[8/12 17.18] +62 857-5677-4568: Dia juga mengatakan


@1 tn dijalankn atas niatan taat pada ALLAH subhanahuwataala adapun yayasan dijalankn dgn niatan mencari kenyamanan dunia lancarnya dana
[9/12 08.36] Abu Abdirrahman Shiddiq bin Muhammad Al Bughisy: Tolong sebutkan identitasnya

Dan ini termasuk kebodohannya, para pembela yayasan menjadikannya sebagai wasilah dakwah, dan dakwah ibadah, pembela yayasan kadang menamakannya sebagai payung dakwah dst

Dan ini bukti bahwa TN bid'ah karena dijadikan ketaatan kepada Allah sementara asal tata cara ketaatan dan ibadah kepada Allah itu terlarang hingga datang dalil yg menunjukkan cara itu adalah ibadah yang disyariatkan, Laailaahaillallah anda ndak paham bid'ah

Dzikir jama'ah dengan niatan ibadah dan ada dalil anjuran utk memperbanyak dzikir kepada Allah, kenapa bid'ah?!

Karena tatacarax yg tidak sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu Alaihi Wa sallam

Seandainya itu kebaikan niscaya Nabi shallallahu Alaihi Wa sallam dan para sahabatnya telah mendahului kita melakukannya...

[8/12 19.01] +62 857-5677-4568: Mereka berdalilkan dngan tinggalnya seorang wanita di masjid hinnga wafat,,,
[9/12 08.38] Abu Abdirrahman Shiddiq bin Muhammad Al Bughisy: Mana dalilnya? Sebutkan dalilnya?
[9/12 08.44] Abu Abdirrahman Shiddiq bin Muhammad Al Bughisy: Jangan cuma asal ngomong sebutkan dalilx riwayat mana dan lafadzx bagaimana karena ana yakin tidak ada satu dalilpun yang shahih akan mendukung pendapat bid'ah TN ini

[9/12 09.22] Abu Abdirrahman Shiddiq bin Muhammad Al Bughisy: SALAF ENGGAN MENGAMBIL ILMU DARI YANG TIDAK JELAS DAN PELAKU BID'AH

قال ابن مندة رحمه الله:

ﻃﻔﺖ اﻟﺸﺮﻕ ﻭاﻟﻐﺮﺏ ﻣﺮﺗﻴﻦ، ﻓﻠﻢ ﺃﺗﻘﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﻛﻞ ﻣﺬﺑﺬﺏ، ﻭﻟﻢ ﺃﺳﻤﻊ ﻣﻦ اﻟﻤﺒﺘﺪﻋﻴﻦ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻭاﺣﺪا.

Berkata Abu Abdillah ibnu Mandah rahimahullah:

Aku telah mengelilingi timur dan barat sebanyak dua kali maka aku tidak mendekat kepada orang-orang yang bingung (tidak kepada ahlis sunnah tidak pula kepada ahlul bid'ah atau mutawaqqif), dan aku tidak mendengar satu hadits pun dari pelaku bid'ah.

Thobaqot Al Hanabilah 2/167.

[10/12 17.56] +62 813-8833-9909: Bismillah. Asalamualaikum. Afwan ustadz, apa hukum sholat yg terlihat celana bagian dalam. Tanpa sadar.? Barakallah fikum.
[10/12 19.18] Abu Abdirrahman Shiddiq bin Muhammad Al Bughisy: Wa alaikumus salam wa rohmatullahi wa baarokatuh

Sah dan di nasehatkan utk memakai pakaian yg paling bagus dan menutup ketika shalat, Allah berkata:

یَـٰبَنِیۤ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِینَتَكُمۡ عِندَ كُلِّ مَسۡجِدࣲ

Wahai anak keturunan adam kenakanlah perhiasan kalian disetiap sholat

DIRIKU DAN KEHORMATANKU ADALAH TEBUSANNYA


قال الشيخ مقبل بن هادي الوادعي – رحمه الله
فنحن مدافعون عن السنة لا عن أنفسنا، ونحن نسمع أناساً يسبوننا، ولا نرد عليهم وليس لدينا وقت للمدافعة عن أنفسنا ، لكن عن السنة لو تعاضضنا با لضروس ، فلا نترك أحداً يتكلم في السنة رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم سواء أكان شيعياً ، أو صو فياً ، أم من الإخوان المسلمون ، فنحن فداء للسنة وأعرضنا فداء للسنة.


Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i Rahimahullah berkata:


“Kami adalah para pembela sunnah bukan para pembela diri-diri kami, kami dengar orang-orang mencerca kami, dan kami (biarkan) tidak membantah mereka lagi pula kami tidak ada waktu untuk membela diri-diri kami, tapi kami (akan) membela sunnah walaupun (sampai) baku gigit dengan gigi geraham, kami tidak akan meninggalkan seorangpun berbicara (buruk) terhadap sunnah, sama saja apakah pembicara itu adalah orang syiah, atau shufi ataukah dari kalangan ikhwanul muslimin, kami sebagai tebusan as sunnah dan kehormatan kami sebagai tebusan as sunnah.

(Sumber kitab Nashaih wa Fadhoih, hal; 154-155).

Kiriman dari : Abu Abdirrahman Shiddiq Al-Bugisiy di Shan’a - Yaman, 15 Rabiul Akhir 1435

📝Faidah dari Al-Ustadz Abu Abdirrahman Shiddiq Al-Bughisiy حفظه الله تعالى

Repost:
http://t.me/assunnah_takalar

https://at-takalariy.blogspot.com/2014/04/diriku-dan-kehormatanku-adalah.html?m=1

http://aloloom.net/vb/forumdisplay.php?f=36

من ثبت نبت

Siapa yang tetap maka dia akan tumbuh (berkembang).

[11/12 06.45] +62 852-5907-9747: FATAWA ASY-SYAIKH IBNU HIZAM AL-BA'DANIY HAFIDZOHULLOH:
🍃〰🍃〰🍃〰🍃

NASEHAT SALAFIYAH

"Peringatan Dari Sikap Ghuluw Yang Terjadi Pada Sebagian Individu Kalangan Salafiyyin"
➖➖➖➖➖➖➖
🎙 Fatwa Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Hizam Al-Ba'daniy hafizhohulloh
➖➖➖➖➖➖➖

بسم اللّــــه الرحمـــــــــن الرحيم

📩 PERTANYAAN:

"Mohon nasehat, dari siapakah kami bisa mengambil faedah ilmu-ilmu syariat ini?"

📝 JAWABAN:

"Kami nasehatkan untuk istifadah (mengambil faedah) dari seluruh ahli sunnah wal jamaah yg kokoh di atas kebaikan dan sunnah. Dari mereka yg telah diketahui keilmuan, taklim serta kecemburuannya terhadap sunnah. Demikian juga, dari seseorang yg telah dikenal bersemangat dalam menjaga ukhuwah (persaudaraan) dan persatuan kalimat.

Adapun orang-orang yg tidak memperdulikan perkara ukhuwah; yg ketika saudaranya bersalah, tiba-tiba dia mentahdzirnya sehingga dakwah menjadi terpecah. Orang yg tipenya seperti ini tidaklah pantas untuk mengemban dakwah.

Termasuk perkara terpeting ⬇️

bagi seorang da'i kepada jalan Alloh adalah hendaknya dia bersemangat dalam persatuan kalimat dan menjaga ukhuwah meskipun harus bersabar diri dan mengalah. Meskipun terlontar ucapan yg menyinggung dirinya, maka hendaknya dia menahannya demi persatuan kalimat dan terjaganya dakwah yg diberkahi ini. Jika seseorang tidak mempunyai tekad semacam ini, maka tidak pantas bagi dirinya untuk berdakwah.

Ini adalah perkara yg penting. Termasuk perkara yg musti diperhatikan adalah hendaknya seorang da'i ke jalan Alloh itu bersemangat untuk persatuan kalimat di atas al-haq dan sunnah. Adapun orang yg menentang di atas kebid'ahan dan hawa nafsu, maka itu adalah jalannya. Dialah yg menyimpang dari al-haq, dialah yg menyelisihi al-haq.

Beberapa hal yg perlu disebutkan di sini. Saya wasiatkan pertama kali kepada diri saya sendiri dan seluruh ahli sunnah di seluruh dunia untuk bertakwa kepada Alloh subhanahu wa ta'ala perihal kekeliruan-kekeliruan dan perselisihan-perselisihan yg terjadi.

Banyak dari kekeliruan dan perseli

perselisihan itu tidak melazimkan adanya pemutusan hubungan dan pemboikotan (hajr). Banyak diantaranya berupa kesalahan pribadi. Saudaramu yg berbuat salah kepadamu, berburuk sangka terhadapmu, bersikap berlebihan, dengki serta berbuat zalim terhadapmu. Tiba-tiba engkau menjadikan kesalahan itu sebagai kesalahan manhaji, bahwa orang itu adalah pelaku bid'ah dan kesesatan serta menyelisihi sunnah. Setiap orang yg mendengar ucapanmu mengetahui bahwa ini adalah masalah pribadi antara dirimu dengannya.

Orang tersebut akidahnya di atas sunnah, meyakini akidah ahli sunnah wal jamaah dan segala akidah ahli sunnah yg juga engkau yakini. Dia juga berakidah dan bermanhaj yg sama serta bersikap yg sama terhadap ahli bid'ah dan orang-orang yg menyimpang. Tetapi tiba-tiba engkau mengubah kesalahannya terhadapmu itu menjadi vonis bahwasanya dia itu mubtadi' (ahli bid'ah) dan sesat.

Wahai Saudaraku, bertakwalah kepada Alloh..!

وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُون

"Janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap sesuatu kaum, mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Bertakwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh itu Khobir (Maha Mengetahui) terhadap apa yang kalian kerjakan." (QS. Al-Maidah: 8)

وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى

"Apabila kalian berkata, maka hendaklah kalian berlaku adil, meskipun dia adalah kerabat sendiri." (QS. Al-An'am: 152)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَن تَعْدِلُوا ۚ وَإِن تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian orang yang benar-benar sebagai penegak keadilan, menjadi saksi karena Alloh, biarpun terhadap diri kalian sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabat kalian.
...

Jika dia kaya ataupun miskin, maka Alloh lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kalian mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Jika kalian memutar balikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Alloh adalah Khobir (Maha Mengetahui) terhadap segala apa yang kalian kerjakan." (QS. An-Nisa': 135)

Maka bertakwalah kepada Alloh! Setiap dari kita hendaknya bertakwa kepada Alloh. Wahai Ahli sunnah, cukuplah perpecahan ini..! Musuh-musuh menertawai kita. Ahli bid'ah dan kesesatan menertawai kita. Musuh-musuh Islam dan sunnah menertawai kita! Tiba-tiba mereka semua menonton kita sambil mengatakan, "Akhirnya kalian berselisih..!" Jadilah mereka menertawai ahli sunnah. Kalian berselisih hari ini, besok atau lusa, ini bisa jadi tontonan hiburan bagi mereka jika perkara seperti ini terjadi.

Maka berhati-hatilah, waspadalah..! Wajib atas kita untuk bertakwa kepada Alloh subhanahu wa ta'ala. Kesalahan-kesalahan seseorang itu hendak

nya ditempatkan pada tempatnya dan dikembalikan kepada ahli ilmu. Merekalah yg bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Adapun seorang saudaraku dari ahli sunnah berbuat salah terhadapku, meskipun dia bersalah dengan bersikap berlebihan, terjadi hasad di antara sesama saudara, mengikuti hawa nafsu pada beberapa permasalahan, maka tidaklah ini semua kita bebankan atau atas namakan pada dakwah kita, sehingga siapa saja yg bersalah pada kita lantas dikeluarkan dari ahli sunnah. Dikatakan, "Orang ini adalah mubtadi', tidaklah dia bicara jelek terhadapku melainkan karena dia di atas kesesatan, bid'ah dan penyimpangan!"

Maka bertakwalah kepada Alloh subhanahu wa ta'ala, wahai Ahli Sunnah semuanya! Hendaknya kita timbang perkara-perkara itu sesuai dengan timbangannya dan menempatkannya sesuai dengan tempatnya.

Di banyak negeri engkau temukan bahwa perselisihan-perselisihan yg terjadi itu akibat dari kesalahan-kesalahan pribadi. Seseorang berlaku tidak baik padanya, tiba-tiba dia timpakan padanya vonis bid'ah dan kesesatan. Bahkan dia mencari-cari kesalahan dan ketergelinciran saudaranya yg telah terjadi setahun-dua tahun yg lalu atau lebih dari itu. "Setahun yg lalu aku lihat dia bicara dengan mubtadi' (ahli bid'ah), dua tahun yg lalu aku lihat dia mengucapkan salam kepada seorang mubtadi'." Baiklah.., apakah kita lupakan dan tinggalkan saja manhajnya secara keseluruhan. Lalu disikapi berdasarkan bahwa dia pernah mengucapkan salam kepada seorang mubtadi'?! Lalu mengapa tidak sejak dulu dia dihukumi sebagai mubtadi' dan duduk-duduk bersama para hizbiyyin, melainkan baru sekarang setelah terjadi perselisihan?! Ini adalah pintu kejelekan!

Maka hendaknya ahli sunnah itu bertakwa kepada Alloh dan hendaknya bersemangat untuk mewujudkan persatuan kalimat dan menjauhkan diri dari orang yg seperti itu kesukaannya. Waspada dan memperingatkan manusia dari orang yg seperti itu kesukaannya, yaitu orang yg suka mengubah perselisihan pribadi menjadi perselisihan aqidah dan manhaj salafi, sehingga tiba-tiba dia memvonis saudaranya sebagai ahli bid'ah dan memperingatkan manusia darinya. Ini adalah pintu kejelekan. Wajib atas kita untuk takut kepada Alloh subhanahu wa ta'ala dari hal itu.

Kita berlindung kepada Alloh dari muamalah yg menyelisihi manhaj salafi itu. Allohul Musta'an, Allohlah yg dimintai pertolongan. Jika demikian, maka tinggallah dakwah kita seperti apa yg diucapkan sebagian hizbiyyun, "Dakwah yg saling memakan satu sama lainnya." Para hizbiyyun tertawa melihat perbuatan seperti ini dan menghukumi secara umum atas seluruh dakwah kita dengan ucapan mereka, "Dakwah yg saling mencaplok antara satu dengan lainnya."

Maka hati-hatilah dan waspadalah, wajib atas kita untuk berhati-hati dari perkara ini! Demi Alloh, ini bukan bagian dari dakwah kita dan bukan dari manhaj salaf.
...

Telah terjadi perselisihan-perselisihan di antara ahli ilmu sejak dahulu sampai sekarang. Perselisihan di antara sesama ahli hadits dan sebagian ahli ilmu karena godaan syaithon. Akan tetapi, tidak sampai pada taraf seseorang mentahdzir saudaranya yg lain dan memvonisnya sebagai ahli bid'ah. Ini tidak pernah kami ketahui. Jika terjadi tahdzir, maka bukan berupa tabdi'
(vonis sebagai ahli bid'ah) dan pengeluaran dari ahli sunnah. Hasbunallohu wa ni'mal wakiil, Allohlah yg mencukupi kita dan sebaik-baik pembela.

Kita memohon kepada Alloh 'azza wa jalla untuk memperbaiki keadaan yg ada. Kita memohon kepada Alloh jalla wa 'alaa untuk memperbaiki urusan-urusan kita dan menjaga dakwah kita.

Ya Alloh, jagalah dakwah kami.. Ya Alloh, jagalah agama kami.. Ya Alloh, jagalah masjid-masjid dan pondok-pondok sunnah di seluruh tempat. Ya Alloh, jagalah ia dari tipu daya orang-orang jahat dan para pengintai. Ya Alloh, perbaiki keadaan dan dakwah kami..

Ya Alloh, siapa saja yg Engkau ketahui kerusakannya, maka palingkanlah dia dari diri dan dakwah kami serta hindarkanlah kami dari kejelekannya, wahai Robb semesta alam.. Ya Alloh, siapa yg Engkau ketahui padanya ada kebaikan atas dakwah kami, maka jagalah dia dan jadikanlah dirinya sebagai pembimbing dan penerima pet

unjuk..

سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنَّ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Maha suci Engkau, ya Alloh dengan memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada yg berhak disembah selain Engkau. Aku memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu dari kesalahanku.."

📝 Alih bahasa:
Mushlih Abu Sholeh
waffaqohulloh

🍃〰🍃〰🍃〰🍃

📡 ⓙⓞⓘⓝ ⓒⓗⓐⓝⓝⓔⓛ
"Fatwa-Fatwa Fadhilatusy Syaikh Muhammad Ibnu Hizam Al-Ba'daniy hafizhohulloh":
https://t.me/ibnhezamand

📥 Fatwa Asli:
https://t.me/ibnhezam/7642

#nasehat #dakwah #ghuluw
[11/12 06.52] +62 852-6570-5081: Afwan Ustadz @⁨Abu Abdirrahman Shiddiq bin Muhammad Al Bughisy⁩, mohon berikan sedikit penjelasan terhadap fatwa Syaikh Muhammad bin Hizam حفظه الله yang di beri judul

*"Peringatan Dari Sikap _Ghuluw_ Yang Terjadi Pada Sebagian Individu Dari Kalangan _Salafiyyin_"*

Apakah ini ada kaitan nya dengan yang Mengingkari TN, karena Masalah TN bukanlah masalah pribadi tetapi masalah Dakwah, yang sejak beberapa tahun yang lalu perselisihan tiada henti karena pendiri TN selalu ada pembela nya dengan bertameng Fatwa Ulama Ahlussunnah yang mengatakan perkara TN masalah ijtihadiyyah, mohon pencerahan nya Ustadz agar kami dapat faedah nya

[11/12 07.34] Abu Abdirrahman Shiddiq bin Muhammad Al Bughisy: bismillah.
ada pertanyaan ya ustadz.
mana yg lbh afdhol, mencukur habis kumis atau memendekkan/memangkasnya?? dalam artian msh ada kelihatan kumisnya tipis-tipis ataukah boleh mencukur habis (rata) ?
mohon faidahnya ya ustadz.

BERBICARA TERHADAP AHLUL BID'AH

✏️AL-USTADZ ABU ABDIRRAHMMAN SHIDDIQ AL-BUGHISIY حفظه الله
➖➖➖➖➖➖➖➖
POSTER OLEH:
ABU ABDILLAH ARYADI AL-MAKASSARIY حفظه الله تعالى

SUMBER:
@MARKIZTORAUT

REPOST:
📡http://t.me/assunnah_makassar

HUKUMAN BAGI PENOLAK KEBENARAN

❒ قال ابن القيم رحمه الله تعالى :

‏مَنْ عُرِض عليه حق، فردّه ولم يقبله، عوقب بفساد قلبه وعقله ورأيه.

🔦انظر : مفتاح دارالسعادة 99/1

Imam ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

Barangsiapa yang disampaikan kebenaran kepadanya, kemudian ia menolak dan tidak menerimanya, dihukum dengan kerusakan hati, akal dan pendapatnya.

Lihat: Miftah daris Sa'adah 1/99.

[13/12 12.11] Abu Abdirrahman Shiddiq bin Muhammad Al Bughisy: Bismillah

Sanad atsarnya shohih apabila selamat dari tadlis mughirah bin Miqsam

Dan atsar tsb di shahihkan oleh Syaikh kami Yahya bin 'Ali Al Hajury sebagaimana pada Al 'Urful Wardi syarah dan tahqiq beliau thdp muqoddimah sunan ad Darimiy. Wa fiika baarok

Terjerumus dlm kezindikan yaitu kemunafikan ketika ber-mudah²-han mengambil keringanan Fatwa 'Ulama yg sesuai maslahat pribadi

Seharusnya memilih dari 2 pendapat yang lebih dekat & sesuai dengan dalil

Selengkapnya https://t.me/AbuAbdirrahmanShiddiqAlBughisy/76

[14/12 10.24] +62 813-5482-7309: Assalamualaikum, Afwaan ustadz mau nanya, ttg mengerakkan jari disaat tsyahud, apakah ini termasuk dari sunnah?

Kutipan dari tulisan Abu Arqom hadahullah membela TN.

Sedikit penjelasan dan bantahan atas ucapan Abu Arqom hadahullah di atas