Belajar Bahasa Arab
5.81K subscribers
193 photos
3 videos
40 files
83 links
Download Telegram
.
بسم الله الرحمن الرحيم

الحمدللّه رب العالمين ، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين ، نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين ، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين ، أما بعد٠٠٠

📚 *الدَّرْسُ الرَّابِعُ*
_(Ad-darsur roobi')_

===== *Pelajaran ke-4* =====


1⃣ *Huruf Jar (Khofadh )*

Huruf jar adalah kata depan yang hanya masuk pada isim (kata benda).
Huruf jar bukan isim bukan juga fi'il tapi dia masuk pada kelompok *huruf*.

Huruf adalah kata yang tidak jelas maknanya (belum bisa dipahami) kecuali bersambung dengan kata lainnya.

Amalan (cara kerja / fungsi) huruf jar adalah _memajrurkan (mengkasrohkan) isim setelahnya._
Jadi jika ada huruf jar maka isim setelahnya menjadi kasroh (majrur).

Huruf jar ada 20, diantaranya :

1. Fii ( ْفِي) : di / di dalam
2. 'alaa ( عَلَى ) : di atas
3. Min ( ْمِن ) : dari
4. ilaa ( إلَى) : ke
5. Kaf ( ك) : seperti
6. Bi ( ِب) : dengan
7. 'An (ْعَن) : dari
8. Lam (لِ / لَ) " ل ) : milik / punya / untuk / kepada.
9. Rubba ( رُبَّ) : jarang

Perhatikan contoh berikut:
📎 اَلْبَيْتُ (Al baitu)
⇒ Rumah (itu)

🖇 فِيْ الْبَيْتِ  ( Fil baiti)
⇒ dalam rumah (itu).


📎 الْمَكْتَبُ (Al maktabu)
⇒ meja (itu).

🖇 عَلَى الْمَكْتَبِ ( 'Alal maktabi)
⇒ di atas meja (itu)

Apa yg berubah dari kata  rumah dan meja?
Jawabannya : perubahan _harokat akhirnya_, dari dhommah menjadi kasroh. 

Note :
Jika ada isim berawalan alif lam maka tidak boleh berakhiran tanwin.

Adanya huruf jar menunjukan bahwa *setelah huruf jar pasti isim* (kata benda) bukan kata kerja (bukan fi'il).

Maka dapat disimpulkan *tanda2 isim* adalah :
🍃 1. Bisa didahului huruf jar.
contoh : إِلىَ الْمَسْجِدِ (ke masjid )
🍃 2. Bisa dimasuki alif lam "ال"
contoh : الثَّوْبُ (baju itu )
🍃 3. Harokat akhirnya tanwin (ٌ un / ٍ in / an ً )
contoh : كَلْبٌ (anjing)
_____


2⃣ *Kata tanya : aina  (َأَيْن )*

Artinya "dimana"
Aina ( أين) merupakan salah satu isim istifham untuk menanyakan tempat.
Aina adalah isim nakiroh yg mana dalam sebuah jumlah berkedudukan sebagai khobar (walaupun berada diawal kalimat).

_____


3⃣ *Dhomiir ( ٌضَمِيْر)*

Isim dhomir adalah kata ganti untuk orang / binatang / benda mati.
Isim dhomir termasuk isim ma'rifah dan isim mabniy.

Dhomir terbagi 2, yaitu :
🍃 *1. Dhomir muttashil* , yaitu dhomir yang bisa bersambung dengan kata lain.
🍃 *2. Dhomir munfashil*, yaitu dhomir yang berdiri sendiri dan penulisannya tidak bersambung dengan kata lain.

Adapun dhomir munfashil (khusus untuk yang berakal) ada 14 , yaitu :
🔹Huwa ( هو ) - humaa (هما) - hum (هم ) ⇒ (utk lk2 )
🔹Hiya (هي) - humaa (هما) - hunna ( هنّ ) ⇒ (utk Pr )
🔹anta (َأنت) -antumaa (أنتما) - antum (أنتم) ⇒ (utk lk2)
🔹 anti ( أنتِ )-antumaa (أنتما)  - antunna ( أنتنّ) ⇒ (utk pr)
🔹 ana (أنا) - nahnu (نحن )⇒ (utk lk & pr)

(lebih lengkapnya di pelajaran mendatang..Insyaa Allah).

📝 Kali ini kita hanya akan membahas
"huwa (َهُو)" dan "hiya (َهِي)".

🔹Huwa (هو) artinya dia ( untuk satu isim mudzakkar (lk2) baik berakal / tidak berakal )

🔹 Hiya (هِيَ ) artinya dia (untuk satu isim muannats (pr) baik berakal / tidak berakal )

_Contohnya bisa antunna lihat pada hal 21 teks bagian baa' (ب)_

🔹 أَيْنَ مُحَمَّدٌ ؟ هُوَ فِي الْغُرْفَةِ
_Dimana Muhammad ? Dia (ada) di dalam kamar itu_

🔹أَيْنَ الْكِتَابُ؟ هُوَ عَلَى الْمَكْتَبِ
_Dimanakah kitab itu ? Dia (kitab) di atas meja itu_

Perhatikan!!
🔸Muhammadun (benda berakal (lk2) ) bisa diganti هُوَ.
🔸Alkitaabu =kitab (benda mati (lki2) )bisa diganti dengan هُوَ.

🔹أَيْنَ آمِنَةُ ؟ هِيَ فِي الْمَطْبَخِ
_Dimana Aminah ? Dia (ada) di dapur itu_

🔹أَيْنَ السَّاعَةُ ؟ هِيَ عَلَى السَّرِيْرِ
_Dimanakah jam itu ? Dia (jam) di atas ranjang itu_


Perhatikan!!
🔸Aminah (kata benda berakal pr) bisa diganti dengan هِيَ.
🔸as-saa'atu (السّاعة ) = Jam (benda mati pr) bisa diganti dengan هِيَ.

Ingat:
Isim dhomir (kata ganti) hanya untuk menggantikan isim zhohir (isim yg nampak yang ma'rifah) jika masih "nakiroh" tidak boleh.

🏷 Bila ada pertanyaan
Kalimat : huwa fil ghurfati  هو في الغرفةِ itu
kalimat apa?

Maka jawabnya :
asal kalimat adalah mubtada khobar
🔺Huwa (هُوَ) sebagai mubtada 
🔺 fil ghurfati (فِي الْغُرْفَةِ ) sebagai khobar
(yang mana "khobar" nya berupa _jar wa majruur / berbentuk syibhul jumlah._

*Syibhul jumlah* adalah susunan kata yang menyerupai kalimat tapi bukan kalimat walau terdiri dari 2 kata.
jadi (fii & alghurfati ) belum bisa kita namakan sebagai kalimat.

📝 Catatan :
Jar wa majruur artinya huruf jar dengan isim yg dijarkan (dikasrohkan).
Syibhul jumlah (jar wa majrur)  dalam kalimat mubtada dan khobar maka dia selalu kedudukan sebagai "khobar" bukan "mubtada " walau kita meletakkannya di awal kalimat.
Jika khobarnya berupa syibhul jumlah (jar wa majruur) dan mubtadanya nakiroh maka khobar wajib diawalkan yg disebut *khobar muqoddam* (ٌخبرٌ مقدّم) " 
khobar yg didahulukan" dan mubtadanya disebut *mubtadamuakhkhor* (ٌمبتدأٌ مأخّر) " mubtadayang diakhirkan.

Contoh :
🔹(fil baiti rojulun) فِيْ الْبَيْتِ رَجُلٌ
_Di dalam rumah itu ada seorang pria_

🔺fil baiti فِيْ الْبَيْتِ: khobar
🔺rojulun رَجُلٌ: mubtada

🔹 (rojulun fil baiti) ِرَجُلٌ  فِيْ الْبَيْتِ

Jika "mubtada"nya isim ma'rifah maka "khobar" nya yg berupa syibhul jumlah boleh diawalkan di depan "mubtada" dan boleh diakhirkan. 

Misal :
🔹(Arrojulu fil hammaami) الرَّجُلُ  فِي الْحَمَّامِ
_Pria itu di dalam kamar mandi itu_

🔺arrojulu الرَّجُلُ : mubtada
🔺fil hammaami فِي الْحَمَّام: khobar.

🔹(fil hammaamir rojulu) فِي الْحمّامِ الرَّجُلُ
_Di dalam kamar mandi itu ada seorang pria_

🔺fil hammaami فِي الْحمّامِ : khobar muqoddam
🔺arrojulu الرَّجُلُ : mubtada muakhkhor.

🔹 (Yaasirun fil ghurfati)  يَاسِرٌ فِي الْغُرْفَةِ 
_Yasir di dalam kamar itu_

🔺yaasirun يَاسِرٌ: mubtada
🔺fil ghurfati فِي الْغُرْفَةِ : khobar.

🔹(Fil ghurfati yaasirun) فِي الْغُرْفَةِ يَاسِرٌ 
_Di dalam kamar itu ada Yasir_

🔺fil ghurfati  فِي الْغُرْفَةِ: khobar muqoddam
🔺yaasirun يَاسِرٌ: mubtada` muakhkhor.

_Bersambung Insyaa Allah...._

*الله أعلم بالصواب*
.
بســــم اللّــــه الرحـــمــــن الرحــيــــم 

📝 *Materi Dars 4 (2)*

1⃣ *Isim al 'alam (nama orang)*

● Isim 'alam termasuk *isim ma'rifah* maka tidak usah lagi ditambah (alif lam didepannya).

Perhatikan pada kitab halaman 23, disitu ada nama-nama (orang) untuk mudzakkar dan muannats.

Perbedaan antara yang sebelah kanan dengan sebelah kiri adalah :
*Bagian Kanan* : nama laki-laki yang *bertanwin*.
Contoh :
1. (Muhammadun) ٌمُحَمَّد ⇒ Muhammad
2. (Khoolidun) ٌخَالِد ⇒ Kholid
3. (Haamidun) ٌحَامِد ⇒ Hamid
4. (Sa'iidun) سَعِيْدٌ ⇒Sa'id
5. ('Ammaarun) عَمَّارٌ ⇒'Amr
Dan sebagainya...
 
🍒 Isim 'alam ⇛ harokat akhirnya bisa berubah sesuai amil (penyebab berubahnya harokat) yang memasukinya.
Contoh :
1. (Muhammadun) ٌمُحَمَّد ⇒ (Muhammad)
2. (Muhammadu) مُحَمَّدُ  
3. (Ilaa Muhammadin) إِلىَ مُحَمَّدٍ ⇒ (kepada Muhammad)
4. (Ilaa Muhammadan)إِلَى مُحَمَّدً

Kemudian pada *bagian kiri* ada nama-nama perempuan yang lebih dari 3 huruf maka dia *tidak boleh ditanwin*.
Kita namakan isim yang tidak ditanwin tersebut dengan :
*الْمَمْنُوْعُ مِنَ الصَّرْفِ*
(almamnuu'u minash- shorfi)
Yaitu isim yang tidak menerima tanwin dan kasroh.
Dan tanda majruur isim Al-mamnu'u minash-shorfi adalah fathah.

Disitu ada nama :
1. (Aaminatu) آمِنَةُ ⇒ Aminah
2. (Zainabu) زَيْنَبُ ⇒ Zainab
3. (Faathimatu) فَاطِمَةُ ⇒ Fatimah
4. (Ruqoyyatu) رُقَيَّةُ ⇒Ruqoyyah
5. (Shofiyyatu) صُفِيَّةُ ⇒Shofiyah
Dan seterusnya. 

Maka nama-nama tersebut majruur & manshubnya adalah dengan fathah.
Contoh : 
1. (Aaminatu)  آمِنَةُ (aminah)
2. (Aaminatun) آمِنَةٌ
3. (Ilaa aaminata) إِلىَ آمِنَةَ   (kepada aminah)
4. (Ilaa aaminati) إِلىَ آمِنَةِ  

Perlu diingat asal setiap "isim (kata benda)" dia adalah marfuu' (dhommah) tidak boleh kita ubah menjadi fathah / kasroh sampai ada yg membuat isim tersebut harus berubah harokatnya.

Misal yang telah kita pelajari kemarin yaitu karena ada huruf jar di depannya maka isim tersebut menjadi majruur (kasroh).

*Kesimpulan :*
1. Huruf jar (kata Sambung) belum diketahui maksudnya kecuali bersambung dgn kata lainnya.
2. Huruf jar hanya masuk kepada isim (kata benda) tidak kepada kata kerja (fi'il)
Kalau ada huruf jar isimnya menjadi majruur.
3. Tanda majruur tidak hanya dengan kasroh, namun tanda utama majruur adalah kasroh.

*✍🏻 Setiap isim yang berkasroh menandakan dia satu paket dengan kata sebelumnya ( kedudukannya tidak bisa terpisahkan)*.

Misal :مُحَمَّدٌ فِي الْبَيْتِ ( Muhammad di rumah )

مُحَمَّدٌ : مبتدأ

فِي الْبَيْتِ : خبر

_Tidak boleh kita katakan khobarnya fii saja atau albaiti saja._
_Tapi keduanya digabungkan menjadi 1 kata yang berkedudukan sebagai khobar._

🍒Khusus isim al-mamnuu' minash-shorfi (isim yang tidak menerima tanwin dan kasroh) maka tanda majruurnya dengan fathah.
_______


2⃣ *Fi'il (Kata kerja)*
Fi'il adalah kata kerja.
Ditinjau dari waktu terjadinya fi'il terbagi 3, yaitu:
① Fi'il maadhi ( kata kerja bentuk lampau )
② Fi'il mudhori' ( kata kerja bentuk sekarang atau akan datang)
③ Fi'il Amr (kata kerja bentuk perintah )

Tapi pada Bab ini kita hanya akan membahas fi'il madhi.
Contoh :
🍒(dzahaba) ذَهَبَ : dia telah pergi (org ke-3 satu org laki-laki)
🍒(khoroja) خَرَجَ  : dia telah keluar

*Ciri-ciri fi'il :*
🍒 Dia ada 3 huruf atau lebih
🍒 Tidak bertanwin
🍒 Tidak diawali alif lam
🍒 Tidak dimasuki huruf jar
🍒 Tidak kasroh harokat akhirnya

Ditinjau dari objeknya Fi'il terbagi 2, yaitu :
① Fi'il Laazim (fi'il yang tidak membutuhkan objek )
Contohnya : خَرَجَ (telah keluar)
② Fi'il muta'addiy (fi'il yang membutuhkan objek )
Contohnya : كَتَبَ (telah menulis)

—————————————————

3⃣ *Jumlah ( ُالْجُمْلَة )*
Jumlah artinya *kalimat.*
Kalimat sempurna (الْجُمْلَةُ الْمُفِيْدَةُ) hanya ada 2 bentuk (kedudukan) yaitu :

*1⃣ Mubtada' khobar*
Disebut juga الجملة الإسمية ( aljumlatul ismiyyatu ) yaitu kalimat yang dimulai dengan kata benda (isim ma'rifah).
contoh :
مُحَمَّدٌ ذَهَبَ
_Muhammad telah pergi_

(Muhammadun) مُحَمَّدٌ : sebagai mubtada ( yg dijelaskan )
(dzahaba) ذَهَبَ : sebagai khobar ( penjelas).

Perlu diingat :
Bahwa pada kalimat :
مُحَمَّدٌ ذَهَبَ

Fi'il ذَهَبَ berkedudukan sebagai Khabar.

*2⃣ Fi'il fa'il*
Disebut juga الجملة الفعلية ( aljumlatul fi'liyyatu ) yaitu kalimat yg dimulai dengan kata kerja.

Contoh :
ذَهَبَ مُحَمَّدٌ
_Muhammad telah pergi_

(dzahaba)ذَهَبَ : sebagai fi'il ( ٌفِعْل / predikat / kata kerja).
(Muhammadun) ٌمُحَمَّد : sebagai fa'il ( ٌفَاعِل / subjek / pelaku).

👆🏼Lihat dari segi arti *sama* namun dari segi kedudukan *berbeda* bergantung kata kerjanya diletakan di awal ataukah di belakang kalimat.

🏷 Istilah yang terdapat dalam jumlah fi'liyah:
🍒 Fi'il ( kata kerja )
🍒 Fa'il ( subyek) : selalu marfuu (dhommah)
🍒 Maf'ulun biih (Objek) : selalu Manshuub (fathah)
———————————

Lebih lengkapnya pada pelajaran selanjutnya.
Insyaa Allah...

*=====================*
*🌸 المفردات*
🌸 *Kosakata*

≫ Fashlun ( فَصْلٌ ) : Kelas
≫ Mirhaadhun ( مِرْحَاضٌ ) : Toilet
≫ Hammaamun ( حَمَّامٌ ) : Kamar mandi
≫ Ghurfatun ( غُرْفَةٌ ) : Kamar
≫ Mathbakhun (مَطْبَخٌ ) : Dapur
≫ Madrasatun ( مَدْرَسَةٌ ) : Sekolah
≫ Mudiirun ( مُدِيْرٌ ) : Kepala sekolah / Rektor
≫ Jaami'atun ( جَامِعَةٌ ) : Universitas / Kampus
≫ Suuqun ( سُوْقٌ ) : Pasar
≫ Alyaabaanu ( الْيَابَانُ ) : Jepang
≫ Alfilibbiinu ( الْفِلِبِّيْنُ ) : Filipina
≫ Alhindu ( الْهِنْدُ ) : India
≫ Asshiinu ( الصِّيْنُ ) : China
≫ Dzahaba ( ذَهَبَ ) : Dia (1 lk2) telah pergi
≫ Khoroja ( خَرَجَ ) : Dia (1 lk2) telah keluar

————————————

والله أعلم بالصواب...

🕋UMMU QUDAMAH
.
بسم الله الرحمن الرحيم

الحمدللّه رب العالمين ، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين ، نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين ، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين ، أما بعد٠٠٠


*📜 الدَّرْسُ الْخَامِسُ*
*🍒 Pelajaran ke-5*
—————————

*🍒مُضَافٌ وَمُضَافٌ إلَيْه*
*_( Mudhoofun wa Mudhoofun Ilaihi )_*

⇉Mudhoof adalah kata yg disandarkan
⇉Mudhoofun ilaihi adalah kata yang menjadi sandaran.
Mudhoof wa Mudhoofun ilaihi disebut juga Idhoofah (penyandaran) .
Idhoofah artinya kata majemuk (lebih dari satu kata *tapi yg dimaksud hanya satu yaitu mudhoofnya*, sedangkan kata yg disandarkan kepadanya (bukan kata yg dimaksud) dinamakan mudhoofun ilaihi.
Contoh :
١. كِتَابُ مُحَمَّدٍ
_(kitaabu muhammadin)_
⇒ kitabnya Muhammad

Kitaabu Muhammadin maka yg dimaksud adalah _"kitabnya" bukan _"Muhammadnya"._
ket :
(Kitaabu) ُكِتَاب sebagai mudhoof
(Muhammadin) مُحَمَّدٍ sebagai Mudhoofun ilaihi.
———————————
٢. دُكَّانُ التَّاجِرِ
_(dukkaanut taajiri)_
⇒tokonya pedagang itu.
ket :
دُكَّان ُ= مُضَافٌ
التَّاجِرِ = مُضَافٌ إلَيْهِ
———————————
٣. دَفْتَرُ عَمَّارٍ
_(Daftaru 'ammarin)_
⇒Bukunya 'Ammar
ket :
دَفْتَرُ = مضاف
عَمَّارٍ = مضاف إليه
———————————
Jika mubtada' khobar , maka ia sudah berupa _kalimat sempurna walau dgn 2 kata._
Namun berbeda keadaanya dengan Mudhoof wa mudhoofun ilaihi (idhoofah) , yg mana
Idhoofah _belum bisa disebut jumlah (kalimat sempurna)_ walau dia terdiri dari 2 kata atau lebih akan tetapi masih berupa isim ma'rifah (kata benda).

ketentuan2 mudhoof :
≫ letaknya selalu diawal kata majemuk (sebelum mudhoofun ilaihi).
≫Tidak boleh beralif lam dan tidak boleh ditanwin.
≫Harokatnya bisa marfuu' (dhommah) atau manshuub (fathah) ataupun majruur (kasroh) tergantung kedudukannya.

ketentuan2 mudhoofun ilaihi :
≫Harus majruur (kasroh)
≫ Harus ma'rifah (nama orang / isim selain nama org yg diberi alif lam).
≫ Jika mudhoofun ilaihi lebih dari satu maka mudhoofun ilaihi yang terakhir baru di ma'rifahkan, sedangkn mudhoofun ilaihi sebelumnya tetap dikasroh tapi dalam bentuk nakiroh dan tdk ditanwin.
Contoh:
🔹 بَابُ بَيْتِ الْمُدِيْرِ 
_(baabu baitil mudiiri)_
⇒pintu rumahnya kepala sekolah
Ket:
→(baabu) ُباب : mudhoof (marfuu' dg dhommah).
→(baiti) ِبيت : mudhoofun ilaihnya baabu dan mudhoofnya al mudiiri (sehingga ia majruur dg kasroh dan nakiroh tidak bertanwin.
→(al mudiiri) الْمُدِيْرِ : mudhoofun ilaihi (harokat akhirnya majruur dan brntuk ma'rifah).

Maka perhatikan 👆🏻walaupun terdiri dari tiga kata namun hakekatnya hanya satu kata yg dimaksud yaitu kata _pintu (باب)._

———————————
*KESIMPULAN*

Mudhoof itu cuma satu kata,tidak beralif lam dan tidak ditanwin,harokatnya bisa berubah sesuai kedudukannya.
Mudhoofun ilaihi datang setelah mudhoof  dan dia bisa lebih dari satu kata serta selalu majruur (kasroh).
Apabila mudhoof wa mudhoofun ilaihi sdh bergabung menjadi satu maka mudhoof  wa mudhoofun ilaihi sudah disebut _isim ma'rifah_ bukan jumlah.
Apabila mudhoof letaknya di depan kalimat, maka ia berkedudukan sebagai mubtada'.
Contoh :
🔹قَلَمُ خَالِدٍ جَدِيْدٌ
(Qolamu Khoolidin jadiidun)
⇒Penanya Kholid baru
Ket :
← قَلَمُ خَالِدٍ : مبتدأ ('mubtada)

Mubtada'nya berupa mudhoof wa mudhoofun ilaihi👇
←قَلَمُ : مضاف (mudhoof)
←خَالِدٍ : مضاف إليه (mudhoofun ilaih)

←جَدِيْدٌ : خبر (khobar)

Apabila mudhoof wa mudhoofun ilahi letaknya di belakang maka kedudukanya sebagai khobar.
Contoh :
🔹هَذَا قَمِيْصُ عَلِيٍّ
(Haadzaa qomiishu 'Aliyyin )
⇒ini kemejanya Ali
Ket:
←هَذَا : مبتدأ
_(Karena isim isyaroh termasuk isim ma'rifah maka ia tidak mungkin sebagai mudhoof)_

←قَمِيْصُ عَلِيٍّ : خبر

_Dimana khabarnya berupa mudhoof wa mudhoofun ilaihi._
←قَمِيصُ : مضاف
←عَلِيٍّ : مضاف إليه


untuk mengetahui rangkaian kata tersebut mudhoof wa mudhoofun ilaihi bisa dgn beberapa cara :
- mengetahui ciri2nya (syarat2nya /ketentuannya yg sdh dijelaskan diatas)
- mengetahui maknanya (bermakna 'nya/punya')
atau beberapa isim tapi yg dimaksud / ditunjuk satu benda.
- isim berbentuk mudhoof wa mudhoofun ilaihi bisa terlihat / nampak (bukan kata sifat & tidak abstrak).

Mub
tada' yg berupa mudhoof wa mudhoofun ilaihi, tidak boleh berbentuk syibhul jumlah (zhorof / isim2 yg memajrurkan isim setelahnya) karena zhorof dia mudhoof tapi tetap sebagai khobar walau letaknya boleh didahulukan dari mubtada'.
_......(baca lagi penjelasan yg lalu) tentang syibhul jumlah pd khobar)....._

Contoh :

🔹 تَحْتَ الْمَكْتَبِ حَقِيْبَةُ الْمُدَرِّسِ 
_(tahtal maktabi haqiibatul mudarrisi)_
⇒ di bawah meja itu tasnya pak guru.
Ket:
← تَحْتَ الْمَكْتَبِ :
sebagai khobar muqoddam.
_(Khobar yg didahulukan krn mudhofnya berbentuk zhorof (kata keterangan tempat)_

← حَقِيْبَةُ الْمُدَرِّسِ :
sebagai mubtada` muakhkhor.
_(Mubtada' yg diakhirkan, berbentuk mudhoof wa mudhoofun ilaihi)_

Mudhoof wa mudhoofun ilahi yg terdiri dari isim istifhaam selalu berkedudukan sebagai khobar.
contoh :
🔹كِتَابُ مَنْ هَذَا ؟ هَذَا كِتَابُ مُحَمَّدٍ .

_(kitaabu man haadzaa ? haadzaa kitaabu)_ _muhammadin_
⇒ buku siapakah ini?
ket :
←كِتَابُ مَنْ : خبر مقدم

_khobar muqoddam berbentuk idhoofah._
_كِتَابُ : مضاف_
_مَنْ : مضاف إليه_

←هَذَا : مبتدأ مؤخر

Apabila kita menjumpai kalimat mubtada' khobar didahului oleh _isim yg tidak beralif lam dan tidak bertanwin_ kemudian diikuti isim ma'rifah maka itulah bentuk mudhoof wa mudhoofun ilaihi. 
Idhoofah adalah salah satu ciri isim ma'rifah.
————————————
Bersambung......

والله أعلم بالصواب......

*✍🏻أم قدامة ريكا بنت رضوان*
.
بسم اللّٰه الرحمن الرحيم......

*Lanjutan pelajaran ke-5...*

 🍁 HARFUN NIDA' 🍁

Harfun nida' (huruf nida') adalah kata seruan untuk memanggil seseorang.
pada pelajaran ini kita hanya akan membahas salah satu huruf nida' yaitu _huruf يَا (ya) artinya wahai._

Ketentuan :
_①Jika ada huruf nida' maka tanwinnya dibuang (diganti menjadi dhommah)._
contoh :
*Lihat pd hal 27 paling atas.*

❢( 'Aliyyun ) عَلِيٌّ menjadi (yaa 'aliyyu) يَاعَلِيُّ
❢( 'Aliyyu ) عَلِيُّ adalah _munada' (orang yg dipanggil / yg diseru)_
❢ (Ya ) يا adalah huruf nida'

*begitu pula dgn ياسرٌ maka berubah menjadi يَاياسرُ*

_②jika munada' nya beralif lam maka alif lamnya dibuang._
Misal :
≫ (al mudarrisu) المُدَرِّسُ  menjadi (yaa mudarrisu) يَامُدَرِّسُ ⇉ wahai pak kepala sekolah.
______

🍁 "PEMBAGIAN HAMZAH" 🍁

Hamzah dibagi menjadi 2,,yaitu :
❶Hamzah washol (ٱ) adalah hamzah yg tdk dibaca saat berada ditengah.

❷Hamzah qoth'i (أ) adalah hamzah yg tetap dibaca dan dimunculkan hamzahnya.

Hamzah washol (ٱ) adalah hamzah yg ada pada kata - kata yang setelahnya huruf sukun, sebab tdk mungkin bisa kita melafadzkan suatu huruf yg diawali sukun maka diberilah bantuan huruf yg disebut hamzah washol (hamzah yg bukan asli / hamzah yg tidak ditulis pada atas alif tatkala dhommah atau fathah & dibawah alif tatkala kasroh).
oleh karena itu kita pasti jumpai setelah alif ( berhamzah washol) huruf setelahnya berharokat sukun.

Hamzah washol ditulis alif tapi tidak diletakan di atas atau di bawahnya tanda baca huruf hamzah.

Isim-isim yang berhamzah washol ada 10, Tujuh diantaranya adalah:
1⃣ ( Ismun ) ٱسْمٌ : nama  
2⃣ ( Ibnun ) ٱبْنٌ : anak laki2  
3⃣ ( Ibnatun ) ٱبْنَةٌ : anak Perempuan  
4⃣ ( Imruun ) ٱمْرُؤٌ : laki2 dewasa  
5⃣ ( Imroatun ) ٱمْرَأَةٌ : seorang perempuan 
6⃣ ( Itsnaani ) ٱثْنَانِ : dua orang mudzakkar
7⃣ ( Itsnataani ) ٱثْنَتَانِ : dua orang muannats

Hamzah washol juga ada pada ٱثْنَانِlam (alif lam) ta'rif maksudnya alif lam syamsiah & qomariah.

Catatan :
hamzah washol apabila terletak diawal kalimat maka alifnya dibaca, namun apabila letaknya ditengah kalimat maka alifnya tdk dibaca.

Apabila " ibnun" jatuh di antara dua isim 'alam (isim nama orang) , maka alifnya dibuang.
Contoh : 
←عُمَرُبْنُ مُحَمَّدٍ
maka dibaca _'Umarubnu Muhammadin_
bukan _'Umaru ibnu Muhammadin._

Bila kita telah mengetahui isim tersebut diawali dgn hamzah washol maka tatkala isim tersebut berada ditengah kalimat maka membacanya dengan tidak menyebutkan hamzahnya.
Misal :
≫kata ٱسْمٌ (ismun) ⇒ nama
≫ketika berada diawal kalimat maka dibaca : _ٱسْمُ الطّالِبِ (ismuth thoolِibi) ⇒ nama siswa itu._

≫ketika berada di tengah kalimat dibaca :
وَٱسْمُ الطَّالِب
_(wasmuth thoolibi)_
⇒ dan nama siswa itu.

perhatikan :
≫contoh diatas asal kalimatnya adalah :

وَاِسْمُ الطَّالِبِ
_(wa ismu ath-thoolibi)_

karena ٱسم adalah hamzah washol maka hamzahnya dihilangkan.
≫Ath- thoolibi termasuk hamzah washol karna didahului dengan alif lam.

diantara 2 contoh isim2 berhamzah washol penulisannya bisa antunna lihat pd hal 31 latihan ke 9.

-------------------------------

🍁Catatan Istilah2 🍁
↦ (al fi'lu) الْفِعْل (kata kerja /predikat)

↦ (faa'il) فَاعِلٌ (subjek / pelaku) termasuk isim marfuu' (dhommah) sama spt mubtada khobar (isim marfuu' juga).

↦Al munaada' الْمُنَادَى (orang yg diseru/dipanggil) terletak setelah huruf nidaa'.

↦mudhoof  ٌمُضَاف (kata sandaran yg membutuhkan mudhoofun ilaihi / kata yg disandarkan kepadanya).
yg mana ia awalnya nakiroh menjadi ma'rifah setelah adanya mudhoofun ilaihi.
mudhoof cuma satu dan harokatnya bisa berubah tergantung kedudukannya.

↦mudhoofun ilaihi ِمُضَافٌ إِلَيْه (kata yg datang setelah mudhoof).
dan mudhoofun ilaihi selalu majruur (kasroh) dan jumlahnya bisa lebih dari satu (mudhoofun ilaihi yg pertama dan seterusnya nakiroh dan yg terakhir baru dima'rifahkan).
misal: 
~ ِمفتاحُ بابِ سيارة ِ الطَّبيبِ
 
_(miftaahu baabis- sayyarotith-thobiibi)_
⇒ kunci pintu mobilnya dokter itu.

-----------------------------
🍒 *Almufrodaatu* 🍒

↬ (ar rosuulu) الرَّسُوْلُ → utusan

↬(al ka'batu) الْك
َعْبَةُ → ka'bah

↬(al ismu) الْاِسْمُ → Nama

↬(al ibnu) الْاِبْنُ → anak laki2

↬( Al 'ammu) الْعَمُّ→ paman  dari pihak ayah

↬(al khoolu ) الْخَالُ→ = paman dari pihak ibu

↬(al haqiibatu ) الْحَقِيْبَةُ→ tas

↬(as sayyaarotu) السَّيَّارَةُ→ mobil

↬(asy syaari'u ) الشَّارِعُ→ Jalan

↬(mughlaqun) مُغْلَقٌ→ tertutup

↬( tahta ) تَحْتَ→ di bawah

↬(hunaaka) هُنَاكَ→ di sana

↬(al muhandisu ) الْمُهَنْدِسُ→ insinyur
————————————

والله أعلم بالصواب....

(Ummu Qudamah)
.
الحمد للّه الذي بنعمته تتم الصالحات والصلاة والسلام على رسو له .محمد الذي آتاه الله الآيات فكانت معجزة باقية مادامت الأرض والسماوات، أما بعد


  (PELAJARAN KE-6) ⇒ ُالدَّرْسُ السَّادِس

*(Haadzihi) ِهَذِه*
————————
⇒ artinya ini.
⇒ termasuk kepada isim isyaroh,isim mabniy dan ma'rifah.

_Syarat penggunaan هَذِهِ (Haadzihi) adalah :_
① (lil mufrodi) لِلْمُفْرَدِ → untuk benda yg tunggal
② (lil mu'annatsi) لِلْمُؤَنَّثِ →untuk menunjuk benda perempuan / isim mu'annats
③ (lil qoriibi) لِلْقَرِيبِْ → untuk menunjuk benda yang dekat.

Jika diperhatikan syarat penggunaan هذا dan هذه hampir sama, bedanya hanyalah : 
⇉Isim isyarah ِهَذِه digunakan untuk menunjuk isim muannats (perempuan)
⇉Sedangkn هَذَا digunakan untuk mudzakkar.

——————————————————

Isim mudzakkar sudah kita pelajari sekarang kita akan membahas isim muannats.

≫Isim Muannats adalah isim yg menunjukkan kepada makna perempuan, baik manusia, binatang atau kata lain yang masuk ke dalam kategori perempuan.
Contoh :
⇨(khodiijatu) خَدِيْجَةُ = Khodijah
⇨(dajaajatun) دَجَاجَةٌ = Ayam Betina

Sebagaimana Isim Mudzakkar, Isim Muannats juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
❶ Isim Muannats Hakiki (Isim yang berasal dari kelompok makhluk hidup yang berjenis kelamin perempuan).
Contoh : مُدَرِّسَةٌ (Mudarrisatun) = bu guru

❷Isim muannats Majaziy (Isim yang berasal dari kelompok benda mati yang dianggap berjenis kelamin perempuan).
Contoh : شَمْسٌ (syamsun) : Matahari

🍀Beberapa Ciri-Ciri Isim Muannats :
① Diakhiri dengan huruf ta marbuthoh (ة). Contoh : بَقَرَةٌ (baqorotun) : sapi

② Nama orang perempuan.
Contoh : مَرْيَمُ ( maryamu ) : Maryam

④ Nama negara / kota.
Contoh : إنْدُوْنِيْسِيَا (induuniisia) : Indonesia

⑤ Benda yg berpasangan.
Contoh : ٌعَيْن ( 'ainun) = Mata

⑥ Isim jamak li ghoiril Aaqil ( benda jumlah banyak yg tidak berakal)
Contoh : كُتُبٌ (kutubun) : buku-buku

Jadi ketika kita menjumpai isim-isim yg disebutkan di atas, maka isim tersebut adalah isim muannats dan menggunakan هذه bukan هذا.

Contoh:
١. هَذِهِ بِنْتُ يَاسِرٍ
_hadzihi bintu yaasirin_
⇒Ini anak perempuannya Yasir

٢. هَذِهِ طَبِيْبَةٌ 
_haadzihi thobiibatun_
⇒Ini seorang dokter (pr)


٣. هَذِهِ أُذُنٌ
_haadzihi udzunun_
⇒Ini telinga

٤. هَذِهِ بُيُوْتٌ
_haadzihi buyuutun_
 ⇒Ini rumah-rumah

-----------------------------------------

📌Catatan Kejelian :
1⃣ Ada beberapa isim muannats (pr) yang tdk ada tandanya, yaitu :

≫ (qidrun ) ٌقِدْر → kendi
≫ ( jahannam ) ُجَهَنَّم → neraka jahannam
≫ (ardhun ) ٌأَرْض → bumi
≫ ( birun ) ٌبِئْر → sumur
≫ ( kasun ) ٌكَأْس → gelas/piala
≫ ( riihun ) ٌرِيْح → angin
≫ ( syamsun ) ٌشَمْس → matahari
≫ ( naarun ) ٌنَار → neraka.

_Jadi ketika ada isim2 tersebut maka kata tunjuknya memakai هذه bukan هذا atau dhomir (kata ganti) nya dgn َهِي bukan هُوَ._

2⃣ Ada isim boleh masuk mudzakkar boleh mu'annats ( kata tunjuknya boleh haadzihi boleh juga haadzaa ).
berikut isim2nya :

≫ ( samaa`un ) ٌسَمَاء → langit
≫ ( ibthun ) ٌإِبْط → ketiak
≫ ( suuqun ) سُوْقٌ → pasar
≫ ( 'unuqun ) ٌعُنُق → leher
≫ ( silaahun ) ٌسِلَاح → senjata
≫ ( sikkiinun ) ٌسِكِّيْن → pisau
≫ ( sabiilun ) ٌسَبِيْل → jalan / jalur
≫ ( thoriiqun ) ٌطَرِيْق → cara / metode

3⃣ Untuk benda berpasangan itu bukan berarti bendanya ada 2 tetapi tetap satu yang ditunjuk.
Misal : 
هَذِهِ أُذُنٌ
_haadzihi udzunun_
maka artinya adalah _ini telinga bukan: ini dua telinga _

4⃣ Nama laki2 yang ada ة (ta' marbuthoh)nya tidak termasuk isim mu'annats.
Seperti : حَمْزَةُ، طَلْحَةُ ، مَيْسَرَةُ
maka nama2 di atas tetaplah menggunakan isim isyaroh هذا, jadi:
هَذَا حَمْزَةُ
هَذِهِ حَمْزَةُ

_____

*Huruf Jar لِ (Li)*
Dalam pelajaran lalu sudah dijelaskan beberapa huruf jar.
Sekarang kita pelajari ttg salah satu huruf jar yaitu لِ artinya milik / punya.
Contoh :
Lihat Hal. 34 ...
لِمَنْ هَذِهِ ؟ هَذِهِ لِخَالِدٍ
_Liman haadzihi ? haadzihi likhoolidin_
⇒Milik siapakah ini ? Ini milik Muhammad

Perhatikan kata *لِمَنْ* artinya "milik siapa", dia terdiri dari kata لِ dan مَنْ.
kata مَنْ didahului huruf jar tapi tidak berubah harokat karena dia adalah isim mabniy.
Berbeda dgn kata *لِخَالِدٍ*. Kata خَالِدٌ berubah menjadi majruur karena didahului huruf jar لِ.

————————————

Lanjutan materi hamzah washol...

Pada pelajaran lalu telah disebutkan hamzah washol ada 10..7 diantaranya sudah disebutkan..
dan sekarang kami tambahkan 3 isim selanjutnya yaitu :
⑧ ( Istun ) اِسْتٌ → Anus
⑨ ( Ainamullahi ) اَيْنَمُ اللهِ → Demi Allah
⑩ ( Ibnumu ) اِبْنُمُ → Anak (lk)

————————————

🌸 Al-Mufrodaatu 🌸

≫ ( mikwaatun) مِكْوَاةٌ : Setrika

≫ ( baqorotun ) بَقَرَةٌ : Sapi betina

≫ ( udzunun ) أُذٌنٌ : Telinga

≫ ( naafidzatun ) نَافِذَةٌ : Jendela

≫ ( darroojatun ) دَرَّاجَةٌ : Sepeda

≫ ( fallaahun ) فَلَّاحٌ : Petani

≫ ( tsallaajatun ) ثَلَّاجَةٌ : Kulkas

≫ ( mil'aqotun ) مِلْعَقَةٌ : Sendok

≫ ( 'anfun ) أَنْفٌ : Hidung

≫ ( rijlun ) رِجْلٌ : Kaki

≫ ( qohwatun ) قَهْوَةٌ : Kopi

≫ ( syaayun ) شَايٌ : Teh

≫ ( sarii'un ) سَرِيْعٌ : Cepat

≫ ( mumarridhotun ) مُمَرِّضَةٌ : Perawat

≫ ( hadiiqotun ) حَدِيْقَةٌ : Kebun / Taman

≫ ( baththotun ) بَطَّةٌ : Bebek

≫ ( naaqotun ) نَاقَةٌ :  Unta betina

≫ ( baidhotun ) بَيْضَةٌ : Telur

≫ ( 'aidhon ) أَيْضًا : Juga

≫ ( jidan ) جِدًّا : Sangat



والله أعلم بالصواب ...
زادكن اللّٰه علما نافعا ...

(UMMU QUDAMAH)
.
بسم الله الرحمن الرحيم

🍊 *Lanjutan Pelajaran ke 6 (Enam)*


🌱 *Jumlah Ismiyyah*
Sebagaimana telah kita pelajari pada Dars 1 bahwa jumlah ismiyyah tersusun dari mubtada' dan khabar.
Di mana keduanya selalu sama dalam hal : *jumlah dan jenisnya*; bila mubtada' berjumlah satu maka khabar pun satu, bila mubtada' jenisnya mudzakkar maka khabar pun mudzakkar.

Pada pelajaran sebelumnya kita sudah bisa membuat jumlah ismiyyah dengan isim mudzakkar, seperti:

هَذَا كِتَابٌ
_Ini buku_

هُوَ طَبِيْبٌ
_Dia adalah dokter_

ذَلِكَ وَلَدٌ
_Itu anak lelaki_

بَيْتُ مُحَمَّدٍ كَبِيْرٌ
_Rumahnya Muhammad besar_


Dengan cara dan ketentuan yang sama kita dapat juga membuat jumlah ismiyyah dari isim muannats.

Contoh jumlah ismiyyah dengan mubtada' berupa isim mabniy , kita ambil contoh dari isim isyarah:

🍥 هَذِهِ سَيَّارَةٌ
_Ini mobil_

🍃Mubtada' : هَذِهِ
🍃Khabar : سَيَّارَةٌ


Contoh berikutnya mubtada' berupa idhafah :

🍥 بَقَرَةُ الْفَلَّاحِ كَبِيْرَةٌ
_Sapinya petani itu besar_

🍃Mubtada' : بَقَرَةُ الْفَلَّاحِ
Merupakan isim mufrad muannats dalam bentuk idhafah.
💡 Idhafah dianggap sebagai _isim ma'rifah_ , bila di awal kalimat maka dia merupakan mubtada' dan bila di akhir kalimat maka dia merupakan Khabar.
(Penjelasan hal ini bisa antunna muraja'ah dalam Materi Dars 5 yang pertama (Idhafah)


🍃 Khabar : كَبِيْرَةٌ

💡 Perhatikan kata : كَبِيْرَةٌ
Ini adalah bentuk isim muannats karena adanya ta' marbuthah (ة) di akhir kata
Untuk mengubah kata benda dan kata sifat menjadi isim muannats adalah dengan menambahkan ta' marbuthah (ة) di akhir kata, dan huruf terakhir sebelum ta' marbuthah (ة) berharakat fathah.

🔖 Contoh:
🍫 مُدَرِّسٌ + ة مُدَرِّسَةٌ

🍬 كَبِيْرٌ + ة كَبِيْرَةٌ


Contoh jumlah ismiyyah berupa _khabar_ syibhul jumlah :
🍥 التَّاجِرَةُ فِي السُّوْقِ
_Pedagang perempuan itu di pasar_

🍃 Mubtada' : التَّاجِرَةُ
🍃 Khabar : فِي السُّوْقِ
Merupakan syibhul jumlah.
Syibhul jumlah dalam jumlah ismiyyah selalu menjadi Khabar, dan bisa dipasangkan dengan isim muannats maupun mudzakkar.
Contoh dengan isim mudzakkar:
🍬 التَّاجِرُ فِي السُّوْقِ
_Pedagang lelaki itu di pasar_

🍂 Mubtada' : التَّاجِرُ
🍂 Khabar : فِي السُّوْقِ



🌱 *Tentang أَيْضًا (Juga) dan جِدًّا (Sangat)*
Kedua kata ini biasa juga digunakan dalam jumlah ismiyyah, baik untuk mudzakkar maupun muannats bentuknya tetap sama. Bentuknya manshub berharakat fathah sebagai maf'ul mutlaq dari fi'il yang dibuang.

Contoh dalam jumlah ismiyyah dengan isim mufrad mudzakkar :
🍂 هَذَا جَمِيْلٌ وَذَلِكَ أَيْضًا جَمِيْلٌ
_Ini indah dan itu juga indah_

🍂 هَذَا كَبِيْرٌ جِدًّا
_Ini sangat besar_

Contoh dalam jumlah ismiyyah dengan isim mufrad muannats:
🍃 هَذِهِ أُخْتُ الْمُدَرِّسِ وَهِيَ أَيْضًا مُدَرِّسَةٌ
_Ini adalah saudarinya pak guru dan dia juga guru_

🍃 هِيَ جَمِيْلَةٌ جِدًّا
_Dia sangat cantik_

Adapun contoh penggunaan yang lebih lanjut maupun penjelasan lanjut tentangnya bisa antunna temukan dalam kelas lanjutan , إن شاء الله...

والله أعلم بالصواب....
7
.
بسم الله الرحمن الرحيم...
الحمدللّه رب العالمين ، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين ، نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين ، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين ، أما بعد٠٠٠


*🍀 الدَّرْسُ الثَّامِنُ 🍀*
*PELAJARAN KE-8*

🍇 *(Albadalu) الْبَدَلُ*


Badal (pengganti) adalah pengikut i'rob (perubahan harokat) dari mubdalnya (sesuatu yg digantikannya) dan dia termasuk isim ma'rifah.
Badal senantiasa mengikuti mubdalnya.
Apabila di dalam sebuah kalimat, salah satunya dihilangkan (badal atau mubdalnya) maka kalimat tersebut tetap bisa dipahami (kalimat sempurna).

Ingat, badal tidak boleh memakai kata sifat sedangkan mubdalnya boleh.
Mubdal badal bermakna "yaitu".

Contoh :
الْجَمِيْلُ الْقَمَرُ بَعِيْدٌ
_( Aljamiilul qomaru ba'iidun )_
 ⇒ yang cantik yaitu bulan itu jauh.

I'robnya :
*≈الْجَمِيْلُ الْقَمَرُ : مبتدأ ( مبدل و بدل )*

⇒ (Mubtada'nya terdiri dari badal mubdal).
📍mubdal : الْجَمِيْلُ
📍badal : الْقَمَرُ

*≈ بَعِيْدٌ : خبر*

*Perhatikan :*
_Jika dalam kalimat hanya ditulis cantiknya saja atau bulannya saja maka kalimat tersebut sudah bisa difahami._

Contoh :
١. الْجَمِيْلُ بَعِيْدٌ
_Yang cantik itu (maksudnya bulan) jauh_

٢. الْقَمَرُ بَعِيْدٌ
_Bulan itu (maksudnya yg cantik itu) jauh_

———————————

✎ Badal & mubdal senantiasa ma'rifah
✎ Badal letaknya setelah mubdal.
✎ Badal selalu mengikuti mubdalnya.

Maka mubdal dan badal selalu :
① *Sama dalam Jenisnya*
Contoh: 
١. هَذَا الرَّجُلُ تَاجِرٌ
_( haadzaar rojulu taajirun )_
⇒ Laki2 ini seorang pedagang

Perhatikan :
→ Mubdal : هَذَا ( kata tunjuk untuk isim mudzakkar)
→ Badalnya : الرَّجُلُ ( isim mudzakkar )

Mubdal dan badalnya sejenis (sama2 mudzakkar )


٢. هَذِهِ السَّيَّارَةُ مِنَ الْيَابَانِ
_( Haadzihis sayyarotu minal yaabaani )_
⇒ Mobil ini berasal dari Jepang.

Perhatikan :
→ Mubdal : هَذِهِ ( kata tunjuk untuk ism muannats )
→ Badal : السَّيَّارَةُ ( isim muannats )

Mubdal dan badalnya sejenis (sama2 muannats)

② *Sama dalam jumlahnya*
Lihat contoh di atas ( no.① ).
Mubdalnya dan badalnya sama2 mufrod (tunggal / satu).

③ *Sama dalam kedudukannya*
Karena badal mubdal adalah satu kesatuan maka kedudukannya pun disatukan (tidak boleh dipisahkan).
lihat contoh di atas juga. Badal mubdal menduduki satu kedudukan yaitu sebagai mubtada'.

Contoh lain badal mubdal sebagai khobar dan kedudukannya jar wa majruur :

الْمَسْجِدُ فِي ذَلِكَ الشَّارِعِ
_( almasjidu fii dzaalikasy syaari'i )_
⇒ Masjid itu di jalan itu

📌Mubtada'nya : الْمَسْجِدُ
📌Khobarnya terdiri dari badal mubdal.
≫ Mubdal : ذَلِكَ
≫ Badal : الشَّارِعِ

✎ Jika mubdalnya berupa isim isyaroh (kata tunjuk) maka cara menterjemahkannya dibalik yaitu badalnya dulu yg diterjemahkan baru setelahnya mubdalnya (isim isyarah).
Contoh :
 هَذَا الْبَيْتُ لِلتَّاجِرِ
_( haadzaal baitu lit taajiri )_
⇒ Rumah (yaitu) ini milik seorang pedagang.

Terjemahannya dibalik adapun selain isim isyaroh maka mubdalnya dulu kita artikan + yaitu + badalnya) dan contohnya sudah di awal paragraf yaitu :

الجَمِيْلُ الْقَمَرُ بَعِيْدٌ
_( Aljamiilul qomaru ba'iidun )_
 ⇒ yang cantik yaitu bulan itu jauh.

____

🍇 *Milik siapa (لِمَنْ)*

Kata لِمَنْ berarti : milik siapa?
Digunakan untuk menanyakan sesuatu yang berakal, maksudnya pemilik dari hal yang ditanyakan itu adalah berakal.
Contoh :
لِمَنْ هَذَا الْبَيْتُ ؟
_(Liman haadzaal baitu?)_
Milik siapa rumah ini?

Perhatikan, yang ditanyakan adalah pemilik rumah yang pastinya berakal.

Maka kita bisa menjawab:

 هَذَا الْبَيْتُ لِلتَّاجِرِ
_( haadzaal baitu lit taajiri )_
⇒ Rumah (yaitu) ini milik seorang pedagang.

Kemudian perhatikan pula kalimat tanyanya menggunakan huruf jar لِ maka pada kalimat jawabnya pun tetap menyertakan huruf jar لِ tersebut sebelum pemilik.

*Ketika huruf jar ل bertemu ال ta'rif ( ال syamsiyyah & qomariyah ) maka alifnya dihilangkan.*
Contoh:
Huruf jar ل bertemu _alif lam syamsiyyah_

ل +الطَّالِب = لِلطَّالِبِ
maka ditulis لِلطَّبيب
bukan لِ الطَّبيب.

🌙 Huruf jar ل bertemu alif lam qomariyah

ل + الْمهندس = لِلْمُهَنْدِسِ
maka ditulis لِلْمهندس
bukan لِ الْمهندس .
___