~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
🌷 Bismillah.
Al afwu minkunna, dalam Dars Tauhid Pertemuan 114 (Kamis, 24 Januari 2019), ada bagian yang terlewatkan/belum diterjemahkan. Berikut ini adalah materi dars awal pertemuan 114.
Hashtag-nya kami beri nama pertemuan 113A → #NAT113A, supaya tampak kalau bersambung dari pertemuan 113.
Semoga bisa dipahami.
🌷 Barakallahu fikunna.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
🌷 Bismillah.
Al afwu minkunna, dalam Dars Tauhid Pertemuan 114 (Kamis, 24 Januari 2019), ada bagian yang terlewatkan/belum diterjemahkan. Berikut ini adalah materi dars awal pertemuan 114.
Hashtag-nya kami beri nama pertemuan 113A → #NAT113A, supaya tampak kalau bersambung dari pertemuan 113.
Semoga bisa dipahami.
🌷 Barakallahu fikunna.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
┏━━━━━━━━━━━━━━━━━━━┓
🎀 KAJIAN TAUHID 🎀
┗━━━━━━━━━━━━━━━━━━━┛
📚 Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(Tiga Landasan Utama)
📝 Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى
📗 Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد
🏞 Karena alam semesta ini semuanya milik Allah ta'ala, maka tidak ada sesuatu pun di dalam kekuasaan-Nya yang terlepas dari ilmu-Nya dan kehendak-Nya.
📌 Iman kepada takdir sebagaimana yang telah kami jelaskan, tidak memberikan alasan kepada seseorang untuk meninggalkan kewajiban atau mengerjakan maksiat, oleh karena itu alasan semacam ini batil dilihat dari berbagai sisi:
1. Firman Allah ta'ala:
سَیَقُوۡلُ الَّذِیۡنَ اَشۡرَکُوۡا لَوۡ شَآءَ اللّٰہُ مَاۤ اَشۡرَکۡنَا وَ لَاۤ اٰبَآؤُنَا وَ لَا حَرَّمۡنَا مِنۡ شَیۡءٍ ؕ کَذٰلِکَ کَذَّبَ الَّذِیۡنَ مِنۡ قَبۡلِہِمۡ حَتّٰی ذَاقُوۡا بَاۡسَنَا ؕ قُلۡ ہَلۡ عِنۡدَکُمۡ مِّنۡ عِلۡمٍ فَتُخۡرِجُوۡہُ لَنَا ؕ اِنۡ تَتَّبِعُوۡنَ اِلَّا الظَّنَّ وَ اِنۡ اَنۡتُمۡ اِلَّا تَخۡرُصُوۡنَ
"Orang-orang yang menyekutukan Allah mengatakan, "Jika Allah menghendaki, maka kami dan bapak-bapak kami tidak menyekutukan-Nya dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu apapun." Demikian pula orang-orang sebelum mereka yang telah mendustakan para rasul sehingga mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah, "Apakah kalian memiliki suatu pengetahuan sehingga kalian dapat mengemukakannya kepada Kami?". Kalian tidak mengikuti kecuali prasangka belaka dan kalian tidak lain hanyalah berdusta." (QS. Al-An'am: 148)
📌 Seandainya mereka dibenarkan beralasan dengan takdir atas perbuatan syirik dan maksiat mereka, pasti Allah tidak akan menyiksa mereka.
2. Allah ta'ala berfirman:
رُسُلًا مُّبَشِّرِیۡنَ وَ مُنۡذِرِیۡنَ لِئَلَّا یَکُوۡنَ لِلنَّاسِ عَلَی اللّٰہِ حُجَّۃٌۢ بَعۡدَ الرُّسُلِ ؕ وَ کَانَ اللّٰہُ عَزِیۡزًا حَکِیۡمًا
"Kami utus para rasul sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah diutusnya para rasul itu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Nisa: 165)
📌 Seandainya takdir itu dapat dijadikan alasan oleh orang-orang yang yang melanggar, maka pasti alasan tersebut tidak dengan diutusnya para rasul. Sebab pelanggaran setelah diutusnya para rasul ternyata terjadi dengan takdir Allah ta'ala juga.
3. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim...
🔏 Bersambung insya Allah
•••━══ ❁✿❁ ══━•••
✍🏼 Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 9 Jumadits Tsani 1440 H / 14 Februari 2019.
__________📘
🛑 Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.
🍃Barakallahu fikunna 🍃
#NATauhid #NAT113A
====================
📡 Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
📠 Channel Telegram
● http://t.me/NAtauhid
● http://t.me/nisaaassunnah
🌐 Website
● http://www.nisaa-assunnah.com/p/natauhid.html
● http://www.nisaa-assunnah.com
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
🎀 KAJIAN TAUHID 🎀
┗━━━━━━━━━━━━━━━━━━━┛
📚 Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(Tiga Landasan Utama)
📝 Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى
📗 Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد
🏞 Karena alam semesta ini semuanya milik Allah ta'ala, maka tidak ada sesuatu pun di dalam kekuasaan-Nya yang terlepas dari ilmu-Nya dan kehendak-Nya.
📌 Iman kepada takdir sebagaimana yang telah kami jelaskan, tidak memberikan alasan kepada seseorang untuk meninggalkan kewajiban atau mengerjakan maksiat, oleh karena itu alasan semacam ini batil dilihat dari berbagai sisi:
1. Firman Allah ta'ala:
سَیَقُوۡلُ الَّذِیۡنَ اَشۡرَکُوۡا لَوۡ شَآءَ اللّٰہُ مَاۤ اَشۡرَکۡنَا وَ لَاۤ اٰبَآؤُنَا وَ لَا حَرَّمۡنَا مِنۡ شَیۡءٍ ؕ کَذٰلِکَ کَذَّبَ الَّذِیۡنَ مِنۡ قَبۡلِہِمۡ حَتّٰی ذَاقُوۡا بَاۡسَنَا ؕ قُلۡ ہَلۡ عِنۡدَکُمۡ مِّنۡ عِلۡمٍ فَتُخۡرِجُوۡہُ لَنَا ؕ اِنۡ تَتَّبِعُوۡنَ اِلَّا الظَّنَّ وَ اِنۡ اَنۡتُمۡ اِلَّا تَخۡرُصُوۡنَ
"Orang-orang yang menyekutukan Allah mengatakan, "Jika Allah menghendaki, maka kami dan bapak-bapak kami tidak menyekutukan-Nya dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu apapun." Demikian pula orang-orang sebelum mereka yang telah mendustakan para rasul sehingga mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah, "Apakah kalian memiliki suatu pengetahuan sehingga kalian dapat mengemukakannya kepada Kami?". Kalian tidak mengikuti kecuali prasangka belaka dan kalian tidak lain hanyalah berdusta." (QS. Al-An'am: 148)
📌 Seandainya mereka dibenarkan beralasan dengan takdir atas perbuatan syirik dan maksiat mereka, pasti Allah tidak akan menyiksa mereka.
2. Allah ta'ala berfirman:
رُسُلًا مُّبَشِّرِیۡنَ وَ مُنۡذِرِیۡنَ لِئَلَّا یَکُوۡنَ لِلنَّاسِ عَلَی اللّٰہِ حُجَّۃٌۢ بَعۡدَ الرُّسُلِ ؕ وَ کَانَ اللّٰہُ عَزِیۡزًا حَکِیۡمًا
"Kami utus para rasul sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah diutusnya para rasul itu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Nisa: 165)
📌 Seandainya takdir itu dapat dijadikan alasan oleh orang-orang yang yang melanggar, maka pasti alasan tersebut tidak dengan diutusnya para rasul. Sebab pelanggaran setelah diutusnya para rasul ternyata terjadi dengan takdir Allah ta'ala juga.
3. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim...
🔏 Bersambung insya Allah
•••━══ ❁✿❁ ══━•••
✍🏼 Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 9 Jumadits Tsani 1440 H / 14 Februari 2019.
__________📘
🛑 Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.
🍃Barakallahu fikunna 🍃
#NATauhid #NAT113A
====================
📡 Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
📠 Channel Telegram
● http://t.me/NAtauhid
● http://t.me/nisaaassunnah
🌐 Website
● http://www.nisaa-assunnah.com/p/natauhid.html
● http://www.nisaa-assunnah.com
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
•┈┈••••○○❁🥬🥗🥬❁○○••••┈┈•
بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
🕌 J U M 'A T
❀ 10 Jumadits Tsani 1440 H
❀ 15 Februari 2019 M
┏━━━━━❃❀❃━❃❀❃━━━━━┓
🎀 Nisaa' As-Sunnah 🎀
┗━━━━━❃❀❃━❃❀❃━━━━━┛
🌹 Membentuk Pribadi Wanita Shalihah sebagai Perhiasan Dunia Terindah
•┈┈••••○○❁🥬🥗🥬❁○○••••┈┈•
بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
🕌 J U M 'A T
❀ 10 Jumadits Tsani 1440 H
❀ 15 Februari 2019 M
┏━━━━━❃❀❃━❃❀❃━━━━━┓
🎀 Nisaa' As-Sunnah 🎀
┗━━━━━❃❀❃━❃❀❃━━━━━┛
🌹 Membentuk Pribadi Wanita Shalihah sebagai Perhiasan Dunia Terindah
•┈┈••••○○❁🥬🥗🥬❁○○••••┈┈•
┏🥬●●●●━━━━━━━━━━━━┓
F A E D A H P A G I
┗━━━━━━━━━━━━●●●●🥬┛
🕌 KEISTIMEWAAN HARI JUM'AT UNTUK UMAT MUHAMMAD صلى الله عليه وسلم 🕌
💬 Dari Abu Hurairah dan Hudzaifah رضي الله عنهما berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
"Allah menyimpan hari Jum'at dari orang-orang sebelum kita, maka untuk Yahudi hari Sabtu dan untuk Nasrani hari Ahad.
Allah mendatangkan kita lalu mengaruniakan untuk kita hari Jum'at.
Maka Dia menjadikan hari Jum'at, Sabtu dan Ahad.
Demikianlah, mereka (Yahudi dan Nasrani) mengikuti kita (yakni di belakang kita) pada hari kiamat. Kita yang terakhir di dunia dan kita yang pertama (dibangkitkan) di hari kiamat, kita diberi keputusan (dihisab) sebelum semua makhluk."
📚 HR. Bukhari (876) dan Muslim dalam Shahihnya (856)
•••●✿❁✿●•••
✍🏼 Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada hari Jum'at, 10 Jumadits Tsani 1440 H / 15 Februari 2019 M
❃❀❃❀❃❀❃❀❃❀❃❀❃
□ http://t.me/nisaaassunnah
□ http://www.nisaa-assunnah.com
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
F A E D A H P A G I
┗━━━━━━━━━━━━●●●●🥬┛
🕌 KEISTIMEWAAN HARI JUM'AT UNTUK UMAT MUHAMMAD صلى الله عليه وسلم 🕌
💬 Dari Abu Hurairah dan Hudzaifah رضي الله عنهما berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
"Allah menyimpan hari Jum'at dari orang-orang sebelum kita, maka untuk Yahudi hari Sabtu dan untuk Nasrani hari Ahad.
Allah mendatangkan kita lalu mengaruniakan untuk kita hari Jum'at.
Maka Dia menjadikan hari Jum'at, Sabtu dan Ahad.
Demikianlah, mereka (Yahudi dan Nasrani) mengikuti kita (yakni di belakang kita) pada hari kiamat. Kita yang terakhir di dunia dan kita yang pertama (dibangkitkan) di hari kiamat, kita diberi keputusan (dihisab) sebelum semua makhluk."
📚 HR. Bukhari (876) dan Muslim dalam Shahihnya (856)
•••●✿❁✿●•••
✍🏼 Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada hari Jum'at, 10 Jumadits Tsani 1440 H / 15 Februari 2019 M
❃❀❃❀❃❀❃❀❃❀❃❀❃
□ http://t.me/nisaaassunnah
□ http://www.nisaa-assunnah.com
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
Telegram
Nisaa` As-Sunnah
🌹 Membentuk Pribadi Wanita Shalihah sebagai Perhiasan Dunia Terindah 🌹
❁ Penasihat: Al-Ustadz Usamah Faishal Mahri, Lc hafizhahullah
❁ Pembimbing: Al-Ustadzah Ummu Abdillah Ali Bahmid hafizhahallah
❁ Penasihat: Al-Ustadz Usamah Faishal Mahri, Lc hafizhahullah
❁ Pembimbing: Al-Ustadzah Ummu Abdillah Ali Bahmid hafizhahallah
◎ http://t.me/nisaaassunnah
🍲🍱HUKUM MAKANAN PESTA NIKAH, PESTA MATI, PESTA KHITANAN DAN KELAHIRAN🍱🍲
Syaikhul Islam ditanya terkait makanan pesta pernikahan, pesta kematian, pesta khitanan dan pesta kelahiran anak?
Beliau menjawab :
▫️ Adapun makanan pesta pernikahan maka itu sunnah, memenuhi undangannya itu diperintahkan.
▫️ Adapun pesta kematian maka itu adalah bid'ah, dibenci perbuatannya dan memenuhi undangannya.
▫️ Adapun pesta khitanan maka hukumya boleh, barang siapa menginginkan, silakan melakukannya. Barang siapa tidak melakukan tidak mengapa.
▫️ Demikian juga pesta kelahiran anak. Kecuali kalau pesta akikah anak, maka akikah anak itu sunnah hukumnya.
Wallahu a'lam.
📝 Majmu Al-Fatawa 32
📎سُئل شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :
عن طعام الزواج وطعام العزاء وطعام الختان وطعام الولادة.
فأجاب:
🍒❂ أما وليمة العرس فهي سنة، والإجابة إليها مأمور بها وأما وليمة الموت فبدعة، مكروه فعلها، والإجابة إليها. وأما وليمة الختان فهي جائزة: من شاء فعلها، ومن شاء تركها. وكذلك وليمة الولادة إلا أن يكون قد عق عن الولد؛ فإن العقيقة عنه سنة. والله أعلم.
📕/من مجموع_الفتاوى (( مجلد ٣٢ ))
⏩|| Grup Whatsapp Ma'had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 10 Jumadits Tsani 1440 H / 15 Februari 2019 M
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
🍲🍱HUKUM MAKANAN PESTA NIKAH, PESTA MATI, PESTA KHITANAN DAN KELAHIRAN🍱🍲
Syaikhul Islam ditanya terkait makanan pesta pernikahan, pesta kematian, pesta khitanan dan pesta kelahiran anak?
Beliau menjawab :
▫️ Adapun makanan pesta pernikahan maka itu sunnah, memenuhi undangannya itu diperintahkan.
▫️ Adapun pesta kematian maka itu adalah bid'ah, dibenci perbuatannya dan memenuhi undangannya.
▫️ Adapun pesta khitanan maka hukumya boleh, barang siapa menginginkan, silakan melakukannya. Barang siapa tidak melakukan tidak mengapa.
▫️ Demikian juga pesta kelahiran anak. Kecuali kalau pesta akikah anak, maka akikah anak itu sunnah hukumnya.
Wallahu a'lam.
📝 Majmu Al-Fatawa 32
📎سُئل شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :
عن طعام الزواج وطعام العزاء وطعام الختان وطعام الولادة.
فأجاب:
🍒❂ أما وليمة العرس فهي سنة، والإجابة إليها مأمور بها وأما وليمة الموت فبدعة، مكروه فعلها، والإجابة إليها. وأما وليمة الختان فهي جائزة: من شاء فعلها، ومن شاء تركها. وكذلك وليمة الولادة إلا أن يكون قد عق عن الولد؛ فإن العقيقة عنه سنة. والله أعلم.
📕/من مجموع_الفتاوى (( مجلد ٣٢ ))
⏩|| Grup Whatsapp Ma'had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 10 Jumadits Tsani 1440 H / 15 Februari 2019 M
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
◎ http://t.me/nisaaassunnah
🍃🎀BOLEHKAH SEORANG WANITA MENGERJAKAN SHALAT JENAZAH? 🎀🍃
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Apakah seorang wanita boleh mengumpulkan keluarganya yg perempuan untuk shalat bersama terhadap jenazah mereka di rumah tersebut?
Jawaban :
Tidak mengapa seorang wanita shalat jenazah, sama saja apakah shalat di masjid bersama manusia, ataupun shalat jenazahnya di rumah. Karena seorang wanita tidak dilarang menyalati jenazah. Akan tetapi mereka terlarang melakukan ziyarah kubur. Karena :
"Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam melaknat wanita-wanita yg menziyarahi kubur, dan menjadikan di atasnya (kubur) masjid-masjid dan lampu-lampu."
Larangan ini kalau ia bertujuan ziyarah, adapun jika ia tidak bermaksud ziyarah akan tetapi karena satu pekerjaan dan ia melewati kuburan, maka tidak mengapa ia berdiri dan mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan mendoakan mereka.
📝 Silsilah Al-Liqa Asy-Syahri pertemuan ke 1.
فتاوي الامام بن عثيمين رحمه الله
🖍السؤال:
هل يجوز للمرأة أن تجمع أهل البيت من النساء وتصلي بهن صلاة الجنازة على ميتهم في ذلك المنزل؟
📝 الجواب:
لا حرج أن تصلي المرأة على الجنازة، سواء صلت عليها في المسجد مع الناس، أو صلت عليها في بيت الجنازة؛ لأن النساء لا يمنعن من الصلاة على الميت، وإنما يمنعن من زيارة القبور، فإن النبي -صلى الله عليه وسلم- «لعن زائرات القبور والمتخذين عليها المساجد والسرج» هذا إن قصدت الزيارة، أما إذا لم تقصد الزيارة بأن تكون ذهبت لشغل لها ومرت بالمقبرة فلا حرج عليها أن تقف وتسلم على أهل القبور وتدعو لهم.
📗المصدر: سلسلة اللقاء الشهري اللقاء الشهري [1]
https://t.me/atymn
⏩|| Grup Whatsap Ma'had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
t.me/ahlussunnahposo
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 10 Jumadits Tsani 1440 H / 15 Februari 2019 M
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
🍃🎀BOLEHKAH SEORANG WANITA MENGERJAKAN SHALAT JENAZAH? 🎀🍃
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Apakah seorang wanita boleh mengumpulkan keluarganya yg perempuan untuk shalat bersama terhadap jenazah mereka di rumah tersebut?
Jawaban :
Tidak mengapa seorang wanita shalat jenazah, sama saja apakah shalat di masjid bersama manusia, ataupun shalat jenazahnya di rumah. Karena seorang wanita tidak dilarang menyalati jenazah. Akan tetapi mereka terlarang melakukan ziyarah kubur. Karena :
"Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam melaknat wanita-wanita yg menziyarahi kubur, dan menjadikan di atasnya (kubur) masjid-masjid dan lampu-lampu."
Larangan ini kalau ia bertujuan ziyarah, adapun jika ia tidak bermaksud ziyarah akan tetapi karena satu pekerjaan dan ia melewati kuburan, maka tidak mengapa ia berdiri dan mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan mendoakan mereka.
📝 Silsilah Al-Liqa Asy-Syahri pertemuan ke 1.
فتاوي الامام بن عثيمين رحمه الله
🖍السؤال:
هل يجوز للمرأة أن تجمع أهل البيت من النساء وتصلي بهن صلاة الجنازة على ميتهم في ذلك المنزل؟
📝 الجواب:
لا حرج أن تصلي المرأة على الجنازة، سواء صلت عليها في المسجد مع الناس، أو صلت عليها في بيت الجنازة؛ لأن النساء لا يمنعن من الصلاة على الميت، وإنما يمنعن من زيارة القبور، فإن النبي -صلى الله عليه وسلم- «لعن زائرات القبور والمتخذين عليها المساجد والسرج» هذا إن قصدت الزيارة، أما إذا لم تقصد الزيارة بأن تكون ذهبت لشغل لها ومرت بالمقبرة فلا حرج عليها أن تقف وتسلم على أهل القبور وتدعو لهم.
📗المصدر: سلسلة اللقاء الشهري اللقاء الشهري [1]
https://t.me/atymn
⏩|| Grup Whatsap Ma'had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
t.me/ahlussunnahposo
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 10 Jumadits Tsani 1440 H / 15 Februari 2019 M
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
◎ http://t.me/nisaaassunnah
🍂☕️BENARKAH SERING MINUM KOPI ITU MAKRUH ?☕️🍂
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Semoga Allah berlaku ihsan kepada anda atas nasehat yg penuh barakah ini wahai syaikh yg mulia.
Apakah benar kalau banyak minum kopi itu makruh?
Jawaban :
Kopi itu minuman yg mubah. Akan tetapi jika dikatakan : Sesungguhnya jika banyak ngopi itu bisa membahayakan, maka kopi itu jadi haram.
Dari sana, manusia berbeda-beda keadaannya.
▫️ Maka kepada orang ini yg dikatakan : Jangan engkau minum kopi karena kopi bisa membahayakanmu. Maka kita katakan : Minum kopi itu haram atas dirimu.
▫️ Dan kepada orang yg lainnya lagi yg biasa minum kopi, dan tidak berpengaruh padanya, kita katakan : Silakan engkau minum kopi sekehendakmu.
Oleh karena itu tidak ada seorangpun yg ragu, kalau kurma itu halal. Akan tetapi jika dikatakan kepada seorang penderita diabetes : Jangan engkau makan kurma, karena hal itu bisa berpengaruh kepadamu dan membahayakanmu. Kita katakan : Kurma itu haram atas dirimu. Padahal itu asalnya halal.
Maka sesuatu yg halal dari makanan, minuman dan pakaian, jika bisa membahayakan seorang insan, maka hukumnya menjadi haram atasnya.
▫️ Sebagaimana perkara haram, jika dengannya bisa menolak bahaya, maka akan menjadi halal. Maka seorang yg kelaparan yg mengkhawatirkan dirinya akan mati, halal baginya makan bangkai, halal baginya makan babi, halal baginya sesembelihan untuk berhala. (Jika memang adanya cuma itu-pent)
▫️ Seorang yg terpaksa memakai sutera, dan saya maksudkan, orang tadi boleh memakai sutera, seandainya ia memiliki sensitivitas (sakit gatal) yg berat. Dan para dokter mengatakan : Sesungguhnya yg bisa menghilangkannya adalah engkau memakai sutera.
Kita katakan : Hendaknya engkau memakai sutera. Padahal sutera itu haram, akan tetapi karena ada hajat maka ia boleh memakainya.
Yg jelas, kadang sesuatu itu haram bagi seseorang, bisa halal buat yg lain. Hal itu sesuai tuntutan keadaannya.
▫️ Adapun perkara yg haram secara mutlak, maka ia haram atas siapa saja. Akan tetapi bersamaan dengan keharaman atas siapa saja, jika seorang itu terpaksa memakannya, dan bisa tertolak bahaya dengan mengkonsumsinya, maka itu menjadi halal baginya. Naam.
📝 Fatawa Nur 'ala Ad-Darbi kaset 333
🔴 هل صحيح أن الإكثار من القهوة مكروه ؟
✍ السؤال:
أحسن الله إليكم على هذا التوجيه المبارك يا فضيلة الشيخ. هل صحيح أن الإكثار من القهوة مكروه؟
✍ جواب الشيخ العثيمين رحمه الله:
القهوة من الشراب المباح، لكن إذا قيل: إن الإكثار منها يضر صارت حراماً، ومن ثم يختلف الناس، فهذا الرجل الذي قيل له: لا تشرب القهوة فإنها ضارة بك نقول: شربها حرام عليك،
والآخر الذي اعتاد شربها ولم تؤثر عليه نقول: اشرب ما شئت، ولهذا لا أحد يشك في أن التمر حلال، لكن لو قيل لرجل مصاب بداء السكر: لا تأكل التمر فإنه يؤثر عليك ويضرك، قلنا: التمر حرام عليك مع أنه حلال،
فالشيء الحلال من مأكول ومشروب وملبوس إذا كان يتضمن #ضرراً على الإنسان فإنه يكون #حراماً عليه، كما أن الحرام من هذا إذا كانت تندفع به الضرورة صار حلالاً، فالرجل الجائع الذي يخشى على نفسه الموت تحل له الميتة ويحل له لحم الخنزير ويحل له ما ذبح على النصب،
والإنسان المضطر إلى لبس الحرير وأعني ذلك الرجل يجوز له أن يلبس الحرير، لو كان فيه حساسية يعني شدة وقال الأطباء: إن الذي يذهبها أن تلبس الحرير قلنا: البس الحرير، مع أنه حرام لكن للحاجة جاز له اللبس. المهم أن الشيء قد يكون حراماً لشخص حلالاً لآخر، وذلك حسب ما تقتضيه حاله،
أما المحرم على #الإطلاق فهو حرام على كل أحد، لكن مع ذلك المحرم على كل أحد إذا اضطر الإنسان إليه واندفعت ضرورته بتناوله صار حلالاً له. نعم.
🎧 فتاوى نور على الدرب الشريط ٣٣٣
⏩|| Grup Whatsapp Ma'had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 10 Jumadits Tsani 1440 H / 15 Februari 2019 M
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
🍂☕️BENARKAH SERING MINUM KOPI ITU MAKRUH ?☕️🍂
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Semoga Allah berlaku ihsan kepada anda atas nasehat yg penuh barakah ini wahai syaikh yg mulia.
Apakah benar kalau banyak minum kopi itu makruh?
Jawaban :
Kopi itu minuman yg mubah. Akan tetapi jika dikatakan : Sesungguhnya jika banyak ngopi itu bisa membahayakan, maka kopi itu jadi haram.
Dari sana, manusia berbeda-beda keadaannya.
▫️ Maka kepada orang ini yg dikatakan : Jangan engkau minum kopi karena kopi bisa membahayakanmu. Maka kita katakan : Minum kopi itu haram atas dirimu.
▫️ Dan kepada orang yg lainnya lagi yg biasa minum kopi, dan tidak berpengaruh padanya, kita katakan : Silakan engkau minum kopi sekehendakmu.
Oleh karena itu tidak ada seorangpun yg ragu, kalau kurma itu halal. Akan tetapi jika dikatakan kepada seorang penderita diabetes : Jangan engkau makan kurma, karena hal itu bisa berpengaruh kepadamu dan membahayakanmu. Kita katakan : Kurma itu haram atas dirimu. Padahal itu asalnya halal.
Maka sesuatu yg halal dari makanan, minuman dan pakaian, jika bisa membahayakan seorang insan, maka hukumnya menjadi haram atasnya.
▫️ Sebagaimana perkara haram, jika dengannya bisa menolak bahaya, maka akan menjadi halal. Maka seorang yg kelaparan yg mengkhawatirkan dirinya akan mati, halal baginya makan bangkai, halal baginya makan babi, halal baginya sesembelihan untuk berhala. (Jika memang adanya cuma itu-pent)
▫️ Seorang yg terpaksa memakai sutera, dan saya maksudkan, orang tadi boleh memakai sutera, seandainya ia memiliki sensitivitas (sakit gatal) yg berat. Dan para dokter mengatakan : Sesungguhnya yg bisa menghilangkannya adalah engkau memakai sutera.
Kita katakan : Hendaknya engkau memakai sutera. Padahal sutera itu haram, akan tetapi karena ada hajat maka ia boleh memakainya.
Yg jelas, kadang sesuatu itu haram bagi seseorang, bisa halal buat yg lain. Hal itu sesuai tuntutan keadaannya.
▫️ Adapun perkara yg haram secara mutlak, maka ia haram atas siapa saja. Akan tetapi bersamaan dengan keharaman atas siapa saja, jika seorang itu terpaksa memakannya, dan bisa tertolak bahaya dengan mengkonsumsinya, maka itu menjadi halal baginya. Naam.
📝 Fatawa Nur 'ala Ad-Darbi kaset 333
🔴 هل صحيح أن الإكثار من القهوة مكروه ؟
✍ السؤال:
أحسن الله إليكم على هذا التوجيه المبارك يا فضيلة الشيخ. هل صحيح أن الإكثار من القهوة مكروه؟
✍ جواب الشيخ العثيمين رحمه الله:
القهوة من الشراب المباح، لكن إذا قيل: إن الإكثار منها يضر صارت حراماً، ومن ثم يختلف الناس، فهذا الرجل الذي قيل له: لا تشرب القهوة فإنها ضارة بك نقول: شربها حرام عليك،
والآخر الذي اعتاد شربها ولم تؤثر عليه نقول: اشرب ما شئت، ولهذا لا أحد يشك في أن التمر حلال، لكن لو قيل لرجل مصاب بداء السكر: لا تأكل التمر فإنه يؤثر عليك ويضرك، قلنا: التمر حرام عليك مع أنه حلال،
فالشيء الحلال من مأكول ومشروب وملبوس إذا كان يتضمن #ضرراً على الإنسان فإنه يكون #حراماً عليه، كما أن الحرام من هذا إذا كانت تندفع به الضرورة صار حلالاً، فالرجل الجائع الذي يخشى على نفسه الموت تحل له الميتة ويحل له لحم الخنزير ويحل له ما ذبح على النصب،
والإنسان المضطر إلى لبس الحرير وأعني ذلك الرجل يجوز له أن يلبس الحرير، لو كان فيه حساسية يعني شدة وقال الأطباء: إن الذي يذهبها أن تلبس الحرير قلنا: البس الحرير، مع أنه حرام لكن للحاجة جاز له اللبس. المهم أن الشيء قد يكون حراماً لشخص حلالاً لآخر، وذلك حسب ما تقتضيه حاله،
أما المحرم على #الإطلاق فهو حرام على كل أحد، لكن مع ذلك المحرم على كل أحد إذا اضطر الإنسان إليه واندفعت ضرورته بتناوله صار حلالاً له. نعم.
🎧 فتاوى نور على الدرب الشريط ٣٣٣
⏩|| Grup Whatsapp Ma'had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 10 Jumadits Tsani 1440 H / 15 Februari 2019 M
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀