Sabtu, 8 Rajab 1445H, 20 Januari 2024

JANGAN LALAI

Al-Ghazzali rahimahullah menuturkan,

من الصغائر ما يصير كبيرة بالإصرار، ومن المباحات ما يصير صغيرة بالإصرار، فلا ينبغي أن تغفل عن هذا

"Sebagian dosa kecil bisa berubah menjadi dosa besar dengan terus dilakukan. Sebagian perkara mubah bisa berubah menjadi dosa kecil dengan terus dilakukan. Janganlah lalai akan hal ini."

#nasihat

LIKA-LIKU KEHIDUPAN

هذه هي الحياة شئت أم أبيت

Inilah kehidupan, suka atau tidak suka

- لن تكبر دون أن تتألم،

Anda tak akan pernah menjadi dewasa tanpa mengalami sakit

- ولن تتعلم دون أن تخطئ،

Anda tak akan pernah memetik pelajaran tanpa mengalami kesalahan

- و لن تنجح دون أن تفشل،

Anda tak akan pernah sukses tanpa mengalami kegagalan

- ولن تحب دون أن تفقد

Anda tak akan pernah mencintai tanpa mengalami kehilangan

#nasihat

SEMUA PILIHAN ALLAH ADALAH BAIK

وَكَمْ رُمْتُ أَمْرًا خِرْتَ لِى فى انْصِرَافِهِ
وَمَا زِلْتَ بى مِنِّى أَبَرَّ وَأَرْحَمَا

"Betapa banyak yang kuinginkan,
Tapi Engkau pilihkan daku tuk meninggalkannya.
Namun, Engkau tetap lebih Pemurah dan Penyayang kepadaku,
daripada diriku sendiri."

Ibnu al-Qayyim dalam Ighatsah al-Lahafan

#syair

CIRI-CIRI HATI YANG SEHAT

1⃣ Hati yang sehat lebih menyukai hal yang bisa memberi manfaat dan kesembuhan daripada hal yang membahayakan dan menyakitkan.

2⃣ Hati yang sehat menjauhi dunia dan menempatkan diri di akhirat, sehingga seakan-akan ia merupakan salah satu anak dan penghuni akhirat yang datang ke dunia sebagai perantau yang mengambil kebutuhan secukupnya, kemudian kembali ke negeri asalnya.

3⃣ Hati yang sehat senantiasa memotivasi pemiliknya untuk berinabah dan tunduk kepada Allah.

4⃣ Hati yang sehat tidak berhenti mengingat Rabb-nya, tidak bosa berbakti kepada-Nya, serta tidak merasakan kebahagiaan dengan selain-Nya kecuali dengan orang yang membimbing dan mengingatkan kepada-Nya, serta mengajarinya hal tersebut.

5⃣ Apabila terlewatkan dari wirid harian, hati merasakan kepedihan yang melebihi kepedihan orang rakus yang kehilangan harta.

6⃣ Hati yang sehat merindukan ketaatan sebagaimana orang lapar yang merindukan makanan dan minuman.

7⃣ Apabila memasuki ibadah shalat, kecemasan dan kesedihannya terhadap dunia menjadi lenyap, ia betul-betul keluar dari dunia; dan menemukan ketenangan dan kebahagiaan dalam shalat tersebut.

8⃣ Hati yang sehat menjadikan Allah sebagai satu-satunya perhatian.

9⃣ Ia merasa pelit terhadap waktunya jika terbuang sia-sia, melebihi sifat pelit orang yang paling pelit terhadap hartanya.

🔟 Perhatiannya terhadap perbaikan amal melebihi perhatiannya terhadap amal itu sendiri. Ia berkeinginan kuat untuk merealisasikan keikhlasan dan mutaba'ah. Selain itu, ia tetap menyadari karunia Allah di dalamnya dan kekurangannya dalam memenuhi hak Allah.

Sumber: Ighatsatul Lahafan 1/70-72 secara ringkas

#nasihat

3 PUNCAK PERMINTAAN

Ada 3 puncak permintaan yang dipinta hamba kepada Allah:

1⃣ Ridha Allah ta'ala;
2⃣ Melihat Wajah-Nya yang mulia;
3⃣ Surga Firdaus yang tertinggi.

Dzail Thabaqat al-Hanabilah 3/20

Sumber: https://t.me/alsuqup/946

#nasihat

Ahad, 9 Rajab 1445H, 21 Januari 2024

KALAM KIBAR

Sulaiman ibn Salim menuturkan, "Abu Sinan berkata kepadaku,

《إذا كان طالب العلم لا يتعلم، أو قبل أن يتعلم مسألة في الدين، يتعلم الوقيعةَ في الناس، متى يفلح》

"Apabila penuntut ilmu tidak belajar (lagi) atau belajar menghina orang lain sebelum mempelajari suatu topik agama, kapan dia akan sukses?"

Tartib al-Madarik

#nasihat

ما مَسّنِى قدَرٌ بِكُرْهٍ أوْ رِضًى ... إلا اهْتَدَيْتُ بِهِ إلِيْكَ طَرِيقًا

"Tiada suatu takdir menimpaku
Yang kubenci maupun yang kusuka
kecuali dengannya aku mendapatkan petunjuk jalan menuju-Mu.

أَمْضِ القَضَاءَ عَلَى الرِّضَى به ... مِنِّى بِهِإنِّى وجَدْتُكَ فى البَلاءِ رَفِيقا

Aku laksanakan semua ketetapan-Mu dengan kerelaan.
Sungguh, kudapati Engkau adalah kawan di dalam penderitaan."

Ibnu al-Qayyim dalam Ighatsah al-Lahafan

#syair

Senin, 10 Rajab 1445H, 22 Januari 2024M

Selasa, 11 Rajab 1445H, 23 Januari 2024M

Rabu, 13 Rajab 1445H, 24 Januari 2024M

Kamis, 13 Rajab 1445H, 25 Januari 2024M

BAHAYA MENGULANGI DOSA

Allah ta'ala berfirman,

وَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللَّهُ مِنْهُ

"Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya." [QS.Al-Maidah:95]

Firman Allah ta'ala di atas berkaitan dengan seorang yang membunuh binatang buruan ketika berihram.

Menurut anda, bagaimana kiranya penerapan firman Allah di atas terhadap dosa-dosa besar yang kita lakukan dan ulangi? Dosa-dosa besar yang tidak "seringan" perkara membunuh binatang buruan?

Keduanya tentu mendapatkan ancaman siksaan Allah karena memiliki kesamaan dalam hal menyelisihi perintah Allah secara sengaja, padahal Allah telah melarangnya.

#tadabbur

Jum'at, 14 Rajab 1445H, 26 Januari 2024M