Salafy Tulungagung
2.38K subscribers
2.32K photos
95 videos
126 files
6.08K links
Ahlussunnah wal jama'ah Tulungagung
Download Telegram
beliau menggerakkanku dengan kakinya seraya bersabda: “Mengapa engkau tidur seperti ini? Ini adalah posisi tidur yang dibenci atau dimurkai Allah.” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah)

9. Tidur bertumpu pada anggota badan yang kanan.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ

“Jika kamu hendak menuju ke tempat tidur, maka berwudhu’lah sebagaimana engkau berwudhu’ untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan bertumpu pada anggota badan yang kanan.” (HR. Al–Bukhari & Muslim)

10. Meletakkan kedua tangan dibawah pipi.
Sebagaimana penuturan sahabat Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu:
“Dahulu RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallamjika hendak tidur di malam hari meletakkan tangannya di bawah pipinya.” (HR. Al–Bukhari)

📕 Sumber:
Buletin Islam Al-Ilmu Edisi No:17/IV/IX/1432 (Ringkasan)

📡 Turut mempublikasikan:
🌱🌻 WA Ilmu Syar'i
Tulungagung 🌻🌱

📱 Join Channel Telegram:
https://t.me/taklimtulungagung
🌏 Kunjungi Situs:
www.kajiantulungagung.com
💎 (INFO KAJIAN) 💎

بسم الله الرحمن الرحيم،

📣 Disampaikan kepada para ikhwan, insyaallah taklim rutin malam ini.

💺Bersama Al-Ustadz Abu Fuad حفظه الله تعالى

🕌 Akan diadakan di Mesjid Al-Ukhuwah, Bukur, Tulungagung.

Waktu ba'da/setelah shalat Maghrib (Ikhwan/Akhwat).

📚 Kitab Fathul Majid / Al-Qaulul Mufid (Syarh Kitabut Tauhid)

☎️ Untuk info lebih lanjut, harap menghubungi:
Abu Hamzah: 0877 5516 5054 Ikrimah: 0813 7077 9121

📢 Demikianlah informasi yang kami sampaikan.

بارك الله فيكم.

📱 Join Channel Telegram:
https://t.me/taklimtulungagung
🌏 Kunjungi Situs:
www.kajiantulungagung.com
👆 Lokasi Masjid Al-Ukhuwah, Bukur, Sumbergempol Tulungagung.
🔰|| ﷽ ||🔰

💎(Faedah)💎
🔎 📖 Mari Menuntut Ilmu...!!!

Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dalam sabdanya:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah no. 224)

Yang dimaksud dengan ilmu disini adalah ilmu syar’i yaitu ilmu tentang agama Islam yang mencakup perkara akidah, ibadah, akhlak dan berbagai sendi agama yang lainnya. Bukanlah yang dimaksud adalah ilmu yang berkaitan dengan dunia (yang sifatnya mubah/boleh) seperti teknik, kedokteran, ekonomi, matematika, informatika dan lain sebagainya.

Kedudukan Ilmu Syar’i
Allah Ta'ala berfirman:
“Dan tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi sebagian dari tiap-tiapgolongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan untuk kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka dapat menjaga dirinya.” (QS. at-Taubah: 122)

Dalam ayat ini Allah Ta'ala menjadikan amalan menuntut ilmu sama tingkatannya dengan amalan jihad di jalan Allah Ta'ala dan bahkan lebih utama dari jihad. Dikarenakan seorang tidak akan bisa menegakkan jihad, shalat, zakat, puasa, haji, umroh, dan ibadah-ibadah yang lainnya secara benar kecuali dengan ilmu. Maka ilmu merupakan pokok segala sesuatu, oleh karena itulah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang Allah kehendaki dengannya kebaikan maka Allah akan fahamkan ia tentang agama.” (HR. al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1719) [Lihat Syarh Riyadhus Shalihin lil ‘Utsaimin juz 2, hlm. 1470]

💎 Keutamaan Ilmu Syar’i
Berikut ini adalah beberapa kesimpulan tentang keutamaan ilmu syar’i:
1. Ilmu merupakan warisan para nabi.
Rasulullah bersabda:

إِنَّ العُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ، وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi dan sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, namun mereka mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang mengambil ilmu tersebut berarti ia telah mengambil bagian yang besar.” (HR. Abu Dawud no. 3641, at-Tirmidzi no. 2683 dan Ibnu Majah no. 223)

2. Ilmu merupakan amalan yang pahalanya terus mengalir kepada pemiliknya walaupun telah meninggal dunia.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila seseorang meninggal dunia maka akan terputus darinya amalannya kecuali 3 perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim no. 4843)

3. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu di dunia dan akhirat.
Di akhirat, Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu sesuai dengan besarnya amalan dan dakwah yang dilakukannya. Demikian pula di dunia, Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu di antara hamba-hamba-Nya sesuai dengan besarnya amalan dan dakwah yang dilakukannya. Berdasarkan firman Allah Ta'ala:
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. al-Mujadalah: 11)

4. Ilmu merupakan cahaya yang akan menerangi kehidupan seorang hamba.
Dengan ilmu yang dimiliki oleh seorang hamba, dia akan mengetahui tentang tata cara beribadah kepada Rabbnya, bermuamalah dengan sesama manusia dan sebagainya. Sehingga ia pun menjalani kehidupannya di atas ilmu. [Lihat Syarh al-Ushul as-Sittah hlm. 166]

5. Orang yang berilmu adalah orang yang takut kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman:
“Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah orang-orang yang berilmu.” (QS. Fathir: 28)
6. Orang yang berilmu adalah orang yang dikehendaki kebaikan oleh Allah Ta'ala.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki dengannya kebaikan maka Allah akan fahamkan ia tentang agama.” (HR. al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1719)

7. Orang yang menuntut ilmu akan dipermudah jalannya menuju surga.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Dan barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 4867)

8. Penduduk langit dan penduduk bumi serta hewan air akan memintakan ampunan kepada orang-orang yang berilmu.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

وَإِنَّ العَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ حَتَّى الحِيتَانُ فِي المَاءِ

“Dan sesungguhnya orang yang berilmu akan dimintakan ampunan baginya oleh para penduduk langit dan penduduk bumi bahkan hewan yang hidup di air.” (HR. at-Tirmidzi no. 2606 dan Abu Dawud no. 3157)

📕 Sumber:
(Ringkasan) dari http://buletin-alilmu.net/2014/12/12/mari-menuntut-ilmu/

📡 Turut mempublikasikan:
🌱🌻 WA Ilmu Syar'i
Tulungagung 🌻🌱

📱 Join Channel Telegram:
https://t.me/taklimtulungagung
🌏 Kunjungi Situs:
www.kajiantulungagung.com
🔰|| ﷽ ||🔰

💎(Faedah)💎
🌼 🕌 🔄 Amalan-Amalan Pada Hari Jum'at

Di samping shalat Jum’at dan seluruh rangkaian ibadah yang menyertainya, ada beberapa amalan yang disyariatkan untuk dikerjakan pada hari Jum’at, diantaranya :
1. Memperbanyak shalawat atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Hal ini berlandaskan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوْاعَلَيَّ مِنَ الصَّ ةَالِ فِيْهِ فَإِنَّ صَ تَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَيَّ

“Sesungguhnya diantara hari-hari kalian yang paling mulia adalah hari Jum’at. Karena itu, perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari itu karena shalawat kalian akan ditampakkan kepadaku.” (HR. Abu Dawud dalam as-Sunan no. 1528)

2. Membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at dan siang harinya.

Landasannya adalah atsar Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَلَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, akan bersinar baginya cahaya antara dirinya dan Baitul Haram.” (Riwayatal-Baihaqi dalam asy-Syu’ab dan dinyatakan shahih oleh al-Albani rahimahullah dalam Shahih al-Jami’)

Atsar/riwayat tersebut juga datang dengan lafadz yang lain:
“Barang siapa membaca suratal-Kahfi pada hari Jum’at maka akan bersinar baginya cahaya antara dua Jum’at.” (Riwayat an-Nasai dalam Alyaum Wallailah, dan al-Albani rahimahullah menyatakan shahih dalam Shahih at-Targhib no. 735)

Adapun hadits yang menyebutkan:
“Barang siapa membaca (surat) Yasin pada suatu malam, ia berada di pagi hari dalam keadaan telah diampuni. Barang siapa membaca (surat) ad-Dukhan pada malam Jum’at, ia berada di pagi hari dalam keadaan telah diampuni,” adalah hadits palsu. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi rahimahullah dalam al-Maudhu’at. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Ad-Daruquthni berkata, ‘Muhammad bin Zakaria (perawi hadits ini) memalsukan hadits’.” (Lihat kitab Ahaditsul Jumu’ah hlm. 131)

3. Disunnahkan membaca surat as-Sajdah dan ad-Dahr (al-Insan) pada shalat subuh di hari Jum’at.

Hal ini berlandaskan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca pada shalat subuh di hari Jum’at آلم تنزيل (surat as-Sajdah) dan هل أتى على الإنسان (surat ad-Dahr). (Shahih al-Bukhari no. 891)

Disebutkan bahwa hikmah disyariatkannya membaca dua surat ini karena keduanya mengandung isyarat tentang penciptaan Adam yang terjadi pada hari Jum’at dan adanya isyarat tentang kondisi hari kiamat yang akan terjadi pada hari Jum’at. (lihat Fathul Bari 2/379)

Larangan-Larangan Pada Hari Jum’at:
1. Dilarang mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat malam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

تَخُصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي

“Janganlah kalian mengkhususkan malam Jum’at untuk shalat malam di antara malam-malam yang ada.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

2. Larangan mengkhususkan puasa pada siang harinya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ إِ أنْ يَكُوْنَ فِي صَوْمٍ يَصُوْمُهُ أحَدُكُمْ

“Janganlah kalian mengkhususkan hari Jum’at dengan puasa di antara hari-hari yang ada kecuali (bertepatan) dengan puasa yang biasa dilakukan oleh salah seorang dari kalian.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Demikian pula hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Janganlah salah seorang kalian puasa di hari Jum’at kecuali (bersama) sehari sebelumnya atau setelahnya.” (Muttafaqun‘alaih)
Adapun hikmah dilarangnya puasa pada hari Jum’at karena pada hari itu disyariatkan memperbanyak ibadah, yaitu zikir, doa, tilawah al-Qur’an, dan shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu, seseorang dianjurkan tidak berpuasa agar bisa menopang terlaksananya amalan-amalan tersebut dengan semangat dan tanpa kebosanan.

Hal ini sama dengan jamaah haji yang wukuf di Padang Arafah yang disunnahkan tidak berpuasa karena hikmah tersebut. Ada pula ulama yang menyebutkan hikmah yang lain, yaitu karena hari Jum’at adalah hari raya, dan pada hari raya tidak boleh berpuasa.

Demikian pula di antara hikmahnya adalah untuk menyelisihi orang-orang Yahudi karena mereka mengkhususkan hari raya mereka untuk puasa. Wallahu a’lam. (Diringkas dari kitab Ahaditsul Jumu’ah hlm. 47-48)

📕 Sumber:
http://asysyariah.com/kajian-utama-amalan-amalan-yang-dianjurkan-di-hari-jumat/

📡 Turut mempublikasikan:
🌱🌻 WA Ilmu Syar'i
Tulungagung 🌻🌱

📱 Join Channel Telegram:
https://t.me/taklimtulungagung
🌏 Kunjungi Situs:
www.kajiantulungagung.com
💎 (INFO KAJIAN) 💎

بسم الله الرحمن الرحيم،

📣 Disampaikan kepada segenap ikhwah, insyaallah taklim rutin malam ini.

💺Bersama Al-Ustadz Abu Fuad حفظه الله تعالى

🕌 Akan diadakan di Masjid Karangrejo (Desa Sukowidodo), Tulungagung.

Waktu ba'da/setelah shalat Maghrib (Ikhwan/Akhwat).

📚 Kitab Syarh Riyadhish Shalihin

☎️ Untuk info lebih lanjut, harap menghubungi:
Abu Hamzah: 0877 5516 5054 Ikrimah: 0813 7077 9121

📢 Demikianlah informasi yang kami sampaikan.

بارك الله فيكم.

📱 Join Channel Telegram:
https://t.me/taklimtulungagung
🌏 Kunjungi Situs:
www.kajiantulungagung.com
👆 Lokasi sekitar tempat taklim Masjid Desa Sukowidodo (Afwan/Maaf masih belum diberi tanda di map).
Al-'Afwu minkum/mohon maaf untuk segenap ikhwah, diberitahukan bahwa taklim hari ini libur.

(Ustadz Abu Fuadz حفظه الله تعالى barusan telpon dan memberi khabar bahwa beliau kurang enak badan)

Syafahullah syifa'an 'ajilan/semoga Allah (segera) menyembuhkan beliau. Amin

Barakallahu fikum.
🔰|| ﷽ ||🔰

💎(Faedah)💎
🌺 🛣 Kewajiban Bertauhid!

Apa Tujuan Diciptakannya Jin Dan Manusia?
Banyak akal yang salah dalam menjawab pertanyaan ini dan banyak pemahaman yang membingungkan dalam perkara ini, kecuali akal yang tersinar wahyu Ilahi yang terbimbing dengan wahyu tersebut serta mengikuti para rasul-Nya.

Akal seseorang lemah dari keluasan pengetahuan tujuaan diciptakannya jin dan manusia, oleh karena itu perlu mengetahuinya dari Kitabullah (Al Qur‘an) yang tidak ada kebathilan padanya yang diturunkan dari Dzat Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. Dan Allah ‘Azza wa Jalla telah menyebutkan tentang tujuan penciptaan ini didalam firman-Nya:
“Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali beribadah (mengesakan ibadahnya) kepada-Ku, Aku tidak mengendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak mengendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku, Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan Lagi Maha Kuat.” (Adz Dzariat:56-58)

Berkata Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah tentang tafsir ayat ini (didalam kitab tafsirnya):
Bahawasanya Allah Ta’ala menciptakan makhluk untuk beribadah hanya kepada-Nya saja tidak ada sekutu bagi-Nya. Barangsiapa mentaati-Nya maka Allah Ta'ala akan membalasnya dengan balasan yang sempurna. Dan barngsiapa yang durhaka (menentang) kepada-Nya maka Allah Ta'ala akan mengadzabnya dengan adzab yang sangat dahsyat. Dan Allah Ta'ala memberitakan bahwanya Dia tidak butuh kepada makhuk-Nya bahkan merekalah yang butuh kepada-Nya dan Dialah Yang menciptakan dan Yang memberi rizki mereka.

Allah Ta'ala menciptakan makhluk untuk ibadah kepada-Nya. Dan ini konsekuensi akal yang sehat. Karena tidak ada yang berhak mendapatkan ibadah kecuali Dzat Yang mampu dalam mencipta dan memberi rizki, sebagaimana Allah Ta’ala firman:
“Berhala-berhala yang mereka ibadahi selain Allah itu tidak mampu dalam menciptakan (membuat) sesuatu apapun, sedang berhala- berhala tersebut dicipakan (dibuat oleh orang).” (An Nahl:20)

Dan juga Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya yang kalian ibadahi selain Allah itu tidak mampu memberikan rizki kepada kalian.” (Al Ankabut:17)

Misi Diutusnya Para Rasul
Allah Ta'ala yang menetapkan ibadah ini pada makhluk-Nya. Dia pulalah yang mengutus para Rasul-Nya untuk berdakwah atau menyeru ummatnya kepada peribadatan kepada Allah semata, dan melarang dari peribadatan kepada selain-Nya, sebagaimana Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Sungguh Kami mengutus seorang rasul pada setiap kelompok manusia untuk menyerukan beribadalah kepada Allah saja dan tinggalkan thaghut.” (An Nahl:36)

Dan juga Dia (Allah Ta'ala) berfirman:
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan padanya bahwa tidak dan sesembahan yang haq diibadahi melainkan Aku, maka beribadahlah kepada-Ku.” (Al Anbiya’:25)

Ibadah merupakan hikmah yang karenanyalah diciptakan jin dan manusia. Dan karena ibadah ini pulalah diciptakan langit dan bumi, dunia dan akhirat, jannah (surga) dan nar (neraka). Dan karena ibadah inilah Allah mengutus para rasul-Nya, menurunkan kitab-kitab-Nya, mensyariatkan hukum-hukum-Nya dan menjelaskan halal dan haram untuk menguji makhluk-Nya, siapa diantara mereka yang paling baik amalnya.

Pengertian ibadah
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:
”Ibadah adalah suatu nama yang mencakup seluruh perkara yang dicintai oleh Allah dan diridhai-Nya baik berupa ucapan maupun perbuatan baik yang tampak maupun yang tersembunyi.”
Asal ibadah adalah ketundukan dan perendahan diri. Suatu ibadah tidaklah dikatakan ibadah sampai diikhlashkan untuk Allah Ta'ala. Apabila ibadah itu tercampur suatu kesyirikan maka ibadah tersebut tertolak atau tidak diterima atas pelakunya dan ibadah tersebut batal dari asalnya, karena ibadah tersebut ketika itu tidak dinamakan ibadah syar’i. Jadi suatu ibadah tidaklah dikatakan ibadah syar’i kecuali disertai dengan tauhid (mengesekan Allah dalam ibadah). Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu:
"Ibadatullah (beribadah kepada Allah) maknanya adalah tauhidullah (mengesakan Allah dalam ibadah)."
Pengertiaan Tauhid Dan Macam-Macamnya
At Tauhid adalah mengesakan Allah dalam perkara-perkara khusus bagiNya berupa ar-rubuyyiah, al-uluhiyyah dan al-asma' was sifatu. (Pembagian 3 tauhid ini berdasarkan penelitian para ulama terhadap kandungan ayat-ayat didalam Al-Qur'an)

Tauhud terbagi menjadi 3 macam:
a. Tauhid Rububiyyah:
Mengesakan (Allah Ta'ala) dalam pencipataan, pemilikan dan pengaturan alam semesta.

Tauhid jenis ini diyakini oleh kaum musyrikin. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Katakanlah siapa yang memberi rizki pada kalian dari langit dan bumi, Siapakah yang memiliki (menciptakan) penglihatan, Siapa yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapa yang mengatur segala urusan? maka mereka (kaum musyrikin) menjawab 'Allah' (karena mereka meyakini semua itu –red) maka katakannlah: kenapakalian tidak bertaqwa kepadNya? (Kemudian kaliaan mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya tiada sekutu bagi-Nya dan kalian meninggalkan sesembahan selain Allah).” (Yunus:31)

b. Tauhid Uluhiyyah:
Mengesakan (Allah Ta'ala) dalam ibadah, yaitu dengan tidak menjadikan bersama Allah Ta'ala sesuatu yang diibadahi dan bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada-Nya.

Tauhid jenis ini banyak diingkari dan ditentang oleh kebanyakan makhluk. Oleh karena itu Allah Ta'ala mengutus para rasul-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya. Allah Ta'ala berfirman:
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan padanya bahwa tidak dan sesembahan yang haq/benar diibadahi melainkan Aku, maka beribadahlah kepada-Ku.” (Al Anbiya’:25)

c. Tauhid Al-Asma’ Was Sifat:
Mengesakan (Allah Ta'ala) dalam nama dan sifat yang Allah Ta'ala namai dan sifati pada diri-Nya didalam kitab-Nya atau melalui lisan Rasul-Nya.

Yang demikian ini dengan menetapkan apa yang Allah Ta'ala tetapkan dan menafikan (meniadakan) apa yang Allah Ta'ala nafikan (tiadakan), tanpa tahrif dan ta’thil (menyimpangkan maknanya dan menolaknya), tanpa takyif dan tamtsil (membagaimanakan dan menyerupakan dengan makhluk).

Tauhid jenis ini diyakini sebagian musyrikin dan diingkari oleh sebagian yang lainnya. Jika seseorang meyakini sifat-sifat yang Allah Ta'ala berhak mendapat sifat tersebut dan dia mensucikan Allah Ta'ala dari semua perkara yang Allah Ta'ala sucikan dari diri-Nya serta dia menyakini bahwasanya Allah Ta'ala sajalah pencipta segala sesuatu, maka tidaklah (disebut) sebagai muwahhid (orang yang mentauhidkan Allah Ta'ala) sampai dia bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah Ta'ala.

📕 Sumber:
http://buletin-alilmu.net/2008/09/17/kewajiban-bertauhid-dan-menjauhi-kesyirikan/

📡 Turut mempublikasikan:
🌱🌻 WA Ilmu Syar'i
Tulungagung 🌻🌱

📱 Join Channel Telegram:
https://t.me/taklimtulungagung
🌏 Kunjungi Situs:
www.kajiantulungagung.com
💎 (INFO KAJIAN) 💎

بسم الله الرحمن الرحيم،

📣 Disampaikan kepada segenap ikhwah, insyaallah taklim rutin malam ini. (Jika cuaca tidak hujan)

💺Bersama Al-Ustadz Abu Fuad حفظه الله تعالى

🕌 Akan diadakan di Masjid Salafi An-Nur, Ketanon, Kedungwaru, Tulungagung.

Waktu ba'da/setelah shalat Maghrib (Ikhwan).

☎️ Untuk info lebih lanjut, harap menghubungi:
Abu Hamzah: 0877 5516 5054 Ikrimah: 0813 7077 9121

📢 Demikianlah informasi yang kami sampaikan.

بارك الله فيكم.

📱 Join Channel Telegram:
https://t.me/taklimtulungagung
🌏 Kunjungi Situs:
www.kajiantulungagung.com
👆 Lokasi taklim Masjid Salafi An-Nur, Ketanon, Kedungwaru, Tulungagung.
💎 (Info Ta'awun) 💎

بسم الله الرحمن الرحيم،

📢 Diberitahukan kepada segenap ikhwah, bahwa untuk taklim besok (ahad) pagi libur, karena akan diadakan ta'awun kerjabakti (khusus ikhwan) membersihkan lokasi tanah yang akan dibangun Ma'had/Pondok Ar-Rayyan di Kec. Karangrejo, Tulungagung.

📣 Tafadhal bagi ikhwah yang besok memiliki waktu luang untuk hadir dan ikut andil dalam ta'awun ini!

Dimulai kurang lebih pukul 06.00 pagi - Menjelang zhuhur (selesai).

Allah Ta'ala berfirman:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ...

"Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa..." (QS. Al-Maidah: 2)

Dan diharapkan bagi ikhwan yang hadir untuk membawa peralatan yang dibutuhkan (seperti: cangkul, arit, linggis, sampu lidi, dan yang semisalnya).

🏗 Dan informasi-informasi yang terkait dengan pembangunan Ma'had/Pondok Ar-Rayyan, akan terus diinformasikan. Insyaallah

📡 Demikian atas perhatiannya, kami ucapkan jazakumullahu khairan.

بارك الله فيكم.

📱 Join Channel Telegram:
https://t.me/taklimtulungagung
🌏 Kunjungi Situs:
www.kajiantulungagung.com