Pengadilan Lucu
Entahlah, terlalu banyak hal yang harus dikritisi akhir-akhir ini. Dan belakangan sikap kritis itu sendiri juga sudah jadi semisal tindak kriminal, berpendapat itu kejahatan
Paling minimal, akan ada sekelompok anonim di dunia maya yang akan mengamuk, mulailah engkau dilabeli intoleran, radikal, bahkan ekstrimis dan teroris
Kalau engkau dilihat lebih berpengaruh, atau bisa jadi bahan untuk menghancurkan eksistensi lawan politik, maka engkau divonis penjara dan dikurung
Yang bicara demokrasi bertindak diktator, yang bicara toleransi paling rajin persekusi, yang memberantas hoax paling ramai hoax, yang kampanye jujur tukang bohong
Hukum jangan ditanya, takkan ada hukum bila engkau bukan penguasa, atau yang berafiliasi dengannya. Yang tidak ada saja bisa jadi ada, apalagi yang punya salah
Keadilan barang langka, kalaupun ada hanya ada di etalase dengan harga mahal, hanya bisa dibeli oleh orang yang punya uang, atau punya kekuasaan
Pengadilan cuma jadi alat, untuk menjatuhkan kebencian secara legal, menuduh secara formal, menyingkirkan kebenaran agar keburukan tak punya saingan
Kalau engkau tak berseberangan kepentingan dengan kelompok yang pegang palu, berbicaralah sesukamu. Paling banter hanya diberi peringatan, bebas
Begitu engkau dianggap berbeda kepentingan, berpikir saja sudah dilarang, kalaupun engkau tak terpikir, engkau akan dituduh, dengan semaunya tuduhan
Cara paling mudah melindungi kekuasaan, adalah mengambil keadilan dari kehidupan. Yang mereka tidak sadar, keadilan itu pilarnya sebuah negara
Pertontonkan saja ketidakadilan itu, setelanjangnya, hingga ummat muak. Tampakkan watak asli sekulerisme, saat dunia dan isinya itu jadi sesembahan utama
Agar ummat lebih cepat lagi sadar, tak ada kebaikan kecuali Islam, tak akan ada harapan kecuali ketika Al-Qur'an dan As-Sunnah yang jadi landasan
#keadilan #lucu #Islam #mulia #adil
NB: Baca, share, simpan, pengalaman sebelumnya, tulisan seperti ini ada masanya langsung hilang tiba-tiba.. entah mengapa..
Entahlah, terlalu banyak hal yang harus dikritisi akhir-akhir ini. Dan belakangan sikap kritis itu sendiri juga sudah jadi semisal tindak kriminal, berpendapat itu kejahatan
Paling minimal, akan ada sekelompok anonim di dunia maya yang akan mengamuk, mulailah engkau dilabeli intoleran, radikal, bahkan ekstrimis dan teroris
Kalau engkau dilihat lebih berpengaruh, atau bisa jadi bahan untuk menghancurkan eksistensi lawan politik, maka engkau divonis penjara dan dikurung
Yang bicara demokrasi bertindak diktator, yang bicara toleransi paling rajin persekusi, yang memberantas hoax paling ramai hoax, yang kampanye jujur tukang bohong
Hukum jangan ditanya, takkan ada hukum bila engkau bukan penguasa, atau yang berafiliasi dengannya. Yang tidak ada saja bisa jadi ada, apalagi yang punya salah
Keadilan barang langka, kalaupun ada hanya ada di etalase dengan harga mahal, hanya bisa dibeli oleh orang yang punya uang, atau punya kekuasaan
Pengadilan cuma jadi alat, untuk menjatuhkan kebencian secara legal, menuduh secara formal, menyingkirkan kebenaran agar keburukan tak punya saingan
Kalau engkau tak berseberangan kepentingan dengan kelompok yang pegang palu, berbicaralah sesukamu. Paling banter hanya diberi peringatan, bebas
Begitu engkau dianggap berbeda kepentingan, berpikir saja sudah dilarang, kalaupun engkau tak terpikir, engkau akan dituduh, dengan semaunya tuduhan
Cara paling mudah melindungi kekuasaan, adalah mengambil keadilan dari kehidupan. Yang mereka tidak sadar, keadilan itu pilarnya sebuah negara
Pertontonkan saja ketidakadilan itu, setelanjangnya, hingga ummat muak. Tampakkan watak asli sekulerisme, saat dunia dan isinya itu jadi sesembahan utama
Agar ummat lebih cepat lagi sadar, tak ada kebaikan kecuali Islam, tak akan ada harapan kecuali ketika Al-Qur'an dan As-Sunnah yang jadi landasan
#keadilan #lucu #Islam #mulia #adil
NB: Baca, share, simpan, pengalaman sebelumnya, tulisan seperti ini ada masanya langsung hilang tiba-tiba.. entah mengapa..
Di negeri sebelah, Indomaru, ada selebaran Indomaru Berkah, isinya kira-kira begini:
________________________
Jangan Suriahkan Indonesia
Indonesia harus kita jaga dari kelompok-kelompok intoleran, yang tidak bisa menerima paham lain selain dari kelompoknya, yang menyelesaikan segala sesuatu dengan kekerasan
Kalau kelompok ini tidak kita cegah dari sekarang, kita akan kehilangan kebebasan beragama, kita akan dipaksa mengikuti paham tertentu saja, semua selain kelompoknya akan dibilang salah
Lihat saja ulama-ulama mereka, radikal semuanya, sedikit-sedikit main kekerasan, tidak bisa musyawarah khas nusantara, nanti semua yang tak sesuai paham mereka dipersekusi
Lihat saja Suriah, semua kelompok merasa benar sendiri, yang lain salah semua, makanya mereka perang nggak selesai-selesai. Kenapa? Karena mereka bilang hanya saya yang benar
Pokoknya, kita harus lindungi NKRI, berdasarkan Pancasila, jangan mau dibohongi sama orang-orang yang mengatasnamakan agama untuk mencapai kekuasaan, supaya bisa dapat posisi di pemerintahan
Makanya saya bilang juga apa, gerakan 212 itu gerakan oportunis, untuk mendapatkan jabatan saja itu, bukan gerakan berdasar agama, saya jamin setiap orang disitu semua dibayar
Hati-hati dengan kelompok radikal! Kalau ikut kajian mereka, nanti kamu dibius, dihipnotis, sampe kamu merasa paling benar sendiri, yang lain salah, yang lain nggak ada yang benar
_______________________________
Aku tersadar, ternyata semua itu tentang mereka sendiri. Luarbiasa introspeksi mereka, alhamdulillah
Seberapa greget kamu? Mereka dong, sama yang beda agama mereka kata "Semua agama benar", sama saudara seagama, "Yang benar hanya saya, selain saya salah semua", subhanallah
#felixsiauw #selainsayasalah
https://youtu.be/P3KZBNY8IbI
________________________
Jangan Suriahkan Indonesia
Indonesia harus kita jaga dari kelompok-kelompok intoleran, yang tidak bisa menerima paham lain selain dari kelompoknya, yang menyelesaikan segala sesuatu dengan kekerasan
Kalau kelompok ini tidak kita cegah dari sekarang, kita akan kehilangan kebebasan beragama, kita akan dipaksa mengikuti paham tertentu saja, semua selain kelompoknya akan dibilang salah
Lihat saja ulama-ulama mereka, radikal semuanya, sedikit-sedikit main kekerasan, tidak bisa musyawarah khas nusantara, nanti semua yang tak sesuai paham mereka dipersekusi
Lihat saja Suriah, semua kelompok merasa benar sendiri, yang lain salah semua, makanya mereka perang nggak selesai-selesai. Kenapa? Karena mereka bilang hanya saya yang benar
Pokoknya, kita harus lindungi NKRI, berdasarkan Pancasila, jangan mau dibohongi sama orang-orang yang mengatasnamakan agama untuk mencapai kekuasaan, supaya bisa dapat posisi di pemerintahan
Makanya saya bilang juga apa, gerakan 212 itu gerakan oportunis, untuk mendapatkan jabatan saja itu, bukan gerakan berdasar agama, saya jamin setiap orang disitu semua dibayar
Hati-hati dengan kelompok radikal! Kalau ikut kajian mereka, nanti kamu dibius, dihipnotis, sampe kamu merasa paling benar sendiri, yang lain salah, yang lain nggak ada yang benar
_______________________________
Aku tersadar, ternyata semua itu tentang mereka sendiri. Luarbiasa introspeksi mereka, alhamdulillah
Seberapa greget kamu? Mereka dong, sama yang beda agama mereka kata "Semua agama benar", sama saudara seagama, "Yang benar hanya saya, selain saya salah semua", subhanallah
#felixsiauw #selainsayasalah
https://youtu.be/P3KZBNY8IbI
YouTube
Selain Saya Semua Salah
Di negeri sebelah, Indomaru, ada selebaran Indomaru Berkah, isinya kira-kira begini:
________________________
Jangan Suriahkan Indonesia
Indonesia harus kita jaga dari kelompok-kelompok intoleran, yang tidak bisa menerima paham lain selain dari kelompoknya…
________________________
Jangan Suriahkan Indonesia
Indonesia harus kita jaga dari kelompok-kelompok intoleran, yang tidak bisa menerima paham lain selain dari kelompoknya…
Ringkasan Kebangkitan Bangsa Turki
Kali ini, kita coba untuk membahas sejarah banda Turki, yang awalnya berada di Asia Tengah, sampai hijrahnya ke daerah Asia Kecil (Anatolia), dari Kesultanan Saljuk sampai Kesultanan Utsmani, dari Perang Manzikert hingga Perang Salib
Terkhusus kita juga membahas tentang Kesultanan Utsmani dan pengaruh hadits pembukaan Konstantinopel terhadap budaya keluarga Utsmani, dari Sultan ke-1 Osman Ghazi hingga Sultan ke-7 Muhammad Al-Fatih
Dan juga sedikit tentang hubungan Utsmani dengan Nusantara dan ke-Islam-annya, semoga manfaat
#sejarah #turki #saljuk #utsmani #manzikert #perangsalib #felixsiauw
Selengkapnya di channel YouTube >> https://youtu.be/-gWAnGZZp4c
Kali ini, kita coba untuk membahas sejarah banda Turki, yang awalnya berada di Asia Tengah, sampai hijrahnya ke daerah Asia Kecil (Anatolia), dari Kesultanan Saljuk sampai Kesultanan Utsmani, dari Perang Manzikert hingga Perang Salib
Terkhusus kita juga membahas tentang Kesultanan Utsmani dan pengaruh hadits pembukaan Konstantinopel terhadap budaya keluarga Utsmani, dari Sultan ke-1 Osman Ghazi hingga Sultan ke-7 Muhammad Al-Fatih
Dan juga sedikit tentang hubungan Utsmani dengan Nusantara dan ke-Islam-annya, semoga manfaat
#sejarah #turki #saljuk #utsmani #manzikert #perangsalib #felixsiauw
Selengkapnya di channel YouTube >> https://youtu.be/-gWAnGZZp4c
YouTube
Ringkasan Kebangkitan Bangsa Turki
Kali ini, kita coba untuk membahas sejarah banda Turki, yang awalnya berada di Asia Tengah, sampai hijrahnya ke daerah Asia Kecil (Anatolia), dari Kesultanan Saljuk sampai Kesultanan Utsmani, dari Perang Manzikert hingga Perang Salib
Terkhusus kita juga…
Terkhusus kita juga…
Cara Savage Balesin Haters
Namanya orang lagi sariawan, makan apa aja ya pasti dia bilang nggak enak, bukan makanannya yang salah, dianya yang lagi sensi, dianya yang lagi sakit
Persis seperti haters, masalahnya ya di dia, maka orang lain mau kayak apa aja, ya bagi dia pasti salah. Hatinya udah dikunci dari dalem, nggak bisa dibuka dari luar
Ngomong dibilang ceriwis, diem dibilang apatis, nasihatin dibilang provokatif, dibiarin dibilang gak solutif, diperhatiin katanya kita posesif, dicuekin katanya gak sensitif
Kita deketin dia dibilang kita cari muka, kita woles dikata nggak peka. Kita kasih kebenaran dituduh sirik, kita kasih yang nggak nyata dibilang nggak asik
Persis kayak cewek kalo nanya, "Aku gemukan nggak?" ini pertanyaan menjebak, karena nggak ada jawaban yang bener, ini konspirasi tingkat tinggi
Kita jawab "gemukan" dia marah, kita bilang "mendingan" dia bilang kita nggak jujur, kita nggak jawab juga salah, paling bagus, langsung pamit baca Qur'an aja
Jadi jangan habiskan waktu buat layani beginian, memang energi hidup mereka datang dari generator benci kok, itu semisal prinsip hidup-lah bagi mereka
Prinsipnya, nggak papa hidupmu susah, asal bisa nyusahin orang lain, atau nggak papa hidup hina asal tetep bisa menghina orang lain
Maka succes story mereka, adalah ketika ada yang sakit hati, ada yang patah arang ketika dibully, ada yang nggak mau terus berjuang karena nyinyiran mereka
Mereka seneng banget tuh kalo ada yang quit gara-gara lidah mereka, sebab kenapa? Sebab mereka jadi dapet temen dong, kamu dia jadi besfren, sama-sama losers
Jadi inget-inget aja, tujuan haters, seneng hidupmu hancur, dan mereka nggak akan nolong kamu kalau kamu jatuh, mereka seneng, itu prestasinya
Haters gonna hate, let them be. Apa yang paling mereka benci? Prestasimu broh sis.. Jadi kalau mau bales mereka, jangan dengan kata-kata, dengan karya nyata aja
Maka itu akan lebih menyakitkan bagi mereka, ketimbang ngeliat mantan dapet pasangan yang jauh lebih kaya, lebih tampan, dan lebih salih pas kirim undangan, percaya deh!
#felixsiauw #savage #balesin #haters
Namanya orang lagi sariawan, makan apa aja ya pasti dia bilang nggak enak, bukan makanannya yang salah, dianya yang lagi sensi, dianya yang lagi sakit
Persis seperti haters, masalahnya ya di dia, maka orang lain mau kayak apa aja, ya bagi dia pasti salah. Hatinya udah dikunci dari dalem, nggak bisa dibuka dari luar
Ngomong dibilang ceriwis, diem dibilang apatis, nasihatin dibilang provokatif, dibiarin dibilang gak solutif, diperhatiin katanya kita posesif, dicuekin katanya gak sensitif
Kita deketin dia dibilang kita cari muka, kita woles dikata nggak peka. Kita kasih kebenaran dituduh sirik, kita kasih yang nggak nyata dibilang nggak asik
Persis kayak cewek kalo nanya, "Aku gemukan nggak?" ini pertanyaan menjebak, karena nggak ada jawaban yang bener, ini konspirasi tingkat tinggi
Kita jawab "gemukan" dia marah, kita bilang "mendingan" dia bilang kita nggak jujur, kita nggak jawab juga salah, paling bagus, langsung pamit baca Qur'an aja
Jadi jangan habiskan waktu buat layani beginian, memang energi hidup mereka datang dari generator benci kok, itu semisal prinsip hidup-lah bagi mereka
Prinsipnya, nggak papa hidupmu susah, asal bisa nyusahin orang lain, atau nggak papa hidup hina asal tetep bisa menghina orang lain
Maka succes story mereka, adalah ketika ada yang sakit hati, ada yang patah arang ketika dibully, ada yang nggak mau terus berjuang karena nyinyiran mereka
Mereka seneng banget tuh kalo ada yang quit gara-gara lidah mereka, sebab kenapa? Sebab mereka jadi dapet temen dong, kamu dia jadi besfren, sama-sama losers
Jadi inget-inget aja, tujuan haters, seneng hidupmu hancur, dan mereka nggak akan nolong kamu kalau kamu jatuh, mereka seneng, itu prestasinya
Haters gonna hate, let them be. Apa yang paling mereka benci? Prestasimu broh sis.. Jadi kalau mau bales mereka, jangan dengan kata-kata, dengan karya nyata aja
Maka itu akan lebih menyakitkan bagi mereka, ketimbang ngeliat mantan dapet pasangan yang jauh lebih kaya, lebih tampan, dan lebih salih pas kirim undangan, percaya deh!
#felixsiauw #savage #balesin #haters
Salut Buat Malaysia
Menyusul ketegasan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Bin Mohamad (@chedetofficial), Syed Saddiq (@syedsaddiq) Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia menunjukkan pembelaan luar biasa kepada Palestina
Hal ini sangat jelas ketika beliau diwawancarai oleh BBC, pernyataannya sangat istimewa
"If hosting an international event is more important than safeguarding the interest of our Palestinian brothers and sisters who are being mutilated time after time again, if that is more important it means we have lost our moral conscience and moral compass."
Alhamdulillah, kita sangat mengapresiasi hal ini, dan sangat senang rasanya ummat Muslim ini masih memiliki anak-anak muda yang berani dan dengan keyakinannya berbicara tentang kebenaran dan kebaikan
Kita berharap, semoga pemuda-pemuda di Indonesia bisa terinspirasi dan berbuat hal yang sama, menunjukkan keberpihakan terhadap kemanusiaan
Karena saat ini, mereka dikepung, ketika artis-artis pujaan mereka, bahkan klub bola dan pemain bola favorit mereka, serta media-media mainstream menunjukkan keberpihakan dan pembelaan terhadap Israel
InsyaAllah, segera datang masa dimana kita sebagai Muslim akan bersatu padu, sebab perasaan dan pemikiran kita sudah sama, kiblat kita pun sama, tak lama lagi mudah-mudahan
Salut buat Malaysia, alhamdulillah
https://youtu.be/JSWz3clMKdo
Menyusul ketegasan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Bin Mohamad (@chedetofficial), Syed Saddiq (@syedsaddiq) Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia menunjukkan pembelaan luar biasa kepada Palestina
Hal ini sangat jelas ketika beliau diwawancarai oleh BBC, pernyataannya sangat istimewa
"If hosting an international event is more important than safeguarding the interest of our Palestinian brothers and sisters who are being mutilated time after time again, if that is more important it means we have lost our moral conscience and moral compass."
Alhamdulillah, kita sangat mengapresiasi hal ini, dan sangat senang rasanya ummat Muslim ini masih memiliki anak-anak muda yang berani dan dengan keyakinannya berbicara tentang kebenaran dan kebaikan
Kita berharap, semoga pemuda-pemuda di Indonesia bisa terinspirasi dan berbuat hal yang sama, menunjukkan keberpihakan terhadap kemanusiaan
Karena saat ini, mereka dikepung, ketika artis-artis pujaan mereka, bahkan klub bola dan pemain bola favorit mereka, serta media-media mainstream menunjukkan keberpihakan dan pembelaan terhadap Israel
InsyaAllah, segera datang masa dimana kita sebagai Muslim akan bersatu padu, sebab perasaan dan pemikiran kita sudah sama, kiblat kita pun sama, tak lama lagi mudah-mudahan
Salut buat Malaysia, alhamdulillah
https://youtu.be/JSWz3clMKdo
YouTube
Salut Buat Malaysia
Menyusul ketegasan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Bin Mohamad (@chedetofficial), Syed Saddiq (@syedsaddiq) Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia menunjukkan pembelaan luar biasa kepada Palestina
Hal ini sangat jelas ketika beliau diwawancarai oleh BBC…
Hal ini sangat jelas ketika beliau diwawancarai oleh BBC…
Nussa & Rarra: Jangan Boros
Tiap makhluk Allah, sudah Allah jamin kecukupan rezekinya, hanya saja ada diantara kita, yang ingin sesuatu melebihi apa yang kita perlukan
Padahal, bisa jadi apa yang berlebihan bagi kita, adalah keperluan bagi orang yang lain. Makanya Islam mencegah kita untuk berperilaku boros
Menikmati sesuatu yang pas itu yang paling enak. Tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Yang penting cukup, bila ada berlebih, mari berbagi dengan yang lain
#nussabissa #jangan #boros #nussararra #nussa
https://youtu.be/syvQ4lKA-GY
Tiap makhluk Allah, sudah Allah jamin kecukupan rezekinya, hanya saja ada diantara kita, yang ingin sesuatu melebihi apa yang kita perlukan
Padahal, bisa jadi apa yang berlebihan bagi kita, adalah keperluan bagi orang yang lain. Makanya Islam mencegah kita untuk berperilaku boros
Menikmati sesuatu yang pas itu yang paling enak. Tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Yang penting cukup, bila ada berlebih, mari berbagi dengan yang lain
#nussabissa #jangan #boros #nussararra #nussa
https://youtu.be/syvQ4lKA-GY
YouTube
NUSSA : JANGAN BOROS
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nussa lagi mandi terus dimatiin airnya sama Rarra, dan lagi pada dimarahin sama Umma.. kenapa ya?
mau tau? yuk ditonton epiode Nussa yang baru
Selamat menyaksikan sahabat :)
SUBSCRIBE, LIKE, COMMENT dan SHARE!!!…
Nussa lagi mandi terus dimatiin airnya sama Rarra, dan lagi pada dimarahin sama Umma.. kenapa ya?
mau tau? yuk ditonton epiode Nussa yang baru
Selamat menyaksikan sahabat :)
SUBSCRIBE, LIKE, COMMENT dan SHARE!!!…
Yang Bayar Gaji Ibu Siapa Hah
Kembali hati nurani saya terusik, logika saya diuji. Pertanyaan "Yang Bayar Gaji Ibu Siapa Hah!" tiba-tiba menjadi penting sekali untuk saya bahas segera
Di kepala saya, langsung teringat kisah Musa dan Fir'aun, satu percakapan yang hilang di kepala, satu percakapan itu sebelum para penyihir tobat itu dihukum dengan dipotong bersilang kaki dan tangannya serta disalib, sebab menentang perintah penguasanya, Fir'aun
Beruntung ada @hawaariyyun, lumayan bisa bantu cariin ayat yang dimaksud, dapat alhamdulillah di surah Asy-Syu'araa 23-51, dan inilah yang ingin kami sampaikan
Bahwasanya diksi yang sama pernah disampaikan Fir'aun, dan percakapan yang hilang itu adalah, ketika Fir'aun melihat para penyihir itu taubat dan tidak mau menaati perintah Fir'aun lagi, maka Fir'aun mengatakan
Fir'aun: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya". Begitu
Sama kan dengan diksi masa kini: "Yang Bayar Gaji Ibu Siapa Hah!". Begitulah kira-kira gaya Fir'aun dengan kearifan lokal
Saksikan lengkap videonya » https://youtu.be/nwSnFY-Wm7Y
Kembali hati nurani saya terusik, logika saya diuji. Pertanyaan "Yang Bayar Gaji Ibu Siapa Hah!" tiba-tiba menjadi penting sekali untuk saya bahas segera
Di kepala saya, langsung teringat kisah Musa dan Fir'aun, satu percakapan yang hilang di kepala, satu percakapan itu sebelum para penyihir tobat itu dihukum dengan dipotong bersilang kaki dan tangannya serta disalib, sebab menentang perintah penguasanya, Fir'aun
Beruntung ada @hawaariyyun, lumayan bisa bantu cariin ayat yang dimaksud, dapat alhamdulillah di surah Asy-Syu'araa 23-51, dan inilah yang ingin kami sampaikan
Bahwasanya diksi yang sama pernah disampaikan Fir'aun, dan percakapan yang hilang itu adalah, ketika Fir'aun melihat para penyihir itu taubat dan tidak mau menaati perintah Fir'aun lagi, maka Fir'aun mengatakan
Fir'aun: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya". Begitu
Sama kan dengan diksi masa kini: "Yang Bayar Gaji Ibu Siapa Hah!". Begitulah kira-kira gaya Fir'aun dengan kearifan lokal
Saksikan lengkap videonya » https://youtu.be/nwSnFY-Wm7Y
YouTube
Yang Bayar Gaji Ibu Siapa Hah!
Kembali hati nurani saya terusik, logika saya diuji. Pertanyaan "Yang Bayar Gaji Ibu Siapa Hah!" tiba-tiba menjadi penting sekali untuk saya bahas segera
Di kepala saya, langsung teringat kisah Musa dan Fir'aun, satu percakapan yang hilang di kepala, satu…
Di kepala saya, langsung teringat kisah Musa dan Fir'aun, satu percakapan yang hilang di kepala, satu…
Tunggulah Sebentar Lagi
Taukah rasanya dipisahkan dengan kekasih? Justru disaat engkau paling merindukannya, justru di kala engkau paling memerlukan hangat tatap dan sejuk senyumnya?
Saat memori yang ada tak cukup untuk tiap dahaga jiwa, dan kenangan mulai memudar karena terus diputar balik. Aku tetap bertahan juga menahan airmata
Mencoba menerka-nerka, apakah langit yang sama yang kaupandangi jua malam ini. Mencoba mengira, apa lantunan yang ada di hatimu, adakah aku?
Mereka bilang aku takkan bisa membahagiakanmu, mereka kata aku terlalu lemah untuk melindungimu, tapi mereka buta dan tuli dari kebenaran, yakinkan itu
Tangan mereka bisa menahanku darimu, tapi hatiku takkan bisa mereka sentuh, asa dan citaku masih terbang bebas, mengejek mereka dari ketinggian
Andai tidak karena ayat-ayat yang kubaca, sudah pecah hatiku menahan gempuran rindu. Andai bukan sebab kalimat thayibah, meracau dan mengeluh lidah ini
Yang mereka coba tahan adalah takdir hujan untuk membasahi bumi, yang mereka coba hadang adalah suratan matahari menyinari semesta
Tunggulah sebentar lagi, tahan kakimu pada tempatnya. Aku janji, tak lama lagi semua ini akan selesai. Semua, termasuk mereka akan ada akhirnya
Sampai saat itu tiba, petiklah tiap buah kenangan itu, jagalah dan peliharalah dengan harapan yang tersisa, jangan sekalipun meniup keraguan padanya
Sebagaimana rintik hujan yang terakhir jadi penanda cerahnya cuaca. Begitulah semua ini akan jadi mukadimah abadinya cinta antara engkau dan aku
Kebersamaan kita itu sudah tertulis rapi, pasti seperti janji dari Tuhan yang tak mungkin diingkari, bagi sesiapa yang meyakini dan bersabar dalam penantian
#bersabarlah #jiwaku
Taukah rasanya dipisahkan dengan kekasih? Justru disaat engkau paling merindukannya, justru di kala engkau paling memerlukan hangat tatap dan sejuk senyumnya?
Saat memori yang ada tak cukup untuk tiap dahaga jiwa, dan kenangan mulai memudar karena terus diputar balik. Aku tetap bertahan juga menahan airmata
Mencoba menerka-nerka, apakah langit yang sama yang kaupandangi jua malam ini. Mencoba mengira, apa lantunan yang ada di hatimu, adakah aku?
Mereka bilang aku takkan bisa membahagiakanmu, mereka kata aku terlalu lemah untuk melindungimu, tapi mereka buta dan tuli dari kebenaran, yakinkan itu
Tangan mereka bisa menahanku darimu, tapi hatiku takkan bisa mereka sentuh, asa dan citaku masih terbang bebas, mengejek mereka dari ketinggian
Andai tidak karena ayat-ayat yang kubaca, sudah pecah hatiku menahan gempuran rindu. Andai bukan sebab kalimat thayibah, meracau dan mengeluh lidah ini
Yang mereka coba tahan adalah takdir hujan untuk membasahi bumi, yang mereka coba hadang adalah suratan matahari menyinari semesta
Tunggulah sebentar lagi, tahan kakimu pada tempatnya. Aku janji, tak lama lagi semua ini akan selesai. Semua, termasuk mereka akan ada akhirnya
Sampai saat itu tiba, petiklah tiap buah kenangan itu, jagalah dan peliharalah dengan harapan yang tersisa, jangan sekalipun meniup keraguan padanya
Sebagaimana rintik hujan yang terakhir jadi penanda cerahnya cuaca. Begitulah semua ini akan jadi mukadimah abadinya cinta antara engkau dan aku
Kebersamaan kita itu sudah tertulis rapi, pasti seperti janji dari Tuhan yang tak mungkin diingkari, bagi sesiapa yang meyakini dan bersabar dalam penantian
#bersabarlah #jiwaku
Buku Habits 2019 Ganti Wajah
Apa beda antara bisa dan tidak bisa? Sederhana sekali, bedanya adalah pada kata BIASA, kita bisa karena biasa dan tidak bisa karena biasa. Bukan karena apapun selain itu
Banyak yang menyangka bahwa motivasi adalah sesuatu yang menentukan bisa atau tidaknya kita melakukan sesuatu. Tapi motivasi saja tidak cukup, keahlian itu datangnya dari melakukan bukan hanya memikirkan
Buku "How To Master Your Habits" adalah buku yang ditulis agar pembaca memahami esensi dari membentuk keahlian dalam hidup kita, selengkapnya silakan dibaca
Buku ini terbit di tahun 2013 dan pada tahun 2019 buku uni berganti wajah baru, semoga bermanfaat. Buku ini bisa didapatkan di website @bukusip
https://youtu.be/QomkOE7vjjA
Pemesanan:
WA/SMS 0818-0622-8178
Via Web. www.bukusip.com
Agen/Distributor :
WA/SMS 0816-78-1453
Instagram @bukusip
Facebook.com/Bukusip
Apa beda antara bisa dan tidak bisa? Sederhana sekali, bedanya adalah pada kata BIASA, kita bisa karena biasa dan tidak bisa karena biasa. Bukan karena apapun selain itu
Banyak yang menyangka bahwa motivasi adalah sesuatu yang menentukan bisa atau tidaknya kita melakukan sesuatu. Tapi motivasi saja tidak cukup, keahlian itu datangnya dari melakukan bukan hanya memikirkan
Buku "How To Master Your Habits" adalah buku yang ditulis agar pembaca memahami esensi dari membentuk keahlian dalam hidup kita, selengkapnya silakan dibaca
Buku ini terbit di tahun 2013 dan pada tahun 2019 buku uni berganti wajah baru, semoga bermanfaat. Buku ini bisa didapatkan di website @bukusip
https://youtu.be/QomkOE7vjjA
Pemesanan:
WA/SMS 0818-0622-8178
Via Web. www.bukusip.com
Agen/Distributor :
WA/SMS 0816-78-1453
Instagram @bukusip
Facebook.com/Bukusip
YouTube
Buku Habits 2019 Ganti Wajah
Apa beda antara bisa dan tidak bisa? Sederhana sekali, bedanya adalah pada kata BIASA, kita bisa karena biasa dan tidak bisa karena biasa. Bukan karena apapun selain itu
Banyak yang menyangka bahwa motivasi adalah sesuatu yang menentukan bisa atau tidaknya…
Banyak yang menyangka bahwa motivasi adalah sesuatu yang menentukan bisa atau tidaknya…
Cak Jan***
Terus terang, saya sangat merasa terganggu beberapa hari ini dengan pemberitaan "Cak Jan***". Mengapa? Karena bagi saya, ini bencana pemikiran
Tolong jangan dulu bahasan ini diambil dari sudut pandang dukung mendukung capres, sebab saya sudah tegaskan, saya bukan bagian tim kampanye manapun
Tapi coba pahami, bahwa manusia itu bertindak sesuai pemahamannya, dan pemahaman itu hasil berpikir, berpikir itu tergantung informasi, dan itu bahasa
Maka orang yang berpikir buruk, itu hasil daripada informasi yang buruk, yang juga pasti dari bahasa yang buruk, demikian pula sebaliknya
Orang-orang yang berpikir baik, akan menghasilkan pula bahasa-bahasa yang baik. Itulah mengapa, orangtua kita mengajarkan kebaikan dalam bertutur kata
Lihat budaya manapun di Nusantara, selalu ajarkan pada kita, bahwa saat kita berbicara dengan orangtua, kita gunakan bahasa yang lebih halus, lebih tinggi, lebih baik
Bahkan bahasa Jawa dan Sunda punya 3 tingkatan bahasa, Melayu terkenal dengan pantun dan syair, kesemuanya menunjukkan peradaban yang indah
Tapi hari-hari ini kita disuguhi media, kata-kata "Jan***" sebagai gelar yang diberikan. Meluas pemberitaannya, bahkan anak-anak tak ragu mengucapnya
Saya tak hendak membahas apa makna sebenarnya, tapi banyak yang sudah memahami, ini kata yang berkaitan dengan hal yang buruk, hal yang tak pantas
Meskipun sudah dianggap mengalami perubahan makna, bagi saya ini adalah umpatan yang diwajarkan. Persis seperti kata SH*T dan F**K dalam bahasa inggris
Sekali lagi, ini tentang anak-anak yang ikut terpapar, tentang generasi muda. Mengapa kita tak berpikir kearah itu? Indonesia bukan hanya tentang pemilihan 5 tahunan
Bila sekarang kita sudah merasa wajar untuk memberikan referensi negatif pada anak-anak, jangan kaget besok anak-anak menggelari gurunya "Jan***", begitu
Ketika dianggap kurang ajar, maka anak-anak murid akan berkata, "Lho pak guru, itu kemuliaan, buktinya presiden kita saja digelari itu", Celaka duabelas
#literasi #bahasa #generasimuda #pemuda #santun
https://youtu.be/c7hiZDXdK2E
Terus terang, saya sangat merasa terganggu beberapa hari ini dengan pemberitaan "Cak Jan***". Mengapa? Karena bagi saya, ini bencana pemikiran
Tolong jangan dulu bahasan ini diambil dari sudut pandang dukung mendukung capres, sebab saya sudah tegaskan, saya bukan bagian tim kampanye manapun
Tapi coba pahami, bahwa manusia itu bertindak sesuai pemahamannya, dan pemahaman itu hasil berpikir, berpikir itu tergantung informasi, dan itu bahasa
Maka orang yang berpikir buruk, itu hasil daripada informasi yang buruk, yang juga pasti dari bahasa yang buruk, demikian pula sebaliknya
Orang-orang yang berpikir baik, akan menghasilkan pula bahasa-bahasa yang baik. Itulah mengapa, orangtua kita mengajarkan kebaikan dalam bertutur kata
Lihat budaya manapun di Nusantara, selalu ajarkan pada kita, bahwa saat kita berbicara dengan orangtua, kita gunakan bahasa yang lebih halus, lebih tinggi, lebih baik
Bahkan bahasa Jawa dan Sunda punya 3 tingkatan bahasa, Melayu terkenal dengan pantun dan syair, kesemuanya menunjukkan peradaban yang indah
Tapi hari-hari ini kita disuguhi media, kata-kata "Jan***" sebagai gelar yang diberikan. Meluas pemberitaannya, bahkan anak-anak tak ragu mengucapnya
Saya tak hendak membahas apa makna sebenarnya, tapi banyak yang sudah memahami, ini kata yang berkaitan dengan hal yang buruk, hal yang tak pantas
Meskipun sudah dianggap mengalami perubahan makna, bagi saya ini adalah umpatan yang diwajarkan. Persis seperti kata SH*T dan F**K dalam bahasa inggris
Sekali lagi, ini tentang anak-anak yang ikut terpapar, tentang generasi muda. Mengapa kita tak berpikir kearah itu? Indonesia bukan hanya tentang pemilihan 5 tahunan
Bila sekarang kita sudah merasa wajar untuk memberikan referensi negatif pada anak-anak, jangan kaget besok anak-anak menggelari gurunya "Jan***", begitu
Ketika dianggap kurang ajar, maka anak-anak murid akan berkata, "Lho pak guru, itu kemuliaan, buktinya presiden kita saja digelari itu", Celaka duabelas
#literasi #bahasa #generasimuda #pemuda #santun
https://youtu.be/c7hiZDXdK2E
YouTube
Cak Jan***
Terus terang, saya sangat merasa terganggu beberapa hari ini dengan pemberitaan "Cak Jan***". Mengapa? Karena bagi saya, ini bencana pemikiran
Tolong jangan dulu bahasan ini diambil dari sudut pandang dukung mendukung capres, sebab saya sudah tegaskan, saya…
Tolong jangan dulu bahasan ini diambil dari sudut pandang dukung mendukung capres, sebab saya sudah tegaskan, saya…
Sebelum Berkomentar
Terbaca. "Astaghfirullah sis, itu auratnya kemana-mana, tau nggak sih, selembar rambut aja keliatan, masuk neraka loh, nyusahin bapak dan suaminya aja nih", begitu
Terbaca. "Munafik, captionnya nggak sesuai penampilan, cuma cari muka di agama ya lo? Hijab yang benerlah, baru ngomong agama, jangan cari makan pake ayat", begitu
Temen-temen semuanya. Tolong dipikir lagi, sebelum kita menuliskan komentar di laman orang lain, sebelum kita menandai akun orang lain dengan tulisan kita
Apakah komentar dan tag kita itu mendekatkan saudara kita pada kebaikan, ataukah komentar itu hanya semata untuk kepuasan hati? Merasa jumawa?
Sebab seringkali kita merasa menasihati, padahal sedang menghakimi. Kira merasa sedang mendakwahi, padahal yang ada kita sedang menyakiti saja
Kita berdalih supaya yang bermaksiat sadar, padahal yang ada hanya agar kita dilihat benar, terlihat besar. Ternyata semua tentang kita bukan tentang mereka
Iya, membuka aurat itu dosa, tapi tak berarti kta mesti marah-marah ke dia. Iya, berhijab tak syar'i itu salah, tapi bukan berarti kita boleh mencacinya secara terbuka
Kita sering lupa, bahwa kita berubah bukan hanya dalam semalam. Kita abai, bahwa hijrah itu proses terus menerus yang perlu dukungan dan penyemangat
Kita lupa bahwa kita manusia, yang lebih harus curiga pada kesalahan diri, ketimbang iblis yang bangga dengan kelebihannya, bangga dengan kehebatannya
Justru karena kita sudah berhijab, kita bisa lebih paham menyemangati yang belum, bukan menyakiti. Justru karena kita duluan hijrah, kita bisa lebih bijak dan lembut
Cobalah hargai kebaikan-kebaikan orang lain yang kecil, sebab itu lebih mudah baginya untuk melakukan kebaikan yang lebih besar, begin with small steps
Simak bagi kita, hadits riwayat dari Abu Hurairah, "Didatangkan orang yang mabuk untuk dihukum, diantara kami ada yang memukulnya dengan tangan, ada yang dengan sendal dan ada juga yang memukul dengan bajunya".
Lalu datang seorang lelaki dan berkata, "Kenapa dia? Semoga Allah menghinakan dia." katanya
Maka Nabi mengingatkan mereka: "Janganlah kamu membantu setan untuk (menyesatkan) saudaramu." - HR Bukhari
Berpikir sebelum komentar, apakah komentar kita membantu saudara kita dalam hijrahnya, ataukah membuatnya putus asa?
#komentar #jahat #hijrah
Terbaca. "Astaghfirullah sis, itu auratnya kemana-mana, tau nggak sih, selembar rambut aja keliatan, masuk neraka loh, nyusahin bapak dan suaminya aja nih", begitu
Terbaca. "Munafik, captionnya nggak sesuai penampilan, cuma cari muka di agama ya lo? Hijab yang benerlah, baru ngomong agama, jangan cari makan pake ayat", begitu
Temen-temen semuanya. Tolong dipikir lagi, sebelum kita menuliskan komentar di laman orang lain, sebelum kita menandai akun orang lain dengan tulisan kita
Apakah komentar dan tag kita itu mendekatkan saudara kita pada kebaikan, ataukah komentar itu hanya semata untuk kepuasan hati? Merasa jumawa?
Sebab seringkali kita merasa menasihati, padahal sedang menghakimi. Kira merasa sedang mendakwahi, padahal yang ada kita sedang menyakiti saja
Kita berdalih supaya yang bermaksiat sadar, padahal yang ada hanya agar kita dilihat benar, terlihat besar. Ternyata semua tentang kita bukan tentang mereka
Iya, membuka aurat itu dosa, tapi tak berarti kta mesti marah-marah ke dia. Iya, berhijab tak syar'i itu salah, tapi bukan berarti kita boleh mencacinya secara terbuka
Kita sering lupa, bahwa kita berubah bukan hanya dalam semalam. Kita abai, bahwa hijrah itu proses terus menerus yang perlu dukungan dan penyemangat
Kita lupa bahwa kita manusia, yang lebih harus curiga pada kesalahan diri, ketimbang iblis yang bangga dengan kelebihannya, bangga dengan kehebatannya
Justru karena kita sudah berhijab, kita bisa lebih paham menyemangati yang belum, bukan menyakiti. Justru karena kita duluan hijrah, kita bisa lebih bijak dan lembut
Cobalah hargai kebaikan-kebaikan orang lain yang kecil, sebab itu lebih mudah baginya untuk melakukan kebaikan yang lebih besar, begin with small steps
Simak bagi kita, hadits riwayat dari Abu Hurairah, "Didatangkan orang yang mabuk untuk dihukum, diantara kami ada yang memukulnya dengan tangan, ada yang dengan sendal dan ada juga yang memukul dengan bajunya".
Lalu datang seorang lelaki dan berkata, "Kenapa dia? Semoga Allah menghinakan dia." katanya
Maka Nabi mengingatkan mereka: "Janganlah kamu membantu setan untuk (menyesatkan) saudaramu." - HR Bukhari
Berpikir sebelum komentar, apakah komentar kita membantu saudara kita dalam hijrahnya, ataukah membuatnya putus asa?
#komentar #jahat #hijrah
Jalan-jalan Ke Kandang Luwak
Penggalan-penggalan cerita saat berjalan-jalan bersama keluarga, semoga ada manfaatnya bagi yang menyaksikan, bila tidak ada, bolehlah doakan keluarga ini, agar jadi yang terbaik di jalan Allah
Begitu pula kami selalu mendoakan siapapun yang menyaksikan video-video yang kami unggah, semoga senantiasa ada dalam jalan Islam, diberkahi Allah selalu
https://youtu.be/wcyrBZnqrQU
Penggalan-penggalan cerita saat berjalan-jalan bersama keluarga, semoga ada manfaatnya bagi yang menyaksikan, bila tidak ada, bolehlah doakan keluarga ini, agar jadi yang terbaik di jalan Allah
Begitu pula kami selalu mendoakan siapapun yang menyaksikan video-video yang kami unggah, semoga senantiasa ada dalam jalan Islam, diberkahi Allah selalu
https://youtu.be/wcyrBZnqrQU
YouTube
Jalan-jalan Ke Kandang Luwak
Penggalan-penggalan cerita saat berjalan-jalan bersama keluarga, semoga ada manfaatnya bagi yang menyaksikan, bila tidak ada, bolehlah doakan keluarga ini, agar jadi yang terbaik di jalan Allah
Begitu pula kami selalu mendoakan siapapun yang menyaksikan…
Begitu pula kami selalu mendoakan siapapun yang menyaksikan…
Palu Donggala Bangkit @yukngajiid
Pertama kalinya ke Palu pasca bencana gempa, tsunami dan likuifaksi. Saya dan teman-teman @yukngajiid masih bisa merasakan pilunya suasana kota
Bener-bener nggak kebayang seperti apa hari-hari awal pasca bencana disitu. Tapi warga Palu memang luar biasa, mereka bisa melewati semuanya dengan sangat baik
Memang benar, Allah tidak akan memberikan ujian kecuali pada yang sanggup memikulnya, dan warga Palu Allah naikkan derajatnya lewat ujian itu
Niatan tim @yukngajiid datang ke Palu, bukan untuk mengajari sabar, tapi belajar sabar pada mereka. Tak pantas mengajari ikan berenang, tak elok mengajari warga Palu bersabar, padahal kami tak diuji seberat itu
Alhamdulilah kesemua acara berlangsung khidmat, temen-temen dari @kajianmusawarah: @ariekuntung @rizalarmada @dimasseto_1 @teukuwisnu @rickyharun juga berkesempatan ikut meramaikan dan menambah kebaikan-kebaikan
Makasih juga buat temen-temen @sapmasulteng atas jamuan dan akomodasinya
Buat yang di Palu, yuk bareng-bareng belajar taat di @yukngajipalu 🙂🙂🙂
Pertama kalinya ke Palu pasca bencana gempa, tsunami dan likuifaksi. Saya dan teman-teman @yukngajiid masih bisa merasakan pilunya suasana kota
Bener-bener nggak kebayang seperti apa hari-hari awal pasca bencana disitu. Tapi warga Palu memang luar biasa, mereka bisa melewati semuanya dengan sangat baik
Memang benar, Allah tidak akan memberikan ujian kecuali pada yang sanggup memikulnya, dan warga Palu Allah naikkan derajatnya lewat ujian itu
Niatan tim @yukngajiid datang ke Palu, bukan untuk mengajari sabar, tapi belajar sabar pada mereka. Tak pantas mengajari ikan berenang, tak elok mengajari warga Palu bersabar, padahal kami tak diuji seberat itu
Alhamdulilah kesemua acara berlangsung khidmat, temen-temen dari @kajianmusawarah: @ariekuntung @rizalarmada @dimasseto_1 @teukuwisnu @rickyharun juga berkesempatan ikut meramaikan dan menambah kebaikan-kebaikan
Makasih juga buat temen-temen @sapmasulteng atas jamuan dan akomodasinya
Buat yang di Palu, yuk bareng-bareng belajar taat di @yukngajipalu 🙂🙂🙂
Nikmati Taatmu
Fokus ke detik 0:13 dan 0:23, pemain yang tenggelam dalam pencarian bakat di negeri +62 yang sedang berflower ini 🤣🤣🤣. Begitu
Siapa bilang ngaji itu nggak asyik? Yang udah ngaji juga seneng kenikmatan kok, sama-sama cari nikmat, cuma pada hal yang berbeda aja
Jadi, jangan lupa @yukngajiid, nikmati kebaikan, asyikkan taat 🙂🙂🙂
Fokus ke detik 0:13 dan 0:23, pemain yang tenggelam dalam pencarian bakat di negeri +62 yang sedang berflower ini 🤣🤣🤣. Begitu
Siapa bilang ngaji itu nggak asyik? Yang udah ngaji juga seneng kenikmatan kok, sama-sama cari nikmat, cuma pada hal yang berbeda aja
Jadi, jangan lupa @yukngajiid, nikmati kebaikan, asyikkan taat 🙂🙂🙂