*TOWR*
Dear Investors and Analysts,
Please be informed that PT Sarana Menara Nusantara Tbk/TOWR plans to release 2019 audited results on April 13, 2020 followed by earnings call on April 14, 2020 at 4pm JKT.
Dear Investors and Analysts,
Please be informed that PT Sarana Menara Nusantara Tbk/TOWR plans to release 2019 audited results on April 13, 2020 followed by earnings call on April 14, 2020 at 4pm JKT.
*BMRI*
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba sebesar Rp 2,46 triliun pada bulan Februari 2020 (bank only). Capaian tersebut tumbuh 7,4% secara bulanan (Month to Month/MoM) dan meningkat 17,9% secara Year on Year (YoY).
Sementara kredit Bank Mandiri pada Februari tumbuh 10,7% YoY menjadi Rp 766,76 triliun, namun secara bulanan hanya meningkat 0,4%.
http://investasi.kontan.co.id/news/laba-bank-mandiri-masih-tumbuh-pada-februari-di-tengah-wabah-corona-ini-kata-analis
*Laba Bank Mandiri masih tumbuh pada Februari di tengah wabah corona, ini kata analis*
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba sebesar Rp 2,46 triliun pada bulan Februari 2020 (bank only). Capaian tersebut tumbuh 7,4% secara bulanan (Month to Month/MoM) dan meningkat 17,9% secara Year on Year (YoY).
Sementara kredit Bank Mandiri pada Februari tumbuh 10,7% YoY menjadi Rp 766,76 triliun, namun secara bulanan hanya meningkat 0,4%.
http://investasi.kontan.co.id/news/laba-bank-mandiri-masih-tumbuh-pada-februari-di-tengah-wabah-corona-ini-kata-analis
*Laba Bank Mandiri masih tumbuh pada Februari di tengah wabah corona, ini kata analis*
pusatdata.kontan.co.id
BMRI : Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Analisis saham untuk Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) termasuk harga saham, grafik saham, berita perusahaan, berita investasi, data intraday, historical data dan profil perusahaan.
*BBNI*
Berbagai riset justru melihat ini adalah saat yang tepat untuk mengoleksi saham BBNI, karena memiliki valuasi fundamental yang bagus dan murah. Danareksa Sekuritas memproyeksikan PBV BBNI tahun ini 0,9 kali, dan CGS-CIMB Sekuritas memproyeksikan PBV 0,85 kali.
Price to Book Value (PBV) adalah penilaian harga saham dengan nilai buku perusahaan. Biasanya, saham yang memiliki rasio PBV besar, punya valuasi tinggi (overvalue) sedangkan saham dengan PBV di bawah 1 kali, punya valuasi rendah alias undervalue.
Jika melihat kinerja Bank BNI sepanjang 2019, laba bersih perusahaan tercatat naik 2,5% menjadi Rp 15,38 triliun dibandingkan 2018 senilai Rp 15,02 triliun. Pertumbuhan laba bersih perusahaan ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang mencapai 3,3%, dari Rp 35,45 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 36,6 triliun pada tahun 2019.
Sepanjang tahun lalu, penyaluran kredit BNI tumbuh mencapai 8,6%. Penyaluran kredit yang tumbuh nyaris mencapai dua digit tersebut diimbangi oleh marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang relatif tinggi. Pada tahun lalu, NIM dari BNI berada di level 4,9%.
Sebagai informasi, NIM merupakan selisih dari bunga yang didapatkan perbankan dengan bunga yang dibayarkan kepada nasabah, dibagi dengan total aset yang menghasilkan bunga. Semakin besar NIM, maka tingkat profitabilitas sebuah bank akan semakin besar.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200330181524-17-148545/mengukur-peluang-bni-setelah-virus-corona-berlalu
Berbagai riset justru melihat ini adalah saat yang tepat untuk mengoleksi saham BBNI, karena memiliki valuasi fundamental yang bagus dan murah. Danareksa Sekuritas memproyeksikan PBV BBNI tahun ini 0,9 kali, dan CGS-CIMB Sekuritas memproyeksikan PBV 0,85 kali.
Price to Book Value (PBV) adalah penilaian harga saham dengan nilai buku perusahaan. Biasanya, saham yang memiliki rasio PBV besar, punya valuasi tinggi (overvalue) sedangkan saham dengan PBV di bawah 1 kali, punya valuasi rendah alias undervalue.
Jika melihat kinerja Bank BNI sepanjang 2019, laba bersih perusahaan tercatat naik 2,5% menjadi Rp 15,38 triliun dibandingkan 2018 senilai Rp 15,02 triliun. Pertumbuhan laba bersih perusahaan ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang mencapai 3,3%, dari Rp 35,45 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 36,6 triliun pada tahun 2019.
Sepanjang tahun lalu, penyaluran kredit BNI tumbuh mencapai 8,6%. Penyaluran kredit yang tumbuh nyaris mencapai dua digit tersebut diimbangi oleh marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang relatif tinggi. Pada tahun lalu, NIM dari BNI berada di level 4,9%.
Sebagai informasi, NIM merupakan selisih dari bunga yang didapatkan perbankan dengan bunga yang dibayarkan kepada nasabah, dibagi dengan total aset yang menghasilkan bunga. Semakin besar NIM, maka tingkat profitabilitas sebuah bank akan semakin besar.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200330181524-17-148545/mengukur-peluang-bni-setelah-virus-corona-berlalu
CNBC Indonesia
Mengukur Peluang BNI Setelah Virus Corona Berlalu
Saham BBNI berpotensi menguat ke depannya terutama setelah melewati masa pandemi ini.
*BBNI*
Berbagai faktor tersebut mendorong Danareksa Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham BBNI dengan target harga Rp 8.000. Target tersebut merefleksikan perkiraan PE tahun ini sekitar 4,4 kali dan PBV mencapai 0,6 kali. Target harga tersebut juga telah mempertimbangkan peluang kenaikan laba bersih perseroan menjadi Rp 16,57 triliun tahun ini dibandingkan realisasi tahunlalu sebesar Rp 15,38 triliun.
BNI mencetak kenaikan laba bersih sebesar 2,5% menjadi Rp 15,38 triliun tahun 2019 dibandingkan realisasi tahun 2018 yang mencapai Rp 15,01 triliun. Sedangkan pendapatan bunga bersih naik dari Rp 35,44 triliun menjadi Rp 36,6 triliun.
Perseroan membukukan penurunan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perseroan dari 5,3% menjadi 4,9%. Sedangkan rasio kreditbermasalah (NPL) kotor meningkat 31,4% dari Rp 9,74 triliun menjadi Rp 12,8 triliun. Sedangkan pertumbuhan kredit mencapai 8,6% dari Rp 512,77 triliun menjadi Rp 556,77 triliun.
https://investor.id/stock-analysis/peluang-pertumbuhan-bni-di-tengah-pandemi-korona
Berbagai faktor tersebut mendorong Danareksa Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham BBNI dengan target harga Rp 8.000. Target tersebut merefleksikan perkiraan PE tahun ini sekitar 4,4 kali dan PBV mencapai 0,6 kali. Target harga tersebut juga telah mempertimbangkan peluang kenaikan laba bersih perseroan menjadi Rp 16,57 triliun tahun ini dibandingkan realisasi tahunlalu sebesar Rp 15,38 triliun.
BNI mencetak kenaikan laba bersih sebesar 2,5% menjadi Rp 15,38 triliun tahun 2019 dibandingkan realisasi tahun 2018 yang mencapai Rp 15,01 triliun. Sedangkan pendapatan bunga bersih naik dari Rp 35,44 triliun menjadi Rp 36,6 triliun.
Perseroan membukukan penurunan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perseroan dari 5,3% menjadi 4,9%. Sedangkan rasio kreditbermasalah (NPL) kotor meningkat 31,4% dari Rp 9,74 triliun menjadi Rp 12,8 triliun. Sedangkan pertumbuhan kredit mencapai 8,6% dari Rp 512,77 triliun menjadi Rp 556,77 triliun.
https://investor.id/stock-analysis/peluang-pertumbuhan-bni-di-tengah-pandemi-korona
investor.id
Peluang Pertumbuhan BNI di Tengah Pandemi Korona
Emiten perbankan nasional, termasuk BNI, akan fokus terhadap peningkatan kualitas aset seiring dengan penerapan PSAK 71
*Wabah COVID-19 Meluas, Saham BBCA dan BBNI Pilihan di Sektor Perbankan*
Monday, March 30, 2020 18:02 WIB
Base case downside sudah di priced-in
Tim Analis menyatakan saham BBCA dan BBNI adalah pilihan di sektor perbankan, setelah reli 2 hari. "4 bank besar masih turun -27% secara YTD yang sejalan dengan basis kasus kami tetapi masih cukup jauh dari skenario terburuk kami, sektor ini sekarang diperdagangkan pada 2x 2020F P/BV (disesuaikan), di bawah rata-rata 10Y dari 2,3x. Kami terus mendukung BBCA sebagai saham paling defensif bersama dengan BBNI di tengah risk-reward yang menarik (0,7x 2020F PBV yang disesuaikan). Dengan risikonya adalah, wabah corona yang berkepanjangan," papar Tim Analis.
Sumber : admin
https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=Wabah_COVID_19_Meluas__Saham_BBCA_dan_BBNI_Pilihan_di_Sektor_Perbankan&news_id=117587&group_news=IPOTNEWS&taging_subtype=BBNI&name=&search=y_general&q=BBNI&halaman=1
Monday, March 30, 2020 18:02 WIB
Base case downside sudah di priced-in
Tim Analis menyatakan saham BBCA dan BBNI adalah pilihan di sektor perbankan, setelah reli 2 hari. "4 bank besar masih turun -27% secara YTD yang sejalan dengan basis kasus kami tetapi masih cukup jauh dari skenario terburuk kami, sektor ini sekarang diperdagangkan pada 2x 2020F P/BV (disesuaikan), di bawah rata-rata 10Y dari 2,3x. Kami terus mendukung BBCA sebagai saham paling defensif bersama dengan BBNI di tengah risk-reward yang menarik (0,7x 2020F PBV yang disesuaikan). Dengan risikonya adalah, wabah corona yang berkepanjangan," papar Tim Analis.
Sumber : admin
https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=Wabah_COVID_19_Meluas__Saham_BBCA_dan_BBNI_Pilihan_di_Sektor_Perbankan&news_id=117587&group_news=IPOTNEWS&taging_subtype=BBNI&name=&search=y_general&q=BBNI&halaman=1
IPOTNEWS
Wabah COVID-19 Meluas, Saham BBCA dan BBNI Pilihan di Sektor Perbankan
Ipotnews - Di tengah meluasnya wabah virus corona (COVID-19) di Indonesia, tekanan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional makin besar hingga ke tingkat yang tak terduga, sehingga laba sektor perbankan juga berisiko kian tergerus.
UBS (AK)
*TOWR BUY TP 990*
*_Call with management: Growth well supported by strong balance sheet_*
UBS hosted conference call with SMN management. Management emphasised organic growth for 2020 should be robust with c7% revenue growth, and limited disruption as yet from COVID-19. This, coupled with recent tower purchases, strong balance sheet and stable cash flows puts the company in a strong position to benefit from on-going capex cycle in Indonesian telcos. *With the stock trading at almost 50% discount vs 5- year average EV/EBITDA, we believe valuations are attractive and maintain our Buy call.*
*_Solid growth outlook despite COVID-19 disruptions, focus on scaling up fibre_*
SMN expects c2-3k new leases in 2020 which should translate into c7% revenue growth after adjusting for lower rate on Hutch renewals. Management has not seen any slowdown in demand or cancellations / delays in orders on the back of COVID-19, although this needs to be closely monitored. The acquisition of towers from Indosat and EXCL will further add to top-line growth in 2020. SMN is seeing shift in network rollout from "expansion" to "densification" in urban areas. New leases are priced around cRp12-13mn although some variations exist based on site location. On fibre, SMN is on course to deploy 36k km by end of 2020, which will make it the largest independent fibre provider in Indonesia. Not only does the fibre business provide strategic advantage (telcos more willing to add sites with fibre backhaul), it also has decent financial returns with EBITDA margin of c70% and single tenant ROIC at c12%.
*TOWR BUY TP 990*
*_Call with management: Growth well supported by strong balance sheet_*
UBS hosted conference call with SMN management. Management emphasised organic growth for 2020 should be robust with c7% revenue growth, and limited disruption as yet from COVID-19. This, coupled with recent tower purchases, strong balance sheet and stable cash flows puts the company in a strong position to benefit from on-going capex cycle in Indonesian telcos. *With the stock trading at almost 50% discount vs 5- year average EV/EBITDA, we believe valuations are attractive and maintain our Buy call.*
*_Solid growth outlook despite COVID-19 disruptions, focus on scaling up fibre_*
SMN expects c2-3k new leases in 2020 which should translate into c7% revenue growth after adjusting for lower rate on Hutch renewals. Management has not seen any slowdown in demand or cancellations / delays in orders on the back of COVID-19, although this needs to be closely monitored. The acquisition of towers from Indosat and EXCL will further add to top-line growth in 2020. SMN is seeing shift in network rollout from "expansion" to "densification" in urban areas. New leases are priced around cRp12-13mn although some variations exist based on site location. On fibre, SMN is on course to deploy 36k km by end of 2020, which will make it the largest independent fibre provider in Indonesia. Not only does the fibre business provide strategic advantage (telcos more willing to add sites with fibre backhaul), it also has decent financial returns with EBITDA margin of c70% and single tenant ROIC at c12%.
*BBRI*
Jakarta, CNBC Indonesia- Pasca pemerintah menghimbau untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, sebagian besar masyarakat kini mulai terbiasa untuk beraktivitas di rumah. Guna mendukung beragam aktivitas dari rumah terutama transaksi finansial, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memberikan kemudahan dengan menaikkan limit transaksi.
Bank BRI menaikkan limit harian dari berbagai channel transaksi, dimana kenaikan limit tersebut bergantung dari varian jenis kartu yang dimiliki nasabah (clasic, gold dan platinum).
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200331164600-17-148837/hingga-rp500-juta-bri-maksimalkan-limit-transaksi-transfer
Jakarta, CNBC Indonesia- Pasca pemerintah menghimbau untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, sebagian besar masyarakat kini mulai terbiasa untuk beraktivitas di rumah. Guna mendukung beragam aktivitas dari rumah terutama transaksi finansial, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memberikan kemudahan dengan menaikkan limit transaksi.
Bank BRI menaikkan limit harian dari berbagai channel transaksi, dimana kenaikan limit tersebut bergantung dari varian jenis kartu yang dimiliki nasabah (clasic, gold dan platinum).
https://www.cnbcindonesia.com/market/20200331164600-17-148837/hingga-rp500-juta-bri-maksimalkan-limit-transaksi-transfer
CNBC Indonesia
Hingga Rp500 Juta, BRI Maksimalkan Limit Transaksi & Transfer
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memberikan kemudahan dengan menaikkan limit transaksi.
*LPKR*
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akan mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp 75 miliar untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham.
Periode buyback akan dilaksanakan pada 1 April 2020-30 Juni 2020.
http://investasi.kontan.co.id/news/lippo-karawaci-siapkan-dana-rp-75-miliar-untuk-buyback-saham
*Lippo Karawaci siapkan dana Rp 75 miliar untuk buyback saham*
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akan mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp 75 miliar untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham.
Periode buyback akan dilaksanakan pada 1 April 2020-30 Juni 2020.
http://investasi.kontan.co.id/news/lippo-karawaci-siapkan-dana-rp-75-miliar-untuk-buyback-saham
*Lippo Karawaci siapkan dana Rp 75 miliar untuk buyback saham*
pusatdata.kontan.co.id
LPKR : Lippo Karawaci Tbk.
Analisis saham untuk Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) termasuk harga saham, grafik saham, berita perusahaan, berita investasi, data intraday, historical data dan profil perusahaan.
*PTBA*
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona atau Covid-19 menimbulkan kondisi yang tidak kondusif. Oleh karenanya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi kelonggaran batas waktu penyelenggaraan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) bagi emiten-emiten.
Salah satunya emiten yang menunda penyelenggaraan RUPST adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Perusahaan batubara itu awalnya menjadwalkan menggelar RUPST pada 30 Maret 2020. Akan tetapi, pada keterbukaan informasi disampaikan bahwa PTBA akan menunda RUPST hingga 6 Mei 2020.
http://investasi.kontan.co.id/news/rups-ditunda-bukit-asam-ptba-usul-bagikan-dividen-75-dari-laba-bersih
*RUPS ditunda, Bukit Asam (PTBA) usul bagikan dividen 75% dari laba bersih*
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona atau Covid-19 menimbulkan kondisi yang tidak kondusif. Oleh karenanya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi kelonggaran batas waktu penyelenggaraan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) bagi emiten-emiten.
Salah satunya emiten yang menunda penyelenggaraan RUPST adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Perusahaan batubara itu awalnya menjadwalkan menggelar RUPST pada 30 Maret 2020. Akan tetapi, pada keterbukaan informasi disampaikan bahwa PTBA akan menunda RUPST hingga 6 Mei 2020.
http://investasi.kontan.co.id/news/rups-ditunda-bukit-asam-ptba-usul-bagikan-dividen-75-dari-laba-bersih
*RUPS ditunda, Bukit Asam (PTBA) usul bagikan dividen 75% dari laba bersih*
kontan.co.id
Berita dan data harga saham harian Bursa Efek Indonesia - kontan.co.id
Analisis saham untuk (IHSG) termasuk harga saham, grafik saham, berita perusahaan, berita investasi, data intraday, historical data dan profil perusahaan.
Periode Pembelian Kembali Saham (Buyback) :
• BBTN (Toatal Dana Rp 275M, Dibagi Dalam 3 Tahap, 2020 50%, 2021 25%, 2022 25%)
• JRPT (3 Bulan Setelah Pengumuman 3 Maret 2020 / Rp 100M)
• PPRE (6 Februari 2020 - 30 Juli 2021)
• ROTI (12 Maret 2020 - 11 Juni 2020)
• WSKT (12 Maret 2020 - 12 Juni 2020 / Rp 300M)
• ACES (Mulai 13 Maret 2020)
• BBRI (13 Maret 2020 - 12 Juni 2020 / Rp3T)‼️
• PTPP (13 Maret 2020 - 12 Juni 2020 / Rp 250M)
• JSMR (13 Maret 2020 - 12 Juni 2020 / Rp 500M)
• ADHI (13 Maret 2020 - 13 Juni 2020 / Rp 100M)
• BRPT (13 Maret 2020 - 13 Juni 2020 / Rp 1T)
• WIKA (13 Maret 2020 - 13 Juni 2020 / Rp 300M)
• AKRA (16 Maret 2020 - 12 Juni 2020 / Rp 500M)
• BBNI (16 Maret 2020 - 15 Juni 2020 / Rp 1,8T)‼️
• PNBN (16 Maret 2020 - 15 Juni 2020 / Rp 480M, Harga Buyback Rp 700 - Rp 1200)
• KLBF (16 Maret 2020 - 15 Juni 2020 / Max Harga Rp 1.500/Rp 1T)
• SSIA (16 Maret 2020 - 15 Juni 2020 / Max Harga Rp 800)
• POWR (16 Maret 2020 - 15 Juni 2020)
• LTLS (16 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• MEDC (16 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• ANTM (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• PTBA (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• PBRX (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• RALS (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• PZZA (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020 / Max Rp 60M)
• TINS (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• KIJA (18 Maret 2020 - 17 Juni 2020 / Max Rp 300M)
• BSDE (19 Maret 2020 - 18 Juni 2020 / Max Rp 1T)
• MAPI (19 Maret 2020 - 19 Juni 2020)
• ERAA (20 Maret 2020 - 19 Juni 2020 / Rp 319M)
• TBIG (24 Maret 2020 - 23 Juni 2020)
• TLKM (30 Maret 2020 - 29 Juni 2020 / Max Rp 1,5T)
• NISP (Mulai 2 April 2020)
• RAJA (21 April 2020 - 21 Oktober 2021)
• TOWR (27 April 2020 - 27 Oktober 2021)
• BBTN (Toatal Dana Rp 275M, Dibagi Dalam 3 Tahap, 2020 50%, 2021 25%, 2022 25%)
• JRPT (3 Bulan Setelah Pengumuman 3 Maret 2020 / Rp 100M)
• PPRE (6 Februari 2020 - 30 Juli 2021)
• ROTI (12 Maret 2020 - 11 Juni 2020)
• WSKT (12 Maret 2020 - 12 Juni 2020 / Rp 300M)
• ACES (Mulai 13 Maret 2020)
• BBRI (13 Maret 2020 - 12 Juni 2020 / Rp3T)‼️
• PTPP (13 Maret 2020 - 12 Juni 2020 / Rp 250M)
• JSMR (13 Maret 2020 - 12 Juni 2020 / Rp 500M)
• ADHI (13 Maret 2020 - 13 Juni 2020 / Rp 100M)
• BRPT (13 Maret 2020 - 13 Juni 2020 / Rp 1T)
• WIKA (13 Maret 2020 - 13 Juni 2020 / Rp 300M)
• AKRA (16 Maret 2020 - 12 Juni 2020 / Rp 500M)
• BBNI (16 Maret 2020 - 15 Juni 2020 / Rp 1,8T)‼️
• PNBN (16 Maret 2020 - 15 Juni 2020 / Rp 480M, Harga Buyback Rp 700 - Rp 1200)
• KLBF (16 Maret 2020 - 15 Juni 2020 / Max Harga Rp 1.500/Rp 1T)
• SSIA (16 Maret 2020 - 15 Juni 2020 / Max Harga Rp 800)
• POWR (16 Maret 2020 - 15 Juni 2020)
• LTLS (16 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• MEDC (16 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• ANTM (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• PTBA (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• PBRX (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• RALS (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• PZZA (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020 / Max Rp 60M)
• TINS (17 Maret 2020 - 16 Juni 2020)
• KIJA (18 Maret 2020 - 17 Juni 2020 / Max Rp 300M)
• BSDE (19 Maret 2020 - 18 Juni 2020 / Max Rp 1T)
• MAPI (19 Maret 2020 - 19 Juni 2020)
• ERAA (20 Maret 2020 - 19 Juni 2020 / Rp 319M)
• TBIG (24 Maret 2020 - 23 Juni 2020)
• TLKM (30 Maret 2020 - 29 Juni 2020 / Max Rp 1,5T)
• NISP (Mulai 2 April 2020)
• RAJA (21 April 2020 - 21 Oktober 2021)
• TOWR (27 April 2020 - 27 Oktober 2021)
*PPh Badan turun jadi 22% mulai tahun ini tanpa omnibus law*
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk mempercepat penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) Badan dari 25% menjadi 22% di tahun 2020 ini.
Sebelumnya, pemerintah sudah menetapkan penurunan tarif PPh Badan secara bertahap, yaitu menjadi 22% pada tahun 2021 -2022, dan selanjutnya menjadi 20% pada 2023.
Penurunan tarif PPh Badan awalnya direncanakan melalui penerbitan Omnibus Law Perpajakan yang drafnya sudah disampaikan kepada DPR pada Februari lalu.
https://nasional.kontan.co.id/news/pph-badan-turun-jadi-22-mulai-tahun-ini-tanpa-omnibus-law
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk mempercepat penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) Badan dari 25% menjadi 22% di tahun 2020 ini.
Sebelumnya, pemerintah sudah menetapkan penurunan tarif PPh Badan secara bertahap, yaitu menjadi 22% pada tahun 2021 -2022, dan selanjutnya menjadi 20% pada 2023.
Penurunan tarif PPh Badan awalnya direncanakan melalui penerbitan Omnibus Law Perpajakan yang drafnya sudah disampaikan kepada DPR pada Februari lalu.
https://nasional.kontan.co.id/news/pph-badan-turun-jadi-22-mulai-tahun-ini-tanpa-omnibus-law
kontan.co.id
PPh Badan turun jadi 22% mulai tahun ini tanpa omnibus law
PPh Badan turun jadi 22% mulai tahun ini tanpa omnibus law karena pemerintah tambah belanja APBN 2020.
Danareksa (OD)
Strategy: More Incentives from The Government
With covid-19 having more severe impact on the economy, our strategist, Helmy Kristanto, writes that there are more stimulus and fiscal measures from the government:
• The government will raise additional spending and financing of IDR405tn in the 2020 budget, raising its deficit to 5% to address 4 main areas: healthcare (IDR75tn), the social safety net (IDR110tn), tax incentives & SME stimulus (IDR70tn), and supporting economic recuperation programs (IDR150tn), including loan restructuring guarantees and SMEs financing.
• The stimulus provides greater allocation for medical worker protection, medical equipment, the upgrade of 132 hospitals, as well as doctor and nurse incentives and benefits.
• Grassroots will bear the largest burden, especially considering potential layoffs in certain sectors. The government will provide monthly payments under the Family Hope Program to 10mn families starting April, contribute IDR200k/month (+33%) for grocery cards to 20mn recipients, double the size of the pre-employment card program to IDR20tn for 5.6mn informal workers and micro and small businesses. The poorest will receive a waiver and discounts on electricity bills.
• Tax incentives: faster corporate tax cut from 25% to 22% this year. This will be positive for property and construction companies. Based on our calculation, for every 5% decline in the tax rate, earnings will increase by 6.3%. Our base case of a negative 5% earnings decline this year does not take into account the tax cut measures.
Our top pick: BBCA, TLKM, ICBP, UNVR, GGRM, TOWR, SCMA, and JPFA.
Strategy: More Incentives from The Government
With covid-19 having more severe impact on the economy, our strategist, Helmy Kristanto, writes that there are more stimulus and fiscal measures from the government:
• The government will raise additional spending and financing of IDR405tn in the 2020 budget, raising its deficit to 5% to address 4 main areas: healthcare (IDR75tn), the social safety net (IDR110tn), tax incentives & SME stimulus (IDR70tn), and supporting economic recuperation programs (IDR150tn), including loan restructuring guarantees and SMEs financing.
• The stimulus provides greater allocation for medical worker protection, medical equipment, the upgrade of 132 hospitals, as well as doctor and nurse incentives and benefits.
• Grassroots will bear the largest burden, especially considering potential layoffs in certain sectors. The government will provide monthly payments under the Family Hope Program to 10mn families starting April, contribute IDR200k/month (+33%) for grocery cards to 20mn recipients, double the size of the pre-employment card program to IDR20tn for 5.6mn informal workers and micro and small businesses. The poorest will receive a waiver and discounts on electricity bills.
• Tax incentives: faster corporate tax cut from 25% to 22% this year. This will be positive for property and construction companies. Based on our calculation, for every 5% decline in the tax rate, earnings will increase by 6.3%. Our base case of a negative 5% earnings decline this year does not take into account the tax cut measures.
Our top pick: BBCA, TLKM, ICBP, UNVR, GGRM, TOWR, SCMA, and JPFA.