┏━࿐✿●•••﷽•••●✿࿐━┓
🔰 JIKA DI TEMPAT LAHIR DAN WAFAT NYA RASULULLAH ﷺ tidak ada perayaan maulid Nabi, lantas mengapa di tempat lain harus ada?
Alhamdulillah ini salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap agama Nya tempat yang diimpikan oleh semua muslim untuk didatangi, Yaitu Mekkah dan Madinah, nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda :
إنَّ الإِيْماَنَ لَيَأْزِرُ إِلَى الْمَدِيْنَةِ كَمَا تأْزِرُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا
"Sesungguhnya iman akan kembali ke kota Madinah sebagaimana ular kembali ke lubang atau sarangnya." (HR. Al-Bukhâri dan Muslim)
Tunjukkanlah kecintaan kita terhadap Nabi ﷺ dengan ittiba (mengikuti jalan)nya, bukan dengan ibtida' berbuat bid`ah.
Semoga Allah menjaga 🇸🇦 Saudi pemimpin dan ulamanya.
آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين
📲 @IslamAdalahSunnah
ㅤㅤㅤㅤ•••●✿🔹✿●•••
ㅤㅤ●Barakallahu Fiikum●
┗━࿐✿•••🍃🌼🍃•••✿࿐━┛
🔰 JIKA DI TEMPAT LAHIR DAN WAFAT NYA RASULULLAH ﷺ tidak ada perayaan maulid Nabi, lantas mengapa di tempat lain harus ada?
Alhamdulillah ini salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap agama Nya tempat yang diimpikan oleh semua muslim untuk didatangi, Yaitu Mekkah dan Madinah, nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda :
إنَّ الإِيْماَنَ لَيَأْزِرُ إِلَى الْمَدِيْنَةِ كَمَا تأْزِرُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا
"Sesungguhnya iman akan kembali ke kota Madinah sebagaimana ular kembali ke lubang atau sarangnya." (HR. Al-Bukhâri dan Muslim)
Tunjukkanlah kecintaan kita terhadap Nabi ﷺ dengan ittiba (mengikuti jalan)nya, bukan dengan ibtida' berbuat bid`ah.
Semoga Allah menjaga 🇸🇦 Saudi pemimpin dan ulamanya.
آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين
📲 @IslamAdalahSunnah
ㅤㅤㅤㅤ•••●✿🔹✿●•••
ㅤㅤ●Barakallahu Fiikum●
┗━࿐✿•••🍃🌼🍃•••✿࿐━┛
TIGA PERTANYAAN BAGI ‘PECANDU’ PERINGATAN MAULID NABI…
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Bismillah. Berikut ini adalah tiga pertanyaan yang kami tujukan kepada saudara-saudara seislam yang masih hobi dan kecanduan melakukan peringatan Maulid Nabi. Mudah-mudahan dengan membaca dan merenungkan tiga pertanyaan ini, mereka mendapat taufiq dan hidayah dari Allah untuk segera bertaubat dari kekeliruannya dalam mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam, dan mereka segera kembali ke jalan yang lurus dan benar sebagaimana yang telah ditempuh oleh Nabi shallallahu alaihi wassalam beserta para istri dan sahabat beliau -radhiyallahu anhum-, dan juga para ulama Islam terdahulu yang sholih –rahimahumullah-.
» 1. PERTANYAAN PERTAMA:
Apakah peringatan Maulid Nabi itu termasuk amalan ketaatan ataukah kemaksiatan?
Sudah pasti mereka akan menjawab, ‘Peringatan Maulid Nabi adalah termasuk amalan ketaatan.’ Sebab jika jawaban mereka adalah ‘Peringatan Maulid Nabi termasuk perbuatan maksiat’, maka berakhirlah perselisihan pendapat diantara kita (Ahlus Sunnah) dengan mereka.
» 2. PERTANYAAN KEDUA:
Baiklah kalau memang begitu. Kalian katakan bahwa peringatan Maulid Nabi adalah amalan ketaatan yang berpahala. Maka, apakah Nabi shallallahu alaihi wassalam dan para sahabat beliau telah mengetahui amalan ketaatan itu, ataukah mereka tidak mengetahuinya?
Jika kalian katakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wassalam dan para sahabat radhiyallahu anhum tidak mengetahui bahwa peringatan Maulid Nabi adalah amalan ketaatan yang berpahala, maka betapa celakanya kalian, karena telah menuduh Nabi shallallahu alaihi wassalam yang merupakan guru besar yang paling agung dalam perkara agama dengan kebodohan. Dan tuduhan ini merupakan bentuk kemunafikan yang nyata dan murni.
Namun, jika kalian katakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wassalam telah mengetahuinya, maka sudah saatnya kita berlanjut dengan pertanyaan berikutnya.
» 3. PERTANYAAN KETIGA:
Kalian katakan bahwa peringatan Maulid Nabi adalah amalan ketaatan yang berpahala, dan hal itu telah diketahui oleh Nabi shallallahu alaihi wassalam dan para sahabat radhiyallahu anhum. Maka pertanyaan kami, apakah Nabi shallallahu alaihi wassalam telah menyampaikan kepada umat Islam tentang pensyari’atan Maulid Nabi ataukah belum menyampaikannya?
Jika kalian katakan, bahwa Nabi shallallahu alaihi wassalam belum menyampaikannya kepada umat, maka jawaban ini merupakan keburukan dan kejahatan yang paling besar, karena ini adalah tuduhan kepada Nabi shallallahu alaihi wassalam bahwa beliau menyembunyikan sebagian risalah Allah. Sementara di dalam Al-Quran Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ
“Hai Rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Jika kamu tidak kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.” (QS. Al-Maaidah: 67).
Namun, jika kalian katakan, ‘Bahwa Nabi shallallahu alaihi wassalam telah menyampaikan tentang syari’at peringatan Maulid Nabi,’ maka kami tanyakan lagi kepada kalian, ‘manakah dalil yang menunjukkan akan benarnya perkataan kalian itu? Dan manakah riwayat yang menerangkan adanya sebagian ulama generasi as-salaf ash-sholih yang melakukan peringatan Maulid Nabi? Dan apakah dalil-dalil yang mensyari’atkan Maulid Nabi tersebut tidak diketahui oleh seorang pun dari generasi sahabat, tabi’in, dan pengikut tabi’in sepanjang 3 generasi emas yang mulia? Dan tidakkah ada yang mengetahuinya kecuali hanya orang-orang najis dari Dinasti Fathimiyyah?’.
Apabila fakta sejarah dan asal muasal peringatan Maulid Nabi demikian, maka kami (Ahlus Sunnah) bisa memastikan dan menegaskan bahwa peringatan MAULID NABI itu termasuk perkara BID’AH yang diada-adakan dalam agama Islam, disamping di dalamnya terdapat berbagai kemungkaran. Dan semua bid’ah dan kemungkaran itu semata-mata dilakukan dengan maksud memperingati hari kelahiran Nabi shallallahu alaihi wassalam.
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Bismillah. Berikut ini adalah tiga pertanyaan yang kami tujukan kepada saudara-saudara seislam yang masih hobi dan kecanduan melakukan peringatan Maulid Nabi. Mudah-mudahan dengan membaca dan merenungkan tiga pertanyaan ini, mereka mendapat taufiq dan hidayah dari Allah untuk segera bertaubat dari kekeliruannya dalam mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam, dan mereka segera kembali ke jalan yang lurus dan benar sebagaimana yang telah ditempuh oleh Nabi shallallahu alaihi wassalam beserta para istri dan sahabat beliau -radhiyallahu anhum-, dan juga para ulama Islam terdahulu yang sholih –rahimahumullah-.
» 1. PERTANYAAN PERTAMA:
Apakah peringatan Maulid Nabi itu termasuk amalan ketaatan ataukah kemaksiatan?
Sudah pasti mereka akan menjawab, ‘Peringatan Maulid Nabi adalah termasuk amalan ketaatan.’ Sebab jika jawaban mereka adalah ‘Peringatan Maulid Nabi termasuk perbuatan maksiat’, maka berakhirlah perselisihan pendapat diantara kita (Ahlus Sunnah) dengan mereka.
» 2. PERTANYAAN KEDUA:
Baiklah kalau memang begitu. Kalian katakan bahwa peringatan Maulid Nabi adalah amalan ketaatan yang berpahala. Maka, apakah Nabi shallallahu alaihi wassalam dan para sahabat beliau telah mengetahui amalan ketaatan itu, ataukah mereka tidak mengetahuinya?
Jika kalian katakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wassalam dan para sahabat radhiyallahu anhum tidak mengetahui bahwa peringatan Maulid Nabi adalah amalan ketaatan yang berpahala, maka betapa celakanya kalian, karena telah menuduh Nabi shallallahu alaihi wassalam yang merupakan guru besar yang paling agung dalam perkara agama dengan kebodohan. Dan tuduhan ini merupakan bentuk kemunafikan yang nyata dan murni.
Namun, jika kalian katakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wassalam telah mengetahuinya, maka sudah saatnya kita berlanjut dengan pertanyaan berikutnya.
» 3. PERTANYAAN KETIGA:
Kalian katakan bahwa peringatan Maulid Nabi adalah amalan ketaatan yang berpahala, dan hal itu telah diketahui oleh Nabi shallallahu alaihi wassalam dan para sahabat radhiyallahu anhum. Maka pertanyaan kami, apakah Nabi shallallahu alaihi wassalam telah menyampaikan kepada umat Islam tentang pensyari’atan Maulid Nabi ataukah belum menyampaikannya?
Jika kalian katakan, bahwa Nabi shallallahu alaihi wassalam belum menyampaikannya kepada umat, maka jawaban ini merupakan keburukan dan kejahatan yang paling besar, karena ini adalah tuduhan kepada Nabi shallallahu alaihi wassalam bahwa beliau menyembunyikan sebagian risalah Allah. Sementara di dalam Al-Quran Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ
“Hai Rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Jika kamu tidak kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.” (QS. Al-Maaidah: 67).
Namun, jika kalian katakan, ‘Bahwa Nabi shallallahu alaihi wassalam telah menyampaikan tentang syari’at peringatan Maulid Nabi,’ maka kami tanyakan lagi kepada kalian, ‘manakah dalil yang menunjukkan akan benarnya perkataan kalian itu? Dan manakah riwayat yang menerangkan adanya sebagian ulama generasi as-salaf ash-sholih yang melakukan peringatan Maulid Nabi? Dan apakah dalil-dalil yang mensyari’atkan Maulid Nabi tersebut tidak diketahui oleh seorang pun dari generasi sahabat, tabi’in, dan pengikut tabi’in sepanjang 3 generasi emas yang mulia? Dan tidakkah ada yang mengetahuinya kecuali hanya orang-orang najis dari Dinasti Fathimiyyah?’.
Apabila fakta sejarah dan asal muasal peringatan Maulid Nabi demikian, maka kami (Ahlus Sunnah) bisa memastikan dan menegaskan bahwa peringatan MAULID NABI itu termasuk perkara BID’AH yang diada-adakan dalam agama Islam, disamping di dalamnya terdapat berbagai kemungkaran. Dan semua bid’ah dan kemungkaran itu semata-mata dilakukan dengan maksud memperingati hari kelahiran Nabi shallallahu alaihi wassalam.
Demikian 3 pertanyaan seputar peringatan Maulid Nabi. Semoga menjadi bahan renungan dan bermanfaat bagi kita semua. Dan kita memohon kepada Allah pertolongan dan perlindungan dari segala penyimpangan dan keburukan di dunia dan akhirat.
Dan semoga Allah senantiasa memberikan taufiq, pertolongan dan rahmat-Nya kepada siapa saja yang membela sunnah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, menerangkan ilmu syar’i dan memperingatkan umat dari bahaya bid’ah dan ahli bid’ah yang sesat lagi binasa. Amiin. (Klaten, 13 Januari 2015).
✒️ Ustadz Muhammad Wasitho, MA, حفظه الله تعالى
🌐 https://bbg-alilmu.com/archives/11572
Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.
📲 @IslamAdalahSunnah
•••❀ ꧁🌀💦🌀꧂ ❀•••
Dan semoga Allah senantiasa memberikan taufiq, pertolongan dan rahmat-Nya kepada siapa saja yang membela sunnah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, menerangkan ilmu syar’i dan memperingatkan umat dari bahaya bid’ah dan ahli bid’ah yang sesat lagi binasa. Amiin. (Klaten, 13 Januari 2015).
✒️ Ustadz Muhammad Wasitho, MA, حفظه الله تعالى
🌐 https://bbg-alilmu.com/archives/11572
Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.
📲 @IslamAdalahSunnah
•••❀ ꧁🌀💦🌀꧂ ❀•••
☝️Dahulu Manusia Bersatu Di Atas Tauhid
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Pada awalnya, manusia itu satu umat, mereka bersatu di atas Tauhid, Allah Ta’ala berfirman,
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ
“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan” (QS. Al-Baqarah: 213).
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:
كان بين نوح وآدم عشرة قرون كلهم على شريعة من الحق فاختلفوا فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين
“Antara Rasul Nuh dan Nabi Adam ada sepuluh abad. Mereka semua berada di atas syari’at kebenaran, kemudian mereka saling berselisih [1. Sebagian mereka menjadi kafir, sedangkan sebagian lainnya masih beriman, sehingga terjadi perselisihan diantara mereka]. Setelah itu, Allah mengutus para rasul sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan” [2. Riwayat Ath-Thobari dan Al-Hakim, beliah menyatakan hadits ini shohih, sesuai dengan syarat Al-Bukhari].
Ikrimah rahimahullah berkata,
كان بين آدم ونوح عشرة قرون كلهم على الإسلام
“Antara Nabi Adam dan Rasul Nuh ada sepuluh abad. Mereka semua berada di atas Islam (Tauhid)” [Riwayat Ath-Thobari dan Al-Hakim, beliau menyatakan hadits ini shohih, sesuai dengan syarat Al-Bukhari].
Syirik pertama di muka bumi
Syirik pertama terjadi di muka bumi ini pada kaum Rasul Nuh ‘alaihis salam. Tahukah Anda apa penyebabnya? Penyebabnya karena mereka bersikap ghuluw (berlebihan) terhadap orang-orang salih.
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
“Dan mereka berkata, ‘Jangan sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwwaa’, Yaghuuts, Ya’uuq dan Nasr” (QS. Nuh: 23).
Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:
هذه أسماء رجال صالحين من قوم نوح، فلما هلكوا أوحى الشيطان إلى قومهم: أن أنصبوا إلى مجالسهم التي كانوا يجلسون أنصاباً وسموها بأسمائهم، ففعلوا، فلم تعبد، حتى إذا هلك أولئك ونسخ العلم عبدت
“Ini adalah nama orang-orang salih dari kaum Rasul Nuh, maka ketika mereka meninggal dunia, setan membisikkan kepada kaum mereka untuk meletakkan patung-patung di majelis-majelis mereka yang dahulu mereka bermajelis (dzikir dan ibadah, pent.) padanya dan agar menamainya sesuai dengan nama-nama mereka, lalu mereka pun (kaum Rasul Nuh ) melakukan perintah setan tersebut. Awalnya patung-patung tersebut belum disembah, hingga ketika mereka (kaum Rasul Nuh yang meletakkan patung ) meninggal, ilmu [4. Maksudnya adalah ilmu tentang Tauhid dan maksud awal pembuatan patung] dilupakan, lalu disembahlah patung-patung tersebut (oleh generasi berikutnya, pent.)”.
***
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah حفظه الله
Artikel: https://muslim.or.id/27365-penjelasan-kasyfus-syubuhat-7-dahulu-manusia-bersatu-di-atas-tauhid.html
🌾 Semoga bermanfaat 🌿
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
📲 @IslamAdalahSunnah
•┈┈•⊰❁══❁🕌❁══❁⊱•┈┈•
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Pada awalnya, manusia itu satu umat, mereka bersatu di atas Tauhid, Allah Ta’ala berfirman,
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ
“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan” (QS. Al-Baqarah: 213).
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:
كان بين نوح وآدم عشرة قرون كلهم على شريعة من الحق فاختلفوا فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين
“Antara Rasul Nuh dan Nabi Adam ada sepuluh abad. Mereka semua berada di atas syari’at kebenaran, kemudian mereka saling berselisih [1. Sebagian mereka menjadi kafir, sedangkan sebagian lainnya masih beriman, sehingga terjadi perselisihan diantara mereka]. Setelah itu, Allah mengutus para rasul sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan” [2. Riwayat Ath-Thobari dan Al-Hakim, beliah menyatakan hadits ini shohih, sesuai dengan syarat Al-Bukhari].
Ikrimah rahimahullah berkata,
كان بين آدم ونوح عشرة قرون كلهم على الإسلام
“Antara Nabi Adam dan Rasul Nuh ada sepuluh abad. Mereka semua berada di atas Islam (Tauhid)” [Riwayat Ath-Thobari dan Al-Hakim, beliau menyatakan hadits ini shohih, sesuai dengan syarat Al-Bukhari].
Syirik pertama di muka bumi
Syirik pertama terjadi di muka bumi ini pada kaum Rasul Nuh ‘alaihis salam. Tahukah Anda apa penyebabnya? Penyebabnya karena mereka bersikap ghuluw (berlebihan) terhadap orang-orang salih.
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
“Dan mereka berkata, ‘Jangan sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwwaa’, Yaghuuts, Ya’uuq dan Nasr” (QS. Nuh: 23).
Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:
هذه أسماء رجال صالحين من قوم نوح، فلما هلكوا أوحى الشيطان إلى قومهم: أن أنصبوا إلى مجالسهم التي كانوا يجلسون أنصاباً وسموها بأسمائهم، ففعلوا، فلم تعبد، حتى إذا هلك أولئك ونسخ العلم عبدت
“Ini adalah nama orang-orang salih dari kaum Rasul Nuh, maka ketika mereka meninggal dunia, setan membisikkan kepada kaum mereka untuk meletakkan patung-patung di majelis-majelis mereka yang dahulu mereka bermajelis (dzikir dan ibadah, pent.) padanya dan agar menamainya sesuai dengan nama-nama mereka, lalu mereka pun (kaum Rasul Nuh ) melakukan perintah setan tersebut. Awalnya patung-patung tersebut belum disembah, hingga ketika mereka (kaum Rasul Nuh yang meletakkan patung ) meninggal, ilmu [4. Maksudnya adalah ilmu tentang Tauhid dan maksud awal pembuatan patung] dilupakan, lalu disembahlah patung-patung tersebut (oleh generasi berikutnya, pent.)”.
***
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah حفظه الله
Artikel: https://muslim.or.id/27365-penjelasan-kasyfus-syubuhat-7-dahulu-manusia-bersatu-di-atas-tauhid.html
🌾 Semoga bermanfaat 🌿
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
📲 @IslamAdalahSunnah
•┈┈•⊰❁══❁🕌❁══❁⊱•┈┈•
┏━ 🌒🍂 ▪️▪️━━━━ ﷽ ━┓
🅡🅔🅝🅤🅝🅖🅐🅝 🅜🅐🅛🅐🅜
┗━━━━━━━❁▪️▪️ 🍂 🌘 ━┛
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
JANGAN BERBUAT DOSA DI USIA SENJA
FUDHAIL BIN IYADH رَحِمَهُ اللهُ تعالى
(seorang ulama besar) memberi nasihat kepada seseorang yang telah mencapai umur 50, 60, 70 thn sbb : "Berarti kamu sekarang sedang berjalan menuju Tuhanmu dan hampir sampai......😭
Lakukanlah yang terbaik pada sisa usia senjamu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu, tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan dosa masa kini sekaligus...!"
Maka para alim ulama memberi nasihat cara menjalani umur yang sudah mencapai 50, 60, 70 thn sbb:
Jangan terlalu banyak BERGURAU dan terjebak dalam hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat.
Jangan berlebihan dalam BERHIAS, BERSOLEK, dan BERPAKAIAN.
Jangan berlebihan dalam MAKAN, MINUM, dan BELANJA BARANG yang kurang diperlukan untuk mendukung amal shalih.
Jangan BERKAWAN dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal kepada kita.
Jangan banyak BERJALAN dan MELANCONG ke sana kemari tanpa manfaat yang dapat mendekatkan diri pada kehidupan akhirat.
Jangan GELISAH, BERKELUH KESAH, dan KESAL dengan kehidupan sehari-hari, selalu penuhi diri dengan rasa sabar dan bersyukur.
Perbanyak DO'A mengharap keridhoan Allah agar wafat Husnul Khatimah (mati dalam kesudahan yang baik) dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah (mati yabg tak baik).
Tambahkan ILMU AGAMA, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.
Siapkan / tuliskan WASIAT yang berguna untuk kaum kerabatmu.
Kerap menjalin SILATURAHIM dan mendekatkan hubungan yang renggang sebelumnya.
MINTA MAAF dan berbuat baiklah terhadap pihak yang pernah didzalimi.
Tingkatkan AMAL SOLEH terutama amal yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati.
MAAFKAN kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu.
Bereskan segala UTANG yang ada dan jangan buat UTANG BARU walaupun untuk menolong orang lain.
BERHENTILAH DARI SEMUA MAKSIAT...!!!
MATA, berhentilah memandang yang tidak halal bagimu.
TANGAN, berhentilah dari meraih yang bukan hakmu.
MULUT, berhentilah makan yang tidak baik dan yang tidak halal bagimu, berhentilah dari ghibah (mengumpat), fitnah, dan berhentilah menyakiti hati orang lain.
TELINGA, berhentilah mendengar hal-hal haram dan tak bermanfaat.
BERBAIK SANGKALAH kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa diri.
PENUHI terus hati dan lisan kita dengan istighfar & taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, kapanpun dan dimanapun.
Muhasabah untuk diriku 🙏
Semoga bermanfaat untuk kita semua ..
Aamiin Yaa Rabb...
📲 @IslamAdalahSunnah
┗⦿■■■✿❒⬤❦⬤❒✿■■■⦿┛
🅡🅔🅝🅤🅝🅖🅐🅝 🅜🅐🅛🅐🅜
┗━━━━━━━❁▪️▪️ 🍂 🌘 ━┛
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
JANGAN BERBUAT DOSA DI USIA SENJA
FUDHAIL BIN IYADH رَحِمَهُ اللهُ تعالى
(seorang ulama besar) memberi nasihat kepada seseorang yang telah mencapai umur 50, 60, 70 thn sbb : "Berarti kamu sekarang sedang berjalan menuju Tuhanmu dan hampir sampai......😭
Lakukanlah yang terbaik pada sisa usia senjamu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu, tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan dosa masa kini sekaligus...!"
Maka para alim ulama memberi nasihat cara menjalani umur yang sudah mencapai 50, 60, 70 thn sbb:
Jangan terlalu banyak BERGURAU dan terjebak dalam hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat.
Jangan berlebihan dalam BERHIAS, BERSOLEK, dan BERPAKAIAN.
Jangan berlebihan dalam MAKAN, MINUM, dan BELANJA BARANG yang kurang diperlukan untuk mendukung amal shalih.
Jangan BERKAWAN dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal kepada kita.
Jangan banyak BERJALAN dan MELANCONG ke sana kemari tanpa manfaat yang dapat mendekatkan diri pada kehidupan akhirat.
Jangan GELISAH, BERKELUH KESAH, dan KESAL dengan kehidupan sehari-hari, selalu penuhi diri dengan rasa sabar dan bersyukur.
Perbanyak DO'A mengharap keridhoan Allah agar wafat Husnul Khatimah (mati dalam kesudahan yang baik) dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah (mati yabg tak baik).
Tambahkan ILMU AGAMA, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.
Siapkan / tuliskan WASIAT yang berguna untuk kaum kerabatmu.
Kerap menjalin SILATURAHIM dan mendekatkan hubungan yang renggang sebelumnya.
MINTA MAAF dan berbuat baiklah terhadap pihak yang pernah didzalimi.
Tingkatkan AMAL SOLEH terutama amal yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati.
MAAFKAN kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu.
Bereskan segala UTANG yang ada dan jangan buat UTANG BARU walaupun untuk menolong orang lain.
BERHENTILAH DARI SEMUA MAKSIAT...!!!
MATA, berhentilah memandang yang tidak halal bagimu.
TANGAN, berhentilah dari meraih yang bukan hakmu.
MULUT, berhentilah makan yang tidak baik dan yang tidak halal bagimu, berhentilah dari ghibah (mengumpat), fitnah, dan berhentilah menyakiti hati orang lain.
TELINGA, berhentilah mendengar hal-hal haram dan tak bermanfaat.
BERBAIK SANGKALAH kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa diri.
PENUHI terus hati dan lisan kita dengan istighfar & taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, kapanpun dan dimanapun.
Muhasabah untuk diriku 🙏
Semoga bermanfaat untuk kita semua ..
Aamiin Yaa Rabb...
📲 @IslamAdalahSunnah
┗⦿■■■✿❒⬤❦⬤❒✿■■■⦿┛
┏══◉🧡﷽ 🍃•═══════┓
MENGAPA CINTA MULAI TERGERUS❓
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Mengapa sayang perlahan menghilang?
Sulitkah untuk terlanjur sayang kepada pasangan halal kita?
Keretakan dalam rumah tangga acap kali terjadi tidak lain dan tidak bukan karena kurangnya komunikasi di antara suami dan istri, itulah sebenarnya inti permasalahan rumah tangga. Suami berbuat salah, istri tidak peduli. Istri berbuat keliru, suami tidak menasehati. Keduanya tidak mencoba untuk saling memperbaiki, melainkan memilih memendam kekesalannya masing-masing.
Bisa jadi hal-hal sepele jika tidak dikomunikasikan, bisa membuat pasangannya suudzhan atau berprasangka buruk kepadanya. Jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin masalah yang awalnya kecil melahirkan masalah berikutnya yang lebih besar yang berujung pada perceraian. Namun jika sedari awal percikan-percikan api tersebut segera dipadamkan dengan komunikasi yang baik, maka api perpecahan dengan izin Allah tidak akan ada.
* Kunci utamanya adalah "komunikasi". Jika pihak suami selalu mengajak istrinya untuk bercengkerama, memberinya ruang untuk curhat dan bercerita, demikian pula pihak istri mengajak suaminya saling ngobrol hangat dan bertukar pikiran, maka insyaAllah hubungan cinta di antara mereka akan semakin erat.
Contohlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang suka bercengkerama bersama istrinya sebelum tidur. Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu,
بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُوْنَةَ فَتَحَدَّثَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَعَ أَهْلِهِ سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ
“Aku menginap di rumah bibiku "Maimunah' (istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang dengan istrinya (Maimunah) beberapa lama kemudian beliau tidur.” (HR Bukhari no. 4293 dan Muslim no. 763)
Artikel: https://muslimafiyah.com/salah-satu-sebab-utama-keretakan-permasalahan-rumah-tangga.html
(Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma'had Al Ilmi Yogyakarta)
📲 @IslamAdalahSunnah
┗══════════•🍃🧡◉══┛
MENGAPA CINTA MULAI TERGERUS❓
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Mengapa sayang perlahan menghilang?
Sulitkah untuk terlanjur sayang kepada pasangan halal kita?
Keretakan dalam rumah tangga acap kali terjadi tidak lain dan tidak bukan karena kurangnya komunikasi di antara suami dan istri, itulah sebenarnya inti permasalahan rumah tangga. Suami berbuat salah, istri tidak peduli. Istri berbuat keliru, suami tidak menasehati. Keduanya tidak mencoba untuk saling memperbaiki, melainkan memilih memendam kekesalannya masing-masing.
Bisa jadi hal-hal sepele jika tidak dikomunikasikan, bisa membuat pasangannya suudzhan atau berprasangka buruk kepadanya. Jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin masalah yang awalnya kecil melahirkan masalah berikutnya yang lebih besar yang berujung pada perceraian. Namun jika sedari awal percikan-percikan api tersebut segera dipadamkan dengan komunikasi yang baik, maka api perpecahan dengan izin Allah tidak akan ada.
* Kunci utamanya adalah "komunikasi". Jika pihak suami selalu mengajak istrinya untuk bercengkerama, memberinya ruang untuk curhat dan bercerita, demikian pula pihak istri mengajak suaminya saling ngobrol hangat dan bertukar pikiran, maka insyaAllah hubungan cinta di antara mereka akan semakin erat.
Contohlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang suka bercengkerama bersama istrinya sebelum tidur. Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu,
بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُوْنَةَ فَتَحَدَّثَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَعَ أَهْلِهِ سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ
“Aku menginap di rumah bibiku "Maimunah' (istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang dengan istrinya (Maimunah) beberapa lama kemudian beliau tidur.” (HR Bukhari no. 4293 dan Muslim no. 763)
Artikel: https://muslimafiyah.com/salah-satu-sebab-utama-keretakan-permasalahan-rumah-tangga.html
(Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma'had Al Ilmi Yogyakarta)
📲 @IslamAdalahSunnah
┗══════════•🍃🧡◉══┛
😭 PRAY for KANJURUHAN
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Sampai status ini ditulis — Korban jiwa akibat kerusuhan di stadion Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya bertambah menjadi 182 orang.
Kabar itu disampaikan oleh Arema Indonesia melalui cuitan di akun twitter resmi arema
“Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang,” tulis Arema Indonesia pada Minggu, 2 Oktober 2022.
Bilamana generasi salaf rela mengorbankan nyawa yang mereka miliki untuk ketinggian agama dan ketinggian kalimat Allah, berjuang di bawah kilatan pedang dan tombak, maka generasi leceh adalah generasi yang rela menukar nyawanya hanya untuk sebuah kekecewaan manakala tim bolanya kalah di kandang.
Tak rela tim pujaan kalah, nekat melakukan tindakan-tindakan brutal dan radikal yang membawa korban jiwa dan korban luka-luka.
Bukan sedikit, tercatat sebanyak 182 orang merenggang nyawa sia-sia, setelah supporter pihak klub bola yang kalah turun ke lapangan. Tidak hanya supporter bahkan pihak aparatpun ada yang menjadi korban kebrutalan anak-anak manusia yang jauh dari sikap sportif, fair, menerima kekalahan, apalagi jujur.
Sudah begitu parahkan moral generasi muda kita, di manakah bersarang agama, iman, takut pada Allah, rasa kemanusian dan belas kasih sesama ummat manusia? Inilah nasib anak negeriku yang jauh dari nilai-nilai agama,
Ya Allah berilah petunjuk kepada anak-anak bangsaku, sungguh mereka tidak mengerti. Rahmati para korban dalam kejadian yang memilukan ini dengan rahmatMu أٰمِيْن
Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan حفظه الله
#prayforkanjuruhan
📲 @IslamAdalahSunnah
⚽️••••😢🇮🇩😭🇮🇩😭🇮🇩😢••••⚽️
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Sampai status ini ditulis — Korban jiwa akibat kerusuhan di stadion Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya bertambah menjadi 182 orang.
Kabar itu disampaikan oleh Arema Indonesia melalui cuitan di akun twitter resmi arema
“Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang,” tulis Arema Indonesia pada Minggu, 2 Oktober 2022.
Bilamana generasi salaf rela mengorbankan nyawa yang mereka miliki untuk ketinggian agama dan ketinggian kalimat Allah, berjuang di bawah kilatan pedang dan tombak, maka generasi leceh adalah generasi yang rela menukar nyawanya hanya untuk sebuah kekecewaan manakala tim bolanya kalah di kandang.
Tak rela tim pujaan kalah, nekat melakukan tindakan-tindakan brutal dan radikal yang membawa korban jiwa dan korban luka-luka.
Bukan sedikit, tercatat sebanyak 182 orang merenggang nyawa sia-sia, setelah supporter pihak klub bola yang kalah turun ke lapangan. Tidak hanya supporter bahkan pihak aparatpun ada yang menjadi korban kebrutalan anak-anak manusia yang jauh dari sikap sportif, fair, menerima kekalahan, apalagi jujur.
Sudah begitu parahkan moral generasi muda kita, di manakah bersarang agama, iman, takut pada Allah, rasa kemanusian dan belas kasih sesama ummat manusia? Inilah nasib anak negeriku yang jauh dari nilai-nilai agama,
Ya Allah berilah petunjuk kepada anak-anak bangsaku, sungguh mereka tidak mengerti. Rahmati para korban dalam kejadian yang memilukan ini dengan rahmatMu أٰمِيْن
Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan حفظه الله
#prayforkanjuruhan
📲 @IslamAdalahSunnah
⚽️••••😢🇮🇩😭🇮🇩😭🇮🇩😢••••⚽️
┈┉┅━❀꧁ ﷽ ꧂❀━┅┉┈
📎 BERSABAR TERHADAP TAKDIR
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Semua yang Allah takdirkan adalah terbaik untuk kita, walaupun kadang sesuatu itu tidak kita sukai, namun semua pasti ada hikmahnya.
Maka sudah sepantasnya kita belajar menerima segala ketentuanNya dengan ikhlas dan sabar, Dan adapun jika kita membenci serta mengeluh tetap saja tak akan dapat merubah apa-apa dan justru mendapat dosa, sedangkan jika kita bersabar maka akan menjadikan hidup lebih tenang, berbaik sangka kepada Allah dan mendapat pahala.
Ali bin abu thalib berkata kepada Al-Asy'ats bin qais,
"Sesungguhnya jika engkau bersabar maka takdir akan tetap berlaku bagimu dan engkau akan mendapatkan pahala, dan jika engkau berkeluh kesah maka takdirpun tetap berlaku padamu dan engkaupun akan mendapatkan dosa." (Adabud Dunya wad din hal: 537)
Imam Qotadah rahimahullah pernah berpesan;
“Hendaklah seseorang rela dengan takdir Allah, karena sesungguhnya takdir Allah untuk orang-orang mukmin dalam hal yang tidak disukai lebih baik bagi mereka daripada ketentuan Allah yang mereka sukai bagi mereka sendiri. (Tafsir Ibnu Katsir Dalam surat Al Kahfi : 80-81)
Sebab itu jangan membenci sesuatu yang Allah telah Allah takdirkan untuk kita,
Sebab...
Setiap ujian ada pahala,
Setiap sakit penghapus dosa,
Setiap kehilangan akan diganti,
Setiap musibah ada hikmah,
Mari tetap belajar syukur dan sabar atas segala keadaan, jangan mudah mengeluh dan membenci atas segala sesuatu yang tidak kita sukai, sebaliknya biasakan menerima segala ketentuan Allah, walaupun itu tidak kita sukai, Karena Allah memberi bukan apa yang senantiasa kita inginkan, Tapi Allah memberi senantiasa PASTI yang terbaik untuk kita.
✍ Habibie Quotes, 07/11/21
📲 @IslamAdalahSunnah
┈┉┅━━❀꧁❍꧂❀━━┅┉┈
📎 BERSABAR TERHADAP TAKDIR
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Semua yang Allah takdirkan adalah terbaik untuk kita, walaupun kadang sesuatu itu tidak kita sukai, namun semua pasti ada hikmahnya.
Maka sudah sepantasnya kita belajar menerima segala ketentuanNya dengan ikhlas dan sabar, Dan adapun jika kita membenci serta mengeluh tetap saja tak akan dapat merubah apa-apa dan justru mendapat dosa, sedangkan jika kita bersabar maka akan menjadikan hidup lebih tenang, berbaik sangka kepada Allah dan mendapat pahala.
Ali bin abu thalib berkata kepada Al-Asy'ats bin qais,
"Sesungguhnya jika engkau bersabar maka takdir akan tetap berlaku bagimu dan engkau akan mendapatkan pahala, dan jika engkau berkeluh kesah maka takdirpun tetap berlaku padamu dan engkaupun akan mendapatkan dosa." (Adabud Dunya wad din hal: 537)
Imam Qotadah rahimahullah pernah berpesan;
“Hendaklah seseorang rela dengan takdir Allah, karena sesungguhnya takdir Allah untuk orang-orang mukmin dalam hal yang tidak disukai lebih baik bagi mereka daripada ketentuan Allah yang mereka sukai bagi mereka sendiri. (Tafsir Ibnu Katsir Dalam surat Al Kahfi : 80-81)
Sebab itu jangan membenci sesuatu yang Allah telah Allah takdirkan untuk kita,
Sebab...
Setiap ujian ada pahala,
Setiap sakit penghapus dosa,
Setiap kehilangan akan diganti,
Setiap musibah ada hikmah,
Mari tetap belajar syukur dan sabar atas segala keadaan, jangan mudah mengeluh dan membenci atas segala sesuatu yang tidak kita sukai, sebaliknya biasakan menerima segala ketentuan Allah, walaupun itu tidak kita sukai, Karena Allah memberi bukan apa yang senantiasa kita inginkan, Tapi Allah memberi senantiasa PASTI yang terbaik untuk kita.
✍ Habibie Quotes, 07/11/21
📲 @IslamAdalahSunnah
┈┉┅━━❀꧁❍꧂❀━━┅┉┈
🇶🇺🇴🇹🇪
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
NIKMAT ITU...
•••════ ༻﷽༺ ════•••
Saudaraku ...
◉ Nikmat itu... adalah ketika engkau beriman kepada Allah dengan sesungguhnya dan mengamalkan segala konsekuensinya.
◉ Nikmat itu... adalah ketika engkau dikaruniakan telinga, mulut, mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya yang lengkap, lalu kau gunakan untuk beribadah hanya kepada-Nya.
◉ Nikmat itu... adalah ketika engkau diberikan pemahaman yang benar, waktu untuk menuntut ilmu, kesehatan dan kekuatan untuk beribadah dan beramal...
◉ Nikmat itu... adalah ketika engkau memiliki sahabat sejati yang sudi menasihatimu di kala kau salah, dan mendukungmu di kala kau benar.
◉ Nikmat itu... adalah ketika engkau memiliki isteri yang shalihah, atau suami yang shalih, yang bersama-sama bergandeng berjalan menuju surga Allah, senantiasa bersabar di dalam suka dan duka.
◉ Nikmat itu... adalah ketika kau memiliki anak yang shalih, yang bisa menjadi penyejuk mata bagimu, yang dapat memberikan syafa'at padamu kelak dengan izin Allah.
😇 Ya Allah, betapa banyak nikmat-Mu... Sesungguhnya kami tak mampu menghitungnya.
🤲 Semoga kita bisa menjadi hamba-Nya yang selalu bersyukur.
[Diadaptasi dari tulisan Ustadz Sulhan Jauhari, Lc حفظه الله]
ℳـ₰✍
✿❁࿐❁✿
@abinyasalma
🔗 Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat.
📲 @IslamAdalahSunnah
••• ════ ༻🌿༺ ════ •••
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
NIKMAT ITU...
•••════ ༻﷽༺ ════•••
Saudaraku ...
◉ Nikmat itu... adalah ketika engkau beriman kepada Allah dengan sesungguhnya dan mengamalkan segala konsekuensinya.
◉ Nikmat itu... adalah ketika engkau dikaruniakan telinga, mulut, mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya yang lengkap, lalu kau gunakan untuk beribadah hanya kepada-Nya.
◉ Nikmat itu... adalah ketika engkau diberikan pemahaman yang benar, waktu untuk menuntut ilmu, kesehatan dan kekuatan untuk beribadah dan beramal...
◉ Nikmat itu... adalah ketika engkau memiliki sahabat sejati yang sudi menasihatimu di kala kau salah, dan mendukungmu di kala kau benar.
◉ Nikmat itu... adalah ketika engkau memiliki isteri yang shalihah, atau suami yang shalih, yang bersama-sama bergandeng berjalan menuju surga Allah, senantiasa bersabar di dalam suka dan duka.
◉ Nikmat itu... adalah ketika kau memiliki anak yang shalih, yang bisa menjadi penyejuk mata bagimu, yang dapat memberikan syafa'at padamu kelak dengan izin Allah.
😇 Ya Allah, betapa banyak nikmat-Mu... Sesungguhnya kami tak mampu menghitungnya.
🤲 Semoga kita bisa menjadi hamba-Nya yang selalu bersyukur.
[Diadaptasi dari tulisan Ustadz Sulhan Jauhari, Lc حفظه الله]
ℳـ₰✍
✿❁࿐❁✿
@abinyasalma
🔗 Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat.
📲 @IslamAdalahSunnah
••• ════ ༻🌿༺ ════ •••
•═══◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══•
Bahaya Syubhat; Sifat Syubhat Itu Kuat, Hati Kita Lemah
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Maka ucapan “Saudara-saudara mari kita minum khomr, mari kita berjudi, mari kita berzina”; syubhat bukan? -Bukan!- karena itu tidak kuat, itu bukan syubhat, itu orang tidak waras; “Wah ustadz gak waras ini, mabuk ini ustadz”; tidak ada yang masuk ke telinga kita.
Beda kalau “Saudara-saudara sebagai tanda cinta kita kepada Nabi maka pantas kita hidupkan hari kelahrian Nabi, 12 Rabbiul Awwal”; lihat begitulah sifat syubhat, maka dibawakan ayatnya, dibawakan haditsnya tapi sekenanya saja, kan orang awam tidak tahu. Maka sifat SYUBHAT itu KUAT sementara HATI kita LEMAH selemah-lemahnya.
Hati Syaikh Al-Bani saja lemah. Pernah murid beliau Syaikh Ali bin Hasan bercerita ketika Syaikh AL-Bani bersama beberapa muridnya sholat Jum’at di sebuah tempat yang mungkin orang-orang di sana tidak tahu siapa beliau. Khotibnya membawakan hadits, mungkin bagus ceramahnya dan terlihat Syaikh Al-Bani pun menangis, lemah hatinya. Selesai sholat Jum’at muridnya bertanya; “Bagaimana hadits yang dibawakan khotib tersebut?” lalu Syaikh AL-Bani menjawab; “MAUDHU.. PALSU!”.
Beliau tahu tapi hati tidak kuat walaupun tahu itu palsu, tapi karena ditopang dengan ilmunya akhirnya tahu bahwa ini palsu dan tentu jangan di bawa pulang, jangan diyakini, jangan diamalkan; tetapi hatinya sempat meneteskan air mata. Beruntung beliau berilmu, kalau kita tidak berilmu? -JANGAN MAIN-MAIN DENGAN SYUBHAT!-
– Catatan faedah dari kajian Tafsir Al-Fatihah oleh Ustadz Muhtarom حفظه الله تعالى
Sumber: https://gigitsunnah.com/bahaya-syubhat-sifat-syubhat-itu-kuat-hati-kita-lemah/
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
📲 @IslamAdalahSunnah
✿❁࿐❁✿🫐🫐✿❁࿐❁✿
Bahaya Syubhat; Sifat Syubhat Itu Kuat, Hati Kita Lemah
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Maka ucapan “Saudara-saudara mari kita minum khomr, mari kita berjudi, mari kita berzina”; syubhat bukan? -Bukan!- karena itu tidak kuat, itu bukan syubhat, itu orang tidak waras; “Wah ustadz gak waras ini, mabuk ini ustadz”; tidak ada yang masuk ke telinga kita.
Beda kalau “Saudara-saudara sebagai tanda cinta kita kepada Nabi maka pantas kita hidupkan hari kelahrian Nabi, 12 Rabbiul Awwal”; lihat begitulah sifat syubhat, maka dibawakan ayatnya, dibawakan haditsnya tapi sekenanya saja, kan orang awam tidak tahu. Maka sifat SYUBHAT itu KUAT sementara HATI kita LEMAH selemah-lemahnya.
Hati Syaikh Al-Bani saja lemah. Pernah murid beliau Syaikh Ali bin Hasan bercerita ketika Syaikh AL-Bani bersama beberapa muridnya sholat Jum’at di sebuah tempat yang mungkin orang-orang di sana tidak tahu siapa beliau. Khotibnya membawakan hadits, mungkin bagus ceramahnya dan terlihat Syaikh Al-Bani pun menangis, lemah hatinya. Selesai sholat Jum’at muridnya bertanya; “Bagaimana hadits yang dibawakan khotib tersebut?” lalu Syaikh AL-Bani menjawab; “MAUDHU.. PALSU!”.
Beliau tahu tapi hati tidak kuat walaupun tahu itu palsu, tapi karena ditopang dengan ilmunya akhirnya tahu bahwa ini palsu dan tentu jangan di bawa pulang, jangan diyakini, jangan diamalkan; tetapi hatinya sempat meneteskan air mata. Beruntung beliau berilmu, kalau kita tidak berilmu? -JANGAN MAIN-MAIN DENGAN SYUBHAT!-
– Catatan faedah dari kajian Tafsir Al-Fatihah oleh Ustadz Muhtarom حفظه الله تعالى
Sumber: https://gigitsunnah.com/bahaya-syubhat-sifat-syubhat-itu-kuat-hati-kita-lemah/
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
📲 @IslamAdalahSunnah
✿❁࿐❁✿🫐🫐✿❁࿐❁✿
┏━━━━༻ ﷽ ༺━━━━┓
KATANYA CINTA RASUL
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Katanya dia mencintai Rasul akan tetapi dia tidak mengetahui apa yang diajarkan Rasul.
Kata-kata dusta dengan mudah mengalir dari lisan banyak manusia, termasuk di dalam pernyataan mereka bahwa mereka mencintai
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Hampir semua menyatakan cinta Rasul,
Namun mayoritas dari pernyataan itu adalah dusta belaka.
Murni pernyataan tanpa kenyataan,
Murni ungkapan lisan tanpa bukti dari perbuatan.
Taukah anda bahwa anda dianggap berdusta di dalam syariat dan di dalam kehidupan bermasyarakat ketika anda menyatakan sesuatu yang tidak anda lakukan.
Dan itu lah yang terjadi pada penyataan-penyataan dusta manusia di dalam cinta mereka kepada Rasul.
Katanya cinta.
Namun apa yang diajarkan Rasul mereka tidak menyukainya.
Dan apa yang dilarang Rasul itulah yang selalu mereka lakukan.
Mereka jadikan kebiasaan, dan mereka jadikan trend kehidupan.
Katanya cinta Rasul.
Namun cara shalat Rasulpun dia tidak pernah tau dan tidak pernah ingin tau.
Tidak mau belajar dan mengatakan dengan penuh percaya diri bahwa tidak tau lebih baik daripada tau.
Katanya cinta Rasul.
Namun tidak pernah terbesit di hatinya bahwa ia harus taat kepada Rasul itu.
Bahkan menyatakan bahwa taat kepada Rasul itu tidak akan memberikan manfaat apapun dalam kehidupan dan hanya akan memberat-beratkan hidup.
Katanya cinta Rasul.
Namun larangan-larangan Rasul bahkan menjadi santapan harian.
mulai subuh..
pagi...
jelang siang...
tengah hari...
jelang sore...
mendekati matahari terbenam...
Sampai malam yang semakin larut mereka hiasi dengan ragam kekufuran dan aneka pertunjukan maksiat pemuas nafsu syahwat.
Katanya cinta Rasul..
Namun tak pernah ikut berjuang dalam menegakkan agama dan Risalah islam yang telah dibawa oleh Rasul.
Bahkan lebih anehnya mereka mencibirkan orang-orang yang bertungkus lumus menegakkan agama itu.
Sindiran-sindiran silih berganti dari lisannya terhadap mereka.
Tidak jarang mereka menghadang dakwah yang mengajak kepada mengamalkan risalah Rasulillah dalam kehidupan.
Saudaraku....
Mana bukti cintamu....
Kalau sekedar pernyataan semata maka saudara-saudara babi dan monyet pun menyatakan bahwa merekalah manusia-manusia pilihan kekasih Allah.
Buang dusta dari hidup agar engkau selamat dunia akhirat.
Jangan pernah berharap ungkapan lisan semata akan mampu menyelamatkan dirimu dari dahsyatnya azab neraka.
Sadarlah sebelum terlambat.
Sadarlah sebelum kata-kata cintamu hanya akan membuat dirimu sengsara.
Karena ia hanya kata-kata tanpa bukti dan realita nyata.
Dari yang mencintaimu karena Allah.
Dari yang ingin engkau selamat di akhirat
Ustadz Maududi Abdullah, Lc. حفظه الله
Ujung Padang, Riau.
5 Jumadil Akhir 1441 H / 30 Januari 2020 M.
Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02rMRTW16bX4MyqjSNC4oj9LjTQLuKbbpcH8mmpytU67iSVpxKCGXeRzddkyKApVM4l&id=100000492708647
بَارَكَ اللهُ فِيْكُم
📲 @IslamAdalahSunnah
┗━━━━༻°°°°°°°༺━━━━┛
KATANYA CINTA RASUL
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Katanya dia mencintai Rasul akan tetapi dia tidak mengetahui apa yang diajarkan Rasul.
Kata-kata dusta dengan mudah mengalir dari lisan banyak manusia, termasuk di dalam pernyataan mereka bahwa mereka mencintai
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Hampir semua menyatakan cinta Rasul,
Namun mayoritas dari pernyataan itu adalah dusta belaka.
Murni pernyataan tanpa kenyataan,
Murni ungkapan lisan tanpa bukti dari perbuatan.
Taukah anda bahwa anda dianggap berdusta di dalam syariat dan di dalam kehidupan bermasyarakat ketika anda menyatakan sesuatu yang tidak anda lakukan.
Dan itu lah yang terjadi pada penyataan-penyataan dusta manusia di dalam cinta mereka kepada Rasul.
Katanya cinta.
Namun apa yang diajarkan Rasul mereka tidak menyukainya.
Dan apa yang dilarang Rasul itulah yang selalu mereka lakukan.
Mereka jadikan kebiasaan, dan mereka jadikan trend kehidupan.
Katanya cinta Rasul.
Namun cara shalat Rasulpun dia tidak pernah tau dan tidak pernah ingin tau.
Tidak mau belajar dan mengatakan dengan penuh percaya diri bahwa tidak tau lebih baik daripada tau.
Katanya cinta Rasul.
Namun tidak pernah terbesit di hatinya bahwa ia harus taat kepada Rasul itu.
Bahkan menyatakan bahwa taat kepada Rasul itu tidak akan memberikan manfaat apapun dalam kehidupan dan hanya akan memberat-beratkan hidup.
Katanya cinta Rasul.
Namun larangan-larangan Rasul bahkan menjadi santapan harian.
mulai subuh..
pagi...
jelang siang...
tengah hari...
jelang sore...
mendekati matahari terbenam...
Sampai malam yang semakin larut mereka hiasi dengan ragam kekufuran dan aneka pertunjukan maksiat pemuas nafsu syahwat.
Katanya cinta Rasul..
Namun tak pernah ikut berjuang dalam menegakkan agama dan Risalah islam yang telah dibawa oleh Rasul.
Bahkan lebih anehnya mereka mencibirkan orang-orang yang bertungkus lumus menegakkan agama itu.
Sindiran-sindiran silih berganti dari lisannya terhadap mereka.
Tidak jarang mereka menghadang dakwah yang mengajak kepada mengamalkan risalah Rasulillah dalam kehidupan.
Saudaraku....
Mana bukti cintamu....
Kalau sekedar pernyataan semata maka saudara-saudara babi dan monyet pun menyatakan bahwa merekalah manusia-manusia pilihan kekasih Allah.
Buang dusta dari hidup agar engkau selamat dunia akhirat.
Jangan pernah berharap ungkapan lisan semata akan mampu menyelamatkan dirimu dari dahsyatnya azab neraka.
Sadarlah sebelum terlambat.
Sadarlah sebelum kata-kata cintamu hanya akan membuat dirimu sengsara.
Karena ia hanya kata-kata tanpa bukti dan realita nyata.
Dari yang mencintaimu karena Allah.
Dari yang ingin engkau selamat di akhirat
Ustadz Maududi Abdullah, Lc. حفظه الله
Ujung Padang, Riau.
5 Jumadil Akhir 1441 H / 30 Januari 2020 M.
Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02rMRTW16bX4MyqjSNC4oj9LjTQLuKbbpcH8mmpytU67iSVpxKCGXeRzddkyKApVM4l&id=100000492708647
بَارَكَ اللهُ فِيْكُم
📲 @IslamAdalahSunnah
┗━━━━༻°°°°°°°༺━━━━┛
🇲 🇺 🇭 🇦 🇸 🇦 🇧 🇦 🇭
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Hendaknya setiap dari kita memiliki waktu untuk menyendiri dan muhasabah,
Mengevaluasi diri terhadap apa saja yang telah kita capai dan perbuat,
Kemudian hal-hal apa saja yang kiranya patut kita perbaiki untuk kita jadikan bekal akhirat.
Karena hanya diri kita sendirilah yang lebih tahu bagaimana sesungguhnya keadaan kita.
Apakah kita termasuk orang yang bertaqwa dan istiqomah menjalankan perintah Allah atau justru kita adalah termasuk orang yang gemar melakukan maksiat dan sering lalai dengan perintah Allah ?
Jika kita termasuk orang yang pertama maka tingkatkan dan berusahalah untuk tetap Istiqomah. Adapun jika kita termasuk orang yang kedua maka segera bertaubatlah dan melakukan amal shalih.
Allah memerintahkan kita untuk mengevaluasi dan mencela diri atas kekurangan kita dalam melakukan ketaatan dan amal shalih. Allah Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Hasyr: 18).
Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini berkata, “Hisablah dirimu sebelum dihisab. Perhatikanlah apa yang kamu tabung untuk dirimu dari amal shalih untuk hari kebangkitanmu dan saat kamu dihadapkan kepada Rabb-mu.”
Sebagaimana yang dinukilkan dari Syadad bin Aus radhiallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,
الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
”Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Ta’ala“ (HR. Ahmad, Turmudzi, Ibn Majah – dhaif).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata,
ﻻﺑﺪ ﻟﻠﻌﺒﺪ ﻣﻦ ﺃﻭﻗﺎﺕ ﻳﻨﻔﺮﺩ ﺑﻬﺎ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻓﻲ ﺩﻋﺎﺋﻪ ﻭﺫﻛﺮﻩ ﻭﺻﻼﺗﻪ ﻭﺗﻔﻜﺮﻩ ﻭﻣﺤﺎﺳﺒﺔ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺇﺻﻼﺡ ﻗﻠﺒﻪ
"Hendaklah seorang hamba memiliki waktu-waktu khusus menyendiri untuk berdoa, shalat, merenung, muhasabah dan memperbaiki hatinya" (Majmu' Fatawa 10/637).
Dengan demikian seorang hamba harus punya waktu-waktu khusus untuk menyendiri dan bermuhasabah untuk evaluasi diri agar kedepan menjadi lebih baik. Dan jangan sampai kita terus menerus meremehkan dosa dan lalai terhadap perintah Allah ﷻ, sebab kita tak pernah tahu kapan ajal datang menjemput kita.
Semoga Allah ﷻ memberi Taufiq dan Hidayah kepada kita semua dalam ketaatan.
✍ Habibie Quotes, 12 Februari 2021
📲 @IslamAdalahSunnah
▬▬▬▬▬•◇✿◇•▬▬▬▬▬
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Hendaknya setiap dari kita memiliki waktu untuk menyendiri dan muhasabah,
Mengevaluasi diri terhadap apa saja yang telah kita capai dan perbuat,
Kemudian hal-hal apa saja yang kiranya patut kita perbaiki untuk kita jadikan bekal akhirat.
Karena hanya diri kita sendirilah yang lebih tahu bagaimana sesungguhnya keadaan kita.
Apakah kita termasuk orang yang bertaqwa dan istiqomah menjalankan perintah Allah atau justru kita adalah termasuk orang yang gemar melakukan maksiat dan sering lalai dengan perintah Allah ?
Jika kita termasuk orang yang pertama maka tingkatkan dan berusahalah untuk tetap Istiqomah. Adapun jika kita termasuk orang yang kedua maka segera bertaubatlah dan melakukan amal shalih.
Allah memerintahkan kita untuk mengevaluasi dan mencela diri atas kekurangan kita dalam melakukan ketaatan dan amal shalih. Allah Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Hasyr: 18).
Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini berkata, “Hisablah dirimu sebelum dihisab. Perhatikanlah apa yang kamu tabung untuk dirimu dari amal shalih untuk hari kebangkitanmu dan saat kamu dihadapkan kepada Rabb-mu.”
Sebagaimana yang dinukilkan dari Syadad bin Aus radhiallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,
الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
”Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Ta’ala“ (HR. Ahmad, Turmudzi, Ibn Majah – dhaif).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata,
ﻻﺑﺪ ﻟﻠﻌﺒﺪ ﻣﻦ ﺃﻭﻗﺎﺕ ﻳﻨﻔﺮﺩ ﺑﻬﺎ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻓﻲ ﺩﻋﺎﺋﻪ ﻭﺫﻛﺮﻩ ﻭﺻﻼﺗﻪ ﻭﺗﻔﻜﺮﻩ ﻭﻣﺤﺎﺳﺒﺔ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺇﺻﻼﺡ ﻗﻠﺒﻪ
"Hendaklah seorang hamba memiliki waktu-waktu khusus menyendiri untuk berdoa, shalat, merenung, muhasabah dan memperbaiki hatinya" (Majmu' Fatawa 10/637).
Dengan demikian seorang hamba harus punya waktu-waktu khusus untuk menyendiri dan bermuhasabah untuk evaluasi diri agar kedepan menjadi lebih baik. Dan jangan sampai kita terus menerus meremehkan dosa dan lalai terhadap perintah Allah ﷻ, sebab kita tak pernah tahu kapan ajal datang menjemput kita.
Semoga Allah ﷻ memberi Taufiq dan Hidayah kepada kita semua dalam ketaatan.
✍ Habibie Quotes, 12 Februari 2021
📲 @IslamAdalahSunnah
▬▬▬▬▬•◇✿◇•▬▬▬▬▬
بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
JAUH DEKAT ITU TINGGAL KEINGINAN
_________🖋
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Jika sudah keinginan yang jauh akan jadi dekat.
Jika sudah males (tidak ada keinginan) walaupun dekat akan jadi jauh.
Bermain jauh banget walaupun bayar, pasti dilakukan.
Ngaji jauh dikit, walaupun gratis, males dan banyak ngeluh.
🖋 Ustadz Abul Aswad Al Bayaty Hafizhahullah
🌾 Semoga bermanfaat 🌿
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
📲 @IslamAdalahSunnah
•••━══ ❁✿❁ ══━••
JAUH DEKAT ITU TINGGAL KEINGINAN
_________🖋
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Jika sudah keinginan yang jauh akan jadi dekat.
Jika sudah males (tidak ada keinginan) walaupun dekat akan jadi jauh.
Bermain jauh banget walaupun bayar, pasti dilakukan.
Ngaji jauh dikit, walaupun gratis, males dan banyak ngeluh.
🖋 Ustadz Abul Aswad Al Bayaty Hafizhahullah
🌾 Semoga bermanfaat 🌿
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
📲 @IslamAdalahSunnah
•••━══ ❁✿❁ ══━••
⚠️PERILAKU KEPADA ORANGTUA ADALAH HUTANG
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Syaikh Muhammad bin Shalih al -Utsaimin rahimahullah berkata:
فمن بر الولديه بر به أولاده، ومن عق الولديه عق به أولاده والجزاء من جنس العمل
👉 "Siapa saja yang berbakti kepada kedua orangtuanya, maka kelak anak-anaknya akan berbakti kepadanya ✅. Namun seseorang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, maka kelak anak-anaknya akan durhaka kepadanya." ❌ Karena BALASAN ITU SESUAI DENGAN JENIS AMALANNYA.👈
📚 Referensi: Huquq Da’at Ilaiha al-Fithrah 12
--------
الْجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ الْعَمَلِ
“Balasan sesuai dengan perbuatan.”
Siapa yang berbuat BAIK maka ia akan menuai KEBAIKAN ✅
Siapa yang berbuat BURUK ia akan menuai KEBURUKAN ❌
Dunia adalah ladang untuk akhirat. Maka tanamilah benih-benih kebaikan di dunia.
Sebab apa yang kau tanam sekarang, itu pulalah yang kelak akan kau petik di akhirat.
Bila kita ingin memakan buah-buahan surga, maka "JANGANLAH MENANAM BENIH-BENIH NERAKA".
Karena suatu saat Pasti akan kita Tuai.....
Semoga bermanfaat Peringatan yang disampaikan,
Semoga berkah bagi penulis tulisan ini..
📲 @IslamAdalahSunnah
•┈┈•◎❅❀ 🤝 🌺 🤝 ❀❅◎•┈┈•
Telegram:
➢ https://t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
Syaikh Muhammad bin Shalih al -Utsaimin rahimahullah berkata:
فمن بر الولديه بر به أولاده، ومن عق الولديه عق به أولاده والجزاء من جنس العمل
👉 "Siapa saja yang berbakti kepada kedua orangtuanya, maka kelak anak-anaknya akan berbakti kepadanya ✅. Namun seseorang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, maka kelak anak-anaknya akan durhaka kepadanya." ❌ Karena BALASAN ITU SESUAI DENGAN JENIS AMALANNYA.👈
📚 Referensi: Huquq Da’at Ilaiha al-Fithrah 12
--------
الْجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ الْعَمَلِ
“Balasan sesuai dengan perbuatan.”
Siapa yang berbuat BAIK maka ia akan menuai KEBAIKAN ✅
Siapa yang berbuat BURUK ia akan menuai KEBURUKAN ❌
Dunia adalah ladang untuk akhirat. Maka tanamilah benih-benih kebaikan di dunia.
Sebab apa yang kau tanam sekarang, itu pulalah yang kelak akan kau petik di akhirat.
Bila kita ingin memakan buah-buahan surga, maka "JANGANLAH MENANAM BENIH-BENIH NERAKA".
Karena suatu saat Pasti akan kita Tuai.....
Semoga bermanfaat Peringatan yang disampaikan,
Semoga berkah bagi penulis tulisan ini..
📲 @IslamAdalahSunnah
•┈┈•◎❅❀ 🤝 🌺 🤝 ❀❅◎•┈┈•
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
🌺 ❝TENTANG UMUR..❞
----------------------------------------
Telegram:
➢ t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
💦 Umur itu seperti es batu,,,, dipakai atau tidak dipakai akan tetap mencair,,,,
Begitu juga dengan umur,,,, digunakan atau tidak digunakan umur kita akan tetap berkurang dan semakin dekat pula kita dengan kematian.
Allah سبحانه وتعالى sudah menetapkan usia seseorang sebelum ia dilahirkan. Dengan usia (umur hidup di dunia) itu,,,, manusia diberi kesempatan untuk mempersiapkan bekal menuju kehidupan abadi di akhirat.
Sungguh beruntung jika seorang hamba mampu menggunakan usianya untuk beramal kebajikan.
Akan tetapi sungguh merugi dan celaka seseorang jika ia tidak mampu menggunakan nikmat waktu dalam usianya untuk beribadah.
💚 Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ
----------------------------------------
Telegram:
➢ t.me/joinchat/SPFGWMuhLqwMxy99
💦 Umur itu seperti es batu,,,, dipakai atau tidak dipakai akan tetap mencair,,,,
Begitu juga dengan umur,,,, digunakan atau tidak digunakan umur kita akan tetap berkurang dan semakin dekat pula kita dengan kematian.
Allah سبحانه وتعالى sudah menetapkan usia seseorang sebelum ia dilahirkan. Dengan usia (umur hidup di dunia) itu,,,, manusia diberi kesempatan untuk mempersiapkan bekal menuju kehidupan abadi di akhirat.
Sungguh beruntung jika seorang hamba mampu menggunakan usianya untuk beramal kebajikan.
Akan tetapi sungguh merugi dan celaka seseorang jika ia tidak mampu menggunakan nikmat waktu dalam usianya untuk beribadah.
💚 Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ