Rezeki Healing
1.94K subscribers
7.32K photos
39 videos
2 files
4.04K links
Setiap orang pasti menginginkan diberi kemudahan rezeki.

Ada orang yang mendapatkan rezekinya setelah dia berusaha dengan sangat keras.

Ada lagi yang luar biasa, yaitu orang yang didatangi oleh rezeki.

Rezeki Healing Memberikan Kuncinya
Download Telegram
Pencerahan Jiwa

Belajar menikmati setiap pergiliran EPISODE KEHIDUPAN

Susah , Senang..
Tawa, Tangis..
Lapang , Sempit...
Sedih, Bahagia...
Kesusahan, Kesenangan..

Allah selalu menempatkan dua sisi yang seimbang, jadi apapun kondisi anda saat ini, pasti ada saatnya giliran di episode yg lainnya yg terpenting kita berusaha dengan maksimal lalu berdoa dengan keyakinan penuh.

Tapi ada hal yang bisa membuat kita tenang menghadapi kehidupan ini yaitu letakkan diri kita pada RASA SYUKUR dan IKHLAS karena Zona ini mampu menjadi jawaban atas episode kehidupan itu semua.
Menjadikan diri kita Pribadi yang bijak dan bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
Anaz Almansour
Motivator Kepribadian

#pencerahanjiwa
#pemulihanjiwa
#zeroemotion
#bukuzeroemotion
Rumus Menghadapi Masalah itu..

MENGECIL jika di rahasiakan.

MEMBESAR Jika dikeluh kesahkan

MERUMIT jika di umbar.

MEMBINGUNGKAN Jika tidak dicari solusi nya.

MENGERDILKAN pikiran, prasangka, tindakan saat meresponnya dg Negatif

MENJADIKAN TANTATANGAN saat masalah direspon dg positif

Tapi

🔚AKAN TERURAI Jika diAdukan pada Allah

Anaz Almansour
Motivator Kepribadian
Motivasi Ramadhan

ALLAH DULU, ALLAH LAGI, ALLAH TERUS

Saat memaparkan prinsip ini, kita tanamkan tentang yakin kepada Allah. Tauhid.

Yakin kepada Allah.
Ketika kita berusaha memaknai kalimat diatas.

Kita sepakat bahwa Allah lah kekuatan dari semua keputusan di dunia.
Tidaklah daun kecil itu jatuh dari pohonnya kecuali atas ijin Allah.

Allah lah yang maha membolak-balikan hati manusia.
Allah pemilik dari segala ilmu, bahasa, dan keterampilan di dunia.
Inilah dasarnya.

Contoh penerapannya,

Ya Allah, keluarkan hambamu dari semua masalah ini..

Saat kita yakin udah sama Allah. Kemudian kita punya suatu keinginan.

Hal yang selanjutnya dilakukan adalah, mendekatkan diri (pdkt) ke yang maha membuat hal sulit menjadi mudah.

Seharusnya ini prinsip sering kita terapin di kehidupan kita sehari-hari saat berhubungan dengan manusia lainnya.

Dekati yang punya. Maka lebih mudah kita mendapatkannya.

Bagaimana cara mendekatinya?

Sami’na Waa Atho’na
Ya Allah jadikanlah hamba ini taat.
Lakukan perintah dan jauhi larangannya.

Saat saya menulis ini, tentu saya telah mengalami banyak dari kejaiban yang Allah berikan kepada saya.

Saya benar-benar membuktikan kehebatan dari mendahulukan Allah.

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus
Ini berat prinsipnya, saya merasakannya sampai saat ini dan terus berusaha, namun Insyaallah kita mampu.

https://youtu.be/AZDfv4lwEDI

https://youtu.be/AZDfv4lwEDI
Mental Miskin Berjiwa Pengemis

Seorang sahabat yang tinggal di Australia bercerita tentang pengalamannya,
"Suatu sore, sesudah menikmati secangkir capucino di Gloria Jeans Café , Sydney yg katanya capucino-nya paling enak , kami mampir ke toko roti. Membeli sebatang roti kismis dan minta kepada si mbak penjaga toko roti, untuk dipotongkan, sehingga nanti di rumah gampang, tinggal comot dan makan.

Selesai dipotong dan dibungkus rapi, lalu diserahkan kepada saya. Langsung saya berikan uang lembaran 10 dollar.

Tapi ditolak dengan senyum manis, sambil berucap, ”It's free nothing to pay.”

“Are you sure?” kata saya.

Gadis remaja yang tugas jualan disana, menjelaskan, bahwa kalau sudah ditutup, roti tidak boleh lagi dijual. Boleh diberikan kepada siapa yang mau atau diantarkan ke Second Hand shop untuk orang yang membutuhkan.

Agak tercengang juga saya dengar penjelasannya. Terbayang, kalau di Indonesia, wah bisa bangkrut ini, karena orang bakalan menunggu toko tutup supaya dapat yang gratis.

Belum selesai ngobrol dengan si mbak, tiba-tiba ada suami istri, yang juga mau belanja roti. Rupanya mereka tanpa saya sadari sudah mendengar percakapan kami. Kelihatan si pria adalah orang Australia, sedangkan istrinya adalah tipe orang Asia. Si wanita juga minta roti di mbak, tapi di cegah oleh suaminya, sambil berkata,

”No darling, please. We have enough money to buy. Why do we have to pick up a free one? Let’s another people who need it more than us take it."

Wah... wah, merasa tersindir wajah saya panas… Egoisme saya melonjak ke permukaan, merasa tersindir dengan perkataannya. Dalam hati saya bergumam, ”Hmm saya ini dulu pengusaha tau”.

Tapi, syukur cepat sadar diri, gak sampai terucapkan. Karena orang yang bicara suami ke istrinya, masa iya saya tiba-tiba nyelak ditengah tengah?

Hampir saja saya berbuat kesalahan. Karena toh mereka tidak omongin saya… Kalau saya merasa tersindir, itu salah saya sendiri.

Hingga menjelang tidur, kata-kata si Suami kepada istrinya masih terngiang-ngiang rasanya, "We have enough money to buy... why do we have to pick up a free one."

Setelah saya renungkan, saya merasakan bahwa kata-kata ini benar. Kalau semua orang yang punyai duit, ikut antri dan dapatkan roti gratis, yang biasanya diantarkan ke Second Hand Shop untuk dibagi bagikan gratis, berarti orang yang sungguh-sungguh membutuhkan tidak bakalan kebagian lagi roti gratis.

Walaupun saya sesungguhnya mau membayar, namun si mbak yang nggak mau terima uang saya. Pelajaran hidup ini tidak mungkin akan saya lupakan.

Kalau kita sanggup beli. jangan ambil yang gratis. Biarlah orang lain yang lebih membutuhkan mendapatkannya.

Sungguh sebuah kepedulian akan sesama yang diterapkan dengan kesungguhan hati.

Kini saya baru tahu, kenapa kalau di club ada kopi gratis, tapi jarang ada yang ambil *_(di Indonesia bisa langsung habis dalam 10 menit)_*, mereka lebih suka membeli. Bukan karena gengsi2an, tetapi terlebih karena rasa peduli mereka pada orang lain, yang mungkin lebih membutuhkan.

Pelajaran yang sungguh sungguh memberikan inspirasi bagi diri saya.

Tuhan sudah memberikan berkah yang cukup untuk kita, tidak perlu lagi kita mengambil bagian berkah yang diperuntukkan bagi orang lain.

Ketika kita mendengar ada program pemerintah untuk membantu orang miskin, apa yang ada dalam benak kitat?

Apa kita akan ikut bersiasat agar mendapat bagian? Ataukah kita merekayasa data agar .kerabat dan saudara kitat dapat bagian juga?

Atau kita sok jadi pahlawan dengan mengajukan diri sebagai pendamping program, tapi dalam pikiran kita tersimpan niat busuk untuk memperkaya diri sendiri?

Sahabat, kemiskinan bukan untuk dipolitisir dan dieksploitasi. Orang miskin dan kemiskinan adalah ladang amal.

Keberadaan orang miskin adalah cara Tuhan untuk menguji sejauh mana kepedulian dan keimanan kita. "Jangan ngaku beriman jika tetangga kanan kirinya masih ada yang kelaparan".
Sementara kemiskinan adalah mental yang mesti dirubah dan diberantas. *Mental minta-minta, mental gratisan, mental pemalas, mental potong kompas, nikung teman, kasak kusuk, termasuk mental jualan data orang miskin,* semua itu adalah Mental Pengemis yang membuat manusia
rendah dan terhina, itulah kemiskinan kultural.

Sudah saatnya kita bangkit dan sadar, tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Menjaga harga diri lebih baik dari pada menjatuhkan kehormatan hanya demi sesuap nasi.

"Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan..

Anaz Almansour
Motivator Kepribadian
Kajian Rezeki Healing

Kenapa Harta Riba Tidak Membawa Keberkahan?

Dalam hadis disebutkan:

Artinya: “Harta riba itu meski banyak, namun akibatnya adalah ia terus menerus berkurang (berkahnya).” (HR Ahmad: 3754).

Keberkahan harta yang disebutkan dalam Al-Quran pada hakikatnya adalah bukan bertambahnya jumlah atau kwantitas harta, namun bertambahnya dampak positif dari harta tersebut pada diri orang yang memilikinya berupa tambahan rasa tentram, bahagia, rasa qana’ah atau merasa cukup, serta dimudahkannya banyak kebutuhan hidup, meskipun mungkin harta yang ia miliki pas-pasan, karena harta itu dicari dan dituntut dengan tujuan utama agar bisa memberikan kebahagiaan dan kenyamanan diri.

Betapa sering para pemilik harta haram tertipu dengan angka dan kwantitas harta yang mereka miliki, sehingga hal itu hanya menambah pada diri mereka kesempitan dada, ketidak tenangan serta keresahan jiwa. Semakin hartanya bertambah, keresahannya untuk menjaga dan mengembangkan harta tersebut terus meningkat, sehingga ia tersibukkan dengannya dalam suasana hati yang tidak bahagia dan resah, karena khawatir tersaingi oleh orang lain, atau khawatir usahanya akan bangkrut.

Perlu diketahui, bahwa kesengsaraan dunia itu ada dua jenis:

🚩Kesengsaraan berupa adanya kenikmatan dan harta yang Allah berikan pada seorang manusia dengan gambaran bahwa orang tersebut bergantung pada hartanya, bahkan ia terus-menerus mengejarnya tanpa henti, setiap kali meraih kadar harta tertentu, jiwanya semakin haus dengan tambahan harta yang lain, sehingga ia seakan tersiksa dengan aktifitasnya mengejar dunia tersebut.

🚩🚩Kesengsaraan berupa musibah atau penyakit.
Jenis kesengsaraan ini selalu dihindari oleh manusia dengan cara mencari pengobatan dan penyembuhan serta berharap agar ia mendapatkan jalan keluar darinya, dan bila ia diberikan kesempatan untuk sembuh, ia pasti melakukannya.

Tentunya kesengsaraan yang paling besar adalah jenis yang pertama, karena secara lahir ia banyak harta, namun batinnya tersiksa dan sengsara menjadi “hamba” dunia. Orang seperti ini, bila diberikan kekurangan harta sedikit saja, ia tak akan mungkin mau, karena merasa kecanduan pada harta yang pada hakikatnya adalah suatu kesengsaraan yang ia tak sadari.

Anaz Almansour
Founder Rezeki Healing

#rezekihealing
Motivasi Ramadhan

JANGAN BAPER DG KEADAAN TAPI BAPERLAH HANYA DG ALLAH

Ketika ada masalah, musibah dan beban berat, maka orang yang bertauhid, yang paling pertama ia lakukan adalah segera ingat Allah, berdoa kepada Allah, istigfar agar dimudahkan dan diberi kesabaran

Atau jika masih berat ia akan segera melakukan amal kebaikan, shalat, sedekah berbuat baik dan minta maaf kepada manusia, agar meraih ridho Allah dan memilih waktu mustajab misalnya sepertiga malam untuk mengadu dan mengeluhkan perkaranya kepada Allah

https://youtu.be/Z7e7EvoztiI

https://youtu.be/Z7e7EvoztiI
KISAH PEMUDA AHLI TAHAJJUD
.
Seorang pemuda berusia 17 tahun dilarikan ke Rumah sakit militer di Riyadh. Sebuah peluru nyasar mengenai tubuhnya.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, pemuda itu memandang wajah ibunya yang sedang menangis sedih seraya mengatakan, “Wahai ibunda, janganlah engkau bersedih. Aku baik-baik saja. Sesungguhnya aku akan meninggal. Aku telah mencium wanginya bau surga.” Orang tua mana yang tidak terkejut dengan kalimat tersebut dari putra kesayangannya. Mereka masih berharap putranya dapat diselamatkan.
.
Sesampainya di instalasi gawat darurat, seorang dokter langsung menanganinya. Namun sang pemuda itu berkata kepadanya, “Wahai saudaraku, sesungguhnya aku akan meninggal. Aku telah mencium semerbak harum bau surga. maka janganlah engkau merepotkan dirimu sendiri. Aku hanya menginginkan kehadiran ayah dan ibuku di sisiku.”
.
Sesuai permintaan pemuda, kini ayah dan ibu telah berada di instalasi gawat daurat. Sebuah senyum kebahagiaan terpancar di wajah sang pemuda. Lalu ia membaca dua syahadat.
“Asyhadu an laa-ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhamamadan rasulullah” kalimat sang pemuda ini sekaligus mejadi kalimat terakhir dalam hidupnya. Ia menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala segera setelah menyelesaikan ikrar syahadat, bahkan ia meninggal dalam posisi telunjuk jari tangannya menunjuk, seperti posisi tasyahud dalam shalat.
.
Setelah Maghrib, dokter Kholid bin Abdul Aziz Al Jubair bertemu dengan Dhiya’, petugas rumah sakit yang memandikan jenazah pemuda tersebut. Ia menceritakan kondisi pemuda tersebut saat dimandikannya. “Jari telunjukkan membentuk isyarat seperti orang shalat yang sedang membaca tasyahud.”
Selain itu, hal yang paling ajaib adalah, jenazah pemuda tersebut tetap segar. Terlihat segar bugar. Seperti orang yang sedang beristirahat dengan nyenyak.
.
Dokter spesialis bedah itu penasaran. Ia pun menemui orang tua si pemuda dan menanyakan amal apa yang dilakukan oleh putra mereka sehingga ia bisa membaca syahadat di akhir hayatnya, bertasyahud dan jasadnya tetap segar bugar.
“Anak kami,” kata orang tuanya kepada dokter Kholid, “sejak memasuki usia akil baligh, dialah yang selalu membangunkan kami untuk shalat Subuh. Ia sangat rajin qiyamullail dan membaca Al Qur’an. Selalu berupaya menunaikan shalat jama’ah di masjid…”
.
Masya Allah… usianya baru 17 tahun, masih duduk di kelas 2 SMA, tetapi amalnya luar biasa. Pantaslah jika dirinya mendapatkan karunia Allah berupa husnul khatimah dan jenazahnya segar bugar.
.
Dokter Kholid lantas menceritakan apa yang diketahuinya kepada rekannya yang juga dokter ahli bedah. “Masya Allah… usianya baru 17 tahun? Ia sungguh jauh lebih baik dariku. Mengapa aku tidak belajar darinya?” kata dokter itu. Ia pun kemudian mengambil cuti satu minggu. “Aku ingin melakukan muhasabah,” katanya kepada dokter Kholid.
.
Dokter Kholid juga menceritakan kepada rekannya yang dokter bedah di Jeddah. Mendengar cerita dokter Kholid, dokter itu menangis. Ia pun berkomitmen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan amal-amalnya. “Jika anak berusia 17 tahun saja bisa, mengapa ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda ibadah kepada-Nya?”
Wallahu A'lam..
.
Semoga Allah memberikan kita petunjuk dan hidayah-Nya, agar di setiap ilmu yang kita miliki, dapat menggerakkan kita untuk lebih dekat lagi kepada Allah. Aamiin Ya Rabbal'Aalamiin

Anaz Almansour
Founder Rezeki Healing

#rezekihealing
Kajian Rezeki Healing

SOLUSI DARI SEMUA MASALAH REZEKI

Semua masalah rezeki tidak terselesaikan karena kita hanya mengikutsertakan otak manusia, kemampuan fisik dan finansial yang terbatas.

Kita tidak melibatkan dan mengikutsertakan Allah dalam menyelesaikan masalah rezeki tersebut. Inilah yang harus kita lakukan supaya bisa melibatkan Allah dalam setiap masalah rezeki kita.

# 1. Kembali kepada Allah secara total

Maksudnya kita introspeksi diri, adakah kesalahan, dosa yang telah kita buat. Dosa pada Allah, pada sesama manusia dan dosa pada diri sendiri (menzalimi diri) yang kita sengaja atau tidak sadari kita perbuat. Bersungkurlah memohon ampun padaNya dengan taubat yang sebenar-benarnya.

# 2. Membangun kembali keimanan yang utuh

Jika sebelumnya keimanan kita terkoyak-koyak karena masalah, satukan kembali serpihannya dan rekatkan dengan lem keyakinan bahwa Allah lah pemegang segala urusan. Allah-lah yang kuasa atas segala sesuatu. Dia akan membantu dan membimbing kita kembali ke jalannya.

"Katakanlah kepada orang-orang yang kufur, jika mereka menghentikan kekufurannya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu, dan jika mereka kembali sungguh berlaku ketentuan terhadap orang-orang dahulu "(Q.S. Al Anfal : 38)

# 3. Terus berbuat kebaikan

Masalah rezeki yang kita hadapi kemungkinan adalah karena kebodohan kita juga. Dosa yang kita lakukan dengan sengaja tanpa berfikir bahwa Allah melihat semuanya. Tebus semua dosa itu dengan taubat setelah itu lakukan amal saleh, lakukan kebaikan setiap hari.

Kebaikan yang nilainya kecil pun tidak masalah seperti menyingkirkan duri dari jalanan atau menutup dahak dengan pasir. Kebaikan yang kita lakukan akan membuat hati kita bersih dan lapang.

Hati yang bersih akan lebih mudah berpikir positif, melakukan hal-hal yang positif dan menarik hal-hal positif juga (termasuk rezeki) dalam kehidupan. Ada teori yang mengatakan setiap satu keburukan yang telah kita lakukan tebus dengan dua kebaikan, satu kebaikan untuk membuat imbang keburukan kita, satu lagi untuk menambah amalan kebaikan kita, sehingga nilai amal baik kita tidak minus atau imbang.

# 4. Menahan diri untuk berbuat keburukan yang baru

Setelah taubat, membangun kembali keimanan yang terkoyak, rajin berbuat kebaikan setiap hari, solusi terakhir adalah menahan diri untuk berbuat kebaikan yang baru.

Firman Allah
"Maka barangsiapa yang telah menerima pelajaran dari Tuhannya, lalu berhenti melakukan keburukan, maka baginya apa yang telah lalu dan urusannya terserah kepada Allah. Tapi siapa saja yang kembali melakukannya, mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya"
(Q.S.Al Baqarah : 275).

Taubat kita tidak dianggap Allah dan tidak ada gunanya kebaikan yang kita lakukan jika kita terus melakukan keburukan. Kita yang ingin menabung kebaikan pun nilainya jadi minus karena kita terus berbuat keburukan atau melakukan keburukan yang baru setiap hari.

Kita mungkin tidak melakukan hal hal yg buruk tetapi kita tidak bisa tidak berbohong, kita tidak bisa tidak menggunjingkan orang lain. Wahai manusia, sadarlah kalau semua itu hanya sia-sia belaka.

Masalah rezeki akan terselesaikan jika kita memang niat untuk melakukan perbaikan diri. Setelah membulatkan tekad untuk itu kita mulai melakukan langkah demi langkah di atas secara bertahap.

Manusia adalah gudangnya salah, pasti dalam perjalanan itu setan menarik kita dan membisikkan keraguan di dalam dada. Cobalah untuk bertahan dan melawan serangan itu dengan senantiasa mohon bimbingan dan petunjuk Allah.

" Dan apakah mereka tidak mengetahui, sesungguhnya Allah lah yang melapangkan rezeki dan membatasinya. Sesungghunya pada yang demikian itu menjadi tanda bagi mereka yang beriman"
(Q.S. Az Zumar : 52).

Tidak ada masalah yang tanpa solusi. Kita saja yang menutup mata dan tidak niat untuk menyelesaikan masalah itu. Bangkitlah dan lakukan sesuatu. Jangan tunda, lakukan sekarang karena ajal tak pernah kita tahu datangnya.

Wallahu a'lam bish-shawab.
Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.
Materi Training/Seminar Rezeki Healing
Metode Percepatan Pertolongan Allah

Salam Rezeki Berlimpah
Anaz Almansour Gus Amet
Founder Rezeki Healing

Komunitas Rezeki Berlimpah (Rezeki Healing)
Telegram : bit.ly/MRH_JoinTelegram

#rezekihealing
Renungan Hidup

Penjual Dawet ini mungkin bukan ustadz atau kiyai atau prof tapi kita WAJIB belajar darinya.

Pagi tadi seorang penjual dawet berteduh di tepi sebuah warung...
Sejak subuh hujan turun lebat sekali..
seakan menghalangi nya melakukan aktivitas utk berjualan seperti biasa.

Terbayang di fikiranku, tidak ada satu sen pun uang yang akan di peroleh seandainya hujan tidak berhenti.
Namun, kegalauan yang kurasakan
ternyata tidak nampak sedikitpun di wajah Penjual Dawet itu.

Hujan masih terus turun.
Si penjual masih tetap duduk di tepi warung itu sambil tangannya memegang sesuatu. Tampaknya seperti sebuah buku. Kuperhatikan dari jauh, lembar demi lembar dia baca. Awalnya aku tidak tahu apa yang sedang dibacanya. Namun perlahan-lahan ku dekati....
ternyata Kitab Suci Al-Quran yg dibacanya.

+ "Assalamu 'alaikum"
- “Wa'alaikumus salam"
+ “Bagaimana jualan mas ?"
- “Alhamdulillah, ...
Ada terjual sedikit.”
+ “Susah juga ya, kalau hujan begini" ...
- “In shaa Allah sudah diatur rezekinya.”
+ “Terus, kalau hujannya sampai siang ?”
- “Itu berarti rezeki saya bukan jualan, tapi banyak berdoa.”
+ “Kenapa ?”
- “Bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda, ketika hujan adalah saat yang mustajab untuk berdoa. Maka, kesempatan berdoa itu adalah rezeki juga.”
+ “Lantas, kalau tidak dapat uang, bagaimana ?”
- "Berarti, rezeki saya adalah bersabar"
+ "Kalau tidak ada yg bisa dimakan ?"
- “Berarti rezeki saya berpuasa"
+ “Kenapa bisa berfikir seperti itu ?”
- “Allah yang memberi kita rezeki.
Apa saja rezeki yang Allah berikan saya syukuri.
Selama berjualan... walaupun tidak laku, dan harus berpuasa....
saya tidak pernah kelaparan" - kata-katanya ikhlas menutup pembicaraan

● Sahabat .
Hujan pun berhenti..
Si penjual dawet bersiap-siap untuk terus menjajakan dawetnya.
Ia pergi sambil memasukkan Al-Quran ke dalam tasnya.

● Aku termenung ..
tanpa kusadari .
cermin mata ku menjadi gelap.
karena cucuran tangisku,Aku tersadar.
setelah aku merenungi setiap kalimat tausiah yang diucapkan penjual tadi...

● Ada penyesalan di dalam hati, mengapa kalau hujan ada yg resah-gelisah....
Kuatir tidak mendapat uang....
Risau rumahnya akan terendam banjir.....
Bimbang tidak bisa datang kekantor.. ..
Keluh kesah tidak bisa bertemu rekan bisnis.

● Kembali baru ku sadari,... Rezeki bukan saja uang...
Tetapi bisa dalam bentuk...hidayah.... kesabaran, ....berpuasa,..... berdoa, .....beribadah....
rasa syukur....
semuanya merupakan amal sholeh yang perlu kita syukuri....yang juga merupakan rezeki dari Allah.

Subhanallaah ...
walhamdulillaah...
Walaa ilaaha illallaah...
Allaahu Akbar ....

Anaz Almansour
Founder Rezeki Healing

#rezekihealing
Bergerak Dg Cara Elegan Dan Terprogram Untuk Lebih Baik Lagi.

Filsuf Johann Wolfgang Von Goethe asal Jerman, Orang yg tidak Bergerak maju akan bergerak mundur.

Jika kita berhenti belajar maka orang lainlah yg akan menjadi lebih pintar dari kita.

Jika kita berhenti berinovasi orang lainlah yg akan menjadi lebih maju dari kita.

Jika kita berhenti bertumbuh, orang lainlah yg akan mendahului kita.

Jika kita berhenti bergerak, orang lainlah yg akan mengungguli kita.

Karena itu tidak ada pilihan lain kecuali kita harus terus
Maju, Belajar, Bertumbuh dan Bergerak!!!

Jangan Pernah Bosan untuk Terus Bertumbuh

Jangan Pernah Lelah untuk Terus Bergerak

Jangan Pernah Berpuas Diri untuk Terus Melakukan Inovasi demi Inovasi

Hanya dengan Terus Belajar, Bertumbuh dan Bergerak, maka Kita akan Menjadi Orang yg Unggul dan Menjadi yg Terbaik

Sudahkah Anda Bergerak Maju dg planning yg matang?

Ataukah Anda hanya Berpikir tanpa action & Diam Ditempat?

Anaz Almansour
Motivator Kepribadian