LUPAKAN DAN TUTUPI
Perilaku yang patut diteladani adalah melupakan dan menutup keburukan orang lain ketika telah bertaubat.
Allah ta'ala berfirman,
وَقَدْ أَحْسَنَ بِىٓ إِذْ أَخْرَجَنِى مِنَ ٱلسِّجْنِ
"Sesungguhnya Rabb-ku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara." [QS.Yusuf:100]
Yusuf 'alaihi as-salam menceritakan kepada ayahnya, Ya'qub 'alaihi as-salam, perihal kebaikan Allah ta'ala yang telah menyelamatkannya dari penjara; tanpa menceritakan ia pernah dijerumuskan ke dasar sumur oleh para saudaranya.
#tadabbur
Perilaku yang patut diteladani adalah melupakan dan menutup keburukan orang lain ketika telah bertaubat.
Allah ta'ala berfirman,
وَقَدْ أَحْسَنَ بِىٓ إِذْ أَخْرَجَنِى مِنَ ٱلسِّجْنِ
"Sesungguhnya Rabb-ku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara." [QS.Yusuf:100]
Yusuf 'alaihi as-salam menceritakan kepada ayahnya, Ya'qub 'alaihi as-salam, perihal kebaikan Allah ta'ala yang telah menyelamatkannya dari penjara; tanpa menceritakan ia pernah dijerumuskan ke dasar sumur oleh para saudaranya.
#tadabbur
TAK PERLU BERALASAN
Salah satu penghinaan kepada orang kafir di hari kiamat adalah ia tidak diperkenankan mengemukakan alasan atas kekufurannya.
Sekadar mengemukakan alasan saja tidak boleh, apalagi alasan itu akan diterima.
Allah ta'ala berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَۗ
"Wahai orang-orang kafir! Janganlah kamu mengemukakan alasan pada hari ini." [QS.At-Tahrim:7]
#tadabbur
Salah satu penghinaan kepada orang kafir di hari kiamat adalah ia tidak diperkenankan mengemukakan alasan atas kekufurannya.
Sekadar mengemukakan alasan saja tidak boleh, apalagi alasan itu akan diterima.
Allah ta'ala berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَۗ
"Wahai orang-orang kafir! Janganlah kamu mengemukakan alasan pada hari ini." [QS.At-Tahrim:7]
#tadabbur
اللهم لا تسلط بذنوبنا من لا يخافك ولا يرحمنا
"Ya Allah, meskipun kami penuh dosa, jangan Engkau kuasakan pemimpin yang tidak takut pada-Mu dan tidak mengasihi kami."
#doa
"Ya Allah, meskipun kami penuh dosa, jangan Engkau kuasakan pemimpin yang tidak takut pada-Mu dan tidak mengasihi kami."
#doa
BESARAN NAFKAH BERVARIASI MENGIKUTI KONDISI
Allah ta'ala berfirman,
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا
"Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan." [QS.Ath-Thalaq:7]
Ibnu Juzay menuturkan,
﴿لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ﴾ أمرٌ بأن ينفق كل واحد على مقدار حاله، ولا يُكلَّف الزوج ما لا يطيق، ولا تُضيَّع الزوجة، بل يكون الحال معتدلاً. وفي الآية دليل على أن النفقة تختلف باختلاف أحوال الناس
"Firman Allah "لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ" merupakan perintah agar setiap orang memberikan nafkah sesuai kemampuan, yaitu suami tidak dibebani dengan nafkah yang berada di luar kesanggupan meski demikian jangan sampai istri ditelantarkan. Sikap moderat yang menjadi patokan. Ayat ini mengandung dalil bahwa besaran nafkah itu bersifat variatif mengikuti kondisi setiap orang." [Tafsir Ibnu Juzay 2/459]
#tafsir
Allah ta'ala berfirman,
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا
"Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan." [QS.Ath-Thalaq:7]
Ibnu Juzay menuturkan,
﴿لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ﴾ أمرٌ بأن ينفق كل واحد على مقدار حاله، ولا يُكلَّف الزوج ما لا يطيق، ولا تُضيَّع الزوجة، بل يكون الحال معتدلاً. وفي الآية دليل على أن النفقة تختلف باختلاف أحوال الناس
"Firman Allah "لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ" merupakan perintah agar setiap orang memberikan nafkah sesuai kemampuan, yaitu suami tidak dibebani dengan nafkah yang berada di luar kesanggupan meski demikian jangan sampai istri ditelantarkan. Sikap moderat yang menjadi patokan. Ayat ini mengandung dalil bahwa besaran nafkah itu bersifat variatif mengikuti kondisi setiap orang." [Tafsir Ibnu Juzay 2/459]
#tafsir
2030 - Waspadai 3 Penyakit Hati Ini - EBook.pdf
464.8 KB
Document from Ichwan Muslim
HILANGNYA KEWIBAWAAN DAN KEHORMATAN AHLI ILMU
Syaikh 'Abdul Karim al-Khudhair berkata,
"Faktanya saat ini kehormatan ahli ilmu dicabik-cabik dalam berbagai majelis, bahkan oleh lisan orang awam sebelum penuntut ilmu. Tidaklah terjadi kelancangan yang demikian melainkan karena sebagian penuntut ilmu sibuk dalam mencela: Fulan salah, Fulan sesat. Akibatnya, wibawa ahli ilmu pun lenyap di hati kalangan awam. Ini membuka potensi kerusakan yang besar."
Terjemahan oleh Ustaz Adni Kurniawan
#nasihat
Syaikh 'Abdul Karim al-Khudhair berkata,
"Faktanya saat ini kehormatan ahli ilmu dicabik-cabik dalam berbagai majelis, bahkan oleh lisan orang awam sebelum penuntut ilmu. Tidaklah terjadi kelancangan yang demikian melainkan karena sebagian penuntut ilmu sibuk dalam mencela: Fulan salah, Fulan sesat. Akibatnya, wibawa ahli ilmu pun lenyap di hati kalangan awam. Ini membuka potensi kerusakan yang besar."
Terjemahan oleh Ustaz Adni Kurniawan
#nasihat
JANGAN MENGKHIANATI AMANAT
Allah ta'ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ * وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui. Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar." [QS.Al-Anfal:27-28]
Tafsir Ayat
أي: ولا تخونوا أماناتِكم فيما بَينَ بَعضِكم وبَعضٍ، من المعامَلاتِ الماليَّةِ وغيرِها، حتى الشُّؤونِ الأدبيَّةِ والاجتماعيَّةِ؛ فإفشاءُ السِّرِّ خيانةٌ مُحَرَّمةٌ
"Artinya janganlah kalian mengkhianati amanat yang diberikan dalam urusan yang terjadi di antara kalian seperti transaksi keuangan dan selainnya; bahkan dalam urusan etik dan sosial, sehingga menyebarkan rahasia pun termasuk khianat yang diharamkan." [Tafsir al-Maraghi 9/139]
#tafsir
Allah ta'ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ * وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui. Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar." [QS.Al-Anfal:27-28]
Tafsir Ayat
أي: ولا تخونوا أماناتِكم فيما بَينَ بَعضِكم وبَعضٍ، من المعامَلاتِ الماليَّةِ وغيرِها، حتى الشُّؤونِ الأدبيَّةِ والاجتماعيَّةِ؛ فإفشاءُ السِّرِّ خيانةٌ مُحَرَّمةٌ
"Artinya janganlah kalian mengkhianati amanat yang diberikan dalam urusan yang terjadi di antara kalian seperti transaksi keuangan dan selainnya; bahkan dalam urusan etik dan sosial, sehingga menyebarkan rahasia pun termasuk khianat yang diharamkan." [Tafsir al-Maraghi 9/139]
#tafsir
UNGKAPAN YANG PALING JUJUR
لا كلَامَ أصْدقَ من كلَامِ الْعُيونِ إذَا تَحدَّثَتْ!
"Tak ada pesan yang paling tulus selain pesan yang diungkapkan oleh air mata."
#nasihat
لا كلَامَ أصْدقَ من كلَامِ الْعُيونِ إذَا تَحدَّثَتْ!
"Tak ada pesan yang paling tulus selain pesan yang diungkapkan oleh air mata."
#nasihat
➡️𝗜𝗞𝗨𝗧𝗜𝗟𝗔𝗛 𝗗𝗔𝗨𝗥𝗢𝗛 𝗢𝗡𝗟𝗜𝗡𝗘 𝗕𝗘𝗞𝗔𝗟 𝗥𝗔𝗠𝗔𝗗𝗛𝗔𝗡 𝗠𝗜𝗔𝗡 𝟭𝟰𝟰𝟱 𝗛
🎙️Bersama : 𝙐𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝙁𝙖𝙣𝙙𝙮 𝘼𝙗𝙪 𝙎𝙮𝙖𝙧𝙚𝙚𝙛𝙖𝙝 𝘼𝙡 - 𝙅𝙖𝙬𝙞 𝘩𝘢𝘧𝘪𝘻𝘩𝘢𝘩𝘶𝘭𝘭𝘢𝘩
(Alumni Prodi Syariah LIPIA & Pengasuh akun Fawaed Syafi'iyyah)
📖Rujukan :
إتحاف الأنام بأحكام الصيام والقيام
من مؤلفات فقهاء الشافعية الكرام
𝙈𝙤𝙙𝙪𝙡 𝙁𝙞𝙠𝙞𝙝 𝙋𝙪𝙖𝙨𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙌𝙞𝙮𝙖𝙢𝙪𝙡 𝙡𝙖𝙞𝙡 𝙠𝙖𝙧𝙮𝙖 𝙐𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝙁𝙖𝙣𝙙𝙮 𝘼𝙗𝙪 𝙎𝙮𝙖𝙧𝙚𝙚𝙛𝙖𝙝 𝘼𝙡 - 𝙅𝙖𝙬𝙞
⏰Waktu :
𝘼𝙝𝙖𝙙, 𝟮𝟮 𝗦𝘆𝗮𝗯𝗮𝗻 𝟭𝟰𝟰𝟱 𝗛 / 𝟬𝟯 𝗠𝗮𝗿𝗲𝘁 𝟮𝟬𝟮𝟰
(5 𝘚𝘦𝘴𝘪)
Pukul : 𝟬𝟲.𝟬𝟬 - 𝟭𝟴.𝟬𝟬 𝗪𝗜𝗕
💻Sistem Pembelajaran :
𝘖𝘯𝘭𝘪𝘯𝘦 melalui 𝗭𝗼𝗼𝗺 𝗠𝗲𝗲𝘁𝗶𝗻𝗴
💰Biaya Pendaftaran :
𝗥𝗽 𝟮𝟱.𝟬𝟬𝟬 𝗽𝗲𝗿 𝗽𝗲𝘀𝗲𝗿𝘁𝗮
🎖️𝗙𝗮𝘀𝗶𝗹𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗗𝗮𝘂𝗿𝗼𝗵 :
✅Grup tanya jawab
✅Pembelajaran dengan sistem bagan yang sistematis
✅Akses rekaman daurah
✅E-book materi daurah
✅E-certificate
✅Dan lain-lain
𝗟𝗜𝗡𝗞 𝗣𝗘𝗡𝗗𝗔𝗙𝗧𝗔𝗥𝗔𝗡 𝗢𝗡𝗟𝗜𝗡𝗘
⬇️⬇️⬇️
https://bit.ly/bekalRamadhanMIAN
🎙️Bersama : 𝙐𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝙁𝙖𝙣𝙙𝙮 𝘼𝙗𝙪 𝙎𝙮𝙖𝙧𝙚𝙚𝙛𝙖𝙝 𝘼𝙡 - 𝙅𝙖𝙬𝙞 𝘩𝘢𝘧𝘪𝘻𝘩𝘢𝘩𝘶𝘭𝘭𝘢𝘩
(Alumni Prodi Syariah LIPIA & Pengasuh akun Fawaed Syafi'iyyah)
📖Rujukan :
إتحاف الأنام بأحكام الصيام والقيام
من مؤلفات فقهاء الشافعية الكرام
𝙈𝙤𝙙𝙪𝙡 𝙁𝙞𝙠𝙞𝙝 𝙋𝙪𝙖𝙨𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙌𝙞𝙮𝙖𝙢𝙪𝙡 𝙡𝙖𝙞𝙡 𝙠𝙖𝙧𝙮𝙖 𝙐𝙨𝙩𝙖𝙙𝙯 𝙁𝙖𝙣𝙙𝙮 𝘼𝙗𝙪 𝙎𝙮𝙖𝙧𝙚𝙚𝙛𝙖𝙝 𝘼𝙡 - 𝙅𝙖𝙬𝙞
⏰Waktu :
𝘼𝙝𝙖𝙙, 𝟮𝟮 𝗦𝘆𝗮𝗯𝗮𝗻 𝟭𝟰𝟰𝟱 𝗛 / 𝟬𝟯 𝗠𝗮𝗿𝗲𝘁 𝟮𝟬𝟮𝟰
(5 𝘚𝘦𝘴𝘪)
Pukul : 𝟬𝟲.𝟬𝟬 - 𝟭𝟴.𝟬𝟬 𝗪𝗜𝗕
💻Sistem Pembelajaran :
𝘖𝘯𝘭𝘪𝘯𝘦 melalui 𝗭𝗼𝗼𝗺 𝗠𝗲𝗲𝘁𝗶𝗻𝗴
💰Biaya Pendaftaran :
𝗥𝗽 𝟮𝟱.𝟬𝟬𝟬 𝗽𝗲𝗿 𝗽𝗲𝘀𝗲𝗿𝘁𝗮
🎖️𝗙𝗮𝘀𝗶𝗹𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗗𝗮𝘂𝗿𝗼𝗵 :
✅Grup tanya jawab
✅Pembelajaran dengan sistem bagan yang sistematis
✅Akses rekaman daurah
✅E-book materi daurah
✅E-certificate
✅Dan lain-lain
𝗟𝗜𝗡𝗞 𝗣𝗘𝗡𝗗𝗔𝗙𝗧𝗔𝗥𝗔𝗡 𝗢𝗡𝗟𝗜𝗡𝗘
⬇️⬇️⬇️
https://bit.ly/bekalRamadhanMIAN
2031 - OPTIMALKAN IBADAH DI BULAN SYABAN - eBOOK.pdf
530 KB
Document from Ichwan Muslim
2 Langkah Utama Setan Menyesatkan Manusia
Setan sangat bersemangat menyesatkan manusia dengan dua cara berikut:
1⃣ Menyusupkan rasa bangga pada diri sendiri ('ujub) setelah melakukan amal shalih sehingga menggugurkan pahala.
2⃣ Menjerumuskan manusia ke dalam jurang putus asa setelah melakukan dosa besar, sehingga ia pun berputus asa dalam meraih rahmat Allah.
#nasihat
Setan sangat bersemangat menyesatkan manusia dengan dua cara berikut:
1⃣ Menyusupkan rasa bangga pada diri sendiri ('ujub) setelah melakukan amal shalih sehingga menggugurkan pahala.
2⃣ Menjerumuskan manusia ke dalam jurang putus asa setelah melakukan dosa besar, sehingga ia pun berputus asa dalam meraih rahmat Allah.
#nasihat
BUAH ITTIBA' ITU SEJATINYA KEHIDUPAN AKHIRAT BUKAN KEHIDUPAN DUNIA
تمام النعمة على المؤمنين وكرامة المنزلة عند الله لا يحول بينهم وبين لحاق مصائب الدنيا، وليستيقنوا أن ثمن الاتباع ليس سلامة الدنيا بل سلامة الآخرة، ولو كانت السلامة الدنيوية بقدر الاتباع لكان المجاهد بماله ونفسه أبعد الناس عن القتل وفقد المال
"Kesempurnaan nikmat dan kemuliaan posisi di sisi Allah bagi orang beriman tidak lantas menghindarkan diri mereka dari musibah. Hendaknya mereka yakin bahwa buah sejati dari ittiba' (mengikuti kebenaran) bukanlah keselamatan di dunia tapi keselamatan di akhirat. Seandainya keselamatan di dunia berbanding lurus dengan tingkatan ittiba', maka orang yang berjihad dengan harta dan jiwa tentu tak akan terbunuh dan merugi harta."
Syaikh Abdul Aziz ath-Tharifi
#nasihat
تمام النعمة على المؤمنين وكرامة المنزلة عند الله لا يحول بينهم وبين لحاق مصائب الدنيا، وليستيقنوا أن ثمن الاتباع ليس سلامة الدنيا بل سلامة الآخرة، ولو كانت السلامة الدنيوية بقدر الاتباع لكان المجاهد بماله ونفسه أبعد الناس عن القتل وفقد المال
"Kesempurnaan nikmat dan kemuliaan posisi di sisi Allah bagi orang beriman tidak lantas menghindarkan diri mereka dari musibah. Hendaknya mereka yakin bahwa buah sejati dari ittiba' (mengikuti kebenaran) bukanlah keselamatan di dunia tapi keselamatan di akhirat. Seandainya keselamatan di dunia berbanding lurus dengan tingkatan ittiba', maka orang yang berjihad dengan harta dan jiwa tentu tak akan terbunuh dan merugi harta."
Syaikh Abdul Aziz ath-Tharifi
#nasihat
KUY, MOVE ON
السعداء يمرُّون بنفس المشكلات التي يمرُّ بها التعساء، ولكنّ السعداء تقبّلوا مُشكلاتِهم ولم يضخّموها، ثم أحسنوا التعامل معها؛ بسرعة تجاوزها وعدم إطالة الوقوف عندها
"Orang yang bahagia mengalami problematika hidup seperti yang dialami oleh orang yang sengsara. Namun, orang yang bahagia berusaha menerima problematika tersebut, tidak membesar-besarkannya, dan kemudian mereka menyikapinya dengan baik. Mereka bergegas untuk move on dan bukan berlarut-larut membiarkannya."
Sumber: https://t.me/ig_abdullah/936
#nasihat
السعداء يمرُّون بنفس المشكلات التي يمرُّ بها التعساء، ولكنّ السعداء تقبّلوا مُشكلاتِهم ولم يضخّموها، ثم أحسنوا التعامل معها؛ بسرعة تجاوزها وعدم إطالة الوقوف عندها
"Orang yang bahagia mengalami problematika hidup seperti yang dialami oleh orang yang sengsara. Namun, orang yang bahagia berusaha menerima problematika tersebut, tidak membesar-besarkannya, dan kemudian mereka menyikapinya dengan baik. Mereka bergegas untuk move on dan bukan berlarut-larut membiarkannya."
Sumber: https://t.me/ig_abdullah/936
#nasihat
OBAT UNTUK MENGUBAH KARAKTER
Salah satu sebab utama yang mampu mengubah karakter seseorang agar menjadi lebih baik adalah DO'A.
Terdapat riwayat dalam Thabaqat Ibn Sa'ad 3/274 bahwa perkataan yang diucapkan Umar radhiallahu 'anhu ketika menaiki mimbar adalah sebuah do'a,
اللهم إني شديد فليني، وإني ضعيف فقوني، وإني بخيل فسخني
"Ya Allah aku ini keras, maka lembutkanlah diriku; aku ini lemah, maka kuatkanlah diriku; aku ini pelit, maka jadikan diriku dermawan."
Ya Allah perbaikilah diri kami dan diri orang-orang yang kami kasihi agar menjadi pribadi yang lebih baik.
#nasihat
Salah satu sebab utama yang mampu mengubah karakter seseorang agar menjadi lebih baik adalah DO'A.
Terdapat riwayat dalam Thabaqat Ibn Sa'ad 3/274 bahwa perkataan yang diucapkan Umar radhiallahu 'anhu ketika menaiki mimbar adalah sebuah do'a,
اللهم إني شديد فليني، وإني ضعيف فقوني، وإني بخيل فسخني
"Ya Allah aku ini keras, maka lembutkanlah diriku; aku ini lemah, maka kuatkanlah diriku; aku ini pelit, maka jadikan diriku dermawan."
Ya Allah perbaikilah diri kami dan diri orang-orang yang kami kasihi agar menjadi pribadi yang lebih baik.
#nasihat
Allah ta'ala berfirman,
ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتّٰى عَفَوْا وَّقَالُوْا قَدْ مَسَّ اٰبَاۤءَنَا الضَّرَّاۤءُ وَالسَّرَّاۤءُ فَاَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ٩٥
"Kemudian, Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan (sehingga keturunan dan harta mereka) bertambah banyak. Lalu, mereka berkata, “Sungguh, nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan kesenangan.” Maka, Kami timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadari." [QS.Al-A'raf:95]
Tafsir Ayat
ثم بدلناهم بعد الأخذ بالبؤس والمرض خيرًا وسعة وأمنًا حتى كثرت أعدادهم، ونمت أموالهم، وقالوا: ما أصابنا من الشر والخير هو عادة مُطَّرِدة أصابت أسلافنا من قبل، ولم يدركوا أن ما أصابهم من نِقَم يُراد به الاعتبار، وما أصابهم من نعم يُراد به الاستدراج، فأخذناهم بالعذاب فجأة وهم لا يشعرون بالعذاب ولا يترقبونه
"Kemudian Kami ganti kesulitan hidup dan penyakit yang mereka derita itu dengan kebaikan, kekayaan, dan kedamaian, hingga jumlah mereka bertambah banyak dan harta mereka berlimpah ruah. Lalu mereka berkata, “Nasib buruk dan nasib baik yang kami alami itu adalah tradisi yang selalu dialami oleh para pendahulu kami di masa lalu.” Mereka tidak menyadari bahwa penderitaan yang mereka alami itu dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pelajaran dan mereka tidak pula mengerti bahwa nikmat yang mereka terima adalah istidraj bagi mereka. Oleh sebab itu, Kami hukum mereka dengan azab yang tiba-tiba sedangkan mereka tidak pernah menyadarinya dan tidak pernah mengira datangnya azab itu." [Al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim]
Faidah Ayat
أحد أسباب العذاب والانتقام: الغفلة عن حكمة الله في أفعاله وسننه وتحويلها من كونها مظاهر للاعتبار والتفكر والشكر إلى مجرد تنظيرات وحسابات جافة خالية من روح الإيمان
"Salah satu sebab yang mengundang siksa dan murka Allah adalah lalai menangkap hikmah Allah yang terdapat dalam perbuatan dan ketetapan-Nya; serta memalingkan fungsinya dari fenomena yang bisa menjadi sumber untuk memetik pelajaran, merenung, dan bersyukur menjadi sekadar objek observasi dan perhitungan yang kering dan kosong dari ruh keimanan."
#tadabbur
ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتّٰى عَفَوْا وَّقَالُوْا قَدْ مَسَّ اٰبَاۤءَنَا الضَّرَّاۤءُ وَالسَّرَّاۤءُ فَاَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ٩٥
"Kemudian, Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan (sehingga keturunan dan harta mereka) bertambah banyak. Lalu, mereka berkata, “Sungguh, nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan kesenangan.” Maka, Kami timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadari." [QS.Al-A'raf:95]
Tafsir Ayat
ثم بدلناهم بعد الأخذ بالبؤس والمرض خيرًا وسعة وأمنًا حتى كثرت أعدادهم، ونمت أموالهم، وقالوا: ما أصابنا من الشر والخير هو عادة مُطَّرِدة أصابت أسلافنا من قبل، ولم يدركوا أن ما أصابهم من نِقَم يُراد به الاعتبار، وما أصابهم من نعم يُراد به الاستدراج، فأخذناهم بالعذاب فجأة وهم لا يشعرون بالعذاب ولا يترقبونه
"Kemudian Kami ganti kesulitan hidup dan penyakit yang mereka derita itu dengan kebaikan, kekayaan, dan kedamaian, hingga jumlah mereka bertambah banyak dan harta mereka berlimpah ruah. Lalu mereka berkata, “Nasib buruk dan nasib baik yang kami alami itu adalah tradisi yang selalu dialami oleh para pendahulu kami di masa lalu.” Mereka tidak menyadari bahwa penderitaan yang mereka alami itu dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pelajaran dan mereka tidak pula mengerti bahwa nikmat yang mereka terima adalah istidraj bagi mereka. Oleh sebab itu, Kami hukum mereka dengan azab yang tiba-tiba sedangkan mereka tidak pernah menyadarinya dan tidak pernah mengira datangnya azab itu." [Al-Mukhtashar fi Tafsir al-Quran al-Karim]
Faidah Ayat
أحد أسباب العذاب والانتقام: الغفلة عن حكمة الله في أفعاله وسننه وتحويلها من كونها مظاهر للاعتبار والتفكر والشكر إلى مجرد تنظيرات وحسابات جافة خالية من روح الإيمان
"Salah satu sebab yang mengundang siksa dan murka Allah adalah lalai menangkap hikmah Allah yang terdapat dalam perbuatan dan ketetapan-Nya; serta memalingkan fungsinya dari fenomena yang bisa menjadi sumber untuk memetik pelajaran, merenung, dan bersyukur menjadi sekadar objek observasi dan perhitungan yang kering dan kosong dari ruh keimanan."
#tadabbur
TEMAN SEJATI
إن الكتاب هو الجليس الذي لا ينافق، ولا يمل، ولا يعاتب إذا جفوته ولا يفشي سرك
"Buku adalah teman sejati yang tak suka berpura-pura dan tak membosankan. Jika mengecewakannya, ia tak akan menyalahkan dan menyebarkan rahasiamu."
#nasihat
إن الكتاب هو الجليس الذي لا ينافق، ولا يمل، ولا يعاتب إذا جفوته ولا يفشي سرك
"Buku adalah teman sejati yang tak suka berpura-pura dan tak membosankan. Jika mengecewakannya, ia tak akan menyalahkan dan menyebarkan rahasiamu."
#nasihat
KEUTAMAAN MENAHAN AMARAH
Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma menuturkan,
ما من جرعةٍ أعظمَ عند الله أجرًا من جرعةِ غيظٍ كظمها عبدٌ ابتغاءَ وجه الله
"Tak ada aktivitas meneguk yang lebih besar pahalanya di sisi Allah daripada aktivitas meneguk amarah yang dilakukan hamba demi memperoleh Wajah Allah."
#nasihat
Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma menuturkan,
ما من جرعةٍ أعظمَ عند الله أجرًا من جرعةِ غيظٍ كظمها عبدٌ ابتغاءَ وجه الله
"Tak ada aktivitas meneguk yang lebih besar pahalanya di sisi Allah daripada aktivitas meneguk amarah yang dilakukan hamba demi memperoleh Wajah Allah."
#nasihat
Nilai-Nilai al-Quran dan as-Sunnah terkait Inflasi (Kenaikan Harga)
https://t.me/belajartauhidofficial/644
https://t.me/belajartauhidofficial/644
MENDO'AKAN KEBURUKAN BAGI ORANG YANG TERKENAL ZHALIM
Sebuah pertanyaan diajukan "Apa hukum melaknat seorang yang terkenal akan kezalimannya?"
Jawaban:
Melaknat seorang secara spesifik merupakan permasalahan khilafiyah yang populer. Dalam hal ini, sebaiknya menjauhi hal tersebut dan meneladani apa yang dicontohkan dalam firman Allah ta'ala, yaitu melaknat (mendo'akan keburukan) secara umum sehingga jika memang benar orang tersebut zalim maka ia termasuk dalam cakupan keumuman laknat tersebut.
Ibnu Taimiyah menuturkan,
إذا ذكر الظالمون كالحجاج بن يوسف وأمثاله نقول كما قال الله في القرآن: {ألا لعنة الله على الظالمين} ولا نحب أن نلعن أحداً بعينه، وقد لعنه-أي: يزيد بن معاوية- قوم من العلماء، وهذا مذهب يسوغ فيه الاجتهاد، لكن ذلك القول أحب إلينا وأحسن
"Apabila nama orang-orang zhalim disebutkan seperti al-Hajjaj ibn Yusuf dan semisalnya, maka cukup ucapkan do'a seperti yang disebutkan dalam firman-Nya,
أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِين
"Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim." [QS.Hud:18]
Kami tidak suka melaknat orang secara spesifik. Sejumlah ulama pernah memang melaknat Yazid ibn Mu'awiyah dan topik ini memang menjadi ruang ijtihad, namun kami lebih menyukai dan memandang baik pendapat pertama." [Majmu' al-Fatawa 4/487]
#fikih
Sebuah pertanyaan diajukan "Apa hukum melaknat seorang yang terkenal akan kezalimannya?"
Jawaban:
Melaknat seorang secara spesifik merupakan permasalahan khilafiyah yang populer. Dalam hal ini, sebaiknya menjauhi hal tersebut dan meneladani apa yang dicontohkan dalam firman Allah ta'ala, yaitu melaknat (mendo'akan keburukan) secara umum sehingga jika memang benar orang tersebut zalim maka ia termasuk dalam cakupan keumuman laknat tersebut.
Ibnu Taimiyah menuturkan,
إذا ذكر الظالمون كالحجاج بن يوسف وأمثاله نقول كما قال الله في القرآن: {ألا لعنة الله على الظالمين} ولا نحب أن نلعن أحداً بعينه، وقد لعنه-أي: يزيد بن معاوية- قوم من العلماء، وهذا مذهب يسوغ فيه الاجتهاد، لكن ذلك القول أحب إلينا وأحسن
"Apabila nama orang-orang zhalim disebutkan seperti al-Hajjaj ibn Yusuf dan semisalnya, maka cukup ucapkan do'a seperti yang disebutkan dalam firman-Nya,
أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِين
"Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim." [QS.Hud:18]
Kami tidak suka melaknat orang secara spesifik. Sejumlah ulama pernah memang melaknat Yazid ibn Mu'awiyah dan topik ini memang menjadi ruang ijtihad, namun kami lebih menyukai dan memandang baik pendapat pertama." [Majmu' al-Fatawa 4/487]
#fikih
2032 - Persinggahan Kehidupan Setelah Kematian - eBook.pdf
619.4 KB
Document from Ichwan Muslim
CIRI AHLI SUNNAH
Ibnu Hajr al-Haitami menuturkan,
ﻋﻼﻣﺔُ ﺃﻫﻞ اﻟﺴُّﻨﺔِ اﻹﻛﺜﺎﺭُ مِن الصَّلاة على النَّبيِّ ﷺ
"Ciri ahli sunnah adalah sering bershalawat kepada Nabi ﷺ."
#nasihat
Ibnu Hajr al-Haitami menuturkan,
ﻋﻼﻣﺔُ ﺃﻫﻞ اﻟﺴُّﻨﺔِ اﻹﻛﺜﺎﺭُ مِن الصَّلاة على النَّبيِّ ﷺ
"Ciri ahli sunnah adalah sering bershalawat kepada Nabi ﷺ."
#nasihat