“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi RABB-NYA sehingga ditanya tentang lima hal:
tentang umurnya dalam apa ia gunakan,,,
tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan,,,,
tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan,,,,,
dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu),”
(HR. At-Tirmidzi dari jalan Ibnu Mas’udz. Lihat Ash-Shahihah, no. 946).

🌷📖 AL-QUR'AN sebagai pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman,,,,

👉🏻 AL-QUR'AN juga telah memberikan panduan agar kita dapat mempergunakan usia kita dengan ibadah dan beramal kebajikan.

👉🏻 AL-QUR'AN juga memberi hikmah dan penjelasan yang lengkap tentang tanda-tanda fisik yang ada pada tubuh kita dalam rentang usia kita agar manusia mampu mengambil pelajaran dan menambah iman.

🌷 Inilah beberapa penjelasan terkait usia manusia dalam AL-QUR'AN :

Semakin bertambah usia semakin lemah tangan menggenggam,,,,
👉🏻 karena ALLAH sedang mendidik kita agar melepaskan cinta dunia.
(Qs. Hud : 15-16).

Semakin bertambah usia semakin kabur mata kita,,,,
👉🏻 karena ALLAH
sedang mencerahkan mata hati untuk melihat Akhirat.
(Qs. Al-Isra : 72).

Semakin bertambah usia semakin sensitif perasaan kita,,, karena ALLAH sedang mengajarkan bahwa pautan hati dengan makhluk senantiasa menghampakan. Namun hati yang berpaut kepada ALLAH,,,, tiada pernah mengecewakan.
(Qs. Al-Lukman : 22).

Semakin bertambah usia semakin gugur gigi-gigi kita,,,, karena ALLAH sedang mengingatkan bahwa suatu hari kita akan gugur kedalam Tanah selamanya.
(Qs. Ali Imran : 145).

Semakin bertambah usia semakin ditarik nikmat kekuatan Tulang dan Sendi kita,,,, karena ALLAH sedang mengingatkan bahwa tak lama lagi nyawanya akan diambil.
(Qs. An-Nisa : 78).

Semakin bertambah usia semakin putih rambut kita,,, karena ALLAH sedang ingatkan kain kafan yang putih.
(Qs. Ali Imran : 185).

Begitu juga Hati kita,,,, semakin bertambah usia semakin sepi dan ingin bersendirian. Karena ALLAH sedang mendidik kita untuk melepaskan cinta manusia dan DUNIA.
(Qs. Al-An’am : 32).

🌷Selagi masih ada kesempatan jangan menunda-nunda lagi. Akankah seseorang menunda hingga apabila ajal menjemput,,,, betis bertaut dengan betis,,,, sementara lisanpun telah kaku dan tubuh tidak bisa lagi digerakkan...???
Dan ia pun menyesali usia dan waktu yang telah dilalui tanpa bekal untuk suatu kehidupan yang panjang...???

🌷 ALLAH berfirman menjelaskan penyesalan orang-orang kafir ketika datang kematian:

"Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu,,,, hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka,,,, dia berkata: ‘Ya RABB-KU,,,, kembalikanlah aku (ke dunia),,,, agar aku berbuat amal yang shalih terhadap apa yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.”
(Qs. Al-Mu`minun: 99-100).

Maka manusia terbaik adalah yang mengisi waktu-waktunya dengan amalan yang mengantarkan kepada kebaikan DUNIA dan AKHIRATNYA. Karena umur kita yang tersisa hari ini sungguh tak ternilai harganya,,,, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.

Wallahu A'lam bish showab.

Semoga Kita Husnul Khotimah.

Baarakallahu fiikum.

📲 @IslamAdalahSunnah

🔹═══•❁❀🌻❀❁•═══🔹​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​
🍃🍁●●━━━🍃━━━💎🍁━┓

BERSYUKUR ATAS NIKMAT ISLAM

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Semua nikmat dan kebahagian dunia tanpa islam sejatinya hanya semu dan hanya akan berakhir di neraka, sedangkan walau kepedihan dan kesedihan apabila dengan islam pada akhirnya akan berakhir di surga.

Islam adalah merupakan nikmat terbesar dalam diri seorang hamba, Sebab itulah siapa yang menjadi seorang muslim ia harus banyak bersyukur.

Islam adalah nikmat yang paling besar dalam hidup.

Nikmat yang di inginkan
Nabi ibrahim untuk ayahnya,
Nabi Nuh untuk anaknya,
Nabi Muhammad untuk pamannya.

Dan Allah berikan nikmat terbesar ini padamu tanpa kau pinta dan harap.

Maka tidakkah engkau bersyukur dan sadar tentang besarnya nikmat ini ?

Karena semua ahlul iman yaitu orang yang mati dalam keadaan ISLAM pasti semuanya akan berakhir di SURGA. Karena ISLAM akan menjadikan seseorang terhindar dari kekalnya api neraka.

Sedangkan orang-orang kafir akan kekal selama-lamanya di dalam neraka.

Sebagaimana Allah ‘azza wa jalla berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari kalangan ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrikin (yang menuhankan selain Allah) akan masuk ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk.” [QS Al-Bayyinah: 6]

Bahkan kelak orang-orang kafir pun menyesal mengapa dahulu ia ketika didunia tidak menjadi seorang muslim.

Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ كَا نُوْا مُسْلِمِيْنَ

“Orang kafir itu kadang-kadang (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang muslim.” (QS. Al-Hijr 15: Ayat 2)

Dan mereka orang-orang kafir itu berangan-angan seandainya mereka diberi kesempatan untuk bisa kembali ke dunia, lalu mereka akan beramal shalih. Allah berfirman:

وَلَوْ تَرٰۤى اِذِ الْمُجْرِمُوْنَ نَا كِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَاۤ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَا رْجِعْنَا نَعْمَلْ صَا لِحًـا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ

“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin.” (QS. As-Sajdah 32: Ayat 12)

Karena itu hendaknya kita yang saat ini menjadi seorang muslim agar kita semangat menuntut ilmu syar'i dan mengamalkan apa yang islam perintahkan, sebab dengan demikian pondasi keimanan kita menjadi kuat, tidak mudah rapuh, tidak mudah goyah, sehingga atas izin Allah kita tidak menjadi seorang yang murtad dan mampu mempertahankanlah ISLAM hingga mati.

Allah 'azza wa jalla berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam". [Qs. Ali ‘Imran/3:102]

Maka siapa saja yang tidak masuk Islam sesudah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan siapa saja yang mati dalam keadaan kafir maka ia menjadi penghuni kekal di Neraka. Wal ‘iyadzubillah.

Semoga Allah Ta'ala istiqomahkan kita semua hidup dalam mengamalkan islam dan mewafatkan kita dalam keadaan ISLAM. Aamiin.

Habibie Quotes, 29/01/22

📲 @IslamAdalahSunnah

┗━🍁💎━━━🍃━━━●●🍃🍁​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​
Memahami Apa Itu Manhaj Salaf dan Prinsip-prinsipnya

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Manhaj salaf dan salafi bukan istilah asing bagi umat Islam. Meski demikian, terdapat segelintir orang yang belum memahami apa itu manhaj salaf.

Secara bahasa, manhaj artinya 'sebuah jalan yang terang lagi mudah'. Sedangkan salaf dalam Qomus Al Muhith tulisan Fairuz Abadi diartikan sebagai 'setiap amalan shalih yang telah lalu; segala sesuatu yang terdahulu; setiap orang yang telah mendahului'.

Secara istilah, salaf merujuk pada para imam terdahulu yang hidup pada tiga abad pertama Islam, dari para sahabat Rasulullah ﷺ, tabiin (murid-murid sahabat) dan tabi’ut tabiin (murid-murid tabiin). Ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

“Sebaik-baik umat adalah generasiku, kemudian sesudahnya, kemudian sesudahnya” (HR. Bukhari-Muslim).

Pengertian Manhaj Salaf

Dari definisi-definisi yang telah diterangkan sebelumnya, maka manhaj salaf secara sederhana dapat dipahami sebagai jalan yang terang sesuai kaidah agama berdasarkan pemahaman para sahabat Rasulullah ﷺ.

Kemudian muncullah istilah salafi, yaitu sebutan untuk orang yang menyatakan diri sebagai muslim yang berupaya mengikuti ajaran Alquran dan hadits sesuai dengan pemahaman ulama al-Salaf.

Imam al-Safarini mengatakan bahwa yang dimaksud mazhab salaf adalah apa yang berjalan di atasnya para sahabat yang mulia, orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik (tabi’in), tabi’ul tabi’in, para imam Islam yang diakui keimanan mereka dan dikenal besar peranannya dalam Islam, serta diterima ucapannya oleh kaum muslimin generasi demi generasi.

Saat ini salafi kerap dikaitkan dengan pemikiran yang mencoba memurnikan kembali perintah Alquran dan ajaran yang dibawa Rasulullah secara literal dari berbagai hal yang bid'ah (tidak dilakukan Rasul), khurafat, dan syirik dalam Islam.

Prinsip-prinsip Faham Salafi

Mengutip dari jurnal Manhaj Salafiyah tulisan Muhammaddin, berikut ini adalah beberapa prinsip manhaj salaf:

• Sumber rujukan memahami aqidah dalam manhaj salaf ada tiga, yaitu Alquran, Hadits, dan Ijma’ salaful shalih.

• Wajib menaati pemimpin kaum muslimin selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat maksiat. Jika sebaliknya, umat Islam tidak boleh menaatinya, namun tetap wajib taat dalam kebenaran lainnya.

• Dalam masalah pengkafiran, manhaj salaf berpendapat bahwa tidak boleh mengkafirkan seseorang atau kelompok dengan sembarangan. Prinsip yang dipegang adalah tidak mengkafirkan seorangpun dari kaum muslim kecuali apabila dia melakukan perbuatan yang membatalkan aqidah atau keimanan dan keislaman.

Al-wala’ wal bara’. Setiap muslim yang beragama dengan prinsip aqidah ini wajib mencintai orang-orang yang memegang teguh aqidah Islam dan berpaling dari orang-orang yang memusuhi aqidah Islam.

Amar makruf nahi mungkar. Berisi perintah menegakkan yang benar dan mencegah yang salah. Al- ma’ruf adalah semua ketaatan kepada Allah satu-satunya, mengikhlaskan ibadah itu hanya kepada-Nya, dan kemudian ketaatan lainnya baik yang wajib maupun yang sunnah. Sedangkan al-munkar adalah semua yang dilarang Allah dan Rasul-Nya, termasuk di dalamnya kemaksiatan dan kebid’ahan. Adapun kemunkaran yang paling besar adalah syirik kepada Allah.

📲 @IslamAdalahSunnah

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•​​​​​​​​​​​​​​​​​
🔰⚠️ PENGAKUAN ULAMA TENTANG PERAYAAN MAULID; BAHWA AMALAN INI BUKAN BERASAL DARI SALAFUSH SHĀLIH [GENERASI TERBAIK UMAT ISLAM]

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

✍🏻 Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani, beliau menyatakan:

أَصْلُ عَمَلِ الْمَوْلِدِ بِدْعَةٌ لَمْ تُنْقَلْ عَنِ السَّلَفِ الصَّالِحِ مِنَ الْقُرُوْنِ الثَّلاَثَةِ

“Dasar peringatan Maulid adalah bid'ah tidak dinukil dari seorang pun dari Salafus Shalih dari tiga generasi".

📚 (As-Suyuthi, Al-Hâwi Li Al-Fatâwâ, I, 229)

Imam As-Sakhawi mengatakan:

سئلت عن أصل عمل المولد الشريف؟ فأجبت: لم ينقل عن أحد من السلف الصالح في القرون الثلاثة الفاضلة، وإنما حدث بعد

“Saya pernah ditanya tentang dasar maulid Nabi yang mulia ?

Kemudian saya menjawab :

"Hal itu tidak dinukil dari salah satu pun salafus shalih di tiga generasi yang utama tetapi ada setelah itu".

📚 (As-Sakhawi, Al-Ajwibah Al-Mardhiyyah, Juz III, Halaman 1116)

Syaikh Ibnu Thabbakh, mengatakan:

ليس هذا من السّنن

“Hal ini bukanlah termasuk dari sunnah-sunnah Rasul".

📚 (Muhammad As-Shalihi As-Syami, Subul Al-Hudâ Wa Ar-Rasyâd Fî Sîrah Khair Al-‘Ibâd, juz I, Halaman 364)

Syaikh At-Tazmanti, termasuk tokoh Syafi’iyah mengatakan :

هذا الفعل لم يقع في الصّدر الأول من السلف الصالح مع تعظيمهم وحبِّهم له – أي: للنّبِيِّ – إِعْظِيْمًا وَمَحَبَّةً لَا يَبْلُغُ جمعنا الواحد منهم

“Pebuatan ini tidak pernah ada di masa awal dari kalangan Salafus Shālih,

Bersamaan pengagungan mereka dan kecintaan mereka terhadap Nabi Muhammad itu tidak memcapai seluruh orang diantara kita terhadap satu orang diantara mereka (para salaf)".

📚 (Muhammad As-Shalihi As-Syami, Subul al-Hudâ wa ar-Rasyâd Fî Sîrah Khair Al-‘Ibâd, juz I, halaman 364)

✔️ Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Katsir Asy-Syafi'i rahimahullah ta'ala mengatakan:

وأما أهل السنة والجماعة فيقولون في كل فعل وقول لم يثبت عن الصحابة : هو بدعة ; لأنه لو كان خيرا لسبقونا إليه ؛ لأنهم لم يتركوا خصلة من خصال الخير إلا وقد بادروا إليها .

"Adapun Ahlus Sunnah Wal Jama'ah mereka mengatakan: "Setiap perbuatan dan ucapan yang tidak tetap/tidak shahih dari Sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: itu adalah bid'ah, karena "Lau kāna khaîran Lasabaqūnā ilaih" (kalau perbuatan atau ucapan itu baik niscaya mereka para sahabat tentu telah mendahului kita pada hal tersebut), karena sesungguhnya mereka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah meninggalkan satupun dari teladan praktek kebaikan kecuali mereka telah bergegas melakukannya".

📚《Tafsir Ibnu Katsir Al-Musamma Tafsir Al-Qur'an Al-'Adzim Al-Maktabah Al-'Ashriyyah Beirut jilid 8 halaman 10》

📲 @IslamAdalahSunnah

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴​​​​​​​​​​​​​​​​​
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Semoga Allah mudahkan kita mengamalkan ini terutama pengurus Masjid.
➡️ Apa hukum memutar kotak amal saat sholat jum'at 📦
Ustadz Dr. Zaenal Abidin. Lc., M.M Hafizhahullah ⬅️
Hukum Mengedarkan Kotak Amal Masjid Ketika Khutbah Jumat

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Sering kita jumpai ketika melaksanakan salat Jumat di masjid, banyak para jamaah yang mengedarkan kotak amal masjid ketika khutbah Jumat sedang berlangsung. Bahkan kotak amal masjid ini banyak yang sengaja diedarkan ketika khatib sudah naik mimbar. Sebenarnya, bagaimana hukum mengedarkan kotak amal masjid ketika khutbah Jumat sedang berlangsung?

Dalam kitab Hasyiyatul Jamal, Syaikh Sulaiman Aljamal mengatakan bahwa setiap perkara yang mengganggu konsentrasi mendengarkan khutbah Jumat, maka hukumnya makruh dilakukan, termasuk mengedarkan kotak amal masjid. Beliau berkata;

وَيُكْرَهُ الْمَشْيُ بَيْنَ الصُّفُوفِ لِلسُّؤَالِ وَدَوْرَانِ الْإِبْرِيقِ وَالْقِرَبِ لِسَقْيِ الْمَاءِ وَتَفْرِقَةِ الأَوْرَاقِ وَالتَّصَدُّقِ عَلَيْهِمْ لأَنَّهُ يُلْهِي النَّاسَ عَنْ الذِّكْرِ وَاسْتِمَاعِ الْخُطْبَةِ اهـ

“Dan dimakruhkan berjalan di antara barisan jamaah salat Jumat untuk meminta-minta, menjalankan kendi, geriba untuk mengalirkan air dan membagi-bagikan selebaran serta memberikan sedekah pada jemaah. Hal ini karena perkara tersebut dapat melenakan jamaah untuk berzikir dan mendengarkan khutbah.”

Karena itu, saat khatib sedang khutbah, kita dituntut untuk menyimaknya dengan penuh kekhusyukan dan kita dilarang melakukan perbuatan yang memalingkan perhatian kita dari khutbah yang disampaikan khatib.

Bahkan dalam kitab Raudhatut Thalibin disebutkan, kebanyakan ulama mengatakan bahwa kita wajib diam sambil khidmat mendengarkan khutbah Jumat meskipun kita tidak mendengar khutbah Jumat tersebut. Kita tidak boleh sibuk berzikir, membaca Alquran, apalagi main hp dan mengedarkan kotak amal masjid, meskipun kita tidak mendengar khutbah Jumat.

Adapun sebagian ulama mengatakan bahwa jika kita tidak mendengar khutbah Jumat, maka kita boleh menyibukkan diri dengan berzikir dan membaca Alquran dengan suara yang pelan dan lirih. Imam Nawawi mengatakan sebagai berikut;

وفي وجوب الإنصات على من لا يسمع الخطبة ، وجهان . أحدهما : لا يجب . ويستحب أن يشتغل بالذكر ، والتلاوة . وأصحهما : يجب ، نص عليه وقطع به كثيرون

“Kewajiban mendengarkan atas orang yang tidak mendengarkan khutbah, ada dua pendapat. Pertama, tidak wajib dan disunahkan menyibukkan diri dengan zikir dan membaca Alquran. Kedua, dan ini yang paling sahih, wajib mendengarkan. Hal ini yang dikatakan dengan tegas dan dikatakan oleh kebanyakan ulama.”

Dengan demikian, ketika kita sedang mendengarkan khutbah Jumat, maka kita tidak boleh sibuk dengan aktivitas lain selain mendengarkan khutbah. Misalnya, mengedarkan kotak amal masjid, bermain hp, pura-pura ngantuk dan lain sebagainya. Semua ini hukumnya makruh dilakukan saat khutbah sedang berlangsung.

✒️ Ustadz Moh. Juriyanto حفظه الله

📲 @IslamAdalahSunnah

▬▬▬▬▬•◇🕌◇•▬▬▬▬▬​​​​​​​​​​​​​​​​
┏━࿐❁●•••﷽•••●​❁࿐━┓

🤲 Jangan Pernah Bosan Untuk Terus Berdoa

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

√ Ketika Allah memberi padamu, maka Dia sesungguhnya sedang memperlihatkan belas kasih-Nya kepadamu.

√ Dan ketika Allah mengambil sesuatu darimu, maka Dia sedang menunjukkan kekuasaan-Nya, bahwa sesungguhnya kita ini lemah tanpa-Nya.

√ Maka bersyukurlah ketika Allah sedang memberi dan tetaplah bersabar ketika Allah mengambilnya.

√ Karena di balik semuanya itu Allah pasti memiliki rencana yang lebih baik untuk kita.

Allah akan berkata YA, jika Dia melihat waktu dan usahamu telah cukup, Yaitu waktu yang tepat di mana saatnya kamu pantas menerima dan usaha yang cukup bahwa kamu telah benar-benar layak mendapatkannya.

Allah akan berkata TUNGGU, jika waktunya belum tepat, dan kamu harus bersabar, karena Dia melihat bahwa kamu belum pantas menerimanya saat ini dan kamu juga masih harus terus berjuang,

Dan Allah akan berkata TIDAK, jika kamu menginginkan sesuatu yang di mata-Nya tidak baik, meski itu baik menurutmu, karena Allah Maha tahu manfaat dan mudharatnya apa yang akan terjadi setelahnya,

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Tidak ada seorang muslimpun yang berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa atau pemutusan tali silaturrahim, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan;

1. disegerakan pengabulan doanya (di dunia ini),

2. atau disimpan pahalanya untuknya untuk (diberikan) di akhirat,

3. atau ia dijauhkan dari keburukan yang setara nilainya”.

Para sahabat berkata: “Jika demikian kita perbanyak (berdoa yang banyak) saja”, beliau bersabda: “Allah memiliki yang lebih banyak (sebagai balasan dan pengkabulan”). (HR. Ahmad dan Al-Hakim)

Oleh karena itu jangan pernah bosan untuk terus berdoa meski kadang saat ini apa yang kita pinta belum juga terwujud, namun tetap yakinlah, karena berdoa itu seperti mengayuh sepeda, semakin sering kamu panjatkan, maka semakin dekat pula dengan tujuan.

Habibie Quote, 05/06/19

📲 @IslamAdalahSunnah

ㅤㅤㅤㅤ•••●✿🔹✿​●•••
ㅤㅤ●Barakallahu Fiikum●
┗━࿐❁•••🍃🌼🍃•••❁࿐━┛​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​
Tidak Boleh Sengaja Safar/Berpergian Untuk Niat Ibadah Kecuali Tiga Masjid

- Iya tiga masjid yang sudah kita kenal yaitu Masjidil Haram di Mekkah, Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Aqsa di Palestina.

- Haditsnya:

ﻻ ﺗُﺸَﺪُّ ﺍﻟﺮِّﺣﺎﻝُ ﺇﻻ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛﺔِ ﻣﺴﺎﺟﺪَ : ﺍﻟﻤﺴﺠﺪِ ﺍﻟﺤَﺮﺍﻡِ، ﻭﻣﺴﺠﺪِ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝِ ﺻﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠَّﻢ، ﻭﻣﺴﺠﺪِ ﺍﻷﻗﺼﻰ.

“Tidak boleh mengadakan perjalanan/safar kecuali menuju ke ketiga masjid: Masjid al Haram, masjid ar Rasul shallallahu alaihi wasallam, dan masjid al Aqsha.” (HR. Bukhari dan Muslim)

- Maksudnya bagaimana nih?
Jadi gini, kita berpergian/safar pasti ada tujuannya, misalnya:
Rekreasi (ke pantai Lombok yang indah),
silaturahmi (mudik ke kampung),
ibadah (pergi haji dan umrah).

- Nah yang tidak boleh adalah, sengaja Safar/berpergian dengan TUJUAN UTAMA semata-mata ingin ibadah ke selain tiga masjid tersebut.

Misalnya:
√ Sengaja safar ibadah ke daerah A yang katanya bisa berkah dan niatnya memang ngalap berkah ke sana.
√ Sengaja safar ibadah ke kuburan keramat untuk berdoa meminta-minta kepada penghuni kubur dan iktikaf di sana.
√ Sengaja safar ibadah ke kuburan keramat untuk berdoa meminta-minta kepada penghuni kubur dan iktikaf di sana.

Note: adapun ziarah dan memberi salam ke kubur Nabi shalllallahu alaihi wa sallam di Madinah, maka tujuan UTAMA bukan ke sana, tetapi tujuan utamanya adalah ke Masjid Nabawi. Nah jika telah sampai ke Madinah, sekalian ziarah kubur (ziarah kubur saja tidak terlarang bahkan sunnah).
Inilah yang dijelaskan ulama, syaikhl Islam Taqiyuddin menjelaskan.

ﻭﺃﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻗﺼﺪﻩ ﺑﺎﻟﺴﻔﺮ ﺯﻳﺎﺭﺓ ﻗﺒﺮ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺩﻭﻥ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪﻩ ﻓﻬﺬﻩ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻓﻴﻬﺎ ﺧﻼﻑ، ﻓﺎﻟﺬﻱ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻭﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﻏﻴﺮ ﻣﺸﺮﻭﻉ ﻭﻻ ﻣﺄﻣﻮﺭ ﺑﻪ

“Adapun jika tujuan safar adalah ziarah kubur Nabi Shallallahu alaihi wa sallam SAJA tanpa bermaksud shalat (beribadah) di masjid Nabawi (jadi tujuannya bukan ibadah ke masjid Nabawi), maka ini adalah khilaf dan pendapat terkuat adalah ini tidak disyariatkan dan tidak diperintahkan”. (Majmu” Fatawa 27/26)

Jadi tinggal mengubah niat saja intinya, ke safar ke Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi adapun setelah sampa maka melaksanakan sunnah ziarah kubur.

- Kenapa sih dilarang?
Iya, karena menutup jalan-jalan keburukan, yang dikenal dengan istilah “saddudz dzara’i”, agar umat TIDAK MENGKULTUSKAN atau MENGKERAMATKAN TEMPAT TERTENTU untuk ibadah dan mencari berkah.

Melihat banyak manusia yang ke sana, akhirnya ikut-ikutan ke sana dan menyangka memang tempat tersebut istimewa dan ada berkahnya, padahal tidak.
- Padahal tempat berkah terbaik adalah masjid, tidak perlu safar ibadah jika tidak mampu ke tiga masjid tersebut, shalat berjamaah di masjid dekat rumah insyaAllah berkahnya banyak, doa di antara adzan dan iqamah ketika shalat berjamaah di masjid mustajab dan lain-lainnya.

Semoga bisa dipahami pelajaran TAUHID kali ini.

@Laboratoriun Klinik Sardjito, Yogyakarta Tercinta

Penyusun: Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK. حفظه الله

Sumber: https://muslimafiyah.com/tidak-boleh-sengaja-safarberpergian-untuk-niat-ibadah-kecuali-tiga-masjid.html
_________

Catatan:
Bᵃᵍᵃⁱᵐᵃⁿᵃ ʲᵃᵐᵃ'ᵃʰ ᵗᵃᵇˡⁱᵍʰ ᵇⁱˢᵃ ᵐᵉⁿᵍᵉˢᵃᵐᵖⁱⁿᵍᵏᵃⁿ ˡᵃʳᵃⁿᵍᵃⁿ ⁱⁿⁱ ᵖᵃᵈᵃʰᵃˡ ʰᵃᵈⁱᵗˢⁿʸᵃ ˢʰᵒʰⁱʰ, ʸᵃⁱᵗᵘ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ᵐᵉⁿᵍʰᵃʳᵘˢᵏᵃⁿ ʲᵃᵐᵃ'ᵃʰⁿʸᵃ ᵏʰᵘʳᵘʲ ⁴ ᵇᵘˡᵃⁿ ᵏᵉ ⁱⁿᵈⁱᵃ, ᵖᵃᵏⁱˢᵗᵃⁿ, ᵈᵃⁿ ᵇᵃⁿᵍˡᵃᵈᵉˢʰ. Bᵉᵍⁱᵗᵘˡᵃʰ ᵃᵐᵃˡᵃⁿ ᵇⁱᵈ'ᵃʰ ˢᵉᵒˡᵃʰ ᵖᵉˡᵃᵏᵘⁿʸᵃ ᵐᵉʳᵃˢᵃ ᵇᵉⁿᵃʳ, ᵖᵃᵈᵃʰᵃˡ ᵗᵃⁿᵖᵃ ᵈⁱˢᵃᵈᵃʳⁱ ᵗᵉˡᵃʰ ᵇᵉʳᵇᵘᵃᵗ ᵈᵒˢᵃ﹗

┈┉┅━━•❖🕌🕌🕌❖•━━┅┉┈​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​
☝️DAKWAH TAUHID MEMECAH BELAH

Telegram:
https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99

Apakah benar demikian???

Jawabnya: Ya benar ...
Dakwah tauhid memang memecah belah ...


🍃 Dakwah tauhid-lah yang memisahkan antara nabi Nuh dengan kaumnya ...

🛳 Dakwah tauhid yang membuat Nabi Nuh terpisah dengan anaknya.

🍃 Dakwah tauhid yang memisahkan Nabi Ibrahim dengan ayahandanya ...

🥑 Dakwah tauhid yang memisahkan antara nabi Luth dengan istrinya.

🍃 Dakwah tauhid yang memisahkan nabi Musa dengan ayah angkatnya.

🌽 Dakwah tauhid yang memisahkan nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam dengan tanah kelahirannya.

🍃 Dakwah tauhid yang memisahkan putri nabi Zainab Radhiyallahu anha dengan kekasihnya (suaminya).

🍋 Dakwah tauhid yang memisahkan Ruqoiyyah putri nabi dengan Utbah bin Abi Lahab.

🍃 Dakwah tauhid yang memisahkan Ummu Kultsum putri nabi dengan Utaibah bin Abi Lahab.

🫐 Dakwah tauhid yang memecah belah penduduk Mekkah menjadi ahlul Islam dan ahlul jahiliyah.

🍃 Dakwah tauhid yang menyebabkan para sahabat berhadapan dengan ayah kandungnya dan saudara kandungnya dalam perang Badr...

🥒 Dakwah tauhid yang memisahkan antara yang Haq dengan yang bathil.

🍃 Bukankah nama Al Qur'an adalah Al Furqon yang artinya pembeda ???
Antara yang Haq dan yang Bathil.
Antara yang hitam dan yang putih.
Antara yang jelas dan Samar !!

Ditulis oleh Ustadz Abu Abdillah Fadlan Fahamsyah, Lc. M.H.I حَفِظَهُ اللهُ تَعَال

• • • • • • • • • • • • • • •

📋 HAKIKAT PERSATUAN DALAM ISLAM​​

Sahabat yang Mulia Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata,

الجماعة ما وافق الحق وإن كنت وحدك

"Jama'ah adalah apa yang sesuai dengan kebenaran walau pun engkau seorang diri." [Al-Baa’its ‘ala Inkaril Bida’ wal Hawadits: 22]

Maka bersatu dan berjama'ah dalam Islam bukanlah sekedar asal ngumpul, tetapi bersatu di atas kebenaran, di atas agama Allah 'azza wa jalla, yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai pemahaman generasi Salaf.

Allah 'azza wa jalla berfirman,

وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” [QS. Ali Imron: 103]

Dan tali agama Allah 'azza wa jalla yang paling kuat adalah tauhid dan sunnah, maka mengajak kepada tauhid dan sunnah adalah ajakan kepada persatuan yang hakiki.

Sebaliknya, berbuat dosa syirik dan bid'ah, mengada-ada dan menambah-nambah dalam agama adalah sebab terjadinya perpecahan dan perselisihan umat.

Allah 'azza wa jalla berfirman,

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Dan bahwa inilah adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah jalan itu, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” [Al-An’am: 153]

Al-Imam Mujahid rahimahullah berkata,

السبل البدع والشهوات

“Jalan-jalan yang memecah belah umat adalah bid’ah-bid’ah dan syahwat-syahwat.” [Fathul Majid, hal. 28]

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam,

وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِى عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِى النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى

“Dan akan berpecah umatku menjadi 73 kelompok, semuanya di neraka kecuali satu, yaitu yang mengikuti aku dan para sahabatku.” [HR. At-Tirmidzi dari Ibnu ‘Amr radhiyallahu’anhuma, Shohihul Jami: 9474]

Asy-Syaikh Al-'Allaamah Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata,

لا يمكن الاجتماع مع اختلاف المنهج والعقيدة

"Tidak mungkin bersatu jika berbeda manhaj dan aqidah." [Al-Ajwibah Al-Mufidah: 93]

Sumber: https://web.facebook.com/sofyanruray.info/videos/243295686376531/

Allahu A'lam.

📲 @IslamAdalahSunnah

•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​