اللهم إنكَ أعطيتنا الإسلامَ دون أن نسألكَ فلا تحرمنا الجنَّةَ ونحن نسألكَ
.
"Alloohumma innaka'thoitanaa al-islaama duuna an nas-alaka, fa laa tahrimnaa al-jannata wa nahnu nas-aluka."
.
"Ya Allah, Engkau telah menganugerahkan Islam kepada kami tanpa kami pernah memintanya; karena itu janganlah Engkau mengharamkan surga bagi kami, sedangkan kami selalu memintanya."
.
#doa
.
"Alloohumma innaka'thoitanaa al-islaama duuna an nas-alaka, fa laa tahrimnaa al-jannata wa nahnu nas-aluka."
.
"Ya Allah, Engkau telah menganugerahkan Islam kepada kami tanpa kami pernah memintanya; karena itu janganlah Engkau mengharamkan surga bagi kami, sedangkan kami selalu memintanya."
.
#doa
مهمآ تعاظم حُزنك وهمّك، على الله هيّن، أن يخرجه من قلبك ويُبدله بالفرح والرضآ.
.
"Seberat apa pun kesedihan dan penderitaanmu; mudah bagi Allah untuk menghilangkannya dari hatimu dan menggantinya dengan kebahagiaan dan kesenangan."
.
#nasihat
.
"Seberat apa pun kesedihan dan penderitaanmu; mudah bagi Allah untuk menghilangkannya dari hatimu dan menggantinya dengan kebahagiaan dan kesenangan."
.
#nasihat
مهما كانت نيتك صافية في أي شيء تفعله لن تنجو من ظنون الناس السيئة أبداً
.
"Meskipun dalam segala perbuatanmu engkau selalu memiliki niat yang murni, selamanya engkau tidak akan pernah terbebas dari prasangka buruk manusia."
.
#nasihat
.
"Meskipun dalam segala perbuatanmu engkau selalu memiliki niat yang murni, selamanya engkau tidak akan pernah terbebas dari prasangka buruk manusia."
.
#nasihat
Allah ta'ala berfirman,
.
وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُۥ ظَـٰهِرَةًۭ وَبَاطِنَةًۭ ۗ
.
"Dan Allah menyempurnakan untukmu nikmat-Nya, baik yang lahir dan batin." [QS. Luqman: 20]
.
Ketahuilah, nikmat lahir batin itu semua milik-Nya, berasal dari pertolongan-Nya, murni atas kuasa-Nya.
.
Karena itu jangan pernah mengaku-ngaku, "Pencapaian ini karena aku sudah ini dan itu sehingga hasilnya begini." Padahal menjaga diri sendiri saja tak bisa. Kita ini siapa?
.
#nasihat
.
وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُۥ ظَـٰهِرَةًۭ وَبَاطِنَةًۭ ۗ
.
"Dan Allah menyempurnakan untukmu nikmat-Nya, baik yang lahir dan batin." [QS. Luqman: 20]
.
Ketahuilah, nikmat lahir batin itu semua milik-Nya, berasal dari pertolongan-Nya, murni atas kuasa-Nya.
.
Karena itu jangan pernah mengaku-ngaku, "Pencapaian ini karena aku sudah ini dan itu sehingga hasilnya begini." Padahal menjaga diri sendiri saja tak bisa. Kita ini siapa?
.
#nasihat
Al-Fudhail ibn Iyadh rahimahullah bertutur,
.
الرضا أفضل من الزهد في الدنيا . لأن الراضي لا يتمنى فوق منزلته
.
"Sikap ridha lebih utama daripada sikap zuhud, karena seorang yang ridha tidak berangan-angan kedudukan yang lebih."
.
Perkataan al-Fudhail rahimahullah di atas menunjukkan kedalaman ilmu beliau. Mengapa ridha lebih afdhal daripada zuhud ?
.
Jawabannya singkat, orang yang zuhud terhadap dunia masih menginginkan kedudukan yang tinggi di akhirat; sedangkan orang yang ridha, baik ridha billah maupun ridha 'anillah, hanya mengabdi kepada-Nya, tak lebih dari itu.
.
Wallahu a'lam.
.
#nasihat
.
الرضا أفضل من الزهد في الدنيا . لأن الراضي لا يتمنى فوق منزلته
.
"Sikap ridha lebih utama daripada sikap zuhud, karena seorang yang ridha tidak berangan-angan kedudukan yang lebih."
.
Perkataan al-Fudhail rahimahullah di atas menunjukkan kedalaman ilmu beliau. Mengapa ridha lebih afdhal daripada zuhud ?
.
Jawabannya singkat, orang yang zuhud terhadap dunia masih menginginkan kedudukan yang tinggi di akhirat; sedangkan orang yang ridha, baik ridha billah maupun ridha 'anillah, hanya mengabdi kepada-Nya, tak lebih dari itu.
.
Wallahu a'lam.
.
#nasihat
2007 - Tak Sekedar Tawakkal - EBOOK.pdf
803.7 KB
Document from Ichwan Muslim
MERINGANKAN BEBAN ORANG LAIN
.
Abdullah ibn Umar radhiallahu 'anhu meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
.
أحبُّ الناسِ إلى اللهِ أنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ، و أحبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ سُرُورٌ يدْخِلُهُ على مسلمٍ ، أوْ يكْشِفُ عنهُ كُرْبَةً ، أوْ يقْضِي عنهُ دَيْنًا، أوْ تَطْرُدُ عنهُ جُوعًا، و لأنْ أَمْشِي مع أَخٍ لي في حاجَةٍ أحبُّ إِلَيَّ من أنْ اعْتَكِفَ في هذا المسجدِ ، يعني مسجدَ المدينةِ شهرًا ، و مَنْ كَفَّ غضبَهُ سترَ اللهُ عَوْرَتَهُ ، و مَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ، و لَوْ شاءَ أنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ مَلأَ اللهُ قلبَهُ رَجَاءً يومَ القيامةِ، و مَنْ مَشَى مع أَخِيهِ في حاجَةٍ حتى تتَهَيَّأَ لهُ أَثْبَتَ اللهُ قَدَمَهُ يومَ تَزُولُ الأَقْدَامِ، و إِنَّ سُوءَ الخُلُقِ يُفْسِدُ العَمَلَ، كما يُفْسِدُ الخَلُّ العَسَلَ
.
"Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain. Amalan yang paling dicintai Allah adalah membahagiakam muslim yang lain atau meringankan bencana yang menimpanya atau melunasi utangnya atau memberinya makan. Sungguh saya lebih suka berjalan dengan seorang muslim untuk memenuhi satu kebutuhannya daripada beri'tikaf di masjid Nabawi selama sebulan. Setiap orang yang dapat menahan amarah niscaya aibnya akan ditutupi Allah. Setiap orang yang menahan amarah sementara ia mampu meluapkannya niscaya hatinya akan dipenuhi pengharapan (rodja) pada hari kiamat. Setiap orang yang berjalan bersama saudara muslim untuk memenuhi kebutuhannya hingga membuatnya kuat dan kokoh, niscaya kakinya akan dikokohkan pada hari dimana kaki tak dapat berpijak dengan kokoh. Akhlak yang jelek dapat merusak amalan seperti cuka merusak madu." [HR. ath-Thabrani dalam Mu'jam al-Ausath. Dinilai shahih oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah].
.
Meringankan beban orang lain adalah amalan orang-orang shalih terdahulu (Salaf ash-Shalih). Sebut saja Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar ibn al-Khathab, Ali ibn Abi Thalib, dan selain mereka. Mereka melakukan hal tersebut karena paham amalan sosial memiliki nilai tambah daripada amalan individu. Itulah mengapa mereka kerap membantu orang-orang yang membutuhkan semisal orang miskin dan janda [Lihat Jami' al-'Ulum wa al-Hikam; Shifah ash-Shafwah; Nuzhah al-Fudhala].
.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
.
السَّاعِي على الأَرْمَلَةِ والمِسْكِينِ، كالمُجَاهِدِ في سبيل الله». وأَحْسَبُهُ قال: «وكالقائم الذي لا يَفْتُرُ، وكالصائم الذي لا يُفْطِرُ
.
"Orang yang membantu para janda dan orang miskin bagaikan orang yang berjihad di jalan Allah." Aku (perawi) mengira beliau bersabda, "Dan bagaikan orang yang mengerjakan salat tanpa kenal lelah dan bagaikan orang yang berpuasa terus-menerus." [HR. al-Bukhari dan Muslim]
.
#nasihat
.
Abdullah ibn Umar radhiallahu 'anhu meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
.
أحبُّ الناسِ إلى اللهِ أنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ، و أحبُّ الأعمالِ إلى اللهِ عزَّ وجلَّ سُرُورٌ يدْخِلُهُ على مسلمٍ ، أوْ يكْشِفُ عنهُ كُرْبَةً ، أوْ يقْضِي عنهُ دَيْنًا، أوْ تَطْرُدُ عنهُ جُوعًا، و لأنْ أَمْشِي مع أَخٍ لي في حاجَةٍ أحبُّ إِلَيَّ من أنْ اعْتَكِفَ في هذا المسجدِ ، يعني مسجدَ المدينةِ شهرًا ، و مَنْ كَفَّ غضبَهُ سترَ اللهُ عَوْرَتَهُ ، و مَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ، و لَوْ شاءَ أنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ مَلأَ اللهُ قلبَهُ رَجَاءً يومَ القيامةِ، و مَنْ مَشَى مع أَخِيهِ في حاجَةٍ حتى تتَهَيَّأَ لهُ أَثْبَتَ اللهُ قَدَمَهُ يومَ تَزُولُ الأَقْدَامِ، و إِنَّ سُوءَ الخُلُقِ يُفْسِدُ العَمَلَ، كما يُفْسِدُ الخَلُّ العَسَلَ
.
"Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain. Amalan yang paling dicintai Allah adalah membahagiakam muslim yang lain atau meringankan bencana yang menimpanya atau melunasi utangnya atau memberinya makan. Sungguh saya lebih suka berjalan dengan seorang muslim untuk memenuhi satu kebutuhannya daripada beri'tikaf di masjid Nabawi selama sebulan. Setiap orang yang dapat menahan amarah niscaya aibnya akan ditutupi Allah. Setiap orang yang menahan amarah sementara ia mampu meluapkannya niscaya hatinya akan dipenuhi pengharapan (rodja) pada hari kiamat. Setiap orang yang berjalan bersama saudara muslim untuk memenuhi kebutuhannya hingga membuatnya kuat dan kokoh, niscaya kakinya akan dikokohkan pada hari dimana kaki tak dapat berpijak dengan kokoh. Akhlak yang jelek dapat merusak amalan seperti cuka merusak madu." [HR. ath-Thabrani dalam Mu'jam al-Ausath. Dinilai shahih oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah].
.
Meringankan beban orang lain adalah amalan orang-orang shalih terdahulu (Salaf ash-Shalih). Sebut saja Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar ibn al-Khathab, Ali ibn Abi Thalib, dan selain mereka. Mereka melakukan hal tersebut karena paham amalan sosial memiliki nilai tambah daripada amalan individu. Itulah mengapa mereka kerap membantu orang-orang yang membutuhkan semisal orang miskin dan janda [Lihat Jami' al-'Ulum wa al-Hikam; Shifah ash-Shafwah; Nuzhah al-Fudhala].
.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
.
السَّاعِي على الأَرْمَلَةِ والمِسْكِينِ، كالمُجَاهِدِ في سبيل الله». وأَحْسَبُهُ قال: «وكالقائم الذي لا يَفْتُرُ، وكالصائم الذي لا يُفْطِرُ
.
"Orang yang membantu para janda dan orang miskin bagaikan orang yang berjihad di jalan Allah." Aku (perawi) mengira beliau bersabda, "Dan bagaikan orang yang mengerjakan salat tanpa kenal lelah dan bagaikan orang yang berpuasa terus-menerus." [HR. al-Bukhari dan Muslim]
.
#nasihat
Syaikh Wahid Abdussalam Bali hafizhahullah menuturkan, "Poin ketujuh. Terkadang anda menjumpai jin yang mengganggu itu membangkang. Kalau keadaannya seperti itu putarkanlah rekaman ayat kursi secara berulang-ulang selama satu jam kepadanya. Orang yang kesurupan mendengarkan rekaman ini sebanyak lima kali atau lebih di setiap hari dan terus mendengarnya dalam kurun waktu sebulan. Jin itu akan tersiksa dan dia akan keluar dengan seizin Allah." [Wiqayah al-Insan hal. 89]
.
Simak ayat kursi selama sejam via link berikut: https://youtu.be/PwDogl1KoVw?si=V9vJny3EbmjXrjSs
.
#ruqyah
.
Simak ayat kursi selama sejam via link berikut: https://youtu.be/PwDogl1KoVw?si=V9vJny3EbmjXrjSs
.
#ruqyah
اسْتِشْرَافُكَ أَنْ يَعْلَمَ الْخَلْقُ بِخُصُوصِيَّتِكَ دَلِيلٌ عَلَى عَدَمِ صِدْقِكَ فِى عُبُودِيَّتِكَ
.
"Keinginanmu agar orang lain mengetahui keistimewaanmu adalah bukti ketidakjujuran dalam penghambaanmu kepada Allah."
.
#nasihat
.
"Keinginanmu agar orang lain mengetahui keistimewaanmu adalah bukti ketidakjujuran dalam penghambaanmu kepada Allah."
.
#nasihat
Ibnu al-Qayyim rahimahullah menuturkan,
.
وَإِذا شهد العَبْد من نَفسه أَنه لم يوف ربه فِي عبوديته حَقه وَلَا قَرِيبا من حَقه علم تَقْصِيره وَلم يَسعهُ مَعَ ذَلِك غير الاسْتِغْفَار والاعتذار من تَقْصِيره وتفريطه وَعدم الْقيام بِمَا يَنْبَغِي لَهُ من حَقه، وَأَنه إِلَى أَن يغْفر لَهُ الْعُبُودِيَّة وَيَعْفُو عَنهُ فِيهَا أحْوج مِنْهُ إِلَى أَن يطْلب مِنْهُ عَلَيْهَا ثَوابًا
.
"Apabila hamba benar-benar menyadari bahwa ia belum menunaikan penghambaan kepada Allah secara layak atau bahkan sedikitpun tidak mendekati kelayakan; niscaya ia akan mengetahui kelalaiannya dan hanya akan berupaya untuk memohon ampunan dan meminta pemaafan atas kelalaian, sikap permisif, dan pelaksanaan ibadah yang jauh dari harapan. Bahwa ia lebih membutuhkan ampunan dan pemaafan atas penghambaannya ketimbang menuntut pahala." [Risalah Ibni al-Qayyim ila Ahadi Ikhwanihi hal. 43]
.
#nasihat
.
وَإِذا شهد العَبْد من نَفسه أَنه لم يوف ربه فِي عبوديته حَقه وَلَا قَرِيبا من حَقه علم تَقْصِيره وَلم يَسعهُ مَعَ ذَلِك غير الاسْتِغْفَار والاعتذار من تَقْصِيره وتفريطه وَعدم الْقيام بِمَا يَنْبَغِي لَهُ من حَقه، وَأَنه إِلَى أَن يغْفر لَهُ الْعُبُودِيَّة وَيَعْفُو عَنهُ فِيهَا أحْوج مِنْهُ إِلَى أَن يطْلب مِنْهُ عَلَيْهَا ثَوابًا
.
"Apabila hamba benar-benar menyadari bahwa ia belum menunaikan penghambaan kepada Allah secara layak atau bahkan sedikitpun tidak mendekati kelayakan; niscaya ia akan mengetahui kelalaiannya dan hanya akan berupaya untuk memohon ampunan dan meminta pemaafan atas kelalaian, sikap permisif, dan pelaksanaan ibadah yang jauh dari harapan. Bahwa ia lebih membutuhkan ampunan dan pemaafan atas penghambaannya ketimbang menuntut pahala." [Risalah Ibni al-Qayyim ila Ahadi Ikhwanihi hal. 43]
.
#nasihat
"Jangan sakiti dirimu dengan terlalu memikirkan "apa alasan mereka berkata seperti itu?" atau "apa motif mereka melakukan itu?"
.
Percayalah pada Allah, kemudian percaya pada dirimu, selama mereka masih manusia, mereka tidak memiliki apa-apa selain kata-kata."
.
#nasihat
.
Percayalah pada Allah, kemudian percaya pada dirimu, selama mereka masih manusia, mereka tidak memiliki apa-apa selain kata-kata."
.
#nasihat
واعلَم أنَّ الناسَ إذا أُعجِبوا بِكَ فَإنَّمَا أُعجِبوا بِجَميلِ سَترِ اللهِ عَلَيك
.
“Ketahuilah jika orang-orang mengagumimu, sesungguhnya mereka mengagumi hijab keindahan dari Allah yang menutupi kekuranganmu.”
.
Ibnu al-Qayyim dalam Madarij as-Salikin
.
#nasihat
.
“Ketahuilah jika orang-orang mengagumimu, sesungguhnya mereka mengagumi hijab keindahan dari Allah yang menutupi kekuranganmu.”
.
Ibnu al-Qayyim dalam Madarij as-Salikin
.
#nasihat
أحيانا لا توجد كلمات كافية لوصف شعور ، فنحن نعبر عنها بالصمت، ولا أحد يفهم الصمت أفضل من الله
.
"Terkadang tak ada kata yang mampu menjelaskan suatu perasaan, sehingga kita mengungkapkan perasaan itu dengan diam; dan tak ada yang sanggup memahaminya dengan baik kecuali Allah."
.
#nasihat
.
"Terkadang tak ada kata yang mampu menjelaskan suatu perasaan, sehingga kita mengungkapkan perasaan itu dengan diam; dan tak ada yang sanggup memahaminya dengan baik kecuali Allah."
.
#nasihat
Sufyan bin 'Uyainah rahimahullah bertutur,
.
سَعِدْتُ بِدُعَائِك وَإِنْ لَمْ تُعْطِنِي
.
“Ditakdirkan berdo’a kepada-Mu saja sudah membuatku bahagia, meskipun belum terkabul.”
.
#nasihat
.
سَعِدْتُ بِدُعَائِك وَإِنْ لَمْ تُعْطِنِي
.
“Ditakdirkan berdo’a kepada-Mu saja sudah membuatku bahagia, meskipun belum terkabul.”
.
#nasihat
2008 - 6 Pelajaran Penting dari Kisah Hijrah Nabi - EBook.pdf
1.2 MB
Document from Ichwan Muslim
لَّا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ
.
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia." [An-Nisa: 114]
.
في الآية إشارة إلى أن أكثر نجوى الناس ليست من المعروف والخير الذي يقبله عرفهم، ولهذا يستسرون بها
.
"Terdapat isyarat dalam ayat ini bahwa kebanyakan bisikan-bisikan yang dilakukan orang tidak berisi hal yang dianggap baik dalam kebiasaan masyarakat. Oleh karena itu, mereka menyampaikannya secara rahasia dengan berbisik-bisik."
.
Dr. Yasir al-Mathiriy
.
#tadabbur
.
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia." [An-Nisa: 114]
.
في الآية إشارة إلى أن أكثر نجوى الناس ليست من المعروف والخير الذي يقبله عرفهم، ولهذا يستسرون بها
.
"Terdapat isyarat dalam ayat ini bahwa kebanyakan bisikan-bisikan yang dilakukan orang tidak berisi hal yang dianggap baik dalam kebiasaan masyarakat. Oleh karena itu, mereka menyampaikannya secara rahasia dengan berbisik-bisik."
.
Dr. Yasir al-Mathiriy
.
#tadabbur
2009 - Perlukah Memperingati Hari Kelahiran Nabi_eBOOK.pdf
1 MB
Document from Ichwan Muslim
KEBERADAAN TAUHID AKAN MELENYAPKAN KEGELAPAN DOSA DAN PENYAKIT HATI
.
Ibnu al-Qayyim menuturkan,
اعلَمْ أنَّ أشِعَّةَ لا إلهَ إلَّا اللهُ تبدِّدُ مِن ضَبابِ الذُّنوبِ وغُيومِها بقَدْرِ قُوَّةِ ذلك الشُّعاعِ وضَعْفِه، فلها نُورٌ، وتفاوُتُ أهلِها في ذلك النُّورِ قُوَّةً وضَعفًا لا يُحصِيه إلَّا اللهُ تعالى؛ فمِنَ النَّاسِ مَن نُورُ هذه الكَلِمةِ في قَلْبِه كالشَّمسِ، ومِنهم مَن نُورُها في قَلْبِه كالكوكَبِ الدُّرِّيِّ، ومنهم مَن نُورُها في قَلْبِه كالمِشعَلِ العَظيمِ، وآخَرُ كالسِّراجِ المضِيءِ، وآخَرُ كالسِّراجِ الضَّعيفِ؛ ولهذا تَظهَرُ الأنوارُ يومَ القيامةِ بأيمانِهم، وبَيْنَ أيديهم، على هذا المِقدارِ، بحسَبِ ما في قُلوبِهم مِن نُورِ هذه الكَلِمةِ؛ عِلمًا وعَمَلًا، ومَعرِفةً وحالًا.
وكلَّما عَظُم نُورُ هذه الكَلِمةِ واشتَدَّ، أحرَقَ مِنَ الشُّبُهاتِ والشَّهواتِ بحسَبِ قُوَّتِه وشِدَّتِه، حتَّى إنَّه رُبَّما وَصَل إلى حالٍ لا يُصادِفُ معها شُبهةً ولا شَهوةً ولا ذَنبًا، إلَّا أحرَقَه، وهذا حالُ الصَّادِقِ في توحيدِه، الذي لم يُشرِكْ باللهِ شَيئًا
.
“Ketahuilah, sinar kalimat laa ilaha illallah yang melenyapkan kabut dan asap dosa bergantung pada intensitas sinar tersebut. Sinar itu memiliki cahaya dengan kekuatan yang berbeda-beda pada diri setiap hamba. Hanya Allah ta’ala yang mengetahui hal tersebut. Dalam hati sebagian orang, sinar kalimat laa ilaha illallah itu layaknya matahari. Pada hati sebagian yang lain, sinar itu seperti bintang yang bersinar. Sedangkan dalam hati sebagian yang lain, cahaya itu seperti obor yang besar. Sementara yang lain layaknya pelita yang terang dan ada yang seperti pelita yang temaram. Oleh karena itu, di hari kiamat kelak, cahaya-cahaya ini akan nampak di kanan dan hadapan mereka sesuai dengan intensitas cahaya kalimat laa ilaha illallah yang ada di dalam hati; yang terwujud dalam pengilmuan dan pengamalan, serta dalam pengenalan dan perilaku. Setiap kali membesar dan menguat, cahaya kalimat laa ilaha illallah ini mampu membakar syubhat dan syahwat sesuai dengan kekuatan yang dimiliki. Terkadang, kemampuan itu mampu mencapai kondisi yang tidak menyisakan syubhat dan syahwat apa pun kecuali terbakar olehnya. Inilah kondisi orang yang memiliki tauhid yang tulus, karena sama sekali ia tidak menduakan Allah dengan suatu apa pun.” [Madarij as-Salikin 1/338 karya Ibnu al-Qayyim]
.
#tauhid
.
Ibnu al-Qayyim menuturkan,
اعلَمْ أنَّ أشِعَّةَ لا إلهَ إلَّا اللهُ تبدِّدُ مِن ضَبابِ الذُّنوبِ وغُيومِها بقَدْرِ قُوَّةِ ذلك الشُّعاعِ وضَعْفِه، فلها نُورٌ، وتفاوُتُ أهلِها في ذلك النُّورِ قُوَّةً وضَعفًا لا يُحصِيه إلَّا اللهُ تعالى؛ فمِنَ النَّاسِ مَن نُورُ هذه الكَلِمةِ في قَلْبِه كالشَّمسِ، ومِنهم مَن نُورُها في قَلْبِه كالكوكَبِ الدُّرِّيِّ، ومنهم مَن نُورُها في قَلْبِه كالمِشعَلِ العَظيمِ، وآخَرُ كالسِّراجِ المضِيءِ، وآخَرُ كالسِّراجِ الضَّعيفِ؛ ولهذا تَظهَرُ الأنوارُ يومَ القيامةِ بأيمانِهم، وبَيْنَ أيديهم، على هذا المِقدارِ، بحسَبِ ما في قُلوبِهم مِن نُورِ هذه الكَلِمةِ؛ عِلمًا وعَمَلًا، ومَعرِفةً وحالًا.
وكلَّما عَظُم نُورُ هذه الكَلِمةِ واشتَدَّ، أحرَقَ مِنَ الشُّبُهاتِ والشَّهواتِ بحسَبِ قُوَّتِه وشِدَّتِه، حتَّى إنَّه رُبَّما وَصَل إلى حالٍ لا يُصادِفُ معها شُبهةً ولا شَهوةً ولا ذَنبًا، إلَّا أحرَقَه، وهذا حالُ الصَّادِقِ في توحيدِه، الذي لم يُشرِكْ باللهِ شَيئًا
.
“Ketahuilah, sinar kalimat laa ilaha illallah yang melenyapkan kabut dan asap dosa bergantung pada intensitas sinar tersebut. Sinar itu memiliki cahaya dengan kekuatan yang berbeda-beda pada diri setiap hamba. Hanya Allah ta’ala yang mengetahui hal tersebut. Dalam hati sebagian orang, sinar kalimat laa ilaha illallah itu layaknya matahari. Pada hati sebagian yang lain, sinar itu seperti bintang yang bersinar. Sedangkan dalam hati sebagian yang lain, cahaya itu seperti obor yang besar. Sementara yang lain layaknya pelita yang terang dan ada yang seperti pelita yang temaram. Oleh karena itu, di hari kiamat kelak, cahaya-cahaya ini akan nampak di kanan dan hadapan mereka sesuai dengan intensitas cahaya kalimat laa ilaha illallah yang ada di dalam hati; yang terwujud dalam pengilmuan dan pengamalan, serta dalam pengenalan dan perilaku. Setiap kali membesar dan menguat, cahaya kalimat laa ilaha illallah ini mampu membakar syubhat dan syahwat sesuai dengan kekuatan yang dimiliki. Terkadang, kemampuan itu mampu mencapai kondisi yang tidak menyisakan syubhat dan syahwat apa pun kecuali terbakar olehnya. Inilah kondisi orang yang memiliki tauhid yang tulus, karena sama sekali ia tidak menduakan Allah dengan suatu apa pun.” [Madarij as-Salikin 1/338 karya Ibnu al-Qayyim]
.
#tauhid
أن النعم في الدنيا لا ينبغي أن يُسْتَدل بها على رضا الله تعالى؛ لأنها قد تحصل لغير المؤمن، وتكون عاقبته المصير إلى عذاب الله
.
"Kenikmatan dunia tidak dapat dijadikan sebagai bukti keridhaan Allah kepada seorang hamba karena kenikmatan dunia juga didapatkan oleh orang kafir padahal ujung-ujungnya ia hanya mendapatkan azab Allah."
.
#nasihat
.
"Kenikmatan dunia tidak dapat dijadikan sebagai bukti keridhaan Allah kepada seorang hamba karena kenikmatan dunia juga didapatkan oleh orang kafir padahal ujung-ujungnya ia hanya mendapatkan azab Allah."
.
#nasihat
Cara yang ideal untuk meneguhkan dan memperbaiki tauhid yang berada di dalam hati adalah mengenal Allah berikut kemuliaan, keindahan, dan keagungan-Nya dengan sempurna; serta merenungkan ayat-ayat-Nya yang menunjukkan kemanunggalan dan kesempurnaan-Nya.
.
Ibnu al-Qayyim rahimahullah menyampaikan,
إذا تيقَّن أنَّ الضُّرَّ والنَّفعَ، والعَطاءَ والمَنعَ، والهُدى والضَّلالَ، والسَّعادةَ والشَّقاءَ؛ كُلُّ ذلك بيَدِ اللهِ لا بيَدِ غَيرِه، وأنَّه الذي يقلِّبُ القُلوبَ، ويُصَرِّفها كيف يشاءُ، وأنَّه لا مُوَفِّقَ إلَّا من وفَّقه وأعانه، ولا مَخذولَ إلَّا من خذَلَه وأهانه وتخَلَّى عنه، وأنَّ أصَحَّ القُلوبِ، وأسلَمَها وأقوَمَها، وأرقَّها وأصفاها، وأشَدَّها وأليَنَها؛ من اتخَذَه وَحْدَه إلهًا ومعبودًا، فكان أحبَّ إليه من كُلِّ ما سِواه، وأخوفَ عنده مِن كُلِّ ما سِواه، وأرجى له من كُلِّ ما سِواه، فتتقدَّمُ محبَّتُه في قَلْبِه جميعَ المحابِّ، فتَنْساقُ المحابُّ تبعًا لها كما يَنساقُ الجيَشُ تَبَعًا للسُّلطانِ، ويتقدَّمُ خَوفُه في قَلْبِه جميعَ المخُوفاتِ، فتَنْساقُ المخاوِفُ كُلُّها تَبَعًا لخَوفِه، ويتقدَّمُ رجاؤُه في قَلْبِه جميعَ الرَّجاءِ، فينساقُ كُلُّ رجاءٍ تَبَعًا لرَجائِه. فهذا علامةُ توحيدِ الإلهيَّةِ في هذا القَلْبِ، والبابُ الذي دَخَل إليه منه توحيدُ الرُّبوبيَّةِ، أي: بابُ توحيدِ الإلهيَّةِ هو توحيدُ الرُّبوبيَّةِ؛ فإنَّ أوَّلَ ما يتعلَّقُ القَلبُ يتعلَّقُ بتوحيدِ الرُّبوبيَّةِ، ثمَّ يرتقي إلى توحيدِ الإلهيَّةِ
.
“Apabila hamba meyakini bahwa bahaya dan manfaat, memberi dan tidak memberi, petunjuk dan kesesatan, kebahagiaan dan kesengsaraan, seluruhnya berada di Tangan Allah, bukan selain-Nya; serta meyakini bahwa Dia-lah yang membolak-balikkan hati dan memalingkannya sesuai kehendak-Nya; meyakini bahwa orang yang beruntung hanyalah orang yang diberi taufik dan pertolongan oleh-Nya; meyakini bahwa orang yang hina hanyalah orang yang ditelantarkan, dihinakan, dan ditinggalkan Allah; meyakini bahwa hati yang paling baik, paling selamat, paling teguh, paling lembut, paling murni adalah hati yang dimiliki orang yang hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sembahan, sehingga hanya Dia satu-satunya yang dicintai, ditakuti, dan diharapkan, dimana: (a) kecintaan kepada-Nya mengungguli kecintaan kepada hal lain, sehingga kecintaan tersebut mengikuti kecintaan kepada Allah layaknya pasukan yang mengikuti perintah Sulthan, (b) rasa takut kepada Allah mengungguli rasa takut terhadap hal yang lain, sehingga rasa takut tersebut pun mengikuti rasa takut kepada Allah, dan (c) pengharapan kepada Allah mengungguli pengharapan kepada hal yang lain, sehingga pengharapan tersebut mengikuti pengharapan kepada Allah; maka semua hal di atas merupakan ciri keberadaan tauhid uluhiyah di dalam hati yang menjadi pintu yang berperan sebagai tujuan dan titik tolak bagi tauhid rububiyah. Sungguh, hal pertama yang terkait dengan hati adalah tauhid rububiyah, yang kemudian mendaki menuju tauhid uluhiyah.” [Madarij as-Salikin 1/412]
.
#tauhid
.
Ibnu al-Qayyim rahimahullah menyampaikan,
إذا تيقَّن أنَّ الضُّرَّ والنَّفعَ، والعَطاءَ والمَنعَ، والهُدى والضَّلالَ، والسَّعادةَ والشَّقاءَ؛ كُلُّ ذلك بيَدِ اللهِ لا بيَدِ غَيرِه، وأنَّه الذي يقلِّبُ القُلوبَ، ويُصَرِّفها كيف يشاءُ، وأنَّه لا مُوَفِّقَ إلَّا من وفَّقه وأعانه، ولا مَخذولَ إلَّا من خذَلَه وأهانه وتخَلَّى عنه، وأنَّ أصَحَّ القُلوبِ، وأسلَمَها وأقوَمَها، وأرقَّها وأصفاها، وأشَدَّها وأليَنَها؛ من اتخَذَه وَحْدَه إلهًا ومعبودًا، فكان أحبَّ إليه من كُلِّ ما سِواه، وأخوفَ عنده مِن كُلِّ ما سِواه، وأرجى له من كُلِّ ما سِواه، فتتقدَّمُ محبَّتُه في قَلْبِه جميعَ المحابِّ، فتَنْساقُ المحابُّ تبعًا لها كما يَنساقُ الجيَشُ تَبَعًا للسُّلطانِ، ويتقدَّمُ خَوفُه في قَلْبِه جميعَ المخُوفاتِ، فتَنْساقُ المخاوِفُ كُلُّها تَبَعًا لخَوفِه، ويتقدَّمُ رجاؤُه في قَلْبِه جميعَ الرَّجاءِ، فينساقُ كُلُّ رجاءٍ تَبَعًا لرَجائِه. فهذا علامةُ توحيدِ الإلهيَّةِ في هذا القَلْبِ، والبابُ الذي دَخَل إليه منه توحيدُ الرُّبوبيَّةِ، أي: بابُ توحيدِ الإلهيَّةِ هو توحيدُ الرُّبوبيَّةِ؛ فإنَّ أوَّلَ ما يتعلَّقُ القَلبُ يتعلَّقُ بتوحيدِ الرُّبوبيَّةِ، ثمَّ يرتقي إلى توحيدِ الإلهيَّةِ
.
“Apabila hamba meyakini bahwa bahaya dan manfaat, memberi dan tidak memberi, petunjuk dan kesesatan, kebahagiaan dan kesengsaraan, seluruhnya berada di Tangan Allah, bukan selain-Nya; serta meyakini bahwa Dia-lah yang membolak-balikkan hati dan memalingkannya sesuai kehendak-Nya; meyakini bahwa orang yang beruntung hanyalah orang yang diberi taufik dan pertolongan oleh-Nya; meyakini bahwa orang yang hina hanyalah orang yang ditelantarkan, dihinakan, dan ditinggalkan Allah; meyakini bahwa hati yang paling baik, paling selamat, paling teguh, paling lembut, paling murni adalah hati yang dimiliki orang yang hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sembahan, sehingga hanya Dia satu-satunya yang dicintai, ditakuti, dan diharapkan, dimana: (a) kecintaan kepada-Nya mengungguli kecintaan kepada hal lain, sehingga kecintaan tersebut mengikuti kecintaan kepada Allah layaknya pasukan yang mengikuti perintah Sulthan, (b) rasa takut kepada Allah mengungguli rasa takut terhadap hal yang lain, sehingga rasa takut tersebut pun mengikuti rasa takut kepada Allah, dan (c) pengharapan kepada Allah mengungguli pengharapan kepada hal yang lain, sehingga pengharapan tersebut mengikuti pengharapan kepada Allah; maka semua hal di atas merupakan ciri keberadaan tauhid uluhiyah di dalam hati yang menjadi pintu yang berperan sebagai tujuan dan titik tolak bagi tauhid rububiyah. Sungguh, hal pertama yang terkait dengan hati adalah tauhid rububiyah, yang kemudian mendaki menuju tauhid uluhiyah.” [Madarij as-Salikin 1/412]
.
#tauhid