Setiap Masalah Hendaknya Dihadapi Dengan Bijak
Kehidupan selalu memiliki dua sisi yang berbeda. Ada siang, ada malam. Ada laki-laki, ada perempuan. Ada baik, ada buruk. Ada keberuntungan, ada kemalangan. Ada kebahagiaan, ada kesedihan. Dan, masih banyak lagi contoh yang lain.
Allah pasti punya maksud baik menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan. Hanya saja, kita sering melupakan dan tidak berusaha mencari makna di balik hukum Allah tersebut.
Kita cenderung lebih siap untuk merasakan kebahagiaan dan menerima keberuntungan, daripada merasakan kesedihan dan menghadapi kemalangan. Hal ini tentu sangat manusiawi.
Namun, harus juga dipahami bahwa kita baru benar-benar berhak atas kebahagiaan hakiki jika mampu mengatasi dan menerima segala sesuatu yang menjadi sumber ketidakbahagiaan itu sendiri.
Patut kita renungkan, andai kata kehidupan ini hanya memiliki satu sisi, dan meniadakan sisi yang lainnya, tentu kita tidak akan tumbuh menjadi hamba yang bijaksana. Sebab, kita hanya mungkin mengetahui kebaikan dan kebahagiaan, hanya ketika kita juga mengetahui bahwa ada keburukan dan kesedihan dalam hidup ini.
Memang, bukan persoalan mudah menjadi pribadi yang bijaksana di tengah kehidupan yang cenderung menempatkan sukses material sebagai satu-satunya indikator kebahagiaan seperti sekarang ini. Tapi, jika kita meyakini kekuasaan dan kasih sayang Allah , hal itu bukanlah persoalan yang mustahil.
Anaz Almansour
Penulis Buku Best Seller Zero Emotion
Kehidupan selalu memiliki dua sisi yang berbeda. Ada siang, ada malam. Ada laki-laki, ada perempuan. Ada baik, ada buruk. Ada keberuntungan, ada kemalangan. Ada kebahagiaan, ada kesedihan. Dan, masih banyak lagi contoh yang lain.
Allah pasti punya maksud baik menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan. Hanya saja, kita sering melupakan dan tidak berusaha mencari makna di balik hukum Allah tersebut.
Kita cenderung lebih siap untuk merasakan kebahagiaan dan menerima keberuntungan, daripada merasakan kesedihan dan menghadapi kemalangan. Hal ini tentu sangat manusiawi.
Namun, harus juga dipahami bahwa kita baru benar-benar berhak atas kebahagiaan hakiki jika mampu mengatasi dan menerima segala sesuatu yang menjadi sumber ketidakbahagiaan itu sendiri.
Patut kita renungkan, andai kata kehidupan ini hanya memiliki satu sisi, dan meniadakan sisi yang lainnya, tentu kita tidak akan tumbuh menjadi hamba yang bijaksana. Sebab, kita hanya mungkin mengetahui kebaikan dan kebahagiaan, hanya ketika kita juga mengetahui bahwa ada keburukan dan kesedihan dalam hidup ini.
Memang, bukan persoalan mudah menjadi pribadi yang bijaksana di tengah kehidupan yang cenderung menempatkan sukses material sebagai satu-satunya indikator kebahagiaan seperti sekarang ini. Tapi, jika kita meyakini kekuasaan dan kasih sayang Allah , hal itu bukanlah persoalan yang mustahil.
Anaz Almansour
Penulis Buku Best Seller Zero Emotion
Sabar Itu Pondasi Menjadi Bijak
Allah menjadikan sabar sebagai kendaraan yang tidak pernah letih, senjata yang tidak pernah salah membidik sasaran, prajurit pemenang yang tidak pernah kalah, dan benteng kokoh yang tidak pernah tumbang. Sabar dan kemenangan bagai dua saudara kandung.
Dalam Al-Quran, Allah memuji orang-orang yang sabar dan memberitahukan bahwa pahala mereka akan disempurnakan tanpa batas. Allah selalu bersama orang-orang sabar dengan hidayah-Nya dan pertolongan-Nya yang tidak terkalahkan, dan bantuan-Nya yang nyata.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Anfal [8]:46).
Orang-orang yang sabar dengan kebersamaan dari Allah akan mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat dan memperoleh kemenangan dengan nikmat-nikmat-Nya lahir dan batin.
Anaz Almansour
Motivator Kepribadian
Allah menjadikan sabar sebagai kendaraan yang tidak pernah letih, senjata yang tidak pernah salah membidik sasaran, prajurit pemenang yang tidak pernah kalah, dan benteng kokoh yang tidak pernah tumbang. Sabar dan kemenangan bagai dua saudara kandung.
Dalam Al-Quran, Allah memuji orang-orang yang sabar dan memberitahukan bahwa pahala mereka akan disempurnakan tanpa batas. Allah selalu bersama orang-orang sabar dengan hidayah-Nya dan pertolongan-Nya yang tidak terkalahkan, dan bantuan-Nya yang nyata.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Anfal [8]:46).
Orang-orang yang sabar dengan kebersamaan dari Allah akan mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat dan memperoleh kemenangan dengan nikmat-nikmat-Nya lahir dan batin.
Anaz Almansour
Motivator Kepribadian
Spiritual Motivation
Menjemput Rezeki itu harus pintar strateginya.
Sedikit gerakan tapi besar lompatannya.
Dimulai dengan Bismilah dan Sedekah dipagi hari itu kuncinya.
Anaz Almansour
Dr Wisdom Motivational Speaker
Menjemput Rezeki itu harus pintar strateginya.
Sedikit gerakan tapi besar lompatannya.
Dimulai dengan Bismilah dan Sedekah dipagi hari itu kuncinya.
Anaz Almansour
Dr Wisdom Motivational Speaker
REZEKI HEALING
Matematika Sedekah
Kita dianjurkan untuk bersedekah ( shodaqah ).
Sedekah bukan saja sebagai ibadah yang biasa dilakukan oleh kita, namun sedekah bisa menjadi jalan bagi setiap permasalahan yang kita alami, mulai dari sakit, ujian, kesedihan, bahkan kesulitan ekonomi.
“Bagaimana Bisa?”
Dengan sedekah ini, kita bisa memperoleh ampunan Allah, menutup kesalahan serta keburukan serta bisa mendatangkan ridho Allah.
Intinya Barang siapa yang memberi maka dia akan dibalas oleh Allah dengan berlipat-lipat. Karena Allah SWT tidak pernah menyia-nyiakan hambanya telah mendekat kepada-Nya.
“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia -nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan,..” (QS. Ali ‘Imran : 195)
“Matematika Sedekah ”
1. Memberi 1 dibalas 10
Misalnya kita memiliki Rp. 100.000, bila kita menyedekahkan sebagian dari uang tersebut maka perhitungannya matematika yang normal sebagai berikut:
100.000 – 10.000 = 90.000
Akan tetapi dengan konsep sedekah, matematikanya menjadi:
contoh :
100.000 – 10.000 = 190.000
100.000 – 30.000 = 370.000
100.000 – 50.000 = 550.000
100.000 – 70.000 = 730.000
100.000 – 90.000 = 910.000
100.000 – 100.000 = 1.000.000
Kok Bisa?
Ya memang bisa, karena tiap-tiap uang yang kita sedekahkan akan dibalas 10x lipat dari nominal yang kita sedekahkan.
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al An’aam : 160)
2. Memberi 1 dibalas 700
Misalnya kita memiliki Rp. 100.000, bila kita menyedekahkan sebagian dari uang tersebut maka perhitungan dengan konsep matematika sedekah sebagai berikut:
contoh :
100.000 – 10.000 = 7.090.000
100.000 – 30.000 = 21.070.000
100.000 – 50.000 = 35.050.000
100.000 – 70.000 = 49.030.000
100.000 – 90.000 = 63.010.000
100.000 – 100.000 = 70.000.000
Sunggu luar biasa bukan dan tentu saja hitung-hitungan Allah lebih tepat lagi dan tidak mungkin salah.
Ini bukan asal bicara, tapi Allah yang sudah menjanjikan lewat firman-Nya
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al Baqarah 261)
Masih merasa kurang ?.. Ini yang lebih dahsyat,
3. Memberi 1 dibalas Tak Terhingga
Allsh SWT pemilik jagad raya ini, Allah Maha Kuasa, Allsh Raja segala raja, dan Allah Maha Pengasih dan Penyayang,
“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.”
(QS. Al Faathir: 13)
Semua yang Allah kehendaki pasti terjadi, “Kun Fayakun”, “Jadilah maka jadilah”. Allah sanggup mentukan siang menjadi malam, mengubah malam menjadi siang, menghidup dan mematikan seseorang, apalagi Cuma untuk menyembuhkan penyakit, melunaskan hutang, meyelesaikan masalah, itu sangat mudah bagi Allah SWT.
Mulai sekarang , jangan kita biarkan kotak amal lewat begitu saja tanpa kita isi.
Saat Bersedekahlah tidak usah pakai dipikir pikir atau berlogika, karena hasil matematika sedekah gag bisa masuk akal... Bismillah aja niat sedekah karena di jalan Allah.
Semoga Allah SWT memberi kemudahan kita untuk selalu berbuat baik dimanapun tempat dan kondisi kita berada, dan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang ahli sedekah.
Konsep Sedekah
Jangan Tanya Kurangnya Menjadi Berapa?
Tapi Menambah Menjadi Berapa?
Wallahu a'lam bish-shawabi.
Petikan Materi Training/Seminar Rezeki Healing
The Miracle Of Sedekah
Matematika Sedekah
Kita dianjurkan untuk bersedekah ( shodaqah ).
Sedekah bukan saja sebagai ibadah yang biasa dilakukan oleh kita, namun sedekah bisa menjadi jalan bagi setiap permasalahan yang kita alami, mulai dari sakit, ujian, kesedihan, bahkan kesulitan ekonomi.
“Bagaimana Bisa?”
Dengan sedekah ini, kita bisa memperoleh ampunan Allah, menutup kesalahan serta keburukan serta bisa mendatangkan ridho Allah.
Intinya Barang siapa yang memberi maka dia akan dibalas oleh Allah dengan berlipat-lipat. Karena Allah SWT tidak pernah menyia-nyiakan hambanya telah mendekat kepada-Nya.
“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia -nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan,..” (QS. Ali ‘Imran : 195)
“Matematika Sedekah ”
1. Memberi 1 dibalas 10
Misalnya kita memiliki Rp. 100.000, bila kita menyedekahkan sebagian dari uang tersebut maka perhitungannya matematika yang normal sebagai berikut:
100.000 – 10.000 = 90.000
Akan tetapi dengan konsep sedekah, matematikanya menjadi:
contoh :
100.000 – 10.000 = 190.000
100.000 – 30.000 = 370.000
100.000 – 50.000 = 550.000
100.000 – 70.000 = 730.000
100.000 – 90.000 = 910.000
100.000 – 100.000 = 1.000.000
Kok Bisa?
Ya memang bisa, karena tiap-tiap uang yang kita sedekahkan akan dibalas 10x lipat dari nominal yang kita sedekahkan.
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al An’aam : 160)
2. Memberi 1 dibalas 700
Misalnya kita memiliki Rp. 100.000, bila kita menyedekahkan sebagian dari uang tersebut maka perhitungan dengan konsep matematika sedekah sebagai berikut:
contoh :
100.000 – 10.000 = 7.090.000
100.000 – 30.000 = 21.070.000
100.000 – 50.000 = 35.050.000
100.000 – 70.000 = 49.030.000
100.000 – 90.000 = 63.010.000
100.000 – 100.000 = 70.000.000
Sunggu luar biasa bukan dan tentu saja hitung-hitungan Allah lebih tepat lagi dan tidak mungkin salah.
Ini bukan asal bicara, tapi Allah yang sudah menjanjikan lewat firman-Nya
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al Baqarah 261)
Masih merasa kurang ?.. Ini yang lebih dahsyat,
3. Memberi 1 dibalas Tak Terhingga
Allsh SWT pemilik jagad raya ini, Allah Maha Kuasa, Allsh Raja segala raja, dan Allah Maha Pengasih dan Penyayang,
“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.”
(QS. Al Faathir: 13)
Semua yang Allah kehendaki pasti terjadi, “Kun Fayakun”, “Jadilah maka jadilah”. Allah sanggup mentukan siang menjadi malam, mengubah malam menjadi siang, menghidup dan mematikan seseorang, apalagi Cuma untuk menyembuhkan penyakit, melunaskan hutang, meyelesaikan masalah, itu sangat mudah bagi Allah SWT.
Mulai sekarang , jangan kita biarkan kotak amal lewat begitu saja tanpa kita isi.
Saat Bersedekahlah tidak usah pakai dipikir pikir atau berlogika, karena hasil matematika sedekah gag bisa masuk akal... Bismillah aja niat sedekah karena di jalan Allah.
Semoga Allah SWT memberi kemudahan kita untuk selalu berbuat baik dimanapun tempat dan kondisi kita berada, dan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang ahli sedekah.
Konsep Sedekah
Jangan Tanya Kurangnya Menjadi Berapa?
Tapi Menambah Menjadi Berapa?
Wallahu a'lam bish-shawabi.
Petikan Materi Training/Seminar Rezeki Healing
The Miracle Of Sedekah
Salam Rezeki Berlimpah
Anaz Almansour
Founder Rezeki Healing
Komunitas Rezeki Berlimpah (Rezeki Healing)
Telegram : bit.ly/MRH_JoinTelegram
#rezekihealing
Anaz Almansour
Founder Rezeki Healing
Komunitas Rezeki Berlimpah (Rezeki Healing)
Telegram : bit.ly/MRH_JoinTelegram
#rezekihealing
Telegram
Rezeki Healing
Setiap orang pasti menginginkan diberi kemudahan rezeki.
Ada orang yang mendapatkan rezekinya setelah dia berusaha dengan sangat keras.
Ada lagi yang luar biasa, yaitu orang yang didatangi oleh rezeki.
Rezeki Healing Memberikan Kuncinya
Ada orang yang mendapatkan rezekinya setelah dia berusaha dengan sangat keras.
Ada lagi yang luar biasa, yaitu orang yang didatangi oleh rezeki.
Rezeki Healing Memberikan Kuncinya
Wisdom Motivasion
Jaga sikap dan perkataan karena mencerminkan kepribadian kita.
Perkataanmu itu pantulan dari hatimu.
Saat hati mampu di zona positif maka yang muncul di permukaan juga menjadi positif.
Saat kondisi hati negatif maka yg dipantulkan juga menjadi negatif bahkan sampai pada perbuatan dan tulisan.
Jika hati dalam lagi kondisi negatif redam dengan ketenangan dan memohon ampunan Tuhan, itu lebih bijaksana dan elegan, agar tidak terpantul hal hal yang negatif.
Anaz Almansour
Dr Wisdom Motivational Speaker
Jaga sikap dan perkataan karena mencerminkan kepribadian kita.
Perkataanmu itu pantulan dari hatimu.
Saat hati mampu di zona positif maka yang muncul di permukaan juga menjadi positif.
Saat kondisi hati negatif maka yg dipantulkan juga menjadi negatif bahkan sampai pada perbuatan dan tulisan.
Jika hati dalam lagi kondisi negatif redam dengan ketenangan dan memohon ampunan Tuhan, itu lebih bijaksana dan elegan, agar tidak terpantul hal hal yang negatif.
Anaz Almansour
Dr Wisdom Motivational Speaker
Wisdom Motivation
Masalah itu tantangan bukan keluhan.
Jika dihadapi dengan keluhan yang ada semakin menambahkan masalah bukan penyelesaian.
Jika direspon sebagai tantangan maka termotivasi untuk menyelesaikan dan bukan sebagai beban.
Anaz Almansour
Dr Wisdom Motivational Speaker
Masalah itu tantangan bukan keluhan.
Jika dihadapi dengan keluhan yang ada semakin menambahkan masalah bukan penyelesaian.
Jika direspon sebagai tantangan maka termotivasi untuk menyelesaikan dan bukan sebagai beban.
Anaz Almansour
Dr Wisdom Motivational Speaker
Masalah Itu Tantangan Bukan Keluhan
Orang yang lemah akan meninggalkan sebuah permasalahan jika permasalahan tersebut sangat berat dikarenakan permasalahan dianggap beban.
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya.
Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan di balik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Anaz Almansour
Motivator Kepribadian
Orang yang lemah akan meninggalkan sebuah permasalahan jika permasalahan tersebut sangat berat dikarenakan permasalahan dianggap beban.
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya.
Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan di balik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Anaz Almansour
Motivator Kepribadian
Makna SABAR
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah.
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah:
Menahan diri dari sifat kegeundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Namun kesabaran adalah bukan semata-mata memiliki pengertian "nrimo", ketidak mampuan dan identik dengan ketertindasan.
Sabar sesungguhnya memiliki dimensi yang lebih pada pengalahan hawa nafsu yang terdapat dalam jiwa insan. Dalam berjihad, sabar diimplementasikan dengan melawan hawa nafsu yang menginginkan agar dirinya duduk dengan santai dan tenang di rumah. Justru ketika ia berdiam diri itulah, sesungguhnya ia belum dapat bersabar melawan tantangan dan memenuhi panggilan ilahi.
Sabar juga memiliki dimensi untuk merubah sebuah kondisi, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, menuju perbaikan agar lebih baik dan baik lagi.
Bahkan seseorang dikatakan dapat diakatakan tidak sabar, jika ia menerima kondisi buruk, pasrah dan menyerah begitu saja.
Sabar dalam ibadah diimplementasikan dalam bentuk melawan dan memaksa diri untuk bangkit dari tempat tidur, kemudian berwudhu lalu berjalan menuju masjid dan malaksanakan shalat secara berjamaah. Sehingga sabar tidak tepat jika hanya diartikan dengan sebuah sifat pasif, namun ia memiliki nilai keseimbangan antara sifat aktif dengan sifat pasif
Anaz Almansour
Motivator Kepribadian
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah.
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah:
Menahan diri dari sifat kegeundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Namun kesabaran adalah bukan semata-mata memiliki pengertian "nrimo", ketidak mampuan dan identik dengan ketertindasan.
Sabar sesungguhnya memiliki dimensi yang lebih pada pengalahan hawa nafsu yang terdapat dalam jiwa insan. Dalam berjihad, sabar diimplementasikan dengan melawan hawa nafsu yang menginginkan agar dirinya duduk dengan santai dan tenang di rumah. Justru ketika ia berdiam diri itulah, sesungguhnya ia belum dapat bersabar melawan tantangan dan memenuhi panggilan ilahi.
Sabar juga memiliki dimensi untuk merubah sebuah kondisi, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, menuju perbaikan agar lebih baik dan baik lagi.
Bahkan seseorang dikatakan dapat diakatakan tidak sabar, jika ia menerima kondisi buruk, pasrah dan menyerah begitu saja.
Sabar dalam ibadah diimplementasikan dalam bentuk melawan dan memaksa diri untuk bangkit dari tempat tidur, kemudian berwudhu lalu berjalan menuju masjid dan malaksanakan shalat secara berjamaah. Sehingga sabar tidak tepat jika hanya diartikan dengan sebuah sifat pasif, namun ia memiliki nilai keseimbangan antara sifat aktif dengan sifat pasif
Anaz Almansour
Motivator Kepribadian
Apa Saja Kebaikan Yg Datang Dari Allah Adalah Rezeki.
Alkisah Imam Hasan Al Bashri
Seorang sufi bernama Imam Hasan Al Bashri amat meyakini janji Allah ini. Alkisah, beliau suatu hari kedatangan 6 orang tamu. Sebagai seorang muslim, memuliakan tamu adalah hal yang diperintahkan agama.
Imam menerima tamu dengan wajah sumringah. Semua tamu yang hadir ia persilahkan masuk dan duduk di kursi yang tersedia di ruang depan rumah. Usai semua tamu masuk ke dalam rumah, Imam Hasan pergi ke dapur. Saat itu, hanya ia dan seorang budaknya yang ada di rumah. Imam Hasan bertanya kepada budaknya, “Makanan apa yang ada di rumah ini hingga bisa dihidangkan untuk tamu-tamuku?” Sang budak, membuka lemari makanan dan tiada yang ia temui selain sepotong roti saja. Ia sampaikan kepada Imam Hasan hal tersebut.
Sedikit berkerut kulit dahi Imam terlihat, pertanda beliau berpikir serius bagaimana cara menghidangkan sepotong roti itu untuk enam orang tamunya. Sejurus kemudian, Imam berkata setelah mengambil sikap, “Sudah begini saja…, bawalah roti itu dan cari orang yang dapat menerimanya sebagai sedekah! Namun jangan lupa hidangkan dulu minuman untuk para tamuku!”
Maka pergilah sang budak untuk bersedekah, setelah ia menyuguhkan minuman kepada para tamu Imam Hasan terlebih dahulu.
Maka para tamu pun hanya mendapatkan suguhan air putih dari rumah Imam Hasan. Imam Hasan merasa gak enak hati kepada para tamunya.Tapi dia yakin, bahwa Allah Swt akan membalas amalnya minimal 10 kali lipat.
Biduk asa seolah menjumpai tambatannya. Saat Imam Hasan kedatangan seorang tamu lagi yang datang dengan membawa sebuah nampan. Imam Hasan bangkit dan bergegas menghampirinya.
“Assalamu’alaikum, wahai Imam!” seru orang yang baru saja datang. “Wa’alaikum salam warahmatullah…” Imam membalas. “Apa yang kau bawa?” imam bertanya kepada orang tersebut. “Ini imam, aku membawakan 6 potong roti untuk engkau!” kata orang tersebut dengan senyum terkembang.
“Mungkin ini bukan untukku!” Imam Hasan menukas. “Mengapa engkau berkata demikian?” sang tamu bertanya keheranan. “Kalau benar ini untukku, pasti jumlahnya sepuluh!” Imam berkata yakin karena ia tahu bahwa Allah akan memberi 10 roti sebagai balasan dari sepotong roti yang telah ia sedekahkan.
Sang tamu merasa aneh. Ia coba untuk memanjangkan leher dan menyapukan pandangan ke dalam rumah Imam Hasan. Sesudah itu ia mengerti bahwa imam sedang kedatangan banyak tamu.
Orang itu pun kembali ke rumah. Lalu ia tambahkan lagi 4 potong roti sehingga menjadi 10 jumlahnya. Kemudian ia angkat nampan yang ia bawa, kemudian ia ayunkan langkah menuju rumah Imam Hasan Al Bashri.
Sesampainya di rumah imam, sang tamu kembali mengucapkan salam lalu disambut dan dibalas oleh Imam Hasan. Beliau lalu membuka penutup nampan, kemudian berujar, “Nah… inilah yang dijanjikan Allah padaku!”
Allah akan membalas setiap kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba minimal 10 kali lipat. Bilangan balasan itu bisa terus berganda dan tumbuh semakin besar. Tergantung pada keikhlasan sang hamba, dan takaran rezeki yang Allah berikan kepadanya. Bahkan bilangan itu suatu saat bisa mencapai 700 kali lipat. Allah Berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Albaqarah :261)
1 butir benih menjadi 700 biji. Itulah janji Allah Ta’ala. Tiada yang mustahil bagi Allah untuk membalas derma hamba-Nya bahkan hingga 700 kali lipat.
Secara gampang, manusia yang menyangsikan janji Allah ini dapat melihat bukti pada pohon pepaya yang banyak kita kenal di tanah air. Pepaya ditanam seperti kebanyakan pohon lain. Ia ditanam dengan memasukan biji ke dalam tanah.
Alkisah Imam Hasan Al Bashri
Seorang sufi bernama Imam Hasan Al Bashri amat meyakini janji Allah ini. Alkisah, beliau suatu hari kedatangan 6 orang tamu. Sebagai seorang muslim, memuliakan tamu adalah hal yang diperintahkan agama.
Imam menerima tamu dengan wajah sumringah. Semua tamu yang hadir ia persilahkan masuk dan duduk di kursi yang tersedia di ruang depan rumah. Usai semua tamu masuk ke dalam rumah, Imam Hasan pergi ke dapur. Saat itu, hanya ia dan seorang budaknya yang ada di rumah. Imam Hasan bertanya kepada budaknya, “Makanan apa yang ada di rumah ini hingga bisa dihidangkan untuk tamu-tamuku?” Sang budak, membuka lemari makanan dan tiada yang ia temui selain sepotong roti saja. Ia sampaikan kepada Imam Hasan hal tersebut.
Sedikit berkerut kulit dahi Imam terlihat, pertanda beliau berpikir serius bagaimana cara menghidangkan sepotong roti itu untuk enam orang tamunya. Sejurus kemudian, Imam berkata setelah mengambil sikap, “Sudah begini saja…, bawalah roti itu dan cari orang yang dapat menerimanya sebagai sedekah! Namun jangan lupa hidangkan dulu minuman untuk para tamuku!”
Maka pergilah sang budak untuk bersedekah, setelah ia menyuguhkan minuman kepada para tamu Imam Hasan terlebih dahulu.
Maka para tamu pun hanya mendapatkan suguhan air putih dari rumah Imam Hasan. Imam Hasan merasa gak enak hati kepada para tamunya.Tapi dia yakin, bahwa Allah Swt akan membalas amalnya minimal 10 kali lipat.
Biduk asa seolah menjumpai tambatannya. Saat Imam Hasan kedatangan seorang tamu lagi yang datang dengan membawa sebuah nampan. Imam Hasan bangkit dan bergegas menghampirinya.
“Assalamu’alaikum, wahai Imam!” seru orang yang baru saja datang. “Wa’alaikum salam warahmatullah…” Imam membalas. “Apa yang kau bawa?” imam bertanya kepada orang tersebut. “Ini imam, aku membawakan 6 potong roti untuk engkau!” kata orang tersebut dengan senyum terkembang.
“Mungkin ini bukan untukku!” Imam Hasan menukas. “Mengapa engkau berkata demikian?” sang tamu bertanya keheranan. “Kalau benar ini untukku, pasti jumlahnya sepuluh!” Imam berkata yakin karena ia tahu bahwa Allah akan memberi 10 roti sebagai balasan dari sepotong roti yang telah ia sedekahkan.
Sang tamu merasa aneh. Ia coba untuk memanjangkan leher dan menyapukan pandangan ke dalam rumah Imam Hasan. Sesudah itu ia mengerti bahwa imam sedang kedatangan banyak tamu.
Orang itu pun kembali ke rumah. Lalu ia tambahkan lagi 4 potong roti sehingga menjadi 10 jumlahnya. Kemudian ia angkat nampan yang ia bawa, kemudian ia ayunkan langkah menuju rumah Imam Hasan Al Bashri.
Sesampainya di rumah imam, sang tamu kembali mengucapkan salam lalu disambut dan dibalas oleh Imam Hasan. Beliau lalu membuka penutup nampan, kemudian berujar, “Nah… inilah yang dijanjikan Allah padaku!”
Allah akan membalas setiap kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba minimal 10 kali lipat. Bilangan balasan itu bisa terus berganda dan tumbuh semakin besar. Tergantung pada keikhlasan sang hamba, dan takaran rezeki yang Allah berikan kepadanya. Bahkan bilangan itu suatu saat bisa mencapai 700 kali lipat. Allah Berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Albaqarah :261)
1 butir benih menjadi 700 biji. Itulah janji Allah Ta’ala. Tiada yang mustahil bagi Allah untuk membalas derma hamba-Nya bahkan hingga 700 kali lipat.
Secara gampang, manusia yang menyangsikan janji Allah ini dapat melihat bukti pada pohon pepaya yang banyak kita kenal di tanah air. Pepaya ditanam seperti kebanyakan pohon lain. Ia ditanam dengan memasukan biji ke dalam tanah.
Bila Allah berkehendak, maka dari biji tersebut akan tumbuhlah pohon. Pohon akan tumbuh besar dan berkembang. Kemudian setelah tinggi, ia akan memiliki beberapa cabang. Setelah tiba waktunya, ia pun akan berbuah. Setiap pohon pepaya memiliki jumlah cabang dan buah yang beragam.
Setelah berbuah, manusia akan mendapati bahwa dari masing-masing buah saja akan terdapat ratusan biji pepaya di dalamnya. Mungkin saja, dari biji atau benih pepaya yang satu, akan menghasilkan beribu biji yang kemudian bisa dapat menumbuhkan pepaya kembali. Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui (QS. Albaqarah : 261)
Anaz Almansour
Founder Rezeki Healing
#rezekihealing
Setelah berbuah, manusia akan mendapati bahwa dari masing-masing buah saja akan terdapat ratusan biji pepaya di dalamnya. Mungkin saja, dari biji atau benih pepaya yang satu, akan menghasilkan beribu biji yang kemudian bisa dapat menumbuhkan pepaya kembali. Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui (QS. Albaqarah : 261)
Anaz Almansour
Founder Rezeki Healing
#rezekihealing