✍🏼📚 BATASAN TASYABBUH
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,
“Tasyabbuh dengan orang-orang kafir terjadi dalam hal penampilan, pakaian, tempat makan, dan sebagainya karena ia adalah kalimat yang bersifat umum.
Dalam artian, bila ada seseorang yang melakukan ciri khas orang-orang kafir, yang orang melihatnya akan mengira bahwa ia termasuk golongan mereka (maka saat itulah disebut dengan tasyabbuh, -pen.)”
(Majmu’ Durus wa Fatawa al-Haramil Makki, 3:367)
🔗Sumber: https://asysyariah.com/tasyabbuh-bahaya-laten-ditengah-umat/
~~~~~~~
🌎www.asysyariah.com
📲t.me/asysyariah
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,
“Tasyabbuh dengan orang-orang kafir terjadi dalam hal penampilan, pakaian, tempat makan, dan sebagainya karena ia adalah kalimat yang bersifat umum.
Dalam artian, bila ada seseorang yang melakukan ciri khas orang-orang kafir, yang orang melihatnya akan mengira bahwa ia termasuk golongan mereka (maka saat itulah disebut dengan tasyabbuh, -pen.)”
(Majmu’ Durus wa Fatawa al-Haramil Makki, 3:367)
🔗Sumber: https://asysyariah.com/tasyabbuh-bahaya-laten-ditengah-umat/
~~~~~~~
🌎www.asysyariah.com
📲t.me/asysyariah
Majalah Islam Asy-Syariah
Tasyabbuh Bahaya Laten di Tengah Umat
Oleh Barat (baca: musuh-musuh Islam), selama ini masyarakat Islam dikesankan sebagai sebuah gambaran keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan sebagainya. Begitu kuatnya kesan itu, sehingga umat Islam pun berhasil dibuat alergi dengan segala atribut dan…
📝Islam Membedakan antara TOLERANSI UMAT BERAGAMA dan TOLERANSI AGAMA
#posterasysyariah #poster_quote #posterdakwah
🌎www.asysyariah.com
📲t.me/asysyariah
#posterasysyariah #poster_quote #posterdakwah
🌎www.asysyariah.com
📲t.me/asysyariah
✍🏼📚MAKNA AL-WALA WAL BARA'
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu berkata,
" Al-wala' wal bara' maknanya ialah cinta dan loyal kepada mukminin serta membenci orang kafir, berlepas diri dari mereka dan agama mereka.
Inilah al-wala' wal bara' yang disebutkan oleh Allah 'azza wa jalla dalam surat Al-Mumtahanah,
قَدۡ كَانَتۡ لَكُمۡ أُسۡوَةٌ حَسَنَةࣱ فِیۤ إِبۡرَ ٰهِیمَ وَٱلَّذِینَ مَعَهُۥۤ إِذۡ قَالُوا۟ لِقَوۡمِهِمۡ إِنَّا بُرَءَ ٰۤ ؤُا۟ مِنكُمۡ وَمِمَّا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ كَفَرۡنَا بِكُمۡ وَبَدَا بَیۡنَنَا وَبَیۡنَكُمُ ٱلۡعَدَ ٰوَةُ وَٱلۡبَغۡضَاۤءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤۡمِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَحۡدَهُۥۤ
"Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (Q.S. Al-Mumtahanah: 4)
Membenci dan memusuhi tidak lantas bermakna boleh menzalimi dan berbuat semena-mena kepada mereka yang bukan kafir harbi. Akan tetapi, maknanya adalah membenci dan memusuhi mereka dengan kalbumu, serta tidak menjadikannya sebagai temanmu..."
(Majmu' Fatawa ibn Baz, jilid 5)
🔗 Sumber: www.asysyariah.com/keharusan-membenci-dan-berlepas-diri-dari-orang-kafir/
~~~~~~~
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu berkata,
" Al-wala' wal bara' maknanya ialah cinta dan loyal kepada mukminin serta membenci orang kafir, berlepas diri dari mereka dan agama mereka.
Inilah al-wala' wal bara' yang disebutkan oleh Allah 'azza wa jalla dalam surat Al-Mumtahanah,
قَدۡ كَانَتۡ لَكُمۡ أُسۡوَةٌ حَسَنَةࣱ فِیۤ إِبۡرَ ٰهِیمَ وَٱلَّذِینَ مَعَهُۥۤ إِذۡ قَالُوا۟ لِقَوۡمِهِمۡ إِنَّا بُرَءَ ٰۤ ؤُا۟ مِنكُمۡ وَمِمَّا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ كَفَرۡنَا بِكُمۡ وَبَدَا بَیۡنَنَا وَبَیۡنَكُمُ ٱلۡعَدَ ٰوَةُ وَٱلۡبَغۡضَاۤءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤۡمِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَحۡدَهُۥۤ
"Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (Q.S. Al-Mumtahanah: 4)
Membenci dan memusuhi tidak lantas bermakna boleh menzalimi dan berbuat semena-mena kepada mereka yang bukan kafir harbi. Akan tetapi, maknanya adalah membenci dan memusuhi mereka dengan kalbumu, serta tidak menjadikannya sebagai temanmu..."
(Majmu' Fatawa ibn Baz, jilid 5)
🔗 Sumber: www.asysyariah.com/keharusan-membenci-dan-berlepas-diri-dari-orang-kafir/
~~~~~~~
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Majalah Islam Asy-Syariah
Keharusan Membenci dan Berlepas Diri dari Orang Kafir
Di antara prinsip yang agung dalam akidah Islam adalah al-wala wal bara’. Al-wala wal bara’ adalah prinsip yang terkandung dalam dua kalimat syahadat. Jadi, prinsip ini sangat erat kaitannya dengan masalah akidah. Asy-Syaikh Muhamad bin Abdul Wahab berkata…
📝📚 NABI ISA BERLEPAS DIRI TERHADAP PERIBADATAN NASRANI
Isa bin Maryam 'alaihissalam, demi Allah, beliau bukanlah Nasrani.
Beliau tidak mengajari umatnya untuk menyembah dirinya. Beliau tidak pula mengajari manusia untuk menyembah ibunya, Maryam.
Yang beliau dakwahkan adalah Islam, memerintahkan manusia untuk beribadah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan meninggalkan peribadahan kepada selain-Nya. Nabi Isa 'alaihissalam berlepas diri dari ucapan dan keyakinan kaum Nasrani.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيْنِ مِن دُونِ اللَّهِ ۖ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ ۚ إِن كُنتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ ۚ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ ۚ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ (١١٦) مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۚ وَكُنتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَّا دُمْتُ فِيهِمْ ۖ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنتَ أَنتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنتَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (١١٧)
"Dan (ingatlah) ketika Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, 'Hai 'Isa putra Maryam! Adakah kamu mengatakan kepada manusia 'Jadikanlah aku dan ibuku dua orang ilah (sesembahan) selain Allah?
Isa menjawab, 'Mahasuci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya.
Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), 'Sembahlah Allah, Rabbku dan Rabb kalian', dan aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka.
Maka setelah Engkau angkat aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu’.”
(Al-Maidah: 116—117)
FAKTANYA, NABI ISA SEORANG MUSLIM YANG TAWADHU
Nabi Isa ‘alaihissalam, yang kini masih hidup di langit, di akhir zaman beliau akan turun ke muka bumi menegakkan syariat Islam beserta hukum-hukum yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan dengan tawadhu’ beliau shalat di belakang Imam Mahdi.
… فَبَيْنَمَا إِمَامُهُمْ قَدْ تَقَدَّمَ يُصَلِّي بِهِمُ الصُّبْحَ إِذْ نَزَلَ عَلَيْهِمْ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ الصُّبْحَ فَرَجَعَ ذَلِكَ الْإِمَامُ يَنْكُصُ يَمْشِي الْقَهْقَرِي لِيَتَقَدَّمَ عِيْسَى يُصَلِّي بِالنَّاسِ فَيَضَعُ عِيْسَى يَدَهُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ ثُمَّ يَقُولُ لَهُ: تَقَدَّمْ فَصَلِّ، فَإِنَّهَا لَكَ أُقِيمَتْ. فَيُصَلِّي بِهِمْ إِمَامُهُم
“…Tatkala imam mereka (al-Mahdi) maju untuk mengimami shalat subuh, tiba-tiba turun kepada mereka ‘Isa bin Maryam 'alaihissalam. Bergegas, mundurlah Imam Mahdi ke belakang agar Nabi ‘Isa 'alaihissalam mengimami manusia.
Nabi ‘Isa pun meletakkan tangan beliau di
antara pundak al-Mahdi seraya berkata, 'Maju dan shalatlah, karena untukmu shalat ini ditegakkan.'
Akhirnya Imam Mahdi maju mengimami shalat.”
🔗 Sumber: https://asysyariah.com/menyelami-samudra-keindahan-islam/?amp
_________
Takhrij tambahan:
(Petikan dari HR. Ibnu Khuzaimah dari sahabat Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, dinyatakan sahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir no. 7875)
~~~
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Isa bin Maryam 'alaihissalam, demi Allah, beliau bukanlah Nasrani.
Beliau tidak mengajari umatnya untuk menyembah dirinya. Beliau tidak pula mengajari manusia untuk menyembah ibunya, Maryam.
Yang beliau dakwahkan adalah Islam, memerintahkan manusia untuk beribadah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan meninggalkan peribadahan kepada selain-Nya. Nabi Isa 'alaihissalam berlepas diri dari ucapan dan keyakinan kaum Nasrani.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيْنِ مِن دُونِ اللَّهِ ۖ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ ۚ إِن كُنتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ ۚ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ ۚ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ (١١٦) مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۚ وَكُنتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَّا دُمْتُ فِيهِمْ ۖ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنتَ أَنتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنتَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (١١٧)
"Dan (ingatlah) ketika Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, 'Hai 'Isa putra Maryam! Adakah kamu mengatakan kepada manusia 'Jadikanlah aku dan ibuku dua orang ilah (sesembahan) selain Allah?
Isa menjawab, 'Mahasuci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya.
Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), 'Sembahlah Allah, Rabbku dan Rabb kalian', dan aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka.
Maka setelah Engkau angkat aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu’.”
(Al-Maidah: 116—117)
FAKTANYA, NABI ISA SEORANG MUSLIM YANG TAWADHU
Nabi Isa ‘alaihissalam, yang kini masih hidup di langit, di akhir zaman beliau akan turun ke muka bumi menegakkan syariat Islam beserta hukum-hukum yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan dengan tawadhu’ beliau shalat di belakang Imam Mahdi.
… فَبَيْنَمَا إِمَامُهُمْ قَدْ تَقَدَّمَ يُصَلِّي بِهِمُ الصُّبْحَ إِذْ نَزَلَ عَلَيْهِمْ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ الصُّبْحَ فَرَجَعَ ذَلِكَ الْإِمَامُ يَنْكُصُ يَمْشِي الْقَهْقَرِي لِيَتَقَدَّمَ عِيْسَى يُصَلِّي بِالنَّاسِ فَيَضَعُ عِيْسَى يَدَهُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ ثُمَّ يَقُولُ لَهُ: تَقَدَّمْ فَصَلِّ، فَإِنَّهَا لَكَ أُقِيمَتْ. فَيُصَلِّي بِهِمْ إِمَامُهُم
“…Tatkala imam mereka (al-Mahdi) maju untuk mengimami shalat subuh, tiba-tiba turun kepada mereka ‘Isa bin Maryam 'alaihissalam. Bergegas, mundurlah Imam Mahdi ke belakang agar Nabi ‘Isa 'alaihissalam mengimami manusia.
Nabi ‘Isa pun meletakkan tangan beliau di
antara pundak al-Mahdi seraya berkata, 'Maju dan shalatlah, karena untukmu shalat ini ditegakkan.'
Akhirnya Imam Mahdi maju mengimami shalat.”
🔗 Sumber: https://asysyariah.com/menyelami-samudra-keindahan-islam/?amp
_________
Takhrij tambahan:
(Petikan dari HR. Ibnu Khuzaimah dari sahabat Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, dinyatakan sahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir no. 7875)
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
AsySyariah.com
Menyelami Samudra Keindahan Islam
Islam adalah Agama Seluruh Nabi dan Rasul Islam adalah agama yang memiliki fadhilah (keutamaan) yang tidak terhingga. Siapa pun yang menyelaminya, dia akan mendapatkan betapa luas dan dalamnya keindahan itu. Di antara keutamaannya, Islam adalah agama seluruh…
📝Berhijab untuk Menutup Aurat
#posterasysyariah #poster_quote #posterdakwah
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
#posterasysyariah #poster_quote #posterdakwah
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
📝📚BICARA BERLEBIHAN AKAN MEMBAHAYAKAN
Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata,
"Segala sesuatu akan bermanfaat dengan kadar lebihnya, kecuali perkataan. Sesungguhnya berlebihnya perkataan akan membahayakan."
🔗Sumber: www.asysyariah.com/lidah-tak-bertulang/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata,
"Segala sesuatu akan bermanfaat dengan kadar lebihnya, kecuali perkataan. Sesungguhnya berlebihnya perkataan akan membahayakan."
🔗Sumber: www.asysyariah.com/lidah-tak-bertulang/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Majalah Islam Asy-Syariah
Lidah Tak Bertulang
Banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisannya (lidah) yang begitu fasih berbicara. Bahkan tak sedikit orang yang belajar khusus agar memiliki kemampuan bicara yang bagus. Lisan memang karunia Allah subhanahu wa ta’ala yang demikian besar. Ia harus…
📝📚 BERBICARA DENGAN ILMU ATAU DIAM
Abu Darda' radhiallahu 'anhu berkata, saya
"Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali satu dari dua orang: orang yang diam tetapi berpikir atau orang yang berbicara dengan ilmu."
www.asysyariah.com/lidah-tak-bertulang/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Abu Darda' radhiallahu 'anhu berkata, saya
"Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali satu dari dua orang: orang yang diam tetapi berpikir atau orang yang berbicara dengan ilmu."
www.asysyariah.com/lidah-tak-bertulang/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Majalah Islam Asy-Syariah
Lidah Tak Bertulang
Banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisannya (lidah) yang begitu fasih berbicara. Bahkan tak sedikit orang yang belajar khusus agar memiliki kemampuan bicara yang bagus. Lisan memang karunia Allah subhanahu wa ta’ala yang demikian besar. Ia harus…
📝📚 BERPIKIR SEBELUM BERBICARA
Abu Hatim rahimahullah berkata,
"Lisan orang yang berakal berada di belakang hatinya. Bila dia ingin berbicara, dia mengembalikan ke hatinya terlebih dahulu. Jika terdapat (maslahat) baginya, dia akan berbicara. Bila tidak ada (maslahat), dia tidak (berbicara).
Adapun orang yang jahil (bodoh), hatinya berada di ujung lisannya sehingga apa saja yang menyentuh lisannya membuat dia akan (cepat) berbicara.
Seseorang tidak (dianggap) mengetahui agamanya hingga dia mengetahui lisannya."
Raudhatul 'Uqala wa Nuzhatul Fudhala hlm. 37-42
www.asysyariah.com/lidah-tak-bertulang/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Abu Hatim rahimahullah berkata,
"Lisan orang yang berakal berada di belakang hatinya. Bila dia ingin berbicara, dia mengembalikan ke hatinya terlebih dahulu. Jika terdapat (maslahat) baginya, dia akan berbicara. Bila tidak ada (maslahat), dia tidak (berbicara).
Adapun orang yang jahil (bodoh), hatinya berada di ujung lisannya sehingga apa saja yang menyentuh lisannya membuat dia akan (cepat) berbicara.
Seseorang tidak (dianggap) mengetahui agamanya hingga dia mengetahui lisannya."
Raudhatul 'Uqala wa Nuzhatul Fudhala hlm. 37-42
www.asysyariah.com/lidah-tak-bertulang/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Majalah Islam Asy-Syariah
Lidah Tak Bertulang
Banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisannya (lidah) yang begitu fasih berbicara. Bahkan tak sedikit orang yang belajar khusus agar memiliki kemampuan bicara yang bagus. Lisan memang karunia Allah subhanahu wa ta’ala yang demikian besar. Ia harus…
📚📝 TASYABBUH, SEBAB BERBAGAI KEBURUKAN
Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata,
"Perkara-perkara jelek lagi mengerikan yang menimpa kaum muslimin, mayoritas terjadi karena tasyabbuh dengan orang kafir.
Semisal kesyirikan yang terjadi di Makkah, awalnya disebabkan oleh tasyabbuh dengan orang kafir."
(I'anatul Mustafid, 1:220)
asysyariah.com/islam-diantara-hantaman-badai-peradaban-kuffar/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata,
"Perkara-perkara jelek lagi mengerikan yang menimpa kaum muslimin, mayoritas terjadi karena tasyabbuh dengan orang kafir.
Semisal kesyirikan yang terjadi di Makkah, awalnya disebabkan oleh tasyabbuh dengan orang kafir."
(I'anatul Mustafid, 1:220)
asysyariah.com/islam-diantara-hantaman-badai-peradaban-kuffar/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
📚📝 PERSELISIHAN ITU TERCELA
Al-Muzani rahimahullah berkata,
"Allah mencela perselisihan dan memerintahkan untuk kembali kepada al-Qur'an dan as-Sunnah ketika perselisihan itu terjadi.
Seandainya perselisihan itu merupakan bagian dari agama-Nya, niscaya Dia tidak akan mencelanya. Seandainya pertikaian itu merupakan bagian dari hukum-Nya, niscaya Dia tidak akan memerintahkan mereka untuk kembali kepada al-Qur'an dan as-Sunnah ketika terjadi pertikaian tersebut."
(Jami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlihi, 2:910)
asysyariah.com/perpecahan-umat-antara-kemestian-dan-azab/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Al-Muzani rahimahullah berkata,
"Allah mencela perselisihan dan memerintahkan untuk kembali kepada al-Qur'an dan as-Sunnah ketika perselisihan itu terjadi.
Seandainya perselisihan itu merupakan bagian dari agama-Nya, niscaya Dia tidak akan mencelanya. Seandainya pertikaian itu merupakan bagian dari hukum-Nya, niscaya Dia tidak akan memerintahkan mereka untuk kembali kepada al-Qur'an dan as-Sunnah ketika terjadi pertikaian tersebut."
(Jami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlihi, 2:910)
asysyariah.com/perpecahan-umat-antara-kemestian-dan-azab/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
AsySyariah.com
Perpecahan Umat Antara Kemestian dan Azab
Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, خَطَّ رَسُوْلُ اللهِ خَطًّا بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ: هَذَا سَبِيْلُ اللهِ مُسْتَقِيْمًا. قَالَ: ثُمَّ خَطَّ عَنْ يَمِيْنِهِ وَشِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ: هَذِهِ السُّبُلُ وَلَيْسَ مِنْهَا سَبِيْلٌ إِلاَّ عَلَيْهَا شَيْطاَنٌ…
📝📚 SAHABAT RASULULLAH, MANUSIA PILIHAN
Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu berkata,
"Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala melihat kepada kalbu-kalbu hamba. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mendapati kalbu Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam itu sebaik-baik kalbu mereka. Allah Subhanahu Wa Ta'ala memilihnya dan mengutusnya dengan kerasulan.
Lalu Allah Subhanahu Wa Ta'ala melihat kalbu para hamba setelah kalbu Muhammad. Allah Subhanahu Wa Ta'ala dapati kalbu para sahabatnya adalah sebaik-baik kalbu hamba. Allah Subhanahu Wa Ta'ala jadikan mereka para pendamping Nabi-Nya yang berperang dan memperjuangkan agama-Nya."
Riwayat Ahmad dinukil dari Basha'iru Dzawi Syarafi, 63
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu berkata,
"Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala melihat kepada kalbu-kalbu hamba. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mendapati kalbu Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam itu sebaik-baik kalbu mereka. Allah Subhanahu Wa Ta'ala memilihnya dan mengutusnya dengan kerasulan.
Lalu Allah Subhanahu Wa Ta'ala melihat kalbu para hamba setelah kalbu Muhammad. Allah Subhanahu Wa Ta'ala dapati kalbu para sahabatnya adalah sebaik-baik kalbu hamba. Allah Subhanahu Wa Ta'ala jadikan mereka para pendamping Nabi-Nya yang berperang dan memperjuangkan agama-Nya."
Riwayat Ahmad dinukil dari Basha'iru Dzawi Syarafi, 63
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Telegram
Asy-Syariah
Majalah Asy-Syariah
Jl. Titi Bumi - Potrojoyo 2 No. 082 (gg. Kenanga 26B) RT 01 Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Kontak
Redaksi: 081328078414
Keagenan/Pemasaran: 085878525401
website: www.asysyariah.com
email: asysyariah@gmail.com
Jl. Titi Bumi - Potrojoyo 2 No. 082 (gg. Kenanga 26B) RT 01 Patran, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Kontak
Redaksi: 081328078414
Keagenan/Pemasaran: 085878525401
website: www.asysyariah.com
email: asysyariah@gmail.com
📝📚 PRINSIP AKIDAH YANG BENAR
Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata,
"Prinsip-prinsip sunnah (akidah) menurut kami adalah berpegang teguh dengan apa yang ada padanya para sahabat dan mengikuti mereka."
Ushulus Sunnah, al-Imam Ahmad
asysyariah.com/persatuan-hakiki-adalah-kesepakatan-mengikuti-jejak-para-shahabat-nabi/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata,
"Prinsip-prinsip sunnah (akidah) menurut kami adalah berpegang teguh dengan apa yang ada padanya para sahabat dan mengikuti mereka."
Ushulus Sunnah, al-Imam Ahmad
asysyariah.com/persatuan-hakiki-adalah-kesepakatan-mengikuti-jejak-para-shahabat-nabi/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Majalah Islam Asy-Syariah
Persatuan Hakiki adalah Kesepakatan Mengikuti Jejak Para Shahabat Nabi
Inilah kunci persatuan dan keselamatan dalam memahami Islam. Apabila setiap “kepala” memahami Islam dengan pemahamannya sendiri, Islam akan menjadi berapa macam? Itulah sesungguhnya kenyataan yang ada ketika banyak kelompok menyempal dari Islam yang murni.…
📝📚 MENGIKUTI METODE SAHABAT NABI DALAM BERAGAMA
Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu berkata,
"Barang siapa ingin meniti jalan, telusurilah jalan orang yang telah wafat. Sebab, orang yang masih hidup tidak terjamin aman dari fitnah.
Mereka adalah para sahabat Nabi, manusia terbaik umat ini. Kalbunya paling baik, ilmunya paling dalam, dan paling jauh dari sikap takalluf (memberatkan diri). Mereka adalah kaum yang Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya dan menegakkan agama-Nya.
Oleh karena itu, ketahuilah keutamaan mereka dan ikuti jejak mereka. Berpeganglah dengan apa yang mereka pegangi berupa akhlak dan agama mereka, karena sesungguhnya mereka di atas petunjuk yang lurus."
(Riwayat Ibnu Abdil Barr)
asysyariah.com/persatuan-hakiki-adalah-kesepakatan-mengikuti-jejak-para-shahabat-nabi/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu berkata,
"Barang siapa ingin meniti jalan, telusurilah jalan orang yang telah wafat. Sebab, orang yang masih hidup tidak terjamin aman dari fitnah.
Mereka adalah para sahabat Nabi, manusia terbaik umat ini. Kalbunya paling baik, ilmunya paling dalam, dan paling jauh dari sikap takalluf (memberatkan diri). Mereka adalah kaum yang Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya dan menegakkan agama-Nya.
Oleh karena itu, ketahuilah keutamaan mereka dan ikuti jejak mereka. Berpeganglah dengan apa yang mereka pegangi berupa akhlak dan agama mereka, karena sesungguhnya mereka di atas petunjuk yang lurus."
(Riwayat Ibnu Abdil Barr)
asysyariah.com/persatuan-hakiki-adalah-kesepakatan-mengikuti-jejak-para-shahabat-nabi/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Majalah Islam Asy-Syariah
Persatuan Hakiki adalah Kesepakatan Mengikuti Jejak Para Shahabat Nabi
Inilah kunci persatuan dan keselamatan dalam memahami Islam. Apabila setiap “kepala” memahami Islam dengan pemahamannya sendiri, Islam akan menjadi berapa macam? Itulah sesungguhnya kenyataan yang ada ketika banyak kelompok menyempal dari Islam yang murni.…
📝📚 PIAWAI BICARA & BANYAK KARYA, BELUM TENTU ULAMA
Syaikh Abdus Salam bin Barjas rahimahullah mengatakan,
"Orang yang pantas untuk disebut alim jumlahnya sangat sedikit sekali dan tidak berlebihan kalau kita mengatakan jarang.
Yang demikian itu karena sifat-sifat orang alim mayoritasnya tidak akan dijumpai pada orang-orang yang mengaku berilmu.
Orang yang sekadar fasih (piawai) dalam berbicara atau menulis dan menyebarkan karya tulisnya belum bisa dinamakan alim.
Kalau orang alim hanya ditimbang dengan ini, terlalu banyak orang akan disebut alim. Namun, penggambaran seperti inilah yang banyak menancap di benak orang-orang yang tidak berilmu."
(Wujubul Irtibath bil 'Ulama, hlm. 8 dengan sedikit perubahan)
asysyariah.com/ciri-ciri-ulama/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Syaikh Abdus Salam bin Barjas rahimahullah mengatakan,
"Orang yang pantas untuk disebut alim jumlahnya sangat sedikit sekali dan tidak berlebihan kalau kita mengatakan jarang.
Yang demikian itu karena sifat-sifat orang alim mayoritasnya tidak akan dijumpai pada orang-orang yang mengaku berilmu.
Orang yang sekadar fasih (piawai) dalam berbicara atau menulis dan menyebarkan karya tulisnya belum bisa dinamakan alim.
Kalau orang alim hanya ditimbang dengan ini, terlalu banyak orang akan disebut alim. Namun, penggambaran seperti inilah yang banyak menancap di benak orang-orang yang tidak berilmu."
(Wujubul Irtibath bil 'Ulama, hlm. 8 dengan sedikit perubahan)
asysyariah.com/ciri-ciri-ulama/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
📝📚 KESEMPURNAAN SYARIAT ISLAM
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
"Jika Anda perhatikan hikmah yang sangat agung pada agama yang lurus, syariat yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan segala kesempurnaannya, niscaya keindahan syariat ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tidak kuasa untuk disifatkan, serta tidak dapat digambarkan oleh orang-orang yang akalnya cemerlang sekalipun.
Mereka tidak bisa melakukannya meskipun mereka berkumpul untuk memikirkannya, meskipun mereka semua memiliki akal yang paling sempurna--menurut ukuran akal yang paling cemerlang--untuk mengenali keindahan Islam dan menyaksikan keutamaannya.
Sungguh, di alam semesta ini tidak pernah ada syariat yang lebih sempurna, lebih mulia, dan lebih agung darinya.
Syariat Islam itu sendirilah yang menjadi saksi dan yang disaksikan, menjadi argumen dan didukung oleh argumen, tentang keagungan dan keindahannya.
Bahkan, seandainya Rasul tidak datang membawa bukti keterangan niscaya sudah cukup syariat ini menjadi bukti dan saksi bahwa ia diturunkan dari sisi Allah subhanahu wa ta'ala."
(Miftah Daris Sa'adah)
https://asysyariah.com/mengapa-mereka-ragukan-keindahan-islam/
🌎 asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
"Jika Anda perhatikan hikmah yang sangat agung pada agama yang lurus, syariat yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan segala kesempurnaannya, niscaya keindahan syariat ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tidak kuasa untuk disifatkan, serta tidak dapat digambarkan oleh orang-orang yang akalnya cemerlang sekalipun.
Mereka tidak bisa melakukannya meskipun mereka berkumpul untuk memikirkannya, meskipun mereka semua memiliki akal yang paling sempurna--menurut ukuran akal yang paling cemerlang--untuk mengenali keindahan Islam dan menyaksikan keutamaannya.
Sungguh, di alam semesta ini tidak pernah ada syariat yang lebih sempurna, lebih mulia, dan lebih agung darinya.
Syariat Islam itu sendirilah yang menjadi saksi dan yang disaksikan, menjadi argumen dan didukung oleh argumen, tentang keagungan dan keindahannya.
Bahkan, seandainya Rasul tidak datang membawa bukti keterangan niscaya sudah cukup syariat ini menjadi bukti dan saksi bahwa ia diturunkan dari sisi Allah subhanahu wa ta'ala."
(Miftah Daris Sa'adah)
https://asysyariah.com/mengapa-mereka-ragukan-keindahan-islam/
🌎 asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
AsySyariah.com
Mengapa Mereka Ragukan Keindahan Islam?
Islam seluruhnya indah. Akidahnya adalah akidah yang paling benar, paling lurus, dan menyucikan jiwa. Adab adab yang diajarkannya paling terpuji. Demikian pula amalan-amalan dan hukum-hukumnya adalah amalan dan hukum yang paling baik dan paling adil. Islam…
📝📚 MENGINGAT EMPAT KENGERIAN
Hatim al-Asham rahimahullah mengatakan,
"Siapa yang tidak pernah mengingat empat kengerian ini dalam kalbunya, berarti dia adalah orang yang terpedaya dan tidak aman dari kebinasaan.
1) Yaumul Mitsaq (hari saat diambilnya perjanjian terhadap ruh manusia) ketika Allah ta'ala berfirman, 'Mereka di surga dan Aku tidak peduli, sedangkan mereka (yang lain) di neraka dan Aku tidak peduli.', dia tidak tahu dirinya termasuk golongan yang mana.
2) Saat dia diciptakan dalam tiga kegelapan (di dalam rahim), ketika malaikat diseru (untuk mencatat) kebahagiaan atau kesengsaraan (seseorang); dia tidak tahu apakah dirinya termasuk orang yang bahagia atau celaka.
3) Hari saat amalan ditampakkan (saat sakratulmaut); dia tidak tahu apakah dia diberi kabar gembira dengan keridhaan Allah ta'ala atau kemurkaan-Nya.
4) Hari ketika manusia dibangkitkan dalam keadaan yang berbeda-beda, dia tidak tahu, di antara dua jalan yang ada, jalan mana yang akan ia tempuh."
(Jami’ al-‘Ulum wal Hikam hlm. 81)
asysyariah.com/mengingat-empat-kengerian/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Hatim al-Asham rahimahullah mengatakan,
"Siapa yang tidak pernah mengingat empat kengerian ini dalam kalbunya, berarti dia adalah orang yang terpedaya dan tidak aman dari kebinasaan.
1) Yaumul Mitsaq (hari saat diambilnya perjanjian terhadap ruh manusia) ketika Allah ta'ala berfirman, 'Mereka di surga dan Aku tidak peduli, sedangkan mereka (yang lain) di neraka dan Aku tidak peduli.', dia tidak tahu dirinya termasuk golongan yang mana.
2) Saat dia diciptakan dalam tiga kegelapan (di dalam rahim), ketika malaikat diseru (untuk mencatat) kebahagiaan atau kesengsaraan (seseorang); dia tidak tahu apakah dirinya termasuk orang yang bahagia atau celaka.
3) Hari saat amalan ditampakkan (saat sakratulmaut); dia tidak tahu apakah dia diberi kabar gembira dengan keridhaan Allah ta'ala atau kemurkaan-Nya.
4) Hari ketika manusia dibangkitkan dalam keadaan yang berbeda-beda, dia tidak tahu, di antara dua jalan yang ada, jalan mana yang akan ia tempuh."
(Jami’ al-‘Ulum wal Hikam hlm. 81)
asysyariah.com/mengingat-empat-kengerian/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
AsySyariah.com
Mengingat Empat Kengerian
Hatim al-Asham rahimahullah mengatakan, “Siapa yang kalbunya tidak pernah mengingat empat kengerian ini, berarti dia adalah orang yang teperdaya dan tidak aman dari kecelakaan. (1) Saat yaumul mitsaq (hari saat diambilnya perjanjian terhadap ruh manusia)…
📝📚 PARA NABI BERSAUDARA
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ
“Para nabi adalah saudara dengan ibu-ibu yang berbeda, tetapi agama mereka satu.” (HR. al-Bukhari no. 3187)
Makna hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa semua nabi dan rasul berada pada satu pokok agama, yaitu Islam dengan maknanya secara syar’i: Menyerahkan diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya tunduk kepada Alah dengan ketaatan kepada-Nya, serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelaku syirik.
Adapun dalam ahkam (tata cara ibadahnya) terdapat beberapa perbedaan. Sungguh, ini adalah keindahan Islam. Sebuah kebahagiaan ketika seorang memeluk agama Islam, agama yang dipeluk dan diserukan oleh seluruh nabi dan rasul.
Alangkah bahagianya ketika kita masuk ke dalam jannah—insya Allah—bersama dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta seluruh nabi dan rasul.
asysyariah.com/menyelami-samudra-keindahan-islam/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ
“Para nabi adalah saudara dengan ibu-ibu yang berbeda, tetapi agama mereka satu.” (HR. al-Bukhari no. 3187)
Makna hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa semua nabi dan rasul berada pada satu pokok agama, yaitu Islam dengan maknanya secara syar’i: Menyerahkan diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya tunduk kepada Alah dengan ketaatan kepada-Nya, serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelaku syirik.
Adapun dalam ahkam (tata cara ibadahnya) terdapat beberapa perbedaan. Sungguh, ini adalah keindahan Islam. Sebuah kebahagiaan ketika seorang memeluk agama Islam, agama yang dipeluk dan diserukan oleh seluruh nabi dan rasul.
Alangkah bahagianya ketika kita masuk ke dalam jannah—insya Allah—bersama dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta seluruh nabi dan rasul.
asysyariah.com/menyelami-samudra-keindahan-islam/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
AsySyariah.com
Menyelami Samudra Keindahan Islam
Islam adalah Agama Seluruh Nabi dan Rasul Islam adalah agama yang memiliki fadhilah (keutamaan) yang tidak terhingga. Siapa pun yang menyelaminya, dia akan mendapatkan betapa luas dan dalamnya keindahan itu. Di antara keutamaannya, Islam adalah agama seluruh…
📚✅Postingan Terbaru di Asysyariah.com
👇🏼👇🏼👇🏼
✒️ Karamah
Karamah adalah sesuatu yang keluar dari adat kebiasaan, tidak diiringi dengan pengakuan kenabian, dan bukan mukadimah kenabian. Allah subhanahu wa ta’ala memunculkan pada diri seorang hamba yang memiliki kebaikan, selalu mengikuti ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, berakidah dan beramal secara benar, baik orang tersebut mengetahui maupun tidak.
📖 Selengkapnya klik link berikut:
🔗 https://asysyariah.com/karamah/
〰️〰️〰️〰️
🌎 www.asysyariah.com "Ilmiah di atas Sunnah"
📚💡📚💡
Ikuti info dan update artikel terbaru di Asysyariah.com
dengan Join 👉🏾 t.me/asysyariah
👇🏼👇🏼👇🏼
✒️ Karamah
Karamah adalah sesuatu yang keluar dari adat kebiasaan, tidak diiringi dengan pengakuan kenabian, dan bukan mukadimah kenabian. Allah subhanahu wa ta’ala memunculkan pada diri seorang hamba yang memiliki kebaikan, selalu mengikuti ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, berakidah dan beramal secara benar, baik orang tersebut mengetahui maupun tidak.
📖 Selengkapnya klik link berikut:
🔗 https://asysyariah.com/karamah/
〰️〰️〰️〰️
🌎 www.asysyariah.com "Ilmiah di atas Sunnah"
📚💡📚💡
Ikuti info dan update artikel terbaru di Asysyariah.com
dengan Join 👉🏾 t.me/asysyariah
AsySyariah.com
Karamah
Karamah Karamah adalah sesuatu yang keluar dari adat kebiasaan, tidak diiringi dengan pengakuan kenabian, dan bukan mukadimah kenabian. Allah subhanahu wa ta’ala memunculkan pada diri seorang hamba yang memiliki kebaikan, selalu mengikuti ajaran Nabi shallallahu…
📝📚 KASIH SAYANG PARA ULAMA KEPADA UMAT
Yahya bin Mu'adz ar-Razi rahimahullah berkata,
"Para ulama lebih sayang terhadap umat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam daripada ayah dan ibu mereka."
Beliau rahimahullah ditanya, "Bagaimana itu terjadi?"
Jawab beliau, "Ayah dan ibu mereka menjaga mereka (agar selamat) dari api dunia, sedangkan para ulama menjaga mereka (sehingga selamat) dari api neraka."
(Mukhtashar Nashihati Ahlil Hadits, hlm. 167)
asysyariah.com/penyebab-maraknya-kesesatan/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Yahya bin Mu'adz ar-Razi rahimahullah berkata,
"Para ulama lebih sayang terhadap umat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam daripada ayah dan ibu mereka."
Beliau rahimahullah ditanya, "Bagaimana itu terjadi?"
Jawab beliau, "Ayah dan ibu mereka menjaga mereka (agar selamat) dari api dunia, sedangkan para ulama menjaga mereka (sehingga selamat) dari api neraka."
(Mukhtashar Nashihati Ahlil Hadits, hlm. 167)
asysyariah.com/penyebab-maraknya-kesesatan/
🌎 www.asysyariah.com
📲 t.me/asysyariah
Majalah Islam Asy-Syariah
Penyebab Maraknya Kesesatan
Pergulatan antara penganut kebenaran dan pengikut kebatilan adalah kepastian dari Allah Subhanahu wata’ala. Dengan ilmu dan kekuasaan-Nya yang sempurna Dia Subhanahu wata’ala telah menakdirkan terjadinya sampai datangnya hari kiamat. Allah Subhanahu wata’ala…