Ittiba' Sunnah
1.95K subscribers
4.54K photos
1.08K videos
77 files
7.02K links
Nerakamu memang bukan urusanku&surgapun belum tentu jdi milikku.Tapi mengajakmu dlm kebaikan adlh kewajibanku
Allah ta'ala berfirman,
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Maka ketahuilah kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan dg terang
Download Telegram
🇫‌🇦‌🇮‌🇩‌🇦‌🇭

IKUTILAH PENDAPAT ULAMA, JIKA SESUAI DENGAN DALIL DARI AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH!

https://t.me/Sunnah_ittiba

🎙️ Al-Imam Malik bin Anas rohimahulloh pernah berkata:

إنما أنا بشر أخطئ وأُصيب، فانظروا في رأيي، فكلما وافق الكتاب والسنة فخذوا به، وكلما لم يوافق الكتاب والسنة فاتركوه.

"Sesungguhnya aku ini hanyalah manusia biasa, yang bisa keliru dan bisa benar.

Oleh karena itu, perhatikanlah pendapatku ..... !

Setiap kali (pendapatku itu) mencocoki/sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah, maka ambillah pendapatku itu !

Tetapi setiap kali (pendapatku itu) tidak mencocoki / tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah, maka tinggalkanlah pendapatku tersebut !"

📚 Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlih (1/775), karya Al-Imam Ibnu Abdil Barr rohimahulloh.


📝 Catatan:

Pelajaran yang bisa kita ambil dari perkataan Al-Imam Malik bin Anas rohimahulloh tersebut di atas, diantaranya adalah:

1. Bahwa seorang ulama itu hanyalah manusia biasa seperti pada umumnya.

Jika dia berpendapat tentang suatu masalah agama, terkadang bisa benar, dan terkadang bisa salah atau keliru.

Artinya, mereka itu tidaklah makshum (yang terjaga dari dosa dan salah). Beda dengan Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam, yang beliau itu adalah seorang yang makshum.

2. Karena itulah, terhadap pendapat para ulama tersebut, hendaknya kita juga memperhatikan dengan benar dan seksama, apakah sesuai dan sejalan dengan dalil-dalil syar'i, yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunah, ataukah tidak.

Jika sesuai/sejalan atau cocok dengan dalil-dalil tersebut, maka itulah pendapat yang benar.

Jika tidak sesuai, bahkan bertentangan dengan dalil-dalil tersebut, maka itu adalah pendapat yang salah/keliru.

Artinya, kita tidak boleh sekedar menerima mentah-mentah begitu saja, apa pun yang diucapkan oleh seorang ulama. Karena pendapat mereka itu, bisa benar bisa pula salah atau keliru.

3. Bahwa meninggalkan atau tidak mengikuti pendapat seorang ulama yang menyelisihi atau tidak sesuai dengan dalil, hal itu bukan berarti bahwa kita membenci mereka atau memusuhi mereka.

Bukan pula berarti kita merendahkan atau meremehkan mereka.

Wallohi (demi Alloh), bukan seperti itu !

Tetapi justru ini sebagai salah satu bentuk kecintaan kita dan penghormatan kita kepada mereka.

Bahkan juga untuk mengikuti nasehat mereka semua, sebagaimana nasehat Imam Malik rohimahulloh tersebut di atas !

4. Hal itu karena, semua para ulama yang terkenal sebagai para Imam (pemimpin) Madzhab, mereka justru menganjurkan dan menasehati kita semua, seperti nasehat yang disampaikan oleh Imam Malik rohimahulloh tersebut di atas.

Sebagai bukti, berikut ini, kami juga akan sampaikan pernyataan para ulama lainnya tersebut:

🎙️ Al-Imam Abu Hanifah rohimahulloh, beliau pernah mengatakan:

لا يحل لأحد أن يأخذ بقولنا ما لم يعلم من أين أخذناه

“Tidak halal (yakni tidak boleh) bagi seorangpun untuk mengambil pendapat kami (yakni berpendapat sebagaimana kami berpendapat), selama dia tidak mengetahui, darimana kami mengambil pendapat tersebut !"

(Yakni, hingga dia benar-benar mengetahui apa dalil bagi pendapat tersebut, bukan asal ambil, wallohu a'lamu bis showwab)..

Diriwayatkan juga bahwa beliau juga mengatakan:

حرام على من لم يعرف دليلي أن يفتي بكلامي

​“Haram bagi seseorang yang tidak mengetahui dalilku, untuk berfatwa dengan pendapatku !”​

🎙️ Al-Imam Malik bin Anas rohimahulloh, selain mengatakan perkataan tersebut di atas, beliau juga pernah mengatakan:

ليس أحد بعد النبي صلى الله عليه وسلم إلا ويؤخذ من قوله ويترك إلا النبي صلى الله عليه وسلم

“Tidak ada seorang pun sesudah Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, kecuali dapat diambil atau ditinggalkan perkataannya/pendapatnya (karena dia itu tidak makshum, bisa benar dan bisa pula keliru).

Kecuali perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang wajib untuk diambil/diterima semuanya, tanpa terkecuali)."

📚 (Jami’ Bayan al-‘Ilmi wa Fadhlih, 2/91).


🎙️ Al-Imam Asy-Syafi’i rohimahulloh, beliau juga pernah mengatakan:
إذا وجدتم في كتابي خلاف سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم فقولوا بسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم ودعوا ما قلت

“Apabila kalian menemukan pendapat di dalam kitabku, yang menyelisihi (bertentangan) dengan Sunnah Rosululloh ﷺ, maka ambillah Sunnah tersebut, dan tinggalkanlah pendapatku !" (Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab (1/63), karya Al-Imam An-Nawawi rohimahulloh)

🎙️ Al-Imam Ahmad bin Hambal rohimahulloh, beliau juga pernah mengatakan:

لا تقلدني ولا تقلد مالكا ولا الثوري ولا الأوزاعي وخذ من حيث أخذوا

“Janganlah kalian taklid kepadaku, jangan pula bertaklid kepada Malik, Ats-Tsauri, dan Al-Auza’i. Tetapi ikutilah dalil !" (I’lamul Muwaqqi’in (2/201), karya Al-Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh)

5. Intinya, para ulama juga mendidik dan mengajari kita, agar kita tidak bersikap TAKLID BUTA (FANATIK BUTA), terhadap seorang ulama pun !

Hukum asal semua permasalahan agama, harus dikembalikan kepada tuntunan dan bimbingan dalil-dalil, baik dalil dari Al-Qur'an, maupun dalil dari Sunnah Rosululloh ﷺ !

Adapun perkataan dan pendapat para ulama, siapapun dia, tetap harus disesuaikan dan ditimbang dengan dalil-dalil tersebut.

Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Alloh dan taatilah Rosul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Alloh (Al-Quran) dan Rosul (Sunnah-nya), jika kamu benar-benar beriman kepada Alloh dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS An-Nisa': 59)

Alloh ta'ala juga berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًا مُّبِينًا

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Alloh dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (QS Al-Ahzab: 36)

Alloh ta'ala juga berfirman:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

"Maka demi Robb-mu, mereka (pada hakekatnya) tidak (belum) beriman, hingga mereka menjadikan kamu (wahai Nabi Muhammad) sebagai hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan itu, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS An-Nisa': 65).

6. Ya, kita juga harus menghormati dan memuliakan para ulama kita, karena kedudukannya yang mulia.

Tetapi kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam bersikap kepada mereka, dan tidak boleh pula meremehkan atau merendahkan hak-hak mereka !

💠 Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda :

لَيْسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ

"Bukanlah termasuk bagian dari ummatku, orang yang tidak menghormati orang-orang yang lebih tua dari kita, tidak menyayangi orang-orang yang lebih muda dari kita, dan tidak mengetahui hak-hak para ulama.”​

📚 (HR Imam Ahmad dalam Al-Musnad, dengan sanad yang jayyid/bagus).

Demikianlah. Semoga ini semua menjadi nasehat yang bermanfaat bagi kita semuanya .....

Surabaya, Ahad pagi yg sejuk, 18 Dzulqo'dzah 1445 H / 26 Mei 2024 M

Akhukum fillah, Ustadz Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby حفظه الله
KALAU ADA ORANG BILANG: KALAU SAYA NGAJI KE SIAPA AJA.., "AMBIL BAIKNYA BUANG BURUKNYA"

https://t.me/Sunnah_ittiba

Pertanyaannya...

Bagaimana orang awam mengetahui bahwa Ini baik dan Itu buruk ? Sedangkan ia baru belajar mendalami ilmu agama?

Apakah Orang Awam Sudah Bisa Memahami Sebuah Dalil ?

Jika ada orang bawa dalil, Apa anda sudah bisa pastikan bahwa pemahamannya mereka benar ?

Jika tidak, maka berhati-hatilah mengambil ilmu agama dari sembarang orang.
Karena ada tokoh agama di luar sana yang mengatakan:

1. Hijab itu tidak wajib bagi wanita,
2. Shalat itu tidak wajib bagi Wali Allah,
3. Banyak yang mengajarkan ilmu kebal, Jimat dan Kesyirikan lainnya hingga ia meninggal dalam berbuat kesyirikan.

Prinsip "ambil baiknya, buang buruknya" itu hanya berlaku bagi yang sudah mutqin dalam ilmu.

Adapun bagi pemula, maka semuanya akan tampak baik baginya, sehingga akhirnya dia mengikuti keburukan tanpa disadari olehnya. Oleh karena itu, para ulama terdahulu sudah jauh-jauh hari mewasiatkan kepada kita untuk berhati-hati agar tidak sembarangan dalam menimba ilmu.

🎙️ Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi ﷺ bersabda:

سيَكونُ في آخرِ أمَّتي أناسٌ يحدِّثونَكم ما لَم تسمعوا أنتُم ولا آباؤُكم . فإيَّاكُم وإيَّاهُم

“Akan ada di akhir zaman dari umatku, orang-orang yang membawakan hadits yang tidak pernah kalian dengar sebelumnya, juga belum pernah didengar oleh ayah-ayah dan kakek moyang kalian. Maka waspadailah… waspadailah” (HR. Muslim dalam Muqaddimah-nya).

Dalam hadits ini Nabi ﷺ mengabarkan bahwa akan ada orang-orang yang menyampaikan hadits-hadits palsu, yang tidak pernah didengar oleh para ulama terdahulu, karena memang hadits-hadits tersebut hanyalah rekaan orang belaka.

Maka wajib bagi kita untuk selektif dalam memilih guru agama.
Carilah guru yang paham ilmu hadits, mengerti tentang derajat hadits-hadits, sehingga kita tidak mengambil ilmu dari orang yang suka menyampaikan hadits-hadits palsu.


📝 PENCARI KAYU BAKAR DI MALAM HARI

Pencari kayu bakar..
di waktu malam..
mengambil semua yang ia raba dan rasakan..

Entah itu kayu atau mungkin ular yang berbisa..

Di dunia maya sana..
semuanya ada..
kebaikan dan keburukan..
kesesatan yang dihiasi.
syahwat dan syubuhat..

Artikel yang bermanfaat..
Fatawa para ulama..
Igauan para juhala..
Koaran para bunglon..
Bahkan ketidak adaban sebagian penuntut ilmu..

Maka.. orang yang mencari kebenaran di dunia maya.. atau mencari ilmu di sana..
Bagai pencari kayu bakar di malam yang kelam..

Dalam hutan rimba yang buas..
Karena harus extra hati hati..

Bila tidak..
Maka akan terhempas dalam jurang kebinasaan..

Yang selamat adalah..
mendatangi majelis taklim yang diasuh ustadz-ustadz yang kokoh keilmuan..
yang lurus aqidah dan manhajnya..

Mengambil dari situs situs para ulama dan para ustadz yang terpercaya..

Ditulis oleh:
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. حفظه الله تعالى

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ

#@IslamAdalahSunnah
🌷 Bismillah...

🟣 TAWADHU YANG BENAR
https://t.me/Sunnah_ittiba

👤Hasal al-Bashri rahimahullah ditanya tentang tawadhu (yang benar), maka beliau menjawab,”

هو أن تخرح من بيتك، فلا تلقى أحدا إلا رأيت له الفضل عليك

Tawadhu (rendah hati) yang benar adalah ketika engkau keluar rumah, tidaklah engkau bertemu seseorang melainkan engkau memandang bahwa dia memiliki kelebihan atasmu.”

📚 Mawaizh lil imam Hasan al-Bashri , hal. 115
___

The straight way


💦💦💦
Bismillah

Kekhawatiran yang salah

https://t.me/Sunnah_ittiba

Orangtua sering bertanya kepada anaknya"nak bila orangtuamu sudah tiada engkau makan apa nak?" Namun pernahkah engkau bertanya kepada anakmu"nak bila orangtuamu sudah tiada apa yg akan engkau sembah nak?"sudahkah engkau berwasiat kepada anak anakmu seperti wasiat luqman kepada anaknya"dan ingatlah ketika luqman berkata kepada anaknya,wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah,sesungguhnya menyekutukan Allah benar benar kedzoliman yg besar"(QS.luqman:13).
Bukankah engkau khawatir terhadap kehidupan dunia anak anakmu,namun apakah engkau tidak khawatir terhadap kehidupan akhiratnya? Kehidupan dunia Allah telah menjamin rizqinya namun kehidupan akhirat siapa yg akan menjaminnya selamat dari siksa neraka bila melakukan kesyirikan..

Yulia Ummu Abdurrahman


HUKUM MEMBAWA TAS BERISI AL-QURAN KE KAMAR MANDI
https://t.me/Sunnah_ittiba

Dalam berbagai kesempatan, sering kita menjumpai situasi di mana kita ingin masuk ke dalam WC/kamar mandi sedangkan kita membawa tas yang berisi barang-barang penting, seperti handphone, laptop, dan dompet. Entah itu di kampus, di tengah perjalanan, ataukah di tempat-tempat umum. Situasi tersebut mengharuskan kita untuk ikut membawa tas kita masuk ke kamar mandi demi menjaga keamanan barang kita.

Selain berisikan barang penting, terkadang tas kita juga berisikan mushaf Al-Quran. Muncul masalah, apakah kita tetap harus membawa masuk tas demi menjaga barang penting kita ataukah harus meninggalkannya di luar demi menghormati Al-Quran?

Pada dasarnya membawa sesuatu yang mengandung dzikrullah ke dalam WC adalah terlarang sebagai bentuk mengagungkan nama Allah, dan hal ini sudah diketahui oleh setiap orang secara pasti. Allah Ta’ala berfirman,

ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al Hajj: 32)

Namun jumhur ulama menyimpulkan dan berpendapat, hukum masuk WC dengan sesuatu yang terdapat dzikrullah adalah makruh, kecuali jika ada kebutuhan, seperti membawa uang yang di atasnya terdapat nama Allah atau seperti cincin yang bertuliskan nama Allah, dan semacamnya. Sebagian ulama lain mengatakan, bahwa jika sesuatu yang mengandung dzikrullah tersebut disembunyikan, maka hal itu tidak mengapa.

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

إذا أراد دخول الخلاء ومعه شيء فيه ذكر الله تعالى استحب وضعه … فإن احتفظ بما معه مما فيه ذكر الله تعالى ، واحترز عليه من السقوط ، أو أدار فص الخاتم إلى باطن كفه فلا بأس .

“Jika seseorang hendak masuk WC sedangkan dia membawa sesuatu yang padanya terdapat nama Allah, maka disunahkan baginya untuk meninggalkannya. Jika dia tetap membawanya, dan menjaganya agar tidak terjatuh atau memutar cincinnya ke bagian dalam telapak tangannya, maka hal itu tidak mengapa.” (Al-Mughni, 1/109)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya, “Apa hukum masuk WC dengan membawa nama yang padanya terdapat nama Allah?” Beliau pun menjawab,

يجوز دخول الحمام بأوراق فيها اسم الله ما دامت في الجيب ليست ظاهرة ، بل هي مخفية ومستورة

“Dibolehkan masuk WC dengan membawa kertas yang di dalamnya terdapat nama Allah, selama dia berada dalam kantong dan tidak tampak. Tapi tersembunyi dan tertutup.” (Fatawa Thaharah, 109) (dinukil dari situs https://islamqa.info/ar/answers/72235)

Dengan demikian, tidak mengapa seseorang masuk ke dalam WC membawa tas yang berisi mushaf Al-Quran karena tersembunyi dan tidak tampak, terutama karena barang tersebut berisi barang-barang penting lainnya.

Artikel www.muslimafiyah.com
Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
(Alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta)

sumber : https://muslimafiyah.com/hukum-membawa-tas-berisi-al-quran-ke-kamar-mandi.html

Via HijrahApp
🇫 🇦 🇪 🇩 🇦 🇭   🇲 🇦 🇱 🇦 🇲

AWALI DAN AKHIRI DENGAN DZIKIR

https://t.me/Sunnah_ittiba

🎙️ Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

وليجتهد أن يكون آخر كلامه عند النوم ذكر الله تعالى وأول ما يجري على لسانه عند التيقظ ذكر الله تعالى، فهاتان علامتان على الإيمان

"Hendaknya seseorang itu bersungguh-sungguh agar kalimat terakhir yang dibaca ketika hendak tidur adalah dzikir kepada Allah Ta'ala dan ucapan pertama yang mengalir di lisannya ketika terbangun adalah dzikir kepada Allah Ta'ala. Kedua hal ini merupakan tanda adanya keimanan."

📚 Mukhtasar Minhajil Qashidin 55
Forwarded from Abu Abdil Bar
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
•┈┈┈┈┈┈┈┈••ৡ🍃ৡ•┈┈┈┈┈┈┈┈•

◎❅◎  بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

🗓  *SELASA*

       ۞ 01 SHAFAR 1446 H

       ۞ 06 AGUSTUS 2024 M

📗 نفعنا الله وإياكم بالعلم النافع والعمل الصالح

📗 اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝𝙪𝙢𝙢𝙖 𝙞𝙣𝙣𝙞 𝙖𝙨-𝙖𝙡𝙪𝙠𝙖 ‘𝙞𝙡𝙢𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙖𝙛𝙞’𝙖 𝙬𝙖 𝙧𝙞𝙯𝙦𝙤𝙣 𝙩𝙝𝙤𝙮𝙮𝙞𝙗𝙖𝙖 𝙬𝙖 ‘𝙖𝙢𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙩𝙖𝙦𝙤𝙗𝙗𝙖𝙡𝙖𝙖

“Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima” [HR. Ibnu Majah no. 925, shahih]

            https://t.me/Sunnah_ittiba

•┈┈┈┈┈┈┈┈••ৡ🍃ৡ•┈┈┈┈┈┈┈┈•j
🇲 🇺 🇹 🇮 🇦 🇷 🇦   🇸 🇦 🇱 🇦 🇫
                       
✋🏻⚠️🌑‼️ *HATI-HATILAH DARI PERKARA YANG BISA MERUSAK HATI*

https://t.me/Sunnah_ittiba

✍🏻 Al-Allamah Rabi' bin Hadi Al-Madkhaly hafizhahullah berkata,

أصلحوا قلوبكم تستقم ألسنتكم وتستقم جوارحكم ، لا بد من العناية بإصلاح القلوب بالتزام الصدق وبالإخلاص والتوبة والإنابة ومراقبة الله عز وجل

Perbaikilah hati kalian, niscaya lisan-lisan kalian akan istiqamah, anggota badan kalian akan istiqamah. Kita harus memfokuskan pembenahan hati, dengan terus menerus berlaku jujur, ikhlas, bertobat, inabah, dan senantiasa merasa diawasi Allah Azza wa Jalla.

والحذر من الرياء
والحذر من الحسد
والحذر من الحقد
والحذر مما يفسد القلب

● Hati-hati dari riya
● hati-hati dari hasad
● hati-hati dari dengki
● hati-hati dari perkara yang bisa merusak hati.

(Mafasid Al-Kadzib hlm. 36)

🌏 Sumber || https://twitter.com/ImamRabee/status/952284037586014208?s=08

📑 WhatsApp Salafy Indonesia
📚 BULAN SHAFAR 📚

https://t.me/Sunnah_ittiba

Bulan ini dinamakan _Shafar_ (kosong/nol) karena kota Makkah (seolah-olah) kosong dari penghuninya apabila orang-orang bersafar. Dinamakan juga _Shafar_ karena dahul memerangi kabilah-kabilah lalu ditinggalkan begitu saja karena tidak memiliki barang apapun (untjk dijarah). (Ibnu Mundzir, _Lisaanul Arab,_ IV/462-463)

✏️ Masyarakat jahiliah juga menganggap bulan ini sebagai bulan sial. Mereka tidak berani mengadakan acara penting dan perjalanan jauh di bulan ini. Ketika Islam datang, Nabi _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ menghapus keyakinan ini.

✒️ Di masyarakat Indonesia ada keyakinan dan ritual di Rebo Wekasan. Mereka beranggapan bahwa pada bulan ini Allah menurunkan 360.000 macam malapetaka dan 20.000 macam bencana kebumi dan semua itu terjadi pada hari rabu terkahir di bulan shafar. Jika sekiranya berita ini benar adanya tentunya akan ada ayat atau hadits yang menerangkan perihal diatas.

📜 *Hadis sahih seputar bulan Shafar*

1⃣ Dari Abu Hurairah _radhiallahu ‘anhu,_ bahwa Nabi _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda, “Tidak ada penyakit menular, tidak ada shafar, dan tidak ada hammah.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

2⃣ Dari Ibnu Mas’ud _radhiallahu ‘anhu_, Nabi _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda, “Tidak ada penyakit menular, tidak ada shafar. Allah menciptakan segala sesuatu serta Allah tetapkan jatah usianya, rezekinya, dan musibahnya.” (HR. Ahmad dan At-Turmudzi; dinilai sahih oleh Al-Albani).

📝 *Keterangan :*

Perselisihan ulama tentang makna kata ”shafar” dalam hadis

1⃣ Makna *“shafar”* pada hadis di atas adalah ‘penyakit yang merusak perut, yang bentuknya seperti cacing’. Menurut orang Arab, penyakit ini lebih parah dibandingkan kudis. Mereka meyakini, barang siapa yang terkena penyakit shafar, pasti sebentar lagi akan mati. Adapun kaitannya dengan makna hadis “tidak ada shafar” adalah untuk menolak keyakinan masyarakat jahiliah, bahwa setiap yang terkena shafar pasti mati. (lihat _Fathul Baari_, X/188).

2⃣ Makna _“shafar”_ pada hadis di atas adalah bulan Shafar (bulan kedua di tahun qamariah). Ulama, yang memilih pendapat ini, berselisih pendapat tentang makna “tidak ada shafar”:

▶️ Maksudnya, bahwa masyarakat jahiliah dilarang untuk berperang di “bulan haram”, salah satunya adalah bulan Muharram. Namun, jika perang mereka belum selesai ketika hilal bulan Muharram tiba, mereka membuat aturan sendiri dengan tetap melanjutkan peperangan, dan mereka menunda larangan perang ke bulan Shafar. Kemudian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghilangkan aturan penundaan ini. Keterangan ini adalah pendapat Imam Malik bin Anas _rahimahullah._

Masyarakat jahiliah memiliki keyakinan tentang kesialan tentang bulan Shafar. Kemudian, Nabi _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ menghapus keyakinan ini. Keterangan ini merupakan pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Rajab.

Disusun oleh Abu Rufaydah Endang Hermawan Unib

📑 CKS (Cianjur kota Santri).
Bismillah

📚 *AL-IMAM ASY-SYAFII MENDEBAT KAUM ZINDIQ MEMBUKTIKAN ADANYA PENCIPTA* 🛡️

https://t.me/Sunnah_ittiba

🎬 Dihikayatkan dari Al-Imam Asy-Syafii bahwa beliau menceritakan,

📌 "Aku berjumpa dengan tujuh belas orang ZINDIQ di jalan menuju Ghazzah mereka bertanya, "Apa buktinya ada pencipta?"

Aku katakan kepada mereka, "Sekiranya aku sampaikan kepada kalian bukti yang memuaskan apakah kalian akan beriman?" Serentak mereka berkata, "Ya kami akan beriman!"

🌿 Aku berkata, "Daun pohon Tut yang rasanya, warnanya dan aromanya sama dimakan oleh ulat ternyata yang keluar dari perutnya adalah BENANG SUTERA.

Jika daun itu dimakan oleh lebah ternyata yang keluar adalah MADU. Tetapi jika daun itu dimakan oleh kambing yang keluar adalah TINJA.

💎 Daun yang dimakan sama seharusnya yang keluar juga sama. Namun perhatikanlah bagaimana keadaan itu bisa berubah kalau bukan karena perbuatan Allah yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa mengubah keadaan!"

Mendengar jawaban Al-Imam Asy-Syafii, mereka pun terdiam dan takjub dan akhirnya mereka semua beriman.
 
📚 Manhaj Al-Imam Asy-Syafii Fi Itsbatil Aqidah

📑 Sumber : https://t.me/manhajulhaq
🌕🌙💡 FAEDAH MALAM

🔰 DO'A AGAR DITAMBAHKAN ILMU YANG BERMANFAAT

https://t.me/Sunnah_ittiba

👉Do'a Pertama

Di antara doa meminta ilmu yang bermanfaat adalah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي، وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي، وَزِدْنِي عِلْمًا

“Ya Allah berikanlah manfaat untukku ilmu yang Engkau ajarkan kepadaku dan ajarkanlah aku ilmu yang bermanfaat bagiku, serta tambahkanlah ilmu kepadaku.”

📘 HR. Ibnu Majah di dalam Sunannya no. 251, dari sahabat abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin rahimahullah

👉Do'a Kedua

Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah di dalam Sunannya dari Ummul Mukminin Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat subuh, ketika hendak salam beliau berdo'a,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

“Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadamu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima.”

📘 HR. Ibnu Majah di dalam Sunannya no. 925, dari sahabat abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin rahimahullah

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
🖥 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
•┈┈┈┈┈┈┈┈••ৡ🍃ৡ•┈┈┈┈┈┈┈┈•

◎❅◎  بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

🗓  *JUM'AT*

       ۞ 04 SHAFAR 1446 H

       ۞ 09 AGUSTUS 2024 M

📗 نفعنا الله وإياكم بالعلم النافع والعمل الصالح

📗 اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝𝙪𝙢𝙢𝙖 𝙞𝙣𝙣𝙞 𝙖𝙨-𝙖𝙡𝙪𝙠𝙖 ‘𝙞𝙡𝙢𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙖𝙛𝙞’𝙖 𝙬𝙖 𝙧𝙞𝙯𝙦𝙤𝙣 𝙩𝙝𝙤𝙮𝙮𝙞𝙗𝙖𝙖 𝙬𝙖 ‘𝙖𝙢𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙩𝙖𝙦𝙤𝙗𝙗𝙖𝙡𝙖𝙖

“Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima” [HR. Ibnu Majah no. 925, shahih]

https://t.me/Sunnah_ittiba
•┈┈┈┈┈┈┈┈••ৡ🍃ৡ•┈┈┈┈┈┈┈┈•j