𝐁𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐓𝐨 𝐉𝐚𝐧𝐧𝐚𝐡
303 subscribers
662 photos
1.02K videos
8 files
882 links
𔘓 〞Assalamu'alaikum ⸒﹗
┈─ꕀ┈─ꕀ┈─ꕀ┈─ꕀ┈─ꕀ┈─ꕀ┈─
ꜜ ᩠ ❥Up: Materi, Video, Foto, Quotes, Quiz, Podcast, dll yang berhubungan dengan dakwah islam
ꜜ ᩠ ❥Bot: @beingtojannah_bot
ꜜ ᩠ ❥TikTok: @mahreenhafidzah
ꜜ ᩠ ❥Since: 20 Juli 2021.
┈─ꕀ┈─ꕀ┈
Semangat Hijrah!
Download Telegram
"Nafsu bisa membuat seorang raja menjadi budak, sementara sabar bisa membuat seorang budak menjadi raja"

::🪴|| Imam Ghazali

🧇 @dakwahukhteaa
السلام عليكم
ﺑِﺴْـــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ


4 cara untuk menahan hawa nafsu

1. Menyibukkan diri untuk beraktivitas positif
Misalnya mencari ilmu, bekerja, membaca Al-Quran, Sholat.

2. Ingat istighfar dan malu pada Allah
Contohnya : Malu karena semua akan ada hisab, beristighfar meminta ampun kepada Allah.

3. Minta perlindungan Allah
Berdo'a dan mintalah perlindungan dari Allah untuk tidak mendekati sesuatu yang diharamkan.

4. Puasa
Ketika seseorang berpuasa, maka ia akan menahan diri dari makan dan minum. Dengan tidak makan dan minum, maka hawa nafsu (syahwat) akan terkendali. Jika nafsu terkendali, maka sulit bagi setan untuk menggoda manusia, karena pintu utama bagi setan adalah hawa nafsu itu sendiri.
RAHASIA DIBALIK SAKIT

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)

Ketahuilah wahai saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan. Sebagaimana firman Allah ta’ala, “Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy-Syuura: 30).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,” Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi”. (HR. Muslim)

Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai saudaraku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka.” (HR. Al Bazzar, shohih)

Ingatlah saudaraku, cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.” (HR. Tirmidzi, shohih)

#onedayonehadits
#hadits
#dakwah
#islam
JANGAN SUJUD SEPERTI ANJING

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bersikaplah pertengahan ketiak sujud. Janganlah salah seorang di antara kalian menempelkan lengannya di lantai seperti anjing yang membentangkan lengannya saat duduk.” (HR. Bukhari no. 822 dan Muslim no. 493).

Ketika sujud lengan mesti diangkat, tidak menempel pada lantai. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengangkatnya dan tidak menempelkan lengan atau siku ke lantai saat sujud.

Adapun berikut pembahasan bagaimana keadaan tangan ketika sujud:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat, beliau merenggangkan lengan tangannya (ketika sujud) hingga nampak putih ketiak beliau.”
(HR. Bukhari no. 390 dan Muslim no. 495).

Dari Al Bara’ bin ‘Azib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika engkau sujud, letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu.”
(HR. Muslim no. 494).

Apa hikmah mengangkat siku atau lengan tangan ketika sujud?
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hikmah melakukan cara seperti itu adalah untuk mendekatkan pada sifat tawadhu’. Cara seperti itu pula akan membuat anggota sujud yang mesti menempel benar-benar menempel ke lantai yaitu dahi dan hidung. Cara sujud seperti itu pula akan menjauhkan dari sifat malas. Perlu diketahui bahwa cara sujud dengan lengan menempel ke tanah menyerupai anjing yang membentangkan lengannya. Keadaan lengan seperti itu pula pertanda orang tersebut meremehkan shalat dan kurang perhatian terhadap shalatnya. Wallahu a’lam.”
(Syarh Shahih Muslim, 4: 187)

#onedayonehadits #hadits #haditsshahih #haditsmuslim
#dakwah #islam #islampos #tausiyahku #hijrahcinta #duniamuslimah #dakwahmuslimah #beraniberhijrah #ukhuwah #selfreminder #pemudahijrah #yukhijrah #yukngaji #muhasabahdiri
_Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh._

_*🗣️️SHOLATLAH MESKIPUN ENGKAU MASIH BANYAK BERBUAT DOSA.*_

_Bismillahirrahmanirrahim..._
_~ Sholatlah walaupun kita belum baik_
_~ Sholatlah walaupun kita masih suka berbuat dan berlumuran dosa. (Korupsi, Berbohong, Mengumpat, Bertengkar, Mabuk-mabukan, Berjudi, atau masih buka Aurat ghibah, dll)._

_*☝️Karna dengan sholatlah :* yg akan membuat kita Jadi baik dan melepaskan semua hal-² buruk yg sering kita lakukan._

_*✍️Sesungguhnya ada 5 panggilan Allah Subhaanahu wa ta’ala kepada orang-² yg beriman. Sebagai bekal ke akhirat meliputi :*_

_*1 – PANGGILAN HARIAN :*_
_Ini merupakan panggilan shalat fardhu 5 waktu setiap hari._

_*↗️Allah ta’ala berfirman :*_
_"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yg telah ditentukan waktunya atas orang-² yg beriman” (QS 4 – an-Nisaa’ : 103)._

_*2 – PANGGILAN MINGGUAN :*_
_Ini merupakan panggilan untuk menunaikan shalat Jum’at berjamaah di masjid._

_*↗️Allah ta’ala berfirman :*_
_“Hai orang-² yg beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah, & tinggalkan jual beli. Yg demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS 62–al-Jumu’ah :9)_

_*3 – PANGGILAN TAHUNAN :*_
_Ini adalah penggilan untuk menuntaskan shaum Ramadhan. Selain shaum yg di sunnahkan._

_*↗️Allah ta’ala berfirman:*_
_“Hai orang-² yg beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-² sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS 2 – al-Baqarah : 183)._

_*4 – PANGGILAN SEKALI SEUMUR HIDUP :*_
_Ibadah Haji Ini merupakan panggilan yg diwajibkan hanya satu kali bagi yg mampu secara fisik & finansial._

_*↗️Allah ta’ala berfirman:*_
_"...mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) mereka yg sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah...” (QS 3 – Ali ‘Imran : 97)_

_*✅️5 – PANGGILAN UNTUK MENINGGALKAN DUNIA FANA :*_
_Wafat "Ini adalah panggilan terakhir dari Allah Subhaanahu wa ta’ala._

_*↗️Allah Ta'ala berfirman:*_
_“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yg mengetahui yg ghaib & yg nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yg telah kamu kerjakan” (QS 62- al-Jumu’ah : 8)_

_*☝️Ayo bersegeralah memenuhi panggilan nomer 1 sampai dengan 4,* selagi sehat dan mampu, dan bersiaplah untuk mempersiapkan panggilan yg ke 5 yg bisa terjadi sewaktu-waktu *KEMATIAN...?*_

_👏Semoga kita tergolong orang-² beriman yg peka terhadap panggilan-² Allah di atas, agar kita mendapat keselamatan di dunia & akhirat, agar dimatikan dalam husnul khotimah._
_*Aamiin Allahuma Aamiin.*_

_*Selamat Pagi waktunya untuk menjalankan ibadah shalat subuh..*_
Bismillah

🌹 𝙎𝙀𝙊𝙍𝘼𝙉𝙂 𝙃𝘼𝙈𝘽𝘼 𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙈𝙀𝙉𝙔𝙀𝙎𝘼𝙇𝙄 𝙒𝘼𝙆𝙏𝙐 𝙆𝙊𝙎𝙊𝙉𝙂𝙉𝙔𝘼 𝙋𝘼𝘿𝘼 𝙃𝘼𝙍𝙄 𝙆𝙄𝘼𝙈𝘼𝙏 💦

'Aisyah radhiallahu 'anha berkata, Nabi ﷺ bersabda,

ما من ساعة تمر بابن آدم لم يذكر الله فيها إلا حسر عليها يوم القيامة

"Tidak ada satu waktu yang dilewati anak adam dan dia tidak berdzikir kepada Allah ﷻ di waktu tersebut, melainkan ia akan menyesalinya pada hari kiamat." (Shahih al-Jami' no. 5720)

Imam al-Auza'i rahimahullah berkata,

"Tidaklah waktu-waktu yang dilewati di dunia melainkan akan ditampakkan kepada seorang hamba pada hari kiamat. Hari demi hari, waktu demi waktu.

Maka tidaklah berlalu satu waktu yang ia tidak berdzikir kepada Allah ﷻ di waktu tersebut, melainkan dirinya akan dipenuhi rasa penyesalan."

(Hilyatul Auliya' 6/142)

▪️▪️▪️▪️🌹🌹▪️▪️▪️▪️

Arsip ilmu syar'i dan fawa'aid ulama salaf serta quotes nasehat/motivasi
●JANGAN TERTIPU DENGAN KENIKMATAN DUNIA

Akhir dunia ini adalah ketiadaan dan kebinasaan. Keindahannya adalah petaka dan penyesalan. Inilah dunia. Allah Azza wa Jalla berfirman:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Artinya: "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."
[al-Hadîd/57:20]
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sejumlah ulama telah berfatwa haramnya merayakan hari Valentine, di antaranya;

Syekh Ibnu Jibrin hafizahullah ditanya, "Kini dikalangan muda mudi kami banyak yang merayakan hari Valentin. Valentin adalah nama seorang pastor yang diagungkan oleh orang Nashrani. Mereka merayakannya setiap tanggal 14 Februari, saling tukar menukar hadiah dan bunga merah. Mereka mengenakan pakaian merah. Apa hukum merayakannya dan saling memberi hadiah padahari itu seta meramaikan hari tersebut?

Beliau menjawab;

Pertama: Tidak boleh merayakan perayaan-perayaan bid'ah seperti itu, karena dia merupakan bid'ah yang diada-adakan dan tidak ada landasannya dalam syariat. Maka dia termasuk dalam hadits Aisyah radhiallahu anha, sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallambersabda,

من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد

"Siapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru dalam ajaran (agama) kami, maka dia tertolak."

Maksudnya adalah tertolak dari orang yang mengadakannya.

Kedua:

Di dalamnya terdapat tindakan menyerupai orang-orang kafir dan taklid serta mengagungkan mereka menghormati hari-hari raya mereka dan moment-moment khusus mereka serta menyerupai mereka dalam hal yang menjadi kekhususan dalam agama mereka. Disebutkan dalam hadits,

من تشبه بقوم فهو منهم

"Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka." (HR. Abu Daud no. 3512)

Ketiga:

Lebih dari itu, perayaan tersebut mengandung berbagai kemungkaran, kerusakan, seperti pesta pora, nyanyian dan music, kesombongan, campur baur laki-laki wanita dengan dandanan seronok di depan non mahram dan perkara-perkara haram lainnya. Atau perayaan seperti ini juga dapat menjadi sarana terjadinya zina dan mukadimahnya. Hal tersebut tidak dibenarkan hanya dengan alasan mencari hiburan dan selingan serta pengakuan mereka bahwa mereka dapat menjaga diri. Karena perbuatan tersebut tidak benar. Maka siapa yang sayang terhadap dirinya, hendaknya dia menjauhi perbuatan dosa dan sarana-sarananya.

Beliau berkata, "Berdasarkan hal tersebut, maka tidak boleh menjual berbagai hadiah dan bunga, jika dia mengetahui bahwa pembelinya merayakan dengan itu semua hari-hari raya mereka atau menjadikannya sebagai hadiah atau memuliakan hari tersebut dengannya. Agar sang penjual tidak termasuk orang yang berpartisipasi dalam perbuatan bid'ah tersebut.

Wallahu A'lam.
Sumber: islamqa.info
kenapa kau diberi kesulitan?
karena Allah ingin memberimu kemudahan di masa depan

kenapa kau diberi kesedihan?
karena Allah ingin memberimu kesenangan di Akhirat nanti

kenapa kau diberi musibah?
karena Allah ingin agar kau lebih dekat kepada-Nya

yuk semangat! 𝘺𝘰𝘶 𝘤𝘢𝘯 𝘥𝘰 𝘪𝘵 !!

@kataislamic
*_🏷️ Bayatul Mutaqien💐_*

•بسم الله الرحمن الرحي

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Bertakwalah kamu kepada Allah, iringilah keburukan dengan kebaikan dan berakhlaklah kepada manusia dengan akhlak yang baik!”

(H.R. Ahmad dan Tirmidzi).
*MARHABAN YA RAMADHAN!*

Buletin Kaffah No. 286 (25 Sya’ban 1444 H/17 Maret 2023 M)

Tak terasa, hanya dalam rengkuhan hari, kaum Muslim di seluruh dunia akan kedatangan bulan penuh kemuliaan: Ramadhan. Bulan penuh keutamaan di dalamnya Allah SWT melipatgandakan pahala, menurunkan rahmat dan ampunan-Nya yang berlimpah-ruah bagi para hamba-Nya yang berpuasa di dalamnya dengan penuh keimanan dan hanya mengharap ridha-Nya. Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni (HR Muttafaq ‘alayh).

*Dipenuhi Keutamaan*

Allah SWT meletakkan banyak keutamaan pada bulan Ramadhan melebihi bulan-bulan yang lain. Baginda Nabi Muhammad saw. menyebut Ramadhan sebagai penghulu bulan. Sabda beliau:

سَيِّدُ الشُّهُورِ شَهْرُ ‌رَمَضَانَ، وَسَيِّدُ الْأَيَّامِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ

Penghulu bulan adalah Ramadhan dan penghulu hari adalah Jumat (HR Ibnu Abi Ad-Dunya’).

Di antara keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan adalah: Pertama, Ramadhan adalah bulan ‘pembakaran’ atau penghapusan dosa-dosa. Ramadhan, dari kata ‘ramadha’, bermakna panas. Para ulama menyebut Ramadhan sebagai bulan panas yang membakar/menghapus dosa-dosa orang-orang yang beriman. Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasulullah saw. bersabda:

إِنَّمَا سُمِّيَ رَمَضَانُ لِأَنَّهُ يَرْمِضُ الذُّنُوبَ

Sungguh dinamakan Ramadhan karena ia membakar dosa-dosa (Asy-Saukani, Fath al-Qadîr, 1/240).

Maknanya, dengan beribadah puasa Ramadhan, dosa-dosa yang ada dalam diri umat Islam akan hilang. Puasa Ramadhan akan menghapus dan menghilangkan dosa-dosa mereka (Al-Mawardi, Al-Hâwi al-Kabîr li al-Mawardi, 3/854).

Hadis di atas sejalan dengan sabda Nabi saw. yang lain:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Shalat lima waktu, Jumat yang satu ke Jumat berikutnya dan Ramadhan yang satu ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar (HR Muslim).

Kedua, Ramadhan adalah bulan turunnya al-Quran. Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِى أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ

Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya al-Quran diturunkan, sebagai petunjuk bagi manusia serta berisi ragam penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil) (TQS al-Baqarah [2]: 185).

Al-Quran adalah wahyu Allah SWT sekaligus mukjizat terbesar untuk Rasulullah saw. Al-Quran juga merupakan hujjah dalam berdakwah dan sumber hukum bagi kaum Muslim. Allah SWT telah memilih Ramadhan sebagai bulan turunnya al-Quran pada malam yang penuh keberkahan.

إِنَّا أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ , إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ

Sungguh Kami telah menurunkan al-Quran pada suatu malam yang diberkahi dan sungguh Kamilah Pemberi peringatan (TQS ad-Dukhan [44]: 3).

Pada malam yang disebut Lailatul Qadar ini Allah SWT memerintahkan para malaikat yang dipimpin Jibril as. untuk membawa keselamatan dan kebaikan sepanjang malam tanpa ada keburukan hingga terbit fajar. Demikian penjelasan Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya.

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ . سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Pada malam itu turun para malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (TQS al-Qadar [97]: 4-5).

Ketiga, Ramadhan bulan yang di dalamnya pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Keadaan seperti itu tidak terjadi pada bulan-bulan lain. Hanya ada sepanjang Ramadhan dari awal hingga akhir. Nabi saw. bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

Saat Ramadhan tiba pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu (HR al-Bukhari dan Muslim).
Imam Ibnu Hajar menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan setan-setan dibelenggu adalah mereka tidak bebas mengganggu kaum Muslim sebagaimana bebasnya mereka pada waktu lain di luar Ramadhan. Ini karena kaum Muslim sibuk dengan puasa yang menahan syahwat mereka, juga karena kaum Muslim sibuk dengan membaca al-Quran dan zikir.

Ulama lainnya menyebut bahwa yang dimaksud setan-setan dibelenggu adalah sebagian dari mereka, yakni kalangan pembesar dari para setan. Sebagian lagi menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan setan-setan dibelenggu adalah mereka dilemahkan sehingga tidak mampu mengganggu dan memperdaya syahwat.

Keempat, Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya pahala dilipatgandakan. Allah SWT berfirman dalam hadis qudsi:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى

“Setiap amal kebaikan manusia akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.” Allah SWT berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalaskan pahalanya. Hal itu karena orang yang berpuasa telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

*Menjaga Ketaatan*

Bergembira dan bersemangat menyambut Ramadhan seharusnya mengisi rongga dada seorang Mukmin. Karena setiap Mukmin sejatinya paham betapa besar kemuliaan dan balasan kebaikan yang Allah limpahkan pada orang-orang yang beramal salih selama bulan Ramadhan.

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali berkata; “Sebagian salaf berkata, ‘Dulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih selama Ramadhan yang lalu) mereka.’” (Ibnu Rajab, Lathâ’if al-Ma’ârif, hlm. 232).

Kegembiraan itu karena selama satu bulan mereka akan dinaungi keberkahan, yang di dalamnya pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya setiap doa dikabulkan, ampunan diberikan dan ganjaran amal dilipatgandakan. Orang-orang yang berpuasa selama Ramadhan juga dibahagiakan dua kali oleh Allah SWT, yakni saat berbuka puasa dan saat berjumpa dengan-Nya kelak di dalam surga-Nya.

Meski demikian, sikap mawas diri juga sepatutnya dimiliki. Sebabnya, Nabi saw. mengingatkan bahwa ternyata ada orang-orang yang justru merugi manakala Ramadhan tiba dan berlalu. Sabda beliau:

قَالَ لِي جِبْرِيلُ: رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، فَقُلْتُ: آمِينَ

Jibril as. berkata kepada diriku, “Sungguh sangat merugi seseorang yang masuk ke dalam bulan Ramadhan, lalu tidak diampuni dosanya.” Aku pun mengucapkan: Âmîn (Ya Allah, kabulkanlah).” (HR al-Bukhari).

Mereka yang merugi selama Ramadhan disebabkan dua hal. Pertama: Mereka mengerjakan ibadah shaum, tarawih dan beragam amal lainnya bukan karena iman dan mengharap ridha Allah SWT. Mereka beribadah dengan riya dan sum’ah, seperti untuk pencitraan. Saat demikian, gugurlah pahala-pahala dan kesempatan mendapatkan maghfirah Allah SWT. Sebabnya, syarat untuk meraih maghfirah-Nya adalah beramal semata-mata karena iman dan mengharap ridha-Nya. Rasulullah saw. bersabda:

مَن صَامَ رَمَضَانَ، إيمَانًا واحْتِسَابًا، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ

Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan semata-mata mengharap ridha Allah maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR al-Bukhari).

Kedua, mereka berpuasa hanya menahan lapar dan haus saja, sementara lisan dan badan mereka terus melakukan kemaksiatan. Rasulullah saw. bersabda:

رُبَّ صائمٍ حَظُّهُ مِن صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ

Boleh jadi orang yang berpuasa itu ganjaran dari puasanya hanya rasa lapar dan dahaga (HR al-Bukhari).

Dalam Hadis Nabi saw. yang lain juga dinyatakan:

مَن لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ والعَمَلَ بِهِ، فليسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ في أنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وشَرَابَهُ.
Siapa saja yang tidak meninggalkan kedustaan dan tetap melakukan kemaksiatan, Allah tidak membutuhkan amalan (puasa)-nya yang di dalamnya dia meninggalkan makanan dan minumannya (HR al-Bukhari).

Termasuk kemaksiatan di sini adalah sengaja mencampakkan hukum-hukum Allah SWT; memfitnah dan menyebar permusuhan kepada sesama Muslim; serta berkolaborasi dengan orang-orang zalim, padahal Allah SWT telah mengingatkan agar jangan cenderung kepada orang-orang zalim (Lihat: QS Hud [11]: 113).

Karena itu sambutlah Ramadhan dengan kesiapan iman dan takwa. Jadikan Ramadhan tahun ini sebagai kesempatan melakukan perubahan diri menjadi insan yang lebih baik di hadapan Allah SWT. Totalitas dalam ketaatan bukan hanya sesaat selama Ramadhan, lalu melupakan Allah SWT serta perintah dan larangan-Nya begitu Ramadhan usai. Sungguh, kita mengharapkan rahmat dan ampunan Allah SWT setiap saat agar diri ini layak melewati pintu Rayyan di surga-Nya yang telah disiapkan bagi orang-orang yang berpuasa dengan penuh ketaatan.

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. []

---*---

*Hikmah:*

مَن يَعْزِمُ عَلىَ تَرْكِ اْلمَعَاصِي فِي شَهْرِ رِمَضَانَ دُونَ غَيْرِهِ؛ فَلَيْسَ هَذَا بِتَائِبٍ مُطْلَقًا!

Siapa saja yang bertekad meninggalkan maksiat pada bulan Ramadhan saja, tanpa memiliki tekad yang sama pada bulan-bulan lainnya, ia bukanlah orang yang benar-benar bertobat. (Ibnu Taimiyah, Majmû’ al-Fatâwâ, 10/743). []
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh 😊🫶