FirandaAndirja
42K subscribers
115 photos
46 videos
17 files
287 links
Channel Official Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A
Download Telegram
*HIDUP INI BEGITU SINGKAT*
Ustadz Dr Firanda Andirja, Lc MA
13 Sya'ban 1444H/5 Maret 2023 - Dhuha
Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima Bekasi


Nasihat ini supaya kita tidak lalai, hidup ini sangat singkat.. Dan ini menentukan kita di fase selanjutnya yaitu adanya alam barzakh, padang Mahsyar, shirath lalu sebagian di surga dan sebagian di neraka.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda:

أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yg bisa melampui umur tersebut” (HR. Ibnu Majah).

Kehidupan Nabi ﷺ adalah sangat sederhana, beliau mencontohkan hal ini untuk mengingatkan bahwa hidup kita hanya sementara.


Dalam hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma:

دَخلَ عمرُ بنُ الخطَّابِ رضيَ اللَّهُ عنهُ علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ وَهوَ علَى حَصيرٍ قد أثَّرَ في جنبِهِ فقالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، لوِ اتَّخذتَ فِراشًا أَوثرَ مِن هذا فقالَ: ما لي ولِلدُّنيا وما لِلدُّنيا وما لي، والَّذي نَفسي بيدِهِ ما مَثَلي ومَثَلُ الدُّنيا إلَّا كَراكبٍ سارَ في يَومٍ صائفٍ فاستَظلَّ تحتَ شَجرةٍ ساعةً من نَهارٍ ثمَّ راحَ وترَكَها

“Umar bin Khattab datang ketika beliau sedang tidur di atas tikar yang membuat bekas pada kulit beliau di bagian sisi. Sontak Umar pun berkata: “Wahai Nabi Allah! Andaikan engkau menggunakan permadani tentu lebih baik dari tikar ini”. Maka beliau pun bersabda: “Apa urusanku terhadap dunia? Permisalan antara aku dengan dunia bagaikan seorang yang berkendaraan menempuh perjalanan di siang hari yang panas terik, lalu ia mencari teduhnya di bawah pohon beberapa saat di siang hari, kemudian ia istirahat di sana lalu meninggalkannya” (HR. At Tirmidzi).


Hidup kita ini sebentar dan penuh dengan ujian..bisa dengan harta, anak... Kadang ujian belum selesai, namun ibarat ujian tertulis, kertas ujian diambil sewaktu-waktu.



Metode Al Qur'an untuk menjelaskan singkat nya dunia.

🔸1. Allah menamakan dunia dengan dunia.

Dari Ad Dunu = dekat

Dari kata: دَنِىَ – يَدْنِيْ , yang artinya : hina atau rendah

🔸2. Allah sebut dunia dengan Al Mata, sesuatu yang digunakan lalu selesai.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰقَوْمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا مَتَا عٌ ۖ وَّاِنَّ الْاٰ خِرَةَ هِيَ دَا رُ الْقَرَا رِ
"Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal."
(QS. Ghafir 40: Ayat 39)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah.” (HR. Muslim)

Dan itu adalah kesenangan yang menipu.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَاِ نَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّا رِ وَاُ دْخِلَ الْجَـنَّةَ فَقَدْ فَا زَ  ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 185)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَا خُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَا ثُرٌ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ ۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّا رَ نَبَا تُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا ۗ وَفِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نٌ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.
Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu."
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)


🔸3. Allah namakan dengan zahra

Firman Allah,

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًۭا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌۭ وَأَبْقَىٰ

Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. Surat Ta-Ha (20) Ayat 131

Zahra - bunga mawar kehidupan.
Sifat bunga mawar adalah cepat layu.

Kenikmatan akhirat ungguli kenikmatan dunia dari banyak sisi.

Wajar bila manusia lihat kenikmatan tertarik namun jangan diulang-ulang.


🔸4. Allah menamakan kehidupan dunia dengan permainan dan senda gurau.

🔹Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌ ۗ وَاِ نَّ الدَّا رَ الْاٰ خِرَةَ لَهِيَ الْحَـيَوَا نُ ۘ لَوْ كَا نُوْا يَعْلَمُوْنَ
"Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 64)


🔹Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَا خُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَا ثُرٌ فِى الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ وْلَا دِ ۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّا رَ نَبَا تُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا ۗ وَفِى الْاٰ خِرَةِ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَا نٌ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

"Ketahuilah, sesungguhnya & kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan*, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu."
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)

🖍️Lima perkara dalam ayat ini biasa nya ada pada semua fase manusia.

🔸5. Allah beri Perumpamaan dengan air hujan, banyak dalam Al Qur'an.

Lihat Al Hadid ayat 20.

كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ

Bagaikan hujan yang....


Dalam ayat lain.


وَٱضْرِبْ لَهُم مَّثَلَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا كَمَآءٍ أَنزَلْنَـٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخْتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًۭا تَذْرُوهُ ٱلرِّيَـٰحُ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ مُّقْتَدِرًا

Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Surat Al-Kahfi (18) Ayat 45

Allah gunakan kata ف karena sangat cepat.


Dalam ayat lain,

إِنَّمَا مَثَلُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا كَمَآءٍ أَنزَلْنَـٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخْتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلْأَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ ٱلنَّاسُ وَٱلْأَنْعَـٰمُ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَخَذَتِ ٱلْأَرْضُ زُخْرُفَهَا وَٱزَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَآ أَنَّهُمْ قَـٰدِرُونَ عَلَيْهَآ أَتَىٰهَآ أَمْرُنَا لَيْلًا أَوْ نَهَارًۭا فَجَعَلْنَـٰهَا حَصِيدًۭا كَأَن لَّمْ تَغْنَ بِٱلْأَمْسِ ۚ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلْـَٔايَـٰتِ لِقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit,
seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.
Surat Yunus (10) Ayat 24


🔸 6. Allah sebutkan penyesalan orang-orang di akhirat dan baru sadar hidup di dunia sangat singkat.

Sadar yang terlambat.. Seperti firman Allah.


كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوٓا۟ إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَىٰهَا

Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.
Surat An-Nazi'at (79) Ayat 46

Allah juga menjelaskan,


قَالُوا۟ لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍۢ فَسْـَٔلِ ٱلْعَآدِّينَ

Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung".
Surat Al-Mu'minun (23) Ayat 113


➡️ *JIKA TAHU HIDUP SEBENTAR, APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?*

Malaikat maut datang pada sebagian para nabi dalam keadaan sehat. Banyak orang yang meninggal saat keadaan sehat banget.

1️⃣ Menghargai waktu - umur

Jangan habiskan waktu di medsos, jangan sibuk dengan urusan orang lain.

Orang beriman itu menghargai umur.

Kalau bisa paralel amalkan kebaikan maka lakukanlah.

Targetkan amalan sehari-hari misal, target baca Al Qur'an.

Hati-hati dengan isridraj harta.


يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَٰلُكُمْ وَلَآ أَوْلَـٰدُكُمْ عَن ذِكْرِ ٱللَّهِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَـٰسِرُونَ

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.
Surat Al-Munafiqun (63) Ayat 9

Banyak orang-orang yang nyawa nya akan dicabut ingin berbuat baik dengan sedekah.

وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ

Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”
Al Munafikun ayat 10.


Maka hisab diri sebelum dihisab Allah.


2️⃣ Mudah memaafkan



وَمَا خَلَقْنَا ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۗ وَإِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَـَٔاتِيَةٌۭ ۖ فَٱصْفَحِ ٱلصَّفْحَ ٱلْجَمِيلَ

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.
Surat Al-Hijr (15) Ayat 85

3️⃣ Jangan hasad

Jadilah seperti orang asing, tidak perlu memikirkan hal-hal yang bukan urusan kita.

Orang yang hartanya lebih banyak belum tentu lebih baik di akhirat kita.

Maka kita harus qonaah hindari hasad.


4️⃣ Semangat beramal jangan ditunda.

Kapan terbetik untuk beramal maka segera beramal.

Diantara sebab masuk neraka adalah menunda kebaikan. (hadits)

Siapkan target kebaikan dalam kehidupan kita.


Alhamdulillah dengan ijin Allah, Telah ter update aplikasi *BEKAL ISLAM*

Yang insya Allah akan membantu & membimbing kita dalam urusan Rangkaian Ibadah kita kepada Allah

Semoga Allah berikan kesempuranaan dalam Ibadah kita

*Untuk mendapatkan manfaat dari aplikasi ini, SILAKAN DOWNLOAD*

*Android :* https://bit.ly/bekalislam-android

*iOS :* https://bit.ly/bekalislam-ios


Semoga bermanfaat, catatan ini juga bisa dibaca di sini

https://catatankajian.net/tema/tematik/hidup-ini-begitu-singkat/
*BEKAL TADABUR DI BULAN RAMADHAN*

Alhamdulillah, buku karya tulis Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA., dengan judul *TAFSIR JUZ 'AMMA* kini dicetak kembali, cetakan ke-5.

Buku TAFSIR JUZ 'AMMA adalah salah satu buku *best seller* di antara karya-karya *Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA.*

Dengan semangat menyambut Ramadhan sebagai bulan Al-Qur'an, mari sibukkan diri di bulan Ramadhan dengan tadabur Al-Qur'an bersama *TAFSIR JUZ 'AMMA.*

*Spesifikasi:*
- 1 Jilid dengan total 736 halaman
- Layout dan ilustrasi dua warna
- Hard cover emboss
- Penjelasan yang mudah dipahami dan ringkas

*Harga khusus Pre Order: *Rp. 130.000,-**
Pengiriman dilakukan di awal bulan Ramadhan 1444H insya Allah

Segera miliki bukunya, dan ajak keluarga, sahabat, dan kaum muslimin lainnya untuk memiliki buku ini.

Mari kita jadikan Ramadhan kita pada tahun ini lebih bermakna dengan banyak mengisi waktu dengan tadabur Al-Qur'an

Stok terbatas, jangan sampai kehabisan lagi seperti sebelum-sebelumnya yah!

Link pembelian IG di Profile : https://tokopedia.link/u0NES8sasxb

*Untuk informasi lebih lanjut:*
Tokopedia: Ustadz Firanda Andirja Office (Marketing)
Whatsapp: 0851-5647-2850
PROGRAM TADABUR JUZ AMMA - WAG UFA

Di bulan Ramadhan ini WAG UFA akan hadirkan program berseri untaian Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja.

Program pendampingan untuk aplikasi tadabbur Al-Quran karya UFA:
Android: https://bit.ly/android-tadabbur (Maaf belum update dari IT)
iOS: https://bit.ly/ios-tadabbur

Lebih dari 700grup yang kami kelola. Dan alhamdulillah ada grup yang masih longgar jika Anda berkenan bergabung:
Ikhwan:
1. https://chat.whatsapp.com/Bvu8XWG9NoDC6QRUehwfJu
2. https://chat.whatsapp.com/BW6UmoHtJbELvw18uYquqE

Akhwat:
1. https://chat.whatsapp.com/GWcWTTUNXC2LBTOYc5oRTm
2. https://chat.whatsapp.com/HRcaSVKuKUFDEhb9Ra7c9W

______

Tafsir Juz’ ‘Amma :

Juz ‘amma atau juz ke 30, merupakan juz yang sangat penting mengingat juz ‘amma berisi surat-surat yang banyak dihafalkan oleh kaum muslimin, sering dibaca oleh para imam di masjid-masjid. Dan dalam juz ‘amma Allah ﷻ sering menyebutkan tentang perkara-perkara yang berkaitan dengan pokok-pokok aqidah. Seperti al–iman billah (iman kepada Allah), kemudian al–iman bi ar-rusul (beriman kepada rasul-rasul Allah), dan al–iman bi al-yaumi al-akhir (beriman pada hari akhirat). Akan kita dapati tatkala kita membaca surat-surat yang terdapat dalam juz amma, Allah ﷻ banyak menyinggung ke-3 perkara ini, terutama tentang hari kiamat, tentang hari dibangkitkannya manusia di akhirat kelak. Di samping itu, kebanyakan surat-surat yang terdapat dalam juz ‘amma adalah surat-surat makiyyah, bukan surat-surat madaniyyah.

Surat makiyyah atau ayat makiyyah yaitu surat atau ayat yang diturunkan oleh Allah ﷻ sebelum Nabi ﷺ berhijrah ke madinah. Adapun surat atau ayat yang diturunkan kepada Nabi ﷺ setelah hijrah ke Madinah disebut surat madaniyah atau ayat madaniyyah, meskipun surat dan ayat tersebut turun di mekkah. Jadi, penamaan surat madaniyyah dan makiyyah meskipun secara sekilas penamaannya ditinjau dari sisi tempat namun pada hakikatnya ditinjau dari sisi waktu bukan dari sisi tempat. Sebagai contoh surat An-Nashr :

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS An-Nashr 1-3)

Surat ini turun tatkala Nabi di Mekah -yaitu di Mina pada hari-hari tasyriq ketika haji wada’-, akan tetapi surat ini dinamakan dengan surat Madaniyah karena turun setelah Nabi berhijrah ke Madinah.

Contoh lain firman Allah :

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan aku sempurnakan nikmatKu atas kalian dan aku ridha Islam sebagai agama bagi kalian.” (QS Al-Maidah : 3).

Ayat ini turun di padang ‘Arafah (di Mekah) tatkala Nabi haji wada’, akan tetapi ayat ini adalah ayat madaniyah, karena turun setelah Nabi berhijrah ke Madinah.
Surat-surat dalam juz ‘amma kebanyakannya adalah surat makiyyah, karenanya kita dapati surat-surat yang ada di juz amma kandungannya terkonsentrasi pada pokok-pokok aqidah dan iman. Mengapa demikian? Hal itu disebabkan karena surat-surat tersebut turun kepada Nabi ﷺ tatkala beliau masih di Mekah untuk mendakwahi orang-orang musyirikin arab, dimana mereka mengingkari pokok-pokok keimanan. Berbeda tatkala Nabi ﷺ sudah berpindah ke madinah, yang turun kebanyakannya adalah ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum-hukum fiqih seperti ayat-ayat zakat, puasa, haji, demikian juga hukum-hukum islam yang lain. Ini semua turun tatkala Nabi ﷺ sudah tinggal di madinah. Hal ini dikarenakan kaum muslimin sudah memiliki negara islam sehingga kondisi kaum muslimin lebih stabil dan aqidah mereka juga sudah semakin kuat. Namun bukan berarti Nabi tidak konsentrasi ke Aqidah. Nabi tetap konsentrasi dengan dakwah aqidah sejak dakwah beliau di Mekah hingga akhir hayat beliau di Madinah, hanya saja di Madinah lebih banyak syari’at-syari’at fiqih yang turun.

Berbeda tatkala Nabi ﷺ berada dimekah selama 13 tahun, konsentrasi dakwah Nabi ﷺ adalah mengenai perkara aqidah, tidak ada hukum-hukum islam yang turun kecuali shalat. Karena shalat diturunkan oleh Allah ﷻ dan mulai diwajibkan tatkala Nabi ﷺ berada di mekkah. Adapun hukum-hukum yang lain, diturunkan tatkala Nabi ﷺ sudah di kota madinah. Karenanya kita dapati isi kandungan surat-surat dari juz ‘amma terkonsentrasi pada pembahasan aqidah. Selain untuk mengokohkan aqidah para sahabat, ayat-ayat aqidah yang turun pada saat itu adalah bantahan kepada pemikiran kaum musyirikin arab yang mengingkari adanya hari kiamat. Mereka mengingkari Nabi Muhammad ﷺ sebagi seorang rasul sehingga berkonsekuensi mereka juga mengingkari kabar-kabar yang datang dari Rasulullah ﷺ diantaranya tentang hari kiamat.

Barakallahu fikum.

___

MEDIA OFFICIAL
🌏 Web | Firanda.com | Bekalislam.firanda.com
📹 Youtube : youtube.com/channel/UCm44PmruoSbuNbZn7jFeXUw
📺 Instagram : instagram.com/firanda_andirja_official
📠 Telegram : t.me/firanda_andirja
🎙️ Twitter : twitter.com/firanda_andirja
📱 Facebook : facebook.com/firandaandirja
🔊 Soundcloud : soundcloud.com/firanda-andirja
FirandaAndirja
PROGRAM TADABUR JUZ AMMA - WAG UFA Di bulan Ramadhan ini WAG UFA akan hadirkan program berseri untaian Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja. Program pendampingan untuk aplikasi tadabbur Al-Quran karya UFA: Android: https://bit.ly/android-tadabbur (Maaf…
✍️ *TAFSIR SURAT AT-TAKWIR*

_Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shalli 'ala Muhammad_

Di bulan Ramadhan ini kami akan hadirkan program berseri untaian Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja.

****
*Ayat 10*

وَإِذَا ٱلصُّحُفُ نُشِرَتْ

*_wa iżaṣ-ṣuḥufu nusyirat_*
Arti:_dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka._

*Tafsir:*

Al-Qurthubi menjelaskan bahwa lembaran-lembaran catatan amal yang berada di tangan para malaikat ditutup tatkala seseorang meninggal dunia, dan tatkala hari kiamat dibuka kembali untuk dilihat olehnya hasil catatan amalnya selama hidupnya (lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/234)

Hal ini sebagaimana firman Allah

بَلْ يُرِيدُ كُلُّ امْرِئٍ مِنْهُمْ أَنْ يُؤْتَى صُحُفًا مُنَشَّرَةً

_Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka_ (QS Al-Muddatstsir : 52)

Al-Baghowi berkata :

صَحَائِفَ الْأَعْمَالِ تُنْتَشَرُ لِلْحِسَابِ

_Lembaran-lembaran catatan amal terbuka untuk dihisab._ (Tafsir Al-Baghowi 8/348)

Pada hari kiamat kelak seluruh catatan amal yang pernah kita lakukan selama di dunia semua akan terbuka. Seluruh isi catatan amal tersebut berdasarkan amalan kita selama di dunia, kemudian dituliskan oleh malaikat. Sehingga hakekatnya yang mencatat catatan amal kita adalah kita sendiri. Oleh karena itu, jangan sampai kita mengisi buku catatan-catatan amal kita dengan catatan buruk yang mana catatan-catatan tersebut akan dibuka oleh Allah pada hari kiamat kelak. Allah berfirman:

وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا

_Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah Kitab yang dijumpainya terbuka._ (QS Al-Isra’: 13)

Bahkan kata para ulama, orang yang tidak bisa membaca akan bisa membaca dengan sendirinya pada hari tersebut. Di samping itu tidak perlu repot, catatan amal tersebut akan terbuka dengan sendirinya. Oleh karena itu, orang-orang kafir dan orang-orang yang melakukan kemaksiatan akan ketakutan ketika mereka melihat catatan amal mereka.

وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوهُ فِي الزُّبُرِ (52) وَكُلُّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ مُّسْتَطَرٌ (53)

_Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan (yang ada di tangan Malaikat). Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis._ (QS. Al-Qamar: 52-53)

Jangankan dosa besar seperti berzina atau meyentuh wanita yang bukan mahram, lirikan mata saja akan dicatat oleh Allah. Allah juga berfirman :

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

_Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati._ (QS Al-Mu’min: 19)

Apabila kita melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah, maka itu semua akan dicatat dengan detail dan tidak ada yang terluputkan oleh Allah. Seluruh ghibah yang kita lakukan, pandangan mata kita lakukan, kedzhaliman yang kita lakukan, uang haram yang kita makan, penghinaan ke orang lain yang kita lakukan, kedustaan yang kita lakukan, dan apapun yang kita lakukan maka semuanya akan tercatat pada catatan amalan tersebut.
_

*MEDIA OFFICIAL*
🌏 Web | Firanda.com | Bekalislam.firanda.com
📹 Youtube : youtube.com/channel/UCm44PmruoSbuNbZn7jFeXUw
📺 Instagram : instagram.com/firanda_andirja_official
📠 Telegram : t.me/firanda_andirja
🎙️ Twitter : twitter.com/firanda_andirja
📱 Facebook : facebook.com/firandaandirja
🔊 Soundcloud : soundcloud.com/firanda-andirja
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Amalan Prioritas Di Lailatul Qadr - Ustadz Dr. Firanda Andirja M.A
Versi youtube: https://youtu.be/83nLJ7jsCGc
FirandaAndirja
PROGRAM TADABUR JUZ AMMA - WAG UFA Di bulan Ramadhan ini WAG UFA akan hadirkan program berseri untaian Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja. Program pendampingan untuk aplikasi tadabbur Al-Quran karya UFA: Android: https://bit.ly/android-tadabbur (Maaf…
✍️ *TAFSIR SURAT AL-INFITHAR*

_Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shalli 'ala Muhammad_

Di bulan Ramadhan ini kami akan hadirkan program berseri untaian Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja.

****
*Asbabun Nuzul Surat Al-Infithar*

Sebagaimana yang telah berlalu pada tafsir surat At-Takwir bahwasanya Rasulullah ﷺ pernah bersabda yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi tentang surat At-Takwir, Al-Infithar, dan Al-Insyiqaq yang ketiga surat ini membicarakan tentang dahsyatnya, ngerinya hari kiamat. Nabi ﷺ bersabda :

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ كَأَنَّهُ رَأْيُ عَيْنٍ. فَلْيَقْرَأْ: إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ

_“Barangsiapa yang ingin merasakan hari kiamat seperti menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, hendaklah ia membaca “idzas syamsu kuwirat, idzas samaaunfatarat, dan idzas samaaunsyaqat”._ (HR At-Tirmidzi no. 3333)

Dalam hadist yang lain disebutkan juga tentang surat Al-Infithar. Sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata,

صَلَّى مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ الْأَنْصَارِيُّ لِأَصْحَابِهِ الْعِشَاءَ. فَطَوَّلَ عَلَيْهِمْ فَانْصَرَفَ رَجُلٌ مِنَّا. فَصَلَّى فَأُخْبِرَ مُعَاذٌ عَنْهُ فَقَالَ: إِنَّهُ مُنَافِقٌ فَلَمَّا بَلَغَ ذَلِكَ الرَّجُلَ دَخَلَ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ مَا قَالَ مُعَاذٌ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَتُرِيدُ أَنْ تَكُونَ فَتَّانًا يَا مُعَاذُ؟ إِذَا أَمَمْتَ النَّاسَ فَاقْرَأْ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا، وَسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَاقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ، وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى»

_“Mu’adz bin Jabal Al-Anshari pernah memimpin shalat Isya. Ia pun memperpanjang bacaannya. Lantas ada seseorang di antara kami yang sengaja keluar dari jama’ah. Ia pun shalat sendirian. Mu’adz pun dikabarkan tentang keadaan orang tersebut. Mu’adzpun berkata, ‘’Sesungguhnya ia seorang munafik’’. Tatkala perkataan Mu’adz sampai kepada orang tersebut maka iapun mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengabarkan pada beliau apa yang dikatakan oleh Mu’adz padanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menasehati Mu’adz, “Apakah engkau ingin menjadi pembuat fitnah, wahai Mu’adz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A’laa, Al-‘Alaq, atau Al-Lail.”_ (HR. Muslim, no. 465)

Dalam riwayat An-Nasaai Jabir berkata

قَامَ مُعَاذٌ فَصَلَّى الْعِشَاء الْآخِرَةَ فَطَوَّلَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفَتَّانٌ يَا مُعَاذٌ؟ أَفَتَّانٌ يَا مُعَاذُ؟ أَيْنَ كُنْتَ عَنْ سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَالضُّحَى، وَإِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ؟»

_Mu’adz sholat isya dan ia memperpanjang sholatnya. Maka Nabi ﷺ berkata, ‘’Apakah engkau membuat fitnah wahai Mu’adz?, apakah engkau membuat fitnah wahai Mu’adz?. Kemanakah engkau tidak membaca surat سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى dan surat وَالضُّحَى dan surat إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ?_ (HR An-Nasaai no 997 dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Para ulama bersepakat bahwa surat Al-Infithar adalah surat makiyyah yaitu surat yang diturunkan sebelum Nabi berhijrah dari mekkah menuju madinah. Patut diketahui bahwa diantara ciri-ciri surat-surat makiyyah yaitu pada umumnya suratnya jumlah ayatnya sedikit dan potongan-potongan ayat tersebut pendek. Kemudian topik yang diangkat dalam surat-surat makiyyah kebanyakan tentang hari kiamat dan iman kepada Rasul. Hal ini disebabkan karena yang menjadi sasaran dakwah ketika itu adalah orang-orang musyrikin arab di mekkah yang mengingkari adanya hari kiamat dan mendustakan Rasulnya.

Surat Al-Infithaar sedikit berbeda dengan surat At-Takwir. Pada surat At-Takwir Allah benar-benar menyebutkan tentang kedahsyatan hari kiamat dalam banyak rentetan ayat. Enam ayat pertama tentang kejadian sebelum tiupan sangkakala kedua dan enam ayat berikutnya tentang kejadian setelah tiupan sangkakala yang kedua. Adapun pada surat Al-Infithar Allah hanya menyebutkan sebagian dari kedahsyatan hari kiamat.
FirandaAndirja
PROGRAM TADABUR JUZ AMMA - WAG UFA Di bulan Ramadhan ini WAG UFA akan hadirkan program berseri untaian Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja. Program pendampingan untuk aplikasi tadabbur Al-Quran karya UFA: Android: https://bit.ly/android-tadabbur (Maaf…
✍️ TAFSIR SURAT AL-MUTHAFFIFIN

_Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shalli 'ala Muhammad_

Program berseri untaian Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja.

****
Asbabun Nuzul

Jika diperhatikan urutan serta isinya, Surat Al-Muthaffifin yang diletakkan setelah Surat At-Takwir dan Al-Infithar merupakan keindahan tersendiri dari rangkaian-rangkaian surat-surat yang terdapat dalam Al-Quran. Surat At-Takwir berbicara tentang dahsyatnya hari kiamat secara detail, mulai dari keadaan langit pada hari kiamat kelak, keadaan bumi, keadaan lautan, dan lain sebagainya, Allah sebutkan secara detail tentang kedahsyatannya. Kemudian selanjutnya surat Al-Infithar Allah menyebutkan sebagian saja dari dahsyatnya hari kiamat lalu menyebutkan tentang celaan Allah terhadap orang yang kafir dan lupa akan nikmat Allah subhanallahu wata’ala, serta tidak terhadap hari kiamat. Di dalam Surat Al-Infithar juga disebutkan tentang dua golongan manusia yaitu Al-Abrar (orang-orang baik yang mendapatkan kenikmatan) dan Al-Fujjar (orang-orang fajir yang mendapatkan kesengsaraan).

Sedangkan pada surat Al-Muthaffifin, Allah menyebutkan bagaimana keadaan golongan Al-Abrar dan Al-Fujjar secara detail pada hari akhirat kelak. Sehingga apabila kita merenungi tentang urutan dari surat At-Takwir kemudian Al-Infithar lalu Al-Muthaffifin akan kita dapati pengaturan yang sangat indah dari rangkaian-rangkaian surat-surat tersebut.

Surat Al-Muthaffifin diperselisihkan oleh para ulama tentang statusnya apakah dia merupakan surat makiyyah atau surat madaniyyah. Kebanyakan ulama berpendapat bahwasanya surat Al- Muthaffifin adalah surat madaniyyah. Seperti salah seorang ulama ahli tafsir dari madzhab Syafi’i Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya Tafsir Al-Quranul ‘Adzhim, beliau menjelaskan asbabun nuzul (sebab turunnya) ayat ini adalah ketika Nabi ﷺ berhijrah dari kota Mekah ke Madinah beliau mendapati penduduk madinah sangat buruk dalam menakar dan menimbang. Jika mereka yang membeli barang, mereka ingin agar takarannya sempurna, namun ketika menjual barang, mereka mengurangi takarannya. Praktek semacam ini sering dilakukan oleh para penduduk kota Madinah sebelum Nabi datang ke kota Madinah. Sehingga turunlah Surat Al-Muthaffifin setelah itu sebagai teguran bagi mereka. Ini adalah pendapat sebagian ulama mengapa surat Al-Muthaffifin adalah Surat madaniyyah.

Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwasanya surat Al-Muthaffifin adalah surat makiyyah. Karena jika dicermati lebih lanjut tentang isi dari surat Al-Muthaffifin akan didapati konteks pembicaraannya masih ditujukan untuk orang-orang kafir Mekah yang mengingkari hari kebangkitan. Diantara ayat yang menunjukkan bahwasanya Al-Muthaffifin adalah surat makiyyah seperti dalam firman Allah :

إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ

_"Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, ‘Itu adalah dongeng-dongeng orang terdahulu’."_ (QS Al-Muthaffifin : 13)

Ungkapan seperti ini adalah salah satu contoh ungkapan yang sering dikeluarkan oleh orang-orang kafir Quraisy di Mekkah. Demikian juga firman-Nya di akhir-akhir surat:

وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ

_"Dan apabila mereka (orang-orang beriman) melintas di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya."_ (QS Al-Muthaffifin : 30)

Ejekan-ejekan seperti ini tidak akan terdengar di kota Madinah karena Madinah adalah negara Islam, dan tidak ada oran orang-orang munafik yang mengejek dengan ejekan-ejekan seperti itu. Sehingga ejekan seperti itu hanya terjadi di Mekkah. Oleh karena itu, sebagian ulama menyatakan bahwa surat Al-Muthaffifin adalah surat makiyyah.

Ada pula sebagian ulama yang berusaha mengambil jalan tengah. Mereka mengatakan bahwasanya surat Al-Muthaffifin turun di antara Mekkah dan Madinah yaitu ketika Nabi hendak berhijrah.
FirandaAndirja
PROGRAM TADABUR JUZ AMMA - WAG UFA Di bulan Ramadhan ini WAG UFA akan hadirkan program berseri untaian Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja. Program pendampingan untuk aplikasi tadabbur Al-Quran karya UFA: Android: https://bit.ly/android-tadabbur (Maaf…
Sebagaimana pendapat Thahir bin ‘Asyur dalam tafsirnya untuk surat Al-Muthaffifin bahwasanya surat Al-Muthaffifin turun diantara kota Mekkah dan Madinah (Lihat At-Thrir wa At-Tanwiir 30/187), yaitu ketika Rasulullah shallallahu’ alaihi wassallam sedang melakukan perjalanan hijrah turunlah surat Al-Muthaffifin sebagai pengingat akan adanya keburukan di kota Madinah, yaitu praktek sebagian orang-orang yang menimbang dengan tidak benar. Hal ini dimaksudkan agar ketika Nabi tiba di kota Madinah, penyakit kebiasaan tersebut sudah hilang. Sehingga disambut dengan kondisi yang baik oleh penduduk kota madinah. Terlepas apakah surat Al-Muthaffifin makiyyah atau madaniyyah, perbedaan-perbedaan pendapat ulama akan hal tersebut hanya sekedar wawasan dan tidak mempengaruhi isi dari ayat-ayat tersebut serta tidak pula berkaitan dengan nasikh dan mansukh.

Di awal surat Al-Muthaffifin Allah menyinggung salah satu keburukan yang di sepelekan oleh sebagian orang dan dianggap sebagai perkara ringan yaitu mengurangi timbangan dari yang seharusnya. Ketahuilah bahwasanya, meskipun kebanyakan manusia menganggap hal tersebut adalah perkara ringan, tetapi ini bukanlah perkara yang ringan di sisi Allah subhanallahu wata’ala karena berkaitan dengan hak orang lain. Karenanya dalam Al-Quran tidak ada surat yang di buka dengan kata وَيْلٌ yang artinya “celakalah” kecuali 2 surat, yaitu surat Al-Muthaffifin dan surat Al-Humazah.

Surat Al-Muthaffifin berkaitan dengan melanggar hak milik orang lain dari sisi harta dengan melakukan kecurangan di dalam menimbang dengan cara menguranginya. Sedangkan Al-Humazah berisi tentang orang-orang yang suka mengumpat dan mencela serta merendahkan harga diri orang lain. Dan kedua surat ini punya kesamaan, yaitu berkaitan dengan hak orang lain, yang satu berkaitan dengan harta orang lain yang satu berkaitan dengan harga diri orang lain. Ini menunjukkan bahwasanya perkara ini berbahaya. Nabi ﷺ bersabda dalam khutbahnya ketika Haji Wada’:

إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا

_"Sesungguhnya darah dan harta kalian, haram bagi sesama kalian. Sebagaimana haramnya hari ini, haramnya bulan ini di negeri kalian ini."_ (HR. Muslim).

Oleh karena itu, hendaknya seseorang tidak menggampangkan dosa terutama yang berkaitan dengan hak orang lain. Meskipun sama-sama berat tetapi dosa yang berkaitan antara dia dengan Allah subhanallahu wata’ala itu masih lebih ringan dibanding dosa yang berkaitan dengan hak-hak orang lain. Karena Allah subhanallahu wata’ala itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Berbeda jika itu berkaitan dengan hak orang lain karena pada dasarnya orang lain di akhirat kelak ingin menuntut kita, agar dia bisa mendapatkan tambahan amalan yang diambil kita. Itulah sebabnya mengapa dosa yang berkaitan dengan hak orang lain itu lebih berbahaya.

Oleh karenanya, Sufyan Ats-Tsauri rahimahullāh pernah berkata :

إِنْ لَقِيتَ اللَّهَ تَعَالَى بِسَبْعِينَ ذَنْبًا فِيمَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ اللَّهِ تَعَالَى أَهْوَنُ عَلَيْكَ مِنْ أَنْ تَلْقَاهُ بِذَنْبٍ وَاحِدٍ فِيمَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الْعِبَادِ

_“Jika engkau bertemu Allāh (meninggal dunia) dengan membawa 72 dosa antara engkau dan Allāh masih lebih ringan bagimu, daripada engkau bertemu Allāh dengan membawa satu dosa antara engkau dengan hamba-Nya.”_ (Tanbiihul Goofiliin bi Ahaadiit Sayyidil Anbiyaa’ wal Mursaliin, As-Samarqondi hal 380)

_

*MEDIA OFFICIAL*
🌏 Web | Firanda.com | Bekalislam.firanda.com
📹 Youtube : youtube.com/channel/UCm44PmruoSbuNbZn7jFeXUw
📺 Instagram : instagram.com/firanda_andirja_official
📠 Telegram : t.me/firanda_andirja
🎙️ Twitter : twitter.com/firanda_andirja
📱 Facebook : facebook.com/firandaandirja
🔊 Soundcloud : soundcloud.com/firanda-andirja
✍️ TAFSIR SURAT AL-INSYIQAQ

_Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shalli 'ala Muhammad_

Program berseri WAG UFA Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja memasuki Tafsir SURAT AL-INSYIQAQ

Lebih dari 700grup yang kami kelola. Dan alhamdulillah ada grup yang masih longgar jika Anda berkenan bergabung:
Ikhwan:
1. https://chat.whatsapp.com/JbViYpJy4Y808wWqxSvv8k
2. https://chat.whatsapp.com/GmMbl7uPkKdL4KigCDPfD1
3. https://chat.whatsapp.com/HTIVWNpXgRqLs8ZdagRRgo
4. https://chat.whatsapp.com/Dp4bZtDpIwFKlFQz8vdVkj

Akhwat:
1. https://chat.whatsapp.com/BB0NpDX8mdh4guQBjJ2FH4
2. https://chat.whatsapp.com/GtrmBeZ6EHWAO21HXUqA2F
3. https://chat.whatsapp.com/L6fy3iTlGN16tdWzkQ0xNG

****
Muqoddimah

Sebagaimana juga yang telah berlalu pada tafsir Surat At-Takwir dan Surat Al-Infithar, bahwasanya dalam sebuah hadist shahih, Rasulullah ﷺ pernah bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ كَأَنَّهُ رَأْيُ عَيْنٍ. فَلْيَقْرَأْ: إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ

_“Barangsiapa yang ingin merasakan hari kiamat seperti menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, hendaklah ia membaca “idza syamsu kuwirat, idza syamaaunfatarat, dan idza syamaaunsyaqat”._ (HR At-Tirmidzi no. 3333)

Para ulama telah bersepakat bahwa Surat Al-Insyiqaq adalah surat Makiyyah. Oleh karena itu, surat ini fokus membantah pemikiran-pemikiran para kafir Quraisy Mekkah berkaitan dengan masalah hari kiamat, dimana mereka mengingkarinya dan menyangka bahwasanya tidak ada hari kiamat.

Allah membuka surat ini dengan firman-Nya:

1. إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنشَقَّتْ

_Apabila langit terbelah,_

2. وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ

_dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh,_

3. وَإِذَا ٱلْأَرْضُ مُدَّتْ

_dan apabila bumi diratakan,_

4. وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ

_dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong,_

5. وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ

_dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya)._

Bersambung...

_____

*MEDIA OFFICIAL*
🌏 Web | Firanda.com | Bekalislam.firanda.com
📹 Youtube : youtube.com/channel/UCm44PmruoSbuNbZn7jFeXUw
📺 Instagram : instagram.com/firanda_andirja_official
📠 Telegram : t.me/firanda_andirja
🎙️ Twitter : twitter.com/firanda_andirja
📱 Facebook : facebook.com/firandaandirja
🔊 Soundcloud : soundcloud.com/firanda-andirja
*📢 DAFTARKAN SEGERA*

🕋 *UMROH JEJAK PERJUANGAN RASULULLAH*

( KAJIAN LANGSUNG DARI TEMPAT BERSEJARAH )

Insya Allah Akan berkunjung ke lokasi :

*- Perjanjian Hudaibiah*
*- Perang BADR*
*- Jabal Uhud*
*- Jabal Tsur*

🇮🇩*MAHEER TRAVELINDO*🇮🇩

*Bersama USTADZ DR. FIRANDA ANDIRJA, LC, MA.*

🗓️ Jadwal keberangkatan InsyaAllah *15 Agustus 2023*

✈️ Maskapai *SAUDI AIRLINES *

*💰Harga* $ 3.385 - *All in*

🏤 *Makkah* : Al Ghufron / Swiss Maqom / Dar Al Eiman
🏣 *Madinah* : Movenpick / Frontel
🛏️ Sekamar 4 Orang (Quad )

*FREE‼️*
🚄 KERETA CEPAT
*(Mekah - Madinah, Madinah - Jeddah)*

_______

*Sudah Termasuk*
• Tiket Pesawat PP
• Visa Umroh
• Perlengkapan Ibadah
• Handling Bandara
• Ziarah/City Tour
• Muthowwif berpengalaman
• Bimbingan Manasik
• Hotel Bintang 5
• Makan Full Board 3x
• Air Zam-Zam 5 liter

*Belum Termasuk*
• Biaya pembuatan Passpor
• Biaya Suntik Meningitis
• Pengeluaran Pribadi
• Tour diluar program
• Kelebihan bagasi
• Upgrade Kamar Triple/Double
• Upgrade Tiket Bisnis
• Akomodasi dari luar kota ke
Jakarta

*Bapak/Ibu dapat mengunjungi Website kami*
https://maheertravelindo.com

*💺SEAT TERBATAS❗️*

*Informasi & Pendaftaran*

*PT Travelindo Pesona Wisata*
Gardenia Boulevard Lantai GF D , Jl. Warung Jati Barat No 12, Pejaten, Jakarta Selatan

📍https://maps.app.goo.gl/g111Hb6AUCvZEQr59?g_st=iw

*📞 02129048731*
*ABE: 082210005607*
*DIKI: 081908195231*
✍️ *TAFSIR SURAT AL-BURUJ*

_Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shalli 'ala Muhammad_

Program *WAG UFA Official* berseri untaian Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja.

****

ذُو ٱلْعَرْشِ ٱلْمَجِيدُ

żul-‘arsyil-majīd
Arti: _(Dia-lah) yang mempunyai ‘Arsy, lagi Maha Mulia_

*Tafsir:*

Diantara aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah yaitu meyakini bahwasanya Allah punya ‘Arsy. Patut diketahui bahwa ‘Arsy bukanlah bermakna kekuasaan Allah tetapi ‘Arsy merupakan singgasana yang hakiki. Dan singgasana Allah ini akan dipikul oleh delapan malaikat pada hari kiamat kelak. Allah berfirman:

وَالْمَلَكُ عَلَىٰ أَرْجَائِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ

_“Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.”_ (QS Al-Haqqah : 17)

Allah juga mempunyai Kursi dimana Allah berfirman:

وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ

_“Kursi-Nya meliputi langit dan bumi.”_ (QS Al-Baqarah : 255)

Dalam sebuah hadits, dijelaskan tentang perbandingan antara ‘Arsy dan Kursi Allah. Rasulullah ﷺ juga bersabda:

مَا السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ فِي الْكُرْسِيِّ إِلاَّ كَحَلْقَةٍ مُلْقَاةٍ بِأَرْضِ فَلاَةٍ، وَفَضْلُ الْعَرْشِ عَلَى الْكُرْسِيِّ كَفَضْلِ تِلْكَ الْفَلاَةِ عَلَى تِلْكَ الْحَلْقَةِ

_“Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan Kursi seperti cincin yang dilemparkan di padang sahara yang luas, dan keunggulan ‘Arsy atas Kursi seperti keunggulan padang sahara yang luas itu atas cincin tersebut.”_ (HR. Ibnu Abi Syaibah, dihasankan oleh Syaikh al-Albani)

Allah beristiwa’ diatas ‘Arsy tersebut namun Allah tidak butuh dengan ‘Arsy tersebut. Tetapi hal ini tidak lantas berkonsekuensi bahwa Allah lebih kecil daripada ‘Arsy, Allah butuh kepada ‘Arsy, apabila ‘Arsy jatuh maka Allah akan ikut jatuh. Maha Suci Allah dari pemahaman yang bathil tersebut. Lihatlah langit yang berada di atas bumi, bersamaan dengan hal tersebut langit lebih luas dari bumi dan langit tidak butuh kepada yang di bawahnya yaitu bumi. Begitupun dengan Allah yang lebih di atas dari ‘Arsy yang tidak berkonsekuensi Allah butuh kepada ‘Arsy.

Intinya ‘Arsy adalah singgasana Allah yang sangat besar, kita tidak mengetahui bagaimana hakikatnya. Pada hari kiamat kelak ‘Arsy akan dipikul oleh delapan malaikat Allah. Padahal malaikat itu sendiri adalah makhluk Allah yang sangat besar. Disebutkan dalam satu hadist, Nabi ﷺ bersabda:

أُذِنَ لِي أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ مَلَائِكَةِ اللَّهِ مِنْ حَمَلَةِ الْعَرْشِ، إِنَّ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرَةُ سَبْعِ مِائَةِ عَامٍ

_“Telah diizinkan bagiku untuk menceritakan tentang seorang malaikat diantara malaikat-malaikat pemikul ‘Arsy. Sesungguhnya apa yang ada diantara dua daun telinganya sampai ke pundaknya adalah sejauh perjalanan 700 tahun.”_ (HR Abu Dawud no. 4727 dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 151)

Ini adalah gambaran yang amat menakjubkan. Jarak antara daun telinganya saja dengan pundaknya sejauh perjalanan 700 tahun. Bagaimana dengan jarak antara kepala hingga kakinya, jarak antara sayap-sayapnya, jarak antara satu malaikat dengan malaikat lainnya. Bahkan At-Thibi berkata bahwa angka 700 ini bukan untuk pembatasan akan tetapi untuk menunjukan jumlah yang sangat banyak. (lihat Faidul Qodiir 1/458). Karena orang Arab jika ingin mengungkapan jumlah yang banyak dengan untkapan 70 atau 700. Semua ini menunjukkan ‘Arsy Allah begitu luas. Kita saksikan betapa luasnya langit, padahal ‘Arsy itu lebih luas daripada langit.

_Bersambung..._
_____

*MEDIA OFFICIAL*
🌏 Web | Firanda.com | Bekalislam.firanda.com
📹 Youtube : youtube.com/channel/UCm44PmruoSbuNbZn7jFeXUw
📺 Instagram : instagram.com/firanda_andirja_official
📠 Telegram : t.me/firanda_andirja
🎙️ Twitter : twitter.com/firanda_andirja
📱 Facebook : facebook.com/firandaandirja
🔊 Soundcloud : soundcloud.com/firanda-andirja
✍️ *TAFSIR SURAT ATH-THARIQ*

_Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shalli 'ala Muhammad_

Program berseri untaian Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja.

****

*Ayat 1*

وَٱلسَّمَآءِ وَٱلطَّارِقِ

was-samā`i waṭ-ṭāriq
Arti: _Demi langit dan yang datang pada malam hari._

*Tafsir:*

Sebagaimana yang telah berlalu pada tafsir-tafsir surat sebelumnya, kita mengetahui bahwasanya langit adalah makhluk terbesar yang dapat kita saksikan secara kasat mata. Allah berfirman:

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ

_“Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya.”_ (QS Adz-Dzariyat : 47)

Oleh karena itu, tidak ada makhluk yang bisa kita saksikan yang lebih luas daripada langit. Di dalam naungan langit ada matahari, rembulan, bintang-bintang, menunjukkan betapa luasnya langit. Bahkan ujungnya saja tidak kita ketahui sampai dimana, dan semua manusia di ujung dunia bagian manapun bisa menyaksikan langit. Itulah diantara hikmah mengapa Allah sering bersumpah dengan langit karena langit adalah benda yang bisa diliat oleh seluruh makhluk dimanapun mereka berada.

Allah juga bersumpah dengan yang datang pada malam hari. الطَّارِقُ dalam bahasa arab bermakna اَلْإِتْيَانُ بِالَّيْلِ yaitu datang pada malam hari. Oleh karena itu, dijumpai penggunaan kosa kata ini dalam hadist-hadist Nabi. Disebutkan dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda:

إِذَا قَدِمَ أَحَدُكُمْ لَيْلاً فَلاَ يَأْتِيَنَّ أَهْلَهُ طُرُوْقًا حَتَّى تَسْتَحِدَّ الْمَغِيْبَةُ وَتَمْتَشِطَ الشَّعِثَةُ

_“Jika salah seorang dari kalian datang pada malam hari maka janganlah ia mendatangi istrinya. agar wanita yang ditinggal suaminya mencukur bulu-bulu kemaluannya dan menyisir rambutnya.”_ (HR Bukhari no. 5246 dan Muslim no. 715).

Hadist ini juga menunjukkan bahwasanya diantara sunnah pada zaman dahulu yaitu jika sang suami sedang bersafar kemudian ingin pulang maka hendaknya tidak pulang di malam hari, tetapi hendaknya ditunda di pagi hari karena zaman dahulu belum ada sms atau sarana komunikasi lainnya untuk memberitahu istrinya, hal ini agar istrinya yang ditinggal tersebut dapat mempersiapkan dirinya untuk bertemu suaminya dengan menyisir rambutnya dan menyukur bulu kemaluannya, yang hal ini dahulu biasanya dilakukan di pagi hari.

Para ulama berkata bahwasanya sunnah ini berlaku pada zaman dahulu, adapun sekarang sarana komunikasi sangat mudah, sehingga seorang suami bisa pulang kapan saja yang penting terlebih dahulu memberi tahu istrinya, agar dia mempersiapkan dirinya menyambut kedatangan suaminya dari safar.

Dalam hadist yang lain dari Jabir bin Abdillah, ia berkata:

نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَطْرُقَ الرَّجُلُ أَهْلَهُ لَيْلاً يَتَخَوَّنُهُمْ أَوْ يَلْتَمِسُ عَثَرَاتِهِمْ

_“Rasulullah ﷺ melarang seseorang mendatangi istrinya di malam hari untuk mencari-cari tahu apakah istrinya berkhianat kepadanya atau untuk mencari-cari kesalahannya.”_ (HR. Muslim no. 715).
_

*MEDIA OFFICIAL*
🌏 Web | Firanda.com | Bekalislam.firanda.com
📹 Youtube : youtube.com/channel/UCm44PmruoSbuNbZn7jFeXUw
📺 Instagram : instagram.com/firanda_andirja_official
📠 Telegram : t.me/firanda_andirja
🎙️ Twitter : twitter.com/firanda_andirja
📱 Facebook : facebook.com/firandaandirja
🔊 Soundcloud : soundcloud.com/firanda-andirja
✍️ *TAFSIR SURAT AL-A'LA*

_Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shalli 'ala Muhammad_

Program berseri untaian Tafsir Juz 'Amma Karya DR. Firanda Andirja.
*Hanya di WAG UFA Official*
_Alhamdulillah kajian tafsir saat ini sudah sampai surat Al-A'la._
Form gabung di WAG UFA Official: https://forms.gle/r1TB295r6A6RZHnJ9

****

*MUQADDIMAH TAFSIR SURAT AL-A'LA*

Surat ini adalah surat yang istimewa karena banyak dihafalkan oleh kaum muslimin dan dan sering dilantunkan oleh para imam. Terdapat banyak dalil yang menyebutkan tentang keutamaan surat ini, bahkan disebutkan dalam sebuah riwayat bahwasanya Nabi ﷺ mencintai surat Al-A’la.

Ali bin Abi Tholib berkata

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ هَذِهِ السُّورَةَ: سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى

_Rasulullah ﷺ mencintai surat ini yaitu sabbihisma Rabbikal A’laa_ (HR Ahmad no 742 akan tetapi sanadnya lemah)

Diantara keutamaan surat Al-A’la adalah Nabi ﷺ menjadikan surat Al-A’la sebagai surat yang sering dibaca oleh Nabi ﷺ dalam shalat witirnya pada rakaat pertama

Dari Ubay bin Ka’ab ia berkata :

«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ، وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ»

_Adalah Rasulullah ﷺ sholat witir dengan membaca Sabbihisma Rabbikal A’la dan Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun, dan Qul Huwallahu Ahad_ (HR Ibnu Majah no 1171, Abu Dawud no 1423. Demikian juga diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dalam al-Musnad no 15355 dan at-Tirmidzi no 462)

Dimana shalat witir itu sendiri merupakan shalat yang sangat mulia, bahkan sebagian ulama berpendapat bahwasanya shalat witir itu hukumnya wajib, meskipun yang benar adalah tidak wajib melainkan sunnah muakkadah yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Karenanya Nabi ﷺ tidak pernah meninggalkan shalat witir baik ketika mukim atau sedang bersafar.

Sampai-sampai Al-Imam Ahmad pernah berkata :

مَنْ تَرَكَ الْوِتْرَ عَمْدًا فَهُوَ رَجُلُ سَوْءٍ، وَلَا يَنْبَغِي أَنْ تُقْبَلَ لَهُ شَهَادَةٌ

_Siapa yang meninggalkan sholat witir dengan sengaja makai a adalah seorang yang buruk, tidak pantas untuk diterima syahadah/persaksiannya_ (al-Mughni 2/118)

Seorang lelaki yang tidak shalat witir padahal dia mengetahui keutamaannya dan bagaimana cintanya Nabi terhadap shalat witir hingga beliau tidak pernah meninggalkannya, lantas dia meninggalkannya, dinilai sebagai seorang lelaki yang buruk.

Diantara keutamaan lainnya, surat Al-A’la bersama dengan surat Al-Ghasyiyah selalu dibaca oleh Nabi dalam shalat-shalat ‘Ied, demikian juga dalam shalat Jumat.

An-Nu’maan bin Basyiir berkata :

«كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْعِيدَيْنِ، وَفِي الْجُمُعَةِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ»، قَالَ: «وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ، فِي يَوْمٍ وَاحِدٍ، يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِي الصَّلَاتَيْنِ»

_Adalah Rasulullah tatkala sholat ‘ied (‘iedul fithri dan ‘iedu adha) dan sholat Jum’at beliau membaca Sabbihisma Rabbikal A’laa dan Hal Ataaka Hadiitsul Ghoosyiah’’. An-Nu’man berkata, ‘’Dan jika berkumpul antara ‘ied dan Jum’at dalam satu hari maka Nabi membaca kedua surat tersebut juga pada dua sholat tersebut (sholat ‘ied dan sholat Jum’at)_ (HR Muslim no 878)

Ini menunjukkan keutamaan dua surat ini, dipilih oleh Nabi untuk dibaca ketika kaum muslimin sedang berkumpul. Hal ini tidak lain karena kandungan kedua surat ini yang sangat penting untuk didengar oleh kaum muslimin tatkala mereka sedang berkumpul.

Dan kita tahu bahwasanya hari raya milik kaum muslimin adalah hari raya yang istimewa, tidak sama dengan hari raya umat-umat lain yang isinya hanya hura-hura dan lupa dengan akhirat. Berbeda dengan hari raya kaum muslimin, seperti idul adha yang didahului dengan ibadah haji dan idul fitri yang didahului dengan puasa ramadhan, semua didahului dengan ibadah. Kemudian kedua hari raya tersebut dibuka dengan sholat sebagai bentuk syukur kepada Allah, maka sungguh Indah hari raya kaum muslimin.

Next..
Kemudian diantara hadist lain yang menyebutkan tentang surat Al-A’la adalah kisah masyhur tentang Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu yang terlalu panjang bacaannya tatkala beliau menjadi imam. Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata,

صَلَّى مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ الْأَنْصَارِيُّ لِأَصْحَابِهِ الْعِشَاءَ. فَطَوَّلَ عَلَيْهِمْ فَانْصَرَفَ رَجُلٌ مِنَّا. فَصَلَّى فَأُخْبِرَ مُعَاذٌ عَنْهُ فَقَالَ: إِنَّهُ مُنَافِقٌ فَلَمَّا بَلَغَ ذَلِكَ الرَّجُلَ دَخَلَ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ مَا قَالَ مُعَاذٌ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَتُرِيدُ أَنْ تَكُونَ فَتَّانًا يَا مُعَاذُ؟ إِذَا أَمَمْتَ النَّاسَ فَاقْرَأْ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا، وَسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَاقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ، وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى»

_“Mu’adz bin Jabal Al-Anshari pernah memimpin shalat Isya. Ia pun memperpanjang bacaannya. Lantas ada seseorang di antara kami yang sengaja keluar dari jama’ah. Ia pun shalat sendirian. Mu’adz pun dikabarkan tentang keadaan orang tersebut. Mu’adzpun berkata, ‘’Sesungguhnya ia seorang munafik’’. Tatkala perkataan Mu’adz sampai kepada orang tersebut maka iapun mendatangi Rasulullah ﷺ dan mengabarkan pada beliau apa yang dikatakan oleh Mu’adz padanya. Nabi ﷺ lantas menasehati Mu’adz, “Apakah engkau ingin menjadi pembuat fitnah, wahai Mu’adz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A’laa, Al-‘Alaq, atau Al-Lail.”_ (HR. Muslim, no. 465)

Hadist ini juga menunjukkan bahwa seorang imam hendaknya memperhatikan kondisi makmumnya. Tidak boleh sesuka hatinya memanjangkan shalatnya, karena boleh jadi makmumnya banyak kebutuhan, atau ada yang sakit atau ada udzur-udzur yang lainnya. Demikian juga sebagian imam memanjangkan dzikirnya yang mana dilakukan secara berjamaah -bahkan dzikirnya lebih Panjang dari sholatnya itu sendiri-, sehingga para makmumnya merasa sungkan untuk meninggalkannya meskipun punya banyak urusan, karena merasa dirinya wajib ikut dalam dzikir berjamaah tersebut. Padahal tidak demikian sunnah Nabi. Imam Asy-Syafii juga memilih pendapat bahwasanya dzikir yang disunnahkan adalah dzikir yang sendiri-sendiri. (lihat Al-Umm karya Imam Syafi’i 2/288).

Imam Asy-Syafii juga menyatakan jika ada hadist-hadist Nabi yang menunjukkan bahwa apabila terkadang dzikir Nabi keras maka maksud Nabi adalah ingin mengajarkan dzikir tersebut kepada para sahabatnya. Sehingga apabila para makmum telah mengerti tata cara dzikir yang sesuai sunnah, maka hendaknya mereka dzikir sendiri-sendiri. (lihat kitab al-Umm 2/289). Dan pendapat Imam Asy-Syafi’i ini juga dipilih oleh Imam An-Nawawi (lihat Al-Majmuu’ 3/468-469) dan Ibnu Hajar al-Haitami (lihat Al-Fataawaa al-Fiqhiyyah al-Kubro 1/157-158)

Ini lebih memudahkan mereka apabila ingin segera menunaikan kebutuhannya. Jika shalat yang terlalu lama saja ditegur oleh Nabi, maka lebih-lebih dzikir yang dilakukan secara berjamaah yang membuat orang-orang tidak bisa segera menunaikan kebutuhannya karena merasa wajib ikut dzikir berjamaah tersebut. Oleh karena itu, seseorang hendaknya berusaha menjalankan ibadah sesuai dengan sunnah yang diajarkan Nabi ﷺ. Wallahu a’lam bis showab

Terdapat khilaf diantara para ulama apakah surat Al-A’la adalah surat makiyyah atau surat madaniyah. Sebagian ulama berpendapat bahwasanya surat Al-A’la adalah surat madaniyah karena di dalamnya disebutkan tentang masalah zakat dan juga shalat. Allah berfirman dalam surat Al-A’la:

قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ (14) وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ (15)

_“(14) Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman); (15) Dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia shalat.”_ (QS Al-A’la : 14-15)

Next..
Sebagian ahli tafsir menafsirkan kata tazakka dengan membayar zakat fitri, kemudian fashalla dengan shalat id, sehingga ini menunjukkan bahwasanya surat ini madaniyyah karena zakat fitri dan salat id tidaklah di syariatkan kecuali di Madinah. Ini adalah pendapat Ad-Dhohaak (lihat Tafsir al-Qurthubi 13/20 dan At-Tahriir wa At-Tanwiir 30/271). Namun pendapat jumhur ulama ahli tafsir menyatakan bahwasanya surat Al-A’la adalah surat makiyyah, diturunkan sebelum Nabi berhijrah ke kota Madinah. Hal ini sangat jelas ditunjukkan dalam shahih Bukhari. Dari sahabat Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyalahu ‘anhu dia berkata:

أَوَّلُ مَنْ قَدِمَ عَلَيْنَا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُصْعَبُ بْنُ عُمَيْرٍ، وَابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ فَجَعَلاَ يُقْرِئَانِنَا القُرْآنَ، ثُمَّ جَاءَ عَمَّارٌ، وَبِلاَلٌ، وَسَعْدٌ ثُمَّ جَاءَ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ فِي عِشْرِينَ ثُمَّ ” جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا رَأَيْتُ أَهْلَ المَدِينَةِ فَرِحُوا بِشَيْءٍ، فَرَحَهُمْ بِهِ حَتَّى رَأَيْتُ الوَلاَئِدَ وَالصِّبْيَانَ، يَقُولُونَ: هَذَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ جَاءَ فَمَا جَاءَ، حَتَّى قَرَأْتُ: {سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى} [الأعلى: 1] فِي سُوَرٍ مِثْلِهَا “

_“Orang pertama dari para sahabat yang datang ke kota Madinah ialah Mus’ab bin Umair dan Ibnu Ummi Maktum. Kedua orang inilah yang mengajarkan Al Qur’an kepada kami. Kemudian menyusul Ammar bin Yasir, Bilal, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Umar bin al-Khaththab bersama kafilah yang terdiri dari dua puluh orang. Setelah itu, barulah Rasulullah saw datang menyusul. Saya belum pernah melihat banyak orang bergembira seperti saat mereka menyambut kedatangan beliau, sehingga kaum wanita, anak-anak, dan para hamba sahaya perempuan bersorak-sorai meneriakkan, “Itulah dia, Rasulullah saw telah datang.” Sampai aku membaca sabbihisma rabbikal a’la dan beberapa surat yang semisal surat tersebut.”_ (HR Bukhari no. 4941)

Ini dalil bahwasanya sebelum Nabi ﷺ datang ke kota madinah ternyata Musa bin ‘Umair dan Ibnu Ummi Maktum telah mengajarkan surat Al-A’la yang menunjukkan bahwasanya surat sabbihisma rabbikal a’la adalah surat makiyyah yang diturunkan sebelum Nabi ﷺ berhijrah ke kota Madinah. (lihat Tafsir Ibnu Katsiir 8/370). Sebagian ulama menggabungkan dua pendapat di atas dan menyatakan bahwa surat al-A’la adalah surat Makkiyah akan tetapi sebagian ayatnya adalah Madaniyah, yaitu ayat yang berkaitan dengan zakat dan sholat ‘ied (lihat At-Tahriir wa at-Tanwiir 30/271)

Selesai
_____

*MEDIA OFFICIAL*
🌏 Web | Firanda.com | Bekalislam.firanda.com
📹 Youtube : youtube.com/channel/UCm44PmruoSbuNbZn7jFeXUw
📺 Instagram : instagram.com/firanda_andirja_official
📠 Telegram : t.me/firanda_andirja
🎙️ Twitter : twitter.com/firanda_andirja
📱 Facebook : facebook.com/firandaandirja
🔊 Soundcloud : soundcloud.com/firanda-andirja