ridha Allah dan menuju kesudahan yang baik di kampung akhirat.
📌 *Rintangan syirik* dapat diatasi dengan memurnikan tauhid hanya kepada Allah. *Rintangan bid’ah* dapat diatasi dengan melazimi sunnah, ittiba’ pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, berjalan di atas metode beragama beliau. Sedangkan *rintangan maksiat* diatasi dengan menjauh dari berbagai kemaksiatan, mewaspadai agar diri tidak terjerumus ke dalamnya, bertaubat dengan sebenar-benarnya kepada Allah ta’ala jika terperosok ke dalam dosa dan kemaksiatan.
📌 Apabila seorang hamba mencapai tingkatan ini, sampailah dia pada derajat tahqiq tauhid.
_-bersambung-_
#ruqyah
📌 Tahqiq tauhid, merealisasikan tauhid merupakan derajat, kedudukan, dan tingkatan yang tinggi lagi mulia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa seorang yang merealisasikan tauhid akan memasuki surga di hari kiamat kelak tanpa hisab dan tanpa adzab.
📌 Dalam hadits yang masyhur, hadits Ibnu Abbad dan selain beliau radhiallahu ‘anhum, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa,
وَ مَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْـجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ
_“Di antara umat Islam terdapat 70.000 orang yang akan masuk surga tanpa hisab dan adzab”._
Beliau melanjutkan dengan menerangkan karakter mereka dengan sabdanya,
هُمُ الَّذِينَ لاَ يَرْقُونَ وَلاَ يَسْتَرْقُونَ وَ لاَ يَتَطَيَّرُونَ وَ عَلَى رَبِّـهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
_“Mereka itu adalah orang yang tidak pernah minta diruqyah, tidak meminta di-kay (menyembuhkan luka dengan besi yang dipanaskan) dan tidak pernah melakukan tathayyur (beranggapan sial) serta mereka bertawakkal kepada Rabb mereka”._ [HR. al-Bukhari: 5705 dan Muslim: 220].
📌 Inilah tingkatan tertinggi dalam ketauhidan, yaitu merealisasikan tauhid dan menyempurnakannya dalam diri.
📌 Arti dari *tahqiq tauhid adalah mewujudkan tauhid secara utuh, menyempurnakan, membersihkan, dan memurnikannya dari berbagai kotoran syirik, bid’ah, dan maksiat.*
📌 Ketiga hal inilah yang dinamakan alim ulama sebagai _al-awaaiq_ (rintangan), yaitu rintangan yang akah menghambat perjalanan seorang hamba meraih ridha Allah dan menuju kesudahan yang baik di kampung akhirat.
📌 *Rintangan syirik* dapat diatasi dengan memurnikan tauhid hanya kepada Allah. *Rintangan bid’ah* dapat diatasi dengan melazimi sunnah, ittiba’ pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, berjalan di atas metode beragama beliau. Sedangkan *rintangan maksiat* diatasi dengan menjauh dari berbagai kemaksiatan, mewaspadai agar diri tidak terjerumus ke dalamnya, bertaubat dengan sebenar-benarnya kepada Allah ta’ala jika terperosok ke dalam dosa dan kemaksiatan.
📌 Apabila seorang hamba mencapai tingkatan ini, sampailah dia pada derajat tahqiq tauhid.
_-bersambung-_
#ruqyah
*Merealisasikan dan Menyempurnakan Tauhid (2)*
📌 Tahqiq tauhid terbagi ke dalam dua tingkatan, yaitu *tahqiq wajib* dan *tahqiq mustahab*.
📌 *Setiap orang yang mempraktikkan salah satu dari kedua tingkatan ini niscaya akan masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab di hari kiamat.*
📌 *Tingkatan pertama, yaitu tingkatan tahqiq wajib atau tingkatan al-muqtashidun*. al-Muqtashid adalah *_mereka yang mengerjakan segala yang diwajibkan dan meninggalkan segala yang diharamkan_*. Seorang hamba yang memiliki kondisi demikian, di mana dia menjaga untuk senantiasa mengerjakan segala yang diwajibkan dan menjauhi segala yang diharamkan, baik dosa besar dan dosa kecil, sungguh dia telah merealisasikan tauhid dengan tingkatan *tahqiq wajib* sehingga dia termasuk ke dalam golongan al-muqtashidun. Mereka tercakup dalam golongan yang masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab. Ini tingkatan yang pertama.
📌 *Tingkatan kedua, yaitu tingkatan tahqiq tauhid yang tertinggi, tahqiq mustahab yang merupakan kedudukan as-sabiqun bi al-khairat.* Merekalah golongan yang di samping melaksanakan berbagai kewajiban dan menjauhi segala bentuk keharaman, juga berlomba-lomba melaksanakan berbagai amal shalih yang mustahab.
Mereka yang merealisasikan tauhid dengan kedua tingkatan tersebut –al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat- akan masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab di hari kiamat.
Allah ta’ala berfirman,
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ . جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا
_“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Bagi mereka) surga 'Adn mereka masuk ke dalamnya”._ [Fathir: 32-33].
📌 Ayat ini menerangkan bahwa _*mereka yang masuk ke dalam surga terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu: azh-zhalim li nafsih, al-muqtashid, dan as-sabiqun bi al-khairat*_.
📌 *Golongan al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat* masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab.
📌 Sedangkan *golongan azh-zhalim li nafsih*, yaitu mereka yang menzalimi diri sendiri dengan perbuatan dosa yang derajatnya di bawah dosa syirik akbar, akan tetap masuk ke dalam surga namun dia tidak akan memasukinya pada kali pertama, tanpa hisab dan adzab seperti golongan al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat. Akan tetapi, dia terlebih dahulu mengalami siksa dan hisab, berada di bawah kehendak Allah ta’ala, apakah Allah menyiksanya atau berkenan mengampuninya.
#ruqyah
📌 Tahqiq tauhid terbagi ke dalam dua tingkatan, yaitu *tahqiq wajib* dan *tahqiq mustahab*.
📌 *Setiap orang yang mempraktikkan salah satu dari kedua tingkatan ini niscaya akan masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab di hari kiamat.*
📌 *Tingkatan pertama, yaitu tingkatan tahqiq wajib atau tingkatan al-muqtashidun*. al-Muqtashid adalah *_mereka yang mengerjakan segala yang diwajibkan dan meninggalkan segala yang diharamkan_*. Seorang hamba yang memiliki kondisi demikian, di mana dia menjaga untuk senantiasa mengerjakan segala yang diwajibkan dan menjauhi segala yang diharamkan, baik dosa besar dan dosa kecil, sungguh dia telah merealisasikan tauhid dengan tingkatan *tahqiq wajib* sehingga dia termasuk ke dalam golongan al-muqtashidun. Mereka tercakup dalam golongan yang masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab. Ini tingkatan yang pertama.
📌 *Tingkatan kedua, yaitu tingkatan tahqiq tauhid yang tertinggi, tahqiq mustahab yang merupakan kedudukan as-sabiqun bi al-khairat.* Merekalah golongan yang di samping melaksanakan berbagai kewajiban dan menjauhi segala bentuk keharaman, juga berlomba-lomba melaksanakan berbagai amal shalih yang mustahab.
Mereka yang merealisasikan tauhid dengan kedua tingkatan tersebut –al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat- akan masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab di hari kiamat.
Allah ta’ala berfirman,
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ . جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا
_“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Bagi mereka) surga 'Adn mereka masuk ke dalamnya”._ [Fathir: 32-33].
📌 Ayat ini menerangkan bahwa _*mereka yang masuk ke dalam surga terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu: azh-zhalim li nafsih, al-muqtashid, dan as-sabiqun bi al-khairat*_.
📌 *Golongan al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat* masuk ke dalam surga tanpa hisab dan adzab.
📌 Sedangkan *golongan azh-zhalim li nafsih*, yaitu mereka yang menzalimi diri sendiri dengan perbuatan dosa yang derajatnya di bawah dosa syirik akbar, akan tetap masuk ke dalam surga namun dia tidak akan memasukinya pada kali pertama, tanpa hisab dan adzab seperti golongan al-muqtashid dan as-sabiqun bi al-khairat. Akan tetapi, dia terlebih dahulu mengalami siksa dan hisab, berada di bawah kehendak Allah ta’ala, apakah Allah menyiksanya atau berkenan mengampuninya.
#ruqyah
*Jangan merasa aman dari fitnah*
لا أحد يزكي نفسه ، ولا أحد لا يخاف من الفتنة ، مادام على قيد الحياة ، اﻹنسان معرض للفتنة ، ضلََّّ علماء أحبار ، وزلّت أقدامهم ، وختم لهم بالسّوء ، وهم علماء فالخطر شديد ، ولا يأمن اﻹنسان على نفسه أن تنزلق قدمه في الضلال .
_"Tidak seorang pun yang patut menyucikan diri sendiri. Tidak seorang pun yang layak merasa aman dari tertimpa fitnah. Selama diberi kesempatan hidup, manusia akan senantiasa menghadapi fitnah. Sejumlah ulama yang mumpuni keilmuannya telah tersesat, tergelincir dalam kesalahan, dan mengalami akhir kehidupan yang buruk (su-ul khatimah), padahal mereka adalah ulama. Karena itu bahaya fitnah begitu besar dan tak sepatutnya seseorang merasa aman dan menganggap dirinya tidak akan tergelincir dalam kesesatan."_
_- Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah -_
*Sumber: I'anah al-Mustafid 1/129*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
لا أحد يزكي نفسه ، ولا أحد لا يخاف من الفتنة ، مادام على قيد الحياة ، اﻹنسان معرض للفتنة ، ضلََّّ علماء أحبار ، وزلّت أقدامهم ، وختم لهم بالسّوء ، وهم علماء فالخطر شديد ، ولا يأمن اﻹنسان على نفسه أن تنزلق قدمه في الضلال .
_"Tidak seorang pun yang patut menyucikan diri sendiri. Tidak seorang pun yang layak merasa aman dari tertimpa fitnah. Selama diberi kesempatan hidup, manusia akan senantiasa menghadapi fitnah. Sejumlah ulama yang mumpuni keilmuannya telah tersesat, tergelincir dalam kesalahan, dan mengalami akhir kehidupan yang buruk (su-ul khatimah), padahal mereka adalah ulama. Karena itu bahaya fitnah begitu besar dan tak sepatutnya seseorang merasa aman dan menganggap dirinya tidak akan tergelincir dalam kesesatan."_
_- Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah -_
*Sumber: I'anah al-Mustafid 1/129*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Dia-lah al-Hafizh*
📌 Jika engkau:
- _merasa hidupmu berada dalam bahaya_;
- _penyakit mengancam kesehatanmu_;
- _mengkhawatirkan anakmu yang nun jauh di sana tak terurus, bergaul dengan rekan yang buruk_; atau
- _mengkhawatirkan harta yang telah susah payah engkau kumpulkan begitu dekat dengan kemusnahan..._
📌 _*Ketahuilah...bahwa engkau butuh untuk mengilmui dan mengetahui bahwa salah satu nama Rabb-mu ta’ala adalah al-Hafizh, Yang Mahamenjaga.*_
📌 Dia ingin agar engkau memperbaharui keimanan dengan mengimani kandungan nama-Nya yang agung ini, karena di saat engkau mengalami berbagai hal di atas, itulah waktu yang tepat agar engkau merenungkan dan memikirkan kandungan nama-Nya yang agung ini.
📌 Dia-lah semata yang menjaga hidupmu, menjaga kesehatanmu, menjaga anak-anakmu, menjaga hartamu, dan menjaga setiap apa yang ada di kehidupan ini!
*Syaikh Ali al-Faifiy hafizhahullah; Liannaka Allah (Rihlah ilaa as-Samaa as-Saabi'ah); Karena Engkau adalah Allah (Rihlah Menuju Langit Ketujuh)*
#makrifatullah #asma_wa_shifat
https://t.me/ayobelajartauhid/490
📌 Jika engkau:
- _merasa hidupmu berada dalam bahaya_;
- _penyakit mengancam kesehatanmu_;
- _mengkhawatirkan anakmu yang nun jauh di sana tak terurus, bergaul dengan rekan yang buruk_; atau
- _mengkhawatirkan harta yang telah susah payah engkau kumpulkan begitu dekat dengan kemusnahan..._
📌 _*Ketahuilah...bahwa engkau butuh untuk mengilmui dan mengetahui bahwa salah satu nama Rabb-mu ta’ala adalah al-Hafizh, Yang Mahamenjaga.*_
📌 Dia ingin agar engkau memperbaharui keimanan dengan mengimani kandungan nama-Nya yang agung ini, karena di saat engkau mengalami berbagai hal di atas, itulah waktu yang tepat agar engkau merenungkan dan memikirkan kandungan nama-Nya yang agung ini.
📌 Dia-lah semata yang menjaga hidupmu, menjaga kesehatanmu, menjaga anak-anakmu, menjaga hartamu, dan menjaga setiap apa yang ada di kehidupan ini!
*Syaikh Ali al-Faifiy hafizhahullah; Liannaka Allah (Rihlah ilaa as-Samaa as-Saabi'ah); Karena Engkau adalah Allah (Rihlah Menuju Langit Ketujuh)*
#makrifatullah #asma_wa_shifat
https://t.me/ayobelajartauhid/490
As-Sakhawi rahimahullah mengatakan, "Kami telah meriwayatkan dari imam Daar al-Hijrah, Malik bin Anas rahimahullah, beliau mengatakan,
أدركت بهذه البلدة - يعني المدينة - أقواماً لم تكن لهم عيوب، فعابوا الناس؛ فصارت لهم عيوب، وأدركت بها أقواماً كانت لهم عيوب، فسكتوا عن عيوب الناس؛ فنُسيت عيوبهم
_"Di kota Madinah ini, saya menjumpai sejumlah orang yang semula tidak memiliki aib, namun mereka mencela orang lain, akhirnya mereka pun terjatuh dalam aib. Dan aku pun menjumpai sejumlah orang yang memiliki berbagai aib, namun mereka diam terhadap aib orang lain, akhirnya berbagai aib mereka pun dilupakan masyarakat"._
📒 *Sumber: adh-Dhiya al-Lami' 1/106.*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
أدركت بهذه البلدة - يعني المدينة - أقواماً لم تكن لهم عيوب، فعابوا الناس؛ فصارت لهم عيوب، وأدركت بها أقواماً كانت لهم عيوب، فسكتوا عن عيوب الناس؛ فنُسيت عيوبهم
_"Di kota Madinah ini, saya menjumpai sejumlah orang yang semula tidak memiliki aib, namun mereka mencela orang lain, akhirnya mereka pun terjatuh dalam aib. Dan aku pun menjumpai sejumlah orang yang memiliki berbagai aib, namun mereka diam terhadap aib orang lain, akhirnya berbagai aib mereka pun dilupakan masyarakat"._
📒 *Sumber: adh-Dhiya al-Lami' 1/106.*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Pembatal dan Pengurang Tauhid (1)*
📌 *Terdapat sejumlah hal yang dapat membatalkan dan mengurangi tauhid.*
📌 *Pembatal tauhid* adalah _segala sesuatu yang dapat membatalkan amal shalih dan agama secara keseluruhan_, yaitu _*kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar*_. Semua hal itu adalah pembatal tauhid yang membatalkan pokok tauhid dan meruntuhkannya dari dasar.
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
_“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka”_ [an-Nisa: 145].
Allah ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
_“Barangsiapa yang kafir sesudah beriman, maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi”_ [al-Maidah: 5].
Allah ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
_“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”_ [az-Zumar: 65].
📌 Tauhid akan hancur, batal, dan runtuh dengan kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar. Keterangan perihal kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar berikut segala jenisnya membutuhkan penjelasan yang panjang dan terperinci.
📌 Adapun *pengurang tauhid adalah segala hal yang dapat mengurangi tauhid, tidak membatalkan dan meruntuhkannya dari dasar.* Termasuk ke dalam hal itu adalah *kekufuran ashghar dan kemunafikan amaliy (ashghar)* seperti yang tersebut dalam hadits,
آية المنافق ثلاث إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا اؤتمن خان
_“Tiga tanda munafik. Jika berbicara dia berdusta. Jika berjanji dia mengingkari. Jika diberi amanah dia berkhianat”_ [HR. al-Bukhari: 33 dan Muslim: 58].
📌 Pengurang tauhid ini jika terdapat pada diri seorang hamba akan mengurangi tauhid dan imannya. Demikian pula dengan *kesyirikan ashghar dan ucapan-ucapan kesyirikan yang arti hakiki dari ucapan tersebut tidak disengaja oleh pengucapnya.* Semua hal ini mengurangi tauhidnya. Namun, jika si pengucap memang menginginkan arti hakiki dari ucapan tersebut, maka hal ini termasuk dalam kesyirikan akbar yang membatalkan tauhid. *Oleh karena itu, seyogyanya setiap mukmin menjaga dan memperhatikan ketauhidannya dengan menjauhkannya dari segala hal yang dapat membatalkan dan mengurangi tauhid.*
_-bersambung-_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
📌 *Terdapat sejumlah hal yang dapat membatalkan dan mengurangi tauhid.*
📌 *Pembatal tauhid* adalah _segala sesuatu yang dapat membatalkan amal shalih dan agama secara keseluruhan_, yaitu _*kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar*_. Semua hal itu adalah pembatal tauhid yang membatalkan pokok tauhid dan meruntuhkannya dari dasar.
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
_“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka”_ [an-Nisa: 145].
Allah ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
_“Barangsiapa yang kafir sesudah beriman, maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi”_ [al-Maidah: 5].
Allah ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
_“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”_ [az-Zumar: 65].
📌 Tauhid akan hancur, batal, dan runtuh dengan kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar. Keterangan perihal kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar berikut segala jenisnya membutuhkan penjelasan yang panjang dan terperinci.
📌 Adapun *pengurang tauhid adalah segala hal yang dapat mengurangi tauhid, tidak membatalkan dan meruntuhkannya dari dasar.* Termasuk ke dalam hal itu adalah *kekufuran ashghar dan kemunafikan amaliy (ashghar)* seperti yang tersebut dalam hadits,
آية المنافق ثلاث إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا اؤتمن خان
_“Tiga tanda munafik. Jika berbicara dia berdusta. Jika berjanji dia mengingkari. Jika diberi amanah dia berkhianat”_ [HR. al-Bukhari: 33 dan Muslim: 58].
📌 Pengurang tauhid ini jika terdapat pada diri seorang hamba akan mengurangi tauhid dan imannya. Demikian pula dengan *kesyirikan ashghar dan ucapan-ucapan kesyirikan yang arti hakiki dari ucapan tersebut tidak disengaja oleh pengucapnya.* Semua hal ini mengurangi tauhidnya. Namun, jika si pengucap memang menginginkan arti hakiki dari ucapan tersebut, maka hal ini termasuk dalam kesyirikan akbar yang membatalkan tauhid. *Oleh karena itu, seyogyanya setiap mukmin menjaga dan memperhatikan ketauhidannya dengan menjauhkannya dari segala hal yang dapat membatalkan dan mengurangi tauhid.*
_-bersambung-_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Pembatal dan Pengurang Tauhid*
📌 *Terdapat sejumlah hal yang dapat membatalkan dan mengurangi tauhid.*
📌 *Pembatal tauhid* adalah _segala sesuatu yang dapat membatalkan amal shalih dan agama secara keseluruhan_, yaitu _*kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar*_. Semua hal itu adalah pembatal tauhid yang membatalkan pokok tauhid dan meruntuhkannya dari dasar.
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
_“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka”_ [an-Nisa: 145].
Allah ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
_“Barangsiapa yang kafir sesudah beriman, maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi”_ [al-Maidah: 5].
Allah ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
_“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”_ [az-Zumar: 65].
📌 Tauhid akan hancur, batal, dan runtuh dengan kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar. Keterangan perihal kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar berikut segala jenisnya membutuhkan penjelasan yang panjang dan terperinci.
📌 Adapun *pengurang tauhid adalah segala hal yang dapat mengurangi tauhid, tidak membatalkan dan meruntuhkannya dari dasar.* Termasuk ke dalam hal itu adalah *kekufuran ashghar dan kemunafikan amaliy (ashghar)* seperti yang tersebut dalam hadits,
آية المنافق ثلاث إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا اؤتمن خان
_“Tiga tanda munafik. Jika berbicara dia berdusta. Jika berjanji dia mengingkari. Jika diberi amanah dia berkhianat”_ [HR. al-Bukhari: 33 dan Muslim: 58].
📌 Pengurang tauhid ini jika terdapat pada diri seorang hamba akan mengurangi tauhid dan imannya. Demikian pula dengan *kesyirikan ashghar dan ucapan-ucapan kesyirikan yang arti hakiki dari ucapan tersebut tidak disengaja oleh pengucapnya.* Semua hal ini mengurangi tauhidnya. Namun, jika si pengucap memang menginginkan arti hakiki dari ucapan tersebut, maka hal ini termasuk dalam kesyirikan akbar yang membatalkan tauhid. *Oleh karena itu, seyogyanya setiap mukmin menjaga dan memperhatikan ketauhidannya dengan menjauhkannya dari segala hal yang dapat membatalkan dan mengurangi tauhid.*
_-bersambung-_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
📌 *Terdapat sejumlah hal yang dapat membatalkan dan mengurangi tauhid.*
📌 *Pembatal tauhid* adalah _segala sesuatu yang dapat membatalkan amal shalih dan agama secara keseluruhan_, yaitu _*kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar*_. Semua hal itu adalah pembatal tauhid yang membatalkan pokok tauhid dan meruntuhkannya dari dasar.
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
_“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka”_ [an-Nisa: 145].
Allah ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
_“Barangsiapa yang kafir sesudah beriman, maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi”_ [al-Maidah: 5].
Allah ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
_“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”_ [az-Zumar: 65].
📌 Tauhid akan hancur, batal, dan runtuh dengan kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar. Keterangan perihal kesyirikan, kemunafikan, dan kekufuran akbar berikut segala jenisnya membutuhkan penjelasan yang panjang dan terperinci.
📌 Adapun *pengurang tauhid adalah segala hal yang dapat mengurangi tauhid, tidak membatalkan dan meruntuhkannya dari dasar.* Termasuk ke dalam hal itu adalah *kekufuran ashghar dan kemunafikan amaliy (ashghar)* seperti yang tersebut dalam hadits,
آية المنافق ثلاث إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا اؤتمن خان
_“Tiga tanda munafik. Jika berbicara dia berdusta. Jika berjanji dia mengingkari. Jika diberi amanah dia berkhianat”_ [HR. al-Bukhari: 33 dan Muslim: 58].
📌 Pengurang tauhid ini jika terdapat pada diri seorang hamba akan mengurangi tauhid dan imannya. Demikian pula dengan *kesyirikan ashghar dan ucapan-ucapan kesyirikan yang arti hakiki dari ucapan tersebut tidak disengaja oleh pengucapnya.* Semua hal ini mengurangi tauhidnya. Namun, jika si pengucap memang menginginkan arti hakiki dari ucapan tersebut, maka hal ini termasuk dalam kesyirikan akbar yang membatalkan tauhid. *Oleh karena itu, seyogyanya setiap mukmin menjaga dan memperhatikan ketauhidannya dengan menjauhkannya dari segala hal yang dapat membatalkan dan mengurangi tauhid.*
_-bersambung-_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Pembatal dan Pengurang Tauhid (2)*
📌 Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah mengatakan,
📌 “Ketahuilah *lawan dari tauhid adalah syirik yang terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu syirik akbar, syirik ashghar, dan syirik khafiy.*
📌 *Dalil syirik akbar* adalah:
firman Allah ta’ala,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
_“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”_ [an-Nisa: 116].
Firman Allah ta’ala,
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
_“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Rabb-ku dan Rabb-mu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”_ [al-Maidah: 72].
📌 Jenis syirik akbar terbagi ke dalam empat jenis, yaitu:
📌 *Pertama, syirik dalam do’a.* Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ. لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُوا فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
_“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)” Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan silahkan mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya)”_ [al-ankabut: 65-66].
📌 *Kedua, syirik dalam niat*, yaitu syirik dalam keinginan dan kehendak. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ. أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
_“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”_ [Hud: 15-16].
📌 *Ketiga, syirik dalam ketaatan.*
Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
_“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”_ [at-Taubah: 31].
Tidak ada kerumitan dalam penjelasan dari ayat di atas bahwa *yang dimaksud menjadikan orang alim dan ahli ibadah sebagai tuhan adalah ketika menaati mereka dalam bermaksiat kepada Allah, bukan beribadah kepada mereka.* Hal ini sebagaimana penjelasan yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Abi bin Hatim radhiallahu ‘anhu, yang dahulu merupakan pendeta Yahudi. Dia berkata kepada Rasulullah bahwa kaum Yahudi tidak menyembah alim ulama mereka dengan memperuntukkan sha
📌 Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah mengatakan,
📌 “Ketahuilah *lawan dari tauhid adalah syirik yang terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu syirik akbar, syirik ashghar, dan syirik khafiy.*
📌 *Dalil syirik akbar* adalah:
firman Allah ta’ala,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
_“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”_ [an-Nisa: 116].
Firman Allah ta’ala,
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
_“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Rabb-ku dan Rabb-mu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”_ [al-Maidah: 72].
📌 Jenis syirik akbar terbagi ke dalam empat jenis, yaitu:
📌 *Pertama, syirik dalam do’a.* Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ. لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُوا فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
_“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)” Biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan silahkan mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya)”_ [al-ankabut: 65-66].
📌 *Kedua, syirik dalam niat*, yaitu syirik dalam keinginan dan kehendak. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ. أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
_“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”_ [Hud: 15-16].
📌 *Ketiga, syirik dalam ketaatan.*
Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
_“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”_ [at-Taubah: 31].
Tidak ada kerumitan dalam penjelasan dari ayat di atas bahwa *yang dimaksud menjadikan orang alim dan ahli ibadah sebagai tuhan adalah ketika menaati mereka dalam bermaksiat kepada Allah, bukan beribadah kepada mereka.* Hal ini sebagaimana penjelasan yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Abi bin Hatim radhiallahu ‘anhu, yang dahulu merupakan pendeta Yahudi. Dia berkata kepada Rasulullah bahwa kaum Yahudi tidak menyembah alim ulama mereka dengan memperuntukkan sha
lat dan do’a bagi mereka. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa peribadahan dan penyembahan kaum Yahudi kepada alim ulama adalah dengan menaati mereka dalam bermaksiat kepada Allah.
📌 *Keempat, syirik dalam kecintaan.* Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
_“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”_ [al-Baqarah: 165].
_-bersambung-_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
📌 *Keempat, syirik dalam kecintaan.* Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
_“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”_ [al-Baqarah: 165].
_-bersambung-_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
*Hati, tenanglah engkau...*
📌 Syaikh as-Si’diy rahimahullah berkata,
الحفيظ: الذي حفظ ما خلقه، وأحاط علمه بما أوجده، وحفظ أولياءه من وقوعهم في الذنوب والهلكات، ولطف بهم في الحركات، والسكنات،
_“al-Hafizh adalah Zat yang menjaga setiap apa yang dicipta-Nya. Ilmu-Nya meliputi setiap yang diadakan-Nya. Menjaga para kekasih-Nya agar mereka tidak terjerumus ke dalam dosa dan kebinasaan. Dia bersikap lembut kepada mereka dalam setiap gerak dan diam”._ [Tafsir as-Si'diy hlm. 947].
📌 Puncak penjagaan ada di sisi-Nya, puncak pemeliharaan dimiliki-Nya, dan ketenangan yang sempurna terwujud ketika Dia bersamamu.
📌 Dia menjaga hamba-Nya, karena itu kita senantiasa berucap,
اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي ، وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي ، وَمِنْ فَوْقِي ، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ مِنْ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
_"Ya Allah, peliharalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri dan atasku. Dan aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari arah bawahku”._ [Shahih. HR. Abu Dawud].
📌 Dengan mengucapkan do’a tersebut, sungguh engkau tengah meminta penjagaan Allah di keenam arah yang meliputimu. Engkau meminta dari-Nya pusaran penjagaan yang akan mengelilingimu di segenap arah. Dan tidak ada yang mampu berbuat demikian kecuali Dia!
📌 Dia menjaga pendengaran dan penglihatanmu, karena itu di setiap pagi dan petang engkau berdo’a,
اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى سَمْعِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَصَرِى
_“Ya Allah berilah keselamatan pada pendengaran dan penglihatanku”_ [Hasan. HR. Ahmad dan Abu Dawud].
📌 Engkau akan kehilangan perangkat yang bisa membantumu mengenal seluruh alam ini jika engkau kehilangan pendengaran dan penglihatanmu. Engkau akan hidup dalam keterasingan yang kelam. Dunia akan membunuhmu dengan keheningannya!
Allah ta’ala berfirman,
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخَذَ اللَّهُ سَمْعَكُمْ وَأَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلَى قُلُوبِكُمْ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِهِ
_“Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?"_ [al-An’am: 46].
📌 Dia-lah al-Hafizh, yang menjaga pendengaranmu, meski engkau pergunakan mendengar hal yang haram. Jika ingin, Dia mampu mencabutnya dalam sekejap.
📌 Dia-lah al-Hafizh, yang menjaga penglihatanmu, yang engkau pergunakan untuk melihat hal yang haram. Jika ingin, Dia mampu mencabutnya dalam sekejap.
📌 Dia-lah al-Hafizh, yang menjaga agamamu, karenanya engkau bermunajat kepada-Nya di setiap sujud,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
_“Wahai yang membolak-balikkan kalbu, teguhkanlah kalbuku di atas agama-Mu”._ [Shahih. HR. Ahmad Dan at-Tirmidzi].
📚 *Sumber: Liannaka Allah (Rihlatun ilaa as-Samaa as-Saabi'ah) karya Syaikh Ali al-Faifiy hafizhahullah.*
#makrifatullah #asma_wa_shifat
https://t.me/ayobelajartauhid/498
📌 Syaikh as-Si’diy rahimahullah berkata,
الحفيظ: الذي حفظ ما خلقه، وأحاط علمه بما أوجده، وحفظ أولياءه من وقوعهم في الذنوب والهلكات، ولطف بهم في الحركات، والسكنات،
_“al-Hafizh adalah Zat yang menjaga setiap apa yang dicipta-Nya. Ilmu-Nya meliputi setiap yang diadakan-Nya. Menjaga para kekasih-Nya agar mereka tidak terjerumus ke dalam dosa dan kebinasaan. Dia bersikap lembut kepada mereka dalam setiap gerak dan diam”._ [Tafsir as-Si'diy hlm. 947].
📌 Puncak penjagaan ada di sisi-Nya, puncak pemeliharaan dimiliki-Nya, dan ketenangan yang sempurna terwujud ketika Dia bersamamu.
📌 Dia menjaga hamba-Nya, karena itu kita senantiasa berucap,
اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي ، وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي ، وَمِنْ فَوْقِي ، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ مِنْ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
_"Ya Allah, peliharalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri dan atasku. Dan aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari arah bawahku”._ [Shahih. HR. Abu Dawud].
📌 Dengan mengucapkan do’a tersebut, sungguh engkau tengah meminta penjagaan Allah di keenam arah yang meliputimu. Engkau meminta dari-Nya pusaran penjagaan yang akan mengelilingimu di segenap arah. Dan tidak ada yang mampu berbuat demikian kecuali Dia!
📌 Dia menjaga pendengaran dan penglihatanmu, karena itu di setiap pagi dan petang engkau berdo’a,
اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى سَمْعِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَصَرِى
_“Ya Allah berilah keselamatan pada pendengaran dan penglihatanku”_ [Hasan. HR. Ahmad dan Abu Dawud].
📌 Engkau akan kehilangan perangkat yang bisa membantumu mengenal seluruh alam ini jika engkau kehilangan pendengaran dan penglihatanmu. Engkau akan hidup dalam keterasingan yang kelam. Dunia akan membunuhmu dengan keheningannya!
Allah ta’ala berfirman,
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخَذَ اللَّهُ سَمْعَكُمْ وَأَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلَى قُلُوبِكُمْ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِهِ
_“Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?"_ [al-An’am: 46].
📌 Dia-lah al-Hafizh, yang menjaga pendengaranmu, meski engkau pergunakan mendengar hal yang haram. Jika ingin, Dia mampu mencabutnya dalam sekejap.
📌 Dia-lah al-Hafizh, yang menjaga penglihatanmu, yang engkau pergunakan untuk melihat hal yang haram. Jika ingin, Dia mampu mencabutnya dalam sekejap.
📌 Dia-lah al-Hafizh, yang menjaga agamamu, karenanya engkau bermunajat kepada-Nya di setiap sujud,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
_“Wahai yang membolak-balikkan kalbu, teguhkanlah kalbuku di atas agama-Mu”._ [Shahih. HR. Ahmad Dan at-Tirmidzi].
📚 *Sumber: Liannaka Allah (Rihlatun ilaa as-Samaa as-Saabi'ah) karya Syaikh Ali al-Faifiy hafizhahullah.*
#makrifatullah #asma_wa_shifat
https://t.me/ayobelajartauhid/498
Allah ta'ala berfirman,
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ
_"Apakah kamu menduga akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata pula yang tabah?"_ [Ali Imran: 142].
Maksudnya adalah:
لا تظنوا يا معشر المؤمنين أن تنالوا شرف دخول الجنة قبل أن تُبْتَلوا، ويرى الله تعالى المجاهدين منكم في سبيله، ويرى كذلك الصابرين على الجهاد وعلى ما ينالهم من مصائب وآلام
_"Wahai orang yang beriman, janganlah mengira bahwa kalian akan menggapai kemuliaan surga sebelum diuji. Dan sebelum Allah mengetahui siapa di antara kalian yang benar-benar berjuang (berjihad) di jalan-Nya dan juga sebelum Allah mengetahui siapa di antara kalian yang tabah dalam berjihad serta menahan musibah dan penderitaan"_
📚 *Sumber: Kitab at-Tafsir al-Muharrar jilid 2*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ
_"Apakah kamu menduga akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata pula yang tabah?"_ [Ali Imran: 142].
Maksudnya adalah:
لا تظنوا يا معشر المؤمنين أن تنالوا شرف دخول الجنة قبل أن تُبْتَلوا، ويرى الله تعالى المجاهدين منكم في سبيله، ويرى كذلك الصابرين على الجهاد وعلى ما ينالهم من مصائب وآلام
_"Wahai orang yang beriman, janganlah mengira bahwa kalian akan menggapai kemuliaan surga sebelum diuji. Dan sebelum Allah mengetahui siapa di antara kalian yang benar-benar berjuang (berjihad) di jalan-Nya dan juga sebelum Allah mengetahui siapa di antara kalian yang tabah dalam berjihad serta menahan musibah dan penderitaan"_
📚 *Sumber: Kitab at-Tafsir al-Muharrar jilid 2*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan*
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid*
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin *087871995959*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Like, follow & join:*
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Facebook Fanspage:* bit.ly/fb-belajartauhid
*Instagram:* bit.ly/ig-belajartauhid
*Telegram:* bit.ly/tg-belajartauhid
*Line:* bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Jalan-Jalan Kesesatan*
📌 Jika Allah tidak meneguhkan hatimu di atas agama-Nya, niscaya syubhat (kerancuan akidah) akan menguasaimu dan hawa nafsu akan merasukimu.
📌 Begitu banyak ulama yang telah menghabiskan umurnya di antara tumpukan kitab dan tinta, namun ternyata Allah tidak berkenan menjaga akidah mereka. Mereka pun kafir kepada Allah. Di antara mereka ada yang menjadi ahli bid’ah (gembong kebid’ahan).
📌 Sementara engkau...dengan amalmu yang sedikit ini... masih diberi taufik untuk sujud kepada-Nya? Bukankah itu bukti bahwa Allah, al-Hafizh, telah menjaga agamamu?!
📌 Dahulu ada seorang alim yang bernama Abdullah al-Qashimi. Dia telah menyusun sebuah kitab yang berisi pembelaan terhadap agama Allah. Kitab itu berjudul _ash-Shira’ baina al-Islam wa al-Watsaniyah_ (Konflik Antara Islam dan Paganisme). Khalayak telah mengumumkan bahwa karyanya tersebut adalah mahar yang diserahkan untuk memperoleh surga. Mimbar Masjid al-Haram telah berulang kali memuji dirinya.
Namun, beberapa tahun berselang jari-jari kesesatan perlahan mengetuk pintu hatinya –wal ‘iyadzu billah-. Berbagai syubhat telah membangun rumah-rumah keraguan di sekitar pikirannya! Dia pun berujung pada kesimpulan bahwa sesuatu yang telah menjadi aksioma dalam agama dipandang sebagai suatu hal yang _mumkinaat_ (tidak bernilai pasti) dan sesuatu yang menjadi standar kebenaran dalam agama dipandang sebagai suatu pendapat semata yang dapat diterima ataupun ditolak.
Di bawah pengaruh syubhat, dan di antara tumpukan kesesatan yang berada dalam pikiran, dia menggoreskan pena dan menyusun kitab yang menyerang Islam, sebuah kitab yang berjudul _Hadzyi Hiya al-Aghlal_ (Inilah Belenggu Itu!). dalam buku tersebut dia mengatakan, _“Agama Allah ini mengurung, membelenggu, dan mengekang!”_ Kita memohon perlindungan kepada Allah dari ketergelinciran dalam agama!
📌 *Saudaraku, Allah adalah al-Hafizh, Dia-lah Dzat yang menjaga agamamu, bukan sekumpulan informasi yang ada di kepalamu! Karena itu jangan terpedaya dengan ilmu yang kau miliki; Jangan tertipu dengan hafalan Qur’an-mu; Jangan terkecoh karena penampilanmu yang nyunnah! Demi Allah, niscaya engkau akan tersesat jika Allah tidak menjaga agamamu!*
📌 Tahukah engkau Bal’am bin Baura ? Dialah seorang ulama yang diberikan keistimewaan ilmu sehingga mengetahui nama-nama Allah yang agung. Dengan nama-nama tersebut, dia bisa berdo’a kapan pun kepada-Nya dan akan dikabulkan. Meski demikian, pengetahuannya terhadap nama-nama Allah yang agung tersebut tidak mampu menolongnya dari kesesatan sehingga dia pun binasa bersama orang-orang yang binasa.
📚 *Sumber: Liannaka Allah (Rihlatun ilaa as-Samaa as-Saabi'ah) karya Syaikh Ali al-Faifiy hafizhahullah.*
#makrifatullah #asma_wa_shifat
https://t.me/ayobelajartauhid/502
📌 Jika Allah tidak meneguhkan hatimu di atas agama-Nya, niscaya syubhat (kerancuan akidah) akan menguasaimu dan hawa nafsu akan merasukimu.
📌 Begitu banyak ulama yang telah menghabiskan umurnya di antara tumpukan kitab dan tinta, namun ternyata Allah tidak berkenan menjaga akidah mereka. Mereka pun kafir kepada Allah. Di antara mereka ada yang menjadi ahli bid’ah (gembong kebid’ahan).
📌 Sementara engkau...dengan amalmu yang sedikit ini... masih diberi taufik untuk sujud kepada-Nya? Bukankah itu bukti bahwa Allah, al-Hafizh, telah menjaga agamamu?!
📌 Dahulu ada seorang alim yang bernama Abdullah al-Qashimi. Dia telah menyusun sebuah kitab yang berisi pembelaan terhadap agama Allah. Kitab itu berjudul _ash-Shira’ baina al-Islam wa al-Watsaniyah_ (Konflik Antara Islam dan Paganisme). Khalayak telah mengumumkan bahwa karyanya tersebut adalah mahar yang diserahkan untuk memperoleh surga. Mimbar Masjid al-Haram telah berulang kali memuji dirinya.
Namun, beberapa tahun berselang jari-jari kesesatan perlahan mengetuk pintu hatinya –wal ‘iyadzu billah-. Berbagai syubhat telah membangun rumah-rumah keraguan di sekitar pikirannya! Dia pun berujung pada kesimpulan bahwa sesuatu yang telah menjadi aksioma dalam agama dipandang sebagai suatu hal yang _mumkinaat_ (tidak bernilai pasti) dan sesuatu yang menjadi standar kebenaran dalam agama dipandang sebagai suatu pendapat semata yang dapat diterima ataupun ditolak.
Di bawah pengaruh syubhat, dan di antara tumpukan kesesatan yang berada dalam pikiran, dia menggoreskan pena dan menyusun kitab yang menyerang Islam, sebuah kitab yang berjudul _Hadzyi Hiya al-Aghlal_ (Inilah Belenggu Itu!). dalam buku tersebut dia mengatakan, _“Agama Allah ini mengurung, membelenggu, dan mengekang!”_ Kita memohon perlindungan kepada Allah dari ketergelinciran dalam agama!
📌 *Saudaraku, Allah adalah al-Hafizh, Dia-lah Dzat yang menjaga agamamu, bukan sekumpulan informasi yang ada di kepalamu! Karena itu jangan terpedaya dengan ilmu yang kau miliki; Jangan tertipu dengan hafalan Qur’an-mu; Jangan terkecoh karena penampilanmu yang nyunnah! Demi Allah, niscaya engkau akan tersesat jika Allah tidak menjaga agamamu!*
📌 Tahukah engkau Bal’am bin Baura ? Dialah seorang ulama yang diberikan keistimewaan ilmu sehingga mengetahui nama-nama Allah yang agung. Dengan nama-nama tersebut, dia bisa berdo’a kapan pun kepada-Nya dan akan dikabulkan. Meski demikian, pengetahuannya terhadap nama-nama Allah yang agung tersebut tidak mampu menolongnya dari kesesatan sehingga dia pun binasa bersama orang-orang yang binasa.
📚 *Sumber: Liannaka Allah (Rihlatun ilaa as-Samaa as-Saabi'ah) karya Syaikh Ali al-Faifiy hafizhahullah.*
#makrifatullah #asma_wa_shifat
https://t.me/ayobelajartauhid/502
📒 *Belajar Fikih Ringkas*
*Hukum Menggunakan Bejana yang Terbuat dari Kulit Hewan*
📌 Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دُبِغَ الإِهَابُ فَقَدْ طَهُرَ
_"Apabila kulit bangkai telah disamak, sesungguhnya kulit itu telah suci”_ [HR. Muslim: 366].
dalam satu riwayat tercantum dengan redaksi,
أَيُّمَا إِهَابٍ دُبِغَ فَقَدْ طَهُرَ
_“Kulit apapun yang telah disamak, maka statusnya suci”_ [Shahih. HR. Abu Dawud: 4123; at-Tirmidzi: 1728; an-Nasaa-i: 4241; Ibnu Majah: 3609].
📌 al-Imam at-Tirmidzi rahimahullah mengatakan,
والعمل على هذا عند أكثر أهل العلم قالوا في جلود الميتة إذا دبغت فقد طهرت
_“Hal ini diamalkan oleh mayoritas ulama. Perihal kulit bangkai mereka berpendapat bahwa jika kulit itu telah disamak, statusnya menjadi suci”_ [Shahih Sunan at-Tirmidzi 2/269].
📌 Bejana yang terbuat dari kulit hewan telah dikenal sejak masa sahabat dan penggunaannya masih ditemukan di sebagian masyarakat Islam pada saat ini. Dan pembahasan mengenai boleh tidaknya menggunakan bejana yang terbuat dari kulit hewan berangkat dari perbedaan pendapat ulama perihal penyamakan kulit. Apakah penyamakan itu dapat menyucikan kulit hewan (bangkai) ataukah tidak?
📌 Pendapat yang terpilih dalam permasalahan ini adalah pendapat ulama Syafi’iyah yang menyatakan setiap kulit hewan yang disamak statusnya suci kecuali kulit anjing dan babi karena keduanya secara dzat adalah najis (najis ‘ainiy).
📌 Al-Imam asy-Syafi’i mengatakan,
وجلود ما لا يؤكل لحمه من السباع قياسا عليها إلا جلد الكلب ، والخنزير فإنه لا يطهر بالدباغ ; لأن النجاسة فيهما وهما حيان قائمة ، وإنما يطهر بالدباغ ما لم يكن نجسا حيا
_“Kulit hewan yang tidak halal dimakan seperti hewan buas dianalogikan dengan hal itu (memiliki hukum yang sama, yaitu suci jika telah disamak), kecuali kulit anjing dan babi yang keduanya tidak bisa menjadi suci meski dengan disamak karena status najis pada tubuh keduanya telah ada sewaktu hidup. Penyamakan yang bisa menyucikan kulit semata-mata berlaku pada kulit hewan yang semasa hidup tubuhnya tidak najis”_ [al-Umm 1/22].
📌 Syaikh Aiman bin Ali Musa hafizhahullah mengatakan, _“Kulit anjing dan babi tidak dapat menjadi suci meski dengan disamak karena fisik keduanya adalah najis. Pendapat ini merupakan pendapat asy-Syafi’i dan salah satu riwayat dari Ahmad. Dalam permasalahan ini pendapat ini yang lebih diutamakan, meskipun dalil-dalil yang ada, secara tekstual, juga mendukung kesucian kulit kedua hewan tersebut (setelah disamak) karena tidak ada dalil shahih yang mengecualikan (kandungan hadits Ibnu Abbas di atas) sebagaimana pengecualian yang ada dalam kasus jilatan anjing”_ Raudhah al-Mutanazzih 1/66].
_-Wallahu a'lam-_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin 087871995959
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Like, follow & join:
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Facebook Fanspage: bit.ly/fb-belajartauhid
Instagram: bit.ly/ig-belajartauhid
Telegram: bit.ly/tg-belajartauhid
Line: bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
*Hukum Menggunakan Bejana yang Terbuat dari Kulit Hewan*
📌 Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دُبِغَ الإِهَابُ فَقَدْ طَهُرَ
_"Apabila kulit bangkai telah disamak, sesungguhnya kulit itu telah suci”_ [HR. Muslim: 366].
dalam satu riwayat tercantum dengan redaksi,
أَيُّمَا إِهَابٍ دُبِغَ فَقَدْ طَهُرَ
_“Kulit apapun yang telah disamak, maka statusnya suci”_ [Shahih. HR. Abu Dawud: 4123; at-Tirmidzi: 1728; an-Nasaa-i: 4241; Ibnu Majah: 3609].
📌 al-Imam at-Tirmidzi rahimahullah mengatakan,
والعمل على هذا عند أكثر أهل العلم قالوا في جلود الميتة إذا دبغت فقد طهرت
_“Hal ini diamalkan oleh mayoritas ulama. Perihal kulit bangkai mereka berpendapat bahwa jika kulit itu telah disamak, statusnya menjadi suci”_ [Shahih Sunan at-Tirmidzi 2/269].
📌 Bejana yang terbuat dari kulit hewan telah dikenal sejak masa sahabat dan penggunaannya masih ditemukan di sebagian masyarakat Islam pada saat ini. Dan pembahasan mengenai boleh tidaknya menggunakan bejana yang terbuat dari kulit hewan berangkat dari perbedaan pendapat ulama perihal penyamakan kulit. Apakah penyamakan itu dapat menyucikan kulit hewan (bangkai) ataukah tidak?
📌 Pendapat yang terpilih dalam permasalahan ini adalah pendapat ulama Syafi’iyah yang menyatakan setiap kulit hewan yang disamak statusnya suci kecuali kulit anjing dan babi karena keduanya secara dzat adalah najis (najis ‘ainiy).
📌 Al-Imam asy-Syafi’i mengatakan,
وجلود ما لا يؤكل لحمه من السباع قياسا عليها إلا جلد الكلب ، والخنزير فإنه لا يطهر بالدباغ ; لأن النجاسة فيهما وهما حيان قائمة ، وإنما يطهر بالدباغ ما لم يكن نجسا حيا
_“Kulit hewan yang tidak halal dimakan seperti hewan buas dianalogikan dengan hal itu (memiliki hukum yang sama, yaitu suci jika telah disamak), kecuali kulit anjing dan babi yang keduanya tidak bisa menjadi suci meski dengan disamak karena status najis pada tubuh keduanya telah ada sewaktu hidup. Penyamakan yang bisa menyucikan kulit semata-mata berlaku pada kulit hewan yang semasa hidup tubuhnya tidak najis”_ [al-Umm 1/22].
📌 Syaikh Aiman bin Ali Musa hafizhahullah mengatakan, _“Kulit anjing dan babi tidak dapat menjadi suci meski dengan disamak karena fisik keduanya adalah najis. Pendapat ini merupakan pendapat asy-Syafi’i dan salah satu riwayat dari Ahmad. Dalam permasalahan ini pendapat ini yang lebih diutamakan, meskipun dalil-dalil yang ada, secara tekstual, juga mendukung kesucian kulit kedua hewan tersebut (setelah disamak) karena tidak ada dalil shahih yang mengecualikan (kandungan hadits Ibnu Abbas di atas) sebagaimana pengecualian yang ada dalam kasus jilatan anjing”_ Raudhah al-Mutanazzih 1/66].
_-Wallahu a'lam-_
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Info Donasi Penerbitan Buku Saku Ramadhan
http://bit.ly/donasi-buku-saku-ramadhan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Daftar Broadcast WA Harian Belajar Tauhid
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin 087871995959
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Like, follow & join:
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Facebook Fanspage: bit.ly/fb-belajartauhid
Instagram: bit.ly/ig-belajartauhid
Telegram: bit.ly/tg-belajartauhid
Line: bit.ly/line-belajartauhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══